Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 4

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.


1. Jelaskan mengapa penempatan cooling tower sangat penting dalam menunjang
kinerjanya?
2. Apa fungsi tata letak (lay out) cooling tower?
3. Sebutkan komponen yang penting untuk diperhatikan pada tata letak coolng tower?
4. Sebutkan dan jelaskan faktor yang mempengaruhi tata letak cooling tower?
5. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam merancang tata letak cooling tower?
6. Berapa tingkat kebisingan yang diperbolehkan dalam cooling tower?
7. Jelaskan apa yang disebut siklus konsentrasi?
8. Apa yang dimaksud penambahan air (make up water)?
9. Mengapa air di cooling tower bisa berkurang, Jelaskan?
10. Cooling tower pada chiller biasanya ditempatkan di mana? Lengkapi dengan
gambar atau foto

Jawaban
1. Penempatan menara pendingin penting untuk menunjang kinerjanya karena
mempengaruhi distribusi aliran air dan udara yang pada akhirnya
mempengaruhi efisiensi menara pendingin.
2. Penempatan dari komponen-komponen cooling tower seperti fan, nozzle,
dan bahan pengisi (filler) yang dirancang untuk memastikan distribusi air
dan aliran udara yang merata sehingga dapat meningkatkan efisiensi
pendinginan
3. Komponen yang penting untuk diperhatikan pada tata letak cooling tower
adalah fan, nozzle, dan bahan pengisi (filler).

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tata letak cooling tower antara lain:

1) Kapasitas pendinginan: Kapasitas pendinginan yang dibutuhkan akan


mempengaruhi ukuran dan jumlah cooling tower yang diperlukan. Oleh
karena itu, tata letak cooling tower harus dirancang untuk memenuhi
kebutuhan kapasitas pendinginan yang diinginkan.
2) Beban panas: Beban panas yang dihasilkan oleh proses industri juga harus
dipertimbangkan dalam menentukan tata letak cooling tower. Beban panas
yang tinggi akan membutuhkan cooling tower yang lebih besar dan lebih
banyak.
3) Jangkauan: Jangkauan atau area yang akan didinginkan juga harus
dipertimbangkan dalam menentukan tata letak cooling tower. Cooling tower
harus ditempatkan sedekat mungkin dengan area yang akan didinginkan
untuk meminimalkan kerugian energi.
4) Suhu bola basah: Suhu bola basah adalah suhu udara yang diukur dengan
termometer basah. Suhu bola basah mempengaruhi efisiensi pendinginan
cooling tower, sehingga harus dipertimbangkan dalam menentukan tata
letak yang tepat.
5) Penempatan fan dan nozzle: Penempatan fan dan nozzle harus
dipertimbangkan agar distribusi air dan udara merata dan efisiensi
pendinginan meningkat.
6) Bahan pengisi: Bahan pengisi juga harus ditempatkan dengan benar untuk
memastikan kontak yang optimal antara air dan udara.

5. Dalam merancang tata letak cooling tower, hal-hal yang harus diperhatikan
antara lain kapasitas pendinginan, beban panas, jangkauan, suhu bola basah,
penempatan fan dan nozzle, serta bahan pengisi.

Dalam merancang tata letak cooling tower, hal-hal yang harus diperhatikan
antara lain:

a. Kapasitas pendinginan: Kapasitas pendinginan yang dibutuhkan


akan mempengaruhi ukuran dan jumlah cooling tower yang
diperlukan. Oleh karena itu, tata letak cooling tower harus dirancang
untuk memenuhi kebutuhan kapasitas pendinginan yang diinginkan.
b. Beban panas: Beban panas yang dihasilkan oleh proses industri juga
harus dipertimbangkan dalam menentukan tata letak cooling tower.
Beban panas yang tinggi akan membutuhkan cooling tower yang
lebih besar dan lebih banyak.
c. Jangkauan: Jangkauan atau area yang akan didinginkan juga harus
dipertimbangkan dalam menentukan tata letak cooling tower.
Cooling tower harus ditempatkan sedekat mungkin dengan area
yang akan didinginkan untuk meminimalkan kerugian energi.
d. Suhu bola basah: Suhu bola basah adalah suhu udara yang diukur
dengan termometer basah. Suhu bola basah mempengaruhi efisiensi
pendinginan cooling tower, sehingga harus dipertimbangkan dalam
menentukan tata letak yang tepat.
e. Penempatan fan dan nozzle: Penempatan fan dan nozzle harus
dipertimbangkan agar distribusi air dan udara merata dan efisiensi
pendinginan meningkat.
f. Bahan pengisi: Bahan pengisi juga harus ditempatkan dengan benar
untuk memastikan kontak yang optimal antara air dan udara.

Selain itu, faktor-faktor keselamatan juga harus diperhatikan dalam


merancang tata letak cooling tower, seperti pencegahan terjadinya
penguapan air yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja

6. Tingkat kebisingan yang diperbolehkan dalam cooling tower dapat


bervariasi tergantung pada peraturan dan standar yang berlaku di masing-
masing negara atau wilayah. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa
cooling tower dengan motor tugas kebisingan rendah dirancang untuk
mengurangi tingkat kebisingan Selain itu, beberapa penelitian juga
dilakukan untuk menganalisis tingkat kebisingan pada sistem pendingin dan
cooling tower.

7. Siklus konsentrasi dalam cooling tower adalah perbandingan antara jumlah


padatan terlarut dalam air sirkulasi dengan jumlah padatan terlarut dalam air
umpan.
Siklus konsentrasi ini dapat mempengaruhi kualitas air dan efisiensi
pendinginan cooling tower. Semakin tinggi siklus konsentrasi, semakin
banyak padatan terlarut yang terkonsentrasi dalam air sirkulasi, yang dapat
menyebabkan masalah seperti korosi, scaling, dan pertumbuhan organik.
8. Make up water dalam cooling tower adalah air yang ditambahkan ke dalam
sistem pendingin untuk menggantikan air yang hilang akibat penguapan,
drift, atau blowdown.

9. Udara di cooling tower dapat berkurang karena hilangnya penguapan.


cooling tower bekerja dengan menggunakan air untuk menyerap panas dari
suatu proses atau sistem dan kemudian melepaskan panas tersebut ke udara
melalui penguapan. Saat air menguap, ia berubah menjadi uap air dan
dilepaskan ke atmosfer. Proses ini menyebabkan hilangnya air dari cooling
tower sehingga dapat menyebabkan berkurangnya jumlah air di dalam
menara. Laju kehilangan penguapan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
termasuk suhu bola kering dan kelembapan relatif udara di sekitar menara
pendingin. Ketika suhu bola kering meningkat, laju kehilangan penguapan
yang disebabkan oleh perbedaan suhu satuan meningkat, namun
pembuangan panas penguapan dan kehilangan penguapan menurun. Ketika
kelembaban udara relatif meningkat, pembuangan panas evaporasi dan
kehilangan evaporasi menurun, dan laju kehilangan evaporasi yang
disebabkan oleh perbedaan suhu satuan menurun.

10. Menara pendingin biasanya ditempatkan di luar gedung, di atap atau di


tanah dekat gedung. Penempatan menara pendingin penting untuk
memastikan ventilasi dan aliran udara yang baik agar menara dapat
berfungsi secara efektif . Lokasi menara pendingin juga harus mudah
diakses untuk keperluan pemeliharaan dan perbaikan. Dalam hal pendingin
yang digunakan di fasilitas kesehatan, menara pendingin dapat ditempatkan
di atap gedung. Sebuah studi tentang konservasi energi pada bangunan
menunjukkan bahwa penempatan menara pendingin harus dipertimbangkan
dalam perancangan bangunan, dengan tujuan meminimalkan kebutuhan
energi. Namun, lokasi spesifik menara pendingin dapat bervariasi
tergantung pada bangunan dan kebutuhan pendinginannya.

Anda mungkin juga menyukai