Anda di halaman 1dari 9

BENZENA

Pharmaceutical Scientific Journal


Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

PENETAPAN PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH
TREMBESI (samanea saman)

The Specific and Non-Specific Parameter Determination on Ethanol of Monkey pod


Tree Seed (Samanea Saman)
Ema dayanti1, Firstca Aulia Rachma1, Tunik Saptawati1, Ovikariani1
1
Prodi S1 Farmasi, Fakultas farmasi, STIKES Telogorejo Semarang, Jawa Tengah
Email: emadayanti@stikestelogorejo.ac.id
Jl. Anjasmoro Raya, Tawangmas, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50144

Abstrak
Trembesi (Samanea saman) merupakan tanaman cepat tumbuh asal Amerika Tengah dan Amerika
Selatan Utara, Pohon Trembesi termasuk pohon yang mudah dikenali karena mem punyai kanopi yang
berbentuk payung dengan diameter kanopi lebih besar dari tingginya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai parameter spesifik dan non spesifik pada ekstrak etanol biji buah trembesi. Ekstraksi
dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70 %. Jenis penelitian deskriptif. Analisis
menggunakan univariat dengan menyajikan data yang diperoleh dari perhitungan. Hasil ekstrak
didapatkan berat 91 % dengan nilai rendemen yaitu 18,20 %. Parameter spesifik yang dilakukan yaitu
identitas, organoleptik, senyawa yang terlarut dalam pelarut tertentu. Parameter spesifik yang dilakukan
yaitu susut pengeringan, kadar air, kadar abu, cemaran logam berat. Pada hasil penetapan parameter
spesifik dan non spesifik menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji buah trembesi pada pengujian
organoleptik didapatkan hasil berbentuk kental, warna coklat, bau khas, rasa kelat manis. Senyawa
terlarut dalam etanol 51,66 %. Senyawa yang terlarut dalam air 40,00 %. susut pengeringan 7,66 %.
Kadar air 5,28 %. Kadar abu total 9,16 %. Kadar abu tidak larut asam 1,83 %. Cemaran logam berat 0,020
mg/L. Hasil dari parameter spesifik dalam penelitian ini memenuhi persyatan.
Kata Kunci : Biji trembesi (Samanea saman)1, Parameter spesifik2, Parameter non spesifik3

Abstract
The monkey pod tree (Samanea Saman) is an original plant from Middle America and Northern Southern
America. The tree is recognizable since the tree has a canopy-shaped structure with a larger canopy-
shaped structure than the height of the trunk. This research determined the specific and non-specific
parameter values of the extracted ethanol from the seeds. The applied extracting method was with a
70% ethanol solvent. Analysis using univariate by presenting data obtained from calculations.. The
extraction had a 91% weight with a yield value of 18.20%. The specific parameter implementation
included the identity, organoleptic, and dissolved compounds in a certain solvent. The specific
parameters included the drying sinks, water content, ash content, and heavy-metal contamination. The
parameter determination results, both specific and non-specific parameters, indicated that the extracted
ethanol from the seed obtained some characteristics, such as think, brownish, distinctive smell, and
sweet chocolate flavor during the organoleptic test. The dissolved compounds in the ethanol were
51.66%. The dissolved compounds in the water were 40.00%, and the drying sink of 7.66%. The water
content was 5.28%. The ash content was 9.16%. The undissolved ash content in acid was 1.83%. Then,
the heavy-metal contamination was 0.020 mg/L. The results of specific and non-specific parameter
determination met the requirement.
Keywords : Rain tree seeds (Samanea saman)1, Specific parameters2, Non-specific parameters3

47
BENZENA
Pharmaceutical Scientific Journal
Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

PENDAHULUAN parameter spesifik dan non spesifik. Parameter


Trembesi (Samanea saman) merupakan tanaman spesifik meliputi uji organoleptis, pola kromatogram,
cepat tumbuh asal Amerika Tengah dan Amerika macam-macam kandungan kimia, penetapan kadar
Selatan, Tanaman trembesi bisa mencapai sari larut air dan larut etanol. Parameter Non spesifik
ketinggian 20-25 m. Bentuk batang yang tidak meliputi uji susut pengeringan, kadar abu total,
beraturan, dengan daun majemuk panjang sekitar 7- kadar abu tidak larut asam, kadar air, bobot jenis
15 cm, pohon trembesi yang sudah tua berwarna dan cemaran mikroba (Fadillah et al., 2020).
kecoklatan, permukaan kulit kasar, dan terkelupas. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk
Bunga tanaman ini berwarna putih dengan bercak membuktikan secara ilmiah kandungan yang
merah muda pada bagian atasnya, panjang bunga terdapat dalam biji buah trembesi sebagai bahan
mencapai 10 cm dari pangkal bunga hingga ujung baku tanaman obat serta manfaatnya dan untuk
bunga. Bunga trembesi menghasilkan nektar yang menjamin mutu dan keamanannya dan penetapan
dapat menarik serangga yang berguna kadar parameter spesifik dan non spesifik.
berlangsungnya proses penyerbukan. Buah trembesi
METODOLOGI
berwarna coklat kehitaman ketika sudah masak,
A. Alat dan bahan
dengan biji yang tertanam dalam daging buah
1. Bahan penelitian yang diperlukan antara lain biji
(Setiawan et al., 2019).
buah trembesi (Samanea saman) yang diambil
Tanaman trembesi dapat digunakan sebagai bahan
dari Malang Jawa Timur, etanol 70% (C2H5OH),
obat tradisional. Berdasarkan penelitian Nafi’ah et
aquadest, asam klorida pekat (HCl), asam asetat
al., (2015) menyebutkan bahwa ekstrak daun
anhidrat (C4H6O3), natrium klorida (NaCl), larutan
trembesi digunakan sebagai alternatif diare, demam,
gelatin, feri klorida (FeCl3), asam sulfat pekat
sakit perut, dan sakit kepala. Senyawa yang
(H2SO4), silika gel 60 F254, etil asetat
terkandung berdasarkan penelitian Setiawan et al.,
(CH3COOCH2CH3), metanol (CH3OH), asam asetat
(2019) menyebutkan bahwa ekstrak daun trembesi
(CH3COOH), n-butanol (C4H10O), kloroform
mengandung senyawa aktif yaitu alkaloid, flavonoid,
(CHCl3), peraksi dragendorff, Pereaksi Lieberman
tanin, saponin dan steroid. Memungkinkan untuk
Burchard.
diuji aktivitasnya dan belum diketahui penetapan
2. Alat penelitian yang digunakan antara lain adalah
parameter spesifik dan non spesifik dari ektrak
rotary evaporator (DLAB RE 100-Pro), almari
tanaman trembesi.
pengering (AMS), muffle furnace (Thermo
Obat tradisional yang beredar di Indonesia harus
scientific), oven (Memmert), spektrofotometer
memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
serapan atom, pompa air, timbangan analitik
manfaatannya. Penelitian obat tradisional perlu
(Ohaus), waterbath, hot plate.
dilakukan penetapan standardisasi yaitu pengukuran

48
BENZENA
Pharmaceutical Scientific Journal
Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

B. Proses Ekstraksi ditara. Residu dipanaskan pada suhu 105 °C


Biji buah trembesi diambil didaerah malang. Biji hingga bobot tetap (Idah et al., 2020).
buah trembesi diambil yang telah masak penuh 𝐴 100
𝑆𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑎𝑖𝑟 (%) = 𝑥 𝑥 100 %
𝐵 20
(matang secara fisiologi). Pembuatan ekstrak
Keterangan:
kental etanol biji buah trembesi (Samanea
A = Berar sari terlarut dalam air (g)
saman) dilakukan dengan metode maserasi.
B = Berat bahan awal (g)
Simplisia yang sudah halus ditimbang sebanyak
2) Kadar senyawa yang larut dalam etanol
500 gram dan dimasukkan kedalam bejana lalu
Sejumlah 1 gram ekstrak dimaserasi selama 24
tambahkan pelarut etanol 70% hingga sampel
jam dengan 100 mL etanol 70 % menggunakan
terendam (1:10), ditutup dan dibiarkan selama 3
labu tersumbat sambil berkali-kali dikocok
hari pada tempat yang terlindung dari cahaya.
selama 6 jam pertama dan dibiarkan selama
Diaduk berulang-ulang, diserkai dan diperas.
18 jam kemudian disaring cepat untuk
kemudian pisahkan endapan yang diperoleh dan
menghindari penguapan etanol. Sejumlah 20
di pekatkan (Marjoni, 2016).
mL filtrat diuapkan hingga kering dalam cawan
C. Standardisasi
yang telah ditara. Residu dipanaskan pada
1. Parameter spesifik
suhu 105 °C hingga bobot tetap (Idah et al.,
a. Identitas
2020).
Deskripsi tanaman seperti nama ekstrak nama 𝐴 100
S𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 (%) = 𝐵 𝑥 20
𝑥 100 %
latin tumbuhan (sistematikabotani), bagian
Keterangan :
tumbuhan yang digunakan, nama Indonesia dari
A = Berar sari terlarut dalam air (g)
tumbuhan (Maria et al., 2020).
B = Berat bahan awal (g)
b. Organoleptik
2. Parameter non spesifik
Penentuan pada organoleptik ekstrak ditetapkan
a. Susut pengeringan
untuk mendiskripsikan bentuk, warna, bau, dan
Penetapan susut pengeringan ditetapkan dengan
rasa menggunakan pancaindera.
cara gravimetri. Timbang 1 gram ekstrak
c. Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu
dimasukkan ke dalam botol timbang yang telah
1) Kadar senyawa larut dalam air
ditara. Masukkan kedalam oven kemudian atur
1 gram ekstrak dimaserasi selama 24 jam
suhu 105 °C selama 3 jam kemudian masukkan
dengan 100 mL air-kloroform menggunakan
kedalam desikator dan timbang. Keringkan
labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok
kembali dan timbang pada jarak 1 jam sampai
selama 6 jam pertama dan dibiarkan selama
perbedaan antara 2 penimbangan berturut-turut
18 jam kemudian disaring. Sejumlah 20 ml
tidak lebih dari 0,25% (Wahyuni et al., 2021).
filtrat dituang ke dalam cawan yang telah

49
BENZENA
Pharmaceutical Scientific Journal
Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

𝐵1 − 𝐵2 2) Kadar abu yang tidak larut dalam asam


𝑆𝑢𝑠𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 (%) = 𝑥 100%
𝐵1
Abu yang diperoleh penetapan kadar abu,
Keterangan :
didihkan dengan 25 ml asam sulfat encer (10
B1 = Berat sampel awal (g)
%) selama 5 menit, kumpulkan bagian yang
B2 = Berat sampel akhir (g)
tidak larut dalam asam, saring melalui krus
b. Kadar air
kaca masir atau kertas saring bebas abu, lalu
Ekstrak ditimbang sebanyak 1 gram diletakkan
cuci dengan air panas, pijarkan hingga bobot
pada lempeng aluminium foil (khusus yang
tetap, timbang. Hitung kadar abu yang tidak
tersedia dalam alat) kemudian dimasukkan
larut dalam asam terhadap bahan yang telah
kedalam alat Halogen Moisture Analyzer dengan
dikeringkan di udara (Saifudin et al., 2011).
suhu 105 °C selama 10 menit sehingga
𝐴1 − 𝐶 − 𝐴0
munculnya hasil pada alat secara otomatis. Kadar 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑥 100 %
𝐵
air memenuhi syarat apabila nilai persen kadar Keterangan :
air yang diperoleh <10% (Salamah, 2015). A1 = Berat cawan + Ekstrak setelah
c. Kadar abu pemijaran (g)
1) Penetapan kadar abu total A0 = Berat cawan kosong (g)
Timbang 2 gram ekstrak ditimbang seksama B = Berat sampel awal (g)
dimasukkan kedalam krus silika yang telah C = Bobot kertas saring kosong (g)
dipijarkan dan ditara dan diratakan masukkan d. Cemaran logam berat
kedalam furnace. Kemudian dipijarkan hingga Penetapan kadar logam berat menggunakan
arang habis, didinginkan dan ditimbang. Jika metode spektrofotometri serapan atom (SSA)
cara ini arang tidak dapat dihilangkan, dan penetapan kadar dengan cara destruski
ditambahkan air panas, disaring melalui kertas basah. Destruksi basah dilakukan dengan cara
saring bebas abu. Dipijarkan sisa dan kertas melarutkan ekstrak sebanyak 2 gram pada beaker
saring dalam krus yang sama. Dimasukkan glass kemudian dilarutkan dengan aqua regia
filtrate kedalam krus, diuapkan, dipijarkan sebanyak 5 ml dan dipanaskan diatas hotplate
hingga bobot tetap dan ditimbang (Saifudin et dengan suhu 100 °C selama 30 menit, kemudian
al., 2011). dinginkan sampai suhu kamar dan disaring
𝑊2 − 𝑊0 menggunakan kertas whatman. Tambahkan 5 ml
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑥 100 %
𝑊1
HNO3 1M dan Masukkan ke dalam labu ukur 25
Keterangan :
ml dan encerkan dengan menggunakan aquadest
W0 = Berat cawan kosong (g)
sampai tanda batas (Muwartiningsih et al.,
W1 = Berat ekstrak awal (g)
2015).
W2 = Berat cawan + Berat ekstrak setelah
di abukan (g)

50
BENZENA
Pharmaceutical Scientific Journal
Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

HASIL DAN PEMBAHASAN yang mengandung kadar senyawa aktif yang dapat
A. Pembuatan Ekstraksi dipertanggungjawabkan (Indrasuari et al., 2014).
Pemilihan metode ekstraksi merupakan aspek yang Tabel I. Hasil Penetapan Parameter Spesifik dan Non
perlu diperhatikan karena proses pemisahan akan Spesifik
menentukan seberapa banyak rendemen yang akan Jenis parameter Hasil Syarat Keterangan
dihasilkan, semakin tinggi nilai rendemen maka Parameter
spesifik
semakin banyak hasil ekstrak yang di dapatkan Senyawa yang Larut air ≤100 % Memenuhi
(Armando, 2009 dalam Syamsul et al., 2020). larut 40,00 % persyaratan
Larut ≤100 % Memenuhi
Flavonoid merupakan senyawa yang termasuk
etanol persyaratan
termolabil sehingga penggunaan metode maserasi 51,66 %
ini agar tidak merusak senyawa flavonoid yang Parameter
spesifik
bersifat termolabil tersebut. Metode maserasi dinilai Susut Rata-rata ≤ 10 % Memenuhi
ekonomis, mudah dilakukan dengan alat yang pengeringan 7,66 % persyaratan
Kadar air Rata-rata ≤ 10 % Memenuhi
sederhana. Serbuk yang digunakan proses ekstraksi
5,28% persyaratan
yaitu 500 g dengan pelarut etanol 70 % sebanyak 5 L Kadar abu Abu total ≤ 16,6 % Memenuhi
rata-rata persyaratan
(1:10) dan didapatkan hasil ekstrak dengan berat 91
9,16 %
gram kemudian dihitung hasil rendemennya. Nilai Tidak larut ≤ 2,30 % Memenuhi
rendemen yang didapatkan dalam penelitian ini asam rata- persyaratan
rata 1,83 %
adalah 18,20 %. Rendemen merupakan Cemaran logam 0,020 mg/L ≤ 0,3 Memenuhi
perbandingan berat ekstrak yang dihasilkan dengan berat cadmium ± 0,0034 mg/L persyaratan
mg/L
berat simplisia sebagai bahan baku dikalikan dengan
Berdasarkan uraian diatas menyebutkan bahwa
100 %. Semakin tinggi nilai rendemen menunjukkan
penetapan parameter spesifik dan non spesifik
bahwa ekstrak yang dihasilkan dari proses ekstraksi
memenuhi persyaratan.
semakin besar (Chairunnisa et al., 2019).
1. Parameter Spesifik
B. Standardisasi
Parameter non spesifik adalah segala aspek yang
Standardisasi merupakan proses penjaminan pada
tidak terkait dengan aktivitas farmakologis secara
produk obat herbal untuk mempunyai nilai
langsung namun mempengaruhi aspek keamanan
parameter tertentu yang sudah ditetapkan terlebih
dan stabilitas ekstrak dan sediaan yang dihasilkan
dahulu. Untuk penjaminan mutu dari suatu simplisia
(Saifudin et al., 2011).
tanaman herbal, perlu dilakukan penetapan standar
a. Identitas
mutu parameter spesifik dan non spesifik agar
Identitas bertujuan untuk pengenalan awal dan
simplisia terstandar dapat digunakan sebagai obat
bagian tanaman yang digunakan. Bagian tanaman
yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji
51
BENZENA
Pharmaceutical Scientific Journal
Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

buah untuk menjamin keaslian dari tanaman Hal tersebut dikarenakan etanol merupakan
dilakukan determinasi. Hasil determinasi dalam pelarut universal yang dapat menarik senyawa
penelitian ini yaitu memiliki nama trembesi dan yang larut dalam pelarut non polar hingga polar
nama kimia Samanea saman. dan memiliki indeks polaritas sebesar 5,2.
b. Organoleptik 2. Parameter Non Spesifik
Organoleptik bertujuan untuk mendeskripsikan
Penentuan parameter spesifik aspek kandungan
hasil ekstrak. Hasil organoleptik berbentuk kimia kualitatif dan aspek kuantitatif kadar senyawa
kental, warna coklat muda, bau khas, rasa kelat kimia yang bertanggung jawab langsung terhadap
manis. Penentuan organoleptis termasuk salah aktifitas farmakologis tertentu (Saifudin et al.,
satu parameter spesifik yang dapat ditentukan 2011).
menggunakan panca indera dan sebagai
a. Susut pengeringan
pengenalan awal secara subjektif (Andasari et al., Uji susut pengeringan bertujuan untuk
2021). menetapkan besarnya senyawa yang hilang pada
suatu proses pengeringan pada ekstrak (Najib et
al., 2017). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu gravimetri. Pemilihan metode
gravimetri karena pengerjaan yang relati mudah,
Gambar 1. Buah, Biji trembesi, Ekstrak etanol biji dan murah dengan prinsip kehilangan bobot pada
buah trembesi saat pengeringan pada suhu 105 °C agar air yang
(Sumber : Dokumen pribadi tahun 2022) terikat dapat diuapkan hingga diperoleh bobot

c. Senyawa yang terlarut dalam pelarut tertentu konstan (Latifah, 2015). Hasil rata-rata susut

Uji ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pengeringan dari 3 replikasi yaitu 7,66 % sehingga
dapat dikatakan memenuhi syarat karena ≤10 %.
kandungan senyawa yang dapat tertarik oleh
pelarut. Penambahan kloroform yaitu untuk Hasil susut pengeringan 7,66 % memiliki arti

menarik pengotor memilki sifat non polar dan bahwa dalam 1 gram ekstrak memiliki kehilangan

aquadest melarutkan senyawa yang bersifat polar bobot sebesar 77 mg. Susut pengeringan ≤10 %

(Rosidah, 2016). Hasil bobot penimbangan dapat disebabkan oleh proses penyimpanan

senyawa terlarut air didapatkan rata-rata dari 3 ekstrak yang kurang tepat karena ekstrak dapat
menyerap air di udara dan proses pengeringan
replikasi yaitu 0,08 gram sedangkan senyawa
pelarut yang kurang sempurna sehingga jumlah
terlarut etanol yaiu 0,10 gram. Ekstrak etanol biji
buah trembesi lebih terlarut dalam etanol. Rata- air dan pelarut masih cukup besar (Ratnani et al.,
2015).
rata yang di dapatkan 51,66 % dibandingkan
terlarut dalam air didapatkan rata-rata 40.00 % . b. Kadar air

52
BENZENA
Pharmaceutical Scientific Journal
Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

Uji kadar air bertujuan dilakukan untuk memberi Tingginya kadar abu tidak larut dalam asam
batas rentang kandungan air dalam suatu bahan karena adanya kandungan silikat yang berasal
(Najib et al., 2017). Kadar air tergantung pada dari tanah atau pasir, tanah dan unsur logam,
waktu pengeringan simplisia, semakin kering perak, timbal dan merkuri sehingga kadar abu
maka semakin kecil kadar air yang terkandung tidak larut asam harus memenuhi standar.
dalam simplisia (Najib et al., 2017). Hasil Hasil penimbangan didapatkan rata-rata
penimbangan dari rata-rata 3 replikasi bobot dari 3 replikasi yaitu 0,04 gram. Hasil
didapatkan bobot 0,92 gram kemudian dihitung tersebut kemudian dihitungan dengan rumus
dengan rumus dan didapatkan rata-rata yaitu dan didapatkan rata-rata uji kadar abu tidak
5,28 % yang memiliki arti bahwa dalam 1 gram larut asam yaitu 1,83 % hasil tersebut
ekstrak memiliki kandungan air sebanyak 5,28 % memenuhi persyaratan yang terlah tertera
sehingga dapat dikatakan bahwa memenuhi pada FHI, 2017 yang menyatakan bahwa kadar
persyaratan karena ≤10 % untuk menghindari abu tidak larut asam yaitu ≤2,30%. Kadar abu
cepatnya pertumbuhan jamur dalam ekstrak hendaknya mempunyai nilai kecil karena
(Saifudin et al., 2011). parameter ini menunjukkan adanya cemaran
c. Kadar abu logam berat yang tahan pada saat proses
Uji ini menggunakan alat furnace, tujuan uji kadar pengabuan (Isnawati dan Arifin, 2006).
abu untuk memberikan gambaran kandungan d. Cemaran logam berat
mineral internal dan eksternal yang berasal dari Pemilihan uji kadar cadmium karena cadmium
proses awal sampai terbentuknya ekstrak. merupakan logam berat yang memiliki toksisitas
1) Penetapan kadar abu total yang tinggi setelah Hg, untuk kadar Hg sendiri
Hasil penimbangan didapatkan rata-rata jarang ditemukan dalam tumbuhan. Pengujian
bobot dari 3 replikasi yaitu 0,18 gram. Hasil cemaran logam berat cadmium dengan metode
tersebut kemudian dihitungan dengan rumus spektrofotometri serapan atom (SSA) bertujuan
dan didapatkan rata-rata uji kadar abu total untuk mengetahui kandungan cemaran logam
yaitu 9,16 % memiliki arti bahwa adanya berat pada suatu sampel karena setiap logam
kandungan mineral internal dan eksternal mempunyai batas keamanan masing-masing.
dalam ekstrak etanol biji buah trembesi. Hasil Cadmium memiliki efek yang sangat unik kepada
tersebut dapat dikatakan bahwa kadar abu anak-anak yaitu dapat membantu perkembangan
total memenuhi persyaratan yang tertera pada otak anak. Efek kadar cadmium pada
pada FHI, edisi 11 tahun 2017 dengan syarat manusia dewasa memiliki efek yang tidak baik,
kandungan kadar abu total yaitu ≤16,6 %. diantaranya meningkatkan resiko terjadinya
2) Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam kanker payudara, penyakit paru-paru, dan

53
BENZENA
Pharmaceutical Scientific Journal
Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

jantung. Efek lain yang menunjukkan toksisitas UCAPAN TERIMA KASIH


cadmium adalah kegagalan fungsi ginjal, encok, Penulis mengucapkan terima kasih kepada STIKES
pembentukan artritis, juga kerusakan pada tulang Telogorejo dan pihak lain yang telah memberikan
(Istarani & Pandebesie, 2014). dukungan selama pelaksaan kegiatan penelitian.
Uji cemaran logam berat cadmium menggunakan REFERENSI
SSA satu syaratnya sampel harus dalam berupa Andasari, D., S., Hana Mustofa, C., & Oktavia
larutan. Dilakukan preparasi sampel menggunaan Arabela, E. (2021). Standarisasi Parameter
destruksi basah kemudian sampel di uji SSA di Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etil Asetat
kampus UNNES. Penambahan HNO3 sebagai Daun Beluntas (Pluchea indica L.). Jurnal
pengoksidasi karena HNO3 merupakan pelarut Ilmu Farmasi, 12(1), 47–53.
logam yang baik, sehingga kadar cadmium dapat Indrasuari, A. A. A., Wijayanti, N. P. A. D., &
teroksidasi oleh HNO3 hingga dapat larut Dewantara, I. G. N. A. (2014). Standarisasi
(Rusnawati et al., 2018). Hasil yang di dapatkan Mutu Simplisia Kulit Buah Manggis
0,020 mg/L ± 0,0034 mg/L menyatakan bahwa (Garcinia mangostana L.). Jurnal Farmasi
kadar logam berat cadmium memenuhi Udayana, 3(1), 99–101.
persyaratan yang tertera pada Peraturan BPOM Isnawati, A., dan Arifin K.M., 2006, “Karakterisasi
No 13 tahun 2014 batas cemaran logam berat Daun Kembang Sungsang (Gloria superba L)
cadmium dalam obat herbal adalah sebesar 0,3 dari aspek Fitokimia” Media Litbang
mg/Kg atau mg/L. Kesehatan, 16(4), 8-14
Latifah. (2015). Identifikasi Golongan Senyawa
KESIMPULAN
Flavonoid dan Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak etanol biji buah trembesi dalam penelitian
Pada Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia
ini memenuhi persyaratan parameter spesifik dan
galanga L.) dengan Metode DPPH (1,1-
non spesifik yang tertera dalam FHI 2017. Ekstrak
difenil-2-pikrilhidrazil). Malang: Jurusan
berbentuk kental, warna coklat, bau khas, rasa kelat
Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
manis. Senyawa lebih terlarut dalam etanol 51,66 %
Universitas Islam Negeri Maulana Malik
dibandingkan dengan terlarut dalam air 40,00 %.
Ibrahim.
Susut pengeringan 7.66 %. Kadar air 5,28 %. kadar
Marjoni, mhd, R. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia untuk
abu total 9,16 %. Kadar abu tidak larut asam 1,83 %.
Diploma III Farmasi. Jakarta: Buku
Cemaran logam berat 0,020 mg/L ± 0,0034 mg/L.
Kesehatan.
Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan penelitian
Najib, A., Malik, A., Ahmad, A. R., Handayani, V.,
berikut tentang aktivitas antidiabetes dan uji
Syarif, R. A., & Waris, R. (2017). Standarisasi
cemaran mikroba pada ekstrak etanol biji buah
Ekstrak Air Daun Jati Belanda Dan Teh
trembesi.

54
BENZENA
Pharmaceutical Scientific Journal
Vol.XX No. XX (September) (2022)
p-ISSN 2962; e-ISSN 7375

Hijau. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(2), Dengan Metode Penangkapan Radikal 2 , 2 ’


241–245. Diphenyl-1-Picrylhydrazyl, Pharmaciana,
Nafi‟ah, K., Wijaya, N. & Hermansyah, A., 2015. 5(1), 25–34.
Profil Kepatuhan Pasien Puskesmas Pucang Setiawan et al., 2019. Uji Efek Antibiotik Ekstrak
Surabaya Dalam Penggunaan Antidiabetes Daun Trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr)
Oral. Jurnal Farmasi Komunitas terhadap mecit, Program Study DIII Farmasi
Nuroniah HS dan Kosasih AS. 2010. Mengenal Jenis : Kendari.
Trembesi (Samanea saman (Jacquin) Widyaningsih, W., Pramono, S., Widyarini, S. &
Merrill) sebagai Pohon Peneduh. Mitra Sugianto, 2016. Skrining Fitokimia Ekstrak
Hutan Tanaman 5 (1): 1-5. Etanol Ulva Lactuca L. dengan Metode
Ratnani, D. R., Hartati, I.Yance, A., Endah, D. P., & Kromatografi Lapis Tipis, Media Farmasi,
Khilyati, D. D. D. (2015). Specific and non- Vol. 13 No. 2, Yogyakarta.
specific standardization of hydrotropic
andrographolide extraction from sambiloto
(Andrographis paniculata). Proceedings of
the National Seminar on Herbal
Opportunities as Alternative Medicine, 147–
155.
Rusnawati, Yusuf, B., & Alimuddin. (2018).
Perbandingan Metode Destruksi Basah Dan
Destruksi Kering Terhadap Analisis Logam
Berat Timbal (Pb) Pada Tanaman Rumput
Bebek (Lemna minor). Prosiding Seminar
Nasional Kimia, 73–76.
Rosidah, H. (2016). Standardisasi ekstrak etil asetat
anting-anting (Acalypha indica Linn.)
sebagai antimalaria.
Saifudin, A., Rahayu, V dan Teruna, H.Y., 2011,
Standardisasi Bahan Obat Alam, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Salamah, N., & Widyasari, E, 2015, Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Metanol Daun
Kelengkeng (Euphoria longan ( L ) Steud.)

55

Anda mungkin juga menyukai