Anda di halaman 1dari 10

Nama : Suci ananta

Kelas : 10 TKJ

Materi : Ipv4 dan Ipv6

Questions

1. Penjelasan tentang ipv4 dan ipv6?


2. Struktur alamat ipv4 dan ipv6?
3. Kelas alamat ipv4?
4. Perbedaan antara ipv4 dan ipv6?
5. Kelebihan dan kekurangan ipv4 dan ipv6?
6. Tuliskan langkah – langkah konfigurasi ip address di windows 7,8,10, dan 11?

Answers

1. IPV4
Internet Protocol version 4 atau IPv4 adalah versi keempat dari protokol
internet yang memiliki panjang angka 32 bit. Secara umum, versi IP address
yang satu ini telah dipakai sejak internet pertama kali muncul dan mulai sering
dimanfaatkan secara komersial. Maka, IPv4 bisa dikatakan sebagai versi yang
paling banyak digunakan oleh banyak orang.

IPV6

IPv6 adalah versi internet protocol terbaru yang berfungsi untuk


mengidentifikasi semua perangkat berbeda yang ada di internet.Pada
dasarnyazz, cara kerja IPv6 sama seperti memberikan sebuah alamat jalan dan
kode pos pada sebuah lokasi agar bisa dikunjungi orang lain.IPv6 sendiri
adalah protokol lapisan jaringan yang melakukan komunikasi data melalui
transfer data antara dua node dalam sebuah jaringan (packet switching).

2. IPV4
Versi IP ini menggunakan alamat 32-bit, yaitu format yang paling umum
untuk IP address saat ini. Alamat IPv4 terdiri dari empat angka desimal,
dipisahkan oleh tiga titik, mulai dari 0 hingga 255. Ruang alamat 32-bit bisa
menyediakan sekitar 4,3 miliar alamat.
IPV6
Versi IP ini menggunakan alamat 32-bit, yaitu format yang paling umum
untuk IP address saat ini. Alamat IPv4 terdiri dari empat angka desimal,
dipisahkan oleh tiga titik, mulai dari 0 hingga 255. Ruang alamat 32-bit bisa
menyediakan sekitar 4,3 miliar alamat.
3. IPV4

Kelas A

Net : 8 bit (1 oktet)

Host : 24 bit ( 3 oktet)

Rentang angk a : 0 -127

Jumlah alamt ip : 16.777.216

Kelas B

Net : 16 bit ( 2 oktet )


Host : 16 bit ( 2 oktet )

Rentang angka IP : 128– 191


Jumlah alamat IP : 1.048.576

Kelas C

Net : 24 bit ( 3 oktet )


Host : 8 bit ( 1 oktet )
Rentang angka IP : 192.0.0.0 – 223.255.255.255
Jumlah alamat IP : 65.536

Kelas D

Rentang angka IP : 224 – 239


Jumlah alamat IP : Tidak di jelaskan secara spesifik

Kelas E

Rentang angka IP : 140– 255


Jumlah alamat IP : Tidak di jelaskan secara spesifik

4. IPv4 dan IPv6 adalah dua versi sistem pengalamatan Internet Protocol (IP). IP
adalah set aturan komunikasi yang menyediakan pertukaran data melalui internet.
IP menggunakan sistem penomoran untuk memberikan nomor identifikasi atau
alamat unik pada setiap perangkat yang terhubung. IPv4 menggunakan format
alamat 32-bit dan dapat menampung lebih dari 4 miliar ruang alamat. Dengan
perluasan sistem internet dan Internet untuk Segala (IoT), IPv4 terbukti tidak lagi
mencukupi dalam jangkauan pengalamatannya. IPv4 sedang dihapuskan secara
bertahap oleh IPv6, yang menggunakan format alamat 128-bit dan dapat
menampung lebih dari 1x1036 alamat.

Perbedaan utama: IPv4 dengan IPv6

Berikut ini adalah tiga perbedaan utama dari perspektif pengguna.

Ruang alamat

Ruang alamat lengkap IPv4 adalah 2³², atau 4.294.967.296 alamat IP. IPv6
memiliki ruang alamat yang jauh lebih tinggi yaitu 2¹² ⁸, atau 3,403×10³ ⁸, atau
340,282,366,920,938,000,000,000,000,000,000,000,000 alamat IP unik.

Dari alamat internet IPv4, ada sekitar 588 juta alamat IP terpesan, dengan
sisanya tersedia untuk publik. Karena perluasan perangkat internet, alamat
internet IPv4 yang tidak teralokasi menjadi habis pada tahun 2011. Sementara
IPv6 mengatasi habisnya ruang alamat ini yang tidak ada habisnya, perbaikan
saat ini adalah abstraksi dengan melapisi sistem pengalamatan lain seperti
Network Address Translation (NAT) di atas IPv4.

Penamaan

Dalam IPv4, nama alamat diwakili oleh alamat numerik empat angka desimal
(dalam kisaran 0-255), di mana masing-masing mewakili delapan bit,
dipisahkan oleh tiga tanda titik penuh:

197.0.0.1

Dalam IPv6, nama alamat diwakili oleh delapan angka heksadesimal yang
terdiri dari angka (0-9) dan huruf (A-F), masing-masing mewakili empat bit,
dipisahkan oleh titik dua:

2600:1400:d:5a3::3bd4

Beberapa angka nol dalam satu grup dapat dikompresi menjadi blok titik dua
yang kosong.

Tipe komunikasi

Untuk meningkatkan efisiensi komunikasi, baik IPv4 maupun IPv6


mendukung tipe pengalamatan yang berbeda sehingga satu perangkat dapat
berkomunikasi dengan beberapa perangkat dalam jaringan secara bersamaan.
IPv4 mendukung pengalamatan satu-ke-satu (unicast), satu-ke-
semua (broadcast), dan satu-ke-banyak (multicast) dengan perutean
multipaket. Sebagai alternatif, IPv6 mendukung
pengalamatan unicast, multicast, dan anycast dengan perutean multipaket.
Dalam komunikasi anycast, paket data dikirim dari satu pengirim ke beberapa
penerima terdekat yang berbagi alamat anycast yang sama

Kelebihan IPv4 dan IPv6


IPv4

 Ukuran paket pada link layer tidak batasannya dan harus dapat menyusun
kembali paket yang berukuran sebesar 576 byte
 Rute informasi yang dikelola tidak memerlukan keseluruhan 32-bit, tetapi
hanya beberapa bagiannya saja, sehingga ukuran informasi yang disimpan di
dalam router menjadi lebih kecil.

IPv6

 Cepat, karena IPv6 tak lagi bergantung kepada Network Address Translation
(NAT) sehingga mempercepat proses pengiriman data
 Efektif, karena ukuran routing table lebih kecil dibanding IPv4, maka proses
routing dapat lebih sistematis dan tentunya efektif.

 Aman, IPv6 sudah dapat menghindari serangan ke ARP (address resolution


protocol) yang dapat mengalihkan lalu lintas jaringan kemudian
mengalihkannya.

 Hemat Bandwidth, penggunaan bandwidth dapat lebih hemat karena sudah


mendukung multicast.
 Konfigurasi yang Mudah, IPv6 sudah mendukung konfigurasi secara
otomatis, sehingga dapat lebih memudahkan dan menghemat waktu.

Kekurangan

IPv4

 Harus dikonfigurasi secara manual


 Hanya memiliki kapasitas penyimpanan alamat sebanyak 4 miliar, tetapi
nyatanya tidak mencapai 4 miliar karena terdapat beberapa pembatasan.

IPv6

 Kompabilitas yang masih rendah. Sebagian besar perangkat masih


menggunakan IPv4 ketika mengakses internet. Tentu hal ini akan
membutuhkan pembaruan perangkat yang mendukung IPv6 agar dapat
menggunakannya.

 Transformasi yang lambat. IPv6 memang diperkenalkan secara luas pada tahun
1995, tetapi besaran pengguna di dunia hanya sebesar 35% saja.

5. Cara Setting IP Address di Windows 7, 8, dan 10

Setting IP address di windows – Kaitannya dengan jaringan computer penggunaan


IP Address begitu penting sebagai alamat dari setiap host yang tergabung dalam
jaringan. Untuk melakukan setting, pergantian, atau perubahan IP Address pada
sebuah komputer sangatlah mudah, karena sistem operasi windows sudah
menyediakan fasilitas GUI (Graphical User Interface).

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk merubah, mengganti,
ataupun memberi ip address pada sebuah komputer dengan OS windows Masuk ke
control panel. Lalu pada bagian Network and Internet, pilih View network status and
tasks.

Setelah itu Anda akan diarahkan ke halaman Network and Sharing Center. Pada panel
menu sebelah kiri pilih Change adapter setting.

Pada bagian ini, pilih adapter mana yang akan kamu setting ip address nya.contohnya
disini saya memilih Local Area Connection. Pada icon adapter tersebut klik kanan,
lalu pilih properties.
Akan dihadapkan dengan kotak dialog properties. Pilih Internet Protocol Version 4
(TCP/IPv4), lalu klik properties.

Pada bagian ini terdapat dua metode pemberian ip address, yaitu static dan dynamic.

Setting IP Address di windows secara Static (Manual)

Agar bisa mengisi secara manual, Anda harus meberikan cek list pada opsi Use the
following ip address. Kemudian form tersebut bisa Anda isi menggunakan ip address
yang Anda inginkan. Setelah itu klik OK.
Setting IP Address di Windows Secara Dynamic (Otomatis)

Untuk bisa mendapatkan ip address secara dynamic ini (DHCP), pastikan komputer
Anda sudah terhubung dengan komputer/perangkat jaringan yang bertindak sebagai
DHCP Server.

Jika sudah terhubung, cek list opsi Obtain an IP address automatically dan biarkan
form pengisian tetap kosong. Klik OK. Maka secara otomatis komputer Anda sudah
terdapat IP address nya.

Perbedaan dari dua metode tersebut ialah, apabila ip address di setting secara manual
maka, nomor ip address tidak akan berubah kecuali di setting ulang oleh sang
administrator. Sedangkan jika menggunakan metode DHCP, ip address bisa saja
berubah sesuai dengan ip address yang tersedia.
Setting IP address pada windows 10 dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu otomatis
(Dhcp) dan manual (static).

Setting IP Address Static di Windows 10

1. Buka control panel


2. Navigasi ke Network and Internet Network and Sharing Center.
3. Pada panel kiri, klik opsi Change adapter settings.

4. Pada network adapter klik kanan lalu pilih Properties.


5. Klik 2x pada opsi Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).

6. Klik opsi Use the following IP address dan masukan IP address sesuai kasus
yang kamu hadapi (misalnya 192.168.1.7)
7. Subnet mask (biasanya untuk pengguna koneksi lokal adalah 255.255.255.0.
8. Default gateway yang biasanya merupakan IP address yang digunakan pada
router. (misalnya 192.168.1.1)
9. Pada menu DNS server, klik opsi Use the following DNS server
addresses dan masukan alamat Preferred DNS server, dimana biasanya
merupakan IP address yang sama dengan Default gateway.
10. Alternate DNS server dapat kamu isi sebagai opsi lain jika kamu tidak dapat
terkoneksi dengan DNS server utama, contohnya bisa kamu masukan DNS
google (8.8.8.8). Namun hal ini bersifat opsional.

11. Klik OK untuk menyimpan perubahan.

Jika sudah selesai, maka kamu bisa langsung membuka web browser untuk mencoba
apakah konfigurasi berjalan atau tidak.
Berikut langkah-langkah setting IP address secara manual:

1. Buka Control Panel, lalu pilih navigasi Network and Internet


2. Klik Network and Sharing Center
3. Klik opsi Change Adapter Settings yang terletak pada layar bagian kiri
4. Nantinya akan muncul jaringan Anda (Ethernet dan WiFi)
5. Klik kanan pada jaringan WiFi atau network adapter, kemudian
pilih Properties
6. Cari dan klik 2 kali nama Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)
7. Klik opsi Use The Following IP Address sampai muncul kolom IP Address,
Subnet mask, dan default gateway,

Setelah itu lakukan langkah berikut

1. Masukkan IP address Anda pada kolom IP Address sesuai dengan komputer


2. Pada kolom subnet mask, bisa diisi: 255.255.255.0 (untuk pengguna lokal).
3. Pada kolom default gateway, bisa diisi: 192.168.1.1 (biasa digunakan pada
router).
4. Lalu, ada dua pilihan opsi lanjutan, klik Use The Following DNS Server
Addresses.
5. Pada kolom Preferred DNS Server, umumnya diisi menggunakan nomor yang
sama dengan default gateway.
6. Pada kolom Alternate DNS Server, bisa diisi dengan DNS google yaitu:
8.8.8.8. Alternate DNS Server ini hanya sebagai alternatif jika tidak bisa
terhubung dengan DNS utama. Anda bisa mengisinya atau cukup
mengosongkannya.
7. Cek, apakah semua kolom terisi dan benar, setelah itu klik OK.

Setelah selesai, Anda bisa mengecek apakah IP Address sudah berjalan atau tidak.
Cara memastikannya sangat mudah yaitu dengan membuka web browser. Jika sudah
berjalan, maka IP address Anda berhasil dikonfigurasi.

Anda mungkin juga menyukai