Anda di halaman 1dari 25

DESAIN & MANAJEMEN JARINGAN KOMPUTER

“KELOMPOK 3”

GUNA MEMENUHI TUGAS DESAIN & MANAJEMEN JARINGAN


KOMPUTER

Dosen Pengampu :
ANDRE PRATAMA

Disusun Oleh :

Dio Masaki Wahyu ( 11119875 )


Fandhika Ardianto ( 12119222 )
Ispa Pramudya Setiawan ( 13119093
)
Riki Azwar ( 15119574 )
Suci May Iswandhari (16119170)

Kelas (3KA22)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................i

ABSTRAK....................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan Makalah.........................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. FITUR-FITUR IPV6................................................................................................3

B.Format header baru.....................................................................................................3

C. HIERARKI IPV6.......................................................................................................5

D. JENIS-JENIS ALAMAT IPV6..................................................................................8

E. Struktur Paket Data Pada IPv6.................................................................................15

BAB III.......................................................................................................................16

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................16

A. Kesimpulan...............................................................................................................16

B. Saran........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 17

1
ABSTRAK

Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan
kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem
jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol
jaringan yang umum digunakan adalah IPv4, yang masih terdapat beberapa kekurangan
dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks.
Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari
masalah diatas. Protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan
di dunia.

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula saya sebagai penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Makalah berjudul “IP VERSI 6” dapat kami selesaikan. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan pembaca. Adapun
penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain & Manajemen
Jaringan Komputer.

Dengan kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.

Wassalamualaikum wr.wb

Bekasi, 01 April 2022

Hormat kami,
Kelompok 3

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
IP versi 6 (IPv6) merupakan protokol Internet baru yang dikembangkan pada
tahun 1994 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk menggantikan IP versi
4 (IPv4) yang saat ini tengah mendekati ambang batas alokasi alamatnya. Ruang alamat
IPv4 ini diperkirakan akan habis pada tahun 2011 (Huston 2005). Tujuan utama
dikembangkannya IPv6 adalah untuk meningkatkan ruang alamat Internet sehingga
mampu mengakomodasi perkembangan jumlah pengguna Internet yang semakin pesat.
IPv4 yang pada dasarnya tidak pernah berubah sejak 1981 memiliki panjang alamat IP
sebesar 32 bits yang artinya hanya mampu mengakomodasi 232 alamat (Postel 1981).
Di lain pihak, IPv6 dengan panjang alamat 128 bits mampu menampung 296 kali
jumlah alamat yang dapat disediakan oleh IPv4 (Deering 1995). Pengembangan IPv6
akan menciptakan keadaan di mana jaringan yang masih menggunakan IPv4
berdampingan dengan jaringan yang sudah mengimplementasikan IPv6 seperti pada
Gambar 1. Oleh karena itu, yang menjadi perhatian utama pada masa ini adalah
bagaimana jaringan IPv6 yang telah dikembangkan mampu berinteraksi dengan
jaringan IPv4 yang sudah ada sebelumnya. Dalam implementasi IPv6 ke dalam
infrastruktur jaringan Internet yang masih terdapat IPv4 ini, diperlukan mekanisme
transisi yang memungkinkan keduanya untuk saling berhubungan.
Mekanisme tunneling (IPv6-over-IPv4) merupakan solusi utama pada masa
awal pembangunan IPv6. Tunneling sangat tepat dalam mengampu jaringan yang
didominasi IPv4.

4
B. Rumusan Masalah
Setelah IPv4 sukses penggunaannya oleh para pengguna internet, kemudian
timbul suatu permasalahan baru dimana IPv4 hanya dapat menampung para pengguna
internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangkan angka ini diperkirakan akan melonjak
kembali beberapa tahun kedepan. Masalah yang paling besar pada Internet Protocol saat
ini adalah perputaran kecepatan untuk mencapai suatu titik alamat jaringan yang
tersedia. IPv4 mempertimbangkan sekitar 232 atau 4.294.967.296 alamat, sebagian
besar kesalahan pada alokasi awal, tanpa meninggalkan ruang untuk pengembangan. IP
versi baru yaitu IPv6 menawarkan suatu pemecahan yang lebih permanen, yaitu sekitar
2128 atau 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat.
Berdasarkan hal itulah kemudian dirancang suatu protokol internet baru yang
dinamakan Internet Protocol next generation (IPng) pada tahun 1996
yangpenggunaannya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah
sukses sebelumnya. IPng atau disebut juga IPv6 sendiri adalah suatu protokol layer
ketiga terbaru yang diciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering dikenal
sebagai IP. Alasan utama dari penciptaan Internet Protocol Version 6 ini adalah untuk
mengoreksi masalah pengalamatan pada versi 4 (IPv4). Karena kebutuhan akan alamat
internet semakin banyak, maka IPv6 diciptakan dengan tujuan untuk memberikan
pengalamatan yang lebih banyak dibandingkan dengan IPv4, sehingga perubahan pada
IPv6 masih berhubungan dengan pengalamatan IP sebelumnya. Perubahan terbesar
pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu peningkatan jumlah alamat dari 32 bit
(IPv4) menjadi 128 bit (IPv6).

5
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Desain & Manajemen Jaringan Komputer. Adapun tujuan khusus yang
hendak dicapai pada makalah ini, antara lain :
a. Pengertian IP versi 6
b. Contoh Penggunaan IPv6
c. Mengetahui fitur yang dimiliki ipv6
d. Mengetahui Jenis-Jenis Alamat IPv6
e. Mengetahui Hirarki IPV6

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian IPV6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 6. IPv6 merupakan sebuah penyempurnaan dari IPv4
yang sudah tidak mampu lagi untuk mengakomodasikan semua pengguna dalam
berkomunikasi. Dengan adanya IPv6 merupakan solusi yang sangat tepat untuk
menggunakan sistem komunikasi global. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia.
Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang
dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat).
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai
pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address,
maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan
dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa
DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration. IPv6 sama seperti
halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat
jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host. Dalam
IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat
IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang
ada hanyalah Format Prefix.
Pada saat awal ditemukannya, IPv6 memang sudah diproyeksikan akan
menggantikan IPv4 yang sudah diprediksikan jauh-jauh yang akan habis. Tetapi para
pakar IT dari seluruh dunia menyimpulkan bahwa migrasi dari IPv4 ke IPv6 tidak lah
mudah, oleh karena itu pakar IT membuat beberapa cara agar proses mirasi tersebut dapat
berjalan dengan baik tanpa harus merusak sistem yang sudah ada sebelumnya.

7
B. Contoh Penggunaan IPV6
IPv6 (Internet Protocol versi 6) adalah sebuah protokol internet yang digunakan
untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar perangkat-perangkat di
dalam jaringan berbasis TCP/IP. IPv6 merupakan generasi terbaru yang sebelumnya
adalah IPv4.

Protokol internet ini dikembangkan oleh IETF (Internet Engineering Task force).
Mungkin belum terlalu banyak untuk penggunaan IPv6 namun seiring perembangan
teknologi dan keterbatasan ruang pengalamatan dari IPv4, secara data penggunaan IPv6
semakin meningkat dari setiap tahunnya.

untuk IPv6 memiliki struktur pengalamatan sebanyak 128-bits dengan tersusun dari 8
blok yang masing-masing blok sebanyak 16-bits.

IPv6 terdapat 6 basic header field.


8
Dalam penulisan IPv6 kita bisa meringkas jika terdapat angka nol didepan
atau biasa disebut sebagai 'Leading Zeroes'. Dan jika terdapat group angka nol kita
bisa meringkas penulisan dengan menggunakan 'Double Colons'. Kemudian secara
struktur penulisan alamat IPv6 dibagi menjadi 2 yaitu Network Prefix dan Interface
ID. Untuk Network Prefix adalah alokasi alamat yang diberikan dari RIR (Regional
Internet Registry) dan juga alokasi dari ISP untuk customer. Untuk Interface ID
merupakan pengalamatan pada sisi host/perangkat di jaringan.

9
Khusus pengalamatan pada Interface ID selain kita bisa menuliskan dengan
hexadecimal secara manual menggunakan subnetting, secara otomatis bisa dapat
didefiniskan secara otomatis berdasarkan MAC Address dari perangkat yang ada.
Metode ini disebut sebagai EUI-64 yang mana bisa digunakan untuk menjaga
keunikan di setiap alamat IPv6.

10
Simple Route IPv6 di MikroTik

Selain fungsi dari MikroTik adalah melakukan routing antar segment di jaringan IPv4 tetapi
juga bisa digunakan untuk routing pada jaringan IPv6. Pada artikel sebelumnya sudah kita
bahas secara ringkas apa itu IPv6 dan sekarang kita akan mencoba untuk melakukan
implementasi sederhana tentang bagaimana caranya kita melakukan konfigurasi IPv6 di
MikroTik dan juga bagaimana setting jalur routingnya.

Konfigurasi IPv6 di MikroTik

Untuk kebutuhan alokasi IPv6, MikroTik sudah menambahkan fitur IPv6 pada sistem
RouterOS. Secara default walaupun sudah ditambahkan pada sistem, untuk saat ini fitur
tersebut tidak diaktifkan (disable). Untuk penggunaan fitur IPv6 kita tinggal
mengaktifkannya (enable). Kita bisa masuk pada menu System --> Packages --> pilih 'IPv6'
--> klik tombol command 'Enable'. Kemudian reboot router supaya fitur IPv6 aktif.

Untuk mencoba konfigurasi IPv6 pada router MikroTik, maka disini kita akan membuat
sebuah topologi sederhana. Dan dengan topologi tersebut kita akan melakukan simple routing
IPv6 sehingga perangkat di dalam jaringan (PC/Laptop, router) bisa saling komunikasi dan
juga bisa terkoneksi ke internet.

11
Selain itu untuk percobaan konfigurasi kali ini, kita akan menggunakan servis dari sebuah
'Tunnel Broker' untuk mendapatkan alokasi IPv6. Hal ini merupakan salah satu cara
bagaimana kita dapat alokasi IPv6 melalui IPv4 Public yang ada pada router dan
memungkinkan jaringan LAN kita bisa komunikasi dengan Global IPv6 Internet. Cara ini
disebut sebagai IPv6-in-IPv4 Tunnelling Techniques.

Kita akan menggunakan tunnel broker dari HE (Hurricane Electric Internet Service). Setelah
kita mendaftarkan IPv4 Public yang ada di router maka kita akan mendapatkan alokasi IPv6
seperti berikut.

12
Kemudian kita akan memasang IPv6 dari alokasi HE pada masing-masing router MikroTik.
Setalah kita aktifkan fitur IPv6 seharusnya akan terdapat menu baru yang bisa kita lihat pada
winbox. Namun sebelum kita setting IPv6 di masing-masing router kita akan membuat tunnel
terlebih dahulu menggunakan interface 6to4 pada R1 (Router 1) yang menjadi gateway ke
internet. Tunnel ini kita buat untuk terkoneksi ke Server dari tunnel broker. Pilih pada
menu Interface --> klik Add [+] --> pilih 6to4 Tunnel.

13
Pada parameter 'Local Address' kita isikan dengan IPv4 Public yang kita gunakan untuk
register ke HE Tunnel Broker. Sedangkan pada parameter 'Remote Address' kita isikan
dengan IPv4 Public dari Server HE. Informasi dari IPv4 Server HE bisa kita lihat pada
alokasi yang diberikan. Setelah membuat tunnel kita bisa menambahkan IPv6 ke R1
(Router1). Untuk konfigurasi IPv6 pilih pada menu IPv6 --> Addresses --> Klik Add [+].
Kita akan menambhkan IP address pada interface tunnel (sit1) dan juga interface LAN
(ether5).

14
Kita menambahkan pada interface tunnel IPv6 untuk koneksi ke server yaitu pada alokasi HE
(Hurricane Electric) di kolom 'IPv6 tunnel endpoints'. Kita isikan sesuai dengan opsi 'Client
IPv6 Address'. Selain itu untuk koneksi jaringan LAN kita akan memakai alokasi IPv6 pada
kolom 'Route IPv6 Prefixes'. Kita pilih yang menggunakan prefix ::/48 supaya dapat kita
lakukan IP subnetting kembali ke prefix ::/64. Selanjutnya kita juga akan menambahkan IPv6
pada R2 (Router 2). Pada R2 kita tambahkan IPv6 untuk jaringan LAN.

Jika dilihat pada list di menu /ipv6 address pada masing-masing router akan tampil seperti
berikut.

15
Simple Routing

Setalah menambahkan alokasi IP Address kita akan membuat routing untuk komunikasi
setiap perangkat dalam jaringan. Pertama kita tambahkan routing di R1 (router1).
Mekanisme penambahan rule routing tidak jauh berbeda dengan IPv4. Hanya saja di IPv6
kita juga bisa menggunakan 'Link Local Address' dari masing-masing perangkat untuk
membangun koneksi.

Pada R1 kita tambahakan default routing untuk jalur ke internet. Cara penambahan rule
routing, pilih menu IPv6 --> Routes --> Klik Add [+].

16
Untuk parameter gateway kita bsa melihat alokasi HE (Hurricane Electric) di kolom 'IPv6
tunnel endpoints'. Kita isikan sesuai dengan opsi 'Server IPv6 Address'. Kemudian kita juga
akan membuat rule routing untuk menuju jaringan LAN di R2.

Kita isikan untuk 'Dst.Address' dengan alamat LAN di R2 dan untuk gateway kita bisa
memakai 'Link Local Address' dari interface di R2 yang terhubung ke R1. Dalam

17
penggunaan 'Link Local Address' jangan lupa untuk menentukan juga interfacenya. Interface
disini adalah interface dari R1 yang terhubung ke R2. Seperti topologi diatas maka interface
ether3 dan penulisannya kita tambahkan dibelakang link local address dengan format
'%ether3'.
Untuk Link Local Address sendiri secara otomatis akan ditambahkan pada list di menu /ipv6
address dengan flag 'DL'. Hal ini karena pada IPv6 terdapat AutoConfiguration untuk proses
Neighbour Discovery. Dan berikut adalah list dari menu /ipv6 routes untuk R1.

Kemudian kita juga akan menambahkan routing pada R2 (Router2). Pada R2 kita cukup
menambahkan 'Default Routing' saja karena R2 merupakan router paling ujung. Koneksi
internet dan juga untuk komunikasi dengan jaringan LAN di R1 cukup diwakili dengan
'Default Routing'. Untuk parameter 'Gateway' kita juga akan menggunakan 'Link Local
Address' yang mana mekanisme sama seperti sebelumnya.

18
Jika dilihat pada menu /ipv6 routes maka akan tampil seperti berikut.

Nah, sampai langkah ini konfigurasi simple routing menggunakan IPv6 sudah selesai.

Konfigurasi PC/Laptop

Untuk konfigurasi PC/Laptop bisa kita lakukan obtain untuk alokasi IPv6. Secara otomatis
PC/Laptop tersebut akan mendapatkan alokasi dari hasil advertise router. Pada langkah ini
tidak perlu DHCP Server, karena untuk alokasi IP Address menggunakan Stateless
Mechanism sehingga nanti PC/Laptop akan menggunakan EUI-64 sebagai Interface ID.

19
C. FITUR-FITUR IPV6

IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang
pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas
multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak
diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia.
Sebagai teknologi penerus atau bisa disebut sebagai pengganti IPv4, dalam
standarnya IPv6 mempunyai berbagai fitur baru yang selain mengatasi berbagai
keterbatasan pengalamatan menggunakan IPv4 juga menambah beberapa kemampuan
baru. Beberapa fitur IPv6 ini antara lain sebagai berikut :

a. Format header baru


Format header alamat IPv6 menyederhanakan format header pada alamat
Ipv4. Header pada IPv6 memiliki format yang baru yang didesain untuk menjaga agar
overhead header minimum. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan field-
field yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional yang ditempatkan setelah
header IPv6. Jumlah alamat yang jauh lebih besar

20
IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing alamat IP source dan
destination. Meskipun secara logika 128 bit telah dapat menampung sekitar 3.4 x 1038
kemungkinan kombinasi, tetapi pada IPv6 juga dapat diimplementasikan berbagai level
subnetting dan alokasi alamat dari backbone internet ke subnet individual atau organisasi.
Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis.
Alamat global dari IPv6 yang digunakan pada porsi IPv6 di internet, didesain untuk
menciptakan infrastruktur routing yang efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh
pengembang. Pada jaringan IPv6, router backbone memiliki table routing yang lebih kecil
berdasarkan infrastruktur routing dari ISP.

Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-


configuration.

Untuk mempermudah konfigurasi, IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara


statefull, seperti konfigurasi alamat menggunakan server DHCP, atau secara stateless yang
tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host secara otomatis
mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 untuk link yang disebut dengan alamat
link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik yang ditransmisikan oleh router local.
Bahkan, tanpa adanya router sekalipun, host yang berada pada link yang sama dapat secara
otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat link local dan berkomunikasi tanpa
harus mengkonfigurasi secara manual. Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.
Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi
spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
Dukungan yang lebih bagus untuk QoS (Quality Of Service)

21
Field baru yang ada pada header IPv6 mendefinisikan bagaimana trafik ditangani dan
diidentifikasi. Identifikasi trafik menggunakan field Flow Label pada header IPv6 yang
memungkinkan router mengidentifikasi dan memberikan perlakuan special terhadap paket
yang ditransmisikan dari source ke destination. Dikarenakan trafik diidentifikasikan di
header IPv6, maka dukungan QoS dapat tetap diimplementasikan meskipun payload paket
terenkripsi melalui IPsec. Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.

Protokol Neighbor Discovery pada IPv6 merupakan serangkaian pesan Internet


Control Message Protocol untuk IPv6 (ICMPv6) yang memanage interaksi antara node
yang bertetangga untuk node-node yang berada dalam link yang sama. Ekstensibilitas IPv6
dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan header ekstensi setelah
header IPv6. Tidak seperti opsi yang ada pada header IPv4, yang hanya mendukung 40
byte opsi, ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh ukuran dari paket IPv6
itu sendiri

b. HIERARKI IPV6
1 digit Hexa dalam IPv6 = 4 digit Biner.

Terdiri dari 128 bit (Binary Digit).

Prefix terkecil (dikenal dengan istilah Treshold) yang akan dialokasikan APNIC
kepada Customer-Network adalah /48. Sebagai perbandingan, pada IPv4 yang
disebut sebagai Classful terkecil (sama dengan Treshold pada IPv6) adalah /24. Penulisan
bilangan IPv6 sesuai RFC2373 & RFC3177 adalah menggunakan bilangan
Hexadecimal dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.

22
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total
alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki
panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada
kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang
memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2 128=3,4 x
1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang
alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk
infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi
kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCPv6 Server
sebagai pengelola alamat. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static
address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server
dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat
IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order
bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit)
sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada
tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut
dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada
hanyalah Format Prefix.

23
Saran
Belajarlah banyak-banyak membaca dari buku, referensi yang lain agar mendapat
pengetahuan yang lebih luas dan berkembang dari sebelumnya.

24

Anda mungkin juga menyukai