Pengertian Gambar Potongan ⦁ Gambar potongan adalah salah satu gambar utama dalam bidang arsitektur dan teknik sipil. ⦁ Gambar potongan merupakan gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang ditentukan, diambil pada tempat- tempat (titik) tertentu dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut. ⦁ Potongan menjadi penjelasan atas gambar denah, khususnya penjelasan atas segala yang berhubungan dengan dimensi-dimensi (ukuran) vertikal. ⦁ Bila hanya melihat denah saja, sukar membayangkan bagian dalam bangunan secara menyeluruh, terutama bila pada bangunan terdapat permainan tinggi rendah permukaan lantai atau plafon, maju-mundur bidang, dll ⦁ Ada kalanya potongan suatu bangunan harus dibuat beberapa kali, terutama bila satu potongan belum menjelaskan bangunan sehingga perlu dilakukan potongan lebih dari satu kali. Biasanya hal ini dilakukan pada benda/bangunan yang panjang dan rumit. Tujuan Gambar Potongan Potongan dibuat dengan tujuan memperlihatkan: 1. Struktur bangunan (dengan simbol-simbol tertentu) 2. Bahan bangunan (dengan simbol-simbol tertentu) 3. Ukuran bangunan (panjang dan tinggi atau lebar dan tinggi bangunan) 4. Detail ruangan yang ada di dalamnya 5. Lingkungan dan alam sekitar bangunan maupun kaitan yang ada di antar struktur dan ruang yang mengelilinginya. ⦁ Gambar potongan harus dapat memperlihatkan dan menginformasikan hal-hal berikut ini: 1. Hubungan antar ruang dalam bangunan maupun hubungan antara ruang dalam dan ruang luar. 2. Konstruksi bangunan 3. Struktur yang dipakai 4. Ruang-ruang dalam bangunan 5. Perbedaan peil (tinggi rendah permukaan lantai) dan leveling 6. Sistem pencahayaan dan penghawaan (ventilasi) serta pemecahan masalah terkait keduanya. 7. Sistem langit-langit (plafond) 8. Spesifikasi material yang digunakan 9. Ketinggian bangunan Prinsip Utama Menggambar Potongan 1. Bagian bangunan yang dipotong ditunjukkan dengan garis strip titik. 2. Potongan dilakukan secara vertikal dan lurus. Pembelokan dapat dilakukan dengan sudut 90° di titik yang diinginkan. 3. Gambar bagian yang tepat terpotong dibedakan dengan garis yang lebih tebal. Gambar potongan arsitektural biasanya dibuat dengan perbedaan tebal tipis garis untuk menunjukkan posisi objek (yang yang lebih di depan, mana yang di belakang) Jenis Gambar Potongan A. Dilihat dari objek yang dipotong, ada 3 jenis gambar potongan: 1. Potongan Bangunan 2. Potongan Ruang 3. Potongan Detail B. Dilihat dari cara mengkomunikasikan gambar, ada 2 jenis gambar potongan: 1. Potongan Arsitektural 2. Potongan Struktural A- 1. Potongan Bangunan ⦁ Merupakan potongan yang menjelaskan secara menyeluruh sosok bangunan yang dimaksud dan memperlihatkan isi bangunan (ruang- ruang). ⦁ Dalam potongan bangunan dapat dilihat: 1. Hubungan bangunan dengan lahan tempatnya berdiri, apakah lahan datar, miring, atau curam. Gambar potongan yang menjelaskan hubungan bangunan dengan lahan sering juga disebut potongan tapak. 2. Hubungan ruang dalam dan ruang luar bangunan, baik pemecahan masalah hubungan yang terjadi, perpindahan dari kedua ruang tersebut, atau pemisahan kedua macam ruang tersebut. 3. Hubungan ruang-ruang di dalam bangunan, baik secara horizontal (perbedaan peil kecil), maupun hubungan vertikal (setengah tingkat, satu tingkat, mesanin, bertingkat-tingkat, dsb) 4. Kualitas ruang, seperti dimensi (panjang, lebar, tinggi), pencahayaan, penghawaan udara, pemecahan masalah khusus, dsb. 5. Teknis bangunan, seperti struktur bangunan, konstruksi-konstruksi, utilitas bangunan, dsb. A-2. Potongan Ruang ⦁ Terkadang diperlukan gambar potongan untuk menjelaskan ide yang berhubungan dengan ruang dan memperlihatkan detail ruang. ⦁ Gambar potongan semacam ini mengandung penjelasan: 1. Hal yang berhubungan dengan tinggi rendah permukaan: permukaan tanah, lantai, plafon, atau atap. 2. Hal yang berhubungan dengan ukuran-ukuran tinggi: tinggi pintu dan jendela, tinggi dinding, tinggi elemen bangunan lain. 3. Elemen khusus yang ada kaitan langsung dengan rancangan ruang yang dimaksud. A-3. Potongan Detail
⦁ Potongan detail menunjukkan detail bagian bangunan, detail
material, atau detail bagian yang perlu dijelaskan lebih lanjut. ⦁ Pada potongan ini ditunjukkan hal yang sangat spesifik dari rancangan, misalnya penyelesaian teknis sudut tertentu, dinding dekoratif, sudut lantai, fondasi, anak tangga, atap dan lisplang, kozen pintu jendela, atau olahan khusus pada bagian yang dianggap memiliki potensi istimewa dalam bangunan. B-1. Potongan Arsitektural ⦁ Merupakan gambar potongan yang tujuan utamanya untuk memperlihatkan tata letak furnitur/tata ruang interior bangunan, lengkap dengan situasi/suasana di dalam ruang. Seringkali tampilan/estetika/keindahan gambar menjadi unsur penting. ⦁ Gambar Potongan Arsitektural menginformasikan: 1. Tinggi bangunan 2. Tinggi rendah lantai (permainan lantai) 3. Tinggi plafond (permainan plafond) 4. Bentuk atap 5. Sistem bangunan: ventilasi cahaya, sirkulasi udara, dsb 6. Ukuran sistem bangunan 7. Keterangan material B-2. Potongan Struktural ⦁ Merupakan gambar potongan yang tujuan utamanya untuk memperlihatkan konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari fondasi hingga ke atas (atap) ⦁ Gambar Potongan Struktural menginformasikan: 1. Tinggi bangunan: biasanya dibuat dengan mencantumkan pertambahan/pengurangan tinggi ukuran bagian bangunan (misalnya tinggi atap +6.50, kedalaman fondasi -1.10) 2. Tinggi rendah lantai dan konstruksinya 3. Tinggi plafond dan konstruksi plafond 4. Bentuk atap dan konstruksinya 5. Struktur konstruksi fondasi 6. Material struktur konstruksi 7. Ukuran sistem bangunan 8. Keterangan material Kelengkapan Gambar Potongan HA = HARUS ADA B = BISA ADA, JIKA DIPERLUKAN
POT. ARSITEKTURAL POTONGAN STRUKTURAL
KELENGKAPAN NOTASI POT. POT. POT. POT. PRINSIP TAPAK BANGUNAN BANGUNAN BANG. 1. NAMA GAMBAR HA HA HA HA 2. TANDA POTONGAN HA HA HA HA 3. SKALA HA HA HA HA 4. GARIS BANTU HA HA HA HA 5. GARIS POTONGAN BANGUNAN B HA HA HA 6. GARIS-GARIS TAMPAK BANGUNAN HA HA HA HA 7. GARIS-GARIS POTONGAN TAPAK HA B B B 8. UKURAN HORIZONTAL HA HA HA HA 9. UKURAN VERTIKAL HA HA B 10. PEIL LEVEL/LANTAI HA HA HA HA 11. PRINSIP HUBUNGAN RUANG HA HA B B 12. PRINSIP KONSTRUKSI B HA HA 13. PRINSIP HUBUNGAN DETAIL KONSTRUKSI HA HA
14. KETERANGAN KONSTRUKSI HA HA
15. KETERANGAN MATERIAL B HA HA 16 NOTASI KONSTRUKSI B ST, MT HA HA