Anda di halaman 1dari 22

MODUL 3

Cooling Tower
Kelompok 5 :
• M. Ulwan Fahmi R. (02211940000027)
• Nindya Tsabitah (022119400000113)
• Oktavira Nanda N. (02211940000159)
• Mayongga Heriz F. (02211940000182)
Tujuan

Percobaan Cooling Tower memiliki tujuan berikut :


1. Mengetahui karakteristik cooling tower
2. Mengamati performa cooling tower pada flowrate air dan udara yang berbeda
Dasar Teori
Cooling tower adalah peralatan yang berfungsi untuk mendinginkan air yang telah terkondensasi di
kondenser, dipompakan ke menara pendingin dengan dipergunakan untuk mendinginkan peralatan
bantu seperti generator air cooler, compressor air cooler dan sebagainya. Sistem air pendingin
primer menggunakan peralatan menara pendingin (cooling tower), sedangkan sistem air pendingin
sekunder menggunakan peralatan alat penukar kalor tipe pelat (plate heat exchanger) (El.Wakil,
1984). Dalam industri, air panas yang keluar dari kondensor atau peralatan lainnya masih sangat
berharga terutama di tempat dimana air sangat mahal, maka air ini akan mempunyai nilai yang
lebih ekonomis bila dipakai kembali dengan cara didinginkan dengan cooling tower daripada harus
dibuang. Pendinginan ini dilakukan dengan membawa air ke dalam kontak dengan udara tak jenuh
dalam kondisi sedemikian rupa sehingga udara dihumidifikasi dan air dikondisikan berada pada titik
embunnya (wet bulb temperature) (Roesyadi, 2012)
Dasar Teori
Prinsip kerja cooling tower berdasarkan pada pelepasan kalor dan perpindahan kalor. Dalam
cooling tower menggunakan penguapan dimana sejumlah sebagian air diuapkan ke aliran udara
yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Sehingga air yang tersisa didinginkan secara
signifikan (drastis). Umumnya cooling tower yang dipakai pada sistem pendinginan udara
menggunakan pompa sentrifugal untuk menggerakan air vertikal melintasi menara (Puspawan,
2019). Cooling tower ini beroperasi menurut prinsip difusi, dimana adanya perubahan temperatur
dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju perpindahan massa dan panas yang terjadi.
Besarnya laju perpindahan massa dan panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak antara fluida
panas dengan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur fluida (Ome, 2017)
Dasar Teori
Efektivitas dari cooling tower biasanya dinyatakan dalam range dan approach. Range adalah
perbedaan antara suhu air masuk dan keluar cooling tower. Range cooling tower yang tinggi
menunjukan bahwa menara pendingin telah mampu menurunkan suhu air secara efektif, dan
kinerjanya bagus. Adapun rumus dari range adalah sebagai berikut. Range CT (°C)= temperature
masuk CW(Ta)-temperature keluar CW(Tb) ......... (1) (Melkias, 2020)

Sementara approach adalah perbedaan suhu air dingin keluar cooling tower dan suhu wet bulb
ambient. Saat kondisi approach rendah maka semakin baik performa menara pendingin.
Dasar Teori
Dalam kata lain, semakin mendekati suhu wet bulb temperature maka semakin ideal kondisi kerja
cooling tower. Adapun rumus dari approach adalah sebagai berikut. Approach CT (°C)=
temperature keluar CW(Tb)-temperature wet bulb(Twb) .......... (2)

Oleh karena itu, efektivitas dari kinerja cooling tower dapat dituliskan sebagai berikut

(Melkias,
2020)
Metodologi Percobaan
II. 1 Problem Statement
Pada suatu pabrik, kebutuhan air cukup besar, baik untuk proses dan juga utilitas. Untuk
menekan biaya yang dikeluarkan untuk air, maka dilakukan penghematan dengan memproses
ulang air yang telah digunakan agar dapat digunakan kembali dalam proses.Salah satu metode
yang digunakan adalah menggunakan wetted wall column. Pada pabrik XYZ terdapat proses
yang menggunakan air sebagai pemanas. Suhu keluar dari proses tersebut adalah 85oC. Agar
dapat digunakan lagi untuk proses lainnya, maka air tersebut harus didinginkan hingga suhu
35oC. Rancanglah system peralatan Cooling water untuk proses tersebut jika lajur alir air
tersebut adalah 5000 L/J.
Metodologi Percobaan

II. 2 Variabel Percobaan II. 3 Alat dan Bahan Percobaan


1. Temperatur wet bulb II. 3. 1 Alat
2. Temperatur dry bulb 1. Rangkaian alat cooling tower TTEB
3. Temperatur air masuk cooling tower II. 3. 2 Bahan
4. Temperatur air keluar cooling tower 2. Air
5. Laju alir air
6. Laju alir udara
Metodologi Percobaan
II. 4 Prosedur Percobaan
1. Menyalakan peralatan cooling tower
2. Memeriksa ketinggian air pada tangki air sudah melebihi switch level
3. Mengatur temperatur air pada tangki dan tunggu hingga temperatur tercapai
4. Mengatur laju alir udara
5. Tuliskan ketinggian air di dalam tangki
6. Mengatur laju alir air
7. Mengatur waktu pengukuran praktikum
8. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi
Skema Alat
Hasil Perhitungan
Hasil Perhitungan
Pembahasan
Pada praktikum kali ini digunakan variabel bebas. Variabel bebas dari praktikum ini adalah flowrate
udara, sedangkan flowrate air adalah variabel kontrol. Variabel terikat pada praktikum kali ini adalah
perubahan suhu yang terjadi dan dicatat, yaitu t1 – t6.
Prinsip kerja menara pendingin berdasarkan pada pelepasan kalor dan perpindahan kalor. Dalam
menara pendingin, perpindahan kalor berlangsung dari air ke udara. Menara pendingin menggunakan
penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke
atmosfir. Sehingga air yang tersisa didinginkan secara signifikan. Air dari bak dipompa menuju heater
untuk dipanaskan dan dialirkan ke menara pendingin. Air panas yang keluar tersebut secara langsung
melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh fan atau
blower yang terpasang pada bagian atas menara pendingin. Hal inilah yang menyebabkan suhu keluar
lebih rendah dibandingkan suhu masuk. Dari data yang didapat, dilakukan perhitungan untuk
menemukan nilai efektivitas dari cooling tower. Setelah melakukan perhitungan, didapatkan grafik
sebagai berikut.
Pembahasan

Disini dapat dilihat bahwa semakin


tinggi flowrate udara dari cooling
tower, semakin tinggi pula efektivitas
yang didapat. Hal ini terjadi karena
semakin kecil perbandingan laju alir
antara air dan udara, maka laju
perpindahan kalor semakin besar
Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan Cooling Tower, hal yang dapat disimpulkan dari hasil yang didapatkan
bahwa:
1. Cooling tower bekerja dengan prinsip proses humidifikasi.
2. Performa cooling tower pada saat flow air 0,3 L/m dan flow udara 2,6 m/s dengan efisiensi
sebesar 75%
Dari pernyataan diatas, hal yang dapat disimpulkan juga bahwa semakin tinggi flowrate udara dan
semakin rendah flowrate air, efektivitas dari cooling tower akan meningkat.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, problem statement yang telah diberikan masih belum
terjawab. Hal ini dikarenakan temperatur outlet yang didapatkan pada mesin cooling tower tidak
mencapai 35oC. Suhu terkecil yang didapatkan adalah 38 oC pada flow air 0,3 L/m dan flow udara
2,6 m/s. Selain itu, data di atas mendeskripsikan bahwa dalam cooling tower dapat mendinginkan air
maksimal sebanyak 270 liter per hari
Daftar Pustaka
El Wakil, M.M. Power Plant Technology. Singapore : Me Graw Hill Int Ed, 1984.

Melkias, Alvera Apridalianti. 2020. ANALISA PERFORMA PADA COOLING TOWER JENIS
MECHANICAL DRAFT CROSSFLOW. Jurnal Energi, 10 (1). pp. 25

Ome, D. 2017. PENGARUH PENAMBAHAN COOLING TOWER TERHADAP PENURUNAN


SUHU AIR BAK PENAMPUNG PADA PROSES DESTILASI UAP DAUN SEREH DAPUR
(CymbopogonCitratus). Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.

Puspawan, Angky. 2019. THE EFFECTIVENESS OF COOLING TOWER OF MECHANICAL


DRAFT UNIT 3 STEAM POWER PLANT CASE STUDY IN PT. PLN (PERSERO), BUKIT ASAM
SECTOR, TANJUNG ENIM REGENCY, SOUTH SUMATERA PROVINCE. Rekayasa Mekanik, 3
(2). pp. 9-18

Roesyadi, Achmad. 2012. Operasi Teknik Kimia. Surabaya: PT. Revka Media
Appendiks
Appendiks
Thanks!
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com +91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Please, keep this slide for the attribution


Instructions for use
If you have a free account, in order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide. Please
refer to the next slide to read the instructions for premium users.

As a Free user, you are allowed to:


- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.

You are not allowed to:


- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
As a Premium user, you can use this template without attributing Slidesgo or keeping the "Thanks" slide.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.
● Hide or delete the “Thanks” slide and the mention to Slidesgo in the credits.
● Share this template in an editable format with people who are not part of your team.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school

Anda mungkin juga menyukai