Anda di halaman 1dari 347

INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI

Kode Fasyankes …...............


Nama Fasyankes …...............
Jenis Fasyankes PUSKESMAS

BAB I KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)

Elemen
PJ TIM Bab Standar Kriteria
Penilaian
I 1.1.Perencanaan 1.1.1.Puskesmas wajib 1.1.1.a
dan kemudahan menyediakan jenis-jenis
akses bagi pelayanan yang ditetapkan
pengguna layanan berdasarkan visi, misi, hasil
analisis kebutuhan dan harapan
masyarakat, hasil analisis
peluang pengembangan, hasil
analisis risiko pelayanan, hasil
analisis kinerja, dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
yg dituangkan dalam
perencanaan

1.1.1.b
1.1.1.c

1.1.1.d

1.1.1.e
1,1,1,f

1.1.1.g

SEPTI,
RENI
SUSMAHA
ENDAH
RTINI, DR.
SARWOSI
SANTI,
H
RENI
WAHYUT
A 1.1.2 Masyarakat sebagai 1.1.2.a
penerima manfaat layanan lintas
program dan lintas sektor
mendapatkan kemudahan akses
informasi ttg hak dan kewajiban
pasien, jenis-jenis pelayanan, dan
kegiatan-kegiatan Puskesmas
serta akses thd pelayanan dan
akses thd penyampaian umpan
balik.
1.1.2.b

1.1.2.c
1.1.2.d

1.2 TATA KELOLA 1.2.1 Struktur Organisasi 1.2.1.a


ORGANISASI ditetapkan dengan kejelasan
tugas, wewenang , tanggung
jawab, tata hubungan kerja, dan
persyaratan jabatan

SUPANGA
T
1.2.1.b

SUPANGA
T

1.2.1.c

1.2.2 Kebijakan, 1.2.2.a


pedoman/panduan, prosedur,
dan kerangka acuan terkait
pelaksanaan kegiatan, disusun,
didokumentasikan, dan
dikendalikan serta didasarkan
ketentuan perundang-undangan,
termasuk pengendalian dokumen
bukti pelaksanaan kegiatan.
1.2.2.b

KHOIRUN
NISA
1.2.2.c

1.2.3 Jaringan dan jejaring di 1.2.3.a


wilayah kerja Puskesmas dikelola
dan dioptimalkan untuk
meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kepada masyarakat.
1.2.3 Jaringan dan jejaring di
wilayah kerja Puskesmas dikelola
dan dioptimalkan untuk
meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kepada masyarakat. 1.2.3.b

DR. REZA
PAHLEVI
1.2.3.c

DR. REZA
PAHLEVI
1.2.3.d
1.2.4 Puskesmas menjamin 1.2.4.a
ketersediaan data dan informasi
melalui penyelenggaraan sistem
informasi Puskesmas.

DODI
JUMA'AN

1.2.4.b

1.2.4.c
1.2.5 Penyelenggaraan pelayanan 1.2.5.a
UKM dan UKP dilaksanakan
dengan pertimbangan etik dalam
pengambilan keputusan
pelayanan.

1.2.5.b

DR MAMI,
DR
DR. MAMI NURSANT
NARWATI I, RENI
WAHYUT
A 1.2.5.c

1.3 Manajemen 1.3.1 Tersedia sumber daya 1.3.1.a


Sumber Daya manusia (SDM) dengan jenis,
Manusia jumlah dan kompetensi sesuai
kebutuhan pelayanan dan
ketentuan perundang-undangan
1.3.1.b

1.3.1.c

ENDAH
SARWOSI
H

1.3.1.d
1.3.2 Setiap pegawai Puskesmas 1.3.2.a
mempunyai uraian tugas yang
menjadi dasar dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan
maupun penilaian kinerja
pegawai.

1.3.2.b

1.3.2.c

SEPTI
NURLAILY 1.3.2.d

1.3.2.e
1.3.3 Setiap pegawai 1.3.3.a
mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan ilmu dan
keterampilan yang diperlukan.

1.3.3.b

1.3.3.c

KHOIRUN
NISA
1.3.4 Setiap pegawai mempunyai 1.3.4.a
dokumen kepegawaian yang
KHOIRUN lengkap dan mutakhit
NISA

1.3.4.b

1.3.5 Pegawai baru dan pegawai 1.3.5.a


alih tugas wajib mengikuti
orientasi agar memahami dan
mampu melaksanakan tugas
pokok dan tanggung jawab yang
diberikan kepadaya.

SUPANGA
T
SUPANGA 1.3.5.b
T

1.3.6 Puskesmas 1.3.6.a


menyelenggarakan pelayanan
keselamatan dan kesehatan
Kerja (K3)

1.3.6.b

DODI
JUMA'AN
1.3.6.c

1.3.6.d

1.4 Manajemen 1.4.1 Disusun dan diterapkan 1.4.1.a


Fasilitas dan program Manajemen Fasilitas
Keselamatan dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi manajemen keselanatan
dan keamanan fasilitas,
manajemen bahan berbahaya
beracun (B3) dan limbah B3,
manajemn kegaruratan dan
bencana, manajemen kebakaran,
manajemen alat kesehatan,
manajemen utilitas, dan
pendidikan MFK

1.4.1.b
1.4.1.c

1.4.1.d

1.4.1.e

1.4.2 Puskesmas merencanakan 1.4.2.a


dan melaksanakan manajemen
Keselamatan dan Keamanan
1.4.3.b

1.4.3.c
1.4.2.d

1.4.3. Inventarisasi, 1.4.3.a


Pengelolaan , Penyimpanan dan
Penggunaan bahan berbahaya
beracun (B3), pengendalian dan
pembuangan limbah B3
dilakukan berdasarkan
perencanaan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan

DIAN
ANJARWA
TI
1.4.3.b

1.4.3.c
1.4.3.d

1.4.4 Puskesmas menyusun, 1.4.4.a


memelihara, melaksanakan, dan
mengevaluasi manajemen
kedaruratan dan bencana.

1.4.4.b
1.4.4.c

1.4.4.d

1.4.5 Puskesmas menyusun, 1.4.5.a


memelihara, melaksanakan dan
melakukan evaluasi manajemen
pengamanan kebakaran
termasuk sarana evakuasi

1.4.5.b
1.4.5.c

1.4.5.d

1.4.6 Puskesmas menyusun dan 1.4.6.a


melaksanakan pengelolaan
program untuk memastikan
semua peralatan kesehatan
berfungsi dan mencegah
terjadinya ketidak tersediaan dan
kegagalan fungsi alat kesehatan

1.4.6.b

PANJI
GUNAWA
N
1.4.6.d

PANJI
GUNAWA
N

1.4.7 Puskesmas menyusun dan 1.4.7.a


melaksanakan pengelolalan
untuk memastikan semua sistem
utilitasberfungsi dan mencegah
terjadinya ketidaktersdiaan dan
kegagalan funsi sistem utilitas.

1.4.7.b

1.4.7.c
1.4.8 Puskesmas menyusun dan 1.4.8.a
melaksanakan pendidikan
manajemen fasilitas dan
keselamatan MFK bagi petugas

1.4.8.b
DIAN
ANJARWA
TI

1.4.8.c

1.5 Puskesmas 1.5.1 Kepala Puskesmas dan PJ 1.5.1.a


melaksanakan Keuangan melaksanakan
manajemen Manajemen Keuangan sesuai
keuangan kepala ketentuan dan peraturan
Puskesmas dan PJ perundang-undangan.
Keuangan
melaksanakan
Manajemen
Keuangansesuai
ketentuan dan
peraturan

SRI
WAHYUO
NO
melaksanakan
Manajemen
Keuangansesuai
ketentuan dan
peraturan
1.5.1.b

SRI
WAHYUO
NO

1.6 Pengawasan, 1.6.1 Dilkaukan Pengawasan 1.6.1.a


pengendalian dan Pengendalian dan penilaian
Penilaian kinerja Kinerja dengan menggunakan
indikator kinerja yang ditetapkan
sesuai dengan jenis pelayanan
yang disediakan dan kebijakan
pemerintah
1.6.1.b

1.6.1.c

KHOIRUN
NISA
1.6.1.d

1.6.1.e

1.6.1.f
1.6.2 Lokakarya mini lintas 1.6.2.a
program dan lokakarya mini
lintas sektor dilakukan sesuai
dengan kebijakan dan prosedur

1.6.2.b

RENI
SUSMAHA
RTINI

1.6.2.c
1.6.3 Kepala Puskesmas dan 1.6.3.a
penanggung jawab melakukan
pengawasan, pengendalian
kinerja, dan kegiatan perbaikan
kinerja melalui audit internal dan
pertemuan tinjauan manajemen
yang terencana sesuai dengan
masalah kesehatanprioritas,
masalah kinerja, risiko, maupun
rencana pengembangan
Puskesmas,.

1.6.3.b

1.6.3.c

NURHASA
NAH,
AMD.KEB
DAN NOVI
SUMANTI, 1.6.3.d
STR.KEB
1.6.3.e

1.6.3.f

1.7 Pembinaan 1.7.1 Puskesmas harus 1.7.1.a


Puskesmas oleh mendapatkanpembinaan dan
Dinas Kesehatan pengawasan terpadu dari dinas
daerah Kab/Kota. kesehatan daerah kab/kota
Puskesmas harus dalam rangka perbaikan kinerja
mendapatkan termasuk peningkatan mutu
pembinaan dan pelayanan di Puskesmas.
pengawasan dari
dinas kesehatan
daerah kab/kota 1.7.1.b
mulai tahap
perencanaan,
pelaksanaan,sd
evaluasi sesuai
dengan ketentua
peraturan
perundang-
undangan
evaluasi sesuai
dengan ketentua
peraturan
perundang-
undangan
1.7.1.c

1.7.1.d

DINKES
DGN
NARA
HUBUNG :
ENDAH
SARWOSI
H
1.7.1.e

DINKES
DGN
NARA
HUBUNG :
ENDAH
SARWOSI
H

1.7.1.f
1.7.1.g

1.7.1.h
UMEN STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

MP)

SKOR Persentase
SKOR
Uraian Capaian Capaian
Maksimal
Surveior Surveior
Ditetapkan visi, misi, tujuan, dan 0 10
tata nilai Puskesmas yang 5
menjadi acuan dalam 10.
penyelenggaraan Puskesmas TDD
mulai dari perencanaan,
pelaksanaan kegiatan hingga
evaluasi kinerja Puskesmas (R).

Ditetapkan jenis-jenis pelayanan 10 0


yang disediakan berdasarkan hasil
identifikasi dan analisis sesuai
dengan ketentuan ynag berlaku. (R,
D, W)
Rencana Lima Tahunan Puskesmas 10 0
disusun dengan melibatkan lintas
program dan lintas sector, dengan
berdasarkan pada rencana strategis
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota. ( R, D,W)

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) 10 0


disusun dengan melibatkan lintas
program dan lintas sektor,
berdasarkan rencana lima tahunan
Puskesmas, hasil analisis kebutuhan
dan harapan masyarakat, dan hasil
analisis data kinerja. (R, D, W).

Rencana Pelaksanaan Kegiatan 10 0


(RPK) tahunan Puskesmas disusun
bersama lintas program sesuai
dengan alokasi anggaran yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Daerah Kabupaten/ Kota. (R, D, W)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan 10 0
Bulanan disusun sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Tahunan serta hasil pemantauan
dan capaian kinerja bulanan. (R, D,
W)

Apabila ada perubahan kebijakan 10 0


Pemerintah dan Pemerintah Daerah
dilakukan revisi perencanaan sesuai
kebijakan yang ditetapkan. (R, D,
W).

Ditetapkan kebijakan tentang hak 10 0


dan kewajiban pasien (R)
Dilakukan sosialisasi tentang hak 10 0
dan kewajiban pasien serta jenis-
jenis pelayanan yang disediakan
oleh Puskesmas kepada pengguna
layanan dan kepada petugas
dengan menggunakan strategi
komunikasi yang ditetapkan
Puskesmas. (R, D, O, W)

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 10 0


kepatuhan petugas dalam
imlementasi pemenuhan hak dan
kewajinan pasien, dan hasil
sosialisasi jenis-jenis pelayanan
yang disediakan oleh Puskesmas
kepada pengguna . (D, O,W)
Dilakukan upaya untuk memperoleh 10 0
umpan balik pengguna layanan dan
pengukuran kepuasan pasien serta
penanganan aduan/keluhan dari
pengguna layanan maupun tindak
lanjutnya yg didokumentasikan
sesuai dengan aturan yg telah
ditetapkan dan dapat diakses oleh
publik (R, D, O, W)

Kepala Puskesmas menetapkan 10 0


Penanggung jawab dan Koordinator
pelayanan Puskesmas, sesuai
struktur organisasai yang
ditetapkan.. (R)
Ditetapkan Kode etik perilaku yang 10 0
berlaku untuk seluruh pegawai yang
bekerja di Puskesmas serta
dilakukan evaluasi terhadap
pelkasanaannya dan dilakukan
tindak lanjutnya. (R.D.W)

Terdapat kebijakan dan prosedur 10 0


yang jelas dalam pendelegasian
wewenang manajerial dari Kepala
Puskesmas kepada Penanggung
jawab upaya, dari Penanggung
jawab upaya kepada koordinator
pelayanan, dan dari koordinator
pelayanan kepada pelaksana
pelayanan kegiatan. (R, D)

Ditetapkan pedoman tata naskah 10 0


Puskesmas (R)
Ditetapkan kebijakan, 10 0
pedoman/panduan, prosedur dan
kerangka acuan untuk KMP,
penyelenggaraan UKM serta
penyelenggaraan UKP,
Laboratorium dan kefarmasian yang
didasarkan pada ketentuan
peraturan perundang-undangan
dan/atau berbasis bukti ilmiah
terkini. (R, W)
Dilakukan pengendalian, penataan, 10 0
dan distribusi dokumen sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, O, W)

Disusun indikator kerja pembinaan 10 0


jaringan dan jejaring Puskesmas (R,)
Dilakukan identifikasi jaringan dan 10 0
jejaring di wilayah kerja Puskesmas
untuk optimalisasi koordinasi dan
atau rujukan di bidang upaya
kesehatan. (D)
Disusun dan dilaksanakan program 10 0
pembinaan terhadap jaringan
pelayanan dan jejaring Puskesmas
dalam rngaka mencapai indikator
kinerja pembinaan dengan jadwal
dan PJ yang jelas. (R, D, W)
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 10 0
terhadap pencapaian indikator
kinerja pembinaan jaringan dan
jejaring Puskesmas. (D)
Dilaksanakan pengumpulan, 10 0
penyimpanan, analisis data dan
pelaporan serta distribusi informasi
sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan terkait Sistem
Informasi PKM (R, D, W).

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 10 0


terhadap penyelenggaraan Sistem
informasi PKM secara periodik. (D,
W)

Terdapat informasi pencapaian 10 0


kinerja Puskesmas melalui sistem
informasi Puskesmas. (D,O)
PKM mempunyai prosedur 10 0
pelaporan dan penyelesaian bila
terjadi dilema etik dalam pelayanan
UKP dan pelayanan UKM (R)

Dilaksanakan pelaporan apabila 10 0


terjadi dilema etik dalam pelayanan
UKP dan dalam pelayanan UKM
(D.W)

Terdapat bukti bahwa pimpinan 10 0


Puskesmas dan/atau pegawai
Puskesmas mendukung
penyelesaian dilema etik dalam
pelayanan UKP dan UKM telah
dilaksanakan sesuai regulasi (D.W)

Dilakukan analisis jabatan dan ABK 10 0


sesuai kebutuhan pelayanan dan
ketentuan peraturan perundang-
undangan. (R, D)
Disusun peta jabatan, uraian 10 0
jabatan dan kebutuhan tenaga
berdasar analisis jabatan dan hasil
ABK. (D, W)

Dilakukan upaya untuk pemenuhan 10 0


kebutuhan tenaga baik dari jenis,
jumlah dan kompetensi sesuai
dengan peta jabatan dan hasil
analisis ABK, (D, W) .

Terdapat bukti Puskesmas 10 0


mengusulkan kredensial dan/atau
rekredensial tenaga kesehatan
kepada tim kredensial dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota
dan dilakukan tindak lanjut thd hasil
krednsial dan/atau rekredensial
sesuai ketentuan yang berlaku (D,
W)
Ada penetapan uraian tugas yang 10 0
berisi tugas pokok dan tugas
tambahan untuk setiap pegawai. (R)

Ditetapkan indikator penilaian 10 0


kinerja pegawai. (R)

Dilakukan penilaian kinerja pegawai 10 0


mnimal setahun sekali dan tindak
lanjutnya untuk upaya perbaikan
sesuai dengan mekanisme yang
telah ditetapkan (R, D, W)

Ditetapkan indikator dan 10 0


mekanisme survei kepuasan
pegawai terhadap penyelenggaraan
kepemimpinan dan manajemen,
UKM, UKP dan kinerja pelayanan
puskesmas (R)

Dilakukan pengumpulan data 10 0


analisis dan upaya perbaikan dalam
rangka meningkatkan kepuasan
pegawai sesuai kerangka acuan, (R,
D.W)
Tersedia informasi mengenai 10 0
peluang unt meningkatkan
kompetensi bagi semua tenaga yang
ada di puskesmas (.D)

Ada dukungan dari manajemen bagi 10 0


semua tenaga yang ada di
Puskesmas untuk memanfaatkan
peluang tersebut (R.W)

Jika ada tenaga yang mengikuti 10 0


peningkatan kompetensi, dilakukan
evaluasi penerapan terhadap hasil
peningkatan kompetensi tersebut di
tempat kerja (R, D.W)
Ditetapkan dan tersedia isi 10 0
dokumen kepegawaian untuk tiap
pegawai yang bekerja di Pukesmas
serta terpelihara sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan. (R,
D, O, W)

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 10 0


secara periodik terhadap
kelengkapan dan pemutakhiran
data kepegawaian. (D, W)

Kegiatan orientasi dilaksanakan 10 0


sesuai kerangka acuan yang
disusun. (R, D, W)
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 10 0
terhadap pelaksanaan orientasi
(D.W)

Ditetapkan petugas yang 10 0


bertanggung jawab terhadap
program K3 Puskesmas serta
dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan program K3. (R, D, W)

sDilakukan pemeriksaa kesehatan 10 0


secara berkala terhadap pegawai
untuk menjaga kesehatan pegawai
sesuai dengan program yang telah
ditetapkanoleh Kepala Puskesmas
(R, D, W)
Ada program dan pelaksanaan 10 0
imunisasi bagi pegawai sesuai
dengan tingkat risiko dalam
pelayanan. (R, D, W)

Apabila ada pegawai yang terpapar 10 0


penyakit infeksi, kekerasan, atau
cedera akibat kerja, dilakukan
konseling dan tindak lanjutnya. (D,
W)

Terdapat petugas yang bertanggung 10 0


jawab dalm MFK serta tersedia
program MFK yg ditetapkan setiap
tahun berdasrkan identifikasi resiko
(R)

Puskesmas menyediakan akses yang 10 0


mudah dan aman bagi pengguna
layanan dgn ketrbatasan fisik (O.W)
Dilakukan identifikasi terhdp area- 10 0
area beresiko (D, W)

Disusun daftar risiko (risk register) 10 0


yang mencakup seluruh lingkup
program MFK (D)

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 10 0


per tri wulan terhadap pelaksanaan
program MFK (D)

Dilakukan identifikasi terhadap 10 0


pengunjung, petugas dan petugas
alih daya (outsourcing) (D,O,W)
Dilakukan inspeksi fasilitas secara 10 0
berkala meliputi bangunan,
prasarana dan peralatan (R,D,O,W)

Dilakukan simulasi terhadap kode 10 0


darurat secara berkala. (D, O,W,S).
Dilakukan pemantauan terhadap 10 0
pekerjaan konstruksi terkait
keamanan dan pencegahan
penyebaran infeksi (D, O, W)

Dilaksanakan inventaisasi B3 dan 10 0


limbah B3 (D)

Dilaksanakan manajemen B3 dan 10 0


limbah B3 (R,D,W)

Tersedia IPAL sesuai dengan 10 0


ketentuan peraturan perundang-
undangan. (D, O, W)
Apabila terdapat tumpahan 10 0
dan/atau paparan B3 dan/atau
limbah B3, dilakukan penanganan
awal, pelaporan, analisis, dan tindak
lanjutnya (D, O, W)

Dilakukan identifikasi risiko 10 0


terjadinya bencana internal dan
eksternal sesuai dengan letak
geografis Puskesmas dan akibatnya
terhadap pelayanan. (D)

Dilaksanakannya manajemen 10 0
kedaruratan dan bencana (D, W).
Dilakukan simulasi dan evaluasi 10 0
tahunan terhadap manajemen
kedaruratan dan bencana yang
telah disusun, dan dilanjutkan
dengan debriefing setiap selesai
simulasi. (D,W)

Dilakukan perbaikan terhadap 10 0


manajemen kedaruratan dan
bencana sesuai hasil simulasi dan
evaluasi tahunan. (D)

Dilakukan manajemen pengamanan 10 0


kebakaran (D, O, W)

Dilakukan inspeksi, pengujian dan 10 0


pemeliharaan terhadap alat deteksi
dini, alarm, jalur evakuasi, serta
keberfungsian alat pemadam api.
(D, O)
Dilakukan simulasi dan evaluasi 10 0
tahunan terhadap manajemen
pengamanan kebakaran. (D, W,S)

Ditetapkan kebijakan larangan 10 0


merokok bagi petugas, pengguna
layanan, dan pengunjung di area
PKM. (R.O,W)

Dilakukan inventarisasi alat 10 0


kesehatan sesuai dengan ASPAK. (D)

Dilakukan pemenuhan kompetensi 10 0


bagi staf dalam mengoperasilkan
alat kesehatan tertentu (D.W)
Dilakukan pemeliharaan dan 10 0
kalibrasi terhadap alat kesehatan
secara periodik (R, D,O,W)

Dilakukan inventarisasi sistem 10 0


utilitas sesuai dengan ASPAK (R)

Dilaksanakan manajemen sistem 10 0


utilitas dan sistem penunjang
lainnya. (R, D)

Sumber air, listrik dan gas medik, 10 0


beserta cadangannya tersedia
selama 7 hari 24 jam untuk
pelayanan di Puskesmas. (O)
Ada rencana pendidikan 10 0
manajemen fasilitas dan
keselamatan bagi petugas. (R)

Dilaksanakan pemenuhan 10 0
pendidikan Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan bagi petugas
sesuai rencana. (D,W)

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 10 0


perbaikan pelaksanaan dan
keselamatan bagi petugas, (D,W)

Ditetapkan kebijakan dan prosedur 10 0


manajemen keuangan dalam
pelaksanaan pelayanan puskesmas
serta petugas pengelola keuangan
Puskesmas dengan kejelasan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang (R)
Dilaksanakan pengelolaan keuangan 10 0
sesuai dengan kebijakan dan
prosedur manajemen keuangan
yang telah ditetapkan (D,O,W)

Ditetapkan indikator kinerja 10 0


Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis
pelayanan yang disediakan dan
kebijakan pemerintah Pusat dan
Daerah (R)
Dilakukan pengawasan, 10 0
pengendalian dan penilaian
terhadap kinerja Puskesmas secara
periodik sesuai dengan kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan, dan
hasilnya diumpanbalikkan pada
lintas program dan LinSek (R, D, W)

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 10 0


terhadap hasil pengawasan,
pengendalian dan penilaian kinerja
terhadap target yang ditetapkan
dan hasil kaji banding dengan
Puskesmas lain (D, W)
Dilakukan analisis terhadap hasil 10 0
pengawasan, pengendalian dan
penilaian kinerja untuk digunakan
dalam perencanaan kegiatan
masing-masing upaya Puskesmas,
dan untuk perencanaan Puskesmas
(D, W)

Hasil pengawasan, pengendalian 10 0


dalam bentuk perbaikan kinerja
disediakan dan digunakan sebagai
dasar untuk memperbaiki kinerja
pelaksanaan kegiatan Puskesmas
dan revisi perencanaan kegiatan
bulanan (D, W)

Hasil pengawasan, pengendalian 10 0


dan penilaian kinerja dalam bentuk
Laporan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP), serta upaya
perbaikan kinerja dilaporkan kepada
DinKes Daerah Kab/ Kota (D)
Dilakukan lokakarya mini bulanan 10 0
dan triwulanan secara konsisten
dan periodik untuk
mengkomunikasikan,
mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan upaya – upaya
Puskesmas (D,W)

Dilakukan pembahasan 10 0
permasalahan, hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan dan
rekomendasi tindak lanjut dalam
lokakarya mini bulanan dan
triwulannan (D,W)

Dilakukan tindak lanjut terhadap 10 0


rekomendasi lokakarya mini
bulanan dan triwulan dalam bentuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan.
(D,W)
Kepala Puskesmas membentuk tim 10 0
audit internal dengan uraian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab
yang jelas. (R)

Disusun rencana program audit 10 0


internal tahunan yang dilengkapi
kerangka acuan dan dilakukan
kegiatan audit internal sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
(R, D, W)

Ada laporan dan umpan balik hasil 10 0


audit internal kepada Kepala
Puskesmas, Tim Mutu, pihak yang
diaudit dan unit terkait. (D, W)

Tindak lanjut dilakukan terhadap 10 0


temuan dan rekomendasi dari hasil
audit internal baik oleh Kepala
Puskesmas, PJ maupun pelaksana.
(D, W)
Kepala Puskesmas bersama dengan 10 0
Tim Mutu merencanakan
pertemuan tinjauan manajemen
dan pelaksanaan pertemuan
tinjauan manajemen dilakukan
dengan agenda sebagaimana pokok
pikiran. (D, W)

Rekomendasi hasil pertemuan 10 0


tinjauan manajemen ditindaklanjuti
dan dievaluasi. (D, W)

Terdapat penetapan organisasi 10 0


Puskesmas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan .(R)

Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota 10 0


menetapkan kebijakan pembinaan
dan jadwal pembinaan terpadu
Puskesmas secara periodik. (R, D,
W)
Ada bukti bahwa DinKes Daerah 10 0
Kab/ Kota melaksanakan
pembinaan secara terpadu melalui
TPCB sesuai ketentuan kapada
Puskesmas secara periodik
termasuk jika terdapat pembinaan
teksnis sesuai dengan pedoman
(D,W)

Ada bukti TPCB menyampaikan hasil 10 0


pembinaan termasuk jika ada hasil
pembinaan teknis oleh masing-
masing bagian ke Dinas Kesehatan
Daerah Kab/ Kota dan memberikan
umpan balik kepada Puskesmas
(D.W)
Ada bukti bahwa TPCB melakukan 10 0
pendampingan penyusunan RUK
dan RPK Puskesmas , yg mengacu
pada rencana lima tahunan
Puskesmas (D.W) )

Ada bukti bahwa TPCB menindak 10 0


lanjuti hasil pelaksanaan Lokmin
dan pertemuan tinjauan
maanjemen Puskesmas yang
menjadi kewewenangannya dalam
rangka membantu menyelesaikan
masaalah kesehatan yang tidak bisa
diselesaikan di tingkat Puskesmas
(D.W)
Ada bukti TPCB melakukan verifikasi 10 0
dan memberikan umpan balik
pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan pelayanan di
Puskesmas secara berkala (D.W)

Puskesmas menerima dan 10 0


menindaklanjuti umpan balik hasil
pembinaan dan evaluasi kinerja
oleh TPCB (D.W)

NILAI 0 1020 0
DOKUMEN YG DISEDIAKAN FAKTA

SK tentang Penetapan Visi, Misi,


Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas.
Catatan:
Jika
kebijakan daerah menyatakan
bahwapenetapan visi dan misi
oleh Kepala daerah, maka Kelapa
Puskesmas hany menetapkan
tujuan dan tata nilai.

1) SK tentang Jenis-jenis
Pelayanan Puskesmas
2) Hasil identifikasi
dan analisis yang mendasari
penetapan jenis-jenis
pelayanan khususnya untuk
jenis pelayanan
yang bersifat pengembangan,
baik UKM maupun UKP.

Wawancara Kepala Puskesmas


dan KTU: penggalian informasi
terkait proses identifikasi
dan analisis yang mendasari
penetapan jenis- jenis
pelayanan.
1) Rencana lima tahunan
Puskesmas
2) Bukti
pertemuan penyusunan
rencana lima tahunan bersama
lintas program dan lintas
sektor: daftar hadir, notula, foto
kegiatan (berlaku untuk
rencana lima tahunan yang
disusun dalam 2 tahun terakhir
dari saat survei akreditasi
dilaksanakan.)
Wawancara dengan Kepala
Puskesmas, KTU, Tim
Manajemen Puskesmas:
penggalian informasi terkait
proses penyuaunan rencana
lima tahunan

1) Rencanan usulan kegiatan


(RUK) tahun n (dan n+1
disesuaikan dengan saat
dilangsungkannya survei
akreditasi)

2) Rencana lima tahunan


Puskesmas
3) Hasil analisis kebutuhan
dan harapan masyrakat
4) Bukti pertemuan
penyusunan RUK bersama lintas
program dan lintas sektor,
(minimal daftar hadir, notula,
foto).
1) Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) Tahunan, tahun n.
2) Bukti
pertemuan penyusunan RPK
bersama Lintas program,
minimal melampirkan daftar
hadir dan notula yang disertai
dengan foto kegiatan.
Wawancara: Ka
Puskeskasmas, Ka TU, Tim
manajemen Puskesmas
tentang penyusunanan RPK
Tahunan.
1). Rencana Pelelaksanaan
Kegiatan (RPK) Bulanan.
2). Hasil pemantauan capaian
kinerja bulanan.
3) Bukti pertemuan
penyusuanan RPK bulanan
minimal melampirkan daftar
hadir dan notula yg disertai foto
keg. Wawancara: kepala
Puskesmas, KTU, Tim
manajemen Puskesmas:
penggalian informasi terkait
proses penyusunan RPK
bulanan.

1) Rencana Lima tahunan


dan/atau
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) revisi.
2)Bukti penyusunan revisi
perencanaan, minimal
melampirkan daftar hadir dan
notula yang diserta dengan foto
kegiatan.
Wawancara Kepala Puskesmas,
KTU, dan tim manajemen
Puskesmas:
penggalian informasi terkait
proses revisi perencanaan

SK ttg penetapan Hak dan


Kewajiban pasien
1) SK ttg Media Komunikasi dan
Koordinasi.
2) Bukti sosialisasi
jenis-jenis pelayanan Puskesmas,
sesuai dengan media komunikasi
yang ditetapkan.
3) Pengamatan surveior thd :
1. Media informasi
tentang hak dan kewajiban
pasien.
2. Media
informasi tentang jenis-
jenis pelayanan Puskesmas.

Wawancara:
KTU, PJ UKM dan PJ UKP:
penggalian informasi terkait
proses sosialisasi jenis-jenis
pelayanan Puskesmas.

1) Bukti hasil evaluasi kepatuhan


petugas dalam implementasi hak
dan kewajiban pasien serta
rencana tindak lanjutnya.
2) Bukti evaluasi hasil sosialisasi
jenis-jenis pelayanan Puskesmas
serta rencana tindak lanjutnya.
3) Bukti Tindak lanjutnya.
Pengamatan surveior thd
kepatuhan petugas dalam
implementasi pemenuhan hak
Wawancara:
1). PJ UKP:
penggalian informasi terkait
evaluasi kepatuhan petugas dalam
implementasi hak dan kewajiban
pasien dan tindak lanjutnya.

2). KTU, PJ UKM dan PJ UKP:


penggalian informasi terkait
proses evaluasi hasil sosialisasi
jenis-jenis pelayanan Puskesmas
serta tindak lanjutnya.
1) SK tentang Pengelolaan Umpan
Balik dari Pengguna Layanan.
2)SOP Pengelolaan Umpan Balik
dari Pengguna Layanan.
3)SOP Pengukuran Kepuasan
Pasien.
4)SOP Penanganan
Aduan/Keluhan dari Pengguna
Layanan.
5) Bukti umpan balik pengguna
layanan yang diperoleh secara
berkala tindak lanjutnya.
6) Bukti pengukuran kepuasan
pasien (termasuk dapat
menggunakan pengukuran INM
Kepuasan Pasien) dan tindak
lanjutnya.
7) Bukti penanganan
aduan/keluhan dari pengguna
layanan dan tindak lanjutnya.
Pengamatan
surveior: terhadap
bentuk dan proses upaya
memperoleh umpan balik
pengguna layanan,
pengukuran kepuasan pasien
serta penanganan aduan/keluhan
dari pengguna layanan dan tindak
lanjutnya. Surveior mengamati
apakah hasil pengelolaan dan
tindak lanjut hal- hal tersebut
dapat diakses oleh publik.
Wawancara: PJ Mutu dan
petugas yang ditunjuk:
Penggalian informasi terkait
proses memperoleh
SK tentang Penetapanumpan balik
Penanggung Jawab dan
Koordinator Pelayanan.
1) SK tentang Penetapan Kode
Etik Perilaku Pegawai Puskesmas.
Catatan: tata nilai budaya
keselamatan dapat menjadi
bagian dari kode etik perilaku.
2) Hasil evaluasi
pelaksanaan kode
etik perilaku pegawai.
Catatan: terintegrasi dengan
penilaian kinerja pegawai.
3). Tindak lanjut hasil evaluasi
pelaksanaan kode etik perilaku.
Wawancara. Kepala
Puskesmas, KTU dan para PJ:
penggalian informasi terkait
proses dan hasil evaluasi
pelaksanaan kode etik perilaku
pegawai serta tindak lanjutnya.

1) SK tentang Pendelegasian
Wewenang Manajerial.
Catatan:
SK Pendelegasian Wewenang
Manajerial dapat terintegrasi
dengan SK Pendelegasian
Wewenang Klinis.
2) SOP tentang Pendelegasian
Wewenang Manajerial.
3) Surat pendelegasian
wewenang manajerial, jika ada
pendelegasian wewenang
manajerial.
1. Pedoman Tata
Naskah Puskesmas
1) SK pedoman/panduan, SOP,
kerangka acuan kegiatan KMP.
2) SK, pedoman/panduan, SOP,
kerangka acuan kegiatan
penyelenggaraan UKM.
3). SK, pedoman/panduan, SOP,
kerangka acuan kegiatan
penyelenggaraan UKP,
kefarmasian dan laboratorium.
Wawancara: KTU dan
penanggung jawab upaya:
penggalian informasi terkait
proses penyusunan dokumen
regulasi.
1) SOP tentang Pengendalian
Dokumen.
2) SOP tentang Penataan
Dokumen
3) SOP tentang Distribusi
Dokumen.
Catatan:
yang dimaksud. dengan dokumen
adalah dokumen internal dan
dokumen eksternal.
4) Bukti pengendalian
dan distribusi dokumen: bukti
penomoran regulasi internal,
rekapitulasi distribusi dokumen,
bukti distribusi dokumen.
Pengamatan surveior terhadap
pengendalian, penataan, dan
distribusi dokumen.
Wawancara: KTU dan petugas
yang ditunjuk untuk
pengendalian dokumen:
penggalian informasi terkait
proses pengendalian, penataan,
dan distribusi dokumen.

1. SK tentang Indikator Kinerja


Pembinaan Jaringan Pelayanan
dan Jejaring Puskesmas.
Daftar identifikasi jaringan
pelayanan dan jejaring
Puskesmas.
1) Kerangka acuan
kegiatan pembinaan terhadap
jaringan pelayanan dan jejaring
Puskesmas.
2) Jadwal pembinaan
jaringan pelayanan
dan jejaring Puskesmas.
3) Laporan pelaksanaan
pembinaan terhadap jaringan
pelayanan dan jejaring
Puskesmas.
Catatan:
data dukung bukti pelaksanaan
pembinaan disesuaikan dengan
jenis kegiatan yang dilakukan,
misalnya pembinaan dalam
bentuk pertemuan minimal
berupa daftar hadir dan notula
yang diserta dengan foto
kegiatan.
Wawancara PJ Jaringan
Pelayanan dan
Jejaring Puskesmas:
penggalian informasi terkait
program, pelaksanaan, evaluasi,
dan tindak lanjutnya terhadap
pembinaan jaringan pelayanan
dan jejaring Puskesmas.
1) Hasil evaluasi terhadap
indikator kinerja pembinaan
jaringan pelayanan dan jejaring
Puskesmas.
2) Bukti hasil tindak lanjut.
1) SK tentang Pengumpulan,
Penyimpanan, dan Analisis Data
serta Pelaporan dan Distribusi
Informasi.
2) SOP tentang Pengumpulan dan
Penyimpanan Laporan.
3) SOP tentang Analisis Data.
4) SOP tentang Pelaporan dan
Distribusi Informasi.
Catatan:
Jika menggunakan sistem
informasi, maka SOP poin 2 dan
poin 4 menyesuaikan.
5) Bukti pengumpulan dan
penyimpanan laporan.
6) Bukti analisis data.
7) Bukti pelaporan dan distribusi
informasi.
Catatan:
Jika menggunakan sistem
informasi, maka bukti
pelaksanaan poin 5
dan poin 7 menyesuaikan.
Wawancara: KTU, para PJ, para
Koordinator Pelayanan dan
Pelaksana Kegiatan:
penggalian informasi terkait
proses pengumpulan,
penyimpanan, dan analisis data
serta pelaporan dan distribusi
informasi.

1) Bukti evaluasi penyelenggaraan


Sistem Informasi Puskesmas.
2. Bukti hasil tindak lanjut.
Wawancara: KTU dan petugas
Sistem Informasi Puskesmas:
penggalian informasi terkait
proses dan hasil evaluasi serta
tindak lanjut penyelenggaraan
Sistem Informasi Puskesmas.

1. Bukti pencapaian
kinerja Puskesmas sesuai dengan
sistem informasi yang digunakan.
Pengamatan surveior terhadap
penyajian informasi pencapaian
kinerja Puskesmas.
1. SOP tentang
Pelaporan dan Penyelesaian
Dilema Etik.

1. Bukti pelaporan dilema etik.


Wawancara: Kepala Puskesmas:
penggalian informasi terkait
dilema etik yang pernah terjadi
dan
pelaksanaan pelaporannya.

1) Bukti dukungan kepala


dan/atau pegawai Puskesmas
dalam penanganan/penyelesaian
dilema etik.
Wawancara:Kepala Puskesmas:
penggalian informasi terkait
proses
penanganan terhadap dilema etik
yang pernah terjadi dan bentuk
dukungan kepala dan/atau
pegawai Puskesmas dalam
penanganan/penyelesaiannya.

1). Bukti analisis.jabatan.


2) Bukti analisis beban kerja.
3) Bukti pelaksanaan analisis,
minimal daftar hadir dan notula
yang diserta dengan foto
kegiatan. Wawancara: Kepala
Puskesmas dan
KTU:
penggalian informasi terkait
proses analisis jabatan dan
analisis beban kerja.
1. Dokumen peta
jabatan, uraian jabatan, dan
dokumen kebutuhan tenaga.
Wawancara: Kepala
Puskesmas dan KTU:
penggalian informasi terkait
proses penyusunan peta jabatan
dan uraian jabatan serta
kebutuhan tenaga.

1. Bukti upaya
pemenuhan tenaga.
Wawancara Kepala
Puskesmas dan KTU:
penggalian informasi terkait
proses pemenuhan tenaga dan
hasilnya.

1) Surat permohonan
kredensial dan/atau rekredensial.
2) Surat penugasan klinis yang
merujuk pada penetapan
kewenangan klinis dari tim
kredensial dinas kesehatan.
daerah kabupaten/kota
3. Bukti tindak lanjut terhadap
hasil kredensial dan/atau
rekredensial (sesuai petunjuk
teknis kredensial tenaga
kesehatan di puskesmas).
Wwawncara:
KepalaPuskesmas:
penggalian informasi terkait
proses, hasil, dan tindak lanjut
kredensial
dan/atau rekredensial tenaga
kesehatan.
1. SK tentang Penetapan Uraian
Tugas Pegawai.

1). SK tentang Penetapan


Indikator Penilaian Kinerja
Pegawai.

1. SOP tentang Penilaian Kinerja


Pegawai.
2). Hasil penilaian
kinerja pegawai.
3) Bukti tindak lanjut terhadap
hasil penilaian kinerja pegawai.
Wawancara: KTU:
penggalian informasi terkait
proses
pelaksanaan, hasil dan tindak
lanjut penilaian kinerja pegawai.

1) SK tentang Penetapan Indikator


Kepuasan Pegawai.
2) SOP tentang Survei Kepuasan
Pegawai.

1) Kerangka acuan kegiatan survei


kepuasan pegawai.
2) Jadwal pelaksanaan survei
kepuasan pegawai
3) Instrumen survei kepuasan
pegawai.
4) Bukti pengumpulan data dan
analisis hasil survei kepuasan
pegawai.
5) Bukti upaya perbaikan.
Wawancara: KTU:
penggalian informasi terkait
proses
pengumpulan data, analisis hasil
survei kepuasan pegawai, dan
upaya perbaikannya.
1. Bukti informasi peluang
peningkatan kompetensi
pegawai.

1. RUK yang mencantumkan


kegiatan peningkatan
kompetensi pegawai.
Wawancara:
Kepala Puskesmas, KTU:
penggalian informasi terkait
bentuk dukungan dalam
peningkatan kompetensi
pegawai.

1) SOP tentang Penerapan Hasil


Peningkatan Kompetensi
Pegawai. 2) Bukti
pelaksanaan kegiatan
peningkatan kompetensi yang
dilakukan oleh pegawai.
3). Hasil evaluasi terhadap hasil
peningkatan kompetensi yang
diikuti pegawai.
Wawancara: KTU dan
pegawai
yang mengikuti peningkatan
kompetensi:

penggalian informasi terkait


proses dan hasil evaluasi
terhadap hasil peningkatan
kompetensi yang diikuti pegawai.
1) SK tentang Kelengkapan Isi
Dokumen Kepegawaian.
2) SOP tentang Pengumpulan
Dokumen Kepegawaian.
3) Dokumen kepegawaian tiap
pegawai.
Catatan: dokumen
kepegawaian dapat
dalam bentuk cetak dan/atau
digital.
Pengamatan surveior
terhadap
dokumen kepegawaian tiap
pegawai serta kesesuaian
kelengkapan dan kemutakhiran
isinya.
Wawancara: KTU:
penggalian informasi terkait
proses pengumpulan dan
pengelolaan dokumen
kepegawaian.

1) Bukti evaluasi terhadap


kelengkapan dan pemutakhiran
data kepegawaian.
2) Bukti tindak lanjut terhadap
hasil evaluasi kelengkapan dan
pemutakhiran data kepegawaian.
Wawancara: KTU:
penggalian informasi terkait
proses dan hasil evaluasi
kelengkapan dan pemutakhiran
data kepegawaian serta tindak
lanjutnya

1) Kerangka acuan kegiatan


orientasi pegawai.
2). Bukti pelaksanaan kegiatan
orientasi pegawai
Wawancara: KTU dan pegawai
yang mengikuti orientasi:
penggalian informasi terkait
proses pelaksanaan kegiatan
orientasi pegawai baru dan
pegawai alih tugas.
1) Bukti evaluasi pelaksanaan
kegiatan orientasi pegawai.
2) Bukti tindak lanjut terhadap
hasil evaluasi pelaksanaan
kegiatan orientasi pegawai.
wawancara: KTU:
penggalian informasi terkait hasil
evaluasi pelaksanaan kegiatan
orientasi pegawai baru dan
pegawai alih tugas serta tindak
lanjutnya.

1) SK tentang penetapan
koordinator atau tim K3 yang
terintegrasi dengan SK
Penanggung Jawab dan
Koordinator Pelayanan pada
Kriteria 1.2.1.
2) SK tentang penetapan program
K3 yang terintegrasi dengan SK
Jenis Pelayanan pada Kriteria
1.1.1.
3) Dokumen program K3.
4) Bukti evaluasi program K3.
Wawancara: Koordinator
atau Tim K3:
penggalian informasi terkait
pelaksanaan program-program
K3 dan hasil evaluasinya.

1. RUK dan RPK yang


mencantumkan kegiatan
pemeriksaan kesehatan berkala
bagi pegawai.
2) Bukti hasil pemeriksaan
berkala kesehatan pegawai.
Wawancara :
Koordinator atau
Tim K3:
penggalian informasi terkait
proses pelaksanaan pemeriksaan
berkala kesehatan pegawai.
1) RUK dan RPK yang
mencantumkan kegiatan
imunisasi bagi pegwai
2) Dokumen analisis
tingkat risiko pelayanan.
3) Bukti pelaksanaan imunisasi
bagi pegawai.
Wawancara: Koordinator atau
Tim K3:
penggalian informasi terkait
proses pelaksanaan imunisasi
bagi pegawai.
1).Bukti pelaksanaan konseling
terhadap pegawai.
2) Bukti tindak lanjut hasil
konseling terhadap pegawai.
Wawancara: Koordinator atau
Tim K3:
penggalian informasi terkait
proses pelaksanaan konseling
bagi pegawai dan tindak
lanjutnya.

1) SK penetapan penanggung
jawab MFK yang terintegrasi
dengan SK penanggung jawab
pada kriteria 1.2.1
2) SK penetapan program MFK
yang terintegrasi dengan SK
Jenis-Jenis Pelayanan pada
Kriteria 1.1.1

Pengamatan surveior terhadap


pengaturan ruang yang aman
apakah mengakomodasi
Pengguna layanan yang dengan
keterbatasan fisik seperti
menyediakan hendrel pegangan
tangan pada kamar mandi, jalur
kursi roda dll
Wawancara: PJ mutu,
koordinator MFK dan pasien:
penggalian informasi tentang
akses layanan yang mudah dan
aman bagi pengguna yang
keterbatasan fisik
1. Bukti identifikasi terhadap area
beresiko pada keselamatan dan
keamanan fasilitas
Wawancara: PJ
mutu, koordinator MFK
penggalian informasi terkait
dasar penetapan area beresiko
pada keselamatan dan keamanan
fasilitas

1) Daftar risiko (risk register)


program MFK.
Catatan: terintegrasi dengan
daftar risiko pada program
manajemen risiko.

1) Bukti evaluasi dari pelaksanaan


program MFK
2) Bukti hasil tindak lanjut dari
pelaksanaan evaluasi program
MFK.
Catatan:
Pemenuhan huruf d) meliputi
angka (1) sampai dengan angka
(7) sesuai pada pokok pikiran

1. SOP identifikasi pengunjung,


petugas dan pekerja alih daya.
Pengamatan surveior terkait
identifikasi kepada pengunjung,
petugas dan pekerja alih daya
sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan Puskesmas
Petugas,
Wawancara: pengunjung dan
pekerja alih daya:
penggalian informasi terkait
pelaksanaan identifikasi
pengunjung, petugas dan pekerja
alih daya
1) SOP inspeksi fasilitas
2). Bukti hasil inspeksi
fasilitas
sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan di Puskesmas
Pengamatan
surveior terkait
hasil pemeliharaan fasilitas
termasuk penyediaan mendukung
keamanan dan fasilitas seperti
penyediaan closed circuit
television (CCTV), alarm, alat
pemadam api ringan (APAR),
jalur evakuasi, titik kumpul,
rambu-rambu mengenai
keselamatan dan tanda-tanda
pintu darurat.
Wawancara: Koordinator
MFK
Penggalian informasi terkait
pelaksanaan pemeliharaan
fasilitas yang ada di Puskesmas

1) Bukti hasil simulasi


terhadap kode darurat (kode
merah dan kode biru)
minimal melampirkan daftar
hadir dan foto2 kegiatan
simulasi.
Catatan: khusus untuk
simulasi kode biru minimal
berupa pemberian Bantuan
Hidup Dasar (BHD).
Pengamatan surveior
terhadap kode darurat yang
ditetapkan dan diterapkan di
Puskesmas
Wawancara: Petugas
Puskesmas:
penggalian informasi terkait
dengan pelaksanaan kode
darurat yang di tetapkan oleh
Puskesmas Simulasi:
Surveior meminta
petugas untuk melakukan
simulasi kode darurat (kode
merah dan kode biru) yang
ditetapkan oleh Puskesmas
1) Dokumen ICRA bangunan (jika
ada renovasi bangunan) yang
dilakukan oleh Tim PPI bekerja
sama dengan Tim MFK serta
dengan multidisplin lainnya
Pengamatan surveior
terhadap:
Hasil pelaksanaan ICRA bangunan
(jika ada renovasi bangunan)
Wawancara: Koordinator PPI
dan Koordinator MFK:
penggalian informasi terkait
dengan penyusunan ICRA
bangunan (jika dilakukan
renovasi bangunan)

1. Daftar
inventarisasi B3 dan limbah B3

1) SOP Pengelolaan Limbah B3 di


Puskesmas
2) Bukti pelaksanaan program
manajemen B3 dan limbah B3
yang meliputi (huruf (a) sampai
dengan huruf (f) sesuai pada
pokok pikiran angka (2)
kriteria 1.4.1)
Wawancara: Petugas
yang
bertanggung jawab terhadap
pengelolaan B3 dan limbah B3:

penggalian informasi terkait


proses pengelolaan B3 dan
limbah B3

1) Izin IPAL
Pengamatan surveior
terhadap penyediaan IPAL sesuai
dengan surat izin
1) Bukti dilakukan penanganan
awal oleh petugas.
Bukti hasil pelaporan dan hasil
analisis dari penanganan
paparan/pajanan B3 atau limbah
B3 sesuai dengan regulasi yang
telah ditetapkan Puskesmas.
2. Bukti tindak lanjut dari hasil
pelaporan dan analisis.
Pengamatan surveior:
ketersedian spill kit untuk
penanganan tumpahan limbah
B3 Wawancara:
Petugas kebersihan/
cleaning service, koordinator PPI,
petugas kesling dan petugas
tumpahan:
penggalian informasi terkait
penanganan tumpahan B3
ditempat terjadinya

Hasil indentifikasi resiko bencana


di Puskesmas/ Hazard
Vulnerability Assessment (HVA).

1. Bukti pelaksanaan
program manajemen
kedaruratan dan bencana yang
meliputi huruf (a) sampai dengan
huruf (g) sesuai pada pokok
pikiran angka 3) pada kriteria 1.4.1

Wawancara: Petugas Puskesmas,


pasien dan pengunjung:
penggalian informasi terhadap
penerapan manajemen
kedaruratan dan bencana
1) Bukti pelaksanaan simulasi
(minimal melampirkan daftar
hadir dan foto kegiatan simulasi
dan laporan)
2) Bukti hasil evaluasi tahunan
3). Bukti pelaksanaan debriefing
setiap selesai simulasi (minimal
melampirkan daftar hadir, foto
kegiatan dan laporan)
Wawancara Petugas Puskesmas:
penggalian informasi kepada
pelaksanaan simulasi, evaluasi
dan debriefing setiap selesai
simulasi

1) Bukti rencana perbaikan


program manajemen
kedaruratan dan bencana sesuai
hasil simulasi
2) Bukti hasil evaluasi tahunan

1). Bukti pelaksanaan program


manajemen pengamanan sesuai
huruf (a) sampai dengan huruf
(d) pada angka (4) sesuai pokok
pikiran kriteria 1.4.1
Pengamatan surveior terhadap
penerapan pengamanan yang
ditetapkan oleh Puskesmas
seperti penerapan resiko
kebakaran, penyediaan proteksi
kebakaran baik aktif mau pasif,
dan himbauan dilarang merokok
Wawancara Petugas
Puskesmas:
penggalian informasi terkait
dengan penerapan manajemen
risiko kebakaran

1) Bukti pelaksanaan
dan hasil inspeksi/ pengujian.
2. Bukti pemeliharaan alat deteksi
dini jalur evakuasi, serta
keberfungsian alat pemadam api
Pengamatan
surveior terhadap alat deteksi
dini, jalur evakuasi, serta
keberfungsian alat pemadam api
1) Bukti pelaksanaan simulasi
minimal menyertakan notula dan
foto- foto kegiatan simulasi
2) Bukti evaluasi tahunan
terhadap program manajemen
pengamanan kebakaran
Wawncara
Petugas Puskesmas, pengunjung:
penggalian informasi terhadap
sistem pengamanan kebakaran.
Simulasi Petugas Puskesmas
melakukan simulasi pengamanan
kebakaran

1) SK tentang larangan merokok


bagi petugas, pengguna layanan,
dan pengunjung di area
Puskesmas Pengamatan
terhadap penerapan
kebijakan larangan merokok di
Puskesmas
Wawancara Kepada petugas
dan pengunjung :

penggalian informasi terkait


kebijakan larangan merokok

Bukti kesesuaian inventarisasi


alkes dengan ASPAK.

1) Bukti pemenuhan kompetensi


staf dalam mengoperasikan alat
kesehatan tertentu (contoh
pengajuan pelatihan
mengoperasional- kan alat ke
dinas kesehatan)
Wawancara Petugas
yang
bertanggungjawab dalam
mengoperasikan alat:

penggalian informasi tentang


mengoperasikan alat kesehatan
tertentu
1) SOP pemeliharaan alat
kesehatan
2) Jadwal pemeliharaan alat
3) Bukti pemeliharaan alat
kesehatan
4) Bukti kalibrasi alat kesehatan
Catatan:
Jika pelaksanaan kalibrasi
dilakukan oleh Dinkes
Kab/Kota, maka Puskesmas cukup
menyerahkan surat permohonan
pengajuan kalibrasi beserta notula
pembahasan tentang kalibrasi
(notula lokokarya bulanan dan/
atau pertemuan tinjauan
manajemen)
Pengamatan surveior terhadap
alat kesehatan yang dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi
Wawancara: Petugas yang
bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan dan kalibrasi alat
kesehatan:
penggalian informasi terkait
pemeliharaan dan kalibrasi alat
kesehatan

1. Daftar inventarisasi sistem


utilitas

1). SOP pelaksanaan manajemen


sistem utilitas dan sistem
penunjang lainnya.
2). Bukti pelaksanaan program
manajemen utilitas dan sistem
penunjang lainnya

Pengamatan surveior terhadap


ketersediaan sumber air, listrik,
dan gas medik beserta
cadangannya tersedia selama 7
hari 24 jam untuk pelayanan di
Puskesmas
1). Usulan peningkatan
kompetensi tenaga Puskesmas
terkait MFK yang teringrasi
dengan Kriteria 1.3.3

1). Bukti pelaksanaan pemenuhan


program pendidikan manajemen
fasilitas dan keselamatan bagi
petugas
Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU, Petugas yang
mendapatkan pendidikan
manajemen fasilitas dan
keselamatan:
penggalian informasi terkait
pemenuhan program pendidikan
MFK bagi petugas.

1) Bukti evaluasi program


pendidikan manajemen fasilitas
dan keselamatan bagi petugas
Puskesmas
2). Bukti tindak lanjut perbaikan
berdasarkan hasil evaluasi
Wawancara Kepala Puskemas,
KTU, petugas yang mendapatkan
pendidikan MFK:
penggalian informasi terkait
evaluasi dan tindaklanjut
program pendidikan manajemen
fasilitas dan keselamatan bagi
petugas Puskesmas

1) SK Penetapan Pengelola
Keuangan.
2) SK Pengelolaan Keuangan.
3) SOP Pengelolaan Keuangan.
1) Laporan keuangan bulanan/
triwulanan/ semesteran/tahunan.

Pengamatan surveior terhadap


kesesuaian pengelolaan
keuangan yang dilaksanakan oleh
pengelola keuangan dengan SK
dan SOP. Wawancara
a) Pengelola
Keuangan:
penggalian informasi terkait
proses pengelolaan keuangan,
b) Kepala Puskesmas:
penggalian informasi terkait
pelaksanaan pengelolaan
keuangan oleh pengelola
keuangan.

1) SK indikator kinerja Puskesmas


sesuai dengan jenis-jenis
pelayanan yang disediakan dan
kebijakan pemerintah pusat dan
daerah
1) SK tentang pengawasan,
pengendalian dan penilaian
kinerja
2) SOP Pemantauan dan evaluasi
3) SOP Supervisi
4) SOP Lokakarya mini
5) SOP Audit internal
6) SOP Pertemuan tinjauan
manajemen.
7) Bukti pelaksanaan
pengawasan, pengendalian, dan
penilaian kinerja secara periodik
sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan, antara lain :
a) Bukti pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi
b) Bukti pelaksanaan supervisi
c) Bukti pelaksanaan lokakarya
mini,
d) Bukti audit internal,
e) Bukti pertemuan tinjauan
manajemen.
Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ
Mutu:
penggalian informasi terkait
pelaksanaan pengawasan,
pengendalian, dan penilaian
kinerja secara periodik

1) Bukti hasil evaluasi,


2) Bukti tindak lanjut terkait hasil
pengawasan, pengendalian, dan
penilaian kinerja secara periodik,
3) Bukti hasil kaji banding dan
tindaklanjut yang dilakukan
Wawancara Kepala Puskesmas,
KTU, PJ Pelayanan, PJ Mutu dan
tim manajemen Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pelaksanaan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap hasil
pengawasan, pengendalian, dan
penilaian kinerja
terhadap target yang ditetapkan
dan hasil kaji banding dengan
Puskesmas lain
1) Bukti hasil analisis terkait hasil
pengawasan, pengendalian, dan
penilaian kinerja secara periodik
untuk digunakan dalam
perencanaan masing-masing
pelayanan dan perencanaan
Puskesmas
Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ
Mutu dan tim manajemen
Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pelaksanaan analisis kegiatan
pengawasan, pengendalian dan
penilaian kinerja untuk
perencanaan kegiatan masing-
masing pelayanan dan
perencanaan Puskesmas
berikutnya

1) Bukti perbaikan kinerja dari


hasil pengawasan dan
pengendalian yang dituangkan ke
dalam RPK
Bukti revisi perencanaan
kegiatan bulanan (revisi RPK
bulanan) Wawancara
Kepala Puskesmas, KTU, PJ
Pelayanan, PJ Mutu dan tim
manajemen Puskesmas:
penggalian informasi terkait
dengan dasar perbaikan kinerja
pelaksanaan kegiatan dan revisi
perencanaan kegiatan bulanan
berdasarkan hasil pengawasan
dan pengendalian

1. Dokumen PKP
1) Jadwal Lokmin bulanan dan
triwulanan
2)Notula Lokmin bulanan dan
triwulanan yang disertai foto
kegiatan
3) Undangan Lokmin bulanan dan
triwulanan
4) Daftar Hadir Lokmin bulanan
dan triwulanan
Wwancara Kepala
Puskesmas, KTU dan penanggung
jawab Upaya Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pelaksanaan Lokmin secara
priodik

1) Notula lokmin yang berisi


pembahasan permasalahan,
hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan, dan rekomendasi
tindak lanjut
Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU dan penanggung
jawab Upaya Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pembahasan permasalahan dan
hambatan pelaksanaan kegiatan

1) Bukti tindak lanjut perbaikan


pelaksana kegiatan berdasarkan
rekomendasi hasil lokmin bulanan
dan triwulanan
Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU dan penanggung
jawab Upaya Puskesmas:
penggalian informasi tentang
tindak lanjut hasil rekomendasi
lokmin
1. SK tim audit Internal beserta
uraian tugas dan tanggung jawab
yang dapat terintegrasi dengan
SK
penanggungjawab upaya
pelayanan di Puskesmas pada
kriteria 1.2.1

1) KAK audit internal


2) Rencana audit internal
(audit plan),
3) Bukti pelaksanaan audit
internal,
4). Instrumen audit internal
Catatan: Penyusunan rencana
audit sampai dengan pelaksanaan
audit, dilakukan secara priodik.
Wwancara PJ Mutu,
Koordinator Audit Internal dan
auditor internal:

penggalian informasi tentang


pelaksanaan audit internal

1) Laporan hasil audit internal


2) Bukti umpan balik hasil audit
internal kepada Kepala
Puskesmas, tim mutu Puskesmas,
pihak yang diaudit dan unit
terkait Wawancara
PJ Mutu, Koordinator Audit
Internal dan auditor internal:
penggalian informasi tentang
laporan dan umpan balik hasil
audit internal

1) Bukti pelaksanaan tindak lanjut


dan rekomendasi hasil audit
internal
Wawancara PJ Mutu, Koordinator
Audit Internal, auditor internal
dan pihak yang diaudit:
penggalian informasi tentang
tindaklanjut hasil audit
1) Jadwal pertemuan tinjauan
manajemen
2) Undangan pertemuan tinjauan
manajemen
3) Notula hasil pertemuan
tinjauan manajemen yang
disertai dengan foto kegiatan
4. Daftar hadir peserta
pertemuan tinjauan manajemen

Wawancara Kepala Puskesmas, PJ


Mutu, tim mutu Puskesmas, dan
petugas Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pelaksanaan pertemuan tinjauan
manajemen

1) Bukti pelaksanaan tindak lanjut


rekomendasi hasil pertemuan
tinjauan manajemen
Wawancara Kepala
Puskesmas, PJ Mutu, tim mutu
Puskesmas, dan petugas
Puskesmas:
penggalian informasi tentang
tindaklanjut rekomendasi
pertemuan tinjauan manajemen

1) SK Kepala Dinas
Kesehatan tentang organisasi
Puskesmas yang dilengkapi
dengan kejelasan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab
serta tata hubungan kerja dan
persyaratan jabatan

1) SK TPCB beserta uraian tugas tim


TPCB
2). Jadwal program pembinaan
TPCB Wawancara TPCB
dinas kesehatan Kab/Kota:
penggalian informasi tentang TPCB
dan jadwal pembinaan
1) Hasil SelfAssesment (SA)
Puskesmas
2) Hasil analisis berdasarkan SA
Puskesmas sebagai bahan
pembinaan
3) Surat Tugas TPCB
4) Dokumen pelaporan hasil
pembinaan TPCB, termasuk
laporan pembinaan teknis
bila anggota TPCB ada yang
melakukan pembinaan teknis

Wawancara TPCB dinas kesehatan


Kab/Kota:
penggalian informasi tentang
pelaksanaan pembinaan oleh
TPCB

1) Bukti penyampaian laporan


hasil pembinaan oleh TPCB
kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota, termasuk laporan oleh
tim teknis jika ada pembinaan
teknis berdasarkan hasil
pembinaan TPCB.
2) Bukti umpan balik laporan hasil
pembinaan kepada Puskesmas
yang disampaikan secara resmi.
Wawancara Tim
TPCB dinas kesehatan Kab/Kota:
penggalian informasi tentang
laporan pembinaan oleh TPCB
kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota, termasuk jika ada
pembinaan teknis serta umpan
balik hasil pembinaan kepada
Puskesmas.
1) RUK Puskesmas yang mengacu
pada rencana lima tahunan
Puskesmas RPK Puskesmas
2) Bukti hasil pendampingan
penyusunan rencana usulan
kegiatan Puskesmas dan rencana
pelaksanaan kegiatan minimal
melampirkan:
a) Surat tugas TPCB untuk
pendampingan penyusunan RUK,
RPK Puskesmas
b) Notula dengan menyertakan
foto kegiatan pendampingan
penyusunan RUK dan RPK
c) Daftar hadir
Wawancara TPCB Dinas
Kesehatan
Kab/Kota, Kepala Puskesmas, KTU
dan tim manajemen Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pendampingan penyusunan RUK
dan RPK Puskesmas

1) Bukti pelaksanaan tindaklanjut


hasil lokmin dan pertemuan
tinjauan manajemen Puskesmas
oleh TPCB yang disampaikan
secara resmi.
Wawancara TPCB dinas
kesehatan Kab/Kota, Kab/Kota,
Kepala Puskesmas, KTU dan PJ
Mutu:
penggalian informasi tentang
tindaklanjut yang dilakukan oleh
TPCB
berdasarkan hasil
lokmin dan pertemuan tinjauan
manajemen Puskesmas.
1) Bukti verifikasi evaluasi kinerja
Puskesmas
2) Bukti umpan balik
pemantauan dan evaluasi kinerja
Puskesmas Wawancara TPCB
dinas kesehatan Kab/Kota, Kepala
Puskesmas, KTU dan PJ
pelayanan:
penggalian informasi tentang
pelaksanaan verifikasi dan
umpan balik evaluasi kinerja
Puskesmas

1) Bukti Puskesmas menerima dan


menindaklanjuti hasil umpan
balik hasil pembinaan
2) Bukti Puskesmas menerima
dan menindaklanjuti hasil umpan
balik hasil evaluasi kinerja
Wawancara Kepala Puskesmas,
KTU dan PJ pelayanan, petugas
Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pelaksanaan tindaklanjut hasil
pembinaan dan evaluasi kinerja
yang disampaikan oleh TPCB
dinas
kesehatan kab/kota.
INSTRUMEN STANDAR AKRE
Kode Fasyankes …...............
Nama Fasyankes …...............
Jenis Fasyankes

BAB II UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

PENANGGU Elemen
Bab Standar Kriteria
NG JAWAB Penilaian

II 2.1 Perencanaan Terpadu 2.1.1 Perencanaan Pelayanan 2..1.1.a


Pelayanan UKM. Perencanaan UKM Puskesmas disusun secara
pelayanan UKM Puskesmas disusun terpadu berbasis wilayah kerja
secara terpadu berbasis wilayah Puskesmas dengan melibatkan
kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas
lintas program dan lintas sektor sektorsesuai dengan analisis
sesuai dengan analisis kebutuhan kebutuhan dan harapan
dan harapan masyarakat, data hasil masyarakat, data hasil penilaian
penilaian kinerja (capaian indikator kinerja (capaian indikator
kinerja,), Puskesmas termasuk kinerja) Puskesmas termasuk
memperhatikan hasil pelaksanaan memperhatikan hasil
Program IndonesiaSehat dengan pelaksanaan Program Indonesia
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Sehat dengan Pendekatan
capaian target Standar Pelayanan Keluarga (PIS-PK) dan standar
Minimal (SPM) daerah pelayanan minimal (SPM)
Kabupaten/Kota. daerah kabupaten/kota
2.1.1.b
2.1.1.c

2.1.1.d
2.1.2 Perencanaan pelayanan 2.1.2.a
UKM Puskesmas memuat
kegiatan pemberdayaan
masyarakat untuk mengatasi
permasalahan kesehatan dan
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat yg proses
kegiatan pemberdayaan
masyarakat tersebut dilakukan
oleh masyarakat sendiri
dengan di fasilitasi oleh
Puskesmas
2.1.2.b
2.1.2.c

2.1.3 Rencana Pelaksanaan 2.1.3.a


Kegiatan (RPK) Pelayanan UKM
terintegrasi lintas program dan
mengacu pada Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) Puskesmas.

2.1.3.b

2.1.3.c
2.1.3.d
2.2 Kemudahan akses sasaran dan 2.2.1 Penjadwalan Pelaksanaan 2.2.1.a
masyarakat terhadap pelayanan Pelayanan UKM Puskesmas
UKM. PJ UKM, Koord disepakati bersama dengan
pelayanan dan pelaksana kegiatan memperhatikan masukan
UKM memastikan kemudahan akses sasaran,masyarakat, kelompok
sasaran dan masykt terhdp masyarakat, lintas program dan
pelaksanaan pelayanan UKM. lintas sektor yang
Pelayanan UKM Puskesmas mudah dilaksanakansesuai dengan
diakses oleh sasaran dan rencana
masyarakat untuk mendapatkan
informasi kegiatan serta
penyampaian umpan balik dan
keluhan

2.2.1.b
2.2.1.c

2.2.2 Penanggung jawab UKM, 2.2.2.a


koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM
memastikan akses sasaran dan
masyarakat untuk
menyampaikan Umpan Balik
dan Keluhan

2.2.2.b

RENI
WAHYUTA
WAHYUTA

2.2.2.c

2.3. Penggerakan dan pelaksanaan 2.3.1 Dilakukan Komunikasi dan 2.3.1.a


pelayanan UKM dilakukan dan Koordinasi dalam
dikoordinasikan dengan melibatkan Penyelenggaraan Pelayanan
lintas program dan lintas sektor UKM Ouskesmas
terkait. Penggerakan dan
Pelaksanaan pelayanan UKM
dilakukan sesuai dengan Kebijakan,
Pedoman/Panduan, prosedur dan
kerangka acuan yg disusun dan
dikoordinasikan melalui forum
lokakarya mini bulanan dan
triwulanan.

2.3.1.b

2.4 Pelayanan UKM dilaksanakan 2.4.1 PJ UKM, Koordinator 2.4.1.a


dengan metode pembinaan secara Pelayanan dan Pelaksana
berjenjang agar efisien dan efektif Kegiatan UKM bertanggung
dalam mencapai tujuan yang Jawab terhadap pencapaian
ditetapkan. Pelaksanaan UKM tujuan, pencapaian kinerja,
dilaksanakan dengan metode pelaksanaan kegiatan UKM dan
pembinaan secara berjenjang untuk penggunaansSumber daya
mengidentifikasikan masalah dan
hambatan, menganalisis masalah,
merencanakan tindak lanjut sampai
dengan evaluasi.
2.4.1.b

2.4.1.c

2.4.1.d
2.5 Penguatan Pelayanan UKM 2.5.1 Penanggung jawab UKM, 2.5.1.a
diperkuat dengan PIS-PK dalam koordinator pelayanan, dan
upaya mewujudkankeluarga sehat pelaksana kegiatan UKM
dan masyarakat sehat melalui bersama dengan tim pembina
pengorganisasian masyarakat keluargamelaksanakan
dengan terbentuknya upaya-upaya pemetaan keluarga sesuai
kesehatan bersumber daya dengan jadwal yang sudah
masyarakat (UKBM) dan tatanan - disepakati.
tatanan sehat yang merupakan
bentuk implementasi Gerakan
Mayarakat Hidup Sehat (Germas)

2.5.1.b

2.5.1.c

2.5.1.d
2.5.1.e

2.5.1.f

2.5.2 Intervensi Lanjut 2.5.2.a


ditujukan pada wilayah kerja
Puskesmas berdasarkan
permasalahan yang sudah
dipetakan dan dilaksanakan
terintegrasi dengan pelyanan
UKM Puskesmas
2.5.2.b

2.5.2.c

2.5.2.d

2.5.2.e
2.5.2.f

2.5.3 Pelaksanaan Gerakan 2.5.3.a


Masyarakat Hidup Sehat
(Germas) sebagai bagian dari
intervensi lanjut dalam bentuk
peran serta masyarakat
terhadap masalah-masalah
kesehatan.

2.5.3.b

2.5.3.c
2.5.3.d

2.5.3.e

2.6 Penyelenggaraan UKM Esensial. 2.6.1 Cakupan dan Pelaksanaan 2.6.1.a


Upaya Kesehatan Masyarakat UKM Esensial Promosi
esensial dilaksanakan dengan Kesehatan
mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerja
Puskesmas
2.6.1.b

2.6.1.c

RISMA RINI,
SKM
RISMA RINI,
SKM

2.6.1.d

2.6.1.e
2.6.2 Cakupan dan Pelaksanaan 2.6.2.a
UKM Esensial Penyehatan
Lingkungan

2.6.2.b

DODI
JUMA'AN
2.6.2.c

DODI
JUMA'AN

2.6.2.d
2.6.2.e

2.6.3 Cakupan dan Pelaksanaan 2.6.3.a


UKM Esensial Kesehatan
Keluarga
2.6.3.b

2.6.3.c

INA JULI
ASTUTI

2.6.3.d
2.6.3.e

2.6.4 Cakupan dan Pelaksanaan 2.6.4.a


UKM Esensial Gizi
2.6.4.b

2.6.4.c

RENI YANTI,
Str. GIZI 2.6.4.d
2.6.4.e

2.6.5 Cakupan dan Pelaksanaan 2.6.5.a


UKM Esensial Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P)
2.6.5.b

2.6.5.c

KHOIRUNNI
SA, SKM
DAN INTAN
DARA
MUSTIKA,
Amd.Keb
MUSTIKA,
Amd.Keb

2.6.5.d

2.6.5.e
2.7 Upaya Kesehatan Masyarakat 2.7.1 Cakupan dan Pelaksanaan 2.7.1.a
(UKM) Pengembangan. UKM Pengembangan dilakukan
Upaya Kesehatan Masyarakat untuk mencapai tujuan
(UKM) pengembangan dilakukan pembangunan kesehatan di
dengan mengutamakan upaya wilayah kerjanya.
promotif dan preventif di wilayah
kerja Puskesmas. Puskesmas
melaksanakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Pengembangan
untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di
wilayanh kerjanya. 2.7.1.b

2.7.1.c

NI KADEK
MARLITA
2.7.1.d

NI KADEK
MARLITA

2.7.1.e
2.7.1.f
2.8 Pengawasan, Pengendalian dan 2.8.1 Kepala Puskesmas dan 2.8.1.a
Penilaian Kinerja Pelayanan UKM. Penanggung jawab UKM
Pengawasan, Pengendalian dan Puskesmas melakukan supervisi
Penialian Kinerja pelayanan UKM untuk pengawasan pelaksanaan
Puskesmas dilakukan dengan pelayanan UKM Puskesmas
menggunakan indikator kinerja yang dapat dilakukan secara
pelayanan UKM. Pengawasan, terjadwal atau sewaktu-
Pengendalian dan Penilaian kinerja waktu.Mengendalikan
dilakukan untuk menilai efektifitas Pelaksanaan Pelayanan UKM
dan efisiensi penyelenggaraan Puskesmas secara Periodik
pelayanan, kesesuaian dengan
rencana, dan pemenuhan terhadap
kebutuhan dan harapan
masyarakat. Pengawasan,
Pengendalian dan Penilaian kinerja
pelauyanan UKM dilaksanakan
dalam bentuk pemantauan dan
supervisi pelaksanaan kegiatan
pelayanan UKM dengan
menggunakan indikator kinerja
pelayanan UKM

2.8.1.b

2.8.1.c
2.8.1.d

2.8.1.e

2.8.1.f

2.8.2 PJ UKM Wajib Melakukan 2.8.2.a


Pemantauan dalam Upaya
Pelaksanaan Kegiatan UKM
sesuai dengan Jadwal yang
sudah Disusun agar Dapat
mengambil langkah tindak
lanjut untuk perbaikan
2.8.2.b

2.8.2.c

RENI
WAHUTA,
AMD.KEB
2.8.2.d

RENI
WAHUTA,
AMD.KEB

2.8.2.e

2.8.3 Kapus dan PJ UKM 2.8.3.a


melakukan Upaya Perbaikan
terhadap hasil penilaian
capaian Kinerja Pelayanan UKM
2.8.3.b

2.8.3.c

2.8.3.d

2.8.3.e

2.8.3.f

2.8.3.g
2.8.4 Penilaian kinerja terhadap 2.8.4.a
penyelenggaraan pelayanan
UKM dilaksanakan secara
periodik untuk menunjukkan
akuntabilitas dalam
pengelolaan pelayanan UKM.

2.8.4.b

2.8.4.c

2.8.4.d

2.8.4.e
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

SKOR Persentase
SKOR
Uraian Capaian Capaian DOKUMEN YG DISEDIAKAN
Maksimal
Surveior Surveior
Dilakukan identifikasi 0 10 0 1. SK tentang identifikasi
kebutuhan dan harapan kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok masyarakat, kelompok
masyarakat, keluarga dan masyarakat, keluarga dan
individu yang merupakan individu yang merupakan sasaran
sasaran pelayanan UKM sesuai pelayanan UKM
dengan kebijkan dan prosedur 2. SOP identifikasi kebutuhan dan
yang telah ditetapkan (R,D,W) harapan masyarakat, kelompok
masyarakat, keluarga dan
individu yang merupakan sasaran
pelayanan UKM .3. Bukti hasil
identifikasi kebutuhan
mamsyarakat, klp
masyarakat,keluarga, individu yg
merupakan sasaran UKM sesuai
yg ditetapkan oleh puskesmas, 4.
Data dukung identifikasi sesuai dg
metode yg dipilih untuk
melakukan identifikasi kebutuhan
dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat, keluarga
dan individu, seperti yang
dituangkan dalam Pokok Pikiran
1.
Misal jika dalam bentuk
pertemuan dengan tokoh
masyarakat, maka minimal
melampirkan: undangan, daftar
hadir, notula, dan foto yg
disertakan.
WAWANCARA : Ka. Pusk,PJ UKM,
koordinator pelayanan dan
pelaksana UKM, PENGGALIAN
informasi terkait kebutuhan dan
harapan masyarakat.
Hasil identifikasi kebutuhan dan 10 0 1. Bukti analisis hasil identifikasi
harapan masyarakat dianalisis 2. Rencana kegiatan berdasarkan
bersama dengan lintas program hasil analisis
dan Linstas Sektor sebagai 3. Bukti dilakukan analisis
bahan untuk pembahasan bersama lintas program & lintas
dalam menyusun rencana sektor, minimal melampirkan:
kegiatan UKM (D,W) • Undangan
• Daftar hadir
• Notula yang diserta dengan
foto kegiatan
Catatan:
Pemenuhan angka 1 dan 2 dapat
dikerjakan dalam 1 form
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, PJ UKM, Koordinator
Pelayanan UKM, dan pelaksana
pelayanan UKM serta lintas
sektor:
Penggalian informasi terkait
proses analisis yang sudah
dilakukan terhadap hasil
identifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat yang
sudah diperoleh
Data capaian kinerja pelayanan 10 0 1.SK Indikator Kinerja pelayanan
UKM Puskesmas dianalisis UKM yang merupakan bagian
bersama LP dan LS dengan dari SK Indikator Kinerja
memperhatikan hasil Puskesmas (lihat kriteria 1.6.1)
pelaksanaan PIS PK sebagai 2. Capaian kinerja pelayanan
bahan untuk pembahasan UKM yang sudah dilengkapi
dalam menyusun rencana dengan analisis, dengan
kegiatan yang berbasis wilayah memperhatikan hasil PIS PK.
kerja (R, D, W) Pelaksanaan analisis agar
mengacu pada pedoman
manajemen Puskesmas.
3. Rencana kegiatan berdasarkan
hasil analisis.
4. Bukti keterlibatan lintas
program &lintas sektor, minimal
melampirkan:
• Undangan
• Daftar hadir
• Notula yang diserta dengan
foto kegiatan
Catatan:
Pemenuhan angka 1 dan 2 dapat
dikerjakan dalam 1 form.
WAWANCARA
Kepala Puskesmas, PJ UKM,
Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM, serta lintas
sektor:
Penggalian informasi terkait
proses analisis yang sudah
dilakukan berdasarkan
capaian kinerja dengan
memperhatikan hasil PIS PK

Tersedia Rencana Usulan 10 0 1. RUK yang menunjukkan hasil


Kegiatan (RUK) UKM yang rumusan dari EP b dan EP c .
disusun secara terpadu berbasis WAWANCARA Kepala
wilayah kerja Puskesmas Puskesmas, PJ UKM, Koordinator
berdasarkan hasil analisis Pelayanan UKM dan pelaksana
kebutuhan dan harapan pelayanan UKM:
masyarakat, hasil pembahasan Penggalian informasi terkait
analisis data capaian data hasil RUK yang
capaian kinerja pelayanan UKM disusun.
dengan memperhatikan
pelaksanaan kegiatan PIS PK (D,
W)
Terdapat kegiatan fasilitas 10 0 a. SK Kepala Puskesmas tentang
pembverdayaan masyarakat fasilitasi pemberdayaan
yang dituangkan dalam RUK dan masyarakat
RPK Puskesmas termasuk 2. SOP tentang fasilitasi
kegiatan pemberdayaan pemberdayaan masyarakat
masyarakat bersumber dari dalam kegiatan Puskesmas.
swadaya masyarakat dan sudah 3. KAK Kegiatan Fasilitasi
disepakati bersama masyarakat Pemberdayaan Masyarakat 4.
sesuai dengan kebijakan dan RUK & RPK, yang mengakomodir
prosedur yang telah ditetapkan kegiatan fasilitasi
(R,D,W) pemberdayaan masyarakat
mengacu pada pokok pikiran
termasuk kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat
bersumber dari swadaya
masyarakat
2. Bukti kesepakatan kegiatan
pada angka 1 bersama dengan
masyarakat.
Catatan: Bukti kesepakatan
disesuaikan dengan kegiatan
yang dilakukan saat menyusun
RUK & RPK.
WAWANCARA Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM, serta
masyarakat:
Penggalian informasi terkait
isi RUK & RPK yang memuat
kegiatan fasilitasi pemberdayaan
masyarakat bersumber dari
swadaya masyarakat
Terdapat bukti keterlibatan 10 0 1. Bukti pelaksanaan keterlibatan
masyarakat dalam kegiatan masyarakat:
pemberdayaan masyaralkat 2. RPK yang memuat kegiatan
mulai dari perencanaan, pemberdayaan masyarakat.
pelaksanaan, perbaikan dan 3. Bukti keterlibatan masyarakat
evaluasi untuk mengatasi dalam kegiatan pemberdayaan
masalah kesehatan di sesuai angka 1 mulai dari
wilayahnya (D, W) perencanaan, pelaksanaan,
perbaikan dan evaluasi
Catatan:
Bukti keterlibatan masyarakat
disesuaikan dengan
kegiatan yang dilakukan.
Misal, kegiatan dilakukan dalam
bentuk pertemuan minimal
melampirkan daftar hadir, dan
notula yang diserta dengan
foto kegiatan.
WAWANCARA Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator Pelayanan
UKM, dan pelaksana pelayanan
UKM serta masyarakat:
Penggalian informasi terkait
keterlibatan masyarakat dalam
kegiatan pemberdayaan
masyarakat mulai dari
perencanaan, pelaksanaan,
perbaikkan dan evaluasi.
Dilakukan evaluasi dan tindak 10 0 1. Bukti hasil evaluasi kegiatan
lanjut terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat.
pemberdayaan masyarakat (D, Untuk mengevaluasi dapat
W) dilakukan dengan melihat KAK
Pemberdayaan Masyarakat dan
disandingkan dengan hasil
kegiatan.
2. Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan evaluasi.
WAWANCARA Kepala
Puskesmas, Pj UKM,Koordinator
Pelayanan UKM, dan pelaksana
pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
keterlibatan masyarakat
dalam pelaksanaan evaluasi dan
tindaklanjut kegiatan
pemberdayaan masyarakat.

Tersedia Rencana Pelaksanaan 10 0 RPK pelayanan UKM yang


Kegiatan (RPK) tehunan UKM terintegrasi dalam RPK
yang terintegrasi dalam Puskesmas.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (
RPK) tahunan Puskesmas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
(R)

Tersedia RPK bulanan untuk 10 0 RPKB masing-masing pelayanan


masing-masing pelayanan UKM UKM
yang disusun setiap bulan (R)

Tersedia Kerangka Acuan 10 0 KAK sesuai dengan kegiatan di


Kegfiatan (KAK) untuk tiap dalam RPK pelayanan UKM
kegiatan dari masing-masing
Pelayanan sesuai dengan RPK
yang disusun (R)
Jika terjadi perubahan rencana 10 0 RPK Perubahan jika ada
pelaksanaan pelayanan UKM perubahan yang disertai dengan
berdasarkan hasil pemantauan, dasar dilakukanperubahan.
kebijakan atau kondisi tertentu Contoh dasar dilakukan
maka dilakukan penyesuaian perubahan:Pada tahun 2020
rencana pelaksanaan kegiatan terjadi pandemic covid-19 dan
(D, W) Puskesmas diminta untuk
menyusun kegiatan terkait
dengan Covid-19, akan tetapi
kegiatan tersebut belum
teranggarkan. Sebagai dasar
melakukan perubahan,
Puskesmas menyertakan surat
misal dari Dinas Kesehatan
tentang kegiatan covid-19
yang harus dianggarkan oleh
Puskesmas sebagai dasar
dilakukan perubahan RPK.
WAWANCARA Kepala
Puskesmas, PJ UKM, Koordinator
dan pelaksanaPenggalian
informasi terkait proses
penyusunan perubahan RPK
Tersedia jadwal pelaksanaan 10 0 1. Bukti ketersediaan jadwal dan
kegiatan UKM yang disusun informasi pelayanan UKM
berdasarkan hasil kesepakatan Puskesmas
dengan sasaran, masayarakat, 2. Bukti kesepakatan jadwal
kelompok masyarakat, lintas bersama sasaran, masyarakat,
program dan lintas sektor (D, kelompok masyarakat, lintas
W) program dan lintas sektor.
Jika kegiatan dilakukan dalam
bentuk pertemuan, maka bukti
kegiatan minimal melampirkan
daftar hadir dan notula yang
diserta dengan foto kegiatan.
WAWANCARA Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM serta lintas
sektor:
Penggalian informasi terkait
penyusunan jadwal kegiatan
UKM

Jadwal pelaksanaan kegiatan 10 0 Bukti dilakukan penyampaian


UKM diinformasikan kepada informasi jadwal pelaksanaan
sasaran, masyarakat, kelompok kegiatan UKM sesuai dengan
masyarakat, lintas program dan regulasi yang ditetapkan oleh
lintas sektor melalui media Puskesmas.
komunikasi yang sudah WAWANCARA Kepala
ditetapkan (D,W) Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM serta lintas
sektor:
Penggalian informasi terkait
penyampaian informasi kegiatan
UKM yang dilakukan oleh
Puskesmas
Tersedia bukti penyampaian 10 0 Bukti penyampaian informasi
informasi perubahan jadwal perubahan jadwal bilamana
bilamana terjadi perubahan terjadi perubahan jadwal
jadwal pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan, sesuai
(D,W) dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Puskesmas, bisa
melalui papan informasi, leaflet,
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM, serta lintas
sektor:Penggalian informasi
terkait penyampaian informasi
perubahan jadwal kegiatan UKM

Dilakukan identifikasi terhadap 10 0 Bukti hasil identifikasi umpan


umpan balik yang diperoleh dari balik sesuai dengan metode
masyarakat, kelompok umpan balik yang ditetapkan oleh
masyarakat dan sasaran.(D, W) Puskesmas. WAWANCARA
Kepala Puskesmas, PjUKM,
Koordinator Pelayanan UKM dan
pelaksana pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
identifikasi umpan balik yang
dilakukan Puskesmas

Hasil identifikasi umpan balik 10 0 1. Bukti hasil analisis berdasarkan


dianalisis, dan disusun rencana identifikasi pada
tindak lanjut untuk EP "a"
pengembangan dan perbaikan 2. Bukti rencana tindaklanjut dari
pelayanan. (D,W) hasil analisis.
Catatan: Pemenuhan EP 'a"
dan EP 'b" dapat dituliskan di
dalam 1 form yang sama (tidak
harus dibuatkan terpisah)
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM:
Penggalian informasi
terkait:
•identifikasi penyusunan
analisis s.d rencana tindaklanjut
yang akan dilakukan.
•Hasil evaluasi terhadap
pelaksanaan rencanatindaklanjut
Umpan balik dan keluhan dari 10 0 1. Bukti hasil tindaklanjut
masyarakat, dan sasaran umpan balik dan keluhan
ditindaklanjuti dan dievaluasi 2. Bukti hasil evaluasi dari
(D,W) tindaklanjut.
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
tindaklanjut atas umpan balik dan
keluhan yang diterima.

Ditetapkan mekanisme 10 0 1. SK Media komunikasi dan


komunikasi dan koordinasi koordinasi di Puskesmas (lihat
untuk mendukung keberhasulan bab I)
pelayanan UKM kepada Lintas 2. SOP Komunikasi dan koordinasi
Program dan Lintas sektor
terkait (R)

Dilakukan komunikasi dan 10 0 Bukti Pelaksanaan komunikasi


koordinasi kegiatan pelayanan dan koordinasi sebagaimana yang
UKM kepada lintas program dan disebutkan dalam pokir 2 dengan
lintas sektor terkait sesuai melihat implementasi
kebijakan dan prosedur yang berdasarkan regulasi yang telah
ditetapkan. (D,W) ditetapkan Puskesmas.
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM, serta lintas
sektor: Penggalian informasi
terkait pelaksanaan komunikasi
dan koordinasi yang dilakukan

Penanggung jawab UKM 10 0 1. Jadwal pembinaan


melakukan pembinaan kepada 2. Bukti hasil pembinaan yang
koordinator pelayanan dan dilaksanakan, minimal
pelaksana kegiatan UKM secara melampirkan notula atau
periodik sesuai dengan jadwal catatan hasil pembinaan..
yang disepakati (D,W) WAWANCARA : Pj UKM,
Koordinator Pelayanan UKM
dan pelaksana pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
pelaksanaan pembinaan yang
dilakukan
Penanggung jawab UKM, 10 0 1. Hasil identifikasi masalah dan
koordinator pelayanan dan hambatan dalam pelaksanaan
pelaksana kegiatan UKM kegiatan UKM
Puskesmas mengidentifikasi dan 2. Hasil analisis terhadap
menganalisis permasalahan dan identifikasi masalah dan
hambatan dalam pelaksanaan hambatan pelaksanaan
kegiatan UKM (D W) kegiatan UKM yang telah
dilaksanakan.
3. Rencana tindaklanjut dari
hasil analisis
Catatan:
Pemenuhan poin 1, 2 dan 3 dapat
dituliskan di dalam 1
form yang sama(tidak harus
dibuatkan terpisah).
WAWANCARA :Pj UKM,
Koordinator Pelayanan UKM
dan pelaksana pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
identifikasi dan analisa terhadap
masalah dan hambatan
pelaksanaan kegiatan UKM

Penanggung jawab UKM, 10 0 Bukti pelaksanaan tindaklnajut


koordinator pelayanan dan berdasarkan rencana tindak
pelaksana kegiatan UKM lanjut yang telah dituliskan pada
melaksanakan tindak lanjut angka 3 EP "b" .
untuk mengatasi masalah dan WAWANCARA: Pj UKM,
hambatan dalam pelaksanaan Koordinator Pelayanan UKM
kegiatan UKM (D,W) dan pelaksana pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
tindaklanjut yang dilakukan
berdasarkan rencana tindaklanjut
dari masalah dan
hambatan yang ditemukan.

Penanggung jawab UKM , 10 0 1. Bukti hasil pelaksanaan


koordinator pelayanan dan evaluasi terhadap pelaksanaan di
pelaksana kegiatan UKM EP c
melakukan evaluasi 2. Bukti tindaklanjut atas hasil
berdasarkan hasil pelakasanaan evaluasi yang telah dilakukan.
pada elemen penialaian huruf c WAWANCARA : Pj UKM,
dan melaksanakan tindak lanjut Koordinator Pelayanan UKM
atas hasil evaluasi (D, W) dan pelaksana pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
dengan pelaksanaan evaluasi atas
EP "c" dan tindaklanjut
terhadap hasil evaluasi
Dibentuk Tim Pembina 10 0 SK tim pembina keluarga dan tim
Keluarga, dan tim pengelola pengelola data PIS-PK yang
data PIS-PK dengan uraian tugas dilengkapi dengan uraian tugas
yang jelas (R) yang jelas

Tim pembina Keluarga 10 0 1. Jadwal kegiatan


melakukan kunjungan keluarga 2. Surat Tugas
dan intervensi awal yang telah 3. Laporan hasil kegiatan disertai
direncanakan melalui proses dengan foto pelaksanaan
persiapan dan kegiatan.
mendokumentasikan kegiatan WAWANCARA : Kepala
tersebut (D,W) Puskesmas, Pj UKM, Tim
Pembina Keluarga:
Penggalian informasi terkait
pelaksanaan kunjungan awal
dan intervensi awal

Tim Pembina Keluarga 10 0 1. Hasil IKS


melakukan penghitungan indeks
keluarga Sehat (IKS) pada
tingkat keluarga, RT, RW, desa/
kelurahan dan Pukesmas secara
manual atau secara elektronik
(dengan Aplikasi Keluarga
Sehat) (D)

Tim pembina Keluarga 10 0 1. Jadwal kegiatan


menyampaikan informasi 2. Daftar Hadir
masalah kesehatan kepada 3. Laporan hasil analisis
Kepala Puskesmas, Penanggung kunjungan keluarga
Jawab UKM, koordintor 4. Materi yang disampaikan,
pelayanan, dan pelaksana WAWANCARA : Kepala
kegiatan UKM untuk bersama- Puskesmas, Pj UKM, Tim
sama melakukan analisis hasil Pembina Keluarga,
kunjungan keluarga dan Koordinator pelayanan,
mengkomunikasikan dengan pelaksana dan PJ Mutu:
penanggung jawab mutu (D,W) Penggalian informasi terkait
pelaksanaan kegiatan
pertemuan sampai dengan
analisa yang dihasilkan.
Tim Pembina Keluarga bersama 10 0 1. Rencana intervensi lanjut
Penanggung Jawab UKM, sesuai dengan permasalahan
koordinator pelayanan dan kesehatan pada tingkat keluarga
pelaksana kegiatan UKM 2. Bukti pelaksanaan proses
menyusun intervensi lanjut penyusunan intervensi lanjut
kepada keluarga sesuai minimal melampirkan:daftar
permaslahan kesehatan pada hadir dan notula yang diserta
tingkat keluarga (D,W) dengan foto kegiatan.
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Tim
Pembina Keluarga, Koordinator
pelayanan, pelaksana:
Penggalian nformasi terkait
dengan penyusunan intervensi
lanjut

Penanggung jawab UKM 10 0 Bukti dilakukan koordinasi


mengkoordinisikan pelaksnaan pelaksanaan intervensi lanjut
intervensi lanjut bersama dengan pihak terkait sesuai
dengan pihak terkait (D,W) dengan media koordinasi yang
ditetapkan oleh Puskesmas.
WAWANCARA : Pj UKM:
Penggalian informasi terkait
dengan koordinasi pelaksanaan
intervensi lanjut yang dilakukan

Tim pembina keluarga bersama 10 0 Bukti analisis IKS awal dan


dengan penanggung jawab pemetaan masalah di tiap
UKM melakukan analisis IKS tingkatan wilayah,
awal dan pemetaan di tiap WAWANCARA : Tim pembina
tingkatan wilayah, sebagai dasar keluarga Penggalian informasi
dalam menyusun rencana terkait analisis IKS awal dan
intervensi lanjut secara pemetaan masalah di tingkatan
teritegrasi lintas program dan wilayah
dan dapat melibatkan lintas
sektor terkait (D,W)
Rencana intervensi lanjut 10 0 1. Rencana intervensi lanjut.
dikomunikasikan dan 2. Bukti komunikasi dan
dikoordinasikan dalam koordinasi rencana intervensi
lokakarya mini bulanan dan lanjut yang dituangkan dalam
lokakaraya triwulan Puskesmas notula pertemuan lokakarya mini
(D,W) bulanan dan lokakarya
triwulanan.
WAWANCARA : Tim pembina
keluarga
Penggalian informasi terkait
komunikasi dan koordinasi
rencana intervensi lanjut

Dilaksanakan intervensi lanjutan 10 0 Bukti pelaksanaan rencana


sesuai dengan rencana yang intervensi lanjut. WAWANCARA :
disusun (D,W) Tim pembina
keluarga Penggalian informasi
terkait pelaksanaan rencana
intervensi lanjut

Penanggung jawab UKM 10 0 Bukti koordinasi perbaikkan dari


Puskesmas berkoordinasi intervensi lanjut yang dilakukan,
dengan Penanggung jawab UKP, WAWANCARA : Pj UKM,
laboratorium, dan kefarmasian, penanggung jawab UKP,
penanggung jawab jaringan dan kefarmasian dan laboratorium,
jejaring Puskesmas dalam penanggung jawab jaringan
melakukan perbaikan pelayanan dan jejaring
pelaksanaan intervensi lanjutan Puskesmas
yang dilakukan (D,W) Penggalian informasi terkait
pelaksanaan koordinasi
perbaikkan dari rencana
intervensi

Dilakukan evaluasi dan tindak 10 0 1. Bukti hasil evaluasi perbaikkan


lanjut perbaikan pada setiap pada setiap tahapan PIS PK yang
tahapan PIS PK antara lain dapat dituangkan dalam laporan
melalui supervisi, laporan, seperti laporan supervisi, notula
lokakarya mini dan pertemuan- lokmin dan pertemuan lainnya yg
pertemuan penilaian kinerja dilaksanakan oleh Puskesmas.
(D,W) 2. Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan evaluasi.
WAWANCARA : Tim Pembina
keluarga, Pj UKM
Penggalian informasi tentang
pelaksanaan evaluasi dan
tindaklanjut pada setiap tahapan
PIS PK
Koordinator pelayanan dan 10 0 1. Bukti pelaksanaan intervensi
pelaksana kegiatan UKM lanjut
melaksanakan intervensi lanjut 2. Bukti pemuktahiran / update .
dan melaporkan hasil yang telah WAWANCARA : Koordinator &
dilaksanakan kepada tim pelaksana kegiatan UKM
pembina keluarga dan Penggalian informasi tentang
selanjutnya dilakukan pelaksanaan intervensi lanjut
pemutakhiran/update dan pemuktahiran data yang
dokumentasi (D, W) dilakukan

Ditetapkan sasaran Germas 10 0 1. Sasaran Germas yang dapat


dalam pelaksanaan diuraikan dalam dokumen
kegiatan UKM Puskesmas oleh RUK/RPK
Kepala Puskesmas (R) 2. KAK kegiatan Germas.

Dilaksanakan penyusunan 10 0 1. Jadwal kegiatan germas


perencanaan pembinaan 2. Bukti pelaksanaan penyusunan
Germas secara terintegrasi perencanaan pembinaan,
dalam kegiatan UKM Puskesmas minimal melampirkan daftar
(D,W) hadir notula yang diserta
dengan foto kegiatan,
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
pelayanan UKM, dan pelaksana
pelayanan UKM.
Penggalian informasi terkait
perencanaan pembinaan Germas.

Dilakukan upaya pelaksanaan 10 0 Bukti pelaksanaan pembinaan


pembinaan Germas yang minimal melampirkan:
melibatkan lintas program dan - Undangan
lintas sektor terkait untuk - Daftar Hadir
mewujudkan perubahan - Laporan hasil
perilaku sasaran Germas (D,W) pembinaan (disertai
foto bukti pelaksanaan kegiatan.
WAWANCARA : Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator Pelayanan
UKM dan pelaksana pelayanan
UKM serta lintassektor.
Penggalian informasi terkait
dengan pelaksanaan pembinaan
Germas
Dilakukan pemberdayaan 10 0 1. Jadwal kegiatanpemberdayaan
masyarakat, keluarga dan masyarakat
individu dalam mewujudkan 2. Laporan hasil kegiatan
gerakan masyarakat hidup pemberdayaan masyarakat,
sehat (D,W) keluarga dan individu dalam
mewujudkan gerakan masyarakat
hidup sehat (disertai
dengan foto bukti pelaksanaan
kegiatan).
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM:Penggalian
informasi terkait kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang
diupayakan berpengaruh pada
peningkatan IKS.

DIlakukan evaluasi dan tindak 10 0 1. Bukti hasil evaluasi


lanjut terhadap pelaksnaan pelaksanaan pembinaan germas
pembinaan gerakan masyarakat 2. Bukti hasil tindaklanjut
hidup sehat (D,W) terhadap hasil evaluasi,
WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
pelaksanaan evaluasi pembinaan
Germas

Tercapainya indikator kinerja 10 0 1. SK Kepala Puskesmas


pelayanan UKM esensial tentang Indikator dan target
Promosi Kesehatan sesuai Kinerja Pelayanan UKM Promosi
dengan yang diminta dalam Kesehatan sebagai bagian dari
pokok pikiran disertai indikator kinerja Puskesmas,
analisisnya (R, D) 2. Bukti
pencapaian target indikator
kinerja promosi kesehatan
3. Analisipencapaian target
indikator kinerja
promosi kesehatan
Dilaksanakan upaya -upaya 10 0 1. RPK tahunan danRPK Bulanan.
promotif dan preventif untuk 2. KAK pelayanan UKM esensial
mencapai kinerja pelayanan promosi kesehatan.
UKM esensial Promosi 3. SK tentang pelayanan UKM di
Kesehatan sebagaimana pokok Puskesmas, 4.
pikiran, dan tertuang dalam SOP sesuai dengan pelayanan
RPK, sesuai dengan kebijakan UKM kesehatan promosi
prosedur dan kerangka acuan kesehatan ,
kegiatan yg telah ditetapkan (R, 5. Bukti pelaksanaan pelayanan
D, W) UKM esensial promosi
kesehatan sesuai dengan pokok
pikiran minimal. 6. Bukti
pelaksanaan disesuaikan dengan
jenis kegiatan. Misal, apabila
kegiatan dalam bentuk
pertemuan, minimal
melampirkan
1. Undangan
2. Notula dan/ atau laporan yang
disertai dengan foto kegiatan
3. Daftar hadir
WAWANCARA:PJ UKM,
Koordinator Promosi Kesehatan
dan pelaksana promkes :
Penggalian informasi pelayanan
promosi
kesehatan

Dilakukan pemantauan secara 10 0 1. Jadwal pemantauan


periodik dan berkesinambungan 2. Hasil pemantauan capaian
terhadap capaian indikator dan indikator promosi kesehatan
upaya yang telah dilakukan (D, yang disertai dengan analisis.
W) WAWANCARA : PJ UKM,
Koordinator Promosi Kesehatan
dan pelaksana promkes :
Penggalian informasi upaya
pemantauan dan penilaian
pelayanan promosi kesehatan
DIsusun rencana tindak lanjut 10 0 1. Rencana tindak lanjut
dan dilakukan tindak lanjut pelayanan promosi kesehatan
berdasarkan hasil pemantauan sesuai hasil pemantauan dapat
dan penilaian yang terintegrasi berupa RUK atau RPK perubahan
ke dalam dokumen atau RPK bulanan
perencanaan (D,W) 2. Bukti hasil tindaklanjut yang
disusun di nomer 1,
WAWANCARA : PJ UKM,
Koordinator Promosi Kesehatan
dan pelaksana promosi kesehatan
:Penggalian informasi
upaya menyusun rencana tindak
lanjut promosi kesehatan yang
dilakukan

Dilaksanakan pencatatan dan 10 0 1. SOP Pencatatan dan


dilakukan pelaporan kepada Pelaporan (lihat bab I), 2.
Kepala Puskesmas dan dinas Bukti pencatatan indikator kinerja
kesehatan daerah pelayanan UKM
kabupaten/kota sesuai dengan promosi kesehatan.
prosedur yang telah ditetapkan 3. Bukti pelaporan capaian
(R,D W) indikator pelayanan UKM
promosi kesehatan Puskesmas
sesuai mekanisme yang
telah ditetapkan.
4. Bukti pelaporan indikator
kinerja promosi kesehatan yang
terintegrasi dengan pelaporan
kinerja Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan.
Catatan:Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi, jika ada
sistem pelaporan elektronik
yang ditetapkan oleh Kemenkes
maka pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.Jenis
pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan
survei. WAWANCARA : Kepala
Puskesmas, PJ UKM, Koordinator
promosi kesehatan dan pelaksana
:
Penggalian informasi
terkait pencatatan dan
pelaporan promosi kesehatan
Tercapainya indikator kinerja 10 0 1. SK Kepala Puskesmas
pelayaan UKM esensial entang Indikator dan target
Penyehatan Lingkungan sesuai Kinerja Pelayanan UKM
dengan pokok pikiran disertai Penyehatan lingkungan sebagai
dengan analisisnya (R, D. W) bagian dari indikator kinerja
Puskesmas.
2. Bukti pencapaian target
indikator kinerja penyehatan
lingkungan
3. Analisis pencapaian target
indikator kinerja penyehatan
lingkungan.
WAWANCARA : PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana
penyehatan lingkungan
Penggalian informasi terkait
pencapaian indikator pelayanan
penyehatan lingkungan dan
analisisnya.

Dilaksanakan upaya-upaya 10 0 1.RPK tahunan danRPK Bulanan


promotif dan preventif untuk 2 KAK pelayanan UKM
mencapai kinerja pelayanan penyehatan lingkungan
UKM esensial Kesehatan 3. SK tentang pelayanan UKM di
Penyehatan Lingkungan Puskesmas
sebagaimana pokok pikiran, dan 4 SOP sesuai dengan pelayanan
tertuang di dalam RPK sesuai UKM penyehatan lingkungan,
dengan kebijakan, prosedur dan 5. Bukti pelaksanaan
kerangka acuan kegiatan pelayanan UKM esensial
yang telah ditetapkan (R, D, W) penyehatan lingkungan sesuai
dengan pokok pikiran minimal.
Bukti pelaksanaan disesuaikan
dengan jenis kegiatan.Misal,
apabilakegiatan dalam
bentuk pertemuan, minimal
melampirkan:
1. Undangan
2. Notula dan/ atau laporan yang
disertai dengan foto kegiatan
3. Daftar hadir.
WAWANCARA : PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana
penyehatan lingkungan
Penggalian informasi terkait
upaya promotif dan preventif
UKM pelayanan penyehatan
lingkungan
Dilakukan pemantauan secara 10 0 1. Jadwal pemantauan
periodik dan berkesinambungan 2. Hasil pemantauan capaian
terhadap capaian indikator dan indikator penyehatan lingkungan
upaya yang telah dilakukan (D, yang disertai dengan analisis.
W) WAWANCARA : PJ UKM,
Koordinator penyehatan
lingkungan dan pelaksana
penyehatan lingkungan
Penggalian informasi upaya
pemantauan dan penilaian
pelayanan penyehatan
lingkungan

Disusun rencana tindak lanjut 10 0 1. Rencana tindak lanjut


berdasarkan hasil pemantauan pelayanan penyehatan
dan penilaian yang terintegrasi lingkungan sesuai
ke dalam dokumen hasipemantauan dapat berupa
perencanaan (D,W) RUK atau RPK perubahan atau
RPK bulanan
2. Bukti hasil tindaklanjut,
WAWANCARA : PJ UKM,
Koordinator penyehatan
Kesehatan dan pelaksana
penyehatan lingkungan :
Penggalian informasi upaya
menyusun rencana tindak
lanjut penyehatan lingkungan
yang dilakukan
Dilaksanakan pencatatan dan 10 0 1. SOP Pencatatan dan Pelaporan
dilakukan kepada kepala (lihat bab I)
puskesmas dan dinas kesehatan 2. Bukti pencatatan indikator
daerah kabupaten/kota sersuai kinerja pelayanan UKM
dengan prosedur yang telah penyehatan lingkungan
ditetapkan (R, D,W) 3. Bukti pelaporan capaian
indikator pelayanan UKM
penyehatan lingkungan kepada
Kepala Puskesmasesuai
mekanisme yang telah
ditetapkan.
3. Bukti pelaporan indikator
kinerja penyehatan lingkungan
yang terintegrasi dengan
pelaporan kinerja Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan. Pencatatan
pelaporan terkait penyehatan
lingkungan secara elektronik
misalnya.
• e-monev HSP
(Hygiene Sanitasi
Pangan)
• e-monev E1
(HygieneTempat
Fasilitas Umum)
• Sikelim(Laporan
Limbah)
• e-STBM
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
WAWANCARA :Kepala
Puskesmas, PJ UKM, Koordinator
Tercapainya indikator kinerja 10 0 1. SK Kepala Puskesmas tentang
pelayanan UKM Esensial Indikator dan target Kinerja
Kesehatan Keluarga sesuai Pelayanan UKM kesehatan
dengan pokok pikiran disertai keluarga sebagai bagian dari
dengan analisisnya (R,D) indikator kinerja Puskesmas . 2.
Bukti pencapaian target
indikator kinerja kesehatan
keluarga
3. Analisispencapaian target
indikator kinerja kesehatan
keluarga
Dilaksanakan upaya-upaya 10 0 1. RPK tahunan dan RPK
promotif dan preventif untuk Bulanan
mencapai kinerja pelayanan 2. KAK pelayanan UKM kesehatan
UKM esensial Kesehatan keluarga
Keluarga sebagaimana pokok 3. SK tentang pelayanan UKM di
pikiran, dan tertuang di dalam Puskesmas
RPK sesuai dengan kebijakan, 4. SOP sesuai dengan pelayanan
prosedur dan kerangka acuan UKM kesehatan keluarga. 5.Bukti
kegiatan yang telah ditetapkan pelaksanaan pelayanan UKM
(R, D, W) esensial kesehatan keluarga
sesuai dengan pokok pikiran
minimal.
Bukti pelaksanaan disesuaikan
dengan jenis kegiatan. Misal,
apabila kegiatan dalam bentuk
pertemuan, minimal
melampirkan:
1. Undangan
2. Notula dan/atau laporan yang
disertai dengan foto kegiatan
3. Daftar hadir , WAWANCARA :
PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana
kesehatan keluarga
Penggalian informasi
pelayanan kesehatan keluarga.

Dilakukan pemantauan secara 10 0 1. Jadwal pemantauan


periodik dan berkesinambungan 2. Hasil pemantauan capaian
terhadap capaian indikator dan indikator kesehatan keluarga
upaya yang telah dilakukan (D, yang disertai dengan analisis,
W) WAWANCARA : PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana
kesehatan keluarga :
Penggalian informasi upaya
pemantauan dan penilaian
pelayanan kesehatan keluarga.

Disusun rencana tindak lanjut 10 0 1. Rencana tindak lanjut


berdasarkan hasil pemantauan pelayanan kesehatan keluarga
dan penilaian yang terintegrasi sesuai hasil pemantauan dapat
ke dalam dokumen berupa RUK atau RPK perubahan
perencanaan (D,W) atau RPK bulanan
2. Bukti hasil indaklanjut.
WAWANCARA : PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana
kesehatan keluarga:
Penggalian informasi upaya
menyusunrencana tindak
lanjut kesehatan keluarga yang
dilakukan
Dilaksanakan pencatatan dan 10 0 1.SOP Pencatatan dan Pelaporan
dilakukan pelaporan kepada (lihat bab I),
kepala puskesmas dan dinas 2. Bukti pencatatan indikator
kesehatan daerah kinerja pelayanan UKM kesehatan
kabupaten/kota sesuai dengan keluarga
prosedur yang telah ditetapkan 3. Bukti pelaporan capaian
(R, D,W) indikator pelayanan UKM
kesehatan keluarga kepada
Kepala Puskesmas sesuai
mekanisme yang telah
ditetapkan.
4. Bukti pelaporan indikator
kinerja kesehatan keluarga
yang terintegrasi dengan
pelaporan kinerja Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan Pencatatan
pelaporan kinerja kesga secara
elektronik misalnya e- kohort,
SIGA.
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei,
WAWANCARA: Kepala
Puskesmas, PJ UKM, Koordinator
dan pelaksana kesehatan
keluarga: Penggalian informasi
terkait pencatatan dan
pelaporan kesehatan keluarga

Tercapainya indikator kinerja 10 0 1) SK Kepala Puskesmas tentang


pelayanan UKM Esensial Gizi Indikator dan target Kinerja
sebagaimana yang diminta Pelayanan UKM gizi sebagai
dalam pokok pikiran disertai bagian dari indikator kinerja
dengan analisisnya (R,D) Puskesmas
2) Bukti pencapaian
target indikator kinerja gizi
Analisis pencapaian target
indikator kinerja gizi
Dilaksanakan upaya-upaya 10 0 1) RPK tahunan dan RPK Bulanan
promotif dan preventif untuk 2) KAK pelayanan UKM gizi
mencapai kinerja pelayanan 3) SK tentang pelayanan UKM di
UKM esensial Gizi sebagaimana Puskesmas
pokok pikiran, dan tertuang di 4) SOP sesuai dengan pelayanan
dalam RPK sesuai dengan UKM gizi
kebijakan, prosedur dan 5) Bukti pelaksanaan pelayanan
kerangka acuan kegiatan yang UKM esensial sesuai dengan
telah ditetapkan (R, D, W) pokok pikiran minimal. Bukti
pelaksanaan disesuaikan dengan
jenis kegiatan. Misal, apabila
kegiatan dalam bentuk
pertemuan, minimal
melampirkan
a) Undangan
b) Notula dan/ atau laporan yang
disertai dengan foto kegiatan
c) Daftar hadir
Wawancara PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana gizi :
penggalian informasi pelayanan
gizi

Dilakukan pemantauan secara 10 0 1) Jadwal pemantauan


periodik dan berkesinambungan 2) Hasil pemantauan capaian
terhadap capaian indikator dan indikator gizi yang disertai
upaya yang telah dilakukan (D, dengan analisis
W) Wwancara PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana gizi :
Penggalian informasi upaya
pemantauan dan penilaian
pelayanan gizi

Disusun rencana tindak lanjut 10 0 1) Rencana tindak lanjut


dan dilakukan tindak lanjut pelayanan gizi sesuai hasil
berdasarkan hasil pemantauan pemantauan dapat berupa RUK
dan penilaian yang terintegrasi atau RPK perubahan atau RPK
ke dalam dokumen bulanan
perencanaan (D,W) 2) Bukti hasil tndak lanjut
Wawancara PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana gizi :

penggalian informasi upaya


menyusun rencana tindak lanjut
yang dilakukan
Dilaksanakan pencatatan dan 10 0 1) SOP Pencatatan dan Pelaporan
pelapran kepada kepala (lihat bab I)
puskesmas dan dinas kesehatan 2) Bukti pencatatan indikator
daerah kabupaten/kota sesuai kinerja pelayanan UKM
dengan prosedur yang telah Gizi
ditetapkan (R, D,W) 3) Bukti pelaporan capaian
indikator pelayanan UKM Gizi
kepada Kepala Puskesmas sesuai
mekanisme yang telah
ditetapkan.
4) Bukti pelaporan indikator
kinerja Gizi yang terintegrasi
dengan pelaporan kinerja
Puskesmas, kpd Kepala kepada
Dinas Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan.
Pencatatan pelaporan program
gizi misal aplikasi sigizi terpadu
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei
Wawancara Puskesmas, PJ UKM,
Koordinator gizi dan pelaksana :
Penggalian informasi terkait
pencatatan dan pelaporan gizi

Tercapainya indikator kinerja 10 0 1. SK Kepala Puskesmas tentang


pelayanan UKM esensial Indikator dan target Kinerja
Pencegahan dan Pengendalian Pelayanan UKM Pencegahan dan
Penyakit sesuai dengan pokok Pengendalian Penyakit sebagai
pikiran disertai dengan bagian dari indikator kinerja
analisisnya (R D) Puskesmas
2) Bukti pencapaian
target indikator kinerja
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
3) Analisis pencapaian target
indikator kinerja Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit.
Dilaksanakan upaya-upaya 10 0 1) RPK tahunan dan RPK Bulanan
promotif dan preventif untuk 2) KAK pelayanan UKM
mencapai kinerja pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
UKM esensial Pencegahan dan Penyakit
Pengendalian Penyakit 3) SK tentang pelayanan UKM di
sebagaimana pokok pikiran, dan Puskesmas
tertuang di dalam RPK sesuai 4) SOP sesuai dengan pelayanan
dengan kebijakan, prosedur dan UKM Pencegahan dan
kerangka acuan kegiatan yang Pengendalian Penyakit
telah ditetapkan (R, D, W) 5) Bukti
pelaksanaan pelayanan UKM
esensial pencegahan dan
pengendalian penyakit sesuai
dengan pokok pikiran minimal.
Bukti pelaksanaan disesuaikan
dengan jenis kegiatan. Misal,
apabila kegiatan dalam bentuk
pertemuan,minimal
melampirkan: Undangan
Notula dan/ atau laporan yang
disertai dengan foto kegiatan
dan Daftar hadir
Wawancara PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit :
Penggalian informasi pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit

Dilakukan pemantauan secara 10 0 1) Jadwal pemantauan


periodik dan berkesinambungan 2) Hasil pemantauan capaian
terhadap capaian indikator dan indikator Pencegahan dan
upaya yang telah dilakukan (D, Pengendalian Penyakit yang
W) disertai dengan analisis
Wwancara PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit :

Penggalian informasi upaya


pemantauan dan penilaian
pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Disusun rencana tindak lanjut 10 0 1) Rencana tindak lanjut
dan dilakukan tindak lanjut pelayanan Pencegahan dan
berdasarkan hasil pemantauan Pengendalian Penyakit sesuai
dan penilaian yang terintegrasi hasil pemantauan dapat berupa
ke dalam dokumen RUK atau RPK perubahan atau
perencanaan (D,W) RPK bulanan
2) Bukti hasil tindaklanjut
Wwancara PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit :

Penggalian informasi upaya


menyusun rencana tindak lanjut
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit yang dilakukan

Dilaksanakan pencatatan dan 10 0 1) SOP Pencatatan dan


pelaporan kepada kepala Pelaporan (lihat bab I)
puskesmas dan dinas kesehatan 2) Bukti pencatatan indikator
daerah kabupaten/kota sesuai kinerja pelayanan UKM
dengan prosedur yang telah pencegahan dan pengendalian
ditetapkan (R, D, O,W) penyakit
3) Bukti pelaporan capaian
indikator pelayanan UKM
pencegahan dan pengendalian
penyakit kepada Kepala
Puskesmas sesuai mekanisme
yang telah ditetapkan.
4) Bukti pelaporan indikator
kinerja pencegahan dan
pengendalian penyakit yang
terintegrasi dengan pelaporan
kinerja
Pengamatan tentang. pencatatan
dan pelaporan
Wawancara Kepala Puskesmas, PJ
UKM, Koordinator dan pelaksana
pencegahan dan pengendalian
penyakit:
Penggalian informasi terkait
pencatatan dan pelaporan
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
Ditetapkan jenis-jenis 10 0 1) SK Jenis-jenis Pelayanan
pelayanan UKM Pengembangan UKM pengembangan yang
sesuai dengan hasil analisis terintegrasi dengan SK Jenis
permasalahan di wilayah kerja pelayanan yang telah ditetapkan
Puskesmas (R, D) oleh Puskesmas
2) Hasil analisis penetapan UKM
Pengembangan

Tercapaianya indikator kinerja 10 0 1) SK Kepala Puskesmas tentang


pelayanan UKM Pengembangan Indikator dan target Kinerja UKM
diserta dengan analisisnya (R, D) pengembangan yang
terintegrasi dengan indikator
kinerja Puskesmas
2) Bukti capaian kinerja UKM
pengembangan

Dilaksanakan upaya-upaya 10 0 1) RPK tahunan dan RPK Bulanan


promotif dan preventif untuk 2) KAK pelayanan UKM
mencapai kinerja pelayanan pengembangan
UKM Pengembangan yang telah 3) SOP sesuai dengan pelayanan
ditetapkan dan tertuang UKM pengembangan.
didalam RPK, sesuai dengan 4) Bukti pelaksanaan pelayanan
kebijakan, prosedur, dan UKM pengembangan sesuai
kerangka acuankegiatan yang kebijakan Puskesmas minimal.
telah ditetapkan (R, D, W) Bukti pelaksanaan disesuaikan
dengan jenis kegiatan Misal,
apabila kegiatan dalam bentuk
pertemuan, minimal
melampirkan: a)
Undangan
b) Notula dan/ atau laporan yang
disertai dengan foto kegiatan
c) Daftar hadir
Wwancara PJ UKM, Koordinator
dan pelaksana UKM
Pengembangan :
Penggalian informasi upaya
promotof dan preventif UKM
pengembangan
Dilakukan pemantauan secara 10 0 1) Bukti pemantauan UKM
periodik dan berkesinambungan pengembangan
terhadap capaian indikator dan 2) Bukti penilaian serta rencana
upaya yang telah dilakukan (D, tindak lanjut UKM
O,W) pengembangan
Pengamatan
terhadap upaya pemantauan
capaian indikator
Wawncara PJ UKM, Koordinator
dan pelaksana UKM
pengembangan:
Penggalian informasi upaya
pemantauan dan penilaian UKM
pengembangan

disusun rencana tindak 10 0 1) Rencana tindak lanjut UKM


lanjutberdasarkan hasil pengembangan berdasarkan
pemantauan yang teritegrasi hasil pemantauan
kedalam dokumen perencanaan Wwancara PJ UKM,
(D, W) Koordinator dan pelaksana UKM
pengembangan:
Penggalian informasi terhadap
proses penyusunan rencana
tindak lanjut
Dilakukan pencatatan dan 10 0 1) SOP Pencatatan dan
pelaporan sesuai dengan Pelaporan (lihat bab I)
prosedur yang ditetapkan 2) Bukti pencatatan
(D,W,O) indikator kinerja pelayanan UKM
pengembangan.
3) Bukti pelaporan capaian
indikator pelayanan UKM
pengembangan Kepala
Puskesmas sesuai mekanisme
yang telah ditetapkan.
4) Bukti pelaporan indikator
kinerja UKM pengembangan
yang terintegrasi dengan
pelaporan kinerja Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan.
Catatan:
Sistem pelaporan eletronik
mengikuti dengan jenis
pelayanan UKM pengembangan
yang ditetapkan oleh Puskesmas,
(ika ada sistem pelaporan
elektonik yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah
melaksanakan)
Kepala
Puskesmas, PJ UKM, Koordinator
dan pelaksana Wwancara UKM
pengembangan:
Penggalian informasi pencatatan
dan pelaporan UKM
Pengembangan
Penanggung jawab UKM 10 0 1) Kerangka acuan kegiatan
menyusun kerangka acuan dan supervisi
jadwal supervisi pelaksanaan 2) Jadwal kegiatan supervisi
pelayanan UKM
Puskesmas (R, D)

Kerangka acuan dan jadwal 10 0 1) Bukti penyampaian informasi


supervisi pelaksanaan KAK dan jadwal supervisi kepada
pelayanan UKM Puskesmas koordinator pelayanan dan
diinformasikan kepada pelaksana, sesuai dengan media
koordinator pelayanan dan informasi yang ditetapkan
pelaksana kegiatan Wwancara
UKM (D,W) pelaksana UKM
Penggalian informasi mengenai
pelaksanaan supervisi

Koordinator pelayanan dan 10 0 1) Hasil analisis mandiri


pelaksana kegiatan UKM dari koordinator dan pelaksana
Puskesmas melaksnakan analisis pelayanan UKM sebelum
mandiri terhadap proses disupervisi
pelaksnaan kegiatan UKM Wwancara koordinator dan
Puskesmas sebelum supervisi pelaksana UKM Penggalian
dilakukan (D,W) informasi terkait pelaksanaan
analisis mandiri kegiatan UKM
Kepala Puskesmas dan 10 0 1) Bukti pelaksanaan
Penanggung jawab UKM supervisi minimal terdiri dari :
Puskesmas melakukan supervisi a) surat tugas
sesuai dengan kerangka acuan b)laporan supervisi beserta
kegiatan supervisi dan jadwal dokumentasi.
yang disusun (D,W) Wawancara Kepala
Puskesmas dan PJ UKM
Penggalian informasi terkait
pelaksanaan supervisi

Kepala Puskesmas dan 10 0 1) Bukti penyampaian hasil


Penanggung Jawab UKM supervisi minimal berupa
Puskesmas menyampaikan hasil catatan atau rekomendasi hasil
supervisi kepada Koordinator supervisi
pelayanan dan pelaksnaan Wwancara Kapus, PJ UKM,
kegiatan (D, W) Koordinator dan pelaksana:
Penggalian informasi terkait
penyampaian hasil supervisi

Koordinator pelayanan dan 10 0 1) Bukti hasil tindak lanjut sesuai


pelaksana kegiatan UKM EP 'e"
menindaklanjuti hasil supervisi Wawancara Koordinator
dengan tindakan perbaikan pelayanan dan pelaksana
sesuai dengan permasalahan Penggalian informasi tentang
yang ditemukan (D,W) tindak lanjut hasil supervisi
berupa upaya perbaikan

Dilakukan pemantauan 10 0 1) Jadwal pemantauan


kesesuaian pelaksnaan kegiatan 2) Bukti pemantauan pelaksanaan
terhadap kerangka acuan dan kegiatan sesuai kerangka acuan
jadwal kegiatan pelayanan UKM 3).Bukti pemantauan
(D,W) pelaksanaan kegiatan sesuai
jadwal
wawancara PJ UKM, koordinator
pelayanan dan pelaksana :
Penggalian informasi terkait
pemantauan pelaksanaan
kegiatan sesuai kerangka
acuan dan jadwal
Dialjukan pembahasan 10 0 1) Jadwal lokakarya mini bulanan
terhadap hasil pemantauan dan dan lokakarya mini triwulanan.
hasil capaian kegiatan 2) Bukti pembahasan terhadap
pelayanan UKM oleh Kepala hasil pemantauan dan hasil
Puskesmas, Penanggungkawab capaian (lihat bab 1): Lokakarya
UKM, koordinator pelayanan mini bulanan minimal terdiri dari
dan pelaksana kegiatan UKM : Daftar Hadir, Notula yang
dalam lokakarya mini bulanan diserta dengan foto kegiatan
dan lokakarya mini triwulan
(D,W) Lokakarya mini triwulanan
minimal terdiri dari:
a) Surat undangan
b) Daftar hadir
c) Notula yang diserta dengan
foto kegiatan
Wawancara Kepala
Puskesmas, PJ UKM,koordinator
pelayanan dan pelaksana
Penggalian informasi terkait
pembahasan hasil pemantauan
hasil capaian kegiatan UKM

Penanggung jawab UKM 10 0 1) Bukti tindak lanjut perbaikan


Puskesmas, koordinator sesuai hasil pemantauan
pelayanan dan pelaksana Wawancara PJ UKM,
melakukan tindak lanjut koordinator, pelaksana.
perbaikan berdasarkan hasil Penggalian informasi terkait
pemantauan (D,W) pelaksanaan tindak lanjut
berdasarkan hasil pemantauan
Kepala Puskesmas dan 10 0 1) Bukti penyesuaian rencana
Penanggung Jawab UKM kegiatan berdasarkan hasil
bersama LP dan LS melakukan pemantauan yang dituangkan ke
penyesuaian rencana kegiatan dalam dokumen perencanaan
berdasarkan hasil perbaikan seperti RUK atau RPK Perubahan
dan dengan tetap atau RPKB.
mempertimbangan kebutuhan 2) Bukti pelaksanaan kegiatan
dan harapan masyarakat atau sesuai dengan jenis kegiatan
sasaran (D,W) yang dilakukan, misal jika dalam
bentuk pertemuan, minimal
menyertakan:
a) Undangan
b) Notula dan/atau laporan yang
disertai dengan foto kegiatan
c) Daftar hadir
Wawancara Kepala
puskesmas dan PJ UKM, Lintas
Program, Lintas Sektor
Penggalian informasi terkait
penyesuaian rencana

Penanggung jawab UKM 10 0 1) Bukti penyampaian informasi


Puskesmas menginformasikan penyesuaian rencana kegiatan
penyesuaian rencana kegiatan sesuai mekanisme penyampaian
kepada koordinator pelayanan informasi yang ditetapkan.
pelaksanaan kegiatan, sasaran Wawancara PJ UKM ,
kegiatan, lintas program dan koordinator pelayanan,
lintas sektor terkait (D,W) pelaksana kegiatan, sasaran, LP
dan LS
Penggalian informasi terkait
informasi penyesuaian rencana
kegiatan

DItetapkan indikator kinerja 10 0 1) SK Indikator kinerja


pelayanan UKM (R) pelayanan UKM yang terintegrasi
dengan SK indikator kinerja
Puskesmas (lihat di bab I)
Koordinator pelayanan dan 10 0 1) SK pencatatan dan pelaporan
pelaksana kegiatan UKM 2) SOP Pencatatan dan pelaporan
melakukan mengumpulan data Lihat di bab I
capaian indikator kinerja 3) Bukti pengumpulan data
pelayanan UKM sesuai dengan capaian indikator kinerja
periodisasi pengumpulan yang pelayanan UKM sesuai periode
telah ditetapkan (R, D,W) sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan di Puskesmas.
Wwancara Koordinator
pelayanan dan pelaksana:
Penggalian informasi kegiatan
mengumpulkan data capaian
indikator kinerja pelayanan UKM
sesuai periode

Penanggung jawab UKM dan 10 0 1) Bukti pembahasan capaian


koordinator pelayanan serta kinerja dengan lintas program
pelaksana kegiatan melakukan minimal terdiri dari :
pembahasan terhadap capaian a) Daftar hadir
kinerja bersama lintas program b) Notula yang diserta dengan
(D W) foto kegiatan
Wawancara PJ UKM dan
koordinator pelayanan
Penggalian informasi terkait
pembahasan capaian kinerja
dengan lintas program

Disusun rencana tindak lanjut 10 0 1) Bukti rencana tindak lanjut


dan dilakukan tindak lanjut sesuai hasil pembahasan
berdasarkan hasil pembahasan capaian kinerja
capaian kinerja pelayanan UKM 2) Bukti hasil tindaklanjut
(D,W) Wawancara PJ UKM,
koordinator, pelaksana
Penggalian informasi terkait
penyusunan rencana tindak
lanjut sesuai hasil pembahasan
capaian kinerja.

Dilakukan pelaporan data 10 0 Bukti pelaporan data capaian


capaian kinerja kepada Dinas kinerja UKM kepada Dinas
Kesehatan Daerah Kesehatan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota (D) sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan di Puskesmas.

Ada bukti umpan balik 10 0 Bukti umpan balik


(feedback) dari Dinas Kesehatan dari Dinas Kesehatan terhadap
Daerah /Kota terhadap laporan laporan kinerja Puskesmas
upaya perbaikan capaian kinerja
pelayanan UKM Puskesmas
secara periodik (D)

Dilakukan tindak lanjut 10 0 Bukti hasil tindak


terhadap umpan balik dari lanjut terhadap umpan balik hasil
Dinas Kesehatan kinerja dari Dinas
Kabupaten/Kota (D) Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kepala Puskesmas, Penanggung 10 0 1) SK tentang penilaian kinerja
jawab UKM, Koordinator 2) SOP pelaksanaan penilaian
pelayanan dan pelaksana kinerja
kegiatan UKM melakukan 3) Bukti pembahasan penilaian
pembahasan penilaian kinerja kinerja minimal terdiri dari :
paling sedikit dua kali setahun a) Daftar hadir
(R, D,W) b) Notula yang diserta dengan
foto kegiatan
Wawancara Kapus, PJ UKM,
koordinator dan pelaksana
Penggalian informasi terkait
pembahasan kinerja

Disusun rencana tindak lanjut 10 0 1) Bukti rencana tindak


terhadap hasil pembahasan lanjut berdasarkan hasil
penilaian kinerja pelayanan pembahasan capaian kinerja
UKM (D,W) pelayanan UKM
Wawancara Kapus, PJ UKM,
koordinator dan pelaksana

Penggalian informasi terkait


penyusunan rencana tindak
lanjut untuk indikator yang tidak
tercapai

Hasil penilaian kinerja 10 0 1) Bukti pelaporan kinerja ke


dilaporkan kepada Dinas Dinas Kesehatan Kab/ Kota
kesehatan daerah
Kabupaten/Kota (D)

Ada bukti umpan balik 10 0 1) Buki umpan balik dari Dinkes


(feedback) dari dinas Kesehatan Kab/ Kota atas laporan
daerah kabupaten/kota
terhadap laporan hasil
penilaian kinerja pelayanan
UKM (D)

Hasil umpan balik (feedback) 10 0 1) Bukti hasil tindak lanjut umpan


dari dinas kesehatan daerah balik dari Dinas Kesehatan
kabupaten/kota ditindaklanjuti Daerah Kab/Kota
(D)

NILAI 0 940 0
FAKTA
Kode Fasyankes
Nama Fasyankes
Jenis Fasyankes

BAB 3 : Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Laboratorium dan Kefarmasian

IN
Kode Fasyankes:
Nama Fasyankes:
Jenis Fasyankes:

BAB III PENYELENGAARAAN PELAYANAN PERSEORANGAN (UKP), LABORATORIUM DAN KEFARMASIAN

PENANGGU
Bab Standar Kriteria
NG JAWAB

Bab 3 3.1. Penyelenggaraan pelayanan klinis. 3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai
dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien,
serta mempertimbangkan hak dan kewajiban
pasien dan keluarga.
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai
dari proses penerimaan pasien sampai
dengan pemulangan dilaksanakan dengan
memperhatikan kebutuhan mutu
pelayanan.
Proses penerimaan
sampai dengan pemulangan pasien,
dilaksanakan
dengan memenuhi kebutuhan pasien dan
mutu pelayanan yang didukung oleh
sarana, prasarana dan lingkungan.

DR.
NURSANTI
DR.
NURSANTI

3.2. Pengkajian, rencana asuhan, dan 3.2.1 Penapisan (skrining) dan proses kajian
pemberian asuhan dilaksanakan awal dilakukan secara paripurna dan
secara paripurna. mencakup berbagai kebutuhan dan harapan
Kajian pasien dilakukan secara paripurna pasien/kelg dan mencegah penularan infeksi.
untuk mendukung rencana dan pelaks
pelayanan oleh petugas kesehatan Asuhan pasien
profesional dan/atau tim kesehatan dilaksanakan berdasarkan rencana asuhan
antarprofesi yang digunakan untuk medis, keperawatan, dan asuhan klinis yang
menyusun keputusan layanan klinis. lain dengan memperhatikan kebutuhan pasien,
Pelaksanaan asuhan dan pendidikan dan berpedoman pada panduan praktik klinis.
pasien/keluarga dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang disusun, dipandu
oleh kebijakan dan prosedur, dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
DR. DENTI
3.3. Pelayanan gawat darurat 3.3.1. Prosedur penanganan pasien gawat
dilaksanakan dengan segera sebagai darurat disusun berdasar panduan praktik
prioritas pelayanan. klinis untuk penanganan pasien gawat darurat
Tersedia pelayanan gawat darurat yang dgn referensi yg dpt dipertanggungjawabkan.
dilakukan sesuai dgn kebutuhan darurat,
mendesak atau segera.

DR.
NURSANTI

3.4. Pelayanan anastesi lokal dan 3.4.1. Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas
tindakan di Puskesmas dilaksanakan dilaksanakan sesuai standar dan peraturan
sesuai standar. perundang-undangan yang berlaku.
Pelayanan anastesi lokal dan
tindakan di Puskesmas dilaksanakan
dengan sesuai standar.
Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
tindakan untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
3.5. Pelayanan Gizi. 3.5.1 Pemberian terapi makanan dan terapi
gizi sesuai dengan status gizi pasien dan
konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara
reguler.
Pelayanan Gizi
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pasien dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pelayanan Gizi diberikan sesuai dengan
status gizi pasien secara reguler, sesuai
dengan rencana asuhan, umur, budaya,
dan bila pasien berperan serta dalam
perencanaan dan seleksi makanan.

PUTRI
HANDAYA
NI,
AMD.GIZ
3.6. Pemulangan dan tindak lanjut 3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien
pasien. yang bertujuan untuk kelangsungan layanan
Pemulangan dan tindak lanjut pasien dipandu oleh prosedur yang baku
dilakukan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.

Pemulangan dan
tindak lanjut pasien dilakukan dengan
prosedur yang tepat. Jika pasien
memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan
yang lain, rujukan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pasien ke sarana
pelayanan lain diatur dengan kebijakan
dan prosedur yang jelas.

3.7. Pelayanan Rujukan. 3.7.1. Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai


Pelayanan rujukan dengan ketentuan kebijakan dan prosedur
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan mengacu pada
kebijakan dan prosedur. ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pelayanan rujukan dilaksanakan apabila
pasien memerlukan penanganan yang
bukan merupakan kompetensi dari fasilitas
kesehatan tingkat pertama
DR.
NURSANTI

3.7.2. Dilakukan tindak lanjut terhadap


rujukan balik dari FKRTL
3.8. Penyelenggaraan Rekam Medis. 3.8.1 Tata kelola penyelenggaraan rekam
Rekam Medis medis dilakukan sesuai dengan ketentuan
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
kebijakan
dan prosedur.
Puskesmas wajib menyelenggarakan rekam
medis yang berisi data dan informasi
asuhan pasien yang dibutuhkan untuk
pelayanan pasien dan rekam medis itu
dapat diakses oleh petugas kesehatan
pemberian asuhan, manajemen, dan pihak
ANDIKA , di luar organisasi yang diberi hak akses
SKM terhadap rekam medis untuk kepentingan
pasien, asuransi, dan kepentingan lain yang
sesuai dengan peraturanperundang-
undangan.
3.9. Penyelenggaraan Pelayanan 3.9.1 Tata kelola penyelenggaraan rekam
Laboratorium . medis dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Penyelenggaraan pelayanan
laboratorium dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. (PMK 37 Tahun 2012 tentang
Peyelenggaraan Laboratorium Puskesmas)
Pelayanan laboratorium dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan.

ANDRIANS
YAH
3.10 Penyelenggaraan Pelayanan 3.10.1 Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai
kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan dengan kebijakan dan prosedur yang
ketentuan peraturan perundang- ditetapkan. Pengelolaan sediaan farmasi dan
undangan. Bahan Medis

APT.
SYABRINA
APT.
SYABRINA
efarmasian

INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

KEFARMASIAN

SKOR Persentase
Elemen SKOR
Uraian Capaian Capaian
Penilaian Maksimal
Surveior Surveior
3.1.1.a Tersedia kebijakan dan prosedur yang 10 0
mengatur identifikasi dan pemenuhan
kebutuhan pasien dengan risiko, kendala,
dan kebutuhan khusus ( R ).

3.1.1.b Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, 10 0


pedoman dan prosedur yang ditetapkan
dengan menginformasikan hak dan kewajiban
serta memperhatikan keselamatan pasien ( R,
O, W, S )
3.1.1.c Puskesmas menyediakan informasi yang jelas, 10 0
mudah dipahami, dan mudah diakses tentang
tarif, jenis pelayanan, proses dan alur
pendaftaran, proses dan alur pelayanan,
rujukan, dan ketersediaan tempat tidur untuk
Puskesmas rawat inap . ( O, W ).

3.1.1.d Persetujuan umum diminta saat pertama kali 10 0


pasien masuk rawat jalan dan setiap kali masuk
rawat inap ( D, W ).

3.2.1.a Dilakukan penapisan (skrining) dan pengkajian 10 0


awal secara paripurna oleh tenaga yang
kompeten untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelayanan sesuai panduan praktik klinis,
termasuk penanganan nyeri dan dicatat dalam
rekam medis. ( R, D, O, W )

3.2.1.b Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia 10 0


tenaga medis, dapat dilakukan pelimpahan
wewenang tertulis kepada perawat dan/ atau
bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk
melakukan kajian awal medis dan pemberian
asuhan medis sesuai kewenangan delegatif
yang diberikan. ( R, D )
3.2.1.c Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil 10 0
pengkajian awal, dilaksanakan dan dimonitor,
serta direvisi berdasarkan hasil kajian lanjut
sesuai dengan perubahan kebutuhan pasian.
( D, W )

3.2.1.d Dilakukan asuhan pasien termasuk jika 10 0


diperlukan asuhan secara kolaboratif sesuai
rencana asuhan dan panduan praktik klinis
dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan
tercatat di rekam medis. ( D, W )

3.2.1.e Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan 10 0


dan evaluasi serta tindaklanjut bagi pasien dan
keluarga dengan metode yang dapat dipahami
oleh pasien dan keluarga. ( D, O )

3.2.1.f Pasien atau keluarga pasien memperoleh


informasi mengenai tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang
akan dilakukan sebelum memberikan
persetujuan atau penolakan (informed
consent), termasuk konsekuensi dari keputusan
penolakan
tersebut. ( D ).
3.3.1.a Pasien diprioritaskan atas dasar 10 0
kegawatdaruratan sebagai tahap triase sesuai
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang
ditetapkan. ( R, D, O, W, S )

3.3.1.b Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke 10 0


FKRTL diperiksa dan distabilisasi terlebih dahulu
sesuai dengan kemampuan Puskesmas dan
dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang
ditetapkan (R, D, O ).

3.4.1.a Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh tenaga 10 0


kesehatan yang kompeten sesuai dengan
kebijakan dan prosedur .
( D, O, W )

3.4.1.b Jenis, dosis dan teknik anestesi lokal dan 10 0


pemantauan status fisiologi pasien selama
pemberian anestesi lokal oleh petugas dan
dicatat dalam rekam medis pasien ( D )
3.5.1.a Rencana asuhan gizi disusun berdasar kajian 10 0
kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan
kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. ( R,
D, W ).

3.5.1.b Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara 10 0


yang baku untuk mengurangi risiko kontaminasi
dan pembusukan. ( R, D, O, W )

3.5.1.c Distribusi dan pemberian makanan dilakukan 10 0


sesuai dengan jadwal dan pemesanan, serta
hasilnya
didokumentasikan. ( R, D, O, W )

3.5.1.d Pasien dan/atau keluarga pasien diberi edukasi 10 0


tentang pembatasan diet pasien dan
keamanan/kebersihan makanan bila keluarga
ikut menyediakan makanan bagi pasien. ( D ).

3.5.1.e Proses kolaboratif digunakan untuk 10 0


merencanakan, memberikan, dan memantau
pelayanan gizi. ( D, W ).
3.5.1.f Respons pasien pelayanan Gizi dipantau dan 10 0
dicatat dalam rekam medisnya. ( D ).

3.6.1.a Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan 10 0


pemberi asuhan yang lain melaksanakan
pemulangan, rujukan, dan asuhan tindak lanjut
sesuai dengan rencana yang
disusun dan kriteria pemulangan. ( R, D ).

3.6.1.b Resume medis diberikan kepada pasien dan 10 0


pihak yang berkepentingan saat pemulangan
atau rujukan. ( D, O, W ).

3.7.1.a Pasien/keluarga terdekat pasien memperoleh 10 100


informasi rujukan dan memberi persetujuan
untuk dilakukan
rujukan berdasarkan kebutuhan pasien dan
kriteria rujukan untuk menjamin kelangsungan
layanan ke fasilitas kesehatan yang lain. ( D, W
).
3.7.1.b Dilakukan komunikasi dengan fasilitas 10 0
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan
dilakukan tindakan stabilisasi terlebih dahulu
kepada pasien sebelum
dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi medis
dan kemampuan dan wewenang yang dimiliki
agar keselamatan pasien selama pelaksanaan
rujukan
dapat terjamin. ( D, W )

3.7.1.c Dilakukan serah terima pasien yang disertai 10 0


dengan informasi yang lengkap meliputi
situation, background,
assessment, recomemdation (SBAR) kepada
petugas. ( D, W ).

3.7.2.a Dokter/dokter gigi penangggung jawab 10 0


pelayanan melakukan kajian ulang kondisi
medis sebelum menindaklanjuti umpan balik
dari FKRTL sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan. ( R, D, O ).

3.7.2.b Dokter/dokter gigi penanggung jawab 10 0


pelayanan melakukan tindak lanjut terhadap
rekomendasi umpan balik rujukan sesuai
dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan. ( D, O, W ).
3.7.2.c Pemantauan dalam proses rujukan balik harus 10 0
dicatat dalam formulir pemantauan.

( D ).

3.8.1.a Penyelenggaraan rekam medis dilakukan secara 10 0


berurutan dari sejak pasien masuk sampai
pasien pulang, dirujuk, atau meninggal meliputi
kegiatan :
(1) registrasi pasien;
(2) pendistribusian rekam medis;
(3) isi rekam medis dan pengisian informasi
klinis;
(4) pengolahan data dan pengkodean;
(5) klaim pembiayaan;
(6) penyimpanan rekam medis;
(7) penjaminan mutu;
(8) pelepasan informasi kesehatan;
(9) pemusnahan rekam medis; dan
(10) termasuk riwayat alergi obat,
dilakukan sesuai dengan kebijakan dan
3.8.1.b prosedur
Rekam medisyangdiisi
ditetapkan. ( R, D,dan
secara lengkap O, W ).
dengan 10 0
tulisan yang terbaca serta harus dibubuhi
nama, waktu pemeriksanaan, dan tanda tangan
dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan
yang melaksanakan
pelayanan kesehatan perseorangan; apabila
ada kesalahan dalam melakukan pencatatan di
rekam medis, dilakukan koreksi sesuai dengan
ketentuan
3.9.1.a Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, 10 0
rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis
pemeriksaan laboratorium. ( R ).

3.9.1.b Reagensia esensial dan bahan lain tersedia 10 0


sesuai dengan jenis pelayanan yang ditetapkan,
pelabelan, dan penyimpanannya, termasuk
proses untuk
menyatakan jika reagen tidak tersedia.

( R, D, W ).

3.9.1.c Penyelenggaraan pelayanan laboratorium, yang 10 0


meliputi (1) sampai dengan (9), dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan. ( R, D, O, W ).
3.9.1.d Pemantapan mutu internal dan pemantapan 10 0
mutu eksternal dilakukan terhadap pelayanan
laboratorium sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan dan dilakukan
perbaikan jika terjadi penyimpangan ( R, D, O,
W ).

3.9.1.e Evaluasi dan tindak lanjut dilakukan terhadap 10 0


waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium. ( D, W ).
3.10.1.a Tersedia daftar formularium obat puskesmas 10 0
(D).

3.10.1 b Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan 10 0


bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan
prosedur yang telah ditetapkan.

( R, D, O, W ).

3.10.1.c Dilakukan rekonsiliasi obat dan pelayanan 10 0


farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. ( R,
D, O, W ).
3.10.1 d Dilakukan kajian resep dan pemberian obat 10 0
dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat. ( R, D, O, W )

3.10.1.e Dilakukan edukasi kepada setiap pasien tentang 10 0


indikasi dan cara penggunaan obat ( R, D, O,
W ).

3.10.1 f Obat gawat darurat tersedia pada unit yang 10 0


diperlukan dan dapat diakses untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat gawat darurat, lalu
dipantau dan diganti tepat
waktu setelah digunakan atau jika kedaluwarsa.
( R, D, O, W).

3.10.1 g Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap 10 0


ketersediaan obat dan kesesuaian peresepan
dengan
formularium. ( D, W ).

SKOR CAPAIAN BAB 3 0 410 0


DOKUMEN YG DISEDIAKAN FAKTA

1) SK Kepala Puskesmas tentang


Kebijakan identifikasi dan pemenuhan
kebutuhan pasien dengan risiko, kendala, dan
kebutuhan khusus.
2) SOP Identifikasi dan pemenuhan Kebutuhan
Pasien dengan resiko, kendala, dan kebutuhan
Khusus.

1) SK tentang Pelayanan Klinis (mulai dari


pendaftaran sampai dengan pemulangan dan
rujukan)
2) SK tentang kewajiban menginformasikan hak
dan kewajiban serta memperhatikan
keselamatan pasien
3) SOP pendaftaran
4) SOP informed consent
Pengamatan surveior terhadap:
a) Alur pelayanan,
b) Alur pendaftaran,
c) Penyampaian informasi tentang hak dan
kewajiban kepada pasien
Wawancara Pj UKP, Petugas
pendaftaran dan pasien:
Penggalian informasi tentang Pemahaman
petugas dalam menyampaikan informasi
tentang hak dan kewajiban pasien, proses
identifikasi pasien di pendaftaran, dan
Pengamatan surveior terhadap:
Informasi tentang jenis pelayanan dan tarif,
jadwal pelayanan, Informasi kerjasama rujukan,
informasi ketersediaan tempat tidur untuk
Puskesmas rawat inap.
Wawancara Pasien Penggalian
informasi terkait kemudahan informasi
pelayanan di Puskesmas wawancara

1) Dokumen General Concent


2) Wawancara Pasien:
Penggalian informasi tentang pemberian
informasi persetujuan pasien sebelum dilakukan
pelayanan

1) SK pelayanan klinis tentang pengkajian,


rencana asuhan, pemberian asuhan dan
pendidikan pasien/keluarga
2) SOP pengkajian awal klinis (screening) yang
meliputi: kajian medis, kajian penunjang medis,
dan kajian keperawatan
3). SOP Penulisan Rekam Medis termasuk
penulisan jika ada penanganan nyeri (lokasi
nyeri) 4)
Hasil pengkajian awal perawat dan dokter yang
dituangkan kedalam form pengkajian skrining
5) Telaah rekam medis jika ada keluhan nyeri
Pengamatan surveior terhadap
1) SK pelimpahan wewenang
proses:
2) SOP pelimpahan wewenang
3) Dokumen kualifikasi petugas yang
dilimpahkan sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas.
4) Telaah RM: Bukti dilakukan kajian awal medis
dan pemberian asuhan medis sesuai dengan
kewenangan delegatif yang diberikan.
1) Telaah Rekam Medis
2) Bukti dilakukan asuhan pasien sesuai rencana,
PPK, dan SOP. (S-O-A-P)
3) Tdk ada pengulangan yang tidak perlu
S : Subjective
O : Objective
A : Assesment
P : Planning

Wawancara
1) Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi/CPPT
Wawancara Dokter, perawat, bidan, petugas
gizi dan farmasi tentang asuhan kolaboratif

Penggalian informasi tentang asuhan secara


kolaboratif

1) Bukti dilakukan pemberian penyuluhan/pendi


dikan kesehatan kepada pasien/keluarga
2) Evaluasi pemahaman pasien dan keluarga
3). Tindaklanjut sesuai hasil evaluasi
Pengamatan surveior Pelaksanaan
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien
dan keluarga

1) Dokumen Informed Concent


1) SK tentang pelayanan klinis
2) SK tentang triase
3) Panduan Tata laksana Triase,
4) SOP triase,
5) SOP Penanganan gawat darurat
6) Telaah Rekam Medis
Pengamatan surveior terhadap
pelaksanaan pelayanan klinis dan triase
Wawancara Petugas di
pelayanan kegawatdaruratan:
Penggalian informasi terkait pelaksanaan
prosedur triage
Simulasi
pelaksanaan triage

1) SK tentang pelayanan rujukan


2) SOP Rujukan
3) Telaah rekam medis pelaksanaan
stabilisasi,
4) Bukti pelaksanaan rujukan yang berisikan
komunikasi dan SBAR sebelum rujukan, observasi
selama rujukan,
5) Bukti dilakukan komunikasi dengan RS
rujukan. Pengamatan surveior terhadap
proses penanganan pasien rujukan
(pelaksanaan stabilisasi dan komunikasi sebelum
rujukan)

1) SK tentang pelayanan anastesi


2) SOP pelayanan anastesi
3) Telaah rekam medis pasien dengan anastesi.
Pengamatan surveior terhadap proses
pelayanan
anastesi oleh tenaga kesehatan (menyesuaikan
kondisi di Puskesmas)
Wawancara Dokter,dokter gigi,
perawat, bidan, dan tenaga kesehatan
Penggalian informasi tentang pelaksanaan
anestesi lokal di puskesmas

1) Telaah rekam medis


1) SOP Konseling Gizi
2) SOP Kajian Kebutuhan Pasien.
3) Hasil konseling gizi kepada pasien
4) Hasil kajian kebutuhan gizi pada pasien
Wawancara Petugas gizi
Penggalian informasi tentang rencana asuhan
gizi

1) SOP Penyiapan makanan


2) SOP Penyimpanan makanan
3) Form penyimpanan makanan
4) Catatan pemisahan
Pengamatan surveior terhadap cara
penyimpanan makanan makanan yang
cepat membusuk
Wwancara Petugas gizi
Penggalian informasi tentang cara penyimpnan
makanan

1) SOP Distribusi makanan


2) SOP Pemberian makanan
3) Bukti dilakukan identifikasi makanan
sebelum
diberikan ke pasien
4) Form distribusi makan
5) Jadwal pemberian makan pada pasien
Pengamatan surveior terhadap proses
distribusi dan pemberian makanan kepada
pasien
Wawancara Petugas gizi
Penggalian informasi tentang distribusi dan
pemberian makanan kepada pasien

1) Bukti dilakukan pemberian edukasi


gizi kepada pasien dan / atau keluarga pasien jika
keluarga ikut menyediakan makanan bagi pasien.

1) CPPT ( Catatan Perkembangan


Pasien Terintegrasi) dalam rekam medis
Wwancara Petugas gizi
Penggalian informasi tentang pelaksanaan
kolaboratid dalam merencanakan, memberikan
dan memantau pelayanan gizi
1) CPPT ( Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi) dalam rekam medis

1) SK pelayanan klinis tentang kriteria


pemulangan pasien gawat darurat,
pasien dengan persalinan dan bayi
2) SOP pemulangan dan tindak lanjut pasien,
3) Rekam medis pasien/CPPT, resume medis
pasien pulang/ dirujuk, dan catatan Tindak lanjut

1) Rekam Medis
2) Telaah catatan dalam resume medis yang
diberikan kepada pasien, didalam rekam medis
Pengamatan surveior terhadap
pemberian resume medis oleh tenaga medis
pada saat pelaksanaan pemulangan
pasien/rujukan
Wawancara Dokter, Perawat, Bidan
Penggalian informasi tentang pemberian resume
medis pemulangan pasien/rujukan

1) Surat Persetujuanrujukan
2) Informed consent.
Wawancara Pasien/keluarga pasien
Penggalian informasi tentang pelayanan rujukan
dan persetujuan untuk dilakukan rujukan
Catatan:
Jika ada kasus rujukan
1) Bukti komunikasi efektif (SBAR dan TBAK)
dengan fasilitas kesehatan rujukan
2) Telaah Rekam medis (catatan stabilisasi pasien
sebelum dirujuk ke FKTRL),
3). Ceklist persiapan pasien rujukan.
Wawancara Petugas yang
memberikan rujukan :
Penggalian informasi tentang pelaksanaan
komunikasi
dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan
rujukan dan pelaksanaan monitoring/stabilisasi
pasien
Catatan:
Jika ada kasus rujukan

1) Resume pasien,
2) Bukti serah terima pasien yang dilengkapi
dengan SBAR, stempel FKTRL serta nama
petugas yang menerima rujukan.
3).Surat Rujukan dan form monitoring selama
rujukan
Wawancara Petugas yang memberikan rujukan
Penggalian informasi tentang proses serah
terima pasien termasuk implementasi
SBAR

1) SK tentang rujuk balik


2) SOP Rujuk Balik
3) SOP Kajian ulang kondisi pasien rujuk balik
FKTRL dan tindak lanjut
4) Telaah rekam medis/CPPT yang berisi kajian
ulang oleh dokter/ dokter gigi tentang kondisi
pasien program rujuk balik
5) Surat rujuk balik dari RS
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
pengkajian ulang kondisi pasien program rujuk
balik

1) Telaah rekam medis/CPPT tentang


tindak lanjut rekomendasi umpan balik rujukan.
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
tindak lanjut terhadap rekomendasi umpan balik
rujukan
Wawancara Dokter/dokter gigi. penanggung
1) Hasil pelaksanaan monitoring proses rujukan
balik dalam CPPT

1) SK penyelenggaraan rekam medis


2) SK tentang akses rekam medis
3) SOP pelayanan rekam medis
4) SOP pengisian rekam medis.
5) Rekam Medis
a) Kelengkapan rekam medis
b) Singkatan yang boleh dan tidak boleh dipakai
dalam rekam medis
c) Penulisan Riwayat alergi pasien pada
Pengamatan surveior terhadap
penyelenggaraan rekam medis di Puskesmas
rekam medis
6) Berita acara pemusnahan rekam medis, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan .
Wawancara Petugas rekam
medik
1) Telaah rekam medis
Pengamatan surveior terhadap pengisian
rekam medis
Wawancara Dokter, Dokter Gigi
dan/ atau tenaga kesehatan:
Penggalian informasi tentang pengisian rekam
medis
1) SK jenis pelayanan laboratorium
2) SK tentang rentang nilai normal laboratorium
3) SK tentang nilai kritis laboratorium
4. SOP – SOP terkait pelayanan laboratorium
dan pengelolaan limbah

1) SOP pelabelan reagen esensial dan bahan lain


2) SOP penyimpanan reagen esensial dan bahan
lain
3) SOP Bahan Medis Habis pakai (bahan dan
alatnya)
4) SOP penyampaian pelayanan laboratorium jika
reagen tidak tersedia
5) Material Safety
6) Data Sheet (MSDS) tiap reagen
7) Bukti penyimpanan dan pelabelan reagensia
sesuai dengan regulasi (check list),
8) Bukti perhitungan kebutuhan reagensia
termasuk buffer stock,
9) Bukti pemesanan reagensia, Check list monev.
ketersediaan reagensia
10). Bukti penyampaian pelayanan laboratorum
jika reagen tidak tersedia
Wawancara Petugas Laboratorium:
Penggalian informasi tentang Pengelolaan
reagen, pelabelan dan penyimpanan
1) SOP jika terjadi tumpahan reagen dan pajanan
petugas,
2) SOP pelayanan laboratorium meliputi angka 1
s.d. 9 sesuai pokok pikiran
3) Bukti pelaksanaan pelayanan laboratorium
meliputi angka 1 s.d. 9 sesuai pokok pikiran
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
pelayanan laboratorium meliputi angka 1
s.d.9 sesuai pokok pikiran.
Wawancara Petugas Laboratorium
Penggalian informasi tentang pelaksanaan
pelayanan laboratorium meliputi angka 1
s.d.9 sesuai pokok pikiran
1) SK tentang pelaksanaan PMI dan PME

2) SOP Pemantapan Mutu Internal


3) SOP Pemantapan Mutu Eksternal
4) Bukti pelaksanaan PMI dan PME
5). Bukti pelaksanaan perbaikan bila terjadi
penyimpangan
Pengamatan surveior tentang elaksanaan PMI dan
bukti dilakukan PME Wawancara
Petugas Laboratorium
Penggalian informasi tentang pelaksanaan PMI
dan hasil PME

1) Bukti hasil evaluasi terhadap waktu pelaporan


hasil pemeriksaan laboratorium
2) Bukti Hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
evaluasi
1) Formularium Obat Puskesmas
Wawancara
2) Bukti Petugas
Penyusunan Laboratorium
Formularium Obat

1) SK tentang pelayanan kefarmasian


2) SOP tentang pengelolaan sediaan farmasi dan
bahan habis pakai .
3) LPLPO serta bukti pengawasan
pengelolaan dan penggunaan obat oleh Dinas
Kesehatan
4) Bukti penerimaan obat dan kartu stok obat
5) Bukti penanganan obat kadaluarsa
6) Bukti penyimpanan obat FIFO, FEFO
Pengamatan surveior terhadap
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis
habis pakai
Wawancara Petugas Farmasi
Penggalian informasi tentang farmasi dan dan
bahan medis habis pakai
1) SOP rekonsiliasi obat
2) SOP pelayanan farmasi klinik
3) Bukti rekonsiliasi obat
4) Bukti asuhan farmasi dalam CPPT rekam
medis.
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
rekonsiliasi obat dan pelayanan farmasi klinik
Wawancara Petugas Farmasi
Penggalian informasi tentang pelaksanaan
rekonsiliasi obat dan pelayanan farmasi klinik
1) SOP kajian resep dan pemberian obat
2) Bukti kajian/telaah resep
Pengamatan surveior terhadap kajian resep
dan
pemberian obat
Wawancara Petugas Farmasi
Penggalian informasi tentang kajian resep dan
pemberian obat informasi obat (PIO)
1) SOP pemberian
2) Bukti pelaksaaan PIO
Pengamatan surveior terhadap
pelaksanaan PIO. Wawancara Petugas Farmasi
Penggalian informasi tentang pelaksanaan PIO

1) SOP penyediaan dan penyimpanan obat gawat


darurat
2) SOP pemantauan/ monitoring obat gawat
darurat secara berkala
3) Bukti penyediaan obat emergensi serta
monitoringnya
Pengamatan surveior terhadap tempat
penyimpanan obat emergensi, cara mengakses,
pemantauan dan penggantian obat emergensi,
jumlah stock obat dengan kartu stock obat
Wawancara Petugas di
ruang yang melaksanakan tindakan
Penggalian informasi tentang pelaksanaan
pengelolaan obat gawat darurat
1) Bukti evaluasi ketersediaan obat dan
kesesuaian peresepan dengan formularium
2) Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
evaluasi obat dan kesesuaian peresepan dengan
formularium.
Wawancara Petugas farmasi
Penggalian informasi tentang pelaksanaan
evaluasi dan tindaklanjut terhadap ketersediaan
obat dan kesesuain peresepan dengan
formularium.
INSTRUMEN STAN
Kode Fasyankes …...............
Nama Fasyankes …...............
Jenis Fasyankes

BAB IV Program Prioritas Nasional (PPN)

PENANGGUN Elemen
Bab Standar Kriteria
G JAWAB Penilaian

4 4.1 Pencegahan dan 4.1.1 Pencegahan dan penurunan 4.1.1.a


penurunan stunting. stunting direncanakan,
Puskesmas dilaksanakan, dipantau, dan
melaksanakan dievaluasi dengan melibatkan lintas
pencegahan dan program, lintas sektor, dan
penurunan stunting pemberdayaan masyarakat.
beserta pemantauan
dan evaluasinya sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan

4.1.1.b
4.1.1.c

RENI YANTI

4.1.1.d
4.1.1.e
4.2 Penurunan 4.2.1 Puskesmas melaksanakan 4.2.1.a
jumlah kematian ibu pelayanan kesehatan ibu hamil,
dan jumlah kematian pelayanan kesehatan ibu bersalin,
bayi Program pelayanan kesehatan masa sesudah
melahirkan, dan pelayanan
penurunan jumlah kesehatan bayi baru lahir.
kematian ibu dan
jumlah kematian bayi
diselenggarakan dalam
upaya meningkatkan
pelayanan kesehatan
menuju cakupan
kesehatan semesta,
terutama penguatan
pelayanan kesehatan
primer, dengan
mendorong upaya
promotif dan
preventif. Puskesmas
memberikan
pelayanan kesehatan
ibu hamil, pelayanan
kesehatan persalinan,
pelayanan kesehatan
masa sesudah
melahirkan, serta
pelayanan kesehatan
bayi baru lahir beserta
pemantauan dan
evaluasinya sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan.
4.2.1.b
4.2.1.c

MAULIDA
UCHTY,
STR.KEB
4.2.1.d

MAULIDA
UCHTY,
STR.KEB
4.2.1.e

4.2.1.f
4.2.1.g

4.3 Peningkatan 4.3.1 Program Imunisasi 4.3.1.a


cakupan dan mutu Direncanakan, Dilaksanakan,
imunisasi Dipantau dan Dievaluasi dalam
Upaya Peningkatan Capaian
Cakupan dan Mutu Imunisasi
4.3.1.b

4.3.1.c

4.3.1.d

RENDRA
ARIESTA
RENDRA 4.3.1.e
ARIESTA

4.3.1.f
4.3.1.g

4.4.Program 4.4.1 Puskesmas Melaksanakan 4.4.1.a


Penanggulangan Pelayanan kepada Pasien TB, Mulai
Tuberkulosis dari Penemuan Kasus TB pada
Orang yang Terduga TBC,
Penegakan Diagnosis, Penetapan
Klasifikasi dan Tipe Pengguna
Layanan TBC , serta Tata Laksana
Kasus yang terdiri dari Pengobatan
Ppasien beserta Pemantauan dan
Evaluasinya
4.4.1.b

4.4.1.c

4.4.1.d

4.4.1.e

RENI
SUSMAHARTI
NI
4.4.1.f

RENI
SUSMAHARTI
NI

4.4.1.g
4.4.1.h

4.5. Pengendalian 4.5.1 Program Pencegahan dan 4.5.1.a


penyakit tidak Pengendalian Penyakit Tidak
menular dan faktor Menular serta Faktor Risikonya
risikonya Direncanakan, Dilaksanakan,
Dipantau dan Ditindak lanjuti
4.5.1.b

4.5.1.c

TIA
MARISKA,
AMD.KEB
DAN
ROSMALA
DEWI,
AMD.KEP
4.5.1.d

TIA
MARISKA,
AMD.KEB
DAN
ROSMALA
DEWI,
AMD.KEP

4.5.1.e

4.5.1.f
4.5.1.g
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

SKOR Persentase
SKOR
Uraian Capaian Capaian
Maksimal
Surveior Surveior
Ditetapkannya indikator dan target 10 0
kinerja stunting dalam rangka
mendukung program pencegahan
dan penurunan, yg disertai capaian
dan analisisnya (R,D,W)'

Ditetapkan program pencegahan 10 0


dan penurunan stuntiung (R,W)
Dikoordinasikan dan dilaksanakan 10 0
kegiatan pencegahan dsn
penurunan stunting dalam bentuk
intervensi gizi spesifik dan sensitif
sesuai dengan kebijakan, prosedur,
dan kerangka acuan yang telah
ditetapkann. (R,D,W )

Dilakukan pemantauan, evaluasi 10 0


dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pencegahan
dan penurunan stunting (D,W)
Dilaksanakan pencatatan dan 10 0
dilakukan pelaporan kepada Kepala
Puskesmas dan Dinkes Kab/Kota
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R,D,,W)
Ditetapkannya indikator dan target 10 0
kinerja dalam rangka penurunan
jumlah kematian ibu dan jumlah
kematian bayi yang disertai
capaian. Dan analisisnya (R,D, W)
Ditetapkan program penuruan 10 0
jumlah kematian ibu dan jumlah
kematian bayi (R,W)
Tersedia alat, obat, bahan habis 10 0
pakai dan prasarana pendukung
pelayanan kesehatan ibu dan bayi
baru lahir termasuk standar alat
kegawatdaruratn maternal dan
neonatal sesuai dengan standar dan
dikelola sesuai dengan prosedur
(R,D,O,W)
Dilakukan pelayanan kesehatan 10 0
pada masa hamil, masa persalinan,
masa sesudah melahirkan dan pada
bayi baru lahir sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan,
kewajiban penggunaan partograph
pada saat pertolongan persalinan
dan upaya stabilisasi pra rujukan
pada kasus komplikasi termasuk
pelayanan pada Puskesmas mampu
PONED sesuai dengan kebijakan,
pedoman, /panduan prosedur dan
kerangka acuan yang telah
ditetapkan (R,D,W)
Dikoordinaaikan dan dilaksan akan 10 0
program penurunan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian
bayi sesuai dengan regulasi dan
rencana kegiatanyang disusun
bersama lintas program dan lintas
sektor (R,D, W)

Dilakukan pemantauan, evaluasi, 10 0


dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program penurunan
jumlah kematian ibu, dan jumlah
kematian bayi termasuk pelayanan
kesehatan pada masa hamil,
persalinan dan pada bayi baru lahir
di Puskesmas (D, W)
Dilaksanakan pencatatan dan 10 0
dilakukan pelaporan kepada Kepala
Puskesmas dan Dinkes Kab/Kota
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R,D,W,)

Ditetapkannya indikator dan target 10 0


kinerja program imunisasi yang
disertai capaian dan analisisnya
(R,D, W)
Ditetapkan program Imunisasi 10 0
(R,,W)

Tersedia vaksin dan logistik sesuai 10 0


dengan kebutuhan program
imunisasi (R, D,O,W)

Dilakukan pengelolaan vaksin untuk 10 0


memastikan rantai vaksin dikelola
sesuai dengan prosedur (R,D,O,W)
Kegiatan Peningkatan cakupan dan 10 0
mutu imunisasi dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan prosedur yang telah
ditetapkan bersama lintas program
dan lintas sektor sesuai dengan
kebijakan, pedoman/panduan dan
kerangka acuan yang telah
ditetapkan (R,D,W)

Dilakukan pemantauan dan evaluasi 10 0


serta tindak lanjut upaya perbaikan
program imunisasi (D,W)
Dilaksanakan pencatatan dan 10 0
dilakukan pelaporan kepada Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Daerah Kab/Kota sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan (R,
D,W,)

Ditetapkannya indikator dan target 10 0


kinerja penanggulangan
tuberculosis yang disertai capaian
dan analisisnya (R,D, W))
Ditetapkan rencana program 10 0
penanggulangan tuberculosis (R)

Ditetapkan tim TB DOTS di 10 0


Puskesmas yang terdiri dari dokter,
perawat, analisis laboratorium dan
petugas pencatatan pelaporan
terlatih (R)

Tersedia Logistik baik OAT maupun 10 0


non OAT sesuai dengan kebutuhan
program serta dikelola sesuai
dengan prosedur (R,D,O,W)

Dilakukan tata laksana kasus 10 0


tuberculosis mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan, evaluasi
dan tindak lanjut sesuai dengan
kebijakan, pedoman/panduan dan
prosedur yang telah ditetapkan
(R,D,O,W)
Diikoordinasikan dan dilaksanakan 10 0
sesuai dengan rencana yang
disusun bersma lintas program dan
lintas sektor (D,W)

Dilakukan pemantauan dan evaluasi 10 0


serta tindak lanjut upaya perbaikan
program penanggulangan
tuberculosis (D,W)
Dilaksanakan pencatatan dan 10 0
dilakukan pelaporan kepada kepala
puskesmas, dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan
(D,W,O)

Ditetapkan indikator kinerja 10 0


Pengendalian Penyakit Tidak
Menular yang disertai capaian dan
analisisnya (R,D, W)
Ditetapkan program pengendalian 10 0
Penyakit Tidak Menular termasuk
rencana peningkatan kapasitas
tenaga terkait P2PTM (R,W))

Kegiatan pengendalian penyakit 10 0


tidak menula dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah disusun
bersama Lintas Program dan Lintas
Sektor sesuai dengan kebijakan,
pedoman/ panduan dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan
(R,D,W)
Diselenggarakan tahapan kegiatan 10 0
dan pemeriksaan PTM di Posbindu
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (R,D,OW)

Dilakukan tata laksana Penyakit 10 0


Tidak Menular secara terpadu mulai
dari diagnosis, pengobatan ,
pemantauan dan evaluasi dan
tindak lanjut sesuai dengan
panduan praktik klinis dan
algoritma pelayanan PTM oleh
tenaga kesehatan yang
berkompeten (D,O,W)

Dilakukan pemantauan , evaluasi 10 0


dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pengendalian
penyakit tidak menular (D,W)
Dilaksanakan pencatatan dan 10 0
dilakukan pelaporan kepada kepala
puskesmas dan dinas kesehatan
daerah Kab/Kota sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan (R,
D,W,)

NILAI 0 340 0
DOKUMEN YG DISEDIAKAN FAKTA

1) SK Indikator kinerja dan target


terkait pencegahan dan penurunan
stunting yang merupakan bagian
dari indikator kinerja pelayanan
UKM di bab II. 2) Bukti
pencapaian indikator stunting yang
disertai dengan analisisnya
Wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Gizi dan pelaksana:
Penggalian informasi terkait
penetapan indikator,
pencapaian dan analisanya

1) RUK dan RPK terkait dengan kegiatan


pencegahan dan penanggulangan
stunting yang terintegrasi dengan RUK
dan RPK pelayanan UKM Gizi
2) RPK Bulanan kegiatan pencegahan
dan penanggulangan stunting
3) KAK terkait dengan kegiatan
pencegahan dan penanggulangan
stunting
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator Gizi dan pelaksana
Penggalian informasi terkait proses
penetapan program pencegahan dan
penurunan stunting
1) SK tentang media
komunikasi dan koordinasi di
Puskesmas (lihat bab I)
2) SOP komunikasi dan koordinasi di
Puskesmas (lihat bab II)
3) Bukti koordinasi kegiatan
pencegahan dan penurunan stunting
sesuai dengan regulasi yang ditetapkan
di Puskesmas.
4) Bukti hasil pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan RPK dan RPKB, dan
mengacu pada SK, SOP dan KAK yang
ditetapkan. (lihat dokumen regulasi
pada EP b)
Wawancara Kepala Puskesmas,
Pj UKM, Koordinator Gizi dan lintas
sektor:
Penggalian informasi terkait koordinasi
dan pelaksanaan kegiatan pencegahan
& penurunan stunting sesuai dengan
yang direncanakan

1) Jadwal pemantauan dan evaluasi


2) Hasil pemantauan dan evaluasi
sesuai dengan jadwal
3) Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator Gizi:
Penggalian informasi terkait kegiatan
pemantauan dan evaluasi beserta
tindaklanjutnya
1) SK tentang Pencatatan dan
Pelaporan
2) SOP pencatatan dan pelaporan.
3)Bukti pencatatan kasus stunting di
Puskesmas
Catatan:
SK dan SOP pencatatan dan
pelaporan lihat di bab I
4) Bukti pelaporan kasus stunting
kepada Kepala Puskesmas sesuai
mekanisme yang telah ditetapkan
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan Pencatatan pelaporan
stunting misal melalui melalui
aplikasi gizi terpadu (e-PPBGM)
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator Gizi, Dinas
Kesehatan:
Penggalian informasi terkait dengan
pencatatan dan pelaporan kepada
Kepala Puskesmas, Dinas
Kesehatan Daerah Kab/Kota
1) SK indikator kinerja
pelayanan ibu dan bayi yang
merupakan bagian dari indikator &
target kinerja pelayanan UKM di bab
II
2) Bukti pencapaian indikator
kinerja dalam rangka penurunan
jumlah kematian ibu dan jumlah
kematian bayi yang disertai
analisisnya. Wawancara Pj
UKM, Koordinator dan pelaksanan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi:
Penggalian informasi terkait
penetapan indikator, pencapaian dan
analisanya
1) RUK dan RPK terkait dengan
kegiatan program penurunan
jumlah kematian ibu dan jumlah
kematian bayi yang terintegrasi
dengan RUK dan RPK pelayanan
UKM Kesehatan Ibu dan Anak
2) RPK Bulanan program
penurunan jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian bayi
3) KAK terkait program
penurunan jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian bayi
Wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
dan pelaksana pelayanan
kesehatan ibu dan bayi:

Penggalian informasi terkait


proses penetapan program
penurunan jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian bayi.
1) SOP ketersediaan obat, bahan
habis pakai dan prasarana
pendukung pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir
2. SOP pelayanan
kegawatdaruratan maternal dan
neonatal, 3)
Bukti pengelolaan alat, obat, bahan
habis pakai dan prasarana
pendukung pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir, termasuk
alat kegawatdaruratan maternal
dan neonatal.
Pengamatan surveior terhadap
ketersediaan alat, obat, bahan
habis pakai dan prasarana
pendukung pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir termasuk
standar kegawatdaruratan
maternal dan neonatal, sesuai
dengan standar minimal
ketersediaan alat yang harus ada
di Puskesmas.
Wawancara Pj UKP, Pj Pelayanan
ibu dan bayi Penggalian
informasi terkait ketersediaan
alat, obat, bahan habis pakai dan
prasarana pendukung pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir
termasuk standar
kegawatdaruratan maternal dan
neonatal ketersediaan alat, obat,
bahan habis pakai dan prasarana
pendukung pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir termasuk
standar kegawatdaruratan
maternal dan neonatal
1) SK Puskesmas PONED (jika
Puskesmas ditetapkan sebagai
Puskesmas PONED)
2) SOP pelayanan ANC
3) SOP pelayanan persalinan
4) SOP pelayanan sesudah melahirkan
5) SOP pelayanan bayi baru lahir
6) SOP Pengisian Partograf
7) SOP Stabilisasi prarujukan (lihat di
bab III)
8) Bukti pelaksanaan:
a). Pemberian pelayanan ANC,
b) Persalinan,
c) Pelayanan sesudah melahirkan,
d) Pelayanan bayi baru lahir,
e) Pengisian partograf, dan
f) Bukti stabilisasi prarujukan pada
kasus komplikasi
Wawancara Dokter, Bidan, Perawat
dan/atau tim poned
Penggalian informasi tentang
pelayanan kesehatan pada masa
hamil, masa persalinan,masa sesudah
melahirkan, dan pada bayi baru lahir
sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan; ditetapkan kewajiban
penggunaan partograf pada saat
pertolongan persalinan dan upaya
stabilisasi prarujukan pada kasus
komplikasi termasuk
pelaksanaan pelayanan PONED
1) SK tentang media komunikasi dan
koordinasi di Puskesmas. (lihat bab I)
2) SOP komunikasi dan koordinasi
(lihat bab II)
3) Bukti koordinasi pelaksanaan
program penurunan jumlah kematian
ibu dan jumlah kematian bayi.
4) Bukti hasil pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan RPK dan RPKB, serta
mengacu pada SK, SOP dan KAK yang
ditetapkan. (lihat dokumen regulasi
pada EP b).
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator & Pelaksana
Kesehatan Ibu/Anak:
Penggalian informasi terkait
koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
penurunan jumlah kematian ibu dan
jumlah kematian bayi sesuai dengan
yang direncanakan.

1) Jadwal pemantauan dan


evaluasi
2) Hasil pemantauan dan evaluasi
sesuai dengan jadwal
3) Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator
& Pelaksana Kesehatan Ibu/Anak:
Penggalian informasi terkait
kegiatan pemantauan dan
evaluasi beserta tindaklanjutnya
1) SK tentang Pencatatan dan
Pelaporan
2) SOP pencatatan dan pelaporan
Catatan: SK dan SOP pencatatan
dan pelaporan lihat di bab I
3) Bukti
pencatatan jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian bayi di
Puskesmas
4) Bukti pelaporan jumlah kematian
ibu dan jumlah kematian bayi
kepada Kepala Puskesmas sesuai
mekanisme yang telah ditetapkan.
5) Bukti jumlah kematian ibu dan
jumlah kematian bayi di Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan sesuai
dengan regulasi yang ditetapkan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan.
Pencatatan pelaporan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian
bayi misal melalui melalui aplikasi
MPDN dan pelayanan ANC melalui
e-kohort
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator & Pelaksana.
Kesehatan Ibu/Anak
Penggalian informasi terkait dengan
pencatatan dan pelaporan kepada
1) Indikator
Dinas dan target
Kesehatan kinerja
Daerah Kab/Kota
imunisasi yang merupakan bagian
dari indikator kinerja pelayanan UKM
di bab II
2) RUK dan RPK terkait dengan
kegiatan program imunisasi yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan P2
3) RPK Bulanan program imunisasi.
4). KAK terkait program imunisasi
5) Bukti
pencapaian indikator kinerja
pelayanan imunisasi yang disertai
dengan analisisnya
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2 dan pelaksanan
imunisasi:
Penggalian informasi terkait proses
penetapan indikator, pencapaian dan
analisanya
1) RUK dan RPK terkait dengan
kegiatan program imunisasi yang
terintegrasi dengan 2)
RUK dan RPK pelayanan P2
RPK Bulanan programimunisasi.
3). KAK terkait program imunisasi
Wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2
dan pelaksanan imunisasi:
Penggalian informasi terkait proses
penetapan program imunisasi

1) SOP penyediaan kebutuhan vaksin


dan logistik 2)
Bukti pengelolaan vaksin dan
logistiknya
Pengamatan surveior terhadap
ketersediaan vaksin dan logistik
Wawancara Pj UKP, Koordinator
dan/ atau pelaksana Imunisasi
Penggalian informasi terkait
ketersediaan vaksin dan logistik
program imunisasi.

1) SOP penyimpanan vaksin


2) SOP pemantauan suhu vaksin dan
kondisi vaksin 3)
Bukti pemantauan suhu vaksin
4) Bukti pengecekkan kondisi
vaksin
5) Bukti kalibrasi terhadap alat ukur
suhu vaksin
Pengamatan surveior terhadap
pengelolaan vaksin untuk
memastikan rantau vaksin dikelola
sesuai standar
Wawancara Pj UKP, Koordinator
dan/ atau pelaksana Imunisasi
Penggalian informasi terkait
pemantauan rantai vaksin
1) SK tentang media komunikasi
dan koordinasi di Puskesmas.
(lihat bab I)
2) SOP komunikasi dan koordinasi
(lihat bab II) 3) Bukti
koordinasi kegiatan peningkatan
cakupan dan mutu imunisasi
4) Bukti hasil pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan RPK dan
RPKB, serta mengacu pada SK,
SOP, dan KAK yang ditetapkan.
(lihat dokumen regulasi pada EP
b) Wawancara
Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2P & Pelaksana
imunisasi: Penggalian
informasi terkait koordinasi dan
pelaksanaan kegiatan peningkatan
cakupan dan mutu imunisasi.

1) Jadwal pemantauan dan


evaluasi
2) Hasil pemantauan dan evaluasi
sesuai dengan jadwal
3) Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana Imunisasi:
Penggalian informasi terkait
kegiatan pemantauan dan
evaluasi beserta tindaklanjutnya
1) SK tentang Pencatatan dan
Pelaporan
2). SOP pencatatan dan pelaporan
Catatan: SK dan SOP pencatatan
dan pelaporan lihat di bab I 3)
Bukti pencatatan program imunisasi
di Puskesmas
4) Bukti pelaporan program
imunisasi kepada Kepala Puskesmas
sesuai mekanisme yang telah
ditetapkan.
5) Bukti pelaporan program imuniasi
Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan sesuai dengan regulasi
yang ditetapkan
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan.

Untuk Pencatatan pelaporan


program imunisasi saat ini
menggunakan aplikasi SMILE dan/
atau ASIK.

Jenis pelaporan elektronik


mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
Wawancara Kepala Puskesmas,
Pj UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana Imunisasi:
Penggalian informasi terkait dengan
pencatatan dan pelaporan kepada
Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota
1) SK indikator dan target kinerja
Tuberkulosis yang merupakan
bagian dari indikator & target
kinerja pelayanan UKM di bab II.
2) Bukti pencapaian indikator
kinerja pelayanan tuberkulosis
yang disertai dengan analisisnya
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P dan
pelaksanan Tuberkulosis:
Penggalian informasi terkait
proses penetapan indikator,
pencapaian dan analisanya
1) RUK dan RPK terkait dengan
kegiatan program penanggulangan
tuberkulosis yang terintegrasi
dengan RUK dan RPK pelayanan
P2P
RPK Bulanan program
penanggulangan tuberkulosis
2) KAK terkait program
penanggulangan tuberculosis.

SK Tim TB DOTS di
Puskesmas.

1) SOP perhitungan kebutuhan


logistik OAT dan Non OAT
2) SOP pengelolaan OAT dan non
OAT
3) Bukti perhitungan kebutuhan OAT
dan non OAT sesuai dengan SOP
yang ditetapkan.
Pengamatan surveior terhadap
ketersediaan dan pengelolaan OAT
dan non OAT
Wawancara Pj UKP, Koordinator
dan/ atau pelaksana TB:
Penggalian informasi terkait
ketersediaan dan pengelolaan OAT
dan non OAT

1) SOP tata laksana kasus


tuberkulosis 2)
Telaah rekam medis pasien TB
Pengamatan surveior terhadap
tata laksana pasien TB
Wawancara PJ UKP, DPJP
Penggalian informasi terkait tata
laksana pasien TB di Puskesmas.
1) SK tentang media komunikasi
dan koordinasi di Puskesmas.
(lihat bab I)
2) SOP komunikasi dan koordinasi
(lihat bab II) 3) Bukti
koordinasi
kegiatan peningkatan program
penanggulangan tuberkulosis
4) Bukti hasil pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan RPK dan
RPKB, serta mengacu pada SK,
SOP dan KAK yang ditetapkan.
(Lihat dokumen regulasi pada EP
b).
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana Tuberkulosis, lintas
program dan lintas sektor:
Penggalian informasi terkait
koordinasi dan pelaksanaan
kegiatan penanggulangan
tuberkulosis.

1) Jadwal pemantauan dan evaluasi


2) Hasil pemantauan dan evaluasi
sesuai dengan jadwal
3) Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi
Wwawncara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P & Pelaksana
Tuberkulosis:
Penggalian informasi terkait
kegiatan pemantauan dan evaluasi
beserta tindaklanjutnya
1) SK tentang Pencatatan dan
Pelaporan
2) SOP pencatatan dan pelaporan
Catatan SK dan SOP pencatatan dan
pelaporan lihat di bab I
3) Bukti pencatatan
kasus TB di Pukesmas
4) Bukti pelaporan kasus TB kepada
Kepala Puskesmas
sesuai mekanisme yang telah
ditetapkan.
5). Bukti pelaporan kasus TB
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan.
Untuk pencatatan pelaporan kasus
TB melalui aplikasi SITB.

Jenis pelaporan elektronik


mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
Wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
P2P & Pelaksana Tuberkulosis:
Penggalian informasi terkait
dengan pencatatan dan pelaporan
kepada Dinas Kesehatan Daerah
Kab/Kota

1) SK indikator dan target


kinerja PTM yang merupakan
bagian dari indikator & target
kinerja pelayanan UKM di bab II.
2) Bukti pencapaian indikator
kinerja PTM yang disertai dengan
analisisnya
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P dan
pelaksanan PTM:
Penggalian informasi terkait
proses penetapan indikator,
pencapaian dan analisanya.
1) RUK dan RPK terkait dengan
kegiatan program pengendalian
Penyakit Tidak Menular yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan P2
2) RPK Bulanan program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular
3) KAK terkait program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P dan
pelaksanan PTM:
Penggalian informasi terkait
proses penetapan program PTM

1) SK tentang media komunikasi dan


koordinasi di Puskesmas. (lihat bab
I) 2). SOP
komunikasi dan koordinasi lihat bab
II) 3) Bukti
koordinasi kegiatan
peningkatan program pengendalian
Penyakit Tidak Menular
4). Bukti hasil pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan RPK dan RPKB, serta
mengacu pada SK, SOP dan KAK
yang ditetapkan. (lihat dokumen
regulasi pada EP b).

Wawancara Kepala Puskesmas, Pj


UKM, Koordinator P2P & Pelaksana
PTM kader dan sasaran PTM:

Penggalian informasi terkait


koordinasi dan pelaksanaan
kegiatan Penanggulangan PTM
1) SK tentang pemeriksaan PTM di
Posbindu
2) SOP terkait kegiatan PTM di
Posbindu
3) Bukti pelaksanaan PTM di
Posbindu
Pengamatan surveior terhadap
pelaksanaan pelayanan
Posbindu
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana PTM dan kader:
Penggalian informasi terkait
pelaksanaan pelayanan PTM di
Posbindu

1) Telaah rekam medis terkait


tata laksana PTM secara terpadu
terhadap pasien
Pengamatan surveior terhadap
tata laksana PTM secara terpadu
Wawancara Pj UKP, DPJP
Penggalian informasi terkait tata
laksana PTM secara terpadu

1) Jadwal pemantauan dan


evaluasi
2) Hasil pemantauan dan evaluasi
sesuai dengan jadwal
3) Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P & Pelaksana
PTM:

Penggalian informasi terkait


kegiatan pemantauan dan
evaluasi penanggulangan PTM
1) SK tentang Pencatatan dan
Pelaporan
2) SOP pencatatan dan pelaporan
Catatan: SK dan SOP pencatatan
dan pelaporan lihat di bab I
3) Bukti pencatatan kasus PTM di
Puskesmas
4) Bukti pelaporan kasus PTM
kepada Kepala Puskesmas sesuai
mekanisme yang telah ditetapkan.
5) Bukti pelaporaan kasus PTM
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
sesuai dengan regulasi yang
ditetapakan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan.
Pencatatan pelaporan kasus PTM
menggunakan aplikasi ASIK
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan
survei Wawancara
Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2P & Pelaksana PTM:
Penggalian informasi terkait dengan
pencatatan dan pelaporan kepada
Dinas Kesehatan
INSTRUMEN S

Kode Fasyankes :
Nama Fasyankes :
Jenis Fasyankes :

BAB 5 : Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

PENANGGU Elemen
Bab Standar Kriteria
NG JAWAB Penilaian
Bab 5 5.1. Peningkatan 5.1.1. Kepala Puskesmas 5.1.1. a
mutu dilaksanakan menetapkan
secara penanggungjawab mutu, tim
berkesinambungan. mutu dan program
peningkatan mutu Puskesmas.

Peningkatan mutu
dilakukan melalui
upaya
berkesinambungan
terdiri atas upaya
peningkatan mutu,
upaya keselamatan
pasien, upaya
manajemen risiko,
dan upaya
pencegahan dan
pengendalian infeksi
untuk meningkatkan
mutu pelayanan dan 5.1.1. b
meminimalkan risiko
bagi pasien,
keluarga,masyarakat
, petugas, dan
lingkungan.

5.1.1. c
5.1.1. d

5.1.2 Kepala Puskesmas dan 5.1.2. a


tim atau petugas yang diberi
tanggung jawab untuk
peningkatan mutu dan
keselamatan
pasienberkomitmen untuk
membudayakan peningkatan 5.1.2. b
mutu secara
berkesinambungan melalui
pengelolaan indikator mutu.

5.1.2. c

5.1.3. Dilakukan validasi dan 5.1.3. a


analisis hasil pengumpulan
data indikator mutu sebagai
bahan pertimbangan dalam
pengambilan
keputusan untuk peningkatan
mutu Puskesmas dan kinerja.

5.1.3. b

DR MAMI
NARWATI
5.1.3. c

DR MAMI
NARWATI

5.1.3. d

5.1.3. e

5.1.4 Peningkatan mutu 5.1.4. a


dicapai dan dipertahankan

5.1.4. b
5.1.4. c

5.1.4. d

5.2. Program 5.2.1. Risiko dalam 5.2.1. a


Manajemen Rrisiko. penyelenggaraan berbagai
upaya Puskesmas terhadap
pengguna layanan, keluarga,
masyarakat, petugas, dan
lingkungan diidentifikasi, dan
dianalisis.

Program
Manajemen Risiko
digunakan untuk 5.2.1. b
melakukan
identifikasi, analisa
dan
penatalaksanaan
risiko untuk
mengurangi cedera,
dan mengurangi
risiko lain terhadap
keselamatan pasien,
staf dan sasaran
pelayanan UKM
serta masyarakat.

Upaya manajemen
risiko dilaksanakan
dengan menyusun
program
manajemen risiko
setiap tahun yang
mancakup proses
manajemen risiko
yaitu komunikasi dan
konsultasi,
menetapkan
dan
penatalaksanaan
risiko untuk
mengurangi cedera,
dan mengurangi
risiko lain terhadap
keselamatan pasien, 5.2.1. c
staf dan sasaran
pelayanan UKM
serta masyarakat.

Upaya manajemen
risiko dilaksanakan
dengan menyusun
program
manajemen risiko
setiap tahun yang
mancakup proses
manajemen risiko
yaitu komunikasi dan
konsultasi,
menetapkan
konteks,identifikasi,
analisis, evaluasi, 5.2.1. d
penatalaksanaan
risiko, dan
pemantauan dan
review yang
dilakukan serta
pelaporan
manajemen risiko.

5.2.2 Puskesmas 5.2.2. a


melaksanakan
penatalaksanaan risiko sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku.

5.2.2. b

LUTHFINTIA,
STR.KEB DAN
META SARI,
AMD.KEB
5.2.2. c

LUTHFINTIA,
STR.KEB DAN
META SARI,
AMD.KEB

5.2.2. d

5.3. Sasaran 5.3.1 Proses Identifikasi 5.3.1. a


keselamatan Pasien. pasien dilakukan dengan
Sasaran benar.
Keselamatan pasien
diterapkan dalam
upaya keselamatan
pasien.
Puskesmas
mengembangkan
dan menerapkan
sasaran keselamatan
pasien sebagai suatu
upaya untuk
meningkatkan mutu
pelayanan.

5.3.1. b
5.3.2 Proses untuk 5.3.2. a
meningkatkan efektivitas
komunikasi dalam pemberian
asuhan ditetapkan dan
dilaksanakan.

5.3.2. b

5.3.2. c

5.3.3 Proses untuk 5.3.3. a


meningkatkan keamanan
terhadap obat-obat yang perlu
diwaspadai ditetapkan dan
dilaksanakan.

MUFID 5.3.3. b
FARKHANI
5.3.4 Proses untuk 5.3.4. a
memastikan tepat pasien,
tepat prosedur, dan tepat sisi
pada pasien yang menjalani
operasi/tindakan medis
ditetapkan dan dilaksanakan.

5.3.4. b

JUWARTI,
AMD.KEP

5.3.4. c
5.3.5 Proses kebersihan 5.3.5. a
tangan diterapkan untuk
menurunkan risiko infeksi
yang terkait dengan pelayanan
kesehatan.

JUWARTI, 5.3.5. b
AMD.KEP

5.3.6 Proses untuk 5.3.6. a


mengurangi risiko pasien jatuh
disusun dan dilaksanakan.

DELINA
RAHAYU,
AMD.KEP
DELINA
RAHAYU,
AMD.KEP

5.3.6. b

5.4. Pelaporan 5.4.1 Dilakukan pelaporan, 5.4.1. a


insiden keselamatan dokumentasi, analisis akar
pasien dan masalah, dan penyusunan
pengembangan tindakan korektif sebagai
budaya upaya perbaikan, dan
keselamatan. pencegahan potensi insiden
Puskesmas keselamatan pasien.
menetapkan sistem
pelaporan insiden
keselamatan pasien
dan pengembangan
budaya keselamatan.
Pelaporan insiden
keselamatan pasien
ROSMALA berhubungan dengan
DEWI, budaya
AMD.KEP keselamatan di
Puskesmas dan
diperlukan untuk
mencegah insiden
lebih lanjut atau 5.4.1. b
berulang pada masa
mendatang yang
akan
membawa dampak
kerugian yang lebih
besar bagi
Puskesmas.

5.4.2 Tenaga kesehatan 5.4.2. a


pemberi asuhan berperan
penting dalam memperbaiki
perilaku dalam pemberian
pelayanan yang
mencerminkan budaya mutu
dan budaya keselamatan.
5.4.2. b

SUCI
RAHMAWATI

5.4.2. c
5.5. Program 5.5.1 Regulasi dan program 5.5.1. a
pencegahan dan pencegahan dan pengendalian
pengendalian infeksi dilaksanakan oleh
infeksi. seluruh karyawan Puskesmas
Program secara
pencegahan dan komprehensif untuk
pengendalian infeksi mencegah dan meminimalkan
dilaksanakan untuk risiko terjadinya infeksi yang
mencegah dan terkait dengan pelayanan
meminimalkan kesehatan.
terjadinya infeksi
terkait dengan
pelayanan
kesehatan.
Pencegahan dan
pengendalian infeksi
yang selanjutnya
disingkat PPI
adalah upaya untuk
mencegah dan
meminimalkan
terjadinya infeksi
pada pasien,
petugas,
pengunjung, dan
masyarakat sekitar
fasilitas kesehatan.

5.5.1. b

5.5.2 Dilakukan identifikasi 5.5.2. a


berbagai risiko infeksi dalam
penyelenggaraan pelayanan
sebagai dasar untuk menyusun
dan
menerapkan strategi untuk
mengurangi risiko tersebut.
menerapkan strategi untuk
mengurangi risiko tersebut.

5.5.2. b

5.5.3 Puskesmas yang 5.5.3. a


mengurangi risiko infeksi
terkait dengan pelayanan
kesehatan perlu melaksanakan
DR. REZA dan
PAHLEVI mengimplementasikan
program PPI untuk
mengurangi risiko

5.5.3. b

5.5.4 Puskesmas melakukan 5.5.4. a


upaya kebersihan tangan
sesuai standar
5.5.4. b

5.5.4. c

5.5.5 Dilakukan upaya 5.5.5. a


pencegahan penularan infeksi
dengan penerapan
kewaspadaan berdasar
transmisi dalam
penyelenggaraan pelayanan
pasien yang dapat ditularkan
melalui transmisi.

5.5.5. b

5.5.6 Ditetapkan dan 5.5.6. a


dilakukan proses untuk
menangani outbreak infeksi,
baik di Puskesmas maupun di
wilayah kerja Puskesmas.

ARI RATNA 5.5.6. b


INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

SKOR Persentase
SKOR
Uraian Capaian Capaian
Maksimal
Surveior Surveior
Kepala Puskesmas membentuk tim mutu sesuai 0 10 0
dengan persyaratan dilengkapi dengan uraian
tugas, dan menetapkan program peningkatan
mutu. ( R, W ).

Puskesmas bersama tim mutu 10 0


mengimplementasikan dan mengevaluasi
program peningkatan mutu. ( D, W ).

Tim Mutu menyusun program peningkatan 10 0


mutu dan melakukan tindak lanjut upaya
peningkatan mutu secara berkesinambungan.
( D, W ).
Program peningkatan mutu dikomunikasikan 10 0
kepada lintas program dan lintas sektor, serta
dilaporkan
secara berkala kepada kepala Puskesmas dan
dinas kesehatan daerah kabupaten / kota
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
( D, W ).

Terdapat kebijakan tentang indikator mutu 10 0


Puskesmas yang dilengkapi dengan profil
indikator. ( R )

Dilakukan pengukuran indikator mutu sesuai 10 0


profil indikator. ( D, W ).

Dilakukan evaluasi terhadap upaya 10 0


peningkatan mutu Puskesmas berdasarkan
tindak lanjut dari rencana perbaikan.

( D, W ).

Dilakukan validasi data terhadap hasil 10 0


pengumpulan data indikator sebagaimana
diminta pada pokok pikiran. ( D, O, W ).

Dilakukan analisis data seperti yang disebutkan 10 0


dalam pokok pikiran. ( D, W ).
Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan 10 0
hasil analisis dalam bentuk program
peningkatan mutu. ( R, D, W )

Dilakukan tindaklanjut dan evaluasi terhadap 10 0


program peningkatan mutu pada huruf c. ( D,
W)

Dilakukan pelaporan indikator mutu kpd kepala 10 0


puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan. ( D, W ).

Terdapat bukti Puskesmas telah 10 0


mengujicobakan rencana peningkatan mutu
berdasarkan kriteria 5.1.1
dan 5.1.2 ( D, W )

Terdapat bukti Puskesmas telah melakukan 10 0


evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil uji
coba peningkatan
mutu. ( D, W ).
Keberhasilan program peningkatan mutu di 10 0
Puskesmas dikomunikasikan dan
disosialisasikan kepada LP dan LS serta
dilakukan pendokumentasian kegiatan
program peningkatan mutu. ( D, W ).

Dilakukan pelaporan program peningkatan 10 0


mutu kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota minimal setahun sekali.

( D, W ).

Disusun program manajemen risiko untuk 10 0


ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.

( R, W ).

Tim Mutu Puskesmas memandu 10 0


penatalaksanaan risiko. ( D, W )
Dilakukan identifikasi, analisis dan evaluasi 10 0
risiko yang dapat terjadi di Puskesmas yang
didokumentasikan dalam daftar risiko. ( D,
W ).

Dilakukan penatalaksanaan resiko berupa 10 0


strategi reduksi dan mitigasi resiko dan
pemantauan pelaksanaan tata laksana terkait
kesehatan dan keselamatan kerja , sarana
prasarana, dan infeksi. ( D, W )

Disusun rencana penanganan risiko yang 10 0


diintegrasikan dalam perencanaan tingkat
Puskesmas sebagai upaya untuk meminimalkan
dan/atau memitigasi risiko

( D ).

Tim Mutu Puskesmas membuat pemantauan 10 0


terhadap rencana penanganan. ( D, W ).
Dilakukan pelaporan kepada Kepala Puskesmas 10 0
dan kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota serta lintas program dan lintas
sektor terkait. ( D, W )

Ada bukti Puskesmas telah melakukan dan 10 0


menindaklanjuti analisis efek modus kegagalan
(failure mode effect analysis) minimal setiap
setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang
diprioritaskan ( D, W ).

Dilakukan identifikasi pasien sebelum 10 0


dilakukan prosedur diagnostik, tindakan,
pemberian obat, pemberian imunisasi, dan
pemberian diet sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan.

( R, D,
O, W ).

Dilakukan prosedur tepat identifikasi apabila 10 0


dijumpai pasien dengan kondisi khusus seperti
yang disebutkan pada pokok pikiran sesuai
dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan. ( R, D, O, W ).
Pemberian perintah secara verbal lewat 10 0
telepon menggunakan teknik SBAR dan TBAK
sesuai dalam pokok pikiran ( D, W ).

Pelaporan kondisi pasien dan pelaporan nilai 10 0


kritis hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan
sesuai dengan prosedur, yaitu ditulis lengkap,
dibaca ulang oleh penerima pesan, dan
dikonfirmasi oleh pemberi pesan, dan dicatat
dalam rekam medis, termasuk identifikasi
kepada siapa nilai kritis hasil pemeriksaan
laboratorium dilaporkan.
( D, W,
S ).

Dilakukan komunikasi efektif pada proses serah 10 0


terima pasien yang memuat hal kritikal
dilakukan secara konsisten sesuai dengan
prosedur dan metode SBAR dengan
menggunakan formulir yang dibakukan.

( R, D,
W, S ).

Disusun daftar obat yang perlu diwaspadai dan 10 0


obat dengan nama atau rupa mirip serta
dilakukan pelabelan dan penataan obat yang
perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau
rupa mirip sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang disusun ( R, D, O, W )

Dilakukan pengawasan dan pengendalian 10 0


penggunaan obat-obatan psikotropika/
narkotika dan obat-obatan lain yang perlu
diwaspadai (high alert) ( D, O, W ).
Dilakukan penandaan sisi operasi / tindakan 10 0
medis secara konsisten oleh pemberi
pelayanan yang akan melakukan tindakan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan. ( R, O, W, S ).

Dilakukan verifikasi sebelum operasi/ tindakan 10 0


medis untuk memastikan bahwa prosedur
telah dilakukan dengan benar

( D, O, W ).

Dilakukan penjedaan (time out) sebelum 10 0


operasi/tindakan medis untuk memastikan
semua pertanyaan sudah terjawab atau
meluruskan kerancuan ( O, W ).
Ditetapkan standar kebersihan tangan yang 10 0
mengacu pada standar WHO ( R ).

Dilakukan kebersihan tangan sesuai dengan 10 0


regulasi yang ditetapkan ( D, O, W ).

Dilakukan penapisan pasien dengan risiko jatuh 10 0


jatuh di rawat jalan dan pengkajian risiko jatuh
di IGD dan rawat inap sesuai dengan kebijakan
dan prosedur serta dilakukan upaya untuk
mengurangi risiko
tersebut. ( R, O, W, S ).
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk 10 0
mengurangi risiko terhadap situasi dan lokasi
yang diidentifikasi berisiko terjadi pasien jatuh.
( D, W ).

Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden sesuai 10 0


dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan kepada tim keselamatan pasien dan
kepala puskesmas yang disertai dengan
analisis, investigasi insiden, dan tindak lanjut
terhadap insiden. ( R, D, W ).

Dilakukan pelaporan kepada Komite Nasional 10 0


Keselamatan Pasien (KNKP) terhadap insiden,
analisis, dan tindak lanjut sesuai dengan
kerangka waktu yang ditetapkan. ( D, O, W ).

Dilakukan pengukuran budaya keselamatan 10 0


pasien dengan melakukan survei budaya
keselamatan pasien yang menjadi acuan dalam
program budaya keselamatan ( D, W ).
Puskesmas membuat sistem untuk 10 0
mengidentifikasi dan menyampaikan laporan
perilaku yang tidak mendukung budaya
keselamatan atau "tidak dapat diterima" dan
upaya perbaikannya. ( D, W )

Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan 10 0


keselamatan pasien pada semua tenaga
kesehatan pemberi asuhan. ( D, W ).
Puskesmas menyusun rencana dan 10 0
melaksanakan program PPI yang terdiri atas

( R, D ):
(1) implementasi kewaspadaan isolasi yang
terdiri atas kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasar transmisi,
(2) pendidikan dan pelatihan PPI (dapat berupa
pelatihan atau lokakarya) baik bagi petugas
maupun pasien dan keluarga, serta
masyarakat,
(3) penyusunan dan penerapan
bundel infeksi terkait pelayanan kesehatan,
(4) pemantauan (monitoring) pelaksanaan
kewaspadaan isolasi,
(5) surveilans penyakit infeksi terkait pelayanan
kesehatan dan,
(6) penggunaan anti mikroba secara bijak dan
komprehensif dalam penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas

Dilakukan pemantauan, evaluasi, tindak lanjut, 10 0


dan pelaporan terhadap pelaksanaan program
PPI dengan menggunakan indikator yang
ditetapkan. ( D, W ).

Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi 10 0


terkait dengan penyelenggaraan pelayanan di
Puskesmas. ( D, W ).
Disusun dan dilaksanakan strategi untuk 10 0
meminimalkan risiko infeksi terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas dan
dipastikan ketersediaan (a) sampai (c) yang
tercantum dalam bagian Pokok Pikiran

( D, W
).

Terdapat bukti penerapan dan pemantauan 10 0


prinsip kewaspadaan standar sesuai dengan
Pokok Pikiran pada angka (1) sampai dengan
angka (9) sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan. ( R, D, O, W ).

Jika ada pengelolaan pada pokok pikiran angka 10 0


(6) sampai dengan angka (8) yang dilaksanakan
oleh pihak ketiga, Puskesmas harus
memastikan standar mutu diterapkan oleh
pihak ketiga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. ( D, W ).

Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada 10 0


seluruh karyawan Puskesmas, pasien, dan
keluarga pasien ( D, W )
Sarana dan prasarana untuk kebersihan tangan 10 0
tersedia di tempat pelayanan ( O ).

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap 10 0


pelaksanaan kebersihan tangan secara periodik
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
( D, W ).

Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang 10 0


ditularkan melalui transmisi airborne dan
prosedur atau tindakan yang dilayani di
Puskesmas yang menimbulkan aerosolisasi
serta upaya pencegahan penularan infeksi
melalui transmisi airborne dengan pemakaian
APD, penataan ruang periksa, penempatan
pasien, ataupun transfer pasien sesuai dengan
regulasi yang disusun
( R, O, W )

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap 10 0


hasil pemantauan terhadap pelaksanaan
penataaan ruang periksa, penggunaan APD,
penempatan pasien, dan
transfer pasien untuk mencegah transmisi
infeksi ( D, W )

Dilakukan identifikasi mengenai kemungkinan 10 0


terjadinya outbreak infeksi, baik yang terjadi di
Puskesmas maupun di wilayah kerja Puskesmas
( D, W ).

Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan 10 0


penanggulangan sesuai dengan kebijakan,
panduan, protokol kesehatan, dan prosedur
yang disusun serta dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan
penanggulangan sesuai dengan regulasi yang
disusun ( D, W ).

NILAI SKOR 0 560 0


DOKUMEN YG DISEDIAKAN FAKTA

1) Program peningkatan mutu yang


terintegrasi dalam RUK Puskesmas
2) Kerangka acuan kegiatan
3). SK Tim peningkatan mutu dilengkapi uraian
tugas yang terintegrasi dengan SK penanggung
jawab Puskesmas
Wwancara Kepala Puskesmas dan PJ mutu
Penggalian informasi terkait penyusunan
program mutu di Puskesmas.

1) Bukti pelaksanaan program peningkatan


mutu menyesuaikan dengan jenis kegiatan
yang dilakukan.
2) Bukti evaluasi pelaksanaan program
peningkatan mutu
Wawancara PJ Mutu dan Tim mutu
Penggalian informasi terkait proses
pelaksanaan dan evaluasi program
peningkatan mutu

1) Bukti penyusunan rencana peningkatan


mutu berdasarkan evaluasi
2) Bukti hasil tindak lanjut upaya peningkatan
mutu secara berkesinambungan
Wawancara PJ mutu dan tim mutu
Penggalian informasi dalam proses evaluasi
program mutu, penyusunan rencana
perbaikan, tindak lanjut upaya perbaikan
berkesinambungan
1) Bukti pelaksanaan komunikasi program
peningkatan mutu sesuai media komunikasi
kepada LP dan LS yang ditetapkan oleh
Puskesmas.
Wawancara PJ mutu, tim mutu Puskesmas, LP,
LS
Penggalian informasi terkait pelaksanaan
komunikasi program peningkatan mutu
kepada LP dan LS

1) SK tentang indikator mutu di Puskesmas


yang terintegrasi dengan indikator kinerja
Puskesmas,

1) Bukti pengukuran indikator mutu sesuai


profil indikator mutu dan periode pelaporan
Wawancara PJ
indikator, PJ mutu dan tim mutu:
Penggalian informasi
terkait pengukuran indikator mutu

1) Bukti evaluasi peningkatan mutu sesuai


dengan hasil pelaksanaan tindak lanjut
Wawancara Kepala Puskesmas, PJ mutu dan
tim mutu:
Penggalian informasi terkait proses
evaluasi pengukuran mutu

1) Bukti dilakukan validasi data hasil


pengukuran indikator mutu sesuai pokok
pikiran
Pengamatan terhadap proses validasi hasil
pengumpulan data indikator mutu Puskesmas

Wawancara PJ Mutu, tim mutu serta PJ


indikator
Penggalian informasi terkait proses validasi
hasil pengukuran indikator mutu

1) Hasil analisis data yang dilakukan oleh tim


mutu sesuai dengan pokok pikiran
Wawancara Tim mutu dan PJ indikator mutu
Penggalian informasi terkait analisis data
capaian indikator
1) Bukti penyusunan rencana tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj mutu
dan tim mutu
Penggalian informasi terkait penyusun
rencana tindak lanjut

1) Bukti tindak lanjut dan evaluasi program


mutu minimal terdiri dari daftar hadir dan
notula yang diserta dengan foto kegiatan
Wwancara PJ mutu dan tim
Penggalian informasi terkait tindak lanjut dan
evaluasi program mutu

1) Bukti pelaporan indikator mutu sesuai


prosedur yang ditetapkan
Pengamatan hasil pengukuran indikator
mutu melalui aplikasi mutu fasyankes
Wawancara PJ Mutu, tim
mutu dan Dinas Kesehatan Kab/ Kota
Penggalian informasi terkait pelaporan
indikator mutu

1) Bukti rencana uji coba peningkatan


mutu (PDSA) berdasarkan hasil evaluasi
program mutu dan capaian indikator mutu
2) Bukti pelaksanaan uji coba rencana
peningkatan mutu
Wawancara PJ Mutu dan tim mutu
Penggalian informasi terkait penyusunan
proses peningkatan mutu (PDSA)
berdasarkan hasil capaian indikator mutu

1) Bukti evaluasi hasil uji coba peningkatan


mutu
2) Bukti hasil tindak lanjut berdasarkan hasil
evaluasi
Wwancara PJ Mutu dan tim
Penggalian informasi terkait evaluasi dan
tindak lanjut peningkatan mutu (PDSA)
berdasarkan hasil capaian indikator mutu
1) Bukti dokumentasi (laporan) pelaksanaan
keberhasilan upaya peningkatan mutu
2) Bukti komunikasi hasil peningkatan mutu
sesuai mekanisme komunikasi yang
ditetapkan oleh Puskesmas
3) Bukti sosialisasi keberhasilan upaya
peningkatan mutu
Wawancara PJ mutu dan tim mutu
Penggalian informasi terkait pendokumentasia
n dan komunikasi upaya perbaikan.

1) Bukti pelaporan program peningkatan mutu


ke Dinkes Kab/kota yang terintegrasi dalam
laporan kinerja Puskesmas
Wawancara PJ mutu dan tim mutu
Penggalian informasi terkait laporan hasil
program peningkatan mutu ke Dinkes
termasuk pelaporan INM

1) Ditetapkan SK tentang pelaksanaan


manajemen resiko dan SOP nya
Wawancara Penggalian
informasi kepada PJ Manajemen resiko
tentang pelaksanaan manajemen resiko di
Puskesmas

1) Bukti pelaksanaan manajemen resiko, yang


meliputi poin b).(1) sd b). (4)
Wawancara Penggalian
informasi, tentang progress pelaksanaan
manajemen resiko di Puskesmas
1) Bukti identifikasi, analisis dan evaluasi risiko
yang terangkum dalam daftar resiko
Wwancara Penggalian
informasi tentang proses identifikasi, analisis
dan evaluasi risiko

1) Bukti profil resiko


Wwancara Penggalian
informasi proses penyusunan profil resiko

1) Bukti rencana penanganan risiko, yang di


implementasikan dalam RUK dan RPK
Puskesmas

1) Bukti pemantauan pelaksanaan rencana


penanganan risiko
Wawancara Penggalian
informasi progress pelaksanaan rencana
penanganan risiko beserta hambatan dan
upaya solusi atas hambatan yang ditemukan
1) Bukti penyampaian pelaksanaan manajemen
resiko Puskesmas beserta hambatan dan
peran serta dinkes kabupaten/kota dan lintas
sektor dalam membantu mengatasi hambatan
yang ditemukan Puskesmas
Wwancara Penggalian
informasi upaya solusi atas hambatan yang
ditemukan dan peran dinkes kabupaten/kota
dan lintas sektor

1) Bukti FMEA
Wwancara Penggalian informasi proses
penyusunan FMEA

1) SK tentang pelaksanaan SKP


2) SOP pelaksanaan identifikasi pasien
3) Bukti observasi kepatuhan identifikasi
pasien Pengamatan surveior terhadap
pelaksanaan identifikasi pasien oleh petugas
Puskesmas Wawancara Penggalian
informasi tentang siapa saja yang melakukan
identifikasi pasien dan cara melakukan
identifikasi pasienien.

1) SOP pelaksanaan identifikasi pasien dengan


kondisi khusus
2) Bukti identifikasi pasien dengan
kondisi khusus yang tercantum dalam rekam
medis Pengamatan surveior terhadap
proses identifikasi pasien dengan kondisi
khusus Wwancara Penggalian
informasi kepada petugas Puskesmas, terkait
tata cara indentifikasi pasien apabila
ditemukan pasiendengan kondisi khusus
1) Bukti TBAK dan/atau Bukti SBAR yang
dimasukkan dalam rekam medis pasien
Wwancara Penggalian
informasi tentang proses
pelaksanaan TBAK atau SBAR

1) Telaah rekam medis


2). Telaah buku pencatatan hasil laboratorium
Wwancara
Penggalian
informasi tentang pelaporan kondisi
pasien dan pelaporan nilai kritis
Simulasi Petugas
Puskesmas diminta untuk
mensimulasikan pelaporan nilai kritis

1) SOP pelaksanaan komunikasi efaektif


2) Bukti SBAR yang
tercatat dalam
formular SBAR
Wawancara Penggalian informasi tentang
pelaksanaan komunikasi efektif pada proses
serah terima pasien
Simulasi Petugas Puskesmas
diminta untuk mensimulasikan komunikasi
efektif pada proses serah terima pasien

1) SOP tentang pengelolaan obat yang perlu


diwaspadai dan obat dengan nama dan
rupa mirip
2) Daftar obat yang perlu diwaspadai dan
obat dengan nama atau rupa mirip
Pengamatan surveior
terhadap pelabelan dan penataan obat yang
perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau
rupa mirip. Wwancara Penggalian
informasi tentang proses pengelolaan obat
yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama
dan rupa mirip

1) ADA Dokumentasi : Daftar Obat


Psikotropika/Narkotika.

2) Observasi penyimpanan Obat


Psikotropika/Narkotika (lemari dgn kunci ganda
yg dipegang oleh 2 orang).

3) Wawancara petugas Farmasi.


1) SOP penandaan sisi operasi/tindakan medis.
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
penandaan sisi operasi/tindakan medis.
Catatan: Observasi dilakukan apabila ada kasus
yang memerlukan operasi/tindakan medis

Wawancara Penggalian
informasi tentang proses penandaan sisi
operasi/tindakan medis yang dilakukan di
Puskesmas.
Simulasi Petugas Puskesmas diminta
mensimulasikan proses penandaan sisi
operasi/tindakan medis

1) Bukti pelaksanaan upaya untuk memastikan


benar pasien dan benar prosedur, sebelum
dilakukan operasi/tindakan medis. Bukti
tersebut dimasukkan ke dalam rekam medis.
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
benar pasien dan benar prosedur, sebelum
dilakukan operasi/tindakan medis.
Catatan: Observasi dilakukan apabila ada
kasus yang memerlukan operasi/tindakan
medis
Wawancara Penggalian
informasi tentang proses pelaksanaan benar
pasien dan benar prosedur, sebelum
dilakukan operasi/tindakan medis.

Observasi:
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
penjedaan (time out) sebelum operasi/tindakan
medis Catatan:
Observasi
dilakukan apabila
ada kasus yang
memerlukan
operasi/tindakan
medis.
Wawancara Penggalian
informasi tentang
proses penjedaan
(time out)
sebelum
operasi/tindakan
medis
1) SOP tentang Langkah kebersihan tangan

2). SOP tentang indikasi kebersihan tangan


dan peluang kebersihan tangan

1) Bukti observasi kepatuhan kebersihan


tangan
Pengamatan surveior terhadap budaya
kebersihan tangan di Puskesmas
Wawancara Penggalian
informasi kepada petugas Puskesmas untuk
mengetahui tingkat pemahaman petugas
Puskesmas terkait :
a) Langkah kebersihan tangan
b) Indikasi kebersihan tangan
c) Peluang kebersihan tangan

1) SOP penapisan pasien dengan risiko jatuh di


rawat jalan
2) SOP pengkajian risiko jatuh di IGD
3) SOP pengkajian risiko jatuh di rawat inap.
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
penapisan pasien dengan risiko jatuh
Wwancara Penggalian
informasi kepada Puskesmas untuk
mengetahui tingkat pemahaman tentang tata
cara pelaksanaan penapisan pasien dengan
risiko jatuh sesuai dengan tempatnya
(rawat jalan/rawat inap/IGD)
Simulasi Petugas
Puskesmas diminta mensimulasikan tata cara
penapisan pasien dengan risiko jatuh sesuai
dengan tempatnya (rawat jalan/rawat
inap/IGD)
1) Bukti dilakukan evaluasi untuk mengurangi
risiko terhadap situasi dan lokasi yang
diidentifikasi berisiko terjadi pasien jatuh
2) Bukti dilakukan tindaklanjut dari hasil
evaluasi
Wwancara Penggalian
informasi tentang evaluasi dan tindak lanjut
untuk mengurangi risiko terhadap situasi dan
lokasi yang diidentifikasi berisiko terjadi
pasien jatuh

1) SK pelaporan insiden keselamatan pasien


2) SOP pelaporan insiden keselamatan pasien
secara internal
3) SOP pelaporan insiden keselamatan
pasien secara eksternal
4) Bukti dilakukan pelaporan IKP,
baik internal atau eksternal
5) Bukti analisis, investigasi insiden
6) Bukti tindaklanjut perbaikan untuk
mencegah terjadinya insiden secara berulang
Wawancara Penggalian
informasi tentang proses pelaporan insiden
keselamatan pasien

1) Bukti pelaporan IKP melalui aplikasi


pelaporan IKP, baik pelaporan nihil atau
pelaporan jika terjadi KTD atau sentinel
Pengamatan surveior
terhadap pelaporan IKP melalui aplikasi
pelaporan IKP Wwancara Penggalian
informasi tentang proses pelaporan insiden
keselamatan pasien ke KNKP

1) Bukti observasi kepatuhan terhadap kode


etik dan peraturan internal Puskesmas, yang
terdiri dari unsur untuk meningkatkan mutu
dan keselamatan pasien
Wawancara Penggalian
informasi terkait latar belakang penyusunan
komponen dalam kode etik dan peraturan
internal yang disusun untuk meningkatkan
mutu dan keselamata pasien
1) Terdapat mekanisme atau sistem yang
tertuang dalam SOP, untuk laporan terhadap
penemuan perilaku yang melanggar kode etik
dan peraturan internal
Wawancara Penggalian
informasi alur pelaporan dan sistem jaminan
kerahasiaan pelapor

1) Bukti sosialisasi kode etik dan peraturan


internal, dimana komponennya terdiri dari
unsur peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
2) Terdapat bukti tindak lanjut atas pelaporan
adanya tindakan yang melanggar kode etik
dan peraturan internal
Wwancara Penggalian
informasi kepada petugas Puskesmas,
terkait pemahamannya terhadap kode etik
dan peraturan internal Puskesmas serta
hubungannya antara isi dalam kode etik dan
peraturan internal tersebut dengan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
1) Ditetapkan SK Pelaksanaan PPI
Terdapat :
2) SOP Perencanaan PPI
3) SOP Pelaksanaan PPI
4) Bukti Dokumen Perencanaan PPI yang
terdapat dalam RUK dan RPK Puskesmas
5) Bukti Pelaksanaan PPI di Puskesmas

1) Bukti pelaksanaan monitoring dan


evaluasi pelaksanaan program PPI dengan
indikator yang telah ditetapkan.
2) Bukti penilaian kinerja PPI
3) Bukti rekomendasi perbaikan dan
tindaklanjutnya dari hasil monev program PPI

Wwancara Penggalian
Informasi terkait
pemantauan, evaluasi, tindak lanjut, dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program PPI

1) Datasupervisi/hasil audit Program PPI


2) Jika ada renovasi dilakukan ICRA konsturksi
Wawancara Penggalian
Informasi terkait pelaksanaan audit program
dan penyusunan ICRA konstruksi jika
ada renovasi.
1) Dokumen ICRA Program PPI
2) Dokumen Plan of Action (POA) sesuai hasil
ICRA
3) Bukti evaluasi hasil kegiatan program PPI.
Wawancara Penggalian
Informasi terkait
penyusunan ICRA program dan penyusunan
POA dan evaluasi kegiatan PPI

1) SOP penerapan kewaspadaan standar


seperti Penggunaan APD, pengelolaan Linen,
penempatan pasien, pengelolahan limbah,
Dekontamina si peralatan perawatan pasien
dengan benar dll
2) Dokumen Bukti penerapan
kewaspadaan standar berdasarkan regulasi
yang telah ditetapkan di Puskesmas
Pengamatan surveior terhadap
pelaksanakan penerapan kewaspadaan
standar sesuai regulasi yang ditetapkan
Wwancara Penggalian
informasi terkait proses penerapan
kewaspadaan standar

1) Bukti MOU dengan pihak ketiga


Wwancara Penggalian
informasi terkait proses dan
pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga

1) Dokumen edukasi kebersihan tangan kepada


karyawan Puskesmas, pasien, dan keluarga
pasien seperti penyediaan media edukasi
leflet,video dll, foto2 edukasi, daftar hadir
dan undangan saat melakukan edukasi jika
ada Wwancara
Penggalian
informasi tentang pelaksanaan edukasi
kebersihan tangan kepada petugas
Puskesmas dan pasien
Pengamatan surveior terhadap tersedianya
perlengkapan dan peralatan kebersihan
tangan seperti wastafel, ketersediaan air,
handrub, tisu dll

1) Dokumen audit kebersihan tangan


2) Dokumen evaluasi penyediaan
perlengkapan dan peralatan kebersihan tangan
Wawancara
Penggalian
informasi terkait pelaksanaan evaluasi
kebersihan tangan

1) SOP /alur pemisahan pelayanan Pasien


untuk mencegah terjadinya transmisi
2) SOP penetapan prosedur pelayanan unbtuk
mencegah terjadinya transmisi
Pengamatan surveior terhadap proses
pemisahan pasien untuk mencegah terjadinya
transmisi penularan sesuai dengan regulasi
dan penerapan prosedur pelayanan untuk
mencegah transmisi
Wwancara Penggalian
informasi terkait proses pemisahan pelayanan
pasien dan penerapan prosedur pelayanan
untuk mencegah terjadinya transmisi

1) Dokumen bukti evaluasi penerapan


kewaspadaan berdasarkan transmisi
2) Dokumen hasil tindaklanjut penerapan
kewaspadaan berdasarkan transmisi
Wwancara Penggalian
informasi terkait proses monitoring dan
evaluasi penerapan kewaspadaan
berdasarkan transmisi

1) Dokumen data kasus outbreak yang terjadi


di Puskesmas dan wilayah kerja Puskesmas.
Wawancara Penggalian
informasi terkait proses pengumpulan data
outbreak kepada petugas Puskesmas, Dinkes
Kabupaten/kota dan lintas sektor

1) Dokumen penanganan kejadian outbreak di


Puskesmas
Wwancara Penggalian
informasi terkait dengan kejadian
KLB kepada petugas Puskesmas, Dinkes
REKAPITULASI CAPAIAN
NB : Halaman ini tidak perlu diisi / diketik. Skor dan Nilai akan muncul otomatis.

NO BAB

1 BAB I. KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS


(KMP)
2 BAB II. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

BAB III. PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN


3
PERSEORANGAN (UKP), LABORATORIUM DAN KEFARMASIAN

4 BAB IV. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)


5 BAB V. PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS (PMP)
SKOR TOTAL & SKOR MAKSIMUM E.P

TANGGAL PENILAIAN MANDIRI: ..............


KEPALA PUSKESMAS: …..................

NAMA LENGKAP
PAIAN
muncul otomatis.

TOTAL SKOR SKOR CAPAIAN


MAKSIMUM E.P

0 1020 0

0 940 0

0 410 0

0 340 0
0 560 0
0 3270 0

Anda mungkin juga menyukai