Anda di halaman 1dari 8

Faktor Utama Penyebab Stress Kerja Seorang Estimator

Proyek Konstruksi Di Malang


Gde Agus Yudha Prawira Adistana1, Puguh Novi Prasetyono1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Unesa Ketintang.
Email : gdeadistana@unesa.ac.id

Abstrak

Situasi pada proyek konstruksi yang penuh tuntutan tentu berdampak pada mentalitas pekerja konstruksi.
Tekanan yang semakin kuat akibat dari bertambahnya tuntutan kerja dapat memicu masalah mental seperti
munculnya kecemasan, kejenuhan, kelelahan yang mengakibatkan munculnya stres. Penelitian ini
mengidentifikasi faktor utama yang menyebabkan seorang estimator proyek konstruksi mengalami stress. Angket
disebarkan pada beberapa perusahaan konstruksi di Malang. Data yang terkumpul kemudian dianalisis
menggunakan Analisis Faktor. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat tiga faktor penyebab utama yaitu (1)
beban kerja yang terlalu banyak dengan mean sebesar 6,2 dan standar deviasi 1,014185 , (2) tugas yang diberikan
tidak sesuai dengan kemampuan karyawan dengan mean sebesar 5,8 dan standar deviasi 0,833809 dan (3)
Pemberian tugas baru disaat tugas sebelumnya belum terselesaikan dengan mean sebesar 5,8 dan standar deviasi
0,915475.

Kata Kunci: Stress kerja, estimator, penyebab stress, tekanan kerja

Abstract

The situation in demanding construction projects certainly has an impact on the mentality of construction workers.
The pressure that is getting stronger due to the increasing demands of work can trigger mental problems such as
the emergence of anxiety, saturation, fatigue which results in the emergence of stress. This study identifies the
main factors that cause a construction project estimator to experience stress. Questionnaires were distributed to
several construction companies in Malang. The collected data was then analyzed using Factor Analysis. Based
on the results of data analysis, there are three main causative factors, namely (1) too much workload with a mean
of 6.2 and a standard deviation of 1.014185, (2) the assignment given does not match the ability of employees
with a mean of 5.8 and standard deviation of 0.833809 and (3) The assignment of new assignments when the
previous task has not been completed with a mean of 5.8 and a standard deviation of 0.915475.

Keywords: Work stress, estimator, stress causes, work pressure

PENDAHULUAN
Pekerja merupakan sumber daya yang memiliki Kualitas pekerja dapat dinilai dari segi teknis
peran paling dominan dalam pelaksanaan pekerjaan maupun mental. Baik buruknya mental pekerja
konstruksi. Menurut Atmaji (2011), pekerja dipengaruhi oleh kemampuan dalam menghadapi
merupakan motor utama sebuah organisasi di dalam berbagai tekanan kerja. Sumber tekanan kerja dapat
menjalankan segala kegiatannya untuk mencapai berasal dari dalam diri maupun dari luar pekerja itu
tujuan. Sawitri dkk (2007) juga mendukung sendiri. Tekanan yang bersumber dari luar yang
pernyataan tersebut bahwa kinerja manusia dapat dilihat dewasa ini adalah dengan adanya
merupakan faktor kritis dalam menentukan kinerja perkembangan pada pekerjaan konstruksi yang
organisasi. Kualitas pekerja akan berbanding lurus menjadi semakin komplek dan semakin canggih,
dengan produktivitas, sehingga apabila kualitas menuntut penyesuaian kepada semua pekerja yang
pekerja baik maka produktivitas pelaksanaan terlibat dalam dunia konstruksi seperti dalam hal
konstruksi juga akan menjadi baik (Rachman, 2011). penguasaan teknologi, metode kerja maupun
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa material yang baru ditemukan. Di samping itu,
kualitas pekerja menjadi faktor penentu keberhasilan beberapa sumber tekanan lainnya seperti perubahan
suatu proyek konstruksi. peraturan yang lebih ketat, tuntutan terhadap

IJOCET - 14
peningkatan hasil kerja, maupun karena adanya karyawan dalam suatu organisasi. Ketidakpastian
tuntutan untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi lingkungan tersebut berhubungan dengan perubahan
lebih cepat. siklus bisnis, ketidakpastian ekonomi negara, dan
perubahan teknologi yang digunakan dalam bekerja.
Situasi yang penuh tuntutan tersebut tentu Potensi kedua yaitu faktor organisasional, dapat
berdampak pada mentalitas pekerja konstruksi. memicu terjadinya stres antara lain: tuntutan tugas,
Tekanan yang semakin kuat akibat dari tuntutan peran, dan tuntutan antar personal. Potensi
bertambahnya tuntutan kerja dapat memicu masalah ketiga yaitu faktor personal yang dapat memicu
mental seperti munculnya kecemasan, kejenuhan, munculnya stres adalah persoalan keluarga, dan
kelelahan yang mengakibatkan munculnya stres. persoalan ekonomi personal.
Menurut Martel (2005), stres kerja menggambarkan
sebuah kondisi dimana tuntutan pekerjaan melebihi Estimator adalah orang yang bertugas dalam proses
kemampuan dari pekerja sehingga berdampak estimasi atau perhitungan dalam bagian suatu proses
munculnya berbagai reaksi negatif terhadap fisik, kontruksi bangunan. Hal ini berarti orang tersebut
psikologis, maupun perilaku. berprofesi sebagai estimator untuk menghitung
anggaran biaya sebuah bangunan. Menjadi estimator
Stres lebih sering dikaitkan dengan tuntutan yang baik bukanlah profesi yang mudah dan
(demand) dan sumber daya (resource). Tuntutan sederhana. Ada begitu banyak variabel yang harus
tersebut antara lain: tanggung jawab, tekanan, diperhitungkan dan dilakukan oleh seorang
kewajiban, dan bahkan ketidakpastian yang dihadapi estimator. Karakteristik proyek konstruksi yang unik
masing-masing pekerja di tempat kerja. Adapun dan tidak berulang membuat estimator harus lebih
dampak dari stres kerja dikelompokan menjadi tiga teliti dikarenakan antara proyek yang satu dengan
kategori umum yaitu: (1) Gejala fisiologis, (2) Gejala proyek konstruksi lainnya tidak akan pernah
psikologis, dan (3) Gejala perilaku (Robbins dan memiliki perhitungan anggaran biaya proyek yang
Judge, 2011). Gejala fisiologis yang dapat terjadi sama persis.
akibat dari stres dapat berupa peningkatan detak
jantung, menimbulkan sakit kepala, bahkan sampai Estimator merupakan sebuah profesi pekerjaan yang
memicu serangan jantung. kompleks. Dikatakan demikian karena untuk satu
proyek saja maka akan terdapat ratusan hingga
Pekerja yang stres akan mengalami penurunan ribuan item pekerjaan yang harus dihitung.
kualitas dan kuantitas di lingkungan kerja serta Banyaknya item pekerjaan yang harus dihitung
penurunan akurasi kerja. Indikasi menurunnya tersebut akan membutuhkan waktu penyelesaian
kualitas dan kuantitas pekerja ini antara lain: paling tidak antara 21 sampai dengan 30 hari.
meningkatnya tingkat absensi, moral karyawan yang Beratnya pekerjaan seorang estimator ini akan
rendah, meningkatnya turnover, tingginya tingkat menjadi semakin bertambah dengan fakta di
pergantian staff. Semua masalah penurunan kualitas lapangan bahwa seringkali data pendukung seperti
dan kuantitas itu akan menyebabkan terjadinya gambar-gambar perencanaan dan rencana kerja dan
penurunan produktivitas (Wahab, 2010; Loosemore syarat-syarat (RKS) untuk pekerjaan estimasi yang
dan Waters, 2004). memiliki kualitas baik sangat sulit untuk diperoleh.
Sudah sangat umum apabila sering ditemukan
Clarke dan Cooper (2014) menambahkan bahwa inkonsistensi antara gambar, RKS, atau antara
stres dapat menjadi pemicu terjadinya kecelakaan gambar dengan RKS itu sendiri. Kurang lengkapnya
kerja. Sutanto (2010) sependapat dengan clarke dan informasi pada gambar atau informasi pada RKS
Cooper bahwa keadaan personal, manajemen, yang dibutuhkan untuk melakukan estimasi akan
lingkungan, dan peralatan merupakan faktor-faktor semakin memperburuk keadaan sehingga akhirnya
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dapat memicu terjadinya stress.
kerja. Kecelakaan kerja terjadi karena stres membuat
pekerja menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan Masalah stress yang dialami seorang estimator dapat
baik. Hilangnya konsentrasi dalam bekerja dapat berimbas pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi itu
memperbesar resiko terjadinya kecelakaan seperti sendiri, seperti yang terjadi pada sebuah proyek
terjatuh, terperosok, ataupun tersandung, dsb. konstruksi di Malang. Menurut artikel yang dimuat
dalam laman http://www.Suryamalang.com,
Penelitian yang dilakukan oleh Robbins dan Judge Pemkot Malang pada Selasa (10/01/2017) siang,
(2011), berhasil mengidentifikasi tiga kategori menegur salah satu kontraktor yang yang
potensi pemicu stres yaitu: lingkungan, organisasi, mengerjakan salah satu proyek di Malang. Teguran
dan personal. Potensi pertama yaitu ketidakpastian yag dilakukan Pemkot terhadap kontraktor
lingkungan mempengaruhi tingkat stres pada disebabkan karena adanya indikasi sikap menunda-

IJOCET - 15
nunda pekerjaan oleh kontraktor, sehingga di Kuesioner yang dibuat merupakan daftar pertanyaan
lapangan tidak ada kemajuan yang signifikan yang diajukan kepada responden berdasarkan
terhadap proyek yang dikerjakan. Selain hal itu, di masalah penelitian yang diteliti. Pengisian kuesioner
Malang karena buruknya kinerja kontraktor dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
menyebabkan adanya tindakan blacklist atau yang menyebabkan stres kerja karyawan kontraktor
masuknya beberapa kontraktor dalam daftar hitam. di Malang. Para responden diberikan kesempatan
Sikap menunda pekerjaan oleh kontraktor yang untuk membawa angket kuesioner tersebut dalam
berujung pada konsekuensi blacklist tentu saja bukan beberapa waktu untuk diisi. Setelah waktu yang
tanpa sebab, dukungan sumber daya dimana ditentukan terpenuhi maka dilakukan pengumpulan
ditenggarai salah satunya adalah kinerja seorang kuesioner kembali. Data yang terkumpul kemudian
estimator yang menurun akibat stress kerja dapat dianalisis menggunakan analisis faktor dan statistik
menjadi penyebabnya. Berdasarkan uraian yang deskriptif untuk mencari mean dan standard deviasi
disampaikan sebelumnya maka perlu dicari faktor untuk mengetahui variabel yang paling dominan
apa saja yang menyebabkan stress kerja Estimator di dalam menyebabkan stress kerja pada Estimator
Malang sehingga selanjutnya dapat diantisipasi agar kontraktor di Malang.
tidak mempengaruhi kinerja kontraktor secara
keseluruhan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis faktor. Analisis faktor adalah analisis
METODE statistik yang bertujuan untuk mereduksi data dari
Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian sejumlah faktor awal menjadi beberapa faktor baru.
eksploratif yang bertujuan untuk mengetahui faktor- Analisis faktor bertujuan untuk meringkas
faktor yang mempengaruhi stres kerja pada estimator kandungan informasi variabel dalam jumlah yang
di Malang. Metode penelitian ini menggunakan besar menjadi sejumlah faktor yang lebih kecil
survei yaitu dengan menyebarkan angket kuisoner (Kuncoro, 2009).
untuk mengumpulkan data utama untuk memperoleh
fakta dengan pengambilan sampel dari populasi. Analisis faktor dimulai dari menyusun suatu
kelompok variabel baru berdasarkan hubungan
Penelitian eksploratif (eksplorative research) adalah sebagaimana ditunjukan matriks korelasi.
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan Keduapuluh delapan indikator yang dipergunakan
pengetahuan atau dugaan yang sifatnya masih baru dalam penelitian akan disajikan dalam format
dan untuk memberikan arahan pada penelitian kuisioner sehingga para responden dapat
selanjutnya (Kuncoro, 2009). Tujuan utama dari memberikan persepsinya tentang faktor-faktor yang
penelitian eksploratif adalah untuk mengidentifikasi mempengaruhi stres kerja karyawan kontraktor di
situasi penelitian dan data yang diperlukan untuk Malang. Dari hasil penilaian tersebut, masing-
penelitian selanjutnya. Bila masalah penelitian masih masing indikator akan dikelompokkan sesuai dengan
belum jelas, maka lebih cocok jika digunakan kesamaan korelasi sehingga didapatkan beberapa
metode kualitatif yang berarti langsung masuk faktor utama (hasil pengelompokkan) tentang faktor
kepada obyek sehingga masalah akan dapat penyebab stres kerja karyawan kontraktor di Malang.
ditemukan dengan jelas (Sugiyono, 2013).
Adapun langkah-langkah analisis faktor
Berdasarkan kajian-kajian yang dilakukan terhadap adalah memilih variabel yang layak dimasukkan
penelitian terdahulu, diketahui bahwa belum pernah dalam analisis faktor dan statistik yang digunakan
dilakukan penelitian mengenai faktor penyebab stres adalah Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling
kerja estimator di Malang, sehingga dengan Adequacy (KMOMSA) atau Barlett’s test. Untuk
demikian penelitian ini dapat digolongkan dalam Nilai MSA menggunakan nilai 0,7 (Hair Joseph,
penelitian eksploratif. Variabel penilaian dalam 2010). Kemudian meringkas variabel-variabel
penelitian ini diperoleh dari studi literatur. tersebut menjadi satu atau beberapa faktor dengan
metode pencarian faktor, yaitu principal component
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian analysis. Langkah terakhir adalah melakukan rotasi
ini yaitu menggunakan data primer yang merupakan untuk memperoleh signifikansi yang terbentuk agar
jawaban dari responden terhadap kuesioner tentang berbeda dengan faktor lain, lalu selanjutnya
faktor yang mempengaruhi stres kerja Estimator melakukan interpretasi faktor.
kontraktor di Malang. Data primer dari survey
tersebut didapatkan langsung dari responden yang Untuk analisis faktor pada penelitian ini,
telah dipilih secara acak. Pengumpulan data primer data primer yang didapat dari kuesioner akan diolah
dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan dengan bantuan komputer pakai software statistik
kepada responden menggunakan kuesioner. untuk merangkum sejumlah faktor awal menjadi

IJOCET - 16
beberapa faktor baru. Jadi langkah-langkah dalam 2 Faktor Persoalan keluarga (kesulitan
analisis faktor dapat dijabarkan sebagai berikut: personal dalam perkawinan/ retaknya
1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
2. Pengisian variabel: hubungan)
a. KMO, untuk mengetahui layak tidaknya
analisis faktor yang dilakukan Persoalan ekonomi karyawan
b. Bartlett test, untuk menguji apakah variabel (lebih banyak pengeluaran dari
yang terlibat berkorelasi
c. MSA, untuk mengukur kecukupan sampling pemasukan)
untuk tiap variabel individual
3. Melakukan proses ekstraksi faktor, menjelaskan 3 Tugas Beban kerja yang terlalu
keeratan hubungan antar sekumpulan variabel banyak/overload kerja
dan menentukan pengelompokan variabel.
4. Melakukan proses rotasi faktor, bertujuan untuk Pemberian tugas yang berulang-
mempertajam perbedaan faktor loading (korelasi
sederhana antar variabel dengan faktor) setiap ulang
variabel.
5. Interpretasi faktor terhadap faktor yang terbentuk, Tuntutan tugas yang terbatas oleh
bertujuan untuk memberi nama pada faktor waktu
terbentuk yang mencerminkan arti gabungan dari
variabel-variabel penyusunnya.
Tugas yang diberikan tidak sesuai
Identifikasi variabel dalam penelitian ini diperoleh dengan kemampuan karyawan
dari berbagai literatur dari penelitian terdahulu.
Terdapat beberapa variabel yang diperoleh tentang 4 Poor Kondisi di tempat kerja yang
faktor penyebab stres kerja pada karyawan environm bising
konstruksi yang di gambarkan pada Tabel 1.
ent
Kondisi di tempat kerja yang sesak
Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik snowball sampling yaitu
dengan penentuan sampel yang mula-mula Pencahayaan di tempat kerja yang
jumlahnya kecil, kemudian semakin membesar. buruk
Penentuan sampel dilakukan dengan pertama-tama
memilih atau menetapkan satu atau dua orang, Keamanan tempat kerja dari
kemudian peneliti mencari orang lain yang tahu juga
tentang penyebab stres kerja berdasarkan informasi material berbahaya
dari satu atau dua orang yang telah ditanyai tersebut.
Suhu di tempat kerja yang terlalu
Tabel 1. Variabel yang dipakai pada Faktor tinggi/terlalu rendah
Penyebab Stres Kerja
Kurangnya privacy di tempat kerja
No Variabel Indikator
5 Work jam kerja yang panjang
1 Tuntutan Kurangnya dukungan sosial dari
time
antar karyawan lain jam kerja tak terduga,
personal
Hubungan yang buruk dengan 6 Career Ketidak ada pastian karir
manager develop karyawan
ment
Komunikasi yang buruk antar Tidak ada kemajuan karir/ tidak
karyawan pernah diberikan promosi

IJOCET - 17
7 Tuntutan Ambiguitas peran (karyawan tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
peran yakin apa yg harus Dari 135 kuisioner yang disebar oleh peneliti,
terdapat 60 kuisioner yang kembali, dari 20
dilakukan)/tidak jelas tanggung
perusahan yang menerima sebanyak 19 perusahaan
jawab yang diberikan kepada dan 1 perusahaan menolak. Responden yang dipilih
karyawan merupakan karyawan dari perusahaan-perusahaan
yang bergerak dibidang kontraktor, yaitu para
Estimator dari perusahaan Kopesera Enggineering,
8 Other Keterbatasan sumberdaya dan staff
Arga Kencana Persada, Aryantoputra Mitra
problems Nusantara, Bangun Sketsa Rancang, Adhijaya Sakti,
Gaji yang sedikit/ tidak sesuai Adika Perkasa, Bukitbarisan Traco, Cipta Jasa, Cita
Bangun Semesta, Citramark Perkasa, Galitamajaya,
Kurangnya umpan balik Guna Dharma Anugerah Jaya, Karya Kita Abadi,
Kerta Agung, Reka Jakti Sadhana, Anugrah Visi
Perubahan teknologi/ terdapat Utama, Bangun Guna Perkasa, Bintang Bagas Abadi,
Cipta Santika Adipersada.
inovasi-inovasi baru.
Berdasarkan analisa pada profil responden penelitian
Tidak ada kesempatan untuk ini adalah sebagai berikut: Ada 3 kategori pilihan
belajar kemampuan yg baru pengalaman responden yang diajukan oleh peneliti,
yaitu dibawah 5 tahun, 5-9 tahun, dan 10-15 tahun.
Dari 63 responden, pengalaman terbanyak adalah
Adapun diagram alir penelitian dapat dilihat pada pengalaman sekitar 1-4 tahun yaitu sebesar 52%,
Gambar 1 di bawah ini. sedangkan pengalaman paling sedikit adalah
pengalaman sekitar 10-15 tahun sebesar 11% .
Latar Belakang
Sisanya adalah 37% untuk pengalaman 5-9 tahun.

Rumusan masalah :
Faktor apa saja yang mempengaruhi stress
kerja estimator kontraktor di Malang?

Tujuan penelitian :
untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi stress
kerja estimator kontraktor di Malang

Menentukan variabel dalam

Perumusan

Penyebaran dan Pengumpulan

Pengolahan dan Analisis faktor

Deskriptif: Gambar 2. Grafik Pengalaman Responden


1. Profil responden
2. Tabulasi data Berdasarkan hasil analisa deskriptif dari hasil
3. Uji mean kuesioner yang kembali maka dilakukan analisa
4. Uji standar deviasi
untuk mengetahui rata-rata dan standart deviasi
masing-masing variabel, sehingga akan diketahui
Pembahasan perbedaan atar variabel penyebab stress kerja
estimator pada kontraktor di Malang. Urutan variabel
yang dominan atau urutan kepentingan dari variabel-
Kesimpulan
variabel yang ada berdasarkan pada jawaban
responden yg berjabatan estimator didapatkan hasil
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian pada Tabel 2 sebagai berikut:

IJOCET - 18
No. Variabel Means Stdev
Tabel 2. Urutan Variabel Dominan Responden 18 Gaji yang sedikit/ 1,298
Sebagai estimator tidak sesuai (24) 4,4 351
19 jam kerja tak terduga 4,33333 1,234
No. Variabel Means Stdev (19) 3 427
1 Beban kerja yang 1,014 20 Kondisi di tempat 4,33333 1,543
terlalu banyak (8) 6,2 185 kerja yang bising (12) 3 033
2 Tugas yang diberikan 21 Adanya persaingan 4,26666 1,099
tidak sesuai dengan antar karyawan. (27) 7 784
kemampuan 5,86666 0,833 22 Suhu di tempat kerja
karyawan (11) 7 809 yg terlalu
3 Pemberian tugas baru tinggi/terlalu rendah 4,26666 1,279
disaat tugas (16) 7 881
sebelumnya belum 5,86666 0,915 23 Kondisi di tempat 4,26666 1,579
terselesaikan (5) 7 475 kerja yang sesak (13) 7 632
4 Tuntutan tugas yang 24 Komunikasi yang
terbatas oleh waktu 5,73333 1,486 buruk antar karyawan 4,06666 1,279
(10) 3 447 (3) 7 881
5 Pemberian tugas yang 1,055 25 Ketidak percayaan 1,309
berulang-ulang (9) 5,6 597 antar karyawan (4) 4 307
6 Ambiguitas peran 5,53333 1,407 26 Pencahayaan di
(22) 3 463 tempat kerja yang 1,473
7 Keterbatasan buruk (14) 3,8 577
sumberdaya dan staff 5,46666 1,302 27 Kurangnya privacy di 3,53333 1,457
(23) 7 013 tempat kerja (17) 3 33
8 jam kerja yang 5,26666 1,162 28 Persoalan keluarga 3,26666 1,486
panjang (18) 7 919 (6) 7 447
9 Kurangnya umpan 1,656 Sumber : Hasil olahan data peneliti
balik dari atasan (25) 5,2 157
10 Ketidak ada kepastian 5,13333 0,915
karir karyawan (20) 3 475
11 Tidak ada kemajuan
karir/ tidak pernah
diberikan promosi 5,06666 1,334
(21) 7 523
12 Kurangnya dukungan
sosial dari karyawan 1,732
lain (1) 5 051
13 Perubahan teknologi/
terdapat inovasi- 4,93333 1,667
inovasi baru. (26) 3 619
14 Hubungan yang
buruk dengan 4,73333 1,222
manager (2) 3 799
15 Tidak ada
kesempatan untuk
belajar kemampuan 4,73333 1,334
yg baru (28) 3 523
16 Perubahan teknologi/
terdapat inovasi- 4,46666 1,355
inovasi baru. (26) 7 764
17 Suhu di tempat kerja
yg terlalu
tinggi/terlalu rendah 4,46666 1,597
(16) 7 617

IJOCET - 19
7

6 mean stdev

Gambar 3. Means dan Standar Deviasi Faktor-faktor Penyebab Stress Kerja Estimator

Hasil dari pengelompokan variabel berdasarkan yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan
means dan standar deviasi ditemukan bahwa faktor karyawan lebih dominan.
yang paling mempengaruhi stress kerja Estimator
pada kontraktor di Malang adalah beban kerja yang Kemudian dilanjutkan faktor berikutnya yaitu
terlalu banyak dengan nilai means terbesar yaitu 6,2 Tuntutan tugas yang terbatas oleh waktu means
dan standart deviasi 1,014185 hal tersebut (5,733333) stdev (1,486447), Pemberian tugas yang
menunjukan bahwa beban kerja yang terlalu banyak berulang-ulang means (5,6) stdev (1,055597),
merupakan faktor penyebab stress kerja yang paling Ambiguitas peran means (5,533333) stdev
mempengaruhi estimator. Faktor berikutnya yang (1,407463), Keterbatasan sumber daya dan staff
mempengaruhi stress kerja adalah antara lain tugas means (5,466667) stdev (1,302013), jam kerja yang
yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan panjang means (5,266667) stdev (1,162919),
karyawan dengan means sebesar 5,866667 dan Kurangnya umpan balik dari atasan means (5,2)
standar devisi sebesar 0,833809. stdev (1,656157), Ketidak ada kepastian karir
karyawan means (5,133333) stdev (0,915475),
Selanjutnya adalah faktor Pemberian tugas baru pada Tidak ada kemajuan karir/ tidak pernah diberikan
situasi dimana tugas sebelumnya belum promosi means (5,066667) stdev (1,334523),
terselesaikan. Meskipun nilai mean yang diperoleh Kurangnya dukungan sosial dari karyawan lain
adalah sama dengan faktor tugas yang diberikan means (5) stdev (1,732051), Perubahan teknologi/
tidak sesuai dengan kemampuan karyawan sebesar terdapat inovasi-inovasi baru means (4,933333)
5,866667 akan tetapi standar deviasinya lebih besar stdev (1,667619), Hubungan yang buruk dengan
yaitu 0,915475, hal tersebut menjadikan faktor tugas manager means (4,733333) stdev (1,222799), Tidak
ada kesempatan untuk belajar kemampuan yg baru

IJOCET - 20
means (4,733333) stdev (1,334523), Perubahan Manajemen Teknologi XIII, Program Studi
teknologi/ terdapat inovasi-inovasi baru means MMT-ITS, Malang 5 Pebruari 2011.
(4,466667) stdev (1,355764), Suhu di tempat kerja Robbins, S.P., & Judge, T.A (2011), “Perilaku
yg terlalu tinggi/terlalu rendah means (4,466667) Organisasi Organizational Behavior”, Edisi
stdev (1,597617), Gaji yang sedikit/ tidak sesuai dua belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
means (4,4) stdev (1,298351), jam kerja tak terduga Sawitri, P., Adihardjo, R.B., & Utomo, C (2007),
means (4,333333) stdev (1,234427), Kondisi di “Analisis Terhadap Model Pengaruh Kepuasan
tempat kerja yang bising means (4,333333) stdev Bekerja Dan Komitmen Berorganisasi Pada
(1,543033), Adanya persaingan antar karyawan Kinerja (Studi Terhadap Tenaga-Tenaga Ahli
means (4,266667) stdev (1,099784), Suhu di tempat Konsultan Perencanaan Dan Pengawasan Jalan
kerja yg terlalu tinggi/terlalu rendah means Dan Jembatan Di Jawa Timur)”, Prosiding
(4,266667) stdev (1,279881), Kondisi di tempat kerja Seminar Nasional Manajemen Teknologi V,
yang sesak means (4,266667) stdev (1,579632), Program Studi MMT-ITS, Malang 3 Pebruari
Komunikasi yang buruk antar karyawan means 2007.
(4,066667) stdev (1,279881), Ketidak percayaan Sugiyono (2013), “Metode Penelitian Kuantitatif,
antar karyawan means (4) stdev (1,309307), Kualitatif dan R&D”, Penerbit Alfabeta,
Pencahayaan di tempat kerja yang buruk means (3,8) Bandung.
stdev (1,473577), Kurangnya privacy di tempat kerja Suryamalang.com, diakses pada tanggal, 03 maret
means (3,533333) stdev (1,45733), Persoalan 2017
keluarga means (3,266667) stdev (1,486447) Sutanto, H (2010),”Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Kecelakaan Kerja Pada
SIMPULAN Pembangunan Gedung Perkantoran Dan
Adapun yang dapat disimpulkan berdasarkan Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya
pada hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat Kusuma Surabay”, institut Teknologi Sepuluh
tiga faktor yang paling dominan yang menjadi Nopember Malang, Malang.
penyebab stress kerja pada estimator di perusahaan Wahab, A.B (2010), “Stress Management among
konstruksi yaitu: Artisans in Construction Industry in Nigeria”,Global
1. Beban kerja yang terlalu banyak Journal of Researches in Engineering, Vol.10 Issue
2. Tugas yang diberikan tidak sesuai dengan 1(Ver 1.0)
kemampuan karyawan
3. Pemberian tugas baru disaat tugas sebelumnya
belum terselesaikan

REFERENSI
Atmaji, L (2011),”Pengaruh Stres Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perawat
(Studi Pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang)”, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Clarke, S., & Cooper, L.C (2004),”Managing the
Risk of Workplace Stress”, Routladge, New
York.
Kuncoro, M (2009), “Metode Riset untuk Bisnis dan
Ekonomi, Bagaimana Meneliti dan Menulis
Tesis”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Manajemenproyekindonesia.com, diakses pada
tanggal 4 Maret 2017,
(http://manajemenproyekindonesia.com)
Martel, J (2005), “Mental Health at Work from
defining to solving the problem”, Occupational
Health and Safety Managementat Universite
Laval, Quebec, Canada.
Rachman, I.B., & Utomo, C (2011), “Perbandingan
Sistem Pemberian Upah Harian Dengan Upah
Borongan Terhadap Produktivitas Buruh
Konstruksi Pada Kontraktor Di
Malang”,Prosiding Seminar Nasional
IJOCET - 21

Anda mungkin juga menyukai