Anda di halaman 1dari 130

PENGERTIAN ANJAB SESUAI PER.

MENEG
PAN NOMOR 33 TH 2011
PERKA BKN
NO. 12 TAHUN 2011

 AnalisisJabatan adalah proses


pengumpulan, pencatatan,
pengolahan dan penyusunan
data jabatan menjadi informasi
jabatan
Proses, metode, dan teknik untuk mendapatkan
data jabatan, mengolahnya menjadi informasi
jabatan, dan menyajikannya untuk program-
program kelembagaan, kepegawaian serta
ketatalaksanaan, dan memberikan layanan
pemanfaannya bagi pihak-pihak yang
menggunakannya.
(LAN, 1990 : 2)
Kegiatan proses, metoda, dan teknik untuk
mengumpulkan data jabatan dan menyajikannya
untuk berbagai kepentingan program. Jadi
analisis jabatan terdiri atas tiga kegiatan pokok,
yaitu : pengumpulan data jabatan,
pengolahan data jabatan, dan penyajian
informasi jabatan untuk berbagai program
( Tim Widyaiswara Depnaker, 2003 : 5 )
ASPEK YANG DIANALISIS
HASIL ANALISIS JABATAN
TAHAP PELAKSANAAN ANJAB
A. PERSIAPAN
1. Pembentukan Tim Analis
2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit
B. PELAKSANAAN LAPANGAN
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Verifikasi Data
4. Penyempurnaan Hasil Olahan
C. PENETAPAN HASIL
1. Presentasi Hasil
2. Pengesahan Hasil
HASIL AKHIR ANALISIS
JABATAN

INFORMASI JABATAN
INFORMASI JABATAN

1 Nama Jabatan 10. Tanggung Jawab Jabatan


2. Kode Jabatan 11. Wewenang Jabatan
3. Unit Kerja
4. Letak Jabatan 12. Korelasi Jabatan
5. Ikhtisar Jabatan 13. Kondisi Lingkungan Kerja
6. Uraian Tugas 14. Kemungkinan Resiko Bahaya
7. Hasil Kerja 15 Syarat Jabatan
8. Bahan Kerja 16. Fungsi Pekerja
9. Peralatan Kerja 17. Butir Informasi Lain
 Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan gambaran
atas isi jabatan, yang berupa sekelompok tugas yang melembaga
atau menyatu dalam suatu wadah jabatan.

 Dengan kata lain nama jabatan dimaksudkan bisa memberikan


gambaran pengertian pada pembaca atas jabatan tsb dan dapat
membedakan dengan jabatan lain.
CARA MEMBERIKAN
NAMA JABATAN
a. Untuk Jabatan Struktural, diberi nama
sebagaimana bunyi dalam Surat
Keputusan misalnya : Kepala, Direktur,
Ketua, dll

b. Untuk Jabatan Non Struktural, bila


sudah ada nama yang melembaga atau
membaku/standard digunakan nama tsb.
Misalnya : Pengagenda, Pengarsip,
Pengetik, Peneliti, Instruktur, Penyuluh,
Widyaiswara dll
c. Bila belum ada nama yang melembaga,
 Untuk jabatan keahlian (melakukan fungsi penemuan
dan pengembangan/profesional) Tingkat tinggi : AHLI
……
Tingkat menengah : TEKNISI ……..

 Untuk jabatan yang berhubungan dengan mesin


apabila yang berperan dominan orangnya OPERATOR
MESIN…….
Apabila yang berperan dominan pelayanan mesin
PELAYAN MESIN foto copi, giling……
Apabila memperbaiki mesin : MONTIR..
MEKANIK..
 Untuk jabatan yang membuat sesuatu
dengan seperangkat alat dan dengan
keterampilan tertentu : TUKANG….

 Selain itu dapat menggunakan awalan


PE……. Dirumuskan dari bahan kerja :
PENGOLAH DATA…... Dirumuskan dari
hasil kerja : PENGUMPUL DATA…..
Dirumuskan dari tugas pokok :
PENGAGENDA SURAT dll
 Hal ini dimaksudkan sebagai pembeda dengan jabatan lain, dan
untuk memudahkan dalam pengadministrasiannya.

 Pemberian kode jabatan untuk suatu instansi, biasanya


penyusunannya didasarkan atas letak jabatan tsb dalam unit kerja.
 Yaitu Unit Kerja dimana PNS itu bekerja saat
sekarang.
 Misalnya Unit Organisasi Dinas….., Biro….,
Kantor…. Dst.
4. IKHTISAR JABATAN
CONTOH : 1
NAMA JABATAN : JAKSA PERKARA
PIDANA

Ikhtisar Jabatan :
Mengusut suatu perkara pidana, mengajukan, menuduh
dan menuntut terdakwa (APA) berdasarkan bukti-bukti
dan saksi-saksi yang syah di depan sidang pengadilan
(BAGAIMANA) agar dilakukan tindakan hukum
terdakwa (TUJUAN).
CONTOH : 2
NAMA JABATAN : KEPALA
SUBBAG.TU
Adalah paparan atau bentangan
atas semua tugas jabatan yang
merupakan upaya pokok yang
dilakukan pemegang jabatan
dalam memproses bahan kerja URAIAN
menjadi hasil kerja dengan TUGAS
menggunakan perangkat kerja
dan dalam kondisi pelaksanaan
tertentu
( LAN, 1990 : 5 )
URAIAN TUGAS
YANG BAIK HARUS
 Sistematis, bahwa uraian tugas tsb
harus memenuhi aturan, bentuk,
syarat-syarat tertentu
 Ringkas, artinya perlu menggunakan
kata-kata dan kalimat yang singkat dan
benar sehingga pembacanya tidak
perlu waktu yang lama untuk
memahaminya
 Jelas, artinya harus dapat
memberi isi dan maksud yang
jelas dan dapat dipahami oleh
pembacanya

Tepat, maksudnya harus


menyajikan uraian yang sesuai
dan cocok seperti apa yang
dimaksudkan oleh isi jabatan
 Syarat isi, dimaksudkan agar uraian tugas dapat
mencerminkan secara tersurat dan atau tersirat akan
obyek, cara dan tujuannya. Salah satu cara yang
digunakan adalah diuji dengan kalimat :
 What ? Apa yg dikerjakan sipemegang Jabatan
 How ? Bagaimana cara tugas itu dilakukan
 Why ? Mengapa/untuk tujuan apa tugas itu dilakukan
CONTOH 1
Mencatat pengeluaran uang dalam buku
kas untuk bukti pertanggungjawaban

Pola susunan kalimat pada tugas yang


fungsi pekerjanya erat dengan data,
maka polanya : predikat – obyek bersifat
data dan keterangan cara serta tujuan.
Namun cara dan tujuan sering tidak
tersurat tetapi hanya tersirat
CONTOH 2
Mewancarai pencari kerja dengan
menanyakan nama, pendidikan,
pengalaman yang dimiliki untuk
mengetahui identitasnya
(Pola susunan kalimat pada tugas
yang fungsi pekerjaannya erat
dengan orang, polanya adalah :
predikat – obyek berujud orang dan
kata keterangan cara serta tujuan
CONTOH 3

Mengasah gergaji
menggunakan kikir agar
gergaji menjadi tajam

(Pola susunan kalimat pada tugas yang


fungsi pekerjaannya erat dengan benda,
polanya adalah : Predikat – obyek berujud
benda dan kata keterangan cara serta
tujuan)
 BAHAN KERJA adalah
masukan yang diproses
dengan tindak kerja
(tugas) menjadi hasil
kerja.

 Bahan kerja akan


menyatu atau menjadi
bagian dari hasil kerja.
 Bahankerja dapat berupaBAHAN KERJA
BENDA BERUJUD
misalnya KAYU
merupakan bahan kerja
tukang kayu untuk
menghasilkan mebel.

 BENDA TAK
BERUJUD misalnya
DATA merupakan bahan
kerja Pengolah Data,
INFORMASI merupakan
bahan kerja pramu
informasi.
7. ALAT KERJA

biasanya digunakan
berulang-ulang dan
tidak menjadi bagian
hasil kerja.
ALAT KERJA BERUPA
1. Mesin, misalnya mesin ketik bagi
pengetik, mesin bubut logam bagi
operator mesin bubut dll

2. Perkakas tangan, misalnya pahat


bagi tukang kayu, martil bagi
teknisi pengolahan mineral dll
3. Perlengkapan, alat yang tidak
langsung digunakan untuk
memproses bahan menjadi hasil
kerja, tetapi diperlukan untuk
menunjang pemrosesan tsb.
Misalnya sarung tangan bagi
analis kimia dll

4. Alat-alat lain yang tidak


dikatagorikan sebagai mesin,
perkakas tangan dan
perlengkapan. Misalnya Bagan,
Lembaran UU dll
HASIL KERJA adalah produk yang
harus dicapai oleh jabatan, hasil ini
dapat berupa :

 BENDA misalnya : ketikan surat, hasil


kerja jabatan juru ketik.

 JASA misalnya : layanan tamu, hasil


kerja jabatan pramu tamu.
HASIL KERJA

INFORMASI misalnya : kumpulan data,


hasil kerja pengumpul data.
 Untuk Jabatan Struktural, disamping hasil
yang sifatnya teknik yang dihasilkan oleh
tugas-tugas teknik, juga hasil dari tugas
manajerial.

 Hasil kerja dihasilkan dari bahan kerja.


Rincian atas segala
sesuatu yang
dipertanggungjawabka
n kepada pemegang
jabatan beserta segi-
seginya.
 Wujud obyek tanggung jawab
meliputi : bahan kerja, perangkat
kerja, hasil kerja, orang, proses,
metode dan teknik, hubungan
kerja, kerahasiaannya,
pelaksanaan kerja.
 Segi-segi tanggung jawab
meliputi : kualitas, kuantitas,
keselamatan, kelancaran,
ketetapan, keberanian.
Wewenang adalah hak dan
kekuasaan pemegang jabatan
untuk mengambil sikap atau
tindakan tertentu.

Wewenang berfungsi untuk


mendukung hasil
pelaksanaan tugas.
 Wewenang dibedakan menjadi
WEWENANG FORMAL
ciri-cirinya bersifat mutlak, tidak bisa
diganggu gugat, dan dilindungi peraturan
perundang-undangan

.WEWENANG INFORMAL
ciri-cirinya bersifat tidak mutlak dan
biasanya tidak dilindungi oleh peraturan
perundang-undangan
 Disebutkan nama Jabatan yang berada dibawah Jabatan
ybs. Sesuai dalam Struktur Organisasi
 Untuk jabatan non struktural tidak perlu mencantumkan
nama jabatan yang ada dibawahnya.
 Dalam melaksanakan tugas
pemegang jabatan selalu
berhubungan dengan jabatan
lain, baik timbal balik
maupun searah, vertikal,
horizontal maupun
diagonal.
KORELASI JABATAN
 Dapat juga korelasi jabatan
yang berupa hubungan
jabatan yang satu dengan
unit dan jabatan lain, baik
didalam maupun diluar
lingkungan unit kerja.
Keadaan lingkungan pemegang jabatan dalam
melakukan tugasnya meliputi keadaan
tempat kerja, keadaan udara,
sinar cahaya, suara, getaran
dan letak.
KONDISI LINGKUNGAN KERJA

 Adalah kondisi didalam dan


disekitar pemangku jabatan
dalam melaksanakan tugas-tugas
jabatan dalam mengolah bahan
kerja dengan perangkat kerja
menjadi hasil kerja.
KONDISI LINGKUNGAN KERJA

 Kondisi lingkungan kerja


meliputi aspek keadaan
tempat kerja, udara, suhu,
cahaya, suara, getaran dan
letak.
Dalam bekerja,
pemegang jabatan
mungkin menghadapi
bahaya pisik, baik yang
berupa kecelakaan
maupun yang berupa
penyakit.
RESIKO BAHAYA

 Bahaya tsb dapat disebabkan


karena bahan kerja yang
diproses, perangkat kerja yang
digunakan dalam bekerja,
proses kerja, hasil kerja atau
karena keadaan tempat kerja.
UPAYA FISIK DAN
RESIKO BAHAYA
 Upaya fisik adalah penggunaan
bahan kerja menjadi hasil kerja
dengan menggunakan perangkat
kerja. Penggunaan organ fisik untuk
melakukan upaya fisik tersebut
meliputi bagian tubuh.
UPAYA FISIK DAN RESIKO BAHAYA

 Penggunaan organ tubuh untuk


melakukan upaya fisik dapat
menimbulkan resiko bahaya,
misalnya jatuh, terkilir atau
patah kaki.
 Syarat jabatan
adalah kualifikasi yang harus
dipenuhi pemegang jabatan
untuk dapat melaksanakan
pekerjaan atau memangku
jabatan.
SYARAT JABATAN
 Syarat utama bagi pemegang
jabatan untuk dapat melaksanakan
pekerjaannya secara wajar ialah
kemampuan kerja.
 Kemampuan kerja dapat dimiliki
jika ia menguasai pengetahuan
kerja, sedangkan pengetahuan
kerja dapat diperoleh dari
pengalaman kerja, pendidikan
formal kursus atau pelatihan.
SYARAT JABATAN
 SYARAT KETERAMPILAN KERJA
 KOMPETENSI KERJA
 PENGETAHUAN KERJA
 LATIHAN KERJA
 PENDIDIKAN
 PENGALAMAN KERJA
 BAKAT KERJA
 TEMPERAMEN KERJA
 MINAT
 KONDISI FISIK DAN UPAYA FISIK
 Disamping syarat-syarat yang
sifatnya material, analisis
jabatan, dalam praktek dikenal
pula syarat-syarat yang non
teknis analisis jabatan misalnya
pangkat, kelakuan baik dari
pihak yang berwajib dll
 Seseorang dapat berhasil
dalam pendidikan, kursus
atau pelatihan dan dapat
berhasil mendapatkan
pengalaman kerja yang
disyaratkan jika ia memiliki
bakat kerja, temperamen
kerja dan syarat pisik.
KETERAMPILAN
KERJA
 Tingkat kemampuan untuk melakukan
suatu pekerjaan atau suatu bagian
pekerjaan yang hanya dapat diperoleh dari
praktek, baik melalui latihan praktek
maupun melalui pengalaman.
 Tanpa melalui praktek, orang tidak dapat
mempunyai keterampilan, suatu
keterampilan dapat mencakup aspek2
mental, fisik dan sosial.
ASPEK MENTAL-
SOSIAL DAN FISIK
 Aspek Mental yaitu kecakapan
kerja fikiran seperti menganalisa data,
membuat keputusan, menghitung, hafal
dsb.
 Aspek Sosial yaitu kecakapan
berhubungan dengan orang lain, seperti
mempengaruhi pendapat, berpidato,
menawarkan barang dsb.
 Aspek Fisik yaitu kecakapan
melakukan gerakan fisik seperti,lari
mencangkul, duduk lama, mengayuh
dayung sampan dsb.
CONTOH
SALAH SATU SYARAT UNTUK
PENGETIK ADALAH :

Duduk lama dalam sikap tubuh tertentu, 10


jari tangan menghentak-hentak tombol mesin
ketik dan mata melihat pada konsep surat.
 Surat/tanda kompetensiKOMPETENSI KERJA
kerja merupakan
pernyataan yang
dikeluarkan oleh
Pemerintah atau badan-
badan tertentu, bahwa
pemilik surat/tanda
tersebut telah memiliki
standar keterampilan
untuk mampu
melaksanakan pekerjaan
tertentu.
KOMPETENSI KERJA

 Biasanya dijadikan
persyaratan bagi
pekerjaan yang
mempunyai dampak
keselamatan bagi
manusia atau kerugian
materiil yang besar jika
salah menerapkannya
misalnya penerbang,
dokter, pengemudi,
apoteker dsb.
PENGETAHUAN KERJA
 yaitu pengetahuan
yang harus dimiliki
seseorang agar dapat
melaksanakan
pekerjaan dengan
wajar.
PENGETAHUAN KERJA  Pengetahuan kerja
merupakan dasar bagi
seseorang untuk
memperoleh
keterampilan kerja,
karena tanpa memiliki
pengetahuan kerja
yang diperlukan orang
tidak mungkin memilki
keterampilan kerja
yang disyaratkan.
PENDIDIKAN
Dalam menentukan syarat pendidikan perlu
dipertimbangkan :

 Pendidikan yang seharusnya, yaitu pendidikan yang


sebaiknya dijadikan syarat.
 Pendidikan Alternatif, Jika tidak didapat pendidikan
yang seharusnya, maka dicari tenaga dengan
pendidikan lain.
LATIHAN KERJA
 Latihan adalah pembinaan dan
penciptaan keterampilan dan
pengetahuan kerja peserta latihan.
 Latihan kerja yang menjadi syarat
jabatan dapat dinyatakan menurut
macam serta tingkatan latihan,
menurut phase pelakasanaan
apakah Pra-penempatan atau
Latihan Peningkatan
Keterampilan.
PENGALAMAN KERJA
 Pengalaman kerja akan
memantapkan dan mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan
kerja, sikap mental dan fisik yang
tidak diperoleh dari latihan.
PENGALAMAN KERJA

 Syarat pengalaman kerja


dinyatakan menurut
pekerjaan yang harus dan
pernah dilakukan serta lama
melaksanakan pekerjaan
tersebut.
BAKAT KERJA
 Bakat adalah kapasitas khusus atau kemampuan potensial yang
disyaratkan bagi seseorang untuk dapat mempelajari beberapa
tugas atau pekerjaan

TOT
BAKAT KERJA
 Persyaratan bakat merupakan salah satu kriteria dasar untuk
menilai kesesuaian potensi seseorang dengan jabatan tertentu.
V = BAKAT VERBAL (Verbal Aptitude)

 Yaitu kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan


menggunakannya secara effektif
 Kemampuan memahami bahasa, memahami hubungan
antara kata-kata dan memahami arti keseluruhan kalimat
dan paragraf.
N= BAKAT NUMERIK (Numerical Aptitude)
 Kemampuan untuk melakukan operasi ARTHEMETIK
secara cepat dan akurat

S = BAKAT PANDANG RUANG ( Spatial Aptitude)


 Kemampuan berfikir secara visual mengenai bentuk-
bentuk geometris, untuk memahami gambar-gambar
dari benda-benda 3 dimensional
 Kemampuan untuk mengingat kaitan dari gerakan-
gerakan benda dalam ruangan.
P= BAKAT PENYERAPAN BENTUK
( Form Perception)

 Kemampuan mencerap perincian-perincian yang


berkaitan dengan obyek atau dalam gambar atau
dalam bahan grafik.
 Kemampuan mengingat perbedaan-perbedaan
yang kecil dalam bentuk dan bayangan benda,
panjang dan lebar garis-garis
Q = BAKAT KETELITIAN (Clerical Perception)
 Kemampuan mencerap perincian yang berkaitan dalam
bahan verbal atau dalam tabel
 Kemampuan mengetahui adanya perbedaan huruf-huruf
dan angka-angka dalam copy, dalam percobaan
percetakan dan lain-lainnya.
K= BAKAT KORDINASI MOTOR (Motor
Coordination)

 Kemampuan untuk mengkoordinir mata dan tangan dan


jari secara cepat dan cermat dalam membuat gerakan
yang tepat
 Kemampuan untuk membuat gerak balasan secara
cermat dan tangkas
F= BAKAT KECEKATAN JARI (Finger
Dexterity)

 Kemampuan menggerakkan jari dan menggerakkan


obyek-obyek kecil dengan jari secara cepat, cermat dan
tepat
M = BAKAT KECEPATAN TANGAN (Manual
Dexterity)

 Kemampuan menggerakkan tangan dengan mudah dan


penuh keterampilan
 Bekerja dengan tangan dalam gerakan-gerakan
menempatkan dan memutar
E = BAKAT KORDINASI MATA-TANGAN- KAKI (Eye-
Hand-Foot Coordination)

 Kemampuan menggerakkan tangan dan kaki secara


kordinatif satu sama lain sesuai dengan rangsangan
penglihatan
C= BAKAT MEMBEDAKAN WARNA
(Color Discrimination)

 Kemampuan memadukan atau membedakan


berbagai warna, yang asli, yang gemerlapan.
 Mengenal warna khusus atau kombinasi warna
dengan mengingatnya dan mampu memahami
kombinasi warna yang selaras atau kontras.
TEMPERAMEN KERJA

 Dalam Anjab, temperamen


kerja diartikan sebagai syarat
kemampuan penyesuaian diri
yang harus dipenuhi pekerja
untuk bekerja sesuai dengan
kharakteristik jabatan.
TEMPERAMEN KERJA

 Temperamen kerja yang


disyaratkan bagi suatu
jabatan dipertimbangkan
dari hasil, bahan,
peralatan, kegiatan kerja,
tempat kerja, resiko
bahaya dll.
M I NAT
 Minat ialah kecenderungan untuk terserap
dalam suatu pengalaman dan
mengembangkannya, sedangkan “Ke-
engganan” adalah kecenderungan untuk
menghindari sesuatu.
 Minat merupakan komponen yang penting
dalam Anjab
FUNGSI PEKERJA
 Dalam bekerja, pemegang jabatan berhubungan
dengan data, orang dan benda.
 Fungsi pekerja adalah fungsi yang menunjukkan
intensitas hubungan pemegang jabatan terhadap
data, orang dan benda.
FUNGSI PEKERJA
Intensitas hubungan ini
ditingkat-tingkatkan, setiap
tingkat diberi kode
penunjuk dengan angka,
angka yang kecil
menunjukkan tingkat yang
tinggi dan angka yang besar
menunjukkan tingkat yang
rendah.
CONTOH
URAIAN JABATAN
UNTUK PEMEGANG JABATAN FUNGSIONAL
TERTENTU

1. NAMA JABATAN : WIDYAISWARA MADYA


2. KODE JABATAN :
3. UNIT KERJA :
Eselon I :
Eselon II : KAPUSDIKLAT
Eselon III :
Eselon IV :
4. KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI

KAPUSDIKLAT

KEPALA BAGIAN
UMUM

KaSubbag KaSubbag
Tata Usaha Keuangan

Operator
Komputer

WIDYAISWAR
A
5. IKHTISAR JABATAN
Melaksanakan proses kegiatan belajar dan
mengajar pada lembaga diklat pemerintah
dengan melakukan tatap muka dengan
peserta diklat baik diruang terbuka maupun
tertutup sesuai dengan waktu dan materi
yang telah ditentukan oleh panitia
penyelenggara diklat.
6. URAIAN TUGAS
1. Menerima undangan mengajar dari panitia penyelenggara diklat
untuk mengajar materi tertentu.
2. Menyiapkan materi diklat dengan cara membuat ringkasan dalam
bentuk power point untuk disampaikan kepada peserta diklat
3. Melakukan konfirmasi jadwal dan tempat penyelenggaraan diklat
kepada panitia penyelenggara dengan mengadakan kontak person
untuk memastikan pelaksanaan diklat
4. Menyiapkan GBPP dan SAP materi diklat berdasarkan kurikulum
dan durasi waktu yang disediakan untuk memudahkan penyampaian
materi didepan kelas
5. Melakukan pelaksanaan pengembangan diklat dengan mengadakan
tatap muka didepan kelas sesuai jadwal yang telah ditentukan
6. Meminta surat keterangan mengajar kepada penanggung jawab
kegiatan diklat sebagai bukti fisik telah melakukan kegiatan
mengajar
7. Meminta surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan dan
pelaksanaan diklat berdasarkan Keputusan bersama Kepala LAN dan
Kepala BKN kepada penyelenggara sebagai bukti fisik untuk bahan
pengumpulan angka kredit
8. Membuat modul materi diklat berdasarkan kurikulum jenis diklat yang
akan diselenggarakan sebagai bahan pegangan peserta diklat
9. Membuat buku panduan penyelenggaraan diklat sesuai dengan jenis
kegiatan diklat untuk pedoman bagi peserta,penyelenggara dan
pengajar diklat
10. Mengikuti seminar berdasarkan undangan atau disposisi Kapusdiklat
sebagai bukti mengikuti kegiatan menunjang pengembangan diklat
11. Menjadi fasilitator pada kegiatan seminar para peserta diklat untuk
ditugaskan sebagai nara sumber
12. Menjadi panitia penyelenggara diklat baik intern maupun ekstern
untuk ditugaskan sebagai assisten bidang akademis
13. Melaksanakan tugas lain untuk mengikuti rapat koordinasi
penyelenggaraan diklat dengan instansi terkait agar rencana
pelaksanaan diklat berjalan sesuai dengan rencana
7. BAHAN KERJA
NO BAHAN KERJA PENGGUNAAN DALAM TUGAS

1 Undangan Mengajar Sebagai dasar untuk pelaksanaan


tugas

2 Jadwal kegiatan Sebagai dasar untuk mengatur waktu


diklat pembelajaran
3 Materi Sebagai dasar untuk menyiapkan
Pembelajaran GBPP dan SAP
8. PERANGKAT/ ALATKERJA
NO PERANGKAT/ALAT DIGUNAKAN UNTUK
KERJA TUGAS
1 Komputer/Lap Top Untuk menyampaikan
materi pelajaran
2 Flasdisk,CD,Disket Untuk menyimpan
materi pelajaran
3 Laserdisk Untuk memudahkan
penyampaian materi
4 Alat simulasi Untuk membantu
mempercepat proses
penyerapan materi
9.HASIL KERJA
NO HASIL KERJA
1 Menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
diklat sesuai waktu, yang disediakan
2 Peserta diklat menerima materi pembelajaran
sesuai yang diharapkan
3 Melaksanakan tugas sesuai dengan
undangannya
10. TANGGUNG JAWAB

NO TANGGUNG JAWAB

1. Hadir menyampaikan materi tepat pada


waktunya
2. Memfasilitasi kegiatan diklat sesuai dengan
materi yang dijadwalkan
3. Peserta diklat dapat memahami materi yang
disampaikan
11. WEWENANG
NO WEWENANG

1 Menggunakan metode pembelajaran sesuai


dengan kegiatan jenis diklat
2 Meminta surat keterangan mengajar kepada
panitia atau penanggung jawab kegiatan
sebagai bukti fisik telah melakukan kegiatan
mengajar untuk bahan pengumpulan angka
kredit
12. KORELASI JABATAN

NO JABATAN UNIT KERJA/ HUBUNGAN


INSTANSI TUGAS
1. Kabag Umum Pusdiklat BKN Untuk
Koordinasi
2. Panitia Unit kerja/Instansi Untuk
Penyelenggara terkait koordinasi
Diklat
3. Kapusdiklat Pusdiklat BKN Sebagai
BKN atasan
langsung
13. KONDISI LINGKUNGAN KERJA
N ASPEK FAKTOR
O
1 Tempat Kerja Dalam ruangan
tertutup/Terbuka
2 Suhu Dingin tanpa perubahan/panas

3 Udara Kering

4 Keadaan ruangan Cukup

5 Penerangan Terang

6 Keadaan Tempat Bersih


Kerja
14. RESIKO BAHAYA
NO NAMA PENYAKIT/JENIS PENYEBAB
KECELAKAAN FISIK
15. SYARAT JABATAN
 15.1. Pangkat/Golongan Ruang : Pembina Tk.I IV/b
 15.2. Pendidikan : S-1
 15.3. Kursus / Diklat : Presentasi/TOT
 15.4. Pengelaman Kerja : 10 Th di Kediklatan
 15.5. Upaya Jasmani : Duduk,berdiri,jalan
 15.6. Syarat Kondisi Fisik : Pria/Wanita
 15.7. Bakat yang perlu dimiliki : G (Inteligensia), V (Verbal), Q
(Ketelitian)
 15.8. Temperamen Kerja yang dimiliki : F (Perasaan/gagasan)
 15.9. Minat kerja yang perlu dimiliki : 3a = Rutin, konkrit, dan teratur,
4a = baik untuk orang lain, 5a = prestise
 15.10 Fungsi Pekerja : DOB
16. PRESTASI KERJA YG DIHARAPKAN

NO HASIL KERJA JUMLAH WAKTU YANG


SATUAN DIPERLUKAN
1. Kegiatan 2 angkatan 5 hari
Orientasi
Anjab berljalan
lancar
2. Peserta dapat 70 peserta 5 hari
menyusun
uraian jabatan
3. Tugas selesai 2 angkatan 5 hari
sesuai jadwal
17. BUTIR INFORMASI LAIN
Karena jabatan Widyaiswara adalah jabatan fungsional tertentu
yang sifatnya mandiri, maka diperlukan kemampuan untuk
dapat bekerja mandiri dan membangun net working dengan
orang lain serta selalu komitmen akan tugasnya.

Jakarta, 13 MARET 2012

Mengetahui Atasan Langsung Yang membuat

………………………………. …………………
NIP. NIP.
CONTOH
URAIAN JABATAN
UNTUK PEMEGANG JABATAN
FUNGSIONAL UMUM
1. NAMA JABATAN : SEKRETARIS
2. KODE JABATAN :
3. UNIT KERJA :
Eselon I : Deputi Bidang Dalpeg
Eselon II : Direktur Dalpeg I
Eselon III : Kasubdit Pengendalian A
Eselon IV : Kasubbag TU
4. KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI

DIREKTUR
DALPEG I

KASUBDIT
PENGENDALIAN A

KaSubbag
Tata Usaha

Sekretaris
5. IKHTISAR JABATAN
 Menerima, menagendakan surat masuk dan
keluar, menyerahkan kepada pimpinan dan
mendistribusikan surat-surat ke unit kerja
terkait, menyimpan arsip surat, menerima dan
mengararahkan tamu direktur, menyampaikan
berita telepon dan faxs untuk kelencaraan
tugas Direktur Pengendalian Kepegwaian I.
6. URAIAN TUGAS

1. Menerima, mencatat surat masuk dan keluar dari unit


lain maupun dari instansi lain ke dalam agenda ,
lembar disposisi berdasarkan ketentuan yang
berlaku untuk diteruskan kepada Direktur sebagai
bahan kerja Direktur Pengendalian Kepegawaian I
2. Menyerahkan surat masuk kepada Direktur untuk
mendapatkan disposisi pimpinan.
3. Mendistribusikan surat ke masing-masing kerja
terkait.
4. Menyimpan arsip surat agar mudah ditemukan
kembali.
5. Menerima dan mengarahkan tamu Direktur
dengan cara menanyakan dari mana dan keperluannya.
6. Menyusun Jadwal kegiatan Direktur dengan cara
menulis di papan jadwal agenda agar dapat
mengingatkan Direktur.
7. Mengoreksi hasil ketikan surat yang ke Direktur.
8. Menerima dan menyampaikan berita telepon dan
faxs agar informasi dapat diterima kepada yang
berkepentingan, dan
9. Melaksanaka tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis.
7. BAHAN KERJA
NO BAHAN KERJA PENGGUNAAN DALAM TUGAS

1 Surat/berkas masuk Untuk diagendakan

2 Disposisi atasan Sebagai dasar pedoman kerja

3 Tamu-tamu Pimpinan Sebagai dasar untuk dimintakan


informasinya
4 dst
8. PERANGKAT KERJA
NO PERANGKAT/ALAT DIGUNAKAN UNTUK
KERJA TUGAS
1 Komputer Untuk pelaksanaan
tugas pengetikan
2 Almari/Filling Cabinet Untuk menyimpan
Surat/Berkas, ATK
3 Telepon, Faxs Untuk alat komunikasi

4 ATK Untuk kelancaran tugas


Kesekretarisan
9.HASIL KERJA
NO HASIL KERJA
1 Buku agenda yang berisi catatan kegiatan
Direktur
2 Buku ekspedisi dan lembar disposisi untuk
pengiriman surat dan penyampaian disposisi
dari Direktur
3 Buku Tamu berisi tamu yang menghadap
Direktur
4 Dst.
10. TANGGUNG JAWAB

NO TANGGUNG JAWAB

1. Memelihara buku agenda surat masuk

2. Memelihara kerapihan surat-surat agar mudah


ditemukan kembali jika diperlukan.
3. Kebenaran dan ketepatan informasi
11. WEWENANG

NO WEWENANG
1 Menolak tamu yang tidak berkepentingan

2 Meminta kelengkapan peralatan kerja

3 Mendistribusikan surat-surat
4 Menanyakan dan mengatur Tamu yang akan
bertemu pimpinan
5
12. KORELASI JABATAN
NO JABATAN UNIT KERJA/ HUBUNGAN
INSTANSI TUGAS
1. Atasan Unit Kerja ybs Sebagai atasan
Langsung
2. Semua Unit Kerja ybs Untuk kelancaran
Kasubdit pada pelaksanaan tugas
Direktorat
Pengendalian I
3. Direktur Unit Kerja ybs Untuk kelancaran
Pengendalian I pelaksanaan tugas
4. dst
13. KONDISI LINGKUNGAN KERJA
NO Kondisi Lingkungan Keterangan
Kerja
1 Tempat Kerja Dalam ruangan tertutup

2 Suhu Dingin tanpa perubahan

3 Udara Kering

4 Keadaan ruangan Cukup

5 Penerangan Terang
14. RESIKO BAHAYA
NO NAMA PENYAKIT/JENIS PENYEBAB
KECELAKAAN FISIK
15. SYARAT JABATAN
 15.1. Pangkat/Golongan Ruang : Pengatur Muda II/a
 15.2. Pendidikan : SLTA
 15.3. Kursus / Diklat : Kesekretarisan
 15.4. Pengelaman Kerja : 2 Th di bidangnya
 15.5. Upaya Jasmani : Duduk,berdiri,jalan
 15.6. Syarat Kondisi Fisik : Pria/Wanita
 15.7. Bakat yang perlu dimiliki : G (Inteligensia), V (Verbal), Q
(Ketelitian)
 15.8. Temperamen Kerja yang dimiliki : F (Perasaan/gagasan)
 15.9. Minat kerja yang perlu dimiliki : 3a = Rutin, konkrit,
dan teratur, 4a = baik untuk orang lain, 5a = prestise
 15.10 Fungsi Pekerja : DOB
16. PRESTASI KERJA YANG DIHARAPKAN

NO HASIL KERJA JUMLAH WAKTU YANG


SATUAN DIPERLUKAN
1. Kegiatan 10 jadwal Satu minggu
Pimpinan
terjadwal
2. Semua Tamu 7 tamu Satu hari
pimpinan
terlayani sesuai
kepentingan
3. Proses sirkulasi 10 surat Satu hari
persuratan lancar
4. dst
17. BUTIR INFORMASI LAIN
Karena jabatan Sekretaris adalah jabatan yang startegis dan
menyangkut aspek kelancaran operasional organisasi, maka
diperlukan kemampuan untuk dapat bekerja cermat dan cepat dan
selalu komitmen akan tugasnya

MAKASAR13 MARET 2012

Mengetahui Atasan Langsung Yang membuat

………………………………. …………………
NIP. NIP.
CONTOH
DAFTAR ISIAN ANALISIS JABATAN
UNTUK PEMEGANG
JABATAN STRUKTURAL
1.NAMA JABATAN : KASUBAG TATA USAHA
2.KODE JABATAN :
3.UNIT KERJA :
Eselon I : DEPUTI BIDANG BANGPEG
Eselon II : KAPUSDIKLAT KEPEGAWAIAN
Eselon III : KEPALA BAGIAN UMUM
Eselon IV :
4. KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI

DEPUTI BID.
BANGPEG

KAPUSDIKLAT
KEPEGAWAIAN

Kepala
Bagian Umum

Kasubbag TU
5. IKHTISAR JABATAN

 Melakukan tata usaha Pusdiklat Kepegawaian


dengan cara membuat rencana kegiatan,
membagi tugas, memberi petunjuk,
membimbing, menyelia dan
mengkoordinasikan pelaksanaan surat-surat
administrasi, kebutuhan ATK pada Pusdiklat
Kepegawaian agar pelaksanaan tugas berjalan
dengan lancar.
6. URAIAN TUGAS

1. Membuat rencana kegiatan Subbagian TU


berdasarkan rencana operasional Bagian Umum
Kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas
2. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai
dengan tugas pokok dan tanggung jawab masing-
masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku
agar terhindar dari kesalahan.
4. Membimbing bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul
untuk mencapai profesionalisme.
5. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan
sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar
diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.
6. Menyelia bawahan setiap saat agar tercapai tingkat kinerja
yang diharapkan.
7. Mengkoordinsikan pelaksanaan administrasi pada Pusdiklat
Kepegawaian serta kebutuhan ATK agar setiap Bagian di
Pusdiklat Kepegawaian dapat berjalan dengan lancar.
8. Mengevaluasi hasil kerja bawahan sebagai masukan untuk
penyempurnaan program selanjutnya
9. Melaporkan kegiatan Subbagian TU sebagai tanggung jawab
pelaksanaan tugas.
10. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan.
7. BAHAN KERJA
NO BAHAN KERJA PENGGUNAAN DALAM TUGAS

1 Data fasilitasi Sebagai bahan untuk pelaksanaan


Kegiatan Diklat tugas
Instansi

2 Rencana Kerja Sebagai dasar untuk penyelesaian


Pusdiklat tugas
Kepegawaian
3 Disposisi Pimpinan Sebagai dasar untuk menyiapkan
kegiatan sesuai disposisi
4 Daftar kebutuhan Sebagai dasar untuk mengajukan
ATK permintaan ke unit terkait
8. PERANGKAT KERJA
NO PERANGKAT/ALAT DIGUNAKAN UNTUK
KERJA TUGAS
1 Komputer Untuk pengetikan
konsep
2 Almari/Filling cabinet Untuk penyimpanan
surat dinas.
3 ATK Untuk dasar acuan
pelaksanaan tugas
4 dst
9.HASIL KERJA
NO HASIL KERJA
1 Rekapitulasi Kegiatan Diklat yang difasilitasi

2 Tindak lanjut/persuratan kegiatan diklat fasilitasi

3 Arsip Surat Perintah Penugasan WI.

4 Penyiapan urusan Ketatausahaan Pusdiklat


10. TANGGUNG JAWAB

NO TANGGUNG JAWAB

1. Kelengkapan, kebenaran, keakuratan data


Kegiatan Diklat.
2. Kerahasiaan Dokumen Penting.

3. Pembinaan Kepada bawahan.

4. Pemeliharaan Surat-surat dibidang Kediklatan


11. WEWENANG

NO WEWENANG

1 Menerima ATK sesuai permintaan

2 Menolak ATK yang tidak sesuai permintaan

3 Pemberian perintah Kepada Kepegawaian


12. KORELASI JABATAN
NO JABATAN UNIT KERJA/ HUBUNGAN
INSTANSI TUGAS
1. Kapusdiklat Pusdiklat Sebagai
Kepegawaian atasan
2. Kepala Bagian Pusdiklat Sebagai
Umum atasan

3. Kasubbag Pusdiklat Sebagai mitra


Keuangan kerja
4. Kasubbag Pusdiklat Sebagai mitra
Sarana & kerja
Prasarana Diklat
13. KONDISI LINGKUNGAN KERJA
NO Kondisi Lingkungan Keterangan
Kerja
1 Tempat Kerja Dalam ruangan tertutup

2 Suhu Dingin tanpa perubahan

3 Udara Kering

4 Keadaan ruangan Cukup

5 Penerangan Terang
14. RESIKO BAHAYA
NO NAMA PENYAKIT/JENIS PENYEBAB
KECELAKAAN FISIK
15. SYARAT JABATAN
 15.1. Pangkat/Golongan Ruang : Penata Tk.I, III/d
 15.2. Pendidikan : S-1
 15.3. Kursus / Diklat : Kepegawaian/
Diklatpim IV
 15.4. Pengelaman Kerja : 4Th di bidangnya
 15.5. Upaya Jasmani : Duduk,berdiri,jalan
 15.6. Syarat Kondisi Fisik : Pria/Wanita
 15.7. Bakat yang perlu dimiliki : G, N, Q
 15.8. Temperamen Kerja yang dimiliki : D, M, P, R, T
 15.9. Minat kerja yang perlu dimilik : 1b, 3a, 5b
 15.10 Fungsi Pekerja : DOB
16. PRESTASI KERJA YANG DIHARAPKAN

NO HASIL KERJA JUMLAH WAKTU YANG


SATUAN DIPERLUKAN
1. Kegiatan Diklat 10 jadwal Satu minggu
fasilitasi terjadwal
2. Semua Surat 7 surat Satu hari
permintaan
fasilitasi terlayani
sesuai jadwal
3. Proses sirkulasi 10 surat Satu hari
persuratan lancar
4. dst
17. BUTIR INFORMASI LAIN
Karena jabatan Kepala Subbagian Tata Usaha adalah jabatan
yang startegis dan menyangkut aspek kelancaran operasional
organisasi, maka diperlukan kemampuan untuk dapat bekerja
cermat dan cepat dan selalu komitmen akan tugasnya

Majalengka 29 maret 2012

Mengetahui Atasan Langsung Yang membuat

………………………………. …………………
NIP. NIP.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai