Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kebidanan ialah bagian ilmu kedokteran yang khusus mempelajari semua hal
yang bersangkutan dengan lahirnya anak. Mereka yang berkecimpung dalam bidang ini harus
memahami pengetahuan tentang anatomi, fisiologi dan patologi alat reproduksi. Selain itu,
perubahan-perubahan pada alat kandungan yang terjadi dalam masa kehamilan harus pula
dipahami.

Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia eksterna dan organ genitalia
interna. Organ genitalia eksterna dan vaginaadalah bagian untuk senggama, sedangkan organ
genitalia interna adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi
blastokis, implantasi, dan tumbuh kembang janin.

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai


fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester ke dua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ke
tiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke -40)

Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan pengetahuann dan


kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologis yang terkait dengan proses kehamilan.
Perubahan tersebut mencakup perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan
anatomik dan fisiologik selama kehamilan. Pengenalan dan pemahaman tentang perubahan
fisiologik tersebut menjadi modal dasar dalam mengenali kondisi kondisi patologik yang
mengganggu status kesehatan ibu ataupung bayi yang dikandungnya. Dengan kemampuan
tersebut, penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu
untuk memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi saat kehamilan?

1
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan ibu hamil untuk beradaptasi
terhadap perubahan fisiologi dan psikologi selama masa kehamilan?

C. Tujuan

1. Agar pembaca mengetahui apa saja perubahan-perubahan yang terjadi saat kehamilan
2. Agar pembaca mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisiologi dan
psikologi selama kehamilan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari
hari pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implatansi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9
bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi (Walyani, 2015).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah
suatu proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan
dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisar 40
minggu.
B. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami
perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon
somatomamotropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada bagian-
bagian tubuh dibawah ini :
a) Trimester I
1. Sistem Reproduksi
1) Vagina dan vulva
Sampai minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina
dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan(livide) tanda ini disebut
tanda Chadwick. Warna portio pun tampak livide. Keasaman vulva dan
vagina berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan PH ini membuat wanita
hamil menjadi lebih rentan terhadap infeksi vagina, khususnya jamur

3
Leukhore adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan berbau tidak
enak.
2) Serviks uteri
Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen.
Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi
serta meningkatnya suplay darah, maka konsistensi serviks menjadi lunak
yang disebut tanda Goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan,
peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan
kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks dan ithmus melunak secara
progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick), tanda
kemungkinan hamil).
3) Uterus
Membesar pada bulan –bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan
progesterone. Pembesaran disebabkan adanya (1) peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah (2) hyperplasia (produksi
serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan hipertropi ( pembesaran
serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada ) dan (3)
perkembangan desidua. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami
perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dinding2 otot menjadi kuat dan
elastis, fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald. Pada
kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada
kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Hipertropi ithmus pada
triwulan pertama membuat ithmus menjadi panjang dan lebih lunak yang
disebut tanda Hegar.
4) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatum,
korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian dia
mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan
hormone estrogen dan progesterone.
5) Payudara/mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomamotropin, estrogen dan progesterone akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Pengaruh progesterone dan somatomamotropin
terbentuk lemak disekitar alveolua-alveolus, sehingga mammae menjadi

4
lebih besar. Papilla mammae membesar lebih tegang dan tambah lebih
hitam, seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi
kelenjar sebasea (lemak) yang muncul di areola primer dan disebut
tuberkel Montgomery. Perubahan payudara ini adalah kemugkinan hamil.
2. System endokrin
Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi 2 kali lipat setiap
48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama
kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga
hormon-hormon yang dikeluarkan oleh janin.
3. Sistem kekebalan
Peningkatan PH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih
rentan terhadap infeksi vagina. sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan
akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah.
4. Sistem perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamialn kandung kencing tertekan sehingga
sering timbul kencing. Keadaan ini hilang denhgan tuanya kehamiulan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup
banyak berubah. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya
bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang
tidak hamil.
5. Sistem pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi
lambung dan aliran asam ;lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam
lambung menurun. Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus
otot-otot traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau pengeluaran air liur
berlebihan dari biasa. Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam
makanan)yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut
mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual.
6. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan dan masa nifas terjadi perubahan-perubahan luar biasa pada
jantung dan sirkulasi perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada
delapan minggu pertama kehamilan. Curah jantung meningkat sedini minggu
kelima kehamilan dan peningkatan awal ini merupakan fungsi dari penurunan
resistensi vascular sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung. Antara

5
minggu ke 10 sampai 20, peningkatan nyata pada volume plasma terjadi
sedemikian sehingga meningkatkan preload. Kinerja ventrikel selama masa
kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vascular sistemik dan perubahan
aliran darah arteri pulsatil. Kapasitas vascular meningkat, sebagian disebabkan
oleh peningkatan komplians vascular.
7. Sistem musculoskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal. Akibat
peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.
Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas
persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal
apabila asupan nutrisinya khususnya produk terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya
tidak berubah pada kehamilan yang normal.
8. Sistem integument
Pada bulan-bulan terakhir kehamilan, umumnya muncul garis-garis kemerahan
yang sedikit mencekung pada kulit abdomen dan kadangkala pada kulit payudara
dan paha pada sekitar separuh semua wanita hamil. Pada wanita multipara, selain
striae kemerahan dari kehamilan yang sekarang, sering terlihat garis-garis
keperakan mengkilat yang menunjukkan sikatriks striaekehamilan sebelumnya.
Pada banyak wanita, garis tengah kulit abdomen menjadi sangat terpigmentasi,
berwarna hitam kecoklatan membentuk linea nigra. Kadangkala bercak-bercak
kecoklatan irregular dengan berbagai ukuran terlihat di wajah dan leher sehingga
membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng kehamilan).
Angioma, yang juga disebut spider naevi, timbul pada sekitar dua per tiga
wanita kulit putih dan kira-kira 10 % wanita Amerika keturunan Afrika selama
kehamilan. Angioma ini berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada
kulit, terutama sering terdapat pada wajah, leher, dada atas dan lengan, dengan
jari-jari yang bercabang keluar dari badan sentralnya. Kondisi ini sering disebut
sebagai nevus, angioma atau telangiektasis. Eritema palmaris juga ditemukan pada
kehamilan pada sekitar dua per tiga wanita kulit putih dan sepertiga wanita kulit
hitam. Kedua kondisi ini sering terjadi bersamaan tetapi tanpa makna klinis, dan
menghilang pada sebagian besar wanita segera setelah terminasi kehamilan.
Keduanya kemungkinan besar merupakan akibat hiperestrogenemia kehamilan.

6
9. Sistem metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR meningkat
sehingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Kalori yang
dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya
sesudah kehamilan 20 mingghu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan dipakailah
lemak ibu untuk mendapatkan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan
biasa wanita cukup hemat dalam pemakaian tenaga.
10. Sistem Pernapasan
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan
kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon
terhadap percepatan laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan
uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk
memebuang karbondioksida.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentumpada kerangka iga
berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat.
11. Sistem persyarafan
Wanita hamil sering melaporkan adanya masalah pemusatan perhatian,
konsentrasi dan memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun,
penelitian yang sistematis tentang memori pada kehamila tidak terbatas dan
seringkali bersifat anekdot. Keenan dkk. (1998) secara longitudinal meneliti
tentang memori pada wanita hamil dengan kelompok control yang setara. Mereka
menemukan adanya penurunan memori terkait kehamilan yang terbatas pada
trimester ketiga. Penurunan ini disebabkan oleh depresi, kecemasan, kurang tidur
atau perubahan fisik lain yang dikaitkan dengan kehamilan. Penurunan memori
yang diketahui hanyalah sementara dan cepat pulih setelah kelahiran.
Mulai sedini sejak usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan
pertama pascapartum, wanita mengalami kesulitan untul mulai tidur, sering
terbangun, jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang berkurang.
Ganguan tidur terbesar terjadi pascapartum dan dapat menimbulkan kemurungan
pascapartum (postpartum blues) dan/atau depresi.
12. Kenaikan berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian besar diakibatkan oleh
uterus dan isinya payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan
ekstraseluler ekstravaskular. Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut

7
diakibatkan oleh perubahan metabolic yang menyebabkan pertambahan air selular
dan penumpukan lemak dan protein baru, yang disebut cadangan ibu.
Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir
seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu. Berat badan dilihat dari Quatelet
atau body mass index (Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan
dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan
lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau
komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi
kesulitan dalam persalinan. Penilaian Indeks Massa Tubuh diperoleh dengan
memperhitungkan berat badan sebelum hamil dalam kilogram dibagi tinggi badan
dalam meter kuadrad. Indikator penilaian untuk IMT adalah sebagai berikut :

Nilai IMT Kategori


Kurang dari 20 Underweight/ Dibawah normal
20-24,9 Desirable/ Normal
25-29,9 Moderate obesity/ Gemuk/ Lebih dari normal
Over 30 Severe obesity/ Sangat gemuk

b) Trimester II
1. System reproduksi
1) Vulva dan vagina
Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat
genetalia membesar. Peningkatan sensivitas dapat meningkatkan keinginan
dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester kedua kehamilan.
Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan
uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.
Edema dan varises biasanya membaik selama periode pasca partum.
2) Serviks uteri
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks
akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
3) Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri diisi oleh ruang amnion yang
terisi janin dan ithmus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi

8
bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya
kira- kira sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa. Pada saat ini uterus
mulai memasuki rongga peritoneum.
a) 16 minggu : fundus uteri kira-kira terletak diantara ½ jarak
pusat ke symphisis.
b) 20 minggu : fundus uteri kira-kira terletak dipinggir bawah
pusat.
c) 24 minggu : fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat.
Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat
dirasakan melalui dinding abdomen. Kontraksi ini disebut tanda
Braxton hicks. Kontraksi Braxton hicks adalah kontraksi tidak
teratur yang tidak menimbulkan nyeri, yang timbul secara
intermiten sepanjang setiap siklus menstruasi.
4) Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan
menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
5) Payudara / mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut Colustrom. Colustrom ini berasal dari
asinus yang mulai bersekresi.selama trimester kedua , pertubuhan kelenjar
mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif.
Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap
pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar
estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
2. System endokrin
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk
mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pasca
partum (nifas).perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan dari trimester I
sampai III
a) Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.

9
b) Progesterone
Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibanding estrogen. Pada
akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari. Progesterone
menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan subkutan di abdomen,
punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan energy baik pada
masa hamil maupun menyusui.
c) HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Hormone ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah pembuahan dan
merupakan dasar tes kehamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60
hari setelah konsepsi. Fungsi utamanya adalah mempertahankan korpus
luteum.
d) HPL (Human Placental Lactogen)
Hormone ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2
gram /hari. Efeknya mirip dengan hormone pertumbuhan.yang juga bersifat
diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
e) Pituitary Gonadotropin
FSH, LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan,
karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
f) Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi
estrogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen ditingkat target
organ.
g) Growth hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan oleh HPL.
h) TSH, ACTH, dan MSH
Hormone-hormon ini tidak dapat dipengaruhi oleh kehamilan.
i) Titoksin
Kelenjar tyroid mengalami hipertropi memproduksi T4 meningkat.
Tetapi T4 bebas relative tetap, karena tyroid thyroid binding globulin
meninggi, akibat tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat hyperplasia
jaringan glandural dan peningkatan vaskularisasi. Tyroksin mengatur
metabolisme.
j) Aldosteron, Renin,dan Angiostensin
Hormone ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intrvaskuler.

10
k) Insulin
Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, dan HPL.
l) Parathormon
Hormone ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
3. Sistem traktus urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar mulai berkurang,
karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandung
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra
memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas.kongesti
panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra.
Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah
luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan
histensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran
uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
4. Sistem musculoskeletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada
daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada
jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan disekitarnya.
5. Sistem integument
Akibat peningkatan kadar hormon esterogen dan progesterone, kadar MSH
pun meningkat’
6. Sistem endokrin
Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta terhambatnya
pembentukan FSH dan LH
7. Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan 0,4 – 0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan
c) Trimester III
1. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat
uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Posisi rahim
dalam kehamilan memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati

11
Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan
prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira
1 jari dibawah prossesus xipoideus, Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri
turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini
disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam
rongga panggul.
Pada trimester III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan
berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR).
Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR
menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang
lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai
lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal
daripada SBR.
2) Payudara
Pembentukan lobules dan alveoli mulai memproduksi dan mensekresi
cairan yang kental kekuningan → Kolostrum. Pada TM III → aliran darah
didlmnya lambat & payudara mjd besar lagi.
3) Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Perubahan-perubahan
pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas
tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon
progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada
minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
berdilatasi pada waktu persalinan.
4) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah
dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh
darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena

12
oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi
kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak sekali,
sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan
vagina mulai meningkat dan lebih kental.
5) Mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

2. Sirkulasi darah
Volume darah akan bertambah banyak  25% pada puncak usia kehamilan 32
minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan,
tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi
hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini
menurun menjadi  120 g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai
hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil.
Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat ( 10.500/ml), demikian juga
hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat 
30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut
disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut jantung
meningkat  15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat
kecenderungan peningkatan tekanan darah.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami
distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi
obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena
yang kembali dari utrerus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava.
Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada
vena vulva) pada wanita yang rentan.
Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat hingga
mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah
pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa

13
wanita “merasa panas” mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan
mengeluh kongesti hidung.
3. Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan
diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam,
dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga
memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat
20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron.
Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih
4. Traktus Digestifus
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan
intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah relaksasi,
sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lmbung yang menyebabkan rasa terbakar di
dada (heathburn). Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih lama berada
di lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini
memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan
konstipasi, yang memana merupakan salah satu keluhan utamawanita hamil.
5. Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai tuun ke PAP, keluhan sering
kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan
sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga
meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga produk-
produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih
banyak yang dikeluarkan.
6. Sistem Imun
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A
dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai
kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
7. Metabolisme Dalam Kehamilan
Pada trimester III Kalori yang dibutuhkan meningkat hingga 15-20% untuk itu
diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan
20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk

14
mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa
wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya
dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya
diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr
kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah
cukup untuk pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu.
Segera setelah haid terlambat, kadar enzim Pinosinase .Pinosinase adalah
enzim yang dapat membuat oksitosin tidak aktif. Pinositase ditemukan banyak
sekali di dalam darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu. Berat badan wanita
hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat
badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat
badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus placenta dan liquor.
C. Perubahan dan Adaptasi Psikologi Pada Kehamilan
Kehamilan merupakan waktu transisi yaitu kehidupan ebelum memiliki anak
yang berada dalam kandungan dan kehidupan setelah anak lahir. Secara umum emosi
yang dirasakan oleh ibu hamil cukup labil, ia dapat memiliki reaksi yang ekstrim dan
suasana hati yang cepat berubah. Ibu hamil menjadi sangat sensitif dan cenderung
bereaksi berlebihan.
Ibu hamil lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman
dengan orang lain. Wanita hamil memiliki kondisi yang sangat rapuh, sangat takut
akan kematian baik terhadap dirinya sendiri maupun bayinya.
1. Trimester I
a. Rasa Cemas Bercampur Bahagia
Perubahan psikologis yang menonjol pada usia kehamilan trimester pertama
ialah timbulnya rasa cemas dan ragu sekaligus bahagia. Mereka cemas akan hal-hal
yang tidak dipahami karena mereka merasa tidak dapat mengendalikan tubuhnya
dan kehidupan yang mereka jalani sedang berada dalam suatu proses yang tidak
dapat berubah kembali. Hal ini membuat sebagian wanita menjadii tergantung dan
menjadi lebih menuntut. Munculnya rasa ragu dan khawatir sangat berkaitan
dengan pada kualitas kemampuan untuk merawat dan mengasuh bayi kandungnya,
sedangkan rasa bahagia dikarenakan dia merasa sudah sempurna sebagai wanitan
yang dapat hamil.
b. Sikap Ambivalen

15
Sikap ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat
stimulan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau kondisi (Bobak,
Lowdermilk, dan Jensen 2005). Sebagian besar wanita merasa sedih dan
ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. 80% wanita mengalami
kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan. Jika Ia tidak dibantu
memahami dan menerima ambivalensi dan perasaan negatif tersebut sebagai suatu
hal yang normal maka ia akan merasa sangat bersalah bila bayi yang dikandung
meninggal atau lahir cacat, Ia akan mengingat pikiran-pikiran yang ia miliki
selama trimester I dan merasa ia menjadi penyebab tragedi tersebut. Penyebab
ambivalensi pada ibu hamil yaitu perubahan kondisi fisik, pengalaman hamil yang
buruk, ibu karier, tanggung jawab baru, rasa cemas atas kemampuannya menjadi
ibu, keuangan dan sikap penerimaan keluarga terdekatnya. Perasaan ambivalen ini
berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima kehamilanya.
c. Fokus Pada Diri Sendiri
Fokus wanita adalah dirinya sendiri. Dari fokus pada diri sendiri ini timbul
ambivalensi mengenai kehamilanya seiring usaha menghadapi pengalaman
kehamilan yang buruk yang pernah dialami sebelumnya, efek kehamilan terhadap
kehidupan kelak (terutama jika berkarier), tanggung jawabnya yang baru atau
tambahan yang ditanggung, kecemasan yang berhubungan dengan untuk menjadi
ibu, masalah keuangan dan rumah tangga dan peneriman orang terdekat terhadap
kehamilanya.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering kali pikiran ibu lebih berfokus
kepada kondisi dirinya sendiri, bukan kepada janin. Meskipun, demikian bukan
berarti ibu kurang memperhatikan kondisi bayinya. Kini ibu lebih merasa bahwa
janin yang dikandungnya menjadi bagian tubuhnya yang tidak terpisahkan. Hal ini
mendorong ibu untuk menghentikan rutinitasnya, terutama yang berkaitan dengan
tuntutan sosial atau tekanan psikologis agar bisa menikmati waktu kosong tanpa
beban.
d. Perubahan Seksual
Hasrat seksual pada trimester I sangat bervariasi antar satu wanita dan wanita
lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual tetapi secara
umum trimester I merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan hal ini
merupakan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan. Banyak wanita
yang merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta kasih tanpa seks.

16
Libido secara umun sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara
yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah lain
yang merupakan normal terjadi pada trimester I.
e. Perubahan Emosional
Perubahan-perubahan emosi pada trimester pertama menyebabkan adanya
penurunan kemauan berhubungan seksual, rasa letih dan mual, perubahan
suasana hati, depresi, kekhawatiran ibu tentang kesejahterannya dan bayinya,
kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik, dan sebagainya.
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian
yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa dia sedang
mengandung. Penerimaan terhadap kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya
merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama
kehamilan.
Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan difasilitasi
oleh perasaan sendiri yang merasa cukup aman untuk mulai mengungkapkan
perasaan-perasaan yang menimbulka konflik yang ia alami. Sementara ini
ketidaknyamanan pada trimester pertama seperti nausea, kelemahan, perubahan
nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik dan
depresi yang ia alami pada saat bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat
tentang kehamilan.
Beberapa wanita terutama mereka yang telah merencanakan hamil atau yang
telah berusaha keras untuk hamil merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa
dirinya hamil, dan mencari bukti kehamilan pad setiap jengkal tubuhnya.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang sangat menyanangkan untuk
melihat apakah kehamilan akan berkembang dengan baik validasi kehamilan
dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa dengan cermat setiap
perubahan tubuh, yang merupakan bukti kehamilan. Bukti yang paling kuat
adalah berhentinya menstruasi. Selama trimester I, kehamilan seorang wanita
menjadi rahasianya sendiri yang hanya ia bagikan pada orang yang dikehendaki.
Pikiranya meliputi sebagian besar apa yang terjadi pada dirinya, tubuhnya, dan
kehidupanya. Pada saat ini bayi yang ia kandung masih dianggap sebagai mahluk
yang terpisah dari dirinya.

17
2. Trimester II
Trimester II sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik yakni periode
wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal
dialami saat hamil, trimester II juga merupakan fase ketika wanita menelusur
kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimester II terbagi dalam
dua fase yaitu Pra Quickening (sebelum da gerakan janin yang dirasakan ibu) dan
pasca Quickening (setelah ada gerakan janin yang dirasakan ibu).
a. Fase Quickening
Quickening menunjukan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah yang
menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utama yaitu
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri yang berbeda dari
ibunya.
Menjelang akhir timester pertama dan selama fase pra Quickening
berlangsung wanita tersebut akan mengalami sekaligus sekalian mengevaluasi
kembali semua aspek hubungan yang ia jalani dengan ibunya sendiri. Semua
masalah interpersonal yang dahulu pernah dialami hingga kini dianalisis.
Hal lain yang terdapat dalam proses ini adalah evolusi wanita tersebut
mulai dari menjadi penerima kasih sayang dan perhatian kemudian menjadi
pemberi kasih sayang dan perjatian (persiapan menjadi ibu). Ia akan mengalami
konflik berupa kompetisi dengan ibunya agar telihat sebagai ibu yang “baik”.
Penyelesaian aktual dalam konflik ini tidak berlarut-larut sampai lama setelah
bayi dilahirkan, tetapi perhatian wanita terhadap ibunya dan proses-proses yang
berkaitan dengan hal tersebut akan berakhir setelah terjadi perubahan identitas
dirinya sendiri menjadi pemberi kasih sayang, pada saat yang sama ia juga
menjadi penerima kasih sayang, menuntut perhatian dan cinta kasih.
Dengan timbulnya Quickening muncul sejumlah perubahan karena
kehamilan telah menjadi jelas dalam pikiranya. Kontak sosial berubah ia lebih
banyak bersosialisasi dengan wanita hamil dan ibu baru lainya yang minat serta
aktifitasnya berfokus pada kehamilan, cara membesarkan anak dan persiapan
unuk menerima peran baru. Quickening memudahkan wanita
mengkonseptualisasi bayinya sebagai individu yang terpisah dari dirinya.
Kesadaran baru ini memulai perubahan dalam fokusnya dari dirinya sendiri
kepada bayi yang ia kandung. Pada saat ini jelas kelamin bayi bukan hal yang

18
penting, perhatian ibu pada kesejahteraan bayi dan menyambut menjadi anggota
keluarga.
Sebagian besar wanita lebih erotis selama trimester II, kurang lebih 80%
wanta mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka
dibanding pada trimester I dan sebelum hamil.
Trimester II relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran
perut belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak, kecemasan
kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi
mulai mereda dan ia telah mengalami perubahan dari seorang menuntut kasih
sayang dari ibunya menjadi seorang yang mencari kasih sayang dari pasanganya
dan semua faktor ini turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan
seksual.
3. Trimester III
Trimester III disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada
periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah
sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran bayinya.
Trimester III merupakan waktu perpisahan yang aktif terlihat dan menanti
kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus
pada yang akan dilahirkan.
Perasaan takut akan muncul, ibu mungkin merasa cemas dengan kehidupan
bayi dan dirinya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir abnormal, terkait
persalinan (nyeri, kehilangan kendali dan lain-lain).
Ibu juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya
perhatian dan hak istimewa khusus lain selama ia hamil, perpisahan ia dengan
bayinya yang tidak dapat dihindari, persaan kehilangan uterus yang penuh secara
tiba-tiba mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi ringan merupakn
hal yang umum terjadi dan wanita menjadi lebih tergantung dan lebih menutup
diri karena perasaan rentanya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik dan semakin kuat
menjelang akhir kehamilan, ia akan merasa canggung, jelek, berantakan dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangan.
Pada pertenghan trimester III peningkatan hasrat seksual yang terjadi
sebelumnya akan menghilang karena perut yang semakin besar. Alternatif posisi
dalam hubungan seksual untuk mencapai kepuasan dapat membantu. Berbagi

19
perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi dengan bidan atau dokter
menjadi sangat penting.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Trimester I
Fisiologis Psikologis
Bentuk
Sistem tubuh Bentuk perubahan
Perubahan
Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan Pada trimester ini,
pertama dibawah pengaruh estrigen dan ibu hamil
progesteron. Perubahan ini pada dasarnya Cenderung
disebabkan oleh adanya : (1) peningkatan Mengalami
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah. (2) perasaan tidak
hiperplasia (produksi serabut otot dan enak, seperti
jaringan fibroelastis baru) yang sudah ada dan kekecewaan,
(3) perkembangan desidua. penolakan,
Serviks Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami kecemasan,
perubahan karena hormon estrogen. Jika kesedihan, dan
korpus uteri mengandung lebih banyak merasa benci
jaringan otot, maka serviks lebih banyak Akan
mengandung jaringan ikat. Akibat kadar kehamilannya.
estrogen meningkat dan dengan adanya Hal ini
hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai disebabkan oleh
darah maka konsistensi serviks menjadi Permulaan
lunakyang disebut tanda goodell. Selama Peningkatan
minggu awal kehamilan, peningkatan aliran Hormon
darah uterus dan limfe mengakibatkan progesteron dan
eodema dan kongesti panggul. Akibanya estrogen yang
uterus, serviks dan itmus lunak secara menyebabkan ibu
progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda mengalami mual
chadwick, tanda kemungkinan hamil) dan muntah, dan
perlunakan itmus menyebabkan antefleksi Mempengaruhi
uterus berlenihan selama tiga bulan pertama perasaan ibu.
kehamilan. Pada masa ini ibu
Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat juga berusaha
korpus luteum graviditatum, korpus uteum meyakinkan
graviditatisberdiameter kira-kira 3 cm, bahwa dirinya
kemudian dia mengecil setelah plasenta memang
terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan mengalami
hormon estrogen dan progesteron. kehamilan. Pada

Vagina dan Akibat pengaruh hormon estrogen, vagina dan masa ini juga

21
Fisiologis Psikologis
Bentuk
Sistem tubuh Bentuk perubahan
perubahan
Vulva vulva mengalami perubahan pula. Sampai cenderung terjadi
minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi penurunan libido
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih sehingga
merah, agak kebiruan (lividae) tanda ini disebut diperlukan
tanda chadwick . warna portio pun komunikasi yang
tampak lividae. jujur dan terbuka
Kulit Pada kulit dinding mengalami antara suami dan
perut akan
perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan istri.
kadang-kadang juga akan mengenai daerah buah
dada dan paha. Perubahan ini
dikenal dengan istilah striae gravidarum.
Payudara Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan
kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat.
Puting payudara akan lebih besar kehitaman
dan
tegak
Sistem Selama terjadinya kehamilan, sirkumferensia
Respirasi torak akan bertambah ± 6 cm, tetapi tidak
mencukupi penurunan kapasitas residu
fungsional & volume residu paru-paru karena
pengaruh diafragma yang naik ± 4 cm selama
kehamilan.
Kardiovaskular a. Curah jantung meningkat
b. Tekanan darah menurun pada trimester
pertama ini karena pengaruh hormon
progesteron sehingga otot polos berelaksasi.
Metabolisme zat Pada masa hamil, ibu memerlukan asupan
besi tambahan zat besi, tetapi pada trimester
pertama tidak terlalu banyak.
Sirkulasi Saat ini volume plasma meningkat (mulai usia
kehamilan 10 minggu). Selain itu, volume darah
merah, sel darah putih, dan trombosit
juga meningkat pada masa ini.

Trimester II
Fisiologis Psikologis

22
Bentuk
Sistem Tubuh Bentuk perubahan
Perubahan
uterus Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama Pada trimester
sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin ini, ibu hamil
dan istimus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk merasa mulai
uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur menerima
berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira- kehamilan dan
kira sebesar kepala menerima
bayi atau tinju orang dewasa. keberadaan
Serviks Konsistensi menjadi lunak dan kelenjar- kelenjar bayinya karena
di serviks akan berfungsi lebih dan akan pada masa ini
mengeluarkan sekresi lebih banyak. ibu mulai dapat
merasakan
gerakan janinnya.
Pada
periode ini, libido
ibu meningkat
Ovarium dan Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan
dan ibu sudah
plasenta progesteron dan setelah plasenta terbentuk
tidak merasa
menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta
lelah dan tidak
membentuk steroid, human chorionic gonadotropin
nyaman seperti
( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau
pada trimestrt
Human Chorionic Somatomammothropin ( HCS ),
pertama.
dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ). Jadi
pada masa ini plasenta mulai menggantikan
fungsi korpus luteum.

Payudara/ Terjadi perubahan – perubahan antara lain:


mammae adanya rasa kesemutan, danya nyeri tekan
,payudara membesar secara bertahap karena
peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan
suplai darah ,puting susu lebih menonjol dan
mengeras, areola tumbuh lebih gelap. Selain itu
pada usia kehamilan 12 minggu ke atas puting
susu mulai mengeluarkan cairan berwarna
putih agak jernik bernama
colostrum.

Kulit Stiae gravidarum ,yaitu tanda regangan yang


dibentuk akibat serabut – serabut elastik dari
lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal
ini mengakibatkan pruritus atau rasa
gatal

23
Fisiologis Psikologis
Bentuk
Sistem Tubuh Bentuk perubahan
Perubahan
Sistem 1. Konstipasi yang disebbkan oleh hormon
Pencernaan estrogen yang semakin meningkat
2. Perut kembung yang disebabkan karena adnya
tekanan uterusyang membesar dalam rongga
perutyang mendesak organ – organ pencernaan
ke arah atas dan lateral.
3. Wasir yang disebabkan oleh konstipasi dan
naiknya tekanan vena – vena di bawah uterus
4. Panas perut (heart burn) yang terjadi akibat
aliran balik asam gastrik ke dalam esophagus
bagian bawah.

Sistem Wanita hamil sering mengaami sesak nafas


Respirasi karena penurunan tekanan CO2.
Sistem Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi
kardiovaskuler sedikit naik kembali pada tekanan darah
sebelum aterm. Terjadi peningkatan volume
darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat biasanya
karena adanya retensi garam dan air yang
disebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh
esterogen. Peningkatan volume dam curah
jantung juga menimbulkan perubahn hasil
auskultasi. Bunyi spliting S1 dan S2 lebih jelas
terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah
minggu ke – 20 gestasi. Antar minggu ke 14 dan
20 denyut meningkat perlahan mencapaiu 10
sampaij 15 kali permenit
kemudian menetap sampai aterm

Sistem Vaskularisasi meningkat membuatvmukosa


perkemihan kandung kemih menjadi mudah luka dan
berdarah. Pembesaran kandung kemih
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kemih hanya berisi seikit utine.
Sistem Mobilitas sendi berkurang terutama pada daerah
Muskuloskletal siku dan pergelangan tangan,terjadi penambahan
berat badan sehingga bahu
lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang

24
Fisiologis Psikologis
Bentuk
Sistem Tubuh Bentuk perubahan
Perubahan
lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur. Sehingga ibu hamil terlihat seperti
penderita lordosis. Sering juga ibu hamil
mengeluh mengalamiKram pada kaki yang
terjadi akibat tekanan dari rahim pada pembuluh
darah utama menuju kaki membuat darah
mengalir kembali ke arah kaki, menyebabkan
terjadinya kram. Untuk mengurangi keluhan
urutlah bagian yang kram tadi atau berjalan
bisa membuat lebih
nyaman

Trimester III
Fisiologis Psikologis
Sistem Bentuk
Bentuk perubahan
Reproduksi perubahan
Uterus Kontraksi perut Braxton-Hicks atau Pada trimester
kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di akhir ini, ibu
bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan hamil mulai
akan hilang bila ibu hamil duduk atau merasa takut
istirahat. dan waspada.
Serviks Serviks uteri pada kehamilan juga Hal ini karena
mengalami perubahan karena hormon ibu memikirkan
estrogen. Akibat kadar estrogen yang keadaan bayinya,
meningkat dan dengan adanya perkiraan waktu
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks bayinya akan
menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak lahir. Sementara
mengandung jaringan ikat yang terdiri atas ibu juga takut
kolagen. berpisah dengan
Ovarium bayinya dan
kehilangan
Vagina dan Vagina dan vulva akibat hormon estrogen
vulva juga mengalami perubahan. Adanya perhatian

hipervaskularisasi mengakibatkan vagina khusus yang

dan vula tampak lebih merah dan agak diterima selama

kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak hamil. Oleh

livide. Pembuluh-pembuluh darah alat sebab itu, saat

genetalia interna akan membesar ini ibu sangat

Payudara Keluarnya cairan dari payudara, yaitu memerlukan

25
Fisiologis Psikologis
Sistem Bentuk
Bentuk perubahan
Reproduksi perubahan
colostrum, merupakan makanan bayi dukungan dari
pertama yang kaya akan protein. Biasanya, suami, keluarga
pada trimester ini, ibu hamil akan dan petugas
merasakan hal itu, yakni keluarnya kesehatan. Masa
colostrum. ini juga sangat
Perubahan Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, perlu
Metabolik penambahan BB dari mulai awal kehamilan dipersiapkan
sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. secara aktif
Kardiovaskular a. Curah jantung meningkat 30-50% sehingga
selama kejamilan, dan terjadi peningkatan persalinan dapat
maksimal pada trimester ini, ditangani secara
b. Pada masa ini, tekanan darah tetap optimal.
berada pada kisaran sesuai dengan tekanan
darah.
Sistem respirasi Karena adanya perubahan hormonal yang
memengaruhi aliran darah ke paru-paru,
pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu
hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga
didukung oleh adanya tekanan rahim yang
membesar yang berada di bawah diafragma
(yang membatasi perut dan dada). Setelah
kepala bayi turun kerongga panggul ini
biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan
pada ibu yang baru pertama kali hamil akan
merasakan lega dan bernapas lebih mudah,
dan rasa panas diperut biasanya juga ikut
hilang, karena berkurangnya tekanan bagian
tubuh bayi dibawah diafragma / tulang iga
ibu.
Pencernaan Konstipasi Pada trimester ini sering terjadi
konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan
hormon progesteron
Perkemihan Sering kencing Pembesaran rahim ketika
kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu
hamil.
Endokrin Pada akhir kehamilan terjadi Penurunan

26
Fisiologis Psikologis
Sistem Bentuk
Bentuk perubahan
Reproduksi perubahan
kadar hormon progesteron dan terjadi
peningkatan hormon oksitosin.
Muskuloskeletal Sakit bagian tubuh belakang Sakit pada
bagian tubuh belakang (punggung-
pinggang), karena meningkatnya beban
berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga
menyebabkan tekanan ke arah tulang
Belakang
Persyarafan Bengkak Perut dan bayi yang kian
membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki
dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang
membuat tangan membengkak. Ini disebut
edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
Kekebalan Cairan vagina Peningkatan cairan vagina
selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih. Pada awal kehamilan,
cairan ini biasanya agak kental, sedangkan
pada saat mendekati persalinan cairan
tersebut akan lebih cair.

B. Saran

Sebagai seorang mahasiswa kebidanan yang akan menjadi seorang tenaga


kesehatan, harusnya lebih mempelajari dan memahami bagaimana perubahan fisiologis
dan psikologis selama masa kehamilan. Karena peran bidan sangat penting dalam
memberikan konseling pada ibu hamil mengenai perubahan-perubahan tersebut.
Sehingga ibu hamil mampu mengantisipasi maupun mengatasi perubahan yang
dialaminya. Juga ibu hamil akan terhindar dari sara takut atau stress dan mampu
menjalani masa kehamilannya dengan normal dan bahagia.

27
28

Anda mungkin juga menyukai