Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JARINGAN KOMPUTER 1

Disusun Oleh:

ALVINDA CHANIAGO
NIM: 2022201034

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PRODI : TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMAD HUSNI THAMRIN (UMHT)

JAKARTA PUSAT – DKI JAKARTA

T.A 2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ i

ABSTRAK.............................................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................................................ 2

BAB II ................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3

A. KONSEP IPV6.........................................................................................................................3

B.PENGGUNAAN IPV6 .......................................................................................................... 3

C. KUNTUNGAN DAN KERUGIAN IPV6................................................................................... 5

D. JENIS-JENIS ALAMAT IPV6 .................................................... Error! Bookmark not defined.

E. Struktur Paket Data Pada IPv6 .......................................................................................... 5

BAB III .................................................................................................................................. 8

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................... 8

A.Kesimpulan ....................................................................................................................... 8

B. Saran................................................................................................................................ 8

ii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 9

ABSTRAK

Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring


dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer.
Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling
penting. Protokol jaringan yang umum digunakan adalah IPv4, yang masih terdapat
beberapa kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang
semakin kompleks.
Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi
dari masalah diatas. Protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada
jaringan-jaringan di dunia.
Dalam tugas akhir ini akan di rancang sebuah system jaringan yang
menggunakan protokol IPv6 dengan menggunakan sistem operasi Linux. Protokol
IPv6 ini akan diimplementasikan dalam protokol routing (RIPng, OSPFv3), applikasi
web server, mail server, proxy server dan applikasi server-client

iii
KATA PENGANTAR

Akhirnya selesai sudah Tugas kami, Kami menyadari bahwa dalam


penyusunan laporan tugas akhir ini tentunya masih terdapat kekurangan, sehingga
kami sangat menghargai segala kritik dan masukan yang berguna dari pembaca.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
komputer, khususnya di bidang komputer paralel.
Sekali lagi penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 19 Juni 2022

Alvinda Chaniago

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
IP versi 6 (IPv6) merupakan protokol Internet baru yang dikembangkan pada
tahun 1994 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk menggantikan IP
versi 4 (IPv4) yang saat ini tengah mendekati ambang batas alokasi alamatnya. Ruang
alamat IPv4 ini diperkirakan akan habis pada tahun 2011 (Huston 2005). Tujuan
utama dikembangkannya IPv6 adalah untuk meningkatkan ruang alamat Internet
sehingga mampu mengakomodasi perkembangan jumlah pengguna Internet yang
semakin pesat. IPv4 yang pada dasarnya tidak pernah berubah sejak 1981 memiliki
panjang alamat IP sebesar 32 bits yang artinya hanya mampu mengakomodasi 232
alamat (Postel 1981). Di lain pihak, IPv6 dengan panjang alamat 128 bits mampu
menampung 296 kali jumlah alamat yang dapat disediakan oleh IPv4 (Deering 1995).
Pengembangan IPv6 akan menciptakan keadaan di mana jaringan yang masih
menggunakan IPv4 berdampingan dengan jaringan yang sudah
mengimplementasikan IPv6 seperti pada Gambar 1. Oleh karena itu, yang menjadi
perhatian utama pada masa ini adalah bagaimana jaringan IPv6 yang telah
dikembangkan mampu berinteraksi dengan jaringan IPv4 yang sudah ada
sebelumnya. Dalam implementasi IPv6 ke dalam infrastruktur jaringan Internet yang
masih terdapat IPv4 ini, diperlukan mekanisme transisi yang memungkinkan
keduanya untuk saling berhubungan. Mekanisme tunneling (IPv6-over-IPv4)
merupakan solusi utama pada masa awal pembangunan IPv6. Tunneling sangat tepat
dalam mengampu jaringan yang didominasi IPv4.

B. Rumusan Masalah
Setelah IPv4 sukses penggunaannya oleh para pengguna internet, kemudian timbul
suatu permasalahan baru dimana IPv4 hanya dapat menampung para pengguna internet
sebanyak 4,3 milyar saja, sedangkan angka ini diperkirakan akan melonjak kembali beberapa
tahun kedepan. Masalah yang paling besar pada Internet Protocol saat ini adalah perputaran
kecepatan untuk mencapai suatu titik alamat jaringan yang tersedia. IPv4 mempertimbangkan
sekitar 232 atau 4.294.967.296 alamat, sebagian besar kesalahan pada alokasi awal, tanpa
1
meninggalkan ruang untuk pengembangan. IP versi baru yaitu IPv6 menawarkan suatu
pemecahan yang lebih permanen, yaitu sekitar 2128 atau
340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat.

Berdasarkan hal itulah kemudian dirancang suatu protokol internet baru yang
dinamakan Internet Protocol next generation (IPng) pada tahun 1996 yangpenggunaannya
secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah sukses sebelumnya. IPng
atau disebut juga IPv6 sendiri adalah suatu protokol layer ketiga terbaru yang
diciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering dikenal sebagai IP. Alasan
utama dari penciptaan Internet Protocol Version 6 ini adalah untuk mengoreksi
masalah pengalamatan pada versi 4 (IPv4). Karena kebutuhan akan alamat internet
semakin banyak, maka IPv6 diciptakan dengan tujuan untuk memberikan
pengalamatan yang lebih banyak dibandingkan dengan IPv4, sehingga perubahan
pada IPv6 masih berhubungan dengan pengalamatan IP
sebelumnya. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu
peningkatan jumlah alamat dari 32 bit (IPv4) menjadi 128 bit (IPv6).

C. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir semester
pada matakuliah Jaringan Komputer 1. Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai pada
makalah ini, antara lain :

1. Konsep IPv6
2. Penggunaan IPv6
3. Keuntungan dan Kerugian IPv6

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP IPv6
IPv6 (Internet Protocol versi 6) adalah sebuah protokol internet yang
digunakan untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar
perangkat-perangkat di dalam jaringan berbasis TCP/IP. IPv6 merupakan
generasi terbaru yang sebelumnya adalah IPv4.

IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang
pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas
multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak
diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia.
Sebagai teknologi penerus atau bisa disebut sebagai pengganti IPv4, dalam
standarnya IPv6 mempunyai berbagai fitur baru yang selain mengatasi berbagai
keterbatasan pengalamatan menggunakan IPv4 juga menambah beberapa
kemampuan baru.

B. PENGGUNAAN IPv6
Singkatnya, IPv6 adalah versi internet protocol terbaru yang berfungsi untuk
mengidentifikasi semua perangkat berbeda yang ada di internet. Setiap perangkat
dibedakan melalui alamat IP unik yang memungkinkan perangkat tersebut untuk
bisa berkomunikasi dan mengakses internet

Format header alamat IPv6 menyederhanakan format header pada alamat


Ipv4. Header pada IPv6 memiliki format yang baru yang didesain untuk menjaga agar
overhead header minimum. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan field-
field yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional yang ditempatkan setelah
header IPv6.

Jumlah alamat yang jauh lebih besar

IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing alamat IP source


dan destination. Meskipun secara logika 128 bit telah dapat menampung sekitar 3.4
x 1038 kemungkinan kombinasi, tetapi pada IPv6 juga dapat diimplementasikan
3
berbagai level subnetting dan alokasi alamat dari backbone internet ke subnet
individual atau organisasi.

Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis.

Alamat global dari IPv6 yang digunakan pada porsi IPv6 di internet, didesain
untuk menciptakan infrastruktur routing yang efisien, hierarkis, dan mudah
dipahami oleh pengembang. Pada jaringan IPv6, router backbone memiliki table
routing yang lebih kecil berdasarkan infrastruktur routing dari ISP.

Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-


configuration.

Untuk mempermudah konfigurasi, IPv6 mendukung konfigurasi


pengalamatan secara statefull, seperti konfigurasi alamat menggunakan server
DHCP, atau secara stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi
kedua, host secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6
untuk link yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari
prefik yang ditransmisikan oleh router local. Bahkan, tanpa adanya router sekalipun,
host yang berada pada link yang sama dapat secara otomatis mengkonfigurasi
dirinya sendiri dengan alamat link local dan berkomunikasi tanpa harus
mengkonfigurasi secara manual.

Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.

Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec
ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan
pada layer network.

Dukungan yang lebih bagus untuk QoS (Quality Of Service)

Field baru yang ada pada header IPv6 mendefinisikan bagaimana trafik
ditangani dan diidentifikasi. Identifikasi trafik menggunakan field Flow Label pada
header IPv6 yang memungkinkan router mengidentifikasi dan memberikan
perlakuan special terhadap paket yang ditransmisikan dari source ke destination.

4
Dikarenakan trafik diidentifikasikan di header IPv6, maka dukungan QoS dapat tetap
diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.

Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.

Protokol Neighbor Discovery pada IPv6 merupakan serangkaian pesan


Internet Control Message Protocol untuk IPv6 (ICMPv6) yang memanage interaksi
antara node yang bertetangga untuk node-node yang berada dalam link yang sama.

Ekstensibilitas.

IPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan


header ekstensi setelah header IPv6. Tidak seperti opsi yang ada pada header IPv4,
yang hanya mendukung 40 byte opsi, ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya
terbatasi oleh ukuran dari paket IPv6 itu sendiri

C. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN IPv6


KEUNTUNGAN

Berikut beberapa kelebihan IPv6 selain ketersedian alamat unik yang


banyak:

 Lebih Cepat — tak bergantung dengan NAT (Network-Address


Translation). Hal ini membuat proses transfer data bisa lebih
cepat.
 Lebih Efektif — memiliki ukuran routing table lebih sedikit dari
IPv4. Ini membuat proses routing lebih tersusun rapi dan efektif
 Lebih Aman — dibekali kemampuan enkripsi untuk membuat
proses pertukaran data lebih aman. Lalu, juga lebih siap
menangkal serangan ke ARP (Address Resolution Protocol) yang
bisa mengalihkan trafik dan memanipulasinya.
 Bandwidth Lebih Hemat — mendukung multicast sehingga
membuat penggunaan bandwidth lebih hemat. Sebab,
5
pertukaran data yang rakus bandwidth bisa dikirim ke berbagai
tujuan secara bersamaan.
 Konfigurasi Lebih Mudah — Konfigurasi IP address berjalan
secara otomatis sehingga jauh lebih mudah dan praktis.
 Lebih Cocok untuk Mobile — Koneksi pada perangkat mobile
bisa lebih cepat. Sebab, koneksinya tak perlu melewati NAT
yang akan memakan waktu.

KERUGIAN

Berikut beberapa kekurangan IPv6 dibanding IPv4:

 Kompatibilitas belum optimal — kebanyakan perangkat yang


mengakses internet masih menggunakan IPv4. Jadi, dukungan
infrastruktur dan jaringan IPv6 belum menyeluruh.
 Tren peralihan yang lambat — walaupun sudah dikenalkan
sejak 1995, penggunaan IPv6 baru mencapai 35% saja di dunia.

E. Struktur Paket Data Pada IPv6


Dalam men-design header paket ini, diupayakan agar cost atau nilaipemrosesan
header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebihreal time. Misalnya,
alamat awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap paket.Sedangkan pada header IPv4
ketika paket dipecah-pecah, ada field Untukmenyimpan urutan antar paket. Namun field
tersebut tidak terpakai ketika paket tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua
jenis, yang pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap paket disebut header dasar,
sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut header
ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar.

Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan hanya jika
diperlukan diselipkan antara header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini
didefinisikan selain bagi penggunaan ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi
security dan lain-lain. Header tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan
beberapa header, maka header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan
berakhir pada data.Router hanya perlu memproses header yang terkecil yang diperlukan saja,
sehingga waktu emrosesan menjadi lebih cepat. Hasil dari perbaikan ini, meskipun ukuran
6
header asar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes namun jumlah field berkurang dari 12
menjadi 8 buah saja.

Gambar 2.6 Struktur Header Dasar pada IPv6

7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total
alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki
panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada
kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang
memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x
1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang
alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk
infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi
kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCPv6 Server
sebagai pengelola alamat. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static
address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server
dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat
IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order
bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit)
sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada
tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut
dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada
hanyalah Format Prefix.

B. Saran
Belajarlah banyak-banyak membaca dari buku, referensi yang lain agar
mendapat pengetahuan yang lebih luas dan berkembang dari sebelumnya.
8
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: http://www.asaltau.com/ipv6-address-introduction.

Sumber: networkandrouting.blogspot.com .

Sumber: id.wikipedia.org.

Sumber: www.google.com .

Anda mungkin juga menyukai