Anda di halaman 1dari 8

Ditulis oleh: Kukuh Nugroho (kukuh.jbr@gmail.

com)

Bab 6
Pengalamatan IPv6

6.1 Kenapa Harus IPv6 ?

Mekanisme pengalamatan dengan menggunakan IP versi 6 (IPv6) berbeda dengan IP versi 4 (IPv4). Jika
dilihat dari jumlah bit yang terdapat pada IPv6 sebanyak 128 bit, sangat jauh berbeda dengan jumlah bit
yang digunakan oleh IPv4 yaitu sebanyak 32 bit. Kebutuhan akan penggunaan alamat IP khususnya
alamat IP public menjadikan munculnya versi terbaru dari protokol IP yaitu IP versi 6 (IPv6). Jika digunakan
alamat IPv4, jumlah maksimum alamat IP yang bisa disediakan sebanyak 2 32 = 4.294.967.296 alamat IP.
Belum dikurangi oleh alamat IPv4 kelas D (multicast) dan E (cadangan) karena pada kedua kelas alamat
IPv4 tersebut tidak bisa digunakan untuk mengalamati interface perangkat. Mungkin sekitar 3,7 milyar
alokasi alamat IPv4 yang benar-benar bisa digunakan untuk mengalamati interface perangkat. Berbeda
jauh jika digunakan protokol IPv6. Dengan jumlah bit yang digunakan oleh IPv6 sebanyak 128 bit, maka
maksimum alamat IP yang bisa disediakan oleh protokol IPv6 sekitar 3,4 x 1038 alamat IP. Walaupun
dengan jumlah dari alamat IPv6 yang disediakan juga terbatas, namun dengan nilai tersebut
kemungkinkan besar susah untuk habis, walaupun digunakan oleh seluruh manusia di dunia sekalipun
untuk jangka panjang. Menurut data dari www.internetlivestats.com, pengguna Internet saat ini sudah
mencapai 3,2 milyar. Sungguh sebuah angka yang besar mendekati jumlah maksimum alokasi alamat IP
yang disediakan oleh IPv4. Oleh karena itu mau-tidak-mau perlu untuk beralih ke IP versi terbaru yaitu IP
versi 6 (IPv6).

6.2 Cara Menulis Alamat IPv6

Penulisan alamat IPv6 menggunakan bilangan hexadecimal, berbeda dengan penulisan alamat IPv4 yang
menggunakan bilangan desimal. Dari 128 bit alamat IPv6 akan dibagi per-enam belas bit. Setiap 16 bit
alamat IPv6 akan dipisahkan dengan menggunakan tanda “:”. Berikut adalah contoh penulisan alamat
IPv6:
 IPv6 = 2031:0000:130F:0000:0000:09C0:876A:130B
Sebenarnya penulisan alamat IPv6 bisa diringkas untuk penyederhanaan penulisan alamat. Berikut adalah
aturan dalam menyederhanakan penulisan alamat IPv6:
1. Apabila dalam satu blok alamat IPv6 (4 bilangan hexadecimal) dijumpai angka depan nol, maka nilai 0
pada angka depan tersebut bisa dihilangkan. Sebagai contoh, bilangan hexadesimal 09C0 bisa
diringkas menjadi 9C0 saja. Sehingga penulisan contoh alamat IPv6 diatas menjadi:
IPv6 = 2031:0000:130F:0000:0000:9C0:876A:130B
2. Apabila dalam satu blok alamat IPv6 dijumpai empat angka nol berturut-turut, maka penulisan angka
hexadecimal dalam satu blok tersebut cukup dituliskan satu angka nol saja. Sebagai contoh, bilangan
hexadesimal 0000 bisa diringkas menjadi 0. Sehingga penulisan contoh alamat IPv6 diatas menjadi:
IPv6 = 2031:0:130F:0:0:9C0:876A:130B
3. Apabila dijumpai angka nol berturut-turut dalam nilai blok alamat IPv6, maka cukup dituliskan tanda “::”
saja. Sebagai contoh, pecahan alamat IPv6 0:0:0:0 bisa digantikan dengan tanda “::”.Sehingga
penulisan contoh alamat IPv6 diatas menjadi:

Dilarang mempergunakan naskah ini untuk keperluan komersial! 1


Ditulis oleh: Kukuh Nugroho (kukuh.jbr@gmail.com)

IPv6 = 2031:0:130F::9C0:876A:130B

6.3 Jenis Alamat IPv6

Kalau menggunakan konsep pengalamatan IPv4 akan terbagi menjadi dua jenis alamat yaitu alamat IP
private dan alamat IP public. Jika paket IP perlu dirutekan ke jaringan Internet, maka alamat IP public perlu
digunakan. Namun kalau paket IP hanya sebatas jaringan lokal, dalam artian jaringan tersebut tidak
terhubung ke jaringan Internet, maka cukup menggunakan alamat IP private. Kedua jenis alamat IPv4
tersebut juga terdapat pada alamat IPv6, namun dengan istilah yang berbeda. Alamat IPv4 public dalam
mekanisme pengalamatan IPv6 disebut dengan istilah alamat IPv6 global, sedangkan alamat IPv4 private
dinamakan dengan istilah alamat IPv6 link-local.

Alamat IPv6 Global

Seperti alamat IPv4 public, alamat IPv6 global juga digunakan untuk merutekan paket IP melalui jaringan
Internet. Susunan alamat IPv6 terdiri dari 128 bit, dimana komposisi dari alamat IPv6 global akan
mengindikasikan beberapa parameter, seperti wilayah, nama ISP, nama perusahaan atau penyewa alamat
IPv6 dari ISP, alamat jaringan (network address), dan alamat host (interface). Gambar 6.1 berikut
menjelaskan pembagian dari format alamat IPv6:

23 bit 9 bit 16 bit 16 bit 64 bit

Wilayah ISP Pelanggan Alamat Network Alamat Host

Gambar 6.1 Format alamat IPv6

Terdapat lima bagian dari format alamat IPv6. Bagian pertama mengindikasikan wilayah dari pengatur
mekanisme pengalamatan IPv6. Di dunia lembaga yang mengatur mekanisme pengalamatan IPv6 adalah
IANA (Internet Assigned Numbers Authority). Sama seperti pembagian alamat IPv4, mekanisme
pengalamatan IPv6 juga diatur oleh IANA. Pengaturan pengalamatan IPv6 oleh IANA dibagi berdasarkan
wilayah (region). Terdapat lima pembagian wilayah di dunia, diantaranya adalah ARIN untuk wilayah
Amerika Utara dan Kanada, RIPE NCC untuk wilayah Eropa dan Asia Tengah, APNIC untuk wilayah Asia
Pasific, LACNIC untuk wilayah Amerika Latin, dan AfriNIC untuk wilayah Afrika. Karena Indonesia terletak
di wilayah Asia Pasific, maka lembaga yang mengatur mekanisme pengalamatan IPv6 adalah APNIC (Asia
Pacific Network Information Centre).

Penulisan alamat IPv6 sama seperti alamat IPv4 yaitu menggunakan prefix. Namun dalam mekanisme
pengalamatan IPv4, prefix merupakan istilah lain dari penulisan nilai subnet mask. Sebagai contoh, apabila
digunakan nilai prefix /24 artinya nilai subnet mask yang digunakan adalah 255.255.255.0. Penggunaan
nilai prefix dalam mekanisme pengalamatan IPv4 digunakan untuk menentukan alamat network (NA),
alamat broadcast (BA), dan rentang alamat IP yang bisa digunakan dalam satu wilayah network (RHA).
Namun penggunaan nilai prefix dalam mekanisme pengalamatan IPv6 digunakan untuk mengindikasikan
beberapa hal, misalnya kode wilayah, kode ISP, kode pelanggan, atau kode dari alamat network.

Contoh #1
IANA memberikan alokasi alamat IP kepada APNIC dengan alamat IPv6 2001:0200::/23. Jelaskan arti dari
pengalamatan IPv6 tersebut!

Dilarang mempergunakan naskah ini untuk keperluan komersial! 2


Ditulis oleh: Kukuh Nugroho (kukuh.jbr@gmail.com)

Jawaban
Nilai prefix yang digunakan adalah /23, artinya nilai bit yang harus diperhatikan dari kiri yaitu sebanyak 23
bit. Menurut penjelasan gambar 6.1, 23 bit pertama dari kiri mengindikasikan kode wilayah. Jadi, apabila
dituliskan dalam bentuk bilangan biner, kode wilayah yang diberikan IANA kepada APNIC adalah:

Sebagai catatan, IANA dalam mengalokasikan alamat IPv6 ke masing-masing wilayah pasti menggunakan
angka pada bilangan hexadesimal pertama dari kanan 2::/3. Artinya pada tiga bit pertama pasti
menggunakan pola bilangan biner 001x. Kemudian untuk 20 bit berikutnya akan digunakan untuk
mengindikasikan kode dari wilayah pembagi alamat IPv6 berdasarkan negara bagian.

Contoh #2
Sebuah ISP memberikan alokasi alamat IPv6 kepada pelanggan dengan alamat IPv6 2001:0256:2474/48.
Dari alokasi alamat IPv6 tersebut, pelanggan akan membagi alamat IPv6 berdasarkan alamat network
(NA). Tentukan:
a) Jumlah alamat network yang bisa digunakan oleh pelanggan tersebut?
b) Alamat network pertama, kedua, dan terakhir?
Jawaban
a) Menurut penjelasan gambar 6.1, 48 bit pertama dari kiri mengindikasikan kode wilayah, ISP, dan
pelanggan. Kemudian pada 16 bit berikutnya akan mengindikasikan alamat network (NA). Sehingga
jumlah alamat network yang bisa digunakan oleh pelanggan tersebut sebanyak 2 16 yaitu sebesar 65536
alamat network (NA).
b) Jika diketahui 16 bit alamat IPv6, maka nilai dari bilangan hexadesimal tersebut akan dimulai dari nilai
0000 sampai FFFF. Apabila dijumlahkan akan terdapat 65536 alamat network (NA), dimulai dari:
 Alamat network IPv6 pertama = 2001:0256:2474:0000::/64
 Alamat network IPv6 kedua = 2001:0256:2474:0001::/64
 Alamat network IPv6 terakhir = 2001:0256:2474:FFFF::/64

Alamat IPv6 Link-Local

Alamat IPv4 private dalam konsep pengalamatan IPv6 dinamakan alamat IPv6 link-local. Perbedaan
utama antara alamat IPv4 private dengan IPv6 link-local adalah dalam hal wilayah edar paket IP. Apabila
digunakan alamat IPv6 link-local, paket IP hanya akan beredar dalam satu wilayah network saja. Berbeda
dengan alamat IPv4 private. Penggunaan alamat IPv4 private dapat digunakan antar wilayah jaringan.
Atau dengan kata lain tidak ada mekanisme ruting pada penggunaan alamat IPv6 link-local. Paket IP
dengan menggunakan alamat IPv6 link-local hanya akan bisa dikirimkan apabila komputer tujuan masih
dalam satu wilayah network yang sama dengan alamat IPv6 dari komputer pengirim. Format penulisan
alamat IPv6 link-local dimulai dari bilangan hexadesimal FE80::/10.

Alamat IPv6 Loopback

Sama seperti pada pengalamatan IPv4, alamat IPv6 loopback digunakan mengetes kemampuan dari
interface card dari perangkat yang akan digunakan untuk menghubungkan dengan perangkat yang lain

Dilarang mempergunakan naskah ini untuk keperluan komersial! 3


Ditulis oleh: Kukuh Nugroho (kukuh.jbr@gmail.com)

dalam sebuah jaringan. Sebuah interface card, baik itu menggunakan media kabel ataukah wireless perlu
untuk diperiksa kemampuan dari interace card perangkat tersebut apakah sudah bisa digunakan untuk
implementasi jaringan ataukah belum. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengiriman
paket ICMP (ping) ke alamat IP tujuan tertentu. Apabila digunakan mekanisme pengalamtan IPv6, alamat
IPv6 loopback menggunakan alamat IPv6 ::1/128.

6.4 Cara Memberikan Alamat IPv6

Terdapat dua metode yang bisa digunakan dalam memberikan alamat IPv6 pada sebuah interface
perangkat yaitu dengan menggunakan cara static (manual) atau dinamis (otomatis). Penggunaan cara
otomatis lebih disukai karena lebih mudah dan relatif lebih cepat. Komputer hanya perlu dihubungkan
dengan media kabel atau wireless dalam sebuah jaringan. Dengan syarat dalam jaringan tersebut sudah
terdapat server DHCP, maka komputer client akan langsung mendapatkan alamat IP tanpa perlu campur
tangan dari seorang admin jaringan dalam mengkonfigurasi alamat IPv6 secara manual. Sebelum
menggunakan cara otomatis, maka alangkah baiknya kalau terlebih dahulu belajar mengalamati interface
perangkat dengan meggunakan protokol IPv6 secara manual. Metode seperti ini digunakan agar seorang
admin jaringan lebih memahami herarki dari pola/mekanisme pengalamatan IPv6.

Manual Interface ID

Panduan untuk melakukan pengalamatan IPv6 menggunakan cara manual interface ID terdapat pada
penjelasan gambar 6.1. Apabila kita berlangganan alamat IPv6 dari sebuah ISP, kemungkinan besar oleh
ISP akan diberikan alamat IPv6 dengan menggunakan nilai prefix /48. Kemudian kita perlu
mengembangkan alamat IPv6 yang diberikan oleh ISP dengan cara menambahkan kode untuk alamat
network. Kemungkinan besar nilai prefix yang digunakan adalah /64, karena 64 bit awal dari alamat IPv6
akan mengindikasikan kode sebuah alamat network (NA). Terakhir adalah memberikan kode untuk
identitas alamat host (interface) yaitu sebanyak 64 bit. Misalnya contoh dari alamat IPv6 adalah
2001:0256:2474:0000::1/64.

EUI-64 Interface ID

Perbedaan utama dalam mengalamati interface perangkat dengan menggunakan cara manual interface
ID dengan EUI-64 interface ID terletak pada pemberian kode pada porsi alamat host. EUI (Extended
Unique Identifier) merupakan metode dalam mengalamati interface perangkat dengan menggunakan
protokol IPv6 dimana pada porsi host menggunakan komposisi alamat MAC dari interface perangkat yang
akan diberikan alamat IP. Alamat MAC yang terdiri dari 48 bit akan digunakan untuk identitas alamat host
ditambahkan dengan 16 bit tambahan yang disisipkan di tengah-tengah alamat MAC.
Alamat MAC

60 EB 69 DB 7B A0

60 EB 69 DB 7B A0

FF FE

Sisipan

Gambar 6.2 Sisipan bilangan hexadesimal pada alamat MAC

Dilarang mempergunakan naskah ini untuk keperluan komersial! 4


Ditulis oleh: Kukuh Nugroho (kukuh.jbr@gmail.com)

Nilai hexadesimal yang disisipkan di tengah-tengah alamat MAC adalah FFFE. Dengan penambahan
empat bilangan hexadesimal tersebut total bit yang terdapat pada porsi host sebanyak 64 bit (48 bit alamat
MAC + 16 bit sisipan).

Contoh soal #3
Seorang admin jaringan perusahaan mengalokasikan alamat network IPv6 dengan menggunakan alamat
2001:0256:2474:0001::/64. Apabila alamat network tersebut ingin dialokasikan pada sebuah komputer
dengan menggunakan alamat MAC 60-EB-69-DB-7B-A0, tentukan alamat IP yang akan digunakan oleh
komputer tersebut jika digunakan cara manual dengan menggunakan metode EUI-64!
Jawaban
Dalam memberikan alamat IP pada komputer dengan menggunakan metode EUI-64, langkah awal yang
perlu dilakukan adalah dengan menyisipkan bilangan hexadesimal FF-FE di tengah-tengah alamat MAC.
Hasil dari proses sisipan tersebut akan menjadi kode untuk alamat host. Dari hasil proses sisipan diketahui
angka hexadesimal 60-EB-69-FF-FE-DB-7B-A0. Penulisan angka hexadesimal tersebut masih belum
sesuai dengan format penulisan alamat IPv6, sehingga perlu diubah dengan cara mengelompokkan setiap
empat bilangan hexadesimal dan dipisahkan dengan tanda (:). Dari hasil penggabungan dan pemisahan
diperolah bilangan hexadesimal yang baru 60EB:69FF:FEDB:7BA0. Kode alamat host tersebut yang akan
ditempatkan pada sisa 64 bit setelah alamat network. Sehingga alamat IPv6 yang digunakan oleh
komputer adalah 2001:0256:2474:0001:60EB:69FF:FEDB:7BA0/64.

Dilarang mempergunakan naskah ini untuk keperluan komersial! 5


Ditulis oleh: Kukuh Nugroho (kukuh.jbr@gmail.com)

Praktikum 6.1
Membuat Jaringan Peer-to-Peer Menggunakan IPv6

Gambar topologi jaringan


2001:256:2474:1::1/64 2001:256:2474:1::2/64

PC1 PC2

Tujuan dari praktikum kali ini adalah menghubungkan antar dua komputer, dimana mekanisme
pengalamatan menggunakan protokol IPv6. Apabila digunakan sistem operasi Windows, maka minimal
sistem operasi Windows yang digunakan adalah Windows 7 ke atas. Sistem operasi Windows XP secara
default masih belum terdapat fasilitas untuk memberikan alamat IPv6. Praktikum ini menggunakan
Windows 8 sebagai sistem operasi pada masing-masing komputer.

Langkah-langkah praktikum
1. Memberikan alamat IP pada masing-masing komputer
Untuk memberikan alamat IP pada komputer yang menggunakan sistem operasi Windows 8 hampir
sama dengan Windows 7. Pilih bagian [Control Panel] kemudian [Network and Sharing Center].

Klik pada bagian [Change adapter settings] untuk mengetahui pilihan interface yang terdapat pada
komputer yang akan diberikan alamat IP.

Karena media yang digunakan adalah kabel UTP, maka pilihan interface yang digunakan adalah
Ethernet. Klik kanan pada bagian [Ethernet], lalu pilih bagian [Properties].

Dilarang mempergunakan naskah ini untuk keperluan komersial! 6


Ditulis oleh: Kukuh Nugroho (kukuh.jbr@gmail.com)

Pada jendela [Ethernet Properties], pilih tab [Networking] lalu tarik ke bawah sampai ditemukan tulisan
{Internet Protocol Version 6 (TCP/IP}. Klik pada bagian tulisan tersebut, lalu klik bagian [Properties].

Pada jendela {Internet Protocol Version 6 (TCP/IP) Properties} kita bisa memberikan alamat IPv6.
Karena konfigurasi alamat IPv6 yang diberikan pada komputer dilakukan secara manual, maka kita pilih
bagian {Use the following IPv6 address}. Isikan alamat IPv6 pada parameter {IPv6 address} dan nilai
prefix yang digunakan pada bagian {Subnet prefix length}. Abaikan alamat IPv6 untuk {Default gateway}
dan {DNS}. Apabila sudah, klik [OK]. Lakukan langkah yang sama untuk memberikan alamat IPv6 pada
komputer 2 (PC2).

Dilarang mempergunakan naskah ini untuk keperluan komersial! 7


Ditulis oleh: Kukuh Nugroho (kukuh.jbr@gmail.com)

2. Verifikasi alamat IPv6


Apabila sudah dikonfigurasi alamat IPv6 pada interface komputer, langkah selanjutnya adalah
memverifikasi apakah alamat IPv6 yang sudah dikonfigurasi sesuai dengan perencanaan awal. Untuk
melakukan hal tersebut, buka command prompt, lalu ketikkan perintah ipconfig.

Terlihat bahwa terdapat kesesuaian alamat IPv6 antara perencanaan dengan realisasi. PC1
menggunakan alamat IPv6 2001:256:2474:1::1/64, sedangkan PC2 menggunakan alamat IPv6
2001:256:2474:1::2/64. Bisa dilihat pada keterangan gambar, terdapat tambahan alamat yaitu alamat
IPv6 link-local atau dalam istilah mekanisme pengalamatan IPv4 adalah alamat private. Alamat IPv6
link-local secara otomatis akan muncul dalam sebuah interface perangkat ketika perangkat tersebut
diberikan alamat IPv6.

3. Tes koneksi
Langkah terakhir dari konfigurasi alamat IPv6 pada kedua komputer yaitu dengan melakukan tes
koneksi antar komputer. Buka kembali command prompt, lalu ketikkan perintah ping diikuti dengan
alamat IPv6 tujuan.

Terlihat bahwa koneksi antara PC1 dengan PC2 berhasil dilakukan. Hal ini terlihat dengan adanya
balasan pengiriman paket ICMP dari PC2 ke PC1.

Dilarang mempergunakan naskah ini untuk keperluan komersial! 8

Anda mungkin juga menyukai