SURAT OJT Diare PKM Okt 2023
SURAT OJT Diare PKM Okt 2023
DINAS KESEHATAN
Jln. RA Wiriaatmaja No.4 Purwokerto 53132
Telp. ( 0281 ) 632971, Fax ( 0281 ) 631502
Email: dinkes@banyumaskab.go.id Website:
www.dinkesbanyumas.go.id
Kasi P2PM
A. Latar Belakang
Diare merupakan gejala umum dari infeksi saluran cerna yang
disebabkan oleh berbagai macam patogen, termasuk bakteri, virus dan
protozoa. Diare lebih umum terjadi di negara berkembang karena kurangnya
air minum yang aman, sanitasi dan kebersihan, serta status gizi yang lebih
buruk. Menurut angka terbaru yang tersedia, diperkirakan 2,5 miliar orang
kekurangan fasilitas sanitasi yang layak, dan hampir satu miliar orang tidak
memiliki akses ke air minum yang aman.
Diare adalah penyakit endemis potensial Kejadian Luar Biasa (KLB)
yang sering disertai dengan kematian di Indonesia. Diare masih menjadi salah
satu masalah kesehatan di Indonesia sebagai penyumbang angka kematian
terbanyak pada kelompok anak usia 29 hari – 11 bulan. Diare merupakan
penyakit tebanyak nomor 2 yang menyebabkan kematian pada anak di
Indonesia yaitu sebanyak 746 kematian terhitung pada tahun 2019. Angka
kesakitan diare di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga Kesehatan sebesar
6,8%. Kelompok umur dengan prevalensi diare (berdasarkan diagnosis tenaga
Kesehatan) tertinggi yaitu pada kelompok umur 1-4 tahun sebesar 11,5% dan
pada bayi sebesar 9%.
Di Jawa Tengah Angka Kematian akibat diare pada balita mengalami
peningkatan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2021 terjadi 17 kematian dan
pada tahun 2022 terjadi 27 kematian dan pada tahun 2023 terjadi 50. Di
Kabupaten Banyumas pada tahun 2022 jumlah target penemuan Diare pada
semua umur sejumlah 49.750 kasus dan pada balita sebesar 17.503 kasus
dengan kasus diare dilayani pada semua umur sebesar 12.254 atau 24,6% dan
pada Balita sebesar 3.573 atau 20,4%. Capian pemberian oralit penderita Diare
pada semua umur dan balita sebesar 56,81%, dan mendapatkan Zinc pada
Balita sebesar 90,6%. Kematian akibat diare pada balita dipengaruhi oleh
adanya tatalaksana yang kurang tepat mulai dari rumah tangga sampai di
sarana Kesehatan. Selain itu validasi data yang kurang akurat dan pencatatan
yang ada di fasilitas pelayanan Kesehatan juga tidak dapat diabaikan.
Berdasarkan hasil kegiatan program pengendalian penyakit diare di
fasilitas pelayanan Kesehatan sangat diperlukan data yang valid mengenai
kasus diare terutama pada balita tatalaksana yang harus dilakukan untuk
menekan angka kematian pada balita. Untuk meningkatkan mutu pelayanan
agar sesuai dengan standart dan menekan angka kematian akibat diare pada
balita di puskesmas, maka dibutuhkan kegiatan OJT Tatalaksana Diare sesuai
standar guna mengetahui seberapa jauh tatalaksana diare pada balita sudah
dilaksanakan.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Mendapatkan angka kesakitan serta angka kematian diare pada balita dan
gambaran tatalaksana pengobatan kasus diare balita di Kabupaten
Banyumas.
2) Tujuan Khusus
1. Sosialisasi tatalaksana kasus diare balita sesuai standar dengan
menggunakan Lima Langkah Tuntaskan Diare,
2. Memantau standar pelayanan pada kasus diare pada balita di tingkat
Rumah Sakit,
3. Validasi pencatatan dan pelaporan angka penemuan kasus dan
kematian balita akibat diare.
C. Peserta Kegiatan
Adapun peserta kegiatan adalah petugas pengelola program Diare
Puskesmas se-Kabupaten Banyumas.
E. Sumber Anggaran
Biaya dalam kegiatan On The Job Training Tatalaksana Diare berasal dari
sumber dana APBN yang dibebankan pada DIPA Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit tahun 2023.
F. Pembiayaan
Kasi P2PM