Anda di halaman 1dari 19

1

Bagian 5
IP Address V.6

1. Permasalahan dalam IPv4


Pokok
2. Representasi alamat IPv6
Bahasan
3. Tipe alamat IPv6

1. Mahasiswa memahami perbedaan IPv4 dengan IPv6


Tujuan
2. Mahasiswa memahami konsep alamat IPv6
Referensi :
1. Data Communications and Networking Fifth Edition. Behrouz A. Forouzan. 2012. McGraw Hill.
New York (chapter 22.1-22.2-22.4-22.5)
2. Computer Networks Fourth Edition. Andrew S. Tanenbaum. 2003. Prentice Hall PTR. New Jersey
(chapter 5.6.3)
3. Computer Networking Sixt Edition. James F. Kurose, Keith. W. Ross. 2013. Pearson Education
Inc. New Jersey (chapter 4.4.4)
4. Network warrior Second Edition. Gary A.Donahue. 2011. O’Reily Media. Sebastopol (chapter 37)
5. Introduction To Computer Networks. Peter L. Dordal. 2020 (chapter 87.3).
6. Cisco Networking Essentials. Troy McMillan. 2012. John Wiley & Sons, Inc.Indianapolis. (chapter
7).
7. Illustrated TCP/IP. Matthew G. Naugle. Wiley Computer Publishing, John Wiley & Sons, Inc.
(chapter 3)
8. IPv6 Fundamentals:A Straightforward Approach to Understanding IPv6. Rick Graziani. 2017.
Cisco Press.
2

5.1 Permasalahan dalam IPv4


Perkembangan teknologi komunikasi membuat semua perangkat selain komputer
di seluruh dunia dapat terhubung ke jaringan internet. Pada awal perkembangan
internet, hanya komputer, router, modem dan switch/hub yang menjadi perangkat
utama di dalam komunikasi di dalam arsitektur internet. Kebutuhan identitas unik
untuk setiap perangkat dapat dipenuhi menggunakan protokol TCP/IP dengan IP
Address versi 4 (IPv4). Struktur alokasi alamat IPv4 yang terdiri dari network id dan
host id mampu menyediakan alamat IP untuk 2.113.662 network dan 16.843.002
host id seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.1

Tabel 5.1 Jumlah Network dan Host Pada IPv4


Jangkauan
Kelas IPv4 Banyak Network ID Banyak Host ID
Oktet ke-1
Kelas A 0 – 127 126 16.777.214
Kelas B 128 – 191 16.384 65.534
Kelas C 192 – 245 2.097.152 254

Jangkauan alamat IP dari seluruh kelas IPv4 mampu menampung 2.113.928.964


atau lebih dari 2 milyar perangkat untuk Kelas A. IPv4 Kelas B mampu menampung
1.073.709.056 atau lebih dari 1 milyar perangkat. IPv4 Kelas C mampu menampung
532.676.608 atau lebih dari 500 juta perangkat. Jumlah perangkat yang dapat
ditampung oleh IPv4 dengan 3 kelas sekitar 3 milyar perangkat (3.720.314.628).
Kapasitas 3 milyar alamat IP diperkirakan akan habis terpakai dikarenakan
perkembangan teknologi komunikasi dan perangkat komunikasi yang memudahkan
segala bentuk perangkat elektronik dapat terhubung ke internet. Tabel 5.2
menunjukkan statistik penggunaan internet di seluruh dunia pada bulan juni 2016.

Tabel 5.2 Statistik Pengguna Internet di Dunia pada Juni 2016


Populasi Penduduk Persentase Jumlah Pengguna
Wilayah
(tahun 2016) Populasi Dunia Internet
Afrika 1.185.529.578 16,2% 340.783.342
Asia 4.052.652.889 55,2% 1.846.212.654
Eropa 832.073.224 11,3% 614.979.903
Amerika Latin 626.119.788 8.5% 384.751.302
3

Populasi Penduduk Persentase Jumlah Pengguna


Wilayah
(tahun 2016) Populasi Dunia Internet
Timur Tengah 246.700.900 3.4% 141.489.765
Amerika Utara 359.492.293 4.9% 320.067.193
Oceania /
37.590.820 0.5% 27.540.654
Australia
TOTAL 7.340.159.492 100.0% 3.675.824.813

Jumlah alamat IPv4 pada Tabel 5.1 dengan jumlah pengguna internet pada juni
2016, membuat IPv4 hanya tersisa 44.489.815. Konsep IoT atau Internet of Things
yang semakin populer akan membuat alamat IPv4 habis lebih cepat. Hal ini
menguatkan permasalahan kapasitas IPv4 yang harus segera dicarikan solusi dan
menjadi dasar dari IETF untuk menegembangkan protokol baru. Pengembangan
protokol baru untuk menggantikan IPv4 memiliki tujuan sebagai berikut :

1) Untuk memenuhi kebutuhan alamat IP di seluruh dunia, termasuk


pengalamatan yang tidak efisien.
2) Untuk mengurangi proses routing.
3) Untuk menyederhanakan protokol agar router dapat memproses paket data
lebih cepat.
4) Untuk menyediakan keamanan komunikasi yang lebih baik dalam hal otentikasi
dan privasi (authentication – privacy)
5) Untuk meningkatkan kualitas layanan komunikasi real-time
6) Untuk membantu komunikasi multicasting
7) Untuk memudahkan host terkoneksi ke jaringan meskipun berpindah lokasi
8) Untuk memberikan kemungkinan pengembangan protokol komunikasi
9) Untuk meningkatkan masa pakai protokol komunikasi yang lama dan baru

Sembilan tujuan utama IETF tersebut dikembangkan berdasarkan fitur IPv4 yang mulai
berkurang. Berdasarkan sembilan tujuan tersebut, pada tahun 1993 IETF merumuskan
sebuah proposal dengan judul “Simple Internet Protocol Plus” yang menjadi dasar
perancangan IPv6.
4

5.2 Representasi alamat IPv6


IPv6 merupakan pengembangan protokol IPv4 yang memiliki perbedaan dalam hal
penyajian alamat IP. IPv6 menggunakan format 128 bit, lebih besar dibandingkan
format IPv4 dengan 32 bit. Ukuran 128-bit alamat IPv6 memungkinkan IPv6 mampu
membagikan alamat IP yang sangat banyak. Gambar 5.1 menunjukkan
perbandingan jumlah alamat IP antara IPv4 dengan IPv6

Gambar 5.1 Perbandingan satuan angka kapasitas IPv4 dan IPv6

Satuan angka per-sepuluh untuk jumlah alamat yang dapat diberikan di IPv4 adalah
dalam satuan milyar (billion) atau 109. Satuan angka untuk kapasitas IPv6 adalah
dalam satuan undecilion 1036. Satuan undecilion merupakan satuan angka yang
sangat besar, karena satuan angka yang paling besar saat ini adalah triliun (trillion).
Satuan undecillion berada 8 kali lipat lebih besar daripada triliun.
Format 128 bit IPv6 disusun dalam format heksadesimal sementara IPv4 dalam
format desimal yang disebut Dottet Decimal Notation. Basis angka heksadesimal
5

membuat IPv6 mampu memiliki kapasitas IP Address yang jauh lebih banyak dari
IPv4.

Alamat IPv6 dengan format 128-bit dikelompokkan menjadi 8 blok data dengan
ukuran 16-bit atau 4 angka heksadesimal untuk setiap blok-nya. Gambar 5.1
menunjukkan perbedaan format alamat IPv6 dengan IPv4.

Gambar 5.1 Perbedaan Format IPv4 dengan IPv6

IPv6 tersusun 8 blok data yang setiap blok berukuran 16 bit sehingga memiliki
panjang total 128 bit (8x16 bit). Setiap blok pada IPv6 disebut dengan Hextet yang
antar blok dipisahkan dengan tanda titik dua “:” atau colon.
Kedelapan blok pada susunan IPv6 disusun menggunakan format heksadesimal
sehingga setiap data yang digunakan di setiap bloknya dapat berupa angka dan
karakter. Setiap blok dapat tersusun kombinasi angka 0000 sampai ffff seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 5.2.
6

Gambar 5.2 Contoh Format Heksadesimal pada IPv6

Gambar 5.2 menunjukkan pemakaian kombinasi angka basis heksadesimal yang


dimulai dari 0-9 dan a-f. Penggunaan basis heksadesimal membuat pembacaan
IPv6 lebih sulit daripada IPv4. Forum RFC-2373 dan RFC-5952 menyusun 3 aturan
untuk penyederhanaan cara membaca dan menuliskan IPv6 sebagai berikut :
1) Aturan-1 : Mengabaikan/menghilangkan angka awalan 0 di setiap hextet
• Aturan-1 hanya diterapkan untuk angka 0 yang berada di awal hextet
(leading) yaitu angka ke-1,2,3 bukan di akhir hextet (angka 0 ke-4)
• Menghilangkan semua angka 0 (leading-trailing) membuat susunan IPv6
menjadi rancu/ambigu. Tabel 5.1 menunjukkan contoh penerapan aturan-
1. (bagian berwarna biru menunjukkan hextet yang mengalami
penyerdahanaan)

Tabel 5.1 Contoh Penyederhanaan IPv6 dengan Aturan-1

Format awal 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000
Penyederhanaan 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0

Format awal 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0001
Penyederhanaan 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 1

Format awal ff02 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0001
Penyederhanaan ff02 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 1

Format awal fe80 : 0000 : 0000 : 0000 : a299 : 9bff : fe18 : 50d1
Penyederhanaan fe80 : 0 : 0 : 0 : a299 : 9bff : fe18 : 50d1
7

Format awal 2001 : 0db8 : 1111 : 000a : 00b0 : 0000 : 9000 : 0200
Penyederhanaan 2001 : db8 : 1111 : a : b0 : 0 : 9000 : 200

Format awal 2001 : 0db8 : aaaa : 0001 : 0000 : 0000 : 0000 : 0100
Penyederhanaan 2001 : db8 : aaaa : 1 : 0 : 0 : 0 : 100

Hal yang harus diperhatikan untuk menerapkan aturan-1 adalah setiap blok harus
memiliki minimal 1 angka.

2) Aturan-2 : Mengabaikan/menghilangkan semua angka 0 di setiap hextet


• Semua angka 0 di blok IPv6 dapat dihilangkan dan digantikan dengan simbol
double-colon yaitu “::”.
• Simbol double-colon dapat digunakan untuk menggantikan 1 blok hextet
IPv6 atau menggantikan semua blok hextet yang tersusun berurutan.
• Tabel 5.2 menunjukkan contoh penerapan aturan-2. Angka yang berwarna
merah dapat dihilangkan.

Tabel 5.2 Contoh Penyederhanaan IPv6 dengan Aturan-2

Format awal 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000
Penyederhanaan ::

Format awal 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0001
Penyederhanaan :: 1

Format awal ff02 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0001
Penyederhanaan ff02 :: 1

Format awal fe80 : 0000 : 0000 : 0000 : a299 : 9bff : fe18 : 50d1
Penyederhanaan fe80 :: a299 : 9bff : fe18 : 50d1

Format awal 2001 : 0db8 : 1111 : 000a : 00b0 : 0000 : 9000 : 0200
Penyederhanaan 2001 : db8 : 1111 : a : b0 :: 9000 : 200

Format awal 2001 : 0db8 : aaaa : 0001 : 0000 : 0000 : 0000 : 0100
Penyederhanaan 2001 : db8 : aaaa : 1 :: 100
8

Hal utama yang harus diperhatikan saat menemukan susunan IPv6 seperti pada
Tabel 5.2 adalah susunan IPv6 terdiri dari 8 hextet. Hal ini membuat simbol
double-colon (::) dapat mewakili beberapa blok hextet.

3) Aturan-3 : Kombinasi aturan-1 dan aturan-2


Aturan-3 digunakan apabila ditemukan dua kelompok dua hextet angka 0 yang
dipisahkan satu atau lebih hextet seperti pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3 Contoh kasus kombinasi aturan 1 dan 2 penulisan IPv6

Jika contoh 5.3.a menggunakan aturan-1 dan 2 akan menghasilkan susunan IPv6
sebagai berikut :
• Contoh IPv6 = 2001 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : abcd : 0000 : 1234
• Aturan-1 = 2001 : 0 : 0 : 0 : 0 : abcd : 0 : 1234
• Aturan-2 = 2001 :: abcd :: 1234

Hasil penyederhanaan dengan aturan-1 tidak akan mengalami kerancuan dalam


membaca IPv6, karena jumlah blok hextet masih terlihat sebanyak 8 blok. Hasil
penyederhanaan dengan aturan-2 menimbulkan kerancuan tentang banyaknya
blok hextet yang berada diantara hextet 2001 dengan hextet abcd dan antara
hextet abcd dengan hextet 1234.

Contoh kasus pada Gambar 5.3.a diselesaikan dengan kombinasi aturan-1 dan 2
sesuai metode yang diusulkan oleh RFC-5952 sebagai berikut :
9

• Aturan -2 diterapkan pada rangkaian blok hextet 0 terpanjang. Pada


contoh 5.3.a, aturan-2 digunakan untuk hextet ke-2,3,4,5. Blok ke-7
disederhanakan dengan aturan-1.
Contoh IPv6 = 2001 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : abcd : 0000 : 1234
Penyederhanaan = 2001 :: abcd : 0 : 1234

• Jika terdapat dua rangkaian blok hextet-0 yang sama jumlah bloknya,
maka rangkaian blok hextet-0 pertama disederhanakan dengan aturan-2
sedangkan blok hextet-0 kedua disederhanakan dengan aturan-1.
Contoh IPv6 = 2001 : 0000 : 0000 : abcd : 0000 : 0000 : 1234 : 5678
Penyederhanaan = 2001 :: abcd : 0 : 0 : 1234 : 5678

5.3 Tipe Alamat IPv6


Alamat IPv6 yang terdiri dari 128-bit dialokasikan atau digunakan untuk
mengidentifikasi network-id dan host-id seperti pada alamat IPv4. Istilah host-id
tidak digunakan lagi pada alamat IPv6 dan diganti dengan istilah Interface Identifier.
Perubahan nama ini dikarenakan host-id menunjukkan pada perangkat yang
terbatas hanya pada komputer, sementara perkembangan teknologi perangkat
keras dan teknologi komunikasi membuat semua perangkat elektronik dapat
terhubung ke jaringan komunikasi. Kondisi ini memperluas definisi host-id yang
awalnya hanya untuk komputer menjadi berbagai perangkat komunikasi. Alamat
IPv6 tidak lagi digunakan untuk mengidentifikasi komputer tapi untuk
mengidentifikasi perangkat atau interface-identifier.
Pengelompokkan jenis alamat IPv6 berbeda dengan IPv4. Gambar 5.4 menunjukkan
diagram pengelompokkan kelas alamat IPv6. Alamat IPv4 dikelompokkan
berdasarkan banyaknya porsi network-id dan porsi host-id. Alamat IPv6
dikelompokkan berdasarkan jumlah perangkat yang dituju.
10

Gambar 5.4 Jenis Alamat IPv6

Alamat IPv6 dibagi menjadi 3 kelompok alamat, Unicast, Multicast dan Anycast.
Jenis Unicast adalah jenis alamat IPv6 yang dimiliki oleh satu buah perangkat.
Unicast memiliki fungsi utama sebagai interface-identifier seperti fungsi dasar
alamat IPv4 sebagai identitas unik perangkat. Jenis alamat Unicast terdiri dari 6
sub-kategori yaitu Global Unicast, Link-Local, Loopback, Unspecified, Unique-Local
dan Embedded IPv4. Jenis Multicast adalah jenis alamat IPv6 yang digunakan oleh
satu kelompok perangkat yang berfungsi sama seperti server. Jenis Multicast terdiri
dari 3 sub-kategori yaitu well-known, transient dan solicited-node. Jenis alamat
Anycast adalah alamat IP yang digunakan untuk sekelompok perangkat yang
berbeda-beda karakteristik dan funfsi namun saling berdekatan.

5.3.1 Unicast Address


Alamat IPv6 Jenis unicast address menunjukkan identitas unik setiap
perangkat. Struktur alamat unicast address terdiri dari 3 kelompok hextet.
11

Ketiga kelompok hextet menyimpan 3 jenis alamat IPv6. Gambar 5.5


menunjukkan kelompok hextet alamat IPv6.

Gambar 5.5 Struktur unicast address

Kelompok hextet pertama adalah kelompok public topology yang berfungsi


untuk menyimpan nilai site-prefix. Nilai site-prefix adalah alamat IP yang
digunakan untuk mengidentifikasi alamat situs perusahan yang
dipublikasikan ke internet. Nilai site-prefix pada IPv6 berfungsi sama dengan
nilai Public-IP pada IPv4. Format penulisan nilai site-prefix pada kategori
unicast-address ditentukan berdasarkan 6 sub-kategorinya yang telah
disebutkan sebelumnya.

Kelompok hextet kedua adalah kelompok private topology. Kelompok kedua


ini memiliki fungsi yang sama dengan fungsi private-ip pada IPv4. Nilai yang
tersimpan di dalam kelompok private topology disebut dengan site-topology
atau subnet-id. Nilai site-topology tidak dipublikasikan ke internet, karena
hanya digunakan untuk mengidentifikasi jaringan-jaringan lokal yang berada
di dalam perusahaan atau organisasi. Kelompok ketiga adalah kelompok
interface-id. Kelompok ketiga berfungsi sama dengan fungsi host-id pada
alamat IPv4.

a) Global Unicast Address (GUA)


GUA adalah alamat IPv6 yang disematkan pada setiap perangkat yang
terhubung langsung ke internet yaitu router sehingga GUA disebut juga
dengan istilah site-prefix. GUA merupakan pintu keluar-masuk data dari
12

perangkat di dalam jaringan perusahaan menuju internet atau pun


sebaliknya.
Susunan GUA terdiri dari 3 nilai alamat, yaitu Global Routing Prefix, Subnet
ID dan Host ID. Gambar 5.5 menunjukkan ilustrasi struktur GUA.

Gambar 5.5 Struktur alamat IPv6 Global Unicast Address

Bagian global routing prefix berfungsi sebagai public-ip perusahaan.


Panjang blok global routing prefix sebesar 48-bit. Panjang blok Subnet ID
sebesar 16-bit dan ukuran blok Host ID sebesar 64-bit. Blok global routing
prefix memiliki kode khusus yang berada di 3 bit pertama pada hextet
pertama dengan nilai 001. Berdasarkan kode khusus tersebut, GUA
memiliki jangkauan IP Address dimulai dari 2000 sampai dengan 3fff
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.3

Tabel 5.3 Jangkauan global routing prefix


Heksadesimal
hextet Biner hextet pertama
pertama
Nilai terkecil 2000 0010 0000 0000 0000
Nilai terbesar 3fff 0011 1111 1111 1111

Nilai global routing prefix diberikan oleh penyedia layanan internet (ISP:
internet service provider) atau oleh lembaga Regional Internet Registry
(RIR). Penulisan nilai global routing prefix menggunakan network prefix
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.5
13

Gambar 5.5 Penulisan global routing prefix (site-prefix)

Nilai site-prefix cukup ditulis dengan 3 blok hextet pertama ditambah


dengan simbol “::/48”. Angka 48 menunjukkan total bit yang digunakan
sebagai nilai site-prefix yang diperoleh dari penjumlahan bit dari 3 hextet.

Nilai site-topology atau subnet-id ditulis menggunakan konsep penulisan


yang mirip dengan penulisan site-prefix. Gambar 5.6 menunjukkan
penulisan nilai site-topology.

Gambar 5.6 Penulisan global routing prefix (site-prefix)

Nilai site-topology dari alamat IPv6 pada Gambat 5.6 ditulis


menggunakan 4 blok hextet pertama diikuti simbol “::/64”. Jika diinginkan
hanya nilai site-topology-nya saja maka dapat ditunjukkan ke nilai yang
berada dihextet ke-4 yaitu “0015”. Angka 64 pada Gambat 5.6
14

menunjukkan banyaknya bit yang digunakan dari total 4 hextet (16-bit x


4).

Nilai interface-id dari alamat IPv6 pada Gambar 5.6 diketahui dari 4 hextet
terakhir yaitu “0000 : 0000 : 1a2f : 1a2b”.

b) Link-Local Address
Link-local address adalah alamat IPv6 yang digunakan di internal jaringan
perusahaan. Gambar 5.7 menunjukkan contoh format link-local address.

Gambar 5.7 struktur link-local address

Nilai link-local address tersusun dari 3 bagian yaitu link-local prefix , bit-
0 dan interface-id. Nilai link-local prefix terdiri dari 10-bit. Hal ini membuat
link-local address tidak dapat dipublikasikan ke internet, karena format
yang dikenali adalah kelipatan 16-bit (16,32,48). Nilai “fe80” pada Gambar
5.7 jika dikonversi ke format biner akan menjadi
15

fe80 = 1111 1110 1000 0000


10-bit dari hasil konversi di atas adalah

1111 1110 10
Jika 10-bit di atas dikonversi kembali ke heksadesimal akan menjadi

03fa
Nilai 03fa tidak akan dikenali oleh router manapun yang terdapat di
jaringan internet karena, format standar alamat router harus memiliki bit
“001” di awal hextet pertamanya. Hal inilah yang menyebabkan alamat
link-local address hanya bisa digunakan di jaringan internal perusahaan
saja atau jaringan di bawah router seperti yang ditunjukkan pada Gambar
5.8.

Gambar 5.8 Ilustrasi jaringan dengan link-local address

Semua perangkat yang ditunjukkan di Gambar 5.8 hanya bisa


berkomunikasi dengan perangkat yang berada di sebelah kanan router.
Nilai link-local prefix yang dapat digunakan berada dalam jangkauan
mulai dari fe80 sd febf atau

1111 1110 1000 1111 1110 1011 1111


0000 sd
fe80 Febf
16

Umumnya link-local address digunakan di jaringan yang tidak


membutuhkan akses internet seperti pada area industri atau untuk
aplikasi / software seperti local webserver.

c) Loopback Address
Tipe loopback address adalah alamat IPv6 yang digunakan untuk
mengirimkan data ke perangkat itu sendiri dengan melakukan looping.
Tipe loopback address hanya memiliki satu format nilai yaitu :

0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0001


Nilai di atas dapat disederhanakan menjadi

::0001
Tipe loopback address digunakan pada local webserver seperti alamat
127.0.0.1 pada IPv4. Oleh karena itu, tipe ini tidak dapat digunakan pada
perangkat keras di dalam jaringan.

d) Unspecified Address
Tipe unspecified address adalah alamat IPv6 yang diberikan ke perangkat
komunikasi yang belum memperoleh alamat IP dari server dhcp atau dari
administrator jaringan. Tipe unspecified address hanya memiliki 1 format
nilai yang hanya terdiri dari bit-0 di semua hextet seperti berikut :

0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000 : 0000


Nilai di atas dapat disederhanakan menjadi

::
Tipe unspecified address diperoleh dari sistem operasi seperti windows
pada perangkat komputer untuk menandakan bahwa komputer tersebut
belum memiliki alamat IP.
17

e) Unique-Local Address
Tipe alamat unique-local address adalah alamat IPv6 yang hanya
digunakan oleh satu perangkat dalam durasi waktu yang singkat untuk
mengakses internet. Tipe unique-local address berbeda dengan tipe link-
local address dalam aspek banyaknya perangkat penggunanya. Susunan
alamat tipe unique-local address ditunjukkan pada Gambar 5.9.

Gambar 5.9 Struktur unique-local address

Tipe unique-local address memiliki lima bagian. Bagian pertama berisikan


7 bit dengan nilai 1111 110 atau sama dengan fc00 dalam heksadesimal.
Jangkauan (range) unique-local address ditentukan dari kombinasi bit di
7 bit pertama dimulai seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10 Jangkauan unique-local address

Bagian kedua diisi dengan nilai “L” yaitu 0 atau 1. Apabila L=0 maka
alamat ini belum digunakan. Apabila L=1 maka alamat ini sudah
digunakan di sebuah perangkat. Bagian ketiga, keempat dan kelima
memiliki fungsi yang sama dengan bagian alamat IPv6 Global Unicast
Address.
18

Tipe unique-local address digunakan pada jaringan intranet perusahaan


untuk menghubungkan beberapa kantor cabang seperti yang
dilustrasikan pada Gambar 5.11.

Gambar 5.11 Ilustrasi penerapan ULA di jaringan intranet


Keempat kantor cabang yang diilustrasikan dengan Gambar 5.10 saling
terhubung ke dalam jaringan internal perusahaan atau intranet. Jaringan
ini tidak dapat diakses melalui internet. Hal ini memberikan keuntungan
dari sisi keamanan komunikasi data.

f) Embedded IPv4 Address


Tipe Embedded IPv4 Address adalah alamat IPv6 yang digunakan untuk
kebutuhan transisi atau perpindahan dari IPv4 ke IPv6. Tipe Embedded
IPv4 Address memiliki alamat IPv4 yang diletakkan di 32-bit terakhir atau
mulai dari bit ke-97 sampai bit ke-128. Gambar 5.12 menunjukkan
struktur alamat Embedded IPv4 Address
19

Gambar 5.12 Struktur Embedded IPv4 Address

Bit ke-1 sampai dengan ke-80 berisikan bit-0. Bit ke-81 sampai dengan
bit ke-96 berisikan bit-1 sebanyak 16 atau sama dengan 1 hextet yang
dalam format heksadesimal bernilai ffff. Bit ke-97 sampai dengan ke-128
berisikan alamat IPv4. Contoh alamat IP Embedded IPv4 Address
ditunjukkan pada Gambar 5.13.

Gambar 5.13 contoh Embedded IPv4 Address

Anda mungkin juga menyukai