Anda di halaman 1dari 8

MILLATI KHANIFA (3211416026)

LU’LU’IL MUNAWAROH (3211416028)


ATINA SALSABILA (3211416032)

MORFOMETRI DAS KALIOMBO

Das Kaliombo merupakan salah satu daerah aliran sungai yang berada di
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Akan tetapi sebagian kecil juga mencakup Kabupaten
Demak. DAS Kaliombo melewati beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Batealit,
Kecamatan Nalumsari, Kecamatan Mayong, Kecamatan Pecangaan, Kecamatan
Kalinyamatan, Kecamatan Welahan dan Kecamatan Kedung. DAS Kaliombo sebagian
berada di dataran rendah yaitu pada ketinggian lebih dari 200 mdpl sampai 1.496 mdpl
pada bagian hulu DAS, dan 0-200 mdpl pada bagian tengah sampai hilir DAS. Bagian
DAS Kaliombo yaitu:

Bagian Hulu : Kecamatan Batealit, Kecamatan Mayong dan Kecamatan


Nalumsari
Bagian Tengah : Kecamatan Pecangaan, Kecamatan Kalinyamatan dan
Kecamatan Welahan.
Bagian Hilir : Kecamatan Kedung.

Gambar 1. Peta Ketinggian DAS Kaliombo

Luas DAS merupakan luas keseluruhan DAS sebagai suatu sistem sungai dan
ditentukan berdasarkan pada kontur. Garis antar batas DAS adalah punggungan bukit
yang dapat membagi dan memisahkan air hujan ke masing-masing DAS. Dalam
MILLATI KHANIFA (3211416026)
LU’LU’IL MUNAWAROH (3211416028)
ATINA SALSABILA (3211416032)

Klasifikasi ukuran DAS berdasarkan luasnya dibagi menjadi 3 yaitu DAS Kecil,
luasnya < 5.000 Km2, DAS Sedang, luasnya 5.000-20.000 Km2, dan DAS Besar,
luasnya >20.000 Km2 . DAS Kaliombo memiliki luas sebesar 264,664 Km 2 dan
termasuk klasifikasi DAS Kecil.

Tabel 1. Luas DAS Kaliombo

   
Luas
DAS
(Km2)
Kaliomb 264,66460
o 1

Bentuk DAS mempunyai pengaruh pada pola aliran sungai dan ketajaman puncak
discharge banjir. Bentuk daerah aliran sungai ini sulit untuk dinyatakan secara
kuantitatif. Dengan membandingkan konfigurasi basin, dapat dibuat suatu indeks yang
didasarkan pada derajat kekasaran atau circularity dari DAS. Bentuk DAS, secara visual
bentuk DAS Kaliombo jika dilihat dari peta yaitu berbentuk bulu burung atau
memanjang atau lonjong. Secara kuantitatif bentuk DAS Kaliombo dapat diketahui
melalui beberapa pendekatan yaitu

a. Avery
Luas das = 264,66km2
Keliling das = 90 km
0,28 × Keliling DAS ( Km) 0,28× 90 25,2
Indeks Bentuk = = = = 1,55
√luas DAS .1/2 √ 264,66 .1/2 16.27
Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan jika indeks bentuk DAS
Kaliombo >1, artinya bentuk DAS bukan lingkaran, melainkan memanjang.
b. Horton
Luas das = 264,66km2
Panjang sungai terpanjang = 300 km
A 264,66
Rf = = = 0,0029
LbxLb 300 X 300
c. Miller
d. Luas das = 264,66km2
Keliling das = 90km

4 π A 4 π 264,66 3324,13
Rc = = = = 0,41
P2 90 2 8100
Hasil perhitungan menunjukkan nilai rc <1, artinya menurut pendekatan ini
bentuk DAS Kaliombo tidak lingkaran
e. Schumm
Luas das = 264,66km2
Panjang sungai terpanjang = 300 km
MILLATI KHANIFA (3211416026)
LU’LU’IL MUNAWAROH (3211416028)
ATINA SALSABILA (3211416032)

A 1/ 2 16.27
Re = 1,129 ( ) = 1,129( )= 1,129(0,054)=0,061
Lb 300

Sehingga dapat diketahui bentuk DAS Kaliombo adalah DAS bukan lingkaran,
melainkan memanjang. DAS memanjang memiliki relief yang tinggi (beda tinggi yang
besar) dan curam (Rai et al. , 2017; Chandrashekar e t al. , 2015; Vinutha & Janardhana,
2014; Vittala e t al. , 2004), tahap geomorfik muda (Rai et al. , 2017; Yangchan et al .,
2015), serta material geologi yang meloloskan air/ permeable (Chandrashekar e t al. ,
2014; Vinutha & Janardhana, 2014). DAS memanjang rentan terhadap erosi (Rai et al. ,
2017; Chandrashekar et al. , 2014).

Lereng (Slope), Kecepatan dan tenaga erosif dari overland flow sangat
dipengaruhi oleh tingkat kelerengan lapangan. Untuk mengukur lereng dapat dilakukan
dengan menggunakan alat Abney Level atau clinometer.

Gambar 2. Peta Kemiringan Lereng DAS Kaliombo

Kemiringan lereng pada DAS Kaliombo terdapat 4 yaitu kemiringan lereng >
40%, kemiringan lereng 15-25 %, kemiringan lereng 8-15% dan kemiringan lereng 0-
8%. Pada daerah hilir DAS Kaliombo memiliki kemiringan 0-8%, daerah tengah
memiliki kemiringan antara 0-8% dan 8-15%, sedangkan daerah hulu kemiringannya
antara 8-15%, 15-15% dan > 40%.
MILLATI KHANIFA (3211416026)
LU’LU’IL MUNAWAROH (3211416028)
ATINA SALSABILA (3211416032)

Jaringan Sungai, Metode kuantitatif untuk mengklasifikasikan sungai dalam DAS


adalah pemerian orde sungai maupun cabang – cabang sungai secara sistematis. Secara
teori pemerian orde sungai ada beberapa metode yang digunakan, antara lain Strahler,
Horton, Shreve, dll. Pada analisis ini akan dipergunakan metode Strahler seperti gambar
peta di bawah ini. Menurut metode perhitungan orde sungai oleh Strahler, DAS
Kaliombo memiliki 3 orde sungai dari hulu hingga hilir yaitu orde 1, 2, dan 3.

Gambar 3. Peta Jaringan Sungai DAS Kaliombo

Pada umumnya, semakin tinggi orde akan semakin sedikit jumlah ruas sungai.
Sementara mengenai panjang total sungai per orde, semakin tinggi orde sungai
menunjukkan semakin kecil total panjang sungainya (Vittala e t al ., 2004). Namun ada
kalanya tidak seperti itu. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat aliran sungai dari elevasi
yang sangat tinggi, adanya variasi litologi, dan lereng yang curam pada DAS yang
bersangkutan (Vittala et al ., 2004).

Tabel 2. Indeks Tingkat Percabangan Sungai


MILLATI KHANIFA (3211416026)
LU’LU’IL MUNAWAROH (3211416028)
ATINA SALSABILA (3211416032)

DAS Kaliombo termasuk dalam kategori DAS dengan alur sungai mempunyai
kenaikan dan penurunan muka air banjir tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lambat.
Karena memiliki orde 3.

Transpirasi, evaporasi dan faktor – faktor yang berpengaruh pada jumlah air yang
tersedia untuk aliran sungai, seluruhnya dipengaruhi oleh orientasi umum atau arah dari
DAS. Orientasi DAS secara normal dinyatakan dalam derajat azimuth atau arah kompas
seperti arah utara, timur laut, timur dan sebagainya. Tanda arah anak panah yang
menunjukkan arah DAS dapat dipakai sebagai muka DAS ( faces ). Arah aliran sungai
utama dapat juga dipakai sebagai prtunjuk umum orientasi DAS. LEE (1963)
menyatakan bahwa arah DAS dapat dinyatakan sebagai azimuth dari garis utara searah
jarum jam. Pada DAS Kaliombo memiliki orientasi DAS (Aspect) di arah Timur Laut
atau tepatnya 620U, dan menuju ke arah Barat Daya di Laut Jawa.

Gambar 4. Peta Orientasi DAS Kaliombo


MILLATI KHANIFA (3211416026)
LU’LU’IL MUNAWAROH (3211416028)
ATINA SALSABILA (3211416032)

Pola Aliran (Drainage Pattern), Bentuk pola aliran (drainage pattern) ada
bermacam – macam yang masing – masing dicirikan oleh kondisi yang dilewati oleh
sungai tersebut. pada DAS Kaliombo pola alirannya adalah Dendritik yang seperti
percabangan pohon, percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam.
Berkembang di batuan yang homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada
batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan
kristalin yang homogen.

Klasifikasi nilai kerapatan drainase (Dd) yang digunakan oleh Soewarno (1991)
adalah sebagai berikut: <0,25 = Rendah, 0,25-10 = Sedang, 10-25 = Tinggi, dan > 25 =
Sangat Tinggi. Berdasarkan klasifikasi tersebut, DAS Kaliombo memiliki kelas
kerapatan sedang dengan kerapatan drainase sebesar 1,1335 Km/Km 2. Menurut
Soewarno, 1991 menyatakan bahwa DAS dengan kerapatan drainase Sedang dengan
nilai kerapatan drainasenya 0,25-10 Km/Km2 dengan karakteristik alur sungai melewati
batuan dengan resistensi yang lebih lunak, sehingga angkutan sedimen yang terangkut
aliran akan lebih besar.

Tabel 3. Nilai Kerapatan Drainase DAS Kaliombo

Panjang
Luas Kerapatan Drainase
DAS Sungai
(Km2) (Km/Km2)
(Km)
Kaliomb
o 264,664601 300 1,133510106
MILLATI KHANIFA (3211416026)
LU’LU’IL MUNAWAROH (3211416028)
ATINA SALSABILA (3211416032)

Gambar 5. Peta Kerapatan Drainase DAS Kaliombo

Pusat Gravitasi DAS Kaliombo berada pada Koordinat X : 472603,057968 m dan


Y : 9258893,99721 m. Dan dapat di lihat pada peta pusat gravitasi DAS Kaliombo di
bawah ini.
MILLATI KHANIFA (3211416026)
LU’LU’IL MUNAWAROH (3211416028)
ATINA SALSABILA (3211416032)

Gambar 6. Peta Pusat Gravitasi DAS Kaliombo

Salah satu cara menghitung gradien sungai rata – rata adalah dengan slope faktor
yang dikembangkan oleh Benson (1962) dalam Peraturan Direktorat Jenderal Bina
Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial (2013) yaitu dengan menghitung lereng
saluran antara 10 % dan 85 % jarak dari outlet, seperti pada rumus berikut ini.
Gradien Sungai (Su) = (H85-H10)/ (0,75)Lb

Dimana : H adalah ketingian dan Lb adalah panjang sungai utama.

Lb adalah panjang sungai utama.

Gradien Sungai (Su) DAS Kaliombo = (H85-H10)/ (0,75)Lb

= (1.177,5-188,5)/(0,75)93,698

= 14,07

Jadi gradien sungai pada DAS Kaliombo sebesar 14,07.

Panjang sungai terpanjang dalam DAS Kaliombo diukur dari outlet ke sumber
asal air adalah pada sungai utama yaitu pada orde 1 yang memiliki panjang sungai
93,698 Km. Sungai ini bernama sungai Kaliombo.

Anda mungkin juga menyukai