Anda di halaman 1dari 8

Contoh Kalimat Expression of Satisfaction and Dissatisfaction - Halooooo, bertemu lagi dengan kami disini.

Pada kesempatan kali ini kami


akan memberikan materi mengenai sebuah ungkapan dalam bahasa inggris yaitu expression of satisfaction and dissatisfaction atau dalam bahasa
indonesianya adalah ungkapan puas dan tidak puas. Tanpa basa-basi lagi yuk kita langsung saja simak bagaimana contoh expression of
satisfaction and dissatisfaction berikut ini.

Asking about satisfaction/ dissatisfaction: (Bertanya tentang kepuasan dan ketidakpuasan)

 How do you like your room? (Apakah kamu suka kamarmu?)


 Is everything O.K.? (Apakah semuanya baik baik saja?)
 Is everything satisfactory? (Apakah semuanya memuaskan?)
 Are you satisfied? (Apakah kamu puas?)
 Did you find our service satisfactory? (Apakah menurutmu pelayanannya memuaskan?)
 Do you want to complain about something? (Apakah kamu mau mengeluh tentang sesuatu?)
 Was something not to your satisfaction? (Apakah ada sesuatu yang tidak memuaskan?)
 Are you dissastisfied with something? (Apakah kamu tidak puas karena sesuatu?)

Expressing satisfaction: (Mengungkapkan kepuasan)

 I really like my new haircut. (Aku sangat menyukai potongan rambut baruku)
 I’m completely satisfied with everything you’ve done for me. (Aku sangatlah puas dengan semua yang sudah kau lakukan untukku)
 It was satisfactory. (Itu sangatlah memuaskan)
 Everything is fine, thank you. (Semuanya baik-baik saja, terimakasih)
 Everything was just perfect. (Semuanya sangat sempurna)
 I’m happy enough with it. (Aku cukup senang dengan ini)
 It was okay. Not too bad. (Ini bagus. Tidak terlalu buruk)
 Good enough. (Cukup bagus)

Expressing dissatisfaction: (Mengungkapkan ketidakpuasan)

 I am a little dissatisfied with the service here. (Aku sedikit tidak puas dengan pelayanan disini)
 I am a bit disappointed with the program. (Aku sedikit kecewa dengan programnya)
 The food was lousy. (makanannya tidak enak)
 I’m tired of working here. (aku sangat muak bekerja disini)
 I don’t like the color. (aku tidak suka dengan warnanya)
 I have a complaint. (Aku punya keluhan)
 I’m very dissatisfied with the condition. (Aku sangat tidak puas dengan kondisinya)
 I want to make a complaint. (Aku mau membuat keluhan)

Responding to dissatisfaction: (Respon atas ketidakpuasan)

 I see. (Aku mengerti)


 I’m sorry to hear that. (Aku turut prihatin mendengarnya)
 I’ll look into it. (Aku akan memperhatikannya)
 I’ll see what I can do about it. (Aku akan meninjau apa yang bisa kulakukan dengan itu)
 I’ll try and take care of it. (Aku akan mencoba dan mengurusnya)

Apa itu Expression of Warning?

Giving warning is the expression which is spoken when we want to warn about something to another person.
Giving warning atau memberikan peringatan adalah ungkapan dalam bahasa inggris yang digunakan ketika kita ingin memperingatkan seseorang
terhadap sesuatu. Untuk mengungkapkan peringatan, ada dua cara untuk mengatakannya yaitu yang pertama adalah peringatan larangan dan
peringatan anjuran.

Peringatan Larangan (Warning not to do Something)


Peringatan larangan adalah peringatan yang ditujukan untuk melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.

Contoh Kalimat

 No smoking (Jangan merokok)


 No littering (Jangan buang sampah sembarangan)
 No swimming (Jangan berenang)
 Don't step in the grass! (jangan menginjak rumput!)
 Don't read books loudly in the library! (jangan mebaca keras di perpustakaan!)
 Don't swim too far! (jangan berenang terlalu jauh!)
 Don't go away! (jangan pergi!)
 Don't leave me! (jangan tinggalkan aku!)
 Don't blame her! (jangan salahkan dia!)
 Don't eat too much! (jangan makan terlalu banyak!)

Peringatan Anjuran (Warning to do Something)


Peringatan anjuran ini adalah ungkapan warning yang bermaksud untuk menyuruh seseorang melakukan suatu hal dengan hati-hati atau juga bisa
berupa nasehat. peringatan anjuran ini tidak memakai kata Don't

Contoh Kalimat

 Be careful of …. (hati-hati dengan...)


 Be careful! (hati-hati)
 Take care, please (Jaga diri)
 Look out! (Awas!)
 Watch out! (Awas!)
 Make sure you did your homework (Pastikan kamu mengerjakan PR-mu)
 Watch your head! (awas kepala!)
 Beware of the fierce dog! (awas anjing galak!)
 Keep right (tetap di kanan)
 Please queue (harap mengantri)
Ada banyak cara untuk making requests ke orang lain. Sebenarnya, simpelnya sih elo bisa bilang, “Can you help me?”. Tapi, itu
adalah ekspresi yang umum banget digunakan.
Elo udah tau belum apa yang dimaksud dengan request? Umumnya, request berarti meminta tolong atau meminta seseorang
melakukan sesuatu untuk kita.
Ada berbagai ekspresi lainnya untuk making requests, baik dalam konteks informal, formal, hingga menanyakan kesediaannya
terlebih dahulu. Yuk lihat di bawah ini!
1. Konteks Informal
Dalam konteks informal, elo bisa menggunakan ekspresi making requests sebagai berikut:

 Can you help me?


 Can I ask a favour?
 Can you…..? (isi sesuai permintaan yang elo ajukan)
 Can you give me a hand with this?
2. Konteks Formal
Dalam konteks formal, elo bisa menggunakan berbagai ekspresi making requests seperti:

 Could you help me?


 Could you….? (isi sesuai permintaan yang elo ajukan)
 Could/May I ask for….? (isi sesuai permintaan yang elo ajukan)
Catatan: Ekspresi making requests dalam bentuk formal dan informal hanya berbeda pada penggunaan kata “can” dan “could”.
“Could” digunakan dalam situasi yang lebih formal dan sopan, ke orang yang lebih tua.
3. Menanyakan Kesediaan Terlebih Dahulu
Apabila elo mau memastikan apakah orang yang mau elo mintai bantuan keberatan atau nggak, elo bisa bertanya menggunakan
ekspresi making requests seperti:

 Do you mind….?
 Do you mind if….?
 Would you mind….?
Catatan: Kalau belakangnya “mind”, teruskan dengan gerund (verb+ing).
Contoh: “Do you mind printing the paper?”
Kalau belakangnya “if”, teruskan dengan kalimat lengkap alias perlu subject + verb ya.
Contoh: “Do you mind if I ask you to check my writing?” Elo juga bisa nambahin “Excuse me” di awal kalimat.
4. Menyatakan Harapan
Elo juga bisa making requests secara nggak langsung, tapi lebih ke menyatakan harapan agar orang yang mau elo mintain tolong
bisa ngebantu elo. Gunakan ekspresi seperti di bawah ini:

 I’d appreciate it if….


 I’d love it if….
Ingat! Ketika elo mau making requests ke orang lain, jangan lupa menggunakan tiga kata ajaib: “Please”, “Sorry”, “Thank you”.
Kalau

Making Requests Menggunakan Kalimat Perintah? Emang Bisa?

Ilustrasi making requests menggunakan imperative sentences. (Foto: Zenius Education)


Coba deh lihat ilustrasi di atas. Kira-kira, kalau seumpama elo making requests menggunakan kalimat yang begitu, bisa nggak?
Hmmm..bisa-bisa aja sih. Elo bisa menggunakan contoh making requests di atas ke teman sebaya atau orang yang udah akrab
banget sama elo. Tapi, sebenarnya penggunaan seperti contoh di atas belum tentu diterima dengan baik, karena kesannya nyuruh
atau ngasih perintah.
Bentuk ekspresi di atas disebut dengan imperative sentence, atau kalimat perintah. Imperative sentence digunakan untuk memberi
sebuah perintah secara langsung tanpa basa-basi. So, penggunaan imperative sentence jadi nggak sopan buat making requests,
apalagi ke orang yang lebih tua.
Meskipun begitu, elo tetep bisa ekspresi di atas ke orang lain menggunakan imperative sentence tanpa terkesan kasar. Jangan
lupa menggunakan tiga kata ajaib tadi ya! Elo bisa making requests menggunakan ekspresi:
 Would you please…..?
 Can you please…..?
 Do you mind……?
Imperative sentence juga bisa digunakan untuk kondisi lain, seperti:
1. Memberi saran
Penggunaan imperative sentence wajar digunakan untuk memberi saran, dan nggak dianggap kasar. Elo bisa menggunakannya
seperti contoh:

 Eat more vegetables, it’s good for your health.


 Don’t listen to him, he’s just jealous.
 You should take care of yourself.
2. Menyatakan harapan
Elo bisa menggunakan imperative sentence untuk menyatakan harapan, seperti:

 Be safe!
 Have a good day!
3. Memberi peringatan
Dalam konteks darurat, elo bisa menggunakan imperative sentence, seperti:

 Watch out!
 Call an ambulance!
Catatan: Ingat! Imperative sentence akan dianggap kasar jika digunakan untuk meminta tolong, karena tujuannya emang buat
memerintah, kecuali pada tiga kondisi di atas. Jangan lupa ditambahi dengan tiga kata ajaib: “Please,” “Sorry”, dan “Thank you”.
Baca juga: Direct and Indirect Speech – Bahasa Inggris Kelas 12

Accepting Requests
Kalau tadi gue udah jelasin tentang making requests, sekarang gue akan ngasih tahu gimana caranya menerima permintaan tolong
dari orang lain, alias accepting requests.
Elo bisa menggunakan berbagai ekspresi, seperti:

 Yes!
 Ok!
 Sure!
 Certainly!
 Of course!
 No problem!
 I’ll help you.
 I’d love that!
 What can I help you with?
Catatan: Elo bisa menambahkan “How can I help?” setelah setuju untuk membantu orang yang minta tolong ke elo.

Declining Requests
Terus, gimana caranya menolak ketika ada orang yang minta tolong tapi elo lagi nggak bisa?
Elo bisa menjawabnya dengan menggunakan “Sorry”, diikuti dengan penjelasan kenapa nggak bisa membantunya.
Contoh:

 Sorry, I can’t.
 Sorry, but…..
 Sorry, I can’t right now.
 Sorry, but I have something else to do.
 Sorry, I’d love to, but…..

Ilustrasi declining requests dalam materi making requests. (Arsip Zenius Education)
“Gue orangnya nggak enakan nih. Mau nolak, takutnya menyinggung atau ngecewain.”
Cuy, elo nggak perlu jadi Yes Man yang selalu nge-iyain permintaan orang lain. It’s ok to say no. Ada cara yang tepat
buat menolak permintaan tolong secara halus tanpa menyinggung perasaan orang yang minta bantuan.
Elo bisa menggunakan tips berikut.
1. Katakan maaf
Say sorry, dan jelaskan kenapa elo nggak bisa ngebantu dia. Itu menunjukkan kalau elo menyesal karena nggak bisa bantu dia.
Elo bisa ngucapin:

 I’m sorry, but I can’t.


 Sorry, I can’t help.
2. Tawarin bantuan lain
Ketika elo nggak bisa bantu dia, elo bisa menawarkan bantuan lain yang elo bisa.
Contoh: I’m sorry, I can’t cut people’s hair, but I can help you color it.
3. Tawarkan permintaan bantuan ke orang lain
Jika elo nggak bisa bantu, elo bisa merekomendasikan orang lain yang sekiranya bisa membantu mengatasi permasalahan orang
yang minta bantuan.
Contoh: Sorry, I’m busy, but try asking Mia. Maybe she can help.
4. Tawari bantuan di waktu lain
Elo sebenarnya bisa bantu, tapi sekarang lagi sibuk banget. Kalau elo mau bantu di waktu lain yang lebih luang, elo bisa
mengatakan seperti: “How about I help you this weekend?”
5. Ketika elo nggak bisa bantu sekarang maupun dalam bentuk lain
Kasih tahu aja kalau elo emang nggak bisa bantu. Yang penting elo bersikap jujur dan jangan buat alasan palsu.
Misalnya, ketika elo diajak nongki sama temen tapi elo lagi nggak punya uang. Jujur aja dengan bilang, “Sorry, I’m saving my
money.”
6. Cut to the point
Langsung aja bilang kalau elo nggak bisa dan nggak usah jelasin panjang-panjang, karena nanti malah kayak bohong. Langsung
aja bilang “I’m sorry, I can’t help you because I have another plan”.

Causative Verbs
Sekarang, gue bakal bahas bagian dari making request yaitu causative verbs. Tapi sebelumnya, elo udah tahu belum apa
itu causative verbs?
So, causative verbs adalah kata kerja yang menyebabkan orang lain melakukan sesuatu. Ada empat causative verbs yang paling
umum digunakan, yaitu have, let, get, make. Dalam menggunakan causative verbs, berlaku tiga bentuk kalimat, yaitu simple
present tense, simple past tense, dan simple future tense.
Gue akan jelasin satu per satu tentang ini. Yuk, mulai!
1. Have
Have digunakan untuk memberitahu orang lain untuk melakukan sesuatu.
Misalnya, emak nyuruh gue buat nyapu rumah. Jadi, jika dimasukkan dalam ketiga bentuk kalimat, maka gunakan rumus sebagai
berikut:

Tenses Rumus Kalimat

Simple Present Subject + Causative Verb (Have/Has) + Agent (orang yang disuruh) + My mom has me sweep the floor.
Tense Action Verb (Selalu Verb 1)
Simple Past Tense Subject + Causative Verb (Have/Has dalam Verb 2) + Agent (orang My mom had me sweep the floor.
yang disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)

Simple Future Subject + Causative Verb (will + have/has) + Agent (orang yang My mom will have me sweep the floor.
Tense disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)
Rumus causative verb menggunakan have.
Catatan: Jika dalam kalimat tersebut terdapat rentang waktu yang lama, ubah action verb menjadi verb-ing.
Contoh: Emak nyuruh gue membersihkan rumah seharian kemarin.
Jadinya: My mom had us cleaning the house all day yesterday.
2. Let
Let digunakan untuk mengizinkan orang melakukan sesuatu.

Tenses Rumus Kalimat

Simple Present Subject + Causative Verb (Let) + Agent (orang yang I let Ramon eat my cereal.
Tense disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)

Simple Past Tense Subject + Causative Verb (Let dalam Verb 2) + Agent My dad let me go to the concert tonight.
(orang yang disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)

Simple Future Subject + Causative Verb (will + let) + Agent (orang yang My mom will let me go to the concert if I pass the exam.
Tense disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)
Rumus causative verb menggunakan let.
Catatan: Elo juga bisa menggunakan allow atau permit dalam konteks yang lebih formal untuk menggantikan let.
Rumus: Subject + Causative Verb + Agent + to + Action Verb (verb 1)
Contoh:

 My dad allows me to go to the concert tonight.



My dad permits me to go to the concert tonight.
3. Make
Make digunakan untuk memaksa orang untuk melakukan sesuatu.

Tenses Rumus Kalimat

Simple Present Subject + Causative Verb (Make) + Agent (orang yang The teacher makes all 12-grade students take extra classes.
Tense disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)

Simple Past Tense Subject + Causative Verb (Make dalam Verb 2) + Agent My mom made us clean the house after the party.
(orang yang disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)

Simple Future Subject + Causative Verb (will + make) + Agent (orang I will make him apologize for what he has done.
Tense yang disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)
Rumus causative verb menggunakan make.
4. Get
Get digunakan untuk meyakinkan, merayu, atau membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu.

Tenses Rumus Kalimat


Simple Present Subject + Causative Verb (Make) + Agent (orang yang My little brother gets my parents to buy him Lego.
Tense disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)

Simple Past Subject + Causative Verb (Make dalam Verb 2) + Agent My mom got my dad to buy her a new car.
Tense (orang yang disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)

Simple Future Subject + Causative Verb (will + make) + Agent (orang yang The students will get the teacher to dismiss the class earlier.
Tense disuruh) + Action Verb (Selalu Verb 1)
Rumus causative verb menggunakan get.

Passive Causative Verbs


Kalau tadi yang gue bahas adalah causative verbs dalam bentuk aktif, sekarang kita bahas tentang passive causative.
Passive causative menekankan pada objek yang menerima aksi.
Rumus: Subject + Causative Verb + Object + Action Verb (Verb 3) + Agent
Contoh:

 My mom has the floor swept by me.


 Nadia got her car washed by her brother.
 I will let my cereal eaten by Ramon.
Catatan:

 Dalam passive causative, nggak usah ada to be. Tinggal diganti verb 3 aja, karena passive
causative menekankan pada tindakannya, bukan siapa yang melakukan.
 Mau pakai agent atau pun nggak, nggak masalah. Tetep benar kok.

Irregular Verbs
Sebagai penutup materi ini, gue mau ngasih bonus buat elo. Kita akan belajar tentang irregular verbs.
Pasti udah pada tahu kan ya, kalau ada dua macam verb, yaitu regular verb dan irregular verb. Seperti namanya, regular
verb mengikuti pola yang teratur. Ketika menjadi verb 2 dan verb 3, kata kerja tersebut tinggal ditambah d/ed aja.
Contoh:

 Painted
 Needed
 Wanted, etc
Sementara itu, irregular verb nggak mengikuti pola yang nggak teratur, dan nggak menambahkan d/ed juga pada verb 2
dan verb 3. Sehingga, irregular verb punya pola konjugasi yang sering bikin bingung.
“Kok bisa ada irregular verbs sih? Asal mulanya gimana?”
Jadi, irregular verbs itu ada sejarahnya guys…

Ilustrasi sejarah irregular verbs, dalam materi making requests. (Arsip Zenius Education)
Mulanya, beberapa irregular verbs berasal dari bahasa Inggris kuno, dan sisanya merupakan rumpun Germanic. Awalnya sih
semuanya berbentuk regular verbs. Namun, bahasa-bahasa tersebut kemudian membentuk past tense dengan
mengubah vowel (huruf vokal), seperti swim menjadi swam. Ada juga yang membentuk kata berbeda, seperti go (verb 1),
menjadi went (verb 2), menjadi gone (verb 3).
Seiring berjalannya waktu, pada abad ke-12, rumpun bahasa Germanic punya aturan baru. Bahasa ini menambahkan “did” di
akhir verb untuk membentuk past tense.
Contoh: Fill + did = filldid
Filldid kemudian bertransformasi menjadi filled, yang tersebar luas dan menggantikan sebagian besar pola konjugasi yang ada.
Namun, ada beberapa verb yang nggak mengikuti pola itu karena udah kebiasa digunakan sehari-hari. Penggunaan yang terus
menerus itu memberikan kekuatan mereka untuk bertahan dari perubahan tadi. Proses inilah yang melahirkan irregular verbs.
So, irregular verbs nggak diciptakan secara sengaja. Irregular verbs merupakan produk budaya yang mencerminkan
perkembangan budaya dan kehidupan sekelompok masyarakat pada periode tertentu.

Cara Menguasai Irregular Verbs


Bentuk irregular verbs yang sering membingungkan, membuat elo mau nggak mau harus menghafalnya.
Di dunia ini, ada 10 irregular verbs yang sering digunakan. Mereka adalah be, know, say, think, come, make, see, get, go, take.
Terus, gimana cara mudah buat menghafal mereka dan menguasai irregular verbs?
Elo bisa mengelompokkannya ke dalam empat grup.

Grup Contoh

Grup 1, irregular verbs yang tidak mengalami perubahan bentuk sama sekali spread, cut, bet, set.
pada verb 1, 2, dan 3.

Grup 2, irregular verbs yang verb 1-nya sama seperti verb 3. come-came-come. Bentuk ini juga berlaku pada
“become”.

Grup 3, irregular verbs yang verb 2-nya sama seperti verb 3. make-made-made.

Grup 4, irregular verbs yang bener-bener nggak beraturan; verb 1-2-3 beda be-was/were-been.
semua.
Kelompok irregular verbs.
Catatan: Kuncinya adalah menghafal kelompok-kelompok tadi. Take it easy. Batasi jumlah verb yang elo hafal setiap harinya, biar
nggak lelah. Jangan lupa juga buat sering baca tulisan dalam bahasa Inggris. Semakin sering ketemu irregular verbs, semakin
mudah buat menguasainya.

Contoh Soal dan Pembahasan


Yoda : Help! Help!
Ulfa : Hey Yoda! Why are you crying for help?
Yoda : …
Ulfa : Hold on! I will call the doctor to come here!
Yoda : Thank you so much, Ulfa! I hope that she will be safe!
The proper response from Yoda to Ulfa is ….
A. My son was kidnapped and the kidnapper was asking me for the money!
B. My daughter got arrested for yelling at her teacher in class!
C. My wife had been trapped inside the toilet!
D. My friend got sudden pain on her belly at her room. She’s pregnant!
E. My father was calling for my mother at the backyard.

Pembahasan
Dari soal di atas, kita tahu bahwa Yoda minta tolong ke orang lain. Ulfa pun menanggapi pertolongan Yuda, dan tanya kenapa Yoda
nangis minta tolong. Dari obrolan tersebut, kelihatan bahwa situasinya lagi gawat darurat banget.
Selanjutnya, Ulfa nanggepin omongannya Yoda yang menjadi pertanyaan soal ini. Ulfa ngejawab, dia bakal menghubungi dokter
buat datang ke situ. Yoda terima kasih ke Ulfa, dan berharap ‘seseorang’ akan baik-baik saja. Itu berarti, ada seseorang yang lagi
bersama Yoda, dan Yoda butuh bantuan untuk menolong seseorang tersebut.
Pertanyaannya adalah: Apa alasan Yoda minta tolong?
Yuk, kita lihat satu persatu.
Kalau kita lihat dari responsnya Ulfa, dia nyebut-nyebut dokter. Itu berarti, Yoda membutuhkan sesuatu yang berhubungan dengan
medis.
Kalau kita lihat dari, opsi A, B, C, E nggak relate sama medis. Yang berkaitan dengan medis adalah opsi D, karena menunjukkan
bahwa temannya mengalami sakit perut karena hamil. Opsi ini menjawab juga tentang seseorang yang bersama Yoda, yaitu temen
ceweknya.

Anda mungkin juga menyukai