Anda di halaman 1dari 25

JULI 2023

18
DASARHUKUMPENYELENGARAANANGKUTANSUNGAI DANDANAU

1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

3
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM.73 Tahun 2004 dan Perubahannya
Nomor : PM. 61 tahun 2021 Tentang PenyelenggaraanAngkutan Sungai Danau

4
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Alur
Sungai Dan Danau

5 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan


Sungai Dan Danau
1. Di Kalimantan Barat dialiri banyak Sungai – sungai yang rata-rata 80 %
panjang sungai data dilayari, atau digunakan sebagai jaringan transportasi
sungai sejak dahulu.
2. Dimasa lalu dan sampai sekarang di Kalimantan Barat, aliran sungai
digunakan sebagai tempat lewatnya transportasi sungai yang mengangkut
logistik dan manusia di kota-kota pinggir sungai .
3. Berkembangnya Pusat Kegiatan dan Bisnis di Kabupaten/Kota di
Kalimantan Barat umunya dilewati sungai atau di daerah pinggiran Sungai
menjadi urat nadi kegiatan masyarakat dan perdagangan sangat
mebutuhkan sarana transportasi yang memadai
4. Kondisi Alur Sungai di Kalbar dapat digunakan sebagai Angkutan dengan
Kapasitas Besar dibanding melalui Jalan darat dimana kapasitas jalan di
Kalimantan Barat rata2 di Kalimantan Barat adalah kelas III dengan MST
maksimum 8 ton.

4
4
1. Terjadinya Pendangkalan Alur Pelayaran Sungai,
terutama pada daerah pertemuan sungai dengan laut dan
Anjir dan belum adanya perawatan secara regular.
2. Minimnya Sarana Navigasi Pelayaran arau Rambu-rambu
Sungai di Jaringan Transportasi Sungai
3. Masih terbatasnya Fasilitas dan prasarana Pelabuhan
Sungai di Kota-Kota di pinggiran Sungai terutama
Fasilitas dermaga dan Area Penumpukan Barang
4. Masih Minimnya penerapan Standar Keselamatan
Angkutan Sungai dan Danau

5
5
6. Kurang Koordinasi pembangunan infrastruktur lintasan
sebidang jembatan yang Ruang bebasnya tidak sesuai standar
sehingga menjadi kendala kepal-kapal yang yang bermuatan
besar melewati di bawah jembatan tersebut ( contoh sering
terjadi tabrakan kapal ponton pada pilar jembatan Kapuas I )
7. Tingkat keterpaduan transportasi sungai dan penyeberangan
dengan moda lain (antar moda) masih rendah, sehingga
pelayanan dari pintu ke pintu (door to door services) belum
dapat terwujud
8. Kurangnya dukungan SDM untuk transportasi SDP

6
6
ANGKUTAN SUNGAI

KEUNGGULAN
• BIAYA RELATIF MURAH
• KAPASITAS BESAR
• KONTRIBUSI TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN KECIL
• PELUANG BESAR SBG OJEK WISATA AIR

KELEMAHAN
• KECEPATAN RELATIF RENDAH
• KETERGANTUNGAN DENGAN KONDISI ALUR PELAYARAN
• KURANGNYA KONEKTIVITAS DGN MODA LAIN
2. 3.
1.
ADANYA FASILITAS
PERUBAHAN
PERKEMBANGAN KEMUDAHAN
KONDISI SUNGAI
PEMBANGUNAN UNTUK
YANG BANYAK
INFRASTRUKTUR MENDAPATKAN
MENGALAMI
JALAN DAN KEPEMILIKAN
PENDANGKALAN
JEMBATAN KENDARAAN
DAN PENYEMPITAN
BERMOTOR
Navigable
Lebar Rata2 Panjang (Km)
Ratio
No Nama Sungai
POTENSI SUNGAI SEBAGAI (Meter) Seluruhnya Dilayari (%)
ALUR PELAYARAN 1. Sungai Kapuas ± 350 s/d 1000 1,087 870 80.04
TRANSPORASI SUNGAI 2. Sungai Landak ± 350 178 162 91.01
- 24 DAS sungaidiKalbar 3. Sungai Ambawang ± 300 52 52 100.00
- 80%dapatdilayari 4. Sungai Kubu ± 200 38 38 100.00
5. Sungai Punggur Besar ± 400 s/d 600 73 73 100.00
6. Sungai Terentang ± 300 40 40 100.00
7. Sungai Sambas Besar ± 350 233 208 89.27
8. Sungai Sekayam ± 350 147 110 74.83
9. Sungai Ketungau ± 350 105 50 47.62
10. Sungai Tawang ± 350 33 33 100.00
11. Sungai Melawi ± 350 471 227 48.20
12. Sungai Pinoh ± 350 93 15 16.13
13. Sungai Tayan ± 200 51 7 13.73
14. Sungai Sekadau ± 200 83 52 62.65
15. Sungai Bunut ± 200 26 26 100.00
16. Sungai Belitang ± 200 38 17 44.74
17. Sungai Sibau ± 200 60 21 35.00
18. Sungai Embaloh ± 200 139 20 14.39
19. Sungai Mendawak ± 200 181 181 100.00
20. Sungai Silat ± 200 93 20 21.51
21. Sungai Pawan ± 350 197 107 54.31
22. Sungai Kendawangan ± 350 128 68 53.13
23. Sungai Pesaguan ± 350 65 45 69.23
24. Sungai Jelai ± 350 125 30 24.00
25 Sungai Mempawah ± 300 119 95 79,83
JUMLAH 3,855 2,472 66.17
PETA SEBARAN
ALIRAN SUNGAI DI KALBAR
Sudah ditetapkan Kelas Alur:
✓ Sungai Kapuas rata2 Kelas I
✓ Sungai Sambas rata2 Kelas III
✓Sungai Mempawah rata2 kelas III
Belum ditetapkan Kelas Alur :
✓ Sungai Pawan rata2 Kelas II

SEBARAN DAERAH YANG MASIH


MENGANDALKAN ANGKUTAN SUNGAI DI
KALBAR (Kab. Kapuas Hulu) :
1. Silat Hilir : 21.073 jiwa;
2. Semitau : 9.910 jiwa;
3. Suhaid : 9.917 jiwa;
4. Selimbau : 14.236 jiwa;
5. Jongkong : 11.431 jiwa;
6. Bunut Hilir : 8.925 jiwa;
7. Embaloh Hilir : 6.085.

Total 7 Kecamatan dan 81.577 Jiwa


STANDARD FASILITAS ALUR PELAYARAN SUNGAI DI KALBAR (Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Alur Sungai Dan Danau)

Perencanaan Fasilitas Alur Pelayaran dapat


Penyelenggar- berupa :
• pemindahan kapal sungai dan
aan Fasilitas danau (ship lock);
Pembangunan / pengadaan dan
Alur-pelayaran • bendungan pengatur kedalaman
pemasangan
Sungai Dan alur (navigation barrage);
Danau • bangunan pengangkat kapal
Pemeliharaan sungai dan danau (ship lift);
• kanal;
• rambu;
Direktur Jenderal, Fasilitas di • pos pengawasan;
Alur-pelayaran Kelas I • halte;
• pencatat skala tinggi air;
Gubernur, Fasilitas di Alur- • bangunan penahan arus;
pelayaran Kelas II • bangunan pengatur arus;
Dilaksanakan
oleh Bupati/ Walikota, Fasilitas di • dinding penahan tanah/tebing
sungai; dan
Alur-pelayaran Kelas III • kolam penampung lumpur.
PETA ALUR PELAYARAN
SUNGAI KAPUAS -
PANJANG : 477 KM
(Kep Menhub Nomor KP 1298
Tahun 2018 tentang Alur Pelayaran
Sungai Kapuas di Prov Kalbar)
PETA ALUR PELAYARAN
SUNGAI MEMPAWAH -
PANJANG : 119 KM
(Sesuai Kep. Menhub Nomor
178 TAHUN 2020 tentang
Alur Pelayaran Sungai
Mempawah di Prov
kalimantan Barat
PETA ALUR PELAYARAN
SUNGAI SAMBAS -
PANJANG : 137 KM
Kepmenhub Nomor KM 184
Tahun 2020 tentang Alur
Pelayaran Sungai Sambas di
Prov Kalbar
PETA ALUR PELAYARAN
SUNGAI PAWAN -
PANJANG : 80 KM
(Belum ditetapkan – survey
tahun 2019)
JUMLAH JUMLAH PENUMPANG TREND
POTENSI DAN PERAN PENTING NO. TRAYEK / LINTASAN KAPAL (Orang)
ANGKUTAN SUNGAI DI ( Unit) 2021 2022 (%)
KALBAR (Khsusnya utk melayani 1 Pontianak - Teluk Batang 7 28560 29120 1.96
daerah yang tidak akses jalan darat 2 Pontianak - Sukadana 5 10248 10492 2.38
atau kurang memadai 3 Pontianak - Sungai Radak - 5 8568 8864 3.45
4 Pontianak - Terindak 1 2940 3010 2.38
5 Pontianak - Dusun 1 7224 7396 2.38
6 Rasau Jaya - Teluk Batang 15 15876 61610 288.07
7 Rasau Jaya - Teluk Melano 7 6804 6963 2.34
8 Rasau Jaya – Paket (Durian Sebatang) 4 22092 22618 2.38
9 Rasau Jaya - Dusun 2 5880 6020 2.38
10 Rasau Jaya - Rumbiak
11 Batu Ampar - Seponti KKU 1 1680 1720 2.38
12 Sambas - Batu Belang 1 4200 4300 2.38
13 Pontianak - Kubu Padi 2 4788 4922 2.80
14 Pontianak - Retok 2 5628 5758 2.31
15 Pontianak - Bengkarek 2 2100 2150 2.38
16 Pontianak - Pasak 1 4620 4690 1.52
17 Pontianak - Sambeh 2 1260 1290 2.38
18 Pontianak - Sei Segak 1 1680 1708 1.67
19 Pontianak - Kuala Retok 1 1176 1196 1.70
20 Rasau Jaya - Teluk Barang 1 1347 416 -69.12
21 Desa Seponti - Sumber Agung 1 2874
JUMLAH 136671 187117 36.91
DER MAGA SUNGAI DI KALIMANTAN BARAT YANG MELAYANI ANGKUTAN
SUNGA ANTAR KAB/KOTA (Tidak termasuk tambatan perahu)
NO Pelab. Sungai NO Pelab. Sungai

1 Derm S Kapuas Indah PTK 17 Derm. S Sambas


2 Derm S Kapuas Besar PTK 18 Derm. S Sandai KTP
3 Derm. S Seng Hei PTK 19
9
Derm. S Mulia Baru KTP
10
4 Terminal Induk KM.9.2 KBR 20 Derm. S Kendawangan KTP
11
5 Derm S Rasau Jaya KBR 21
12
Derm. S Pinoh MLW
4 Derm S Sungai Durian KBR 22
13
Derm. S Kota Baru MLW
6 Derm S Terntang KBR 14
23 Derm. S Durisn STG
7 Derm S Sukalanting KBR 24 Derm. S Ringin STG
9 Derm S Sungai Radak KBR 25 Derm. S Serawai STG
10 Derm. S Kubu kBR 26 Derm. S Semitau KH
11 Derm. S Batu Ampar KBR 27 Derm. S Jongkong KH
12 Derm. S Padang Tikar KBR 28 Derm. S Kota Putussibau KH

13 Derm. S Tl Batang KKU 29 Derm. S Bunut KH


14 Derm . S. Tl Melano KKU 30 Derm. S Silat Hilir KH
15 Derm S. Sukadana KKU 31 Derm. S Bunut KH

16 Derm. S. S. Angung KKU 32 Derm. S Btg Lumpar KH


17
1. Konstruksi Kapal Sungai terbuat dari kayu tidak dilengkapi penyekatan seuai standar dan
dikerjakan tanpa menggunakan gambar teknik kapal
2. Mesin Kapal Sungai yang digunakan adalah Mesin darat/Sejenis mesin truk dengan Sistem
kemudi mengunakan sistem kendaraan darat tidak standar merine engine
3. Peralatan keselamatan Penumpang (pelampung dan life jaket), Raff sangat terbatas tidak sesuai
dengan jumlah Penumpang di Kapal
4. Kapal tidak dilengkapi peralatan radio navigasi , hanya menggunakan hp sehingga tidak dapat
mendapatkan informasi kondisi perairan dan tidak dapat berkomukasi dengan kapal lain dan
stasiun navigasi
5. Tata cara pemuatan yang tidak mengikut SOP dan berdasarkan kebiasaan dan tidak
mempertimbangkan keselamatan
6. Kompetensi Awak /Crew Kapal tidak memenuhi syarat , tidak mempunyai pendidikan formal dan
dan tidak memahami peraturan angkutan sungai.
7. Perilaku Penumpang umumnya tidak disipilin dan tidak mengindahkan tentang keselamatan
8. Masih adanya Pratek premanisme dalam pemuatan kapal sungai yang beroperasi

18
18
POTRET KONDISI ANGKUTAN SUNGAI DI KALBAR

P
A
E
N
L
G
A
K
B
U
U
T
H
A
A
N
N
S
S
U
U
N
N
G
G
A
A
I
I
PENGEMBANGAN TRANSPORTASI SUNGAI SEBAGAI FEEDER TERMINAL
KIJING PELABUHAN PONTIANAK

KENDALA JALAN AKSES TERMINAL KIJING PELABUHAN


PONTIANAK SAAT INI
• Mulai Tahun 2025 Semua Kegiatan Bongkar Muat Barang dilakukan di Terminal
Kijing dengan kapasitas Mak 2 Juta Teus diperkirakan akan menimbulkan
Bangkitan dan Tarikan Kendaraan Angkutan Barang yang tinggi pada Jalan Akses
Terminal Kijing
• Kelas Jalan Eksisting di Kalimantan Barat paling tinggi Kelas III (MST mak 8 T)
sedangkan Kendaraan Angkutan Kontainer memiliki MST 10 T
• Tata guna Lahan di daerah Jalan akses permukiman sangat terbatas untuk
dilakukan peningkatan/pelebaran kapasitas jalan

POTENSI JARINGAN TRANSPORTASI SUNGAI MENDUKUNG TERMINAL KIJING


PELABUHAN PONTIANAK
a. Sungai Kapuas, dengan Panjang 1087 KM yang dapat dilayari 80 % melintasi 6
Kabupaten/Kota di Kalbar sebagai jalur utama angkutan sungai
b. Sebagai Jalur Alternatif jaringan angkutan Barang melalui sungai mendukung
operasional Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak dikarenakan kapasitas jalan akses
eksisting terminal kijing kurang memadai dalam medukung angkutan kontainer di
terminal kijing kapasitas mak 2 juta Teus
c. Peningkatan Pelabuhan Sungai di Sungai Kapuas sebagai pengumpul Angkutan
Barang sbg feeder pelabuhan laut di Kalbar
1. Perubahan Paradigma Pembangunan Dan Penataan Kawasan
Pinggiran Sungai sebagai Beranda Depan ( konsep water front City di
setiap Kota/Kab. di Kalbar mendorong revitalisasi angkutan sungai
2. Wacana Kebijakan Zerro ODOL pada angkutan jalan mendorong
penggunaan moda angkutan lain (sungai) sebagai alternatif
3. Perkembangan Perkebunan sawit dan Pertambangan di Kalbar
membutuhkan moda transpotasi dgn kapasitas besar
4. Mulai 2025 Bongkar Muat Barang cargo maupun kontainer dilakukan
di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang berada di Alur Laut
P E L UA N G Kepulauan Indonesia (ALKI) I membutuhkan feeder moda angkutan
lain selain angkutan darat

1. Pemenuhan Standar Kelaikan Sarana Kapal dan Awak /Crew


Angkutan Sungai belum memenuhi Syarat
2. Pemanfaatan teknologi pada sarana transportasi sungai - terkendala
dana dan kualitas SDM
3. Peningkatan ketersediaan kompetensi SDM sesuai regulasi pelayaran
4. Peningkatan Keterpaduan Antar moda guna pemanfaatan potensi
angkutan sungai secara maksimal.
TA N TA N G A N
sarana KEWENANGAN PENYELENGGARAAN
ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

No DOKUMEN KEWENANGAN KETERANGAN

Pusat Prov Kab/ kota


1 Surat Ukur Kapal Sungai & Danau √ LOA < 20m = BPTD
LOA > 20m = DIT. TSDP
2 Pengesahan gambar rancang bangun kapal sungai dan danau √
Pengesahan gambar rancang bangun kapal sungai dan danau dlm rangka
3 √
perombakan
4 Pengusulan penggunaan nama dan penggantian nama kapal sungai dan danau; √
Pelaksanaan pengukuran kapal sungai dan danau, dan penerbitan surat ukur
5 √
atau surat keterangan ukur
BPTD (Pejabat
6 Pendaftaran hak milik kapal √
pendaftar/balik nama kapal)
7 Penerbitan Surat Tanda Kebangsaan Kapal (Pas Sungai dan Danau) √
8 Pemeriksaan dan sertifikasi garis muat kapal sungai dan danau √

9 Pemeriksaan dan sertifikasi keselamatan kapal sungai dan danau √ Marine Inspector SDP

10 Pengusulan Penerbitan Sertifikat Kecakapan Awak Kapal Sungai dan Danau √


KEWENANGAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN
ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

No DOKUMEN KEWENANGAN KETERANGAN


Pusat Prov Kab/ kota
Menurut Kewenganan Trayek
1 Pemberian Izin Trayek √ √ √
Kapal ASD berlayar ke laut atas Izin
2 Pemberian Izin Operasi √ √ √ Syahbandar dan memenuhi aspek kelaiklautan
kapal
Menurut Kewenganan Trayek
3 Tarif √ √ √
Layanan Penerbitan SPB ,SPOG, Surat Ijin Bongkar Muat
4 Barang dan B3, Surat Ijin Alih Muat Di Perairan (Ship To √ Syahbandar SDP
Ship), Salvage
5 Keperintisan Angkutan Sungai dan Danau √ √ √ Sumber Dana Subsidi APBN / APBD
6 Operator Pengelola Pelabuhan Sungai √ √ √ Menurut Kewenganan
Kompetensi Petugas Pemeriksa SPM Kapal
7 Pengawasan, penerbitan Sertifikat SPM Kapal Sungai √ √ √
ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Wajib melaporkan kepada Pemerintah dan
8 Angkutan Sungai Dan Danau Untuk Kepentingan Sendiri √ √ √
mendapat persetujuan berlayar dari Syahbandar
No DOKUMEN KEWENANGAN KETERANGAN

Pusat Prov Kab/ kota

C PRASARANA
Pengadaan dan Pemeliharaan Fasilitas
1 √ √ √ Menurut Penetapan Kelas Alur
Keselamatan Alur Sungai (Rambu, SBNP, dll)
2 Pengadaan Halte Sungai √ √ √ Menurut Penetapan Kelas Alur
Sumber Dana APBN (akun 5.3.6 hibah dan
3 Pembangunan dan Pemeliharaan Pelabuhan Sungai √ √ √ dikelola BPTD, Akun 5.2.6 hibah dan dikelola
pemda)

No DOKUMEN KEWENANGAN KETERANGAN

Pusat Prov Kab/ kota

D Pengawasan dan Operasi

1 Tusi Kesyahbandaran dan Gakum LLASDP √ Syahbandar SDP

2 Pemeriksaan Kecelakaan Kapal √ Syahbandar SDP


3 Pencegahan Pencemaran √ Syahbandar SDP
Monitoring ASD (Trayek, SPM Kapal, tarif, system
4 √ √ √ Sesuai kewenangannya
informasi operator, dll )
1. Angkutan sungai di Indonesia khususnya di Kalimantan Barat saat ini
sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat terintegrasi serta
bersaing dengan moda transportasi lainnya.
2. Angkutan sungai memiliki berbagai kelebihan, seperti biaya yang relatif
murah dengan kapasitas angkut yang besar dan biaya kompensasi
terhadap kerusakan lingkungan relatif kecil.
3. Angkutan sungai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai
objek pariwisata disamping fungsinya menjangkau daerah pedalaman yang
terpencil dan terisolasi yang belum terakses jalan darat.
4. Mendesak untuk dilakukan penataan kembali Sistem Transportasi sungai
dan navigasi. Untuk itu diperlukan adanya Revitalisasi Angkutan Sungai
yang sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat
untuk bersama-sama mengoptimalkan pemanfaatan angkutan sungai di
Kalimantan Barat.

25
25

Anda mungkin juga menyukai