Anda di halaman 1dari 59

ANALISIS JABATAN

DAN ANALISIS BEBAN


KERJA
ARAHAN PRESIDEN RI

PEMBANGUNAN SDM
1

PEMBANGUNAN
2 INFRASTRUKTUR

3 SIMPLIFIKASI REGULASI

PENYEDERHANAAN
4
BIROKRASI

TRANSFORMASI
5
EKONOMI
2
1 UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN

2
DASAR
PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

HUKUM PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen


3 PPPK

Peraturan Menteri PANRB No. 1 Th 2020 tentang


4 Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
UU No : 5 TH 2014 Pasal 56

1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun


kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan
analisis jabatan dan analisis beban kerja.

2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1
(satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.
DEFINISI

Analisis jabatan adalah proses, metoda dan teknik


untuk memperoleh data jabatan, mengolahnya menjadi
informasi jabatan dan menyajikannya untuk berbagai
kepentingan program kelembagaan, kepegawaian dan
ketatalaksanaan.
PRINSIP ANALISIS JABATAN

ANALISIS
JABATAN

Struktur beserta
uraian fungsi PEKERJAAN Jabatan A
organisasi SEHARI-HARI
Jabatan B
Tugas rriil yang Jabatan C
PERATURAN TTG dilakukan
ORGANISASI DAN Jabatan D
pegawai
TATA KERJA

Dan seterusnya

Diurai informasi
ANALISIS JABATAN bukan jabatannya
ANALISIS ORANG
METODE PENGUMPULAN DATA JABATAN

1. Metode Observasi dan Interview

2. Metode Daftar Pertanyaan


Metode Penjabaran Organisasi

3. Metode Studi Metode Analisa Laporan Kerja Harian


referensi

Metode Studi Publikasi Teknik


Kombinasi beberapa
4. Metode Kombinasi metode diatas
TERAPAN METODE PENGUMPULAN DATA JABATAN
 Observasi (utama)
Jabatan fisik  Interview (penunjang)
 Kuesioner (penunjang)

 Interview (utama)

Jabatan non fisik  Kuesioner (penunjang)


 Observasi (penunjang)
Yang
bersangkutan
(pemegang
Jabatan)

Pakar/Ahli Atasan yang


dan Referensi bersangkutan

SUMBER
DATA
Mantan
Selevel yang
pemegang
bersangkutan
jabatan

Bawahan
yang
bersangkutan
1. Setiap jabatan dibedakan dengan jabatan lain = IDENTITAS
2. Eksistensi suatu jabatan ditentukan oleh HASIL KERJA yang harus
diperoleh oleh pemegang jabatan
3. HASIL KERJA diperoleh oleh pemegang jabatan dengan mengolah BAHAN
KERJA
4. BAHAN KERJA diproses menjadi HASIL KERJA menggunakan ALAT
KERJA tertentu
5. Proses pengolahan bahan kerja menggunakan alat kerja sehingga
memperoleh hasil kerja adalah PELAKSANAAN KERJA
6. Dalam pelaksanaan kerja pemegang jabatan mengadakan HUBUNGAN
dengan pemegang jabatan lain
7. Dalam melaksanakan kerja pemegang jabatan berada pada KONDISI
PEKERJAAN tertentu
8. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik pemegang jabatan
disyaratkan memenuhi KEMAMPUAN KERJA tertentu
9. Perangkat Kerja
1. Nama Jabatan
10. Tanggung Jawab
2. Kode Jabatan
11. Wewenang
3. Unit Organisasi
12. Korelasi Jabatan
4. Ikhtisar Jabatan
13. Kondisi Lingkungan Kerja (Klk)
5. Kualifikasi Jabatan
14. Resiko Bahaya
6. Tugas Pokok
15. Syarat Jabatan
7. Hasil Kerja
16. Prestasi Kerja
8. Bahan Kerja
17. Kelas Jabatan
ANALISIS JABATAN = proses mengurai karakter dan data
jabatan menjadi informasi jabatan
KARAKTER DAN MENGURAI INFORMASI JABATAN
DATA JABATAN
IDENTITAS UNTUK MENGIDENTIFIKASI
SECARA TEPAT DAN JELAS
1. Nama Jabatan
A. IDENTITAS
JABATAN 2. Kode jabatan
3. Ikhtisar Jabatan
HASIL AKHIR (OUTPUT) JABATAN YANG
DAPAT BERUPA
B. HASIL KERJA 1. Benda
2. Jasa
3. Informasi

MASUKAN (INPUT) YANG DIOLAH


C. BAHAN KERJA MENJADI HASIL KERJA
1. Benda
2. Jasa
3. Informasi
KARAKTER DAN DATA INFORMASI JABATAN
JABATAN MENGURAI
ALAT KERJA YANG DIGUNAKAN UNTUK
D. PERALATAN MEMROSES BAHAN KERJA MENJADI HASIL
KERJA
KERJA
1. Mesin
2. Perkakas Tangan
3. Perlengkapan
4. Alat Kerja lain yang tidak termasuk
Mesin dan Perkakas Tangan

SEMUA USAHA PEGAWAI DALAM BEKERJA


E. PELAKSANAAN 1. Kewajiban
KERJA 2. Tugas
3. Kegiatan
4. Unsur
5. Tanggung Jawab
6. Wewenang
7. Fungsi Pekerja
KARAKTER DAN DATA MENGURAI INFORMASI JABATAN
JABATAN
HUBUNGAN DENGAN JABATAN, BIDANG, ORANG
LAIN
F. HUBUNGAN 1. Jabatan lain (atasan atau bawahan)
JABATAN
2. Bidang Kerja
3. Orang lain

1. Kondisi Lingkungan Kerja

G. KONDISI 2. Hari Kerja dan Jam Kerja


PELAKSANAAN 3. Jalur Jabatan (Karier)
4. Nilai jabatan
5. Peraturan Yang Mendasari Pekerjaan

TUNTUTAN KEMAMPUAN KERJA YANG HARUS


DIPENUHI OLEH PEGAWAI LAIN`
1. Kecakapan Kerja
H. SYARAT 2. Pengetahuan Kerja
JABATAN
3. Sikap Kerja
4. Pendidikan, diklat, Pengalaman Kerja
5. Bakat, Minat, Temperamen
6. Kondisi Fisik
Nama Jabatan harus mencerminkan karakteristik pokok jabatan

Nama Jabatan Karakteristis Jabatan

Pelayan Restoran 1. Pelaksanaan Kerja: melayani


2. Tempat Kerja : restoran
Operator Mesin Bubut 1. Pelaksanaan Kerja :
mengoperasikan
2. Alat Kerja : mesin bubut
Penjahit Pakaian 1. Pelaksanaan Kerja : menjahit
2. Hasil Kerja : pakaian
Kepala Biro Kepegawaian 1. Pelaksanaan Kerja : memimpin
2. Bahan kerja: data kepegawaian

KODE JABATAN
setiap jabatan perlu diberi kode untuk pengadministrasian jabatan

IHKTISAR JABATAN
Pernyataan singkat dalam satu kalimat yang menggambarkan
secara umum tugas pokok jabatan
HASIL KERJA
Output pekerjaan yang merupakan hasil akhir
jabatan. Suatu jabatan dapat memiliki lebih dari 1
hasil kerja. Hasil dapat berupa benda, jasa,
informasi:

Contoh:
Tukang Kayu Mebel = Lemari, Rak Buku (benda)
Pengadministrasi Kependudukan = Layanan KTP
(jasa)
Analis Jabatan = Uraian Jabatan (informasi)
Sesuatu yang diolah dan menjadi hasil kerja. Bahan
Kerja dapat berupa benda atau data.
Bahan kerja akan menyatu menjadi hasil kerja.

Contoh:
1. Kayu merupakan bahan kerja bagi Tukang
Kayu Mebel untuk memperoleh hasil yang
berupa Lemari atau Rak Buku (benda)
2. Peraturan organisasi, data pekerjaan pegawai
merupakan bahan kerja bagi Analis Jabatan
untuk memperoleh hasil yang berupa Uraian
Jabatan. (data)
Alat yang digunakan untuk mengolah bahan kerja
menjadi hasil kerja. Alat tidak menyatu menjadi
hasil kerja. Alat dapat berupa mesin, perkakas
tangan, perlengkapan, alat lain bukan mesin dan
bukan perkakas tangan.

Contoh:
1. MESIN = Komputer, mesin bubut, mobil, dll
2. PERKAKAS TANGAN = gergaji, pahat, stetoscope, dll
3. PERLENGKAPAN = sarung tangan, kaca mata las,
masker, dsb
4. ALAT LAIN = pena, penggaris, dll
Kewajiban pemegang jabatan untuk memenuhi tuntutan tertentu mengenai
suatu keadaan atau kejadian, dan apabila kewajiban tidak dipenuhi dapat
timbul ekses negatif terhadap proses kerja berikutnya atau dapat
mengakibatkan kerugian.
Jika tanggung jawab tidak dipenuhi maka pemegang jabatan dapat
disalahkan atau menerima hukuman.

Aspek Tanggung Jawab:


• kebenaran
• kerahasiaan
• ketepatan
• kelengkapan
• dan sebagainya
Hak pemegang jabatan untuk membuat keputusan atau
mengambil tindakan yang diakui sah oleh semua pihak

Contoh:

Tindakan:
• Satpam menangkap orang yang dicurigai di lingkungan kantor
• Resepsionis melarang tamu masuk sebelum melapor dan
menyerahkan identitas

Keputusan:
• Bendahara menolak mengeluarkan uang bagi prosedur yang
menyimpang
• Pranata Kehumasan tidak memberikan data yang diminta
tamu
APA YANG TINDAK KERJA DAN
WHAT (W)
DIKERJAKAN OBJEK KERJA

PERANGKAT KERJA
BAGAIMANA (PERLENGKAPAN
ANJAB HOW (H)
MENGERJAKAN KERJA, MESIN,
PERKAKAS, DLL)

MENCAPAI
UNTUK APA
WHY (W) HASIL/TUJUAN
DIKERJAKAN
ORGANISASI
DISTRIBUSI FUNGSI MANAJEMEN
MENURUT TINGKAT MANAJEMEN

I. KATA KERJA MANAJERIAL

Level II Level III


Level I Level IV
Manajemen Manajemen
Manajemen Puncak Manajemen Bawah
Menengah Atas Menengah Rendah
1.Menyusun 1.Mengkoordinasikan 1.Merencanakan 1.Memberi Petunjuk
Kebijakan 2.Merumusakan operasional 2.Membagi Tugas
2.Merumuskan Sasaaran 2.Membagi Tugas 3.Membimbing
Sasaran 3.Membina 3.Memberi Petunjuk 4.Memeriksa
3.Merencanakan 4.Mengarahkan 4.Menyelia 5.Mengoreksi
4.Mengkoordinasikan 5.Menyelenggarakan 5.Mengatur 6.Mengontrol
5.Mengendalikan 6.Mengevaluasi 6.Mengevaluasi 7.Membuat Laporan
6.Mengkoordinasikan 7.Melaporkan 7.Melaporkan 8.Merencanakan
7.Mengarahkan Kegiatan
8.Membina
II. KATA NON MANAJERIAL

TUGAS TEKNIS

1.Mengajar 13. Mengolah 25. Mengkompilasikan


2.Membuat 14. Menabulasikan 26. Menggolongkan
3.Memindahkan 15. Menyortir 27. Memasang
4.Menyusun 16. Menyimpan 28. Mewawancarai
5.Memasang 17. Mengagenda 29. Menegur
6.Mengemudikan 18. Memasukkan 30. Menyarankan
7.Menghitung 19. Mencatat 31. Mengantarkan
8.Menyalin 20. Mengeluarkan 32. Menyampaikan
9.Mengetik 21. Mengumpulkan 33. Membersihkan
10.Menarik 22. Menghimpun 34. Memeriksa
11.Melayani 23. Menggandakan
12.Menganalisis 24. Membubuhkan
1. Menurut Esensinya a. Tugas Pokok
b. Tugas Penunjang
c. Tugas Tambahan

2. Menurut Waktu a. Tugas Harian


Pelaksanaan b. Tugas Berkala
c. Tugas Insidentil

3. Menurut Hubungan a. Tugas Siklik (tersusun/selaras)


Antar Tugas b. Tugas Non Siklik
c. Tugas Bergantian
d. Tugas Darurat

4. Menurut Tingkat a. Tugas Manajerial


Jabatan b. Tugas Non Manajerial
Tiap Jabatan berbeda dari Kemampuan seseorang
jabatan lain dalam aspek berbeda dengan kemampuan
Mental, Fisik dan Sosial. orang lain

TIDAK ADA ORANG YANG MAMPU MELAKSANAKAN


SEMUA MACAM PEKERJAAN

PERLU DITENTUKAN SYARAT JABATAN


SYARAT YANG HARUS DIPENUHI SESEORANG UNTUK DAPAT
MELAKSANAKAN SUATU PEKERJAAN

DENGAN WAJAR
PERILAKU

PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP

PENDIDIKAN KETERAMPILAN PENGALAMAN

BAKAT TEMPERAMEN MINAT FISIK


1. MENTAL 1. BAHAN KERJA
2. HASIL KERJA
3. PERANGKAT KERJA
2. FISIK
4. PROSEDUR KERJA
5. DLL
3. SOSIAL
TINGKAT KECAKAPAN UNTUK MENTAL FISIK
MELAKUKAN SUATU
PEKERJAAN/TUGAS/KEGIATAN

SOSIAL

MENTAL FISIK SOSIAL


KECAKAPAN KECAKAPAN KECAKAPAN
MELAKUKAN KERJA MELAKUKAN KERJA BERHUBUNGAN DENGAN
FIKIRAN: FISIK: ORANG LAIN:
Menganalisa data, Duduk lama, berjalan, Mempengaruhi pendapat,
menghafal, menghitung, berpidato, menawarkan
memanjat
menyusun pertimbangan barang
1. Teliti
2. Tekun
3. Tegas
4. Korektif
SIKAP KERJA 5. Komunikatif
KESIAPAN MENTAL 6. Sabar
7. Selektif
BEREAKSI TERHADAP
8. Kritis
SITUASI TERTENTU YANG 9. Analitik
BERHUBUNGAN DENGAN
DATA, ORANG, ATAU BENDA
Syarat Psikologi : Bakat, Minat dan Temperemen)

KEMAMPUAN POTENSIAL UNTUK DAPAT MELAKUKAN


PEKERJAAN TERTENTU

SYARAT BAKAT SUATU JABATAN


MERUPAKAN KOMBINASI BEBERAPA BAKAT
Bakat kerja 1/2

1. G = INTELEGENSIA (GENERAL INTELEGENSIA)


Kemampuan menangkap/memahami instruksi, prinsip menyusun
alasan, membuat pertimbangan
2. V = V E R B A L (VERBAL APTITUDE)
Kemampuan memahami arti kata dan menggunakannya.
3. N = N U M E R I K (NUMERICAL APTITUDE)
Kemampuan hitung-menghitung secara tepat dan akurat
4. S = PANDANG RUANG (SPATIAL APTITUDE)
Kemampuan mengenal bentuk memahami gambar dan bentuk
5. P = PENCERAPAN BENTUK (FORM PERCEPTION)
Kemampuan mencerap rincian atau perbedaan obyek, gambar dan
grafik
6. Q = KETELITIAN (CLERICAL PERCEPTION)
Kemampuan mengetahui perbedaan huruf atau angka
Bakat kerja 2/2

7. K = KOORDINASI MOTOR (MOTORIK COORDINATION)


Kemampuan mengkoordinir mata dan tangan dan jari secara cepat dan
cermat.
8. F = KECEKATAN JARI(FINGER DEXTERITY)
kemampuan menggerakkan jari dengan cepat, cermat dan tepat.
9. M = KECEKATAN TANGAN (MANUAL DEXTERITY)
Kemampuan menggerakkan tangan dengan mudah dan penuh
ketrampilan
10. E = KOORDINASI MATA – TANGAN – KAKI (EYE, HAND, FOOT
COORDINATION)
Kemampuan menggerakkan tangan dan kaki secara kordinatif satu
sama lain berdasar rangsangan penglihatan
11. C = W A R N A (COLOR DISCRIMINATION)
Kemampuan memadukan atau membedakan warna/berbagai warna
KEMAMPUAN MENYESUAIKAN DIRI UNTUK DAPAT
BEKERJA SESUAI DENGAN
KHARAKTERISTIK JABATAN

10
FAKTOR TEMPERAMEN
1. D = DIRECTION, CONTROL AND PLANNING (DPC)
Kemampuan menyesuaikan diri , menerima tanggung jawab untuk kegiatan
memimpin, mengendalikan dan merencanakan
2. F = FELLENG, IDEA, FACT
Kemampuan enyesuaikan diri , dengan kegiatan yang mengandung penafsiran
perasaan (felleng) gagasan (idea) atau fakta dari sudut pandang pribadi
3. I = INFLUENCING
Kemampuan enyesuaikan diri , dengan kegiatan atau pekerjaan yang mempengaruhi
orang lain dalam pendapat, sikap dan pertimbangan mengenai gagasan
4. J = SENSOR & JUGMENTAL CRITERIA
Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan pembuatan kesimpulan,
penilaian atau pembuatan keputusan berdasar kriteria, rangsangan indera
atau atas dasar pertimbangan pribadi
5. M = MEASURABLE AND VERIFIABLE CRITERIA)
Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan pengambilan kesimpulan,
pembuatan pertimbangan atau pembuatan keputusan berdasar kriteria yang
dapat diukur atau dapat diuji.
6. P = DEALING WITH PEOPLE
Kemampuan menyesuaikan diri dalam berhubungan dengan orang lain lebih dari hanya
sekedar penerimaan dan pemberian instruksi
7. R = REPETITIVE & CONTINOUS
Kemampuan menyesuaikan diri, kegiatan-kegiatan yang berulang-ulang atau secara
terus menerus melakukan kegiatan yang sama, sesuai dengan prosedur, urutan atau
kecepatan tertentu
8. P = )PUS) PERFORMING UNDER STRESS
Kemampuan menyesuaikan diri, untuk bekerja dengan ketegangan jiwa, jika
berhadapan dengan keadaan darurat/kritis, tidak biasa dan berbahaya, atau bekerja
dengan kecepatan kerja dan perhatian yang terus menerus merupakan keseluruhan
atau sebagaian aspek pekerjaan
9. T = SET OF LIMIT (sts)
Kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi yang menghenndaki pencapaian dengan
tepat menurut perangkat batas (set of limits), toleran atau standar tertentu
10. V = VARIETY, CHANGE)
Kemampuan menyesuaikan diri untuk melaksanakan tugas yang sering berganti dari
satu tugas ke tugas lain yang berbeda sifat tanpa kehilangan effisiensi atau ketenangan
diri.
DR. WILLIAM C COTTLE minat
merupakan bipolar yang
berpasangan satu sama lain

Minat memiliki korelasi yang tinggi terhadap


kemantapan dan kepuasan melaksanakan suatu
pekerjaan
5 PASANGAN / BIPOLAR MACAM MINAT KERJA
Kode Faktor vs Kode Faktor

1a Pilihan melakukan kegiatan VS 1b Pilihan melakukan kegiatan yang


yang berhubungan dengan berhubungan dengan komunikasi
benda & obyek data
2a
Pilihan melakukan kegiatan VS 2b Pilihan melakukan kegiatan yang
yang berhubungan dengan bersifat ilmuah dan teknik
orang dalam niaga

3a Pilihan melakukan kegiatan Pilihan melakukan kegiatan rutin,


rutin, kongkrit dan tertatur VS 3b aabstrak dan kreatif

4a Pilihan melakukan kegiatan VS Pilihan melakukan kegiatan yang


yang dianggap baik bagi 4b berhubungan proses, mesin dan
orang lain teknik

5a Pilihan melakukan kegiatan VS 5b Pilihan melakukan kegiatan yang


yang menghasilkan prestise menghasilkan kepuasan nyata dan
atau penghargaan dari pihak produktif
orang lain
SETIAP ORANG BEKERJA SELALU BERHUBUNGAN
DENGAN:
DATA, ORANG LAIN, DAN BENDA

BENTUK HUBUNGAN ADALAH PELAKSANAAN


FUNGSI TERTENTU PADA PROSES PELAKSANAAN
TUGAS
 hubungan dengan data, orang lain, atau
benda, masing-masing dibedakan dalam
tingkatan fungsi
 Masing-masing tingkat menunjukkan
kompleksitas fungsi.
 Setiap tingkat diberi kode angka.
 Semakin kecil angka dalam kode semakin
kompleks fungsinya, demikian sebaliknya
Angka, kata, tanda, gagasan, Ucapan,
pengetahuan, dll
Tidak dapat diraba

- 0 memadukan
- 1 mengkoordinasikan
- 2 menganalisis
- 3 menyusun
- 4 menghitung
- 5 menyalin
- 6 membandingkan
0– MEMADUKAN, mencipta gagasan dengan menggunakan rekaan
(daya akal) atau imajinasi

1– MENGKOORDINASIKAN, menghubung-hubungkan data dengan


cara yang pasti setelah data dianalisis.

2– MENGANALISIS, mengurai data ke dalam bagian-bagiannya,


menilai data untuk menyampaikan tindakan alternatif

3– MENYUSUN, menghimpun atau mengelompokkan informasi


tentang data, orang, atau benda

4– MENGHITUNG, mengerjakan perhitungan aritmetik (X, :, +, -).


Mencacah tidak termasuk dalam fungsi ini.

5– MENYALIN, menyalin, mencatat atau memindahkan data

6– MEMBANDINGKAN, menilai persamaan atau perbedaan sifat


data, orang, atau benda
Manusia atau hewan yang diperlakukan
seperti layaknya manusia

-0 menasehati
-1 berunding
-2 mengajar
-3 menyelia
-4 menghibur
-5 mempengaruhi
-6 berbicara-memberi tanda
-7 melayani
-8 menerima instruksi
membantu
0 - MENASEHATI, memberi bimbingan, saran, konsultasi atau nasehat
untuk masalah yang memerlukan pemecahan hukum, ilmu, klinis,
spiritual, atau prinsip keahlian lain
1 - BERUNDING, tukar-menukar pendapat, gagasan atau informasi
dengan orang lain untuk mendapatkan keputusan, kesimpulan, atau
pemecahan masalah bersama
2 - MENGAJAR, mengajar atau melatih orang lain atau hewan

3 - MENYELIA, menentukan atau menafsirkan prosedur kerja untuk


sekelompok karyawan bawahannya (termasuk membagi tugas,
memelihara hubungan baik)
4-
MENGHIBUR, menghibur orang lain (dg. Media panggung, film, radio,
dsb)
5 - MEMPENGARUHI, mempengaruhi orang lain untuk memperoleh
keuntungan dalam benda, jasa atau pendapat
6 - BERBICARA –MEMBERI TANDA, berbicara atau memberi tanda
kepada orang lain untuk meminta atau memberi informasi
7 - MELAYANI, memenuhi kebutuhan atau permintaan orang lain atau
hewan baik dinyatakan langsung maupun tidak langsung
8 - MENERIMA INSTRUKSI – MEMBANTU, melaksanakan pekerjaan
dengan menuruti secara langsung perintah yang diterima dan tidak
memerlukan tanggapan
Bahan, alat, produk
Bersifat fisik – tak bernyawa

Memasang – mesin
0-
-1 mengerjakan presisi

Menjalankan-
2-
Mengontrol mesin

Mengemudikan-
menjalankan mesin 3-

-4 Mengerjakan benda
dengan tangan atau
perkakas
Melayani mesin 5-

Memasukkan ke- 6-
Mengeluarkan barang -7 memegang
dari mesin
0 - MEMASANG MESIN, memasang, mengubah komponen, atau memperbaiki
mesin menurut standar
1 - MENGERJAKAN PRESISI, menggunakan anggota badan atau perkakas untuk
mengerjakan, memindahkan, mengarahkan atau menempatkan objek secara
tepat sesuai standar yang telah ditetapkan
2 - MENJALANKAN – MENGONTROL MESIN, menghidupkan, menyetel,
mengatur kerja dan menghentikan mesin, serta mengamati dan mengatur
berbagai alat pada mesin
3 - MENGEMUDIKAN – MENJALANKAN MESIN, menghidupkan, menghentikan,
mengatur jalannya mesin yanbg arahnya harus dikemudikan
4 - BEKERJA DENGAN TANGAN ATAU PERKAKAS, menggunakan anggota
badan, perkakas tangan atau alat khusus untuk mengerjakan ,
menggerakkan, mengarahkan atau menempatkan benda
5 - MELAYANI MESIN, menghidupkan, menghentikan dan mengamati kerja
mesin dan peralatannya
6 - MEMASUKKAN KE/MENGELUARKAN DARI MESIN, menyisipkan,
memasukkan, mencelup atau menempatkan bahan ke dalam atau
memindahkan dari mesin yang dioperasikan oleh karyawan lain
7- MEMEGANG, menggunakan anggota badan, perkakas tangan atau alat
khusus lain dalam mengerjakan, memindahkan, atau membawa benda
1. Unit Ortala

2. Unit Kepegawaian

PEMAKAI 3. Unit Diklat

HASIL
ANJAB 4. Ka. Unit atau Atasan

5. Pemegang Jabatan

6. Unit Pengawasan
LANGKAH PERENCANAAN KINERJA
VISI PEGAWAI
TUPOKSI
ORGANISASI
MISI

JABATAN

Tujuan & Strategi


PEGAWAI
Tugas &
kegiatan
Rencana
Kinerja Sasaram
Indikator
Tahunan Kinerja
kinerja
RKT Individu
( SKI )
PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA
UNTUK PENATAAN PEGAWAI
HASIL ANJAB , BEBAN PENGGUNAAN HASIL
KERJA EVALUASI JABATAN

 JOB DESCRIPTION 1. PENYUSUNAN 1. JUMLAH,


FORMASI PEGAWAI KUALITAS ,
 PETA JABATAN DISTRIBUSI &
2. REKRUITMEN DAN
 BEBAN KERJA PER KOMPOSISI
PENEMPATAN
JABATAN PEGAWAI SESUAI
PEGAWAI
BEBAN KERJA
 `BOBOT JABATAN 3. PENEMPATAN &
2. PENEMPATAN
PENATAAN PEGAWAI
PEGAWAI YANG
1. ANALISIS 4. PENYUSUNAN POLA TEPAT
BEBUTUHAN KARIER
3. PENGEMBANGAN
PEGAWAI & 5. PENERAPAN KARIER SESUAI
BEZETING MANAJEMEN KINERJA KOMPETENSI
2. STANDAR 6. PERENCANAAN 4. SISTEM
KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN DIKLAT REMUNERASI
SYARAT JABATAN YANG ADIL DAN
7. PENYUSUNAN
3. INDIKATOR LAYAK
SISTEM REMUNERASI
KINERJA PEGAWAI SESUAI BOBOT 5. KINERJA SDM
4. NILAI DAN JABATAN DAN APARATUR LEBIH
PERINGKAT KINERJA OPTIMAL
49
JABATAN
GRAND DESAIN PERENCANAAN ASN
PNS
Gambaran dapat menduduki
jabatan yang Kelebihan Pengangkatan Jabatan
Anjab sesuai dengan Pegawai
Pegawai dalam jabatan JPT Utama
dilakukan tugas & fungsi ASN
diangkat wajib untuk JPT Madya
minimal 5 unit oranisasi dilakukan CPNS JPT Pratama
(lima) tahun dalam jabatan
instansi oleh PPK Redistribusi & Adminisator
sekali masing-masing Pengawas
PPPK
Pelaksana
Jab. Fungsional

ANJAB PETA JABATAN JABATAN KELEBIHAN


PNS
FORMASI
KEBUTUHAN DIKLAT KEKURANGAN PPPK
ABK

Pegawai ASN
ABK Pengangkatan PPPK
kebutuhan pegawai wajib Jabatan yang
dilakukan dalam jabatan dapat menduduki
sesuai dgn meningkatkan kosong/
setiap tahun melalui jalur Jabatan
beban kerja kompetensi kekurangan Pengangkatan JPT Utama
masing-masing setiap tahun dapat dilakukan pertama, JPT Madya
jabatan minimal minimal Penambahan Inpassing Jab. Fungsional
memangku beban 5 hari kerja Pegawai ASN &
kerja 1250 jam melalui
Perpindahan
per tahun Program Diklat
ELEMEN DASAR ANALIS BEBAN KERJA
TUJUAN ANALISIS BEBAN KERJA
Agar Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif menuntut
sumber daya aparatur yang profesionalis dalam pelaksanaan urusan
pemerintahan.

 Menciptakan kesesuaian antara kompetensi Pegawai dengan Jabatan.


 Menciptakan Pegawai yang memiliki keahlian atau keterampilan
 Menciptakan tercapainya tujuan organisasi yang efisien dan efektif.
 Menciptakan Standar/tolok ukur Peneriamaan Pegawai yang mengacu pada
kebutuhan nyata organisasi
 Menciptakan Standar/tolok ukur kontrak kerja pegawai untuk pembagian
tugas dalam melaksanakan kegiatan yaitu berupa norma waktu
penyelesaian pekerjaan, tingkat efisiensi kerja.
 Menciptakan standar penilaian prestasi kerja pegawai, untuk
meningkatkan produktifitas kerja yang dapat digunakan sebagai dasar
pembinaan manajemen kepegawaian.
 Menciptakan standar upah pegawai berdasarkan bobot dan tugas jabatan.

Analisis Beban Kerja merupakan proses dan tata cara untuk


memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja organisasi berdasarkan volume kerja.
Metod e Perhitun gan Pegawai
PENDEKATAN HASIL KERJA PENDEKATAN OBJEK KERJA
produk atau output jabatan. (hasil kerjanya fisik atau bersifat objek yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaan. Metoda
kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir. ini dipergunakan untuk jabatan yang beban kerjanya
metoda ini efektif dan mudah digunakan untuk jabatan yang hasil bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani..
kerjanya hanya satu jenis.

PENDEKATAN TUGAS PER TUGAS PER


PENDEKATAN PERALATAN KERJA JABATAN
peralatan yang digunakan dalam bekerja. Metoda ini digunakan metoda untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan
untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam.
kerjanya.
Hari Kerja Efektif
Untuk 5 hari kerja Untuk 6 hari kerja
Jumlah hari per tahun 365 hari Jumlah hari per tahun 365 Hari
Libur Sabtu-Minggu 104 hari Libur Minggu 52 Hari
Libur Resmi (*) 14 hari Libur Resmi (*) 14 Hari
Cuti 12 hari Cuti 12 Hari
130 Hari 78 Hari
Hari kerja efektif = 365 – 130 Hari kerja efektif = 365 – 78
(*) menyesuaikan hari libur nasional hari = 235 hari hari = 287 hari
dan hari libur kedaerahan

235 hari x 5 jam 30 menit/hari = 1.245 jam ; 287 hari x 4 jam 30 menit / hari = 1.234 jam ;

dibulatkan menjadi = 1.250 jam dalam dibulatkan menjadi = 1.250 jam dalam
Jam Kerja Efektif setahun setahun
PENGGUNAAN WAKTU KERJA
Waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Waktu Produktif Waktu Non Produktif

Waktu

Waktu yang benar- Tambahan Boros


Waktu Non Efektif
benar digunakan
untuk menyelesaikan
• Mengaso
pekerjaan Waktu
• Keperluan pribadi
• Kondisi lingkungan kerja Non
Efektif
• Dan lain lain
contoh : Peta jabatan

PETA JABATAN

NO JABATAN KELAS ABK PNS K/L


NO JABATAN KELAS ABK PNS K/L
1 Peng. Umum 5 2 -1
3 1 Peng. Umum 5 2 1 -1
2 Peng. Persuratan 3 1 -2 2 Arsiparsi 6 2 4
a. Arsiparis Ahli Utama. ? 0 0 0
b. Arsiparis Ahli Madya. ? 1 0 -1
Setiap unit pengawas (es 4) di mungkinkan membutuhkan c. Arsiparis Ahli Muda. ? 2 1 -1
Pengadministrasi umum (apabila ada beberapa jabatan tdk
memenuhi beban kerja 1250 jam) c. Arsiparis Ahli Pertama ? 3 1 -2
• Pengadministrasi umum kebutuhan paling banyak 2
pegawai Penulisan yang
Penulisan yang
benar salah
Progres Anjab & ABK
Evaluasi Data e-Formasi
 Peta Jabatan
Validasi hasil Anjab & ABK  ABK
 SOP (Standar Prosedur Kerja)  ANJAB
 Jumlah Pegawai
 Kepastian waktu penyelesaian  Jumlah Pegawai Pensiun
pekerjaan/ pelayanan  NIP
 Siapa melakukan apa  Kelas Jabatan
 Usul Formasi
 Pengangkatan
 Anggaran Belanja SDMA

1 2 3

4
UNIT KERJA KEPEGA Online
ORTALA
WAIAN

Entry hasil Anjab &


ABK
ke e-Formasi MENPAN RB
Melaksanakan Anjab & ABK  Peta Jabatan
secara mendiri  ABK
 Alur/proses kerja  ANJAB
 Penyusunan prosedur kerja  Jumlah Pegawai
 Jumlah Pegawai
 Analisis prosedur kerja Pensiun
 NIP
 Kelas Jabatan
PENETAPAN KEBUTUHAN ASN
Setiap Instansi wajib menyelesaikan Anjab dan ABK 5
ANJAB &
(lima) tahunan untuk menyusun peta jabatan/kebutuhan
ABK
pegawai di Instansi masing-masing (2020-2024)

PETA Peta Jabatan ditetapkan oleh PPK (minimal 5 (lima)


JABATAN tahun sekali).

ORTALA Peta Jabatan yang telah di tetapkan oleh PPK di


sampaikan ke Unit Kepegawaian.

Peta Jabatan yang telah ditetapkan oleh PPK


MENPANRB disampaikan kepada MENPANRB secara elektronik (e-
Formasi) oleh Ortala

BKN Peta Jabatan yang telah ditetapkan oleh PPK


disampaikan juga tembusan kepada Kepala BKN.
E-FORMASI 4.1

58

Anda mungkin juga menyukai