NPM : 22660032
1. Definisi IPv6
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari
Internet protocol versi 4 (IPv4). IPv6 yang memiliki kapasitas alamat (address) raksasa (128
bit), mendukung penyusunan alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus
berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6
memiliki tipe alamat anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien.
Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan alamat secara local yang
memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta menyediakan platform bagi
cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran datasecara real-time,
pemilihan provider, mobilitas host, endto- end security, maupun konfigurasi otomatis.
2. Perbedaan IPv4 dan IPv6
Menggunakan
Jenis angka Terdiri dari angka dan huruf (alphanumeric)
angka saja (numeric)
Dukungan Max.
Max. 4,29 miliar
alamat unik 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456
Jumlah class
Lima kelas, A sampai E Tanpa batasan
alamat IP
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010
10101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan
heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan
tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi,
yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya.
Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format
mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat
disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (:). Untuk menghindari
kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan
sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat
menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:)
yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal
ini.
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda
dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak
blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan
angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua
blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96
buah bit.
Berawal dari dari perubahan IPv4 lalu ke IPv6 dan hal tersebut dapat dibagi dalam beberapa
kategori, yaitu:
Kapabilitas pengalamatan yang semakin besar. Pengalamatan yang digunakan meningkat
dari 32-bit pada IPv4 menjadi 128-bit pada IPv6. Hal ini digunakan untuk mendukung
hirarki pengalamatan node yang lebih banyak, dan konfigurasi alamat – alamat secara
otomatis yang lebih sederhana.
Penyederhanaan format header. Beberapa field pada header IPv4 telah dihilangkan atau
dibuat menjadi optional untuk mengurangi cost processing dari penanganan paket dan untuk
menjaga cost bandwidth dari IPv6 sekecil mungkin walaupun ada peningkatan ukuran
alamat.
Kemampuan pelabelan aliran. Kemampuan baru ditambahkan, yakni memberi label pada
paket pada paket yang mengalir pada jaringan tertentu ketika pengirim meminta perlakuan
khusus, seperti Qos (Quality of service) atau layanan real- time.
Peningkatan dukungan untuk header tambahan dan header pilihan (optimal). Perubahan pada
penandaan pilihan pada header memungkinkan proses pelewatan paket yang lebih besar, dan
flaksibilitas untuk option yang mungkin ada di masa depan.
Kapabilitas untuk QoS (Quality of service). Sebuah kapabilitas untuk memungkinkan
pemberian label pada paket – paket dari aliran trafik tertentu dimana pengirim membutuhkan
penanganan khusus.
Kapabilitas autentifikasi dan privasi. IPv6 mendukung autentifikasi, integritas data, dan
kerahasiaan data tertentu.
IPv6 dirancang sebagai perbaikan dari IPv4, dan bukan merupakan perubahan yang ekstrim
dari IPv4. Fungsifungsi yang bekerja pada IPv4 juga ada pada IPv6, sedangkan fungsi –
fungsi yang tidak bekerja pada IPv4 dihilangkan pada IPv6. Implementasi IPv4 umumnya
menggunakan representasi dotted decimal untuk network prefixnya, yang dikenal dengan
subnet mask. IPv6 menggunakan istilah prefix length yaitu
3ffe:ffff:0100:0210:a4ff:fee3:9566, dengan Mask ffff:ffff:ffff:ffff:0000:0000:0000:0000,
network 3ffe:ffff:0100:f101:0000:0000:0000:0000, IPv6 prefix 3ffe:ffff:0100:f101::/64. 64
bit dicadangkan untuk porsi network-id, dan 64 bit direpresentasikan dengan /64.
Mekanisme transisi IPv4 – IPv6 antara lain:
Dual Stack, dimana dalam mekanisme ini, perangkat yang ada pada jaringan mendukung
kedua protocol, baik IPv4 maupun IPv6.
Tunneling, dalam mekanisme ini, node IPv6 yang akan berkomunikasi membuat suatu
tunnel untuk melewati jaringan IPv4 yang ada diantaranya.
Translation, memungkinkan node IPv6 untuk berkomunikasi dengan node IPv4 dengan
menterjemahkan protocol pada lapis jaringan.
Metode NAT-PT
Metode ini memungkinkan host dan aplikasi native IPv6 untuk berkomunikasi dengan
host dan aplikasi IPv4. Setiap host yang berperan sebagai address translator menyimapan
sekumpulan alamat yang diberikan secara dinamis ke host IPv6 dan sebuah sesi dibentuk
antara dua host yang mendukung protocol yang berbeda. NAT-PT mendukung translasi
header dan alamat. Mekanisme ini tidak mendukung implementasi sekuriti end-to-end
dan memerlukan ruang IPv4 yang besar. Merujuk ke table translasi dimana alamat IP dari
node host IPv6 dan pool adderss pada translator bersusaian, translasi sebuah alamat IP
dan bagian header IP diubah untuk IPv4 dan IPv6. Untuk mempersiapkan pool address
untuk koneksi yang diinisiasi kea rah IPv4 dari IPv6, dimungkinkan untuk menggunakan
Network address Port Translation (NAPT) yang membagi sebuah alamat ke dua atau
lebih node host IPv6 dengan mengganti nomor port untuk setiap koneksi TCP atau UDP.
Ketika sebuah node yang lain, data dikirimkan dalam bentuk paket IP. Untuk paket –
paket IP ini, data seharusnya tidak difragmentasi ketika dikirimkan dari node sumber ke
node sumber ke node tujuan. Walaupun, perbedaan panjang header IP dari kedua protocol
melebihi Maximum Transmission Unit (MTU) dari translator dikarenakan link pada
perbatasan IPv4 dan IPv6.
Pv4- Address Mepped IPv6 Address
Teknik ini merujuk kepada korenspondensi satu-ke-satu antara alamat tujuan IPv6 dan
alamat tujuan IPv4 dan sebaliknya. Ruang alamat 128-bit pada IPv6 sangat besar bila
dibandingkan dengan alamat 32-bit pada IPv4.
Karakteristik sebagai berikut:
Tidak mungkin untuk memetakan seluruh alamat IPv6 ke IPv4 dengan dasar satu-ke-satu.
Sebuah alamat Ipv4 ditulis dalam 32 low-order bit dan dikombinasikan dengan prefix
yang berasal dari 96-bit high-order untuk membentuk 128-bit alamat IPv6.
7. REFERENSI
http://www.ipv6forum.com
http://asyafaat.files.wordpress.com/2008/11/mengenal-ip-versi-6_yagung.pdf
http://id.wikipedia.org./wiki/Alamat_IP_versi_6
http://ayuanggrianih.wordpress.com/2011/06/20/145/