Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi Kebutuhan Data dan Informasi untuk Perencanaan

Identifikasi kebutuhan data dan informasi  ditentukan oleh materi yang menjadi fokus rencana
 terfokusnya rumusan kebutuhan data.  contoh :untuk mengkaji kesesuaian antara guna
lahan dan kegiatan melalui pemahaman sistem dan karakteristik guna lahan dan variasi serta
karakteristik kegiatan yang berkembang di dalamnya.

Contoh : Fokus ditentukan dari kata kunci judul perencanaan atau dari tujuan dan sasaran studi
(lihat kata telaah kata kunci dalam kalimat seperti yang di tunjukkan pada Gambar 2.2). 
Terdapat tiga substansi yaitu 1) mengkaji kesesuaian guna lahan dan kegiatan; 2) mengkaji
sistem karakteristik guna lahan dan kegiatan; dan 3) adalah mengkaji kesesuaian guna lahan dan
kegiatan. Untuk pemahaman materi lebih dalam, perlu dilakukan studi literatur untuk
memperkaya informasi.

Gambar 2.2
Cara Menentukan Fokus Materi untuk Identifikasi
Kebutuhan Data dan Informasi Perencanaan

Berdasarkan contoh Gambar 2.2 tersebut yang menjadi fokus materi adalah karakteristik guna
lahan dan karakteristik kegiatan. Kedua fokus materi tersebut nantinya digunakan sebagai
parameter (guna lahan dan kegiatan) dalam melakukan studi.

Diperlukan pendefinisian kedua fokus materi tersebut terlebih dahulu dengan cara melakukan
studi berbagai literatur yang terkait kemudian menyintesisnya.

Setelah itu kita dapat menurunkan variabel kompleks dari karakteristik guna lahan dengan
membaginya menjadi variabel yang sederhana. Variabel sederhana dari karakteristik guna lahan
tersebut akan meneliti: jenis, bentuk/struktur, dampak, dan lainnya. Variabel kompleks dari
karakteristik kegiatan menjadi variabel yang lebih sederhana seperti akan meneliti: jenis,
dampak, waktu, dan lainnya.  Hasil studi literatur digabungkan dengan hasil penyederhanaan
variabel tadi. Hasil penggabungan ini akan diperoleh data yang dibutuhkan yaitu berupa
klasifikasi guna lahan dari variabel jenis; karakteristik fisik dari variabel bentuk/struktur; dan
jenis dampak dari variabel jenis dampak. Setelah proses tersebut dapat dilakukan klasifikasi yang
lebih rinci dari klasifikasi guna lahan. Hasil perincian ini diperoleh: perumahan, komersial,
industri, dan lainnya. Dari perumahan dapat diklasifikasikan lagi menjadi tipe rumah tunggal (R-
1), tipe rumah kopel (R-2), dan seterusnya. Begitu juga proses yang sama dalam menjabarkan
klasifikasi komersial, industri dan seterusnya menjadi lebih rinci. setelah langkah itu kita
mendefinisikan karakteristik fisik dari penjabaran klasifikasi guna lahan di atas. Mendefinisikan
klasifikasi ini berguna bagi kita dalam melalukan klasifikasi saat survei di lapangan, agar
klasifikasi melalui observasi dapat dilakukan dengan mudah. Sebagai contoh: rumah tunggal (R-
1) diartikan sebagai bangunan dengan struktur tunggal, memiliki halaman depan, belakang,
samping kiri dan kanan. Proses yang sama juga kita dapat lakukan untuk parameter kegiatan.
Output dari proses ini adalah kita telah memperoleh tabel kebutuhan data dan informasi yang
terstruktur (contoh dapat dilihat pada Lampiran 2.3).

Terkait dengan materi Modul 2, Anda diminta menyusun tabel kebutuhan data dan informasi
untuk perencanaan beserta tabel ketersediaan data berdasarkan isu yang Anda angkat dari materi
lalu.

Salam
B.Deliyanto

Anda mungkin juga menyukai