Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mu’ammar Kadafi

Kelas : X TKJ 2

IPv4 dan IPv6

Pengertian IPv4 dan IPv6


IPv4
Internet Protocol version 4 atau IPv4 adalah versi pertama IP address yang paling banyak
digunakan. Versi ini mengutamakan alur pengiriman data yang paling memungkinkan, tapi
tidak menjamin kualitas pengiriman data atau layanan. Artinya, pengguna mungkin menjumpai
lagging dan masalah lain yang mungkin terjadi karena naik turunnya beban traffic internet pada
saat ini.
IPv4 juga merupakan protokol tanpa koneksi, yang berarti pengiriman paket data akan tetap
dilakukan tanpa harus memastikan apakah perangkat yang dituju sudah siap. Keunggulan IPv4
adalah protokol ini bisa mengirimkan paket melalui jalur alternatif apabila koneksi sedang
terhambat atau router mengalami masalah.
Versi IP ini menggunakan alamat 32-bit, yaitu format yang paling umum untuk IP address saat
ini. Alamat IPv4 terdiri dari empat angka desimal, dipisahkan oleh tiga titik, mulai dari 0 hingga
255. Adapun contoh IPv4 yaitu 192.0.2.146.
Ruang alamat 32-bit bisa menyediakan sekitar 4,3 miliar alamat. Tapi, beberapa disimpan
untuk jaringan pribadi dan tidak tersedia untuk penggunaan umum.

IPv6
Internet Protocol versi 6 atau IPv6 adalah versi terbaru IP address, yang juga disebut sebagai
Internet Protocol Next Generation (IPng). Fungsinya mirip dengan Internet Protocol versi 4
(IPv4), yang menyediakan alamat khusus bagi semua perangkat yang terhubung ke internet.
Namun, tidak seperti IPv4, IPv6 menggunakan alamat 128-bit.
Ruang alamat 128-bit memungkinkan sekitar 340 undecillion alamat atau 1.028 kali lebih
banyak daripada IPv4. Adapun contoh IPv6 yaitu
2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF.
Selain alamat yang lebih banyak, IPv6 juga memiliki header yang lebih sederhana daripada
IPv4. IP header adalah informasi meta di awal paket IP. Header IPv6 memiliki format baru
yang dirancang untuk meminimalkan overhead header sehingga pemrosesan paket menjadi
lebih efisien.

Perbedaan IPv4 dan IPv6


Pada dasarnya, perbedaan IPv4 dan IPv6 terletak pada format dan ukurannya, di mana IPv4
merupakan alamat numerik (hanya angka) 32-bit, sementara IPv6 merupakan alamat
alfanumerik (berisi huruf) berukuran 128-bit.
Tapi untuk lebih mendalaminya/memahaminya berikut perbedaan IPv4 dan IPv6 yaitu:
A. Fitur

Fitur IPv4
1. Mendukung protokol tanpa koneksi.
2. Dapat menciptakan lapisan komunikasi virtual (virtual communication layer)
melalui perangkat yang berbeda-beda.
3. Tidak banyak menggunakan banyak memori, dan alamatnya mudah diingat.
4. Protokol sudah didukung oleh jutaan perangkat.
5. Dapat menyimpan alamat IP sebanyak lebih dari 4 miliar.
Fitur IPv6
1. Menggunakan infrastruktur routing dan addressing secara sistematis.
2. Mendukung quality of services (QoS).
3. Merupakan protokol yang sangat ideal apabila digunakan untuk interaksi node.
4. Mampu menyimpan alamat IP hampir tidak terbatas.

B. Konfigurasi

Jaringan harus dikonfigurasi baik secara manual atau dengan DHCP, selain itu IPv4
juga memiliki beberapa lapisan yang berfungsi untuk menangani pertumbuhan internet
yang pesat, yang mana itu membutuhkan lebih banyak usaha dan maintenance.
Sedangkan pada IPv6 sudah mendukung fitur konfigurasi secara otomatis.

C. Keamanan

Untuk keamanan, IPv4 tidak menyediakan enkripsi dan autentikasi, sedangkan pada
IPv6 sudah menyediakan enkripsi dan autentikasi.

Header IPsec header sebagai keamanan hanya pada IPv4 hanyalah sebagai fitur
pelengkap saja, dan pada IPv6 IPsec dipakai sebagai standar keamanan yang wajib
dimiliki.

Artinya, dari segi keamanan IPv6 sudah lebih baik dibanding IPv4.

D. Routing

Perlu Anda ketahui, routing adalah sebuah proses di mana sebuah data/paket dapat
terkirim ke tujuan dari lokasi yang berbeda.
Performa IPv4 akan menurun dan ukuran table routing yang semakin membesar, yang
merupakan dampak dari pemeriksaan header pada masing-masing hopo switch dan
router.

Nah, sedangkan pada IPv6 sudah memiliki sistem routing yang lebih baik dan efisien
dan mampu mengelola table routing yang lebih besar.

E. Mobilitas

Dari sisi mobilitasnya, tentu IPv6 lebih unggul dibandingkan IPv4, karena IPv4
mobilitasnya masih terbatas pada kemampuan roaming ketika berpindah antarjaringan.

Sedangkan pada IPv6 sudah dapat mencukupi kebutuhan mobilitas yang tinggi melalui
roaming antarjaringan dengan tetap menjaga proses sambungan.

F. Jumlah Octet

Pada IPv4, jumlah octet yang ada adalah 4, karena skema 32-bit terbagi 4 octet (1 octet=
8 bit), dan hasilnya adalah 4.

Sedangkan untuk IPv6 yang memiliki skema 128-bit, jumlah octet-nya sebanyak 16
yang terdiri dari dua bidang dan masing-masing bidang berisi dua octet.

Kelebihan dan Kekurangan IPv4 dan IPv6

Kelebihan dan Kekurangan IPv4


Kelebihan
1) Ukuran paket pada link layer tidak batasannya dan harus dapat menyusun kembali paket
yang berukuran sebesar 576 byte.
2) Rute informasi yang dikelola tidak memerlukan keseluruhan 32-bit, tetapi hanya
beberapa bagiannya saja. Sehingga ukuran informasi ukuran yang disimpan di dalam
router menjadi lebih kecil.
Kekurangan
1) Harus dikonfigurasi secara manual atau dengan DHCP IPv4.
2) Dukungan terhadap IPsec hanya bersifat opsional, tidak wajib.
3) Hanya memiliki kapasitas penyimpanan alamat sebanyak 4 miliar, tetapi nyatanya
tidak mencapai 4 miliar karena terdapat beberapa pembatasan.
Kelebihan dan kekurangan IPv6
Kelebihan
1) Cepat, karena IPv6 tak lagi bergantung kepada Network Address Translation (NAT)
sehingga mempercepat proses pengiriman data. Terlebih lagi jika pada perangkat
mobile akan dapat lebih cepat karena koneksinya tidak harus melewati NAT.
2) Efektif, karena ukuran routing table lebih kecil dibanding IPv4, maka proses routing
dapat lebih sistematis dan tentunya efektif.
3) Aman, IPv6 sudah dapat menghindari serangan ke ARP (address resolution protocol)
yang dapat mengalihkan lalu lintas jaringan kemudian mengalihkannya.
4) Hemat Bandwidth, penggunaan bandwidth dapat lebih hemat karena sudah mendukung
multicast.
5) Konfigurasi yang Mudah, IPv6 sudah mendukung konfigurasi secara otomatis,
sehingga dapat lebih memudahkan dan menghemat waktu.
Kekurangan
1) Kompabilitas yang masih rendah, sebagian perangkat masih menggunakan yang
mendukung IPv6 untuk dapat menggunakan IPv6.
2) Transformasi yang lambat, IPv6 memang diperkenalkan secara luas pada tahun 1995,
tetapi besaran pengguna di dunia hanya sebesar 35% saja.

Anda mungkin juga menyukai