Anda di halaman 1dari 21

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KITAB-KITAB ALLAH

MELALUI PENDEKATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI MI


MIFTAHUL HUDA LINGGASARI TAHUN 2023-2024

Proposal Penelitian Tindakan Kelas


Diajukan untuk memenuhi tugas perangkat pembelajaran dan PTK

Nama : Nofida Kurnia Fahmi S.Pd.I


Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Kemampuan Siswa Mengartikan Asmaul Husna Melalui
Strategi Card Short Pada Pelajaran Akidah Akhlak Kelas IV Di MI Muhammadiyah
KalialangTahun Pelajaran 2023/2024”.
Penulisan laporan ini merupakan bentuk upaya perbaikan pembelajaran yang berlangsung di MI
Muhammadiyah Kalialang, Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo. Dengan penuh
kerendahan hati penulis berharap apa yang ditulis ini akan memberi manfaat berharga bagi
perkembangan prestasi pendidikan pada umumnya. Penyusunan laporan perbaikan pembelajaran
ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa dukungan, dorongan, bimbingan dan bantuan pihak-pihak
terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada,
Yth:
1. Bapak Prof. Dr.Mansur, M,Ag selaku Dekan FTIK Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga
2. Bapak Prof. Dr. Rasimin, S.Pd., M. Pd selaku Wakil Dekan II FTIK sekaligus Ketua pengelola
PPG Daljab tahun 2023 LPTK UIN Salatiga
3. Bapak Imam Subqi, M.S.I, Kaprodi PPG FTIK UIN Salatiga sekaligus dosen pembimbing
PPG Daljab LPTK UIN Salatiga Tahun 2023
4. Ibu Mega Rahayu selaku Guru Pamong PPG Daljab LPTK UIN Salatiga Tahun 2023
5. Admin dan Helpdes PPG Daljab LPTK UIN Salatiga tahun 2023
6. Bapak Taufiq, S.H.I selaku Kepala MI Muhammadiyah Kalialang yang telah memberikan
izin untuk melakukan penelitian.
7. Rekan-rekan guru yang telah memberi dorongan dan dukungan seta motivasi selama
pelaksanaan PTK
8. Peserta didik kelas IV MI Muhammadiyah Kalialang Tahun Pelajaran 2023/2024
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Atas segala bantuan dan dukungannya , penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
setulus tulusnya, teriring doa semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda,
aamiin.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan
datang.

Wonosobo, 17 Oktober 2023

Nofida Kurnia Fahmi,S.Pd.I


LK-11a: Penyusunan Proposal PTK
Daftar Isi

Bab Subbab Halaman


Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Rumusan Masalah
Pendahuluan Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kerangka Landasan Teori
Teori Penelitian Terdahulu
Jenis Penelitian
Metode Variabel Penelitian
Penelitian Populasi dan Sampel
Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data

Daftar Pustaka
Pendahuluan

Latar Belakang Masalah


Pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk karakter dan mengembangkan potensi
peserta didik. Dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal, pemahaman siswa tentang materi yang
diajarkan sangat penting. Namun, dalam praktiknya, tidak semua siswa dapat mencapai pemahaman
yang baik terhadap materi pelajaran. Banyak faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan pembelajaran,
termasuk metode pembelajaran yang digunakan.
Metode pembelajaran memegang peran yang signifikan dalam memfasilitasi proses pembelajaran
siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah pendekatan penelitian tindakan
kelas (PTK). PTK merupakan metode yang menekankan pada perbaikan berkelanjutan melalui siklus
pengamatan, tindakan, dan refleksi. Metode ini memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk
berkolaborasi dalam meningkatkan proses belajar-mengajar.
Materi mengenai Kitab-Kitab Allah, seperti Al-Quran dan Hadis, memiliki signifikansi besar
dalam agama Islam. Pemahaman yang baik tentang Kitab-Kitab Allah adalah kunci untuk praktik
keagamaan yang benar dan bermakna. Dalam konteks MI Miftahul Huda Linggasari pada tahun ajaran
2023-2024, pemahaman siswa tentang Kitab-Kitab Allah mungkin memerlukan peningkatan.
Melalui pendekatan penelitian tindakan kelas, kita dapat merancang strategi untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang Kitab-Kitab Allah. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk secara
sistematis mengidentifikasi masalah dalam pemahaman siswa, merancang tindakan perbaikan, dan
mengukur dampak dari tindakan tersebut.
Penting untuk mencatat bahwa pemahaman yang mendalam tentang Kitab-Kitab Allah tidak
hanya memiliki nilai dalam hal pendidikan agama, tetapi juga dalam membentuk karakter siswa dan
membantu mereka memahami nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian tindakan kelas ini akan memberikan wawasan yang berharga tentang efektivitas
metode pembelajaran tertentu dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang Kitab-Kitab Allah. Hasil
dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan pendidikan agama
di MI Miftahul Huda Linggasari dan menghasilkan siswa yang lebih berpengetahuan dan berakhlak.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA
TERHADAP KITAB-KITAB ALLAH MELALUI PENDEKATAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS DI MI MIFTAHUL HUDA LINGGASARI TAHUN 2023-2024
Rumusan Masalah:
Berdasarkan konteks penelitian di MI Miftahul Huda Linggasari tahun ajaran 2023-2024, rumusan
masalah penelitian tentang peningkatan pemahaman siswa terhadap Kitab-Kitab Allah melalui
pendekatan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Apa tingkat pemahaman siswa terhadap Kitab-Kitab Allah, termasuk Al-Quran dan Hadis, di MI
Miftahul Huda Linggasari pada tahun 2023-2024?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap Kitab-Kitab Allah di MI
Miftahul Huda Linggasari?
3. Bagaimana penerapan pendekatan penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap Kitab-Kitab Allah di MI Miftahul Huda Linggasari?

Tujuan Penelitian:
Tujuan penelitian tentang peningkatan pemahaman siswa terhadap Kitab-Kitab Allah melalui pendekatan
penelitian tindakan kelas di MI Miftahul Huda Linggasari tahun 2023-2024 adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur tingkat pemahaman awal siswa terhadap Kitab-Kitab Allah, termasuk Al-Quran
dan Hadis, di MI Miftahul Huda Linggasari.
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pemahaman siswa terhadap Kitab-Kitab
Allah di MI Miftahul Huda Linggasari.
3. Untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi tindakan perbaikan berkelanjutan
menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap Kitab-Kitab Allah.
4. Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah penerapan tindakan perbaikan menggunakan
pendekatan penelitian tindakan kelas.
5. Untuk menghasilkan rekomendasi dan panduan yang dapat digunakan oleh MI Miftahul Huda
Linggasari dan sekolah-sekolah lainnya dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang
Kitab-Kitab Allah dan pendidikan agama Islam secara keseluruhan.
Kerangka Teori

Landasan Teori
1. Kitab Kitab Allah dalam Islam
Pemahaman mendalam tentang kitab-kitab Allah dalam Islam adalah esensial untuk membentuk
pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama Islam. Kitab-kitab Allah dalam Islam mencakup
Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur'an. Pemahaman mendalam tentang kitab-kitab Allah dalam Islam
memungkinkan umat Islam untuk memahami akar ajaran agama mereka, menghormati peran para nabi
dalam menyebarkan pesan Allah, dan mengintegrasikan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu, ini juga memungkinkan dialog antarumat beragama yang lebih baik dan saling
pengertian dalam masyarakat yang multikultural.
Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur'an adalah kitab-kitab suci yang memiliki peran penting dalam
agama Islam. Di bawah ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing kitab dan pentingnya
pemahaman mereka:
a) Taurat:
 Penurunan dan Pentingnya: Taurat adalah kitab yang diyakini diturunkan kepada Nabi Musa (as)
oleh Allah sebagai bagian dari wahyu suci. Taurat mengandung hukum-hukum dan petunjuk
untuk Bani Israil, termasuk ajaran tentang penyembahan Allah yang tunggal dan larangan
menyembah berhala. Taurat juga mencakup sejarah perjanjian Allah dengan Bani Israil.
 Nilai: Memahami Taurat adalah penting bagi umat Islam karena kitab ini memiliki akar-akar
iman dalam sejarah ajaran Islam. Pengetahuan tentang Taurat memungkinkan umat Islam untuk
menghormati peran besar Nabi Musa (as) dalam menyampaikan ajaran Allah kepada umat
manusia. Ini juga membantu umat Islam memahami dasar-dasar etika dan hukum dalam agama
mereka.
b) Zabur:
 Penurunan dan Pentingnya: Zabur adalah kitab yang diyakini diturunkan kepada Nabi Daud (as).
Kitab ini berisi dzikir, pengajaran, hikmah, dan pujian kepada Allah. Zabur digunakan dalam
beribadah dan sebagai sumber inspirasi bagi para nabi.
 Nilai: Pemahaman tentang Zabur membantu umat Islam menghargai pentingnya penyembahan,
dzikir, dan hubungan pribadi dengan Allah dalam agama. Zabur juga mengilustrasikan hubungan
yang mendalam antara Allah dan para nabi-Nya, terutama Nabi Daud (as), dan memberikan
contoh tentang bagaimana mengungkapkan rasa syukur dan ketergantungan kepada Allah.
c) Injil:
 Penurunan dan Pentingnya: Injil adalah kitab yang diyakini diturunkan kepada Nabi Isa (as)
dalam ajaran agama Kristen. Kitab ini mengandung kabar gembira (gospel) tentang
penyelamatan dan ajaran moral yang diberikan oleh Nabi Isa (as).
 Nilai: Pemahaman tentang Injil memungkinkan umat Islam untuk mengenal dan menghormati
kitab suci agama Kristen. Ini juga membantu dalam memahami persamaan dan perbedaan antara
agama-agama samawi seperti Islam dan Kristen. Pemahaman ini dapat mempromosikan dialog
antar-agama dan saling pengertian.
d) Al-Qur'an:
 Penurunan dan Pentingnya: Al-Qur'an adalah kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad (Saw) selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Al-Qur'an adalah pedoman utama bagi
umat Islam dan mengandung ajaran tentang akidah, ibadah, penciptaan manusia, kisah-kisah para
nabi, hubungan manusia dengan Allah, dan petunjuk untuk berkeluarga, bermasyarakat, dan
bernegara.
 Nilai: Al-Qur'an adalah sumber utama ajaran agama Islam. Pemahaman yang mendalam tentang
Al-Qur'an adalah kunci untuk memahami keyakinan, etika, dan aturan dalam agama. Kitab suci
ini juga mengandung ajaran moral dan etika yang relevan untuk kehidupan sehari-hari,
membimbing umat Islam dalam menjalani hidup yang bermakna dan baik.
Pemahaman yang mendalam tentang kitab-kitab ini memperkaya keyakinan, memperdalam pemahaman
agama, dan memungkinkan umat Islam untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dalam tatanan
sosial dan spiritual mereka. Pemahaman ini juga mendukung dialog antar-agama dan pemahaman yang
lebih baik antara berbagai kelompok agama dalam masyarakat.
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a) Pengertian PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pendekatan metodologis yang digunakan dalam
dunia pendidikan untuk memahami, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta
mengatasi masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar. PTK berfokus pada tindakan
konkret yang dilakukan oleh guru dan melibatkan interaksi aktif antara guru, siswa, dan
lingkungan pembelajaran. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tentang konsep PTK:

b) Cara Kerja PTK


 PTK dimulai dengan mengidentifikasi masalah atau tantangan dalam pembelajaran. Guru
mengumpulkan data terkait masalah tersebut, seperti hasil tes, observasi, atau umpan balik
siswa.
 Setelah data terkumpul, guru merancang tindakan atau perubahan yang akan
diimplementasikan dalam kelas. Tindakan ini dapat berupa perubahan metode pengajaran,
penyesuaian kurikulum, atau penggunaan sumber daya pembelajaran yang berbeda.
 Guru melaksanakan tindakan tersebut dalam kelas, dan selama proses ini, data tambahan
dapat terus dikumpulkan untuk memantau dampak perubahan.
 Setelah implementasi tindakan, data hasil belajar siswa, serta respons dan feedback dari
siswa, digunakan untuk mengevaluasi efektivitas tindakan. Guru melakukan refleksi dan
analisis data untuk menentukan apakah perbaikan yang diinginkan telah tercapai atau apakah
perlu dilakukan perubahan lebih lanjut.
 Siklus PTK dapat berlangsung berulang, dengan guru terus melakukan perbaikan
berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi.
c) Partisipasi Siswa dan Guru
PTK melibatkan peran aktif guru sebagai inisiator perubahan dan siswa sebagai penerima
pengajaran. Guru berperan dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi perubahan
pembelajaran, sementara siswa memberikan feedback penting tentang dampak perubahan
tersebut pada pembelajaran mereka.
d) Tujuan PTK
 Tujuan utama dari PTK adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ini mencakup
peningkatan pemahaman siswa, hasil belajar, dan efektivitas pengajaran.
 Selain itu, PTK juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang lebih luas
dalam konteks pembelajaran, seperti perubahan kurikulum, penggunaan teknologi
pendidikan, atau pengelolaan kelas.
e) Aspek Siklus PTK:
 Siklus PTK melibatkan beberapa tahap, termasuk perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
 Perencanaan melibatkan identifikasi masalah, merancang tindakan, dan mengumpulkan data
awal.
 Tindakan adalah implementasi perubahan atau tindakan yang direncanakan dalam kelas.
 Observasi melibatkan pengumpulan data selama pelaksanaan tindakan.
 Refleksi adalah tahap analisis data dan evaluasi dampak perubahan.
f) Pengembangan Strategi Pembelajaran yang Lebih Efektif:
Salah satu aspek penting dari PTK adalah upaya untuk mengembangkan strategi pembelajaran
yang lebih efektif. Guru dapat menggunakan data hasil evaluasi untuk memperbaiki pengajaran
mereka dan mencapai tujuan pembelajaran.
g) Kelebihan dan kelemahan PTK
Kelebihan PTK:
 Kemampuan Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Salah satu kelebihan utama PTK adalah
kemampuannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan. Guru dapat
merancang perubahan yang sesuai dengan kebutuhan kelas mereka, sehingga pembelajaran
menjadi lebih efektif.
 Penggunaan Data: PTK berfokus pada pengumpulan dan analisis data yang terkait dengan
pembelajaran. Ini memungkinkan guru untuk membuat keputusan yang didasarkan pada
bukti dan memantau perkembangan siswa secara objektif.
 Keterlibatan Guru dan Siswa: PTK melibatkan guru sebagai inisiator perubahan dan siswa
sebagai penerima pembelajaran. Ini menciptakan keterlibatan aktif dari semua pihak yang
terlibat dalam proses pembelajaran.
 Kemampuan Adaptasi: PTK memungkinkan guru untuk dengan cepat merespons perubahan
yang muncul dalam kelas mereka. Hal ini membantu dalam mengatasi masalah yang
mungkin muncul selama proses pembelajaran.
 Peningkatan Keterampilan Guru: Melalui siklus berulang PTK, guru dapat mengembangkan
keterampilan pengajaran mereka. Mereka belajar dari pengalaman dan terus meningkatkan
praktik pembelajaran mereka.
 Kustomisasi Pembelajaran: PTK memungkinkan guru untuk menyesuaikan pembelajaran
dengan kebutuhan siswa mereka. Ini sangat penting dalam konteks kelas yang beragam.
Kelemahan PTK:
 Waktu dan Tenaga: Proses PTK membutuhkan waktu dan tenaga yang signifikan. Guru harus
mengumpulkan data, merancang tindakan, melaksanakannya, dan melakukan evaluasi, yang
semuanya memerlukan waktu yang lebih lama daripada metode pengajaran konvensional.
 Keterampilan Metodologis: Guru perlu memiliki pemahaman yang baik tentang metode
penelitian dan analisis data. Keterampilan ini mungkin tidak dimiliki oleh semua guru.
 Kurangnya Umumnya Hasil: Hasil dari PTK seringkali bersifat spesifik untuk kelas dan
situasi tertentu. Ini berarti bahwa temuan tidak selalu dapat diterapkan secara langsung di
lingkungan pembelajaran lain.
 Biaya: Implementasi PTK dapat memerlukan biaya tambahan, terutama jika melibatkan
penggunaan sumber daya tambahan atau teknologi pendidikan.
 Subyektivitas: Karena PTK melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan data yang
dikumpulkan, ada potensi untuk bias subjektif dalam analisis data dan interpretasi hasil.
 Kemungkinan Kecenderungan Guru: Terkadang guru dapat memiliki kecenderungan untuk
memilih data atau tindakan yang mendukung pandangan mereka sendiri, yang dapat
mengarah pada kesalahan dalam evaluasi.
PTK adalah alat yang kuat dalam dunia pendidikan karena memungkinkan guru untuk secara
sistematis meningkatkan pembelajaran di kelas mereka. Ini juga berfokus pada data yang dapat diukur
dan hasil konkret, yang membuatnya menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
PTK juga mempromosikan pengambilan keputusan yang didasarkan pada bukti, pengembangan metode
pengajaran yang lebih efektif, serta pemberdayaan guru sebagai agen perubahan dalam dunia
pendidikan.
Penelitian Terdahulu
1. Tesis yang ditulis oleh M. Asyhari, Program Magister IAIN Wali Songgo Semarang tahun 2011,
dengan judul “Supervisi Akademik Pengawas Tsanawiyah di Kabupaten Jepara”. Tujuan penelitian
tersebut adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan supervisi akademik pengawas Madrasah
tsanawiyah di Kabupaten Jepara yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Dalam pelaksanaan supervisi bagaimana supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas
memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan pembinaan oleh untuk meningkatkan kinerja guru
yang bermuara pada peningkatan kompetensi kemampuan profesional guru.
2. Tesis yang ditulis oleh Mardiyono, dengan judul “Supervisi Kunjungan Kelas dan Etos Kerja Guru
Hubungannya Dengan Kualitas Pengajaran Pada SMU Negeri Kabupaten Demak”. Fokus
penelitiannya bagaimana pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan oleh pengawas dan
etos kerja guru yang akan berpengaruh terhadap kualitas pengajaran. Menurut Mardiyono untuk
meningkatkan kualitas pengajaran sangat diperlukan supervisi kunjungan kelas, supervisi kunjungan
kelas yang secara rutinitas akan mempengaruhi pembelajaran. Supervisor dalam hal ini pengawas
akan melihat lansung pelaksanaan pembelajaran. Supervisi kunjungan kelas dan etos kerja guru
mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas pengajaran. Semakin sering dilakukan kegiatan
supervisi akademik dilaksanakan secara profesional oleh pengawas maupun kepala sekolah maka
akan meningkatkan kualitas pengajaran yang dilakukan guru.
3. Penelitian oleh Rasmin Simbolon dengan judul “Peningkatan Kompetensi Guru Membuat Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) Melalui Workshop Model P2FR di SMP Negeri 43 Medan”. Penelitinan ini
bertujuan untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi guru SMP Negeri 43 Medan membuat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selama ini karena kurangnya pemahaman guru membuat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi alasan bagi guru SMP Negeri 43 Medan tidak membuat
penelitian tersebut, padahal yang diharapkan guru harus mampu membuat Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Untuk membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan melalui Workshop Model
P2FR. Model yang digunakan dalam workshop ini adalah Model Kemmis yang dirancang dengan
proses siklus (cylical) yang terdiri dari 4 (empat) fase kegiatan yaitu: merencanakan (planning),
melakukan tindakan (action), mengamati (observatian), dan merefleksi (reflektif).
4. Penelitian Muhammad Hilal dan Yaumi “Pengembangan Kinerja Guru Melalui Penelitian Tindakan
Kelas Pada Sma Negeri Di Kota Palopo”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kompetensi guru pada SMA Negeri di Kota Palopo dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Apa
saja kendala yang mereka hadapi dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian lapangan yang kajiannya bersifat kua-litatif-verifikatif untuk mengungkap
makna yang ada di balik fenomena realitas sosial tentang pengembangan kinerja guru melalui PTK
pada SMA Negeri di Kota Palopo.
5. Penelitian oleh Saiful Annur tentang Pembinaan Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam yang
dilakukan oleh Pengawas PAI. Fokus penelitiannya bagaimana pemebinaan yang dilakukan
pengawas untuk meningkatkan profesionalitas Guru PAI. Menurut bahwa upaya pembinaan
profesionalitas guru PAI hendaklah dilakukan secara sistematis dan terencana dengan baik,
mengingat keberadaan guru agama merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
aktifitas pendidikan Islam.
Metode Penelitian

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang sesuai adalah "Penelitian Tindakan Kelas" (PTK). Penelitian tindakan kelas
adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas melalui serangkaian tindakan perbaikan berdasarkan
pengamatan dan refleksi.
Dalam kasus ini, dapat dilakukan PTK dengan fokus pada pengembangan dan evaluasi metode
pembelajaran "Make a Match" untuk mengajarkan konsep Iman kepada Allah dan Iman kepada Malaikat
Allah, serta mempromosikan nilai-nilai dalam profil pelajar yang Anda sebutkan, seperti bermanfaatkan
berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, kebinekaan global, kemandirian, bergotong royong, berpikir
kritis, dan kreativitas.
Langkah-langkah PTK melibatkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, dan tindakan
perbaikan berkelanjutan. Anda dapat menggunakan instrumen-instrumen yang telah Anda buat
sebelumnya untuk mengumpulkan data selama PTK. Tujuan utama dari PTK adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik melalui tindakan-tindakan yang terukur dan
terstruktur.
Pastikan untuk merencanakan PTK dengan cermat, melibatkan peserta didik, dan
melaksanakannya sesuai dengan rencana Anda. Hasil dari PTK dapat memberikan wawasan berharga
tentang efektivitas metode pembelajaran yang Anda gunakan, serta membantu Anda membuat perubahan
yang diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas.
Variabel Penelitian
Untuk membuat variabel penelitian dalam proyek penelitian tindakan kelas (PTK) Anda, Anda dapat
mempertimbangkan berbagai variabel yang berkaitan dengan tujuan dan fokus penelitian Anda. Berikut
adalah beberapa contoh variabel penelitian yang dapat digunakan:
a) Variabel Independen (Faktor-faktor yang Anda kendalikan):
 Metode Pembelajaran: Misalnya, "Penggunaan metode Make a Match dalam pembelajaran
konsep Iman kepada Allah dan Iman kepada Malaikat Allah."
 Implementasi Nilai-Nilai Pancasila: Misalnya, "Penerapan nilai-nilai beriman, bertaqwa, dan
berakhlak mulia dalam pembelajaran."
b) Variabel Dependen (Hasil atau Efek yang Anda ukur):
 Pemahaman Konsep: Misalnya, "Pemahaman peserta didik terhadap konsep Iman kepada
Allah dan Iman kepada Malaikat Allah setelah pembelajaran."
 Kemampuan Berdoa: Misalnya, "Frequentasi berdoa peserta didik sebelum dan sesudah
pembelajaran."
 Kemampuan Kerja Sama: Misalnya, "Kemampuan peserta didik untuk bekerja sama dalam
kelompok ketika mengerjakan tugas Card Sort."
 Kemampuan Berpikir Kritis: Misalnya, "Kemampuan peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan kritis terkait materi pembelajaran."
c) Variabel Kontrol (Variabel tambahan yang mungkin memengaruhi hasil):
 Tingkat Kemampuan Awal Peserta Didik: Misalnya, "Tingkat pemahaman awal peserta didik
terhadap konsep Iman kepada Allah dan Iman kepada Malaikat Allah sebelum pembelajaran."
 Dukungan Guru: Misalnya, "Dukungan guru dalam menerapkan metode Make a Match."
d) Variabel Moderator (Variabel yang memengaruhi hubungan antara variabel independen dan
dependen):
Motivasi Peserta Didik: Misalnya, "Motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan
berpartisipasi dalam kegiatan berkelompok."
e) Variabel Intervensi (Variabel yang mencakup tindakan atau perubahan yang Anda lakukan dalam
PTK):
Perubahan dalam Desain Pembelajaran: Misalnya, "Perubahan dalam desain pembelajaran
berdasarkan model Make a Match."

Populasi dan Sampel


Dalam merencanakan populasi dan sampel untuk penelitian tindakan kelas (PTK) Anda, pertama-tama,
Anda perlu memahami siapa yang akan menjadi subjek penelitian Anda (populasi) dan berapa jumlah
peserta didik yang akan Anda pilih untuk menjadi sampel dalam penelitian Anda. Berdasarkan deskripsi
Anda, berikut adalah populasi dan contoh cara merencanakan sampel:
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah "peserta didik regular atau tipikal umum yang telah mempelajari
konsep Iman kepada Allah dan Iman kepada Malaikat Allah." Populasi ini mencakup semua peserta
didik yang memenuhi kriteria ini di sekolah atau di kelas.

Sampel
Sampel adalah sekelompok peserta didik yang akan menjadi subjek penelitian ini. Ada beberapa metode
pengambilan sampel yang dapat digunakan:
 Purposive Sampling (Sampel Khusus)
Dengan memilih peserta didik yang secara khusus sesuai dengan kriteria yang telah tetapkan,
seperti peserta didik dengan tingkat pemahaman yang berbeda, atau yang menunjukkan
perbedaan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila dan Rahmatan lil Alamin.
 Stratified Sampling (Sampel Bertingkat)
Jika ada variasi dalam populasi, maka dapat membuat kelompok-kelompok (strata) berdasarkan
karakteristik tertentu, seperti tingkat pemahaman awal, lalu mengambil sampel acak dari setiap
strata.
 Random Sampling (Sampel Acak)
Dapat menggunakan metode pengambilan sampel acak jika ingin memastikan bahwa setiap
peserta didik memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
 Cluster Sampling (Sampel Berkelompok)
Dapat memilih beberapa kelas sebagai unit sampel dan mengambil sampel dari kelas-kelas
tersebut.

Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, perlu mengumpulkan data untuk memahami dampak
penggunaan metode "Make a Match" terhadap pemahaman peserta didik terhadap konsep Iman kepada
Allah dan Iman kepada Malaikat Allah, serta pengembangan nilai-nilai dalam profil pelajar Pancasila
dan Rahmatan lil Alamin. Berikut adalah beberapa jenis, sumber, dan teknik pengumpulan data yang
dapat di gunakan:
Jenis Pengumpulan Data
 Data Kuantitatif: Data numerik yang dapat diukur dan dianalisis secara statistik.
 Data Kualitatif: Data non-numerik yang menggambarkan konteks, pandangan, dan pengalaman
peserta didik.
Sumber Data
 Observasi: Melibatkan pengamatan langsung terhadap perilaku, partisipasi, atau interaksi peserta
didik selama pembelajaran.
 Kuesioner: Penggunaan angket untuk mengukur persepsi, pendapat, atau penilaian peserta didik
terkait pemahaman mereka terhadap konsep, metode pembelajaran, atau nilai-nilai Pancasila dan
Rahmatan lil Alamin.
 Wawancara: Wawancara dengan peserta didik untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang
pemahaman mereka terhadap materi ajar dan nilai-nilai yang diterapkan.
 Dokumentasi: Analisis dokumen seperti tugas, hasil kerja peserta didik, dan catatan pembelajaran
yang dapat memberikan bukti konkret tentang pemahaman dan partisipasi peserta didik.
Teknik Pengumpulan Data
 Pre-Test dan Post-Test: Memberikan tes sebelum dan setelah pelaksanaan metode "Make a
Match" untuk mengukur perubahan dalam pemahaman peserta didik terhadap konsep Iman
kepada Allah dan Iman kepada Malaikat Allah.
 Observasi Partisipatif: Mengamati peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran dengan
metode "Make a Match" untuk memahami tingkat partisipasi dan interaksi mereka.
 Kuesioner: Menyebarkan kuesioner sebelum dan setelah pembelajaran untuk mengukur
perubahan persepsi peserta didik terkait nilai-nilai Pancasila dan Rahmatan lil Alamin serta
penggunaan metode pembelajaran.
 Wawancara: Melakukan wawancara individu dengan peserta didik untuk mendalami pandangan
dan pengalaman mereka terhadap pembelajaran dan nilai-nilai yang dipromosikan.
 Analisis Dokumen: Mengumpulkan dan menganalisis hasil tugas atau proyek yang peserta didik
selesaikan dalam konteks pembelajaran.
Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Djamaroh, S. B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamaroh, S. B., & Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Furchan, H. A. (2004). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hadi, S. (2004). Metodologi Research (Jilid I). Yogyakarta: Andi Offset.
Hadi, S. (2004). Metodologi Research (Jilid II). Yogyakarta: Andi Offset.
Ihsan, F. (2008). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Poerwadarminta, W. J. S. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran: sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.
Saminanto. (2010). Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rasail Media Group.
Sanjaya, W. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Sukmadinata, N. S. (2000). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Thoha, C. (Teknik Evaluasi Pendidikan). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. (1990). Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press.
Tim Redaksi. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Redaksi. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI NO.20 TH. 2003).
Jakarta: Sinar Grafika.
Wiratmaja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
LK-11b: Penyusunan Instrumen PTK
No Sumber Teknik Alat Jenis Contoh Instrumen
Data Pengumpulan Instrumen Instrumen
Data
1 Observasi Observasi Checklist Data Checklist untuk
Partisipatif Observasi Kuantitatif mengamati partisipasi
peserta didik selama
pembelajaran "Make a
Match."
2 Kuesioner Pre-Test dan Kuesioner Data Kuesioner sebelum
Post-Test Pemahaman Kuantitatif dan sesudah
Konsep pelaksanaan metode
"Make a Match" untuk
mengukur pemahaman
peserta didik terhadap
konsep Iman kepada
Allah dan Iman
kepada Malaikat
Allah.
3 Wawancara Wawancara Panduan Data Daftar pertanyaan
Wawancara Kualitatif wawancara yang
digunakan untuk
mendapatkan
pandangan lebih
dalam tentang
pemahaman peserta
didik terhadap materi
ajar dan nilai-nilai
yang diterapkan.
4 Dokumentas Analisis Daftar Data Daftar periksa yang
i Dokumen Periksa Hasil Kualitatif digunakan untuk
Tugas mengumpulkan dan
menganalisis hasil
tugas atau proyek
peserta didik yang
berhubungan dengan
pembelajaran "Make a
Match."

Lembar kerja kelompok (pertemuan ke-1)

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelompok : …………
Anggota : ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Kelas IV
Materi : Kitab-kitab Allah Swt, Nabi yang menerima kitab-kitab
Allah dan isi ajaran kitab-kitab Allah Swt

Petunjuk :
1. Diskusikan materi kitab-kitab Allah Swt yang ada dividio
2. Ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusi
3. Buat kesimpulan dari materi yang dipelajari hari ini !

Jawaban :

…………………………………………………………………………………………………
……...………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………
……...………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………
……...………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………
……...…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
……...…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
……...…………………………………………………………………………………………
Rubrik dan penilaian kerja kelompok (pertemuan ke-1)

Lembar Observasi Diskusi Kelompok :


Nama Peserta Didik : Kelas : IV

No Sikap / Aspek yang dinilai Baik Tidak


1 Kemampuan mengemukakan pendapat
2 kemampuan bertanya
3 Kemampuan mempresentasikan hasil diskusi
4 Kemampuan membuat kesimpulan hasil diskusi
5 Kemampuan bekerja sama dengan teman lainnya

Penilaian Kerja Kelompok :

No Sikap / Aspek yang dinilai Baik Tidak


1 Menyelesaika tugas dengan baik
2 Kerjasama dalam kelompok
3 Hasil tugasnya
4 Pembagian tugas didalam kelompok
5 Sistemasi Pelaksanaan
4. Lembar tes tertulis (pertemuan ke-1)

Nama : ………………….
Kelas IV

Tes Tertulis :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar !

1. Iman kepada Kitab-kitab Allah adalah pengamalan


rukun Iman yang ke …
2. Kitab Taurat diturunkan Allah kepada …
3. Nabi Isa menerima kitab …
4. Isi ajaran dari Kitab Zabur adalah …
5. Al Qur’an diturunkan dalam waktu …
pengamatan sikap (pertemuan ke-1)

Aspek perilaku Yang Diamati Jumla


Nama Peserta Didik h
No Keterlibatan Inisiatif Tanggung
Jawab Skor

Anda mungkin juga menyukai