Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI IPV6 PADA JARINGAN LOKAL AREA

Disusun Oleh : Nama : Fajar NIM Kelas : M3110055 : TI A

PROGRAM DIPLOMA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

A. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu menerapkan IPV6 pada jaringan local area 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi mikrotik sebagai router ipv6 3. Mahasiswa lebih familier dengan mikrotik OS

B. Alat Dan Bahan 1. PC dengan spesifikasi minimal pentium III 800 Mhz, RAM 128 mb dan hdd 10 Gb yang sudah terpasang NIC 2. Mikrotik RB 1200 diinstall di Vmware 3. Program Winbox 4. Router 5. Switch/Hub 6. Kabel LAN

C. Dasar Teori Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A. Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Format Alamat Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: 001000011101101000000000110100110000000000000000001011110011101 1000000101010101000000000 1111111111111110001010001001110001011010 Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angkaangka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit: 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut: 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A Penyederhanaan bentuk alamat Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi: 21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colonhexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (:). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.

Alamat asli yang Alamat setelah disederhanakan dikompres FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4 FE80::2AA:FF:FE9A:4 :4CA2 CA2 CA2 FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000: FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2 0002 Alamat asli

Jenis-jenis Alamat IPv6 IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:

Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan. Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many. Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi oneto-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.

Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamatalamat berikut:

Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet. Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet. Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis IPv6.

D. Langkah kerja Dalam praktikum implementasi IPv6 pada jaringan local area, telah diberikan topologi jaringan LAN. Dan dari tiap kelompok pada topologi harus melakukan komfigurasi mikrotik sebagai router yang support dengan ipv6. Dan juga PC yang berada dalam local area mendapat ipv6 dari router yang dikonfigurasi tersebut. Dan caranya sebagai berikut :

1. Langkah awal untuk konfigurasi ipv6 adalah masuk ke winbox dengan MAC Address 2. Lakukan konfigurasi standar pada identitas mikrotik 3. Konfigurasi dan tentukan interface mana yang digunakan untuk konek ke internet (interface local dan public) 4. Melakukan setting route 5. Memasang DNS 6. Melakuakan ping 7. Melakukan tracert 8. Melakukan Setting Route, DNS, ping dan tracert melalui cmd Seperti pada pengaturan pada ipv4, mak untuk memulai pengaturan pada IPv6 juga sebaiknya kita mengatur nama system yang kita gunakan,pada computer yang kita gunakan diberi nama Router2. Selanjutnya kita juga disarankan untuk mengganti nama interface pada tiap Ethernet. Pemberian identitasnya yaitu adalah local dan public. Local menghubungkan computer dengan mikrotik dan public menghubungkan mikrotik dengan switch. Setelah itu kita lanjutkan dengan menyetting IP Address. Untuk setting IP nya dilakukan melalui IPv6 Address sehingga akan menampilkan jendela Address list Klik tanda + untuk menambahkan Ipv6 yang akan kita pakai. Melakukan setting IP untuk interface public terlebih dahulu dengan settingan sebagai berikut : Addresss : 2001:470:eced:1::12/64 Interface : Publik Klik Apply Ok

Kemudian langkah selanjutnya adalah menyettong IPv6 untuk interface local caranya sama seperti pada pengaturan interface public. Yaitu dengan pengaturan sebagai berikut : Address Interface : 2001:470:eced:12::1/64 : local

Klik Apply Ok

Sehingga hasil pengaturannya seperti berikut ini :

Seperti pada IPv4 untuk dapat terkoneksi dengan internet maka kita juga harus setting route. Caranya adalah klik IPv6 Routes Sehingga akan menpilkan jendela IPv6 Route klik tanda + kemudian isikan pengaturan sebagai berikut : Dst. Address : Gateway ::/0 (ini sama seperti 0.0.0.0/0 pada IPv4 sehingga kita dapat

konek ke internet tujuan manapun) : 2001:470:eced:1::1 (adalah merupakan gateway yang digunakan untuk interface public) Klik Apply Ok

Sehingga hasilnya adalah sebagai berikut :

Kemudian dilakukan setting DNS. Setting DNS dilakukan di IP DNS Settings lalu dilanjutkan dengan mengisi DNS yanga akan kita gunakan, settings nya sebagai berikut: Servers : 2001:470:20::2 Klik Apply - OK

Untuk mengecek apakah settingan yang kita berikan sudah sukses atau belum maka kita mencoba ping ke DNS yang telah kita deklarasikan tadi melalui terminal di dalam winbox.

Dan untuk melihat bahwa kita tekah dapat berjalan di ipv6 maka dilakukan tracert routes. Tracert dilakuakn terhadap DNS kita. Syntaks adalah : tool traceroute <diisi dengan ip yang kan ditarcert>>

Pada IPv4 apabila kita ingin meyetting IP Address dan DNS pada Windows Xp maka kita dapat langsung menyettingnya melalui Network dan Sharing Center, namun untuk pengaturan dengan menggunakan ipv6 maka setting dilakukan melalui cmd, untuk pengaturannya sebagai berikut : 1. Kita lakukan instalasi terhadap penngunaan ipv6 pada cmd Syntaks : ipv6 install Tunggu sampai proses instalasi sukses.

Setelah proses di atas maka win XP telah support protocol IPv6 2. Konfigurasi IP Address di Win XP dengan cmd Syntaks : netsh Netsh> interface ipv6 Netsh interface ipv6>?

Untuk menampilkan semua perintah yang ada dalam konfigurasi ketik ? enter, namun apabila kita sudah mengetahui konfigurasinya dapat langsung dituliskan apa yang akan kita lakukan. 3. Kita akan melakukan konfigurasi interface Locala Area Connection dengan perintah sebagai berikut : Add address interface=Local Area Connection Address=2001:470:eced:12::2 (settelah address diisi dengan ip address pada computer kita yang akan digunakan) <enter>

Apabila kita salah melakukan setting IP Address maka dapat dilakuakan dengan cara sebagai berikut : sytaks : menggunakan delete di depan ip yang akan dihapus.

4. Menambahkan gateway untuk computer agar computer tau jalur keluar ke internet

5. Menambahkan IP DNS Server pada client WIN XP IPv6

6. Mengecek hasil konfigurasi IPv6 di Win Xp apakah sudah dapat terkoneksi apa belum terhadap internet. Untuk mengeceknya maka kita harus keluar terlebih dahulu dari netsh Syntaksnya : exit

Setelah keluar maka kita dapat melakukan ping, ping dilakukan terhadap pengaturan ip dns kita terlebih dahulu. Yaitu 2001:470:20::2

Dan apabila kita ingin melihat apakah pengaturan kita sudah benar dan kita sudah lewat menggunakan IPv6 maka kita mnegeceknya menggunakan tracert

Dari tampilan di atas terlihat bahawa kita sudah konek ke internet meggunakan ipv6. Untuk proses tracert membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan ketka kita melakukan tracert menggunakan IPv4. E. Kesimpulan Penggunaan ipv6 salah satunya untuk menjawab kekurangan alamat ip yang banyak, dengan menggunakan ipv6 ini kita bias mengalokasikan alamat ip sampai milyaran alamat ip yang berbeda-beda. Menggunakan IPv6 itu biasanya sudah secara default anda akan mendapatkan IP yang sesuai dengan jaringan dimana anda terhubung. Karena alamat IPv6 yang sangat banyak 2^128 berbeda dengan IPv4 yang hanya 2^32 maka dalam IPv6 tidak ada subnetting seperti yang ada pada IPv4. Netsh adalah fasilitas script baris perintah (command-line scripting utility ) Untuk OS windows yang memungkinkan pengguna memodifikasi konfigurasi jaringan komputer yang sedang berjalan.

Anda mungkin juga menyukai