LP Prakonsepsi
LP Prakonsepsi
1. Kesehatan Reproduksi
a. Pengertian
yang utuh dan tidak hanya adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal
fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan
fungsi, peran dan sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi diberikan pada pria
dan wanita tetapi pada wanita mendapatkan perhatian lebih sebab alat
hal yang berhubungan dengan kesehatan alat reproduksi seseorang, selain itu
yang dihadapi pria. Dalam setiap fase atau masanya wanita memiliki masalah
yang berbeda-beda.
Siklus menstruasi normal antara 20-36 hari atau rata-rata 28 hari. Namun hanya
1
sekitar 30% wanita mempunyai siklus dengan kisaran satu atau dua hari
Siklus menstruasi yang terjadi pada remaja putri yang tidak teratur
merupakan suatu hal yang normal. Sebab sedang berkembang menuju arah
1) Amenore
2) Dismenorea
Mentruasi yang menyakitkan, terutama terjadi pada perut bagian bawah dan
3) Menoragi
4) Metroragi
Metroragi siklus menstruasi yang terjadi tidak teratur atau jika terdapat
5) Oligomenore
sering.
2
6) Sindrom pramenstrual
siklus mentruasi terjadi hampir pada semua wanita beberapa waktu antara
7) Keputihan
2. Keputihan
a. Pengertian keputihan
Keputihan adalah cairan yang keluar berlebihan dari vagina yang bukan darah
wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya dengan rasa gatal di
dalam vagina dan disekitar bibir vagina bagian luar, kerap pula disertai bau
(Shadine, 2012).
b. Klasifikasi Keputihan
1) Keputihan fisiologis
berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang.
sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 siklus menstruasi, saat terangsang,
3
hamil, kelelahan, stres dan sedang mengkonsumsi obat-obatan hormonal
seperti pil KB. Keputihan ini tidak berwarna atau jernih, tidak berbau dan
a) Pengaruh sisa estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin
masa ovulasi.
2) Keputihan patologi
a) Infeksi
4
Cedera persalinan dan radiasi kanker genitalia atau kanker itu sendiri
c) Benda asing
d) Kanker
cepat secara abnormal dan mudah rusak, akibat dari pembusukan dan
Gejala yang ditimbulkan adalah cairan yang banyak, bau busuk, disertai
e) Menopause
vagina kering, sering timbul gatal karena tipisya lapisan sel sehingga luka
c. Gejala Keputihan
1) Sekret yang berlebihan seperti susu dan dapat menyebabkan labia menjadi
terasa gatal, umumnya disebabkan oleh infeksi jamur kandida dan biasa
5
2) Sekret yang berlebihan berwarna putih kehijauan atau kekuningan atau
berbau tak sedap, kemungkinan disebabkan oleh infeksi trikomonas atau ada
3) Keputihan yang disertai rasa nyeri perut di bagian bawah atau nyeri panggul
panggul.
4) Sekret sedikit atau banyak berupa nanah, rasa sakit dan panas saat berkemih
gonorhoe.
6) Sekret bercampur darah disertai bau khas akibat sel-sel mati, kemungkinan
d. Pencegahan keputihan
Keputihan, diantaranya:
vagina atau pubis yang terlampau tebal dapat menjadi tempat sembunyi
kuman.
2) Biasakan untuk membasuh vagina secara benar yaitu dengan gerakan dari
depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi.
6
celana dalam yang basah, jarang diganti dan tidak menyerap keringat.
kelembaban daerah vagina. Ganti tampon atau panty liner pada waktunya.
4) Hindari terlalu sering memakai bedak talk disekitar vagina, tisu harum atau
tidak bersih. Jadi bersik bak mandi, ember, ciduk, water torn dan bibir
e. Patofisiologi keputihan
keasaman vagina antara 3,8-4,2. Sebagian besar, hingga 95% adalah bakteri
patogen tidak akan mengganggu. Masalah baru ketika kondisi asam ini turun
alias lebih besar dari 4,2, bakteri-bakteri laktobasilus gagal menandingi bakteri
(Shadine, 2012).
f. Penatalaksanaan keputihan
7
serius dari keputihan sebaiknya penatalaksanaan dilakukan sedini mungkin
kanker leher rahim yang juga memberikan gejala keputihan berupa sekret
encer, berwarna merah muda, coklat mengandung darah atau hitam serta
berbau busuk.
golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan bakteri. Sedian obat
dapar berupa sediaan oral (tablet, kapsul), topikal (krem yang dioleskan dan
seksual selama masih dalam pengobatan. Selain itu, dianjurkan untuk menjaga
1) Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga ringan, istirahat yang
seksual.
8
bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana terlalu ketat.
4) Biasakan membasuh dengan benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan
ke belakang.
dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis
6) Hindari penggunaan bedak talk, tisu atau sabun dengan pewangi pada
menggunakannya.
8) Terapi obat untuk keputihan patologis karena iritasi candida diberikan terapi
golongan flukonazol dan infeksi bakteri dan parasit diberi terapi golongan
metronidazol.
B. Manajemen Kebidanan
9
data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
masalah merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan dalam manajemen
potensial, dan bidan harus mampu melakukan kolaborasi atau kerja sama. Karena
dengan pengumpulan data dasar dan langkah terakhir evaluasi. Ketujuh langkah
dalam situasi apapun. Akan tetapi langkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah-
langkah yang lebih rinci dan bisa berubah sesuai dengan kondisi klien.
Pada langkah ini untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien untuk
10
memperoleh data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Anamnesa yaitu akan mendapatkan data subjektif dari klien seperti Nn. D
atau masalah kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-
data yang telah diperoleh. Data dasar yang sudah terkumpul kemudian
spesifik.
keputihan.
Data Dasar
11
kemaluannya berwarna bening seminggu setelah menstruasi hari terakhir.
Kebutuhan
terjadi. Pada langkah ini sangat penting dilakukan asuhan yang aman.
12
berdasarkan kondisi klien. Pada langkah ini bidan juga harus merumuskan
dkk, 2010).
yang dibuat harus melibatkan klien dan bidan agar dapat melaksanakan
dengan efektif (Jannah: 2012). Adapun rencana asuhan yang diberikan pada
APD.
dialami klien.
5) Jelaskan pada Nn. D agar mencuci alat genitalianya dengan cara yang
benar.
13
6) Beri terapi oral yaitu:
WIB
WIB.
7) Anjurkan pada Nn. D untuk datang lagi ke tenaga kesehatan jika keluhan
berlanjut.
8) Lakukan pendokumentasian.
(Jannah: 2012).
Menilai pelaksanaan asuhan yang telah diberikan kepada klien. Bidan harus
muncul masalah baru. Pada prinsipnya langkah ini ini adalah mengkaji
klien, keluarga klien, dan tenaga kesehatan lain yang mencatat tentang hasil
14
pemeriksaan, prosedur, pengobatan pada klien dan pendidikan kepada klien,
serta respon klien terhadap semua kegiatan yang dilakukan. Alur pikir bidan
a. S: Subjektif
b. O: Objektif
diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan
c. A: Assesment
1) Diagnosis/masalah
d. P: Planning
Pendokumentasian SOAP dilakukan pada asuhan tahap berikutnya dan evaluasi hari
berikutnya.
15
C. Teori Evidence Based Midwifery (EBM)
1. Pengertian
1997).
penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru
(Jayanti, 2020).
based tersebut tentu saja bermanfaat membantu mengurangi angka kematian ibu
hamil dan risiko-risiko yang dialami selama persalinan bagi ibu dan bayi serta
obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu
16
karena di populasi terbukti memberikan efek samping yang berat pada
sebagian penggunanya.
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet
maupun berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs
internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun banyak pula
Ayu Marheani, Gusti. 2016. Keputihan Pada Wanita. Dosen Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Denpasar. Jurnal Skala Husada Valome 13 Nomor 1 April
2016: 30-38, diakses tanggal 4 Juni 2021.
Irianto, Koes. 2015. Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health) Teori dan Praktikum.
Bandung: Alfabeta.
Jamaan, T. 2013. Panduan Praktis Mengatasi Penyakit pada Wanita. Jakarta: Obloss
Creative Mandiri.
Manuaba, Ida, Bagus, et al. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Merita Sari, Pety. 2016. Hubungan antara pengetahua dan sikap remaja dengan
kejadian flour albus remaja putri SMKF X Kediri. Jurnal Wiyata, STIKES Surya
Mitra Husada Kediri. P-ISSN: 2355-6498, E-ISSN: 2442-6555, diakses tanggal 20
Januari 2021.
Mufdlilah dkk. 2012. Konsep Kebidanan Edisi Revisi. Yogyakarta: Nuha Medika
Sariyati, Susiana. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja putri tentang
flour albus di SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten. Jurnal Ners dan
Kebidanan Indonesia (NJKI) Vol.2 No.3 Tahun 2014. ISSN 2354-7642, diakses 6
Januari 2021.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 , Volume 1. Jakarta: EGC