Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

SISTEM INFORMASI PENGADUAN MAHASISWA


STKIP PGRI BANJARMASIN

Disusun Oleh :

Muhammad Furqan Ramadhani


3061946033

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
STKIP PGRI BANJARMASIN
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING I

Laporan praktik kerja lapangan mahasiswa Program


Studi Pendidikan Teknologi Informasi semester genap tahun
akademik 2021/2022 yang disusun oleh:

Nama : Muhammad Furqan Ramadhani


NPM : 3061946033
Judul : Sistem Informasi Pengaduan Mahasiswa

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

Banjarmasin,
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I

M. Helmy Noor, S.ST., M.T.


NIP. 197505072000121001

ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING II

Laporan praktik kerja lapangan mahasiswa Program


Studi Pendidikan Teknologi Informasi semester genap tahun
akademik 2021/2022 yang disusun oleh:

Nama : Muhammad Furqan Ramadhani


NPM : 3061946033
Judul : Sistem Informasi Pengaduan Mahasiswa

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

Banjarmasin,
Menyetujui,
Dosen Pembimbing II

Ali Muhammad, M.Kom.


NIK. 180501166

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-
Nya, sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan di STKIP PGRI
Banjarmasin.
Tersusunnya laporan PKL ini berkat bantuan dan
informasi serta partisipasi dari berbagai pihak yang telah
memberi nasihat, bimbingan, serta dorongan sehingga
laporan ini dapat terselesaikan. Maka dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. Hj Dina Huriaty, M.Pd selaku Ketua STKIP
PGRI Banjarmasin
2. Bapak Akhmad Syarwani, S.Kom., M.Pd. selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Sekolah
Tinggi Keguruan Ilmu dan Pendidikan Persatuan Guru
Republik Indonesia Banjarmasin.
3. Bapak M. Helmy Noor, S.ST., M.T. selaku Dosen
Pembimbing I.
4. Bapak Ali Muhammad, M.Kom. selaku Dosen
Pembimbing II.
5. Orang tua saya selaku pembimbing serta yang
memberikan semangat untuk saya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari


sempurna, karena itu ktitik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan
ini di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil praktik
pengalaman lapangan ini dapat memberikan konstribusi

iv
yang bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, Juni 2022


Penyusun

(Muhammad Furqan Ramadhani)

v
DAFTAR ISI
LEMBAR COVER DALAM...................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING I........... ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING II.......... iii
KATA PENGANTAR................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................. viii
DAFTAR TABEL....................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN........................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan......................... 2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................... 2
BAB II TINJAUAN UMUM OBJEK PKL................ 4
2.1 Sejarah STKIP PGRI BANJARMASIN............... 4
2.2 Struktur STKIP PGRI BANJARMASIN.............. 11
2.3 Tujuan dan Fungsi
STKIP PGRI BANJARMASIN................................. 11
2.4 Sistem Kerja Pengaduan Mahasiswa
STKIP PGRI BANJARMASIN.................................. 13
BAB III LANDASAN TEORI.................................... 14
3.1 Metode.................................................................. 14
3.2 Definisi Pengaduan............................................... 14
3.3 Pengertian Sistem.................................................. 15
3.4 Karakteristik Sistem.............................................. 15
3.5 Sistem Informasi................................................... 16
3.6 Rancang................................................................. 17
3.7 Data....................................................................... 17

vi
3.8 Sistem.................................................................... 17
3.9 Informasi............................................................... 18
3.10 DataBase............................................................. 19
3.11 WEB.................................................................... 20
3.12 PHP..................................................................... 20
3.13 HTML (hypertext markup language).................. 21
3.14 Cascading style sheet (CSS)............................... 21
3.15 Data Flow Diagram (DFD)................................. 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................... 24
4.1 Analisis Kebutuhan............................................... 24
4.2 Rancang Bangun Sistem....................................... 25
4.2.1 Data Flow Diagram (DFD)................................ 25
4.2.2 Diagram Konteks Sistem Pengaduan Mahasiswa
26
4.2.3 DFD Level 1 Proses Pengaduan Mahasiswa..... 27
4.2.4 DFD Level 1 Proses Login Sistem Pengaduan
Mahasiswa................................................................... 28
4.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD).................. 29
4.2.6 ERD Sistem Pengaduan Mahasiswa.................. 29
4.3 Perancangan Tabel................................................ 30
4.4 Desain Rancangan Antarmuka.............................. 32
4.5 Hasil Pengembangan Perangkat Lunak................ 36
BAB V PENUTUP..................................................... 45
5.1 Kesimpulan........................................................... 45
5.2 Saran..................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur STKIP PGRI BANJARMASIN 11


Gambar 2. 2 Sistem Kerja Pengaduan Mahasiswa STKIP
PGRI BANJARMASIN.............................................. 13
Gambar 4. 1. 2 Diagram Konteks
Sistem Pengaduan Mahasiswa.................................... 26
Gambar 4. 2. 3 DFD Level 1
Proses Pengaduan Mahasiswa.................................... 27
Gambar 4. 2. 4 DFD Level 1
Login Sistem Pengaduan Mahasiswa........................, 28
Gambar 4. 2. 6 ERD Sistem Pengaduan Mahasiswa... 29
Gambar 4. 5 desain login............................................ 32
Gambar 4. 6 desain dashboard.................................... 32
Gambar 4. 7 desain profil........................................... 33
Gambar 4. 8 desain change password......................... 33
Gambar 4. 9 desain semua pengaduan........................ 34
Gambar 4. 10 desain tanggapan.................................. 34
Gambar 4. 11 desain generate laporan........................ 35
Gambar 4. 12 desain form
pengaduan pada mahasiswa....................................... 35
Gambar 4. 13 desain form registrasi........................... 36
Gambar 4. 14 menu login........................................... 36
Gambar 4. 15 menu registrasi..................................... 37
Gambar 4. 16 dashboard admin.................................. 37
Gambar 4. 17 desain profil pada admin...................... 38
Gambar 4. 18 desain change password....................... 38
Gambar 4. 19 desain pengaduan masuk..................... 39
Gambar 4. 20 desain proses pengaduan...................... 39

viii
Gambar 4. 21 desain pengaduan di tolak.................... 40

Gambar 4. 22 desain pengaduan


selesai di kerjakan....................................................... 40
Gambar 4. 23 desain tambah petugas/admin.............. 41
Gambar 4. 24 desain jumlah admin dan petugas........ 41
Gambar 4. 25 desain generate laporan........................ 42
Gambar 4. 26 desain dashboard petugas.................... 42
Gambar 4. 27 desain tampilan petugas....................... 43
Gambar 4. 28 desain profil pada mahasiswa.............. 43
Gambar 4. 29 desain tulis
pengaduan pada mahasiswa........................................ 44

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Mahasiswa................................................. 30
Tabel 4. 2 Pengaduan.................................................. 30
Tabel 4. 3 Petugas....................................................... 31
Tabel 4. 4 Tabel Tanggapan....................................... 31

ix
DAFTAR LAMPIRAN

x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan adanya Berkembangnya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi membawa dunia kami
dalam era komputerisasi pada pengaduan mahasiswa
yang memudahkan kita dalam pengaduan untuk
kaprodi. Seperti halnya kita membuat complain untuk
mahasiswa dalam Hal ini menjawab keraguan kami
atas kemampuan manusia untuk mengolah data dengan
baik, sehingga fungsi dan efisiensi hasil dari
pengaduan mahasiswa tersebut dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya. Akan tetapi, semua perangkat
yang mendukung hal tersebut akan bekerja secara
optimal, jika tidak ditunjang dengan sistem informasi
yang baik. Dengan kata lain, arus data yang terjadi
dalam sistem informasi harus dirancang dengan baik.
Dalam hal ini, komputerisasi berperan penting sebagai
pusat penyimpanan data dari sistem tersebut.
Terkadang kita seiring dengan kebutuhan manusia dan
informasi, STKIP PGRI BANJARMASIN
berkeinginan untuk membuat pengaduan ini untuk
menampung keluahan- keluhan mahasiswa STKIP
PGRI BANJARMASIN. Oleh karena itu, saya ingin
mencoba melakukan sistem baru ini untuk menangani
permasalahan yang ada dalam hal pengelolaan dan
pengolahan data aset Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang kurang efektif, dengan cara
merancang sistem informasi yang lebih baik agar dapat
memberikan kemudahan dalam pengelolaan aset
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan
berbasis Web yang mampu meningkatkan sisitem
informasi data keluhan- keluhan mahasiswa STKIP
xi
PGRI BANJARMASIN lebih cepat dan tepat. Dari
latar belakang permasalahan yang ada diatas penulis
mengangkat judul “ SISTEM INFORMASI
PENGADUAN MAHASISWA ” Pembuatan sistem
informasi ini menggunakan aplikasi pemrograman
“Sublime Text 3” dengan menggunakan “MySQL”
aplikasi “XAMPP dan Php”. Sehingga Diharapkan
dengan sistem informasi yang baru dapat mendukung
kinerja instansi secara menyeluruh.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari
PKL ini adalah untuk merancang sistem informasi
Pengaduan Mahasiswa yang mampu mengelola sistem
pengaduan dengan berbasis WEB di STKIP PGRI
BANJARMASIN.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Manfaat yang dapat diperoleh dari praktek
kerja lapangan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempermudah mahasiswa untuk complain


masalah yang belum terselesaikan dari prodi sistem
informasi agar lebih cepat dan efisien
2. Memepercepat proses pengaduan mahasiswa pada
prodi sistem informasi lebih efisien.
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan
selama 1 bulan yaitu dalam rentang waktu dari tanggal
11 april 2022 sampai dengan 30 juni 2022. Adapun
tempat atau objek kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) ini yaitu di STKIP PGRI BANJARMASIN.
xii
Pelaksanaannya dilakukan secara langsung dimana
penyusun dapat melaksanakan observasi ke lapangan
langsung dengan cara wawancara mengenai objek
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di ambil oleh
penyusun.

xiii
BAB II
TINJAUAN UMUM OBJEK PKL

II.1 Sejarah STKIP PGRI BANJARMASIN


STKIP PGRI Banjarmasin didirikan pada
tanggal 25 November 1985 dalam suatu keputusan
hasil Konperda Tingkat I PGRI dari 23 s/d 25
November 1985 di Barabai. Drs. Syamsi selaku Ketua
PGRI Tk I Kalsel yang terpilih kembali untuk kedua
kalinya memang untuk mengemban tugas pendirian
STKIP PGRI Banjarmasin, karena posisi beliau
sebagai Kepala Dinas Pendidikan Dasar Tk I
Kalimantan Selatan akan lebih mudah berkomunikasi
dengan berbagai pihak.

Dalam bulan Januari 1985 dibentuklah panitia


kecil IKIP PGRI yang kemudian berubah namanya
menjadi STKIP PGRI Banjarmasin dengan susunan:

Ketua : Drs. Syamsi


Wakil Ketua : PH. Toar
Sekretaris : Drs. Busera Lamberi
Anggota : Drs. Djantera Kawi

Dengan dukungan Gubernur, DPRD Tk I,


Rektor ULM, Kanwil Depdikbud, Dinas Pendidikan
Tk I Kalimantan Selatan serta izin operasional
Kopertis Wilayah VII di Surabaya akhirnya STKIP
PGRI Banjarmasin menerima mahasiswa baru
sebanyak 137 orang dan pada tanggal 22 September
xiv
1986 STKIP PGRI Banjarmasin melaksanakan kuliah
perdana yang disampaikan oleh Drs. Syamsi selaku
Ketua Daerah Tk I PGRI Kalsel dan juga selaku
panitia kecil pendirian STKIP PGRI Banjarmasin di
Aula Depdikbud Kalsel Jl. S. Parman Banjarmasin.

Untuk pertama kalinya lembaga yang


mengurusi STKIP PGRI Banjarmasin adalah Yayasan
Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Tk I
Kalimantan Selatan.

Ketua : Drs. Djantera Kawi


Wakil Ketua : Drs. Abdul Djebar Hapip
Sekretaris : Drs. Abdul Gaffar Mutiara
Bendahara : Zainuri
Anggota : Drs. Syamsi, Drs. Athailah Baderi,
Teguh Juandie

Pimpinan Pertama STKIP PGRI Banjarmasin


Ketua : H.M. Ismail Abdullah
Puket I : Drs. Zainal Abidin Jaya
Puket II : Drs. Anang Kamberani
Puket III : Drs. Said Affandi Alwi

Dewan Kurator (Penyantun)


Ketua : H. Mastur Jahri, MA
Wakil Ketua : Drs. H. Amat Asnawi
Sekretaris : H. Rahmatullah
Wakil Sekretaris : H. Abdul Gaffar Hanafiah
Anggota : Drs. H. Gusti Hasan Aman
xv
Drs. Fadlullah Thaib
H. Basion Hapip

Pada tahun 1987 STKIP PGRI Banjarmasin


mengalami masa kritis dengan ketentuan dari
Depdikbud bahwa bagi PTS yang belum mendapatkan
status dinyatakan statusquo. Dengan perjuangan dan
bantuan serta arahan dari PB-PGRI agar STKIP PGRI
Banjarmasin berafiliasi dengan Perguruan Tinggi
PGRI yang terdekat dan memungkinkan untuk
menampung semua jurusan yang ada di STKIP PGRI
Banjarmasin yaitu berafiliasi dengan IKIP-PGRI
Surabaya (sekarang Universitas PGRI Adi Buana
disingkat UNIPA).

Pilihan afiliasi tersebut di samping


pertimbangan di atas juga dikarenakan ada kemudahan
dengan adanya hubungan emosional antara pimpinan
STKIP PGRI Banjarmasin, H. M. Ismail
Abdullah (Bupati Tabalong dan Ketua Golkar Tk. I
Kal Sel), dengan pimpinan IKIP PGRI Surabaya, H.
Hudan Dardiri (Walikota Pasuruan dan Ketua Golkar
Tk. I Jatim).

Pimpinan STKIP PGRI Banjarmasin berturut-turut sebagai


berikut

Periode 1986 s.d 1990 : H. M. Ismail Abdullah


Periode 1990 s.d 1994 : H. M. Ismail Abdullah
Periode 1994 s.d 1998 : H. M. Ismail Abdullah
xvi
Periode 1998 s.d 2000 : Drs. H. Said Affandi Alwi
Periode 2001 s.d 2004 : Drs. Muhammad Arsyad
Periode 2005 s.d 2009 : Drs. H. Soenarto
Periode 2009 s.d 2019 : Dr. Abidinsyah, M.Pd.
Periode 2019 s.d sekarang :Dr. Hj. DinaHuriaty, M.Pd.

Selanjutnya, keberadaan Perkumpulan Pembina


Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan
Guru Republik Indonesia (PPLP PT PGRI) tersebut
dimaksudkan untuk membantu meningkatkan
pemerataan kesempatan pendidikan dan pengajaran
bagi warga negara Indonesia.

Dalam usaha pembaharuan sistem tenaga


kependidikan Indonesia, pemerintah telah menetapkan
seperangkat kebijakan, antara lain dituangkan ke
dalam: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen; Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi; dan Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.

Sejalan dengan usaha tersebut dan sekaligus


untuk memantapkan penyelenggaraan proses
pendidikan atas dasar Sistem Satuan Kredit Semester

xvii
maka perlu disusun kebijakan akademik dan
pengembangan STKIP PGRI Banjarmasin.

Kebijakan ini disusun berdasarkan peraturan-


peraturan dan keputusan yang telah dikeluarkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional, serta petunjuk-
petunjuk Kopertis Wilayah XI Kalimantan dan
diharapkan dapat dipedomani oleh dosen dan
mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan akademik di
lingkungan STKIP PGRI Banjarmasin.

Pada tahun akademik 2012/2013 STKIP PGRI


Banjarmasin telah memiliki 6 (enam) program studi
dengan izin operasional yaitu:

1. Program Studi Pendidikan Matematika dengan Surat


Keputusan Dirjen Dikti No. 1531/D/T/2005
tertanggal 17 Mei 2005.
2. Program Studi Pendidikan Biologi dengan Surat
Keputusan Dirjen Dikti No. 1532/D/T/2005
tertanggal 17 Mei 2005.
3. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
dan Daerah dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti
No. 1533/D/T/2005 tertanggal 17 Mei 2005.
4. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan
Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 1534/D/T/2005
tertanggal 17 Mei 2005.
5. Program Studi Pendidikan Seni Tari dengan Surat
Keputusan Dirjen Dikti No. 2982/D/T/2007
tertanggal 11 Oktober 2007.
xviii
6. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika
dengan Surat Keputusan Kepmendikna No.
168/E/0/2012.

Saat ini, institusi dan 7 (tujuh) program studi


STKIP PGRI Banjarmasin telah mendapatkan status
akreditasi kembali dari Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT) Depdiknas Republik
Indonesia, dengan rincian sebagai
berikut:

1. STKIP PGRI Banjarmasin dengan akreditasi B


berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Nomor
259/SK/BAN-PT/Akred/PT/IV/2019.
2. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan
akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT
Nomor 3854/SK/BAN-PT/Akred/S/X/ 2017.
3. Program Studi Pendidikan B. Inggris dengan
akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan BAN?PT
Nomor 1171/SK/BAN-PT/AK-XVI/S/V/2018.
4. Program Studi Pendidikan Matematika dengan
akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT
Nomor 3185/SK/BAN-PT/AK-XVI/S/VII/2017.
5. Program Studi Pendidikan Biologi dengan akreditasi
B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Nomor
3703/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2017.
6. Program Studi Pendidikan Seni Tari dengan
akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT
No. 0003/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2016.

xix
7. Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi
dengan akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan
BAN-PT No. 2786/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2018.
8. Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar dengan
akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT
No. 2874/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2019.
2.2 Struktur Organisasi STKIP PGRI BANJARMASIN

Gambar 2. 1 Struktur STKIP PGRI BANJARMASIN


2.3 Tujuan dan Fungsi STKIP PGRI BANJARMASIN
Adapun tujuan STKIP PGRI Banjarmasin adalah:
1. menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan
profesional dan religius yang berkomitmen pada
pemberdayaan potensi kearifan lokal untuk menunjang
pembangunan yang berorientasi global sesuai jati diri
PGRI.
2. menghasilkan lulusan yang mandiri dan berdaya saing
dalam era global.
3. menghasilkan penelitian bidang pendidikan dan
keilmuan dengan memberdayakan potensi kearifan

xx
lokal untuk menunjang pembangunan yang berorientasi
global.
4. menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
untuk memberdayakan potensi kearifan lokal
Kalimantan Selatan yang berorientasi global dalam
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

Serta fungsi STKIP PGRI Banjarmasin, yaitu Dalam


pembukaan Anggaran Dasar PGRI dengan tegas dinyatakan
bahwa PGRI adalah Organisasi Profesi yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta merupakan
satu-satunya wadah dan sarana perjuangan guru untuk
mewujudkan pengabdian melalui pembinaan profesinya,
mengemban misi guru Indonesia untuk membina serta
mengembangkan pendidikan kebudayaan bangsa dalam
rangka pembangunan nasional secara menyeluruh demi
tercapainya masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila. Hal ini perlu dipahami dan dihayati oleh setiap
guru dan calon guru sebagai jabatan profesi.

xxi
2.4 Sistem Kerja Pengaduan Mahasiswa STKIP PGRI
BANJARMASIN

Gambar 2. 2 Sistem Kerja Pengaduan Mahasiswa STKIP


PGRI BANJARMASIN

xxii
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Metode
Pada PKL ini menggunakan metode Observasi
dan metode Wawancara. Metode Observasi ialah
dimana kegiatan pengamatan dengan melakukan
kunjungan lapangan lapangan secara langsung. Yaitu
dengan tujuan memperoleh gambaran umum tentang
tempat Instansi/perusahaan. Sedangkan metode
Wawancara yaitu untuk memperoleh keterangan-
keterangan dari berbagai pihak yang ada di
Instansi/perusahaan.

3.2 Definisi Pengaduan


Menurut (lampiran III Surat Keputusan
Mahkamah Agung RI Nomor: 076/KMA/SK/VI/2009
Tanggal 4 Juni 2009), definisi pengaduan yang
dimaksudkan dan istilah-istilah yang terkait dengan
pengaduan adalah sebagai berikut:
1. Pengaduan, adalah laporan yang mengandung informasi
atau indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang,
penyimpangan atau pelanggaran perilaku.
2. Penanganan pengaduan masyarakat, adalah rangkaian
proses penanganan atas pengaduan yang ditujukan
terhadap instansi, atau pelayanan publik, atau tingkah
laku aparat pengadilan, dengan cara melakukan
monitoring dan atau observasi dan atau konfirmasi dan
atau klarifikasi dan atau investigasi (pemeriksaan)
untuk mengungkapkan benar tidaknya hal yang
diadukan tersebut.

xxiii
3.3 Pengertian Sistem
Menurut (Herlambang, Soendoro, dan Harianto
Tanuwijaya. 2005), definisi sistem dapat dibagi
menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara
prosedur pendekatan secara komponen. Berdasarkan
pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai
kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai
tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan
komponen, sistem merupakan kumpulan komponen-
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.
Pada sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan
dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen
pengendali. Sistem tertutup tidak mempunyai elemen
pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.4 Karakteristik Sistem


Menurut (Sukoco, B. M. 2007), sebuah sistem
yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Fleksibel, Walaupun sistem yang efektif adalah sistem


yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, namun
sebaiknya fleksibel agar lebih mudah disesuaikan
dengan keadaan yang sering berubah.
2. Mudah diadaptasikan, Sistem yang baik harus cepat dan
mudah diadaptasikan dengan kondisi baru tanpa
mengubah sistem yang lama maunpun menggnggu
fungsi utama

xxiv
3. Sistematis, Agar berfungsi secara efektif, hendaknya
sistem yang ada bersifat logis dan sistematis, yaitu
sistem yang dibuat tidak akan mempersulit aktivitas
pekerjaan yang telah ada
4. Fungsional, Sistem yang efektif harus dapat membantu
mencapai tujuan yang ditentukan.
5. Sederhana, Sebuah sistem seharusnya lebih sederhana
sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan
6. Pemanfaatan sumber daya yang optimal, Sistem yang
dirancang dengan baik akan menjadikan pengguanaan
sumber daya yang dimiliki organisasi dapat
dioptimalkan pemanfaatannya.
3.5 Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis
dalam (Jogiyanto, 2001,11), sistem informasi
merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan untuk proses pengambilan
keputusan. Jadi, pengertian Sistem informasi adalah
suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Selain
itu, Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi
yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi penggunanya. Sebuah sistem terintegrasi atau
sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi
untuk mendukung operasi manajemen dalam suatu
organisasi.
xxv
3.6 Rancang
Perancangan dari segi kata memiliki beberapa
pengertian, antara lain menurut Poerwadarminta
(2003) adalah apa-apa yang sudah dirancangkan,
rencana, program, persiapan. Sedangkan menurut Indra
(1993), “Perancangan adalah mendesain atau
menggambar sesuatu terdiri dari input, process dan
output”.

3.7 Data
Menurut Poerwadarminta (2003), Data adalah
keterangan yg benar dan nyata. Data juga bisa disebut
keterangan atau bahan nyata yg dapat dijadikan dasar
kajian (analisis atau kesimpulan). Data adalah sesuatu
yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan
masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data
bisa berwujud suatu keadaan, gambaran suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol – simbol
lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu
konsep.

3.8 Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Menurut Jogiyanto HM (2001) dalam
mendefinisikan sistem ada dua pendekatan yaitu
pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada
elemen atau komponen. Pendekatan prosedur menurut
Jerry FitzGerald dalam (Jogiyanto, 2001:1), sistem
didefiniskan sebagai suatu jaringan kerja dari
xxvi
prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan dalam menyelesaikan tujuan tertentu.
Sedangkan pendekatan elemen atau komponen,
Menurut Richard F. Neuschel dalam (Jogiyanto,
2001:2) sistem merupakan urut- urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa
(what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang
mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan
bagaimana (how) mengerjakannya. Suatu sistem
mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas
sistem (boundary), lingkungan luar sistem
(environments), penghubung (interface), masukan
(input), pengolah (process), keluaran (output), dan
sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

3.9 Informasi
Menurut Robert dalam (Jogiyanto, 2001:8),
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum
dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut dimana
data diolah dengan menggunakan suatu model untuk
dihasilkan informasi yang bermanfaat (Jogiyanto,1999:50).
Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi
(information system) atau disebut juga processing system
atau information processing system atau information
generation system.
3.10 DataBase
xxvii
Database adalah sekumpulan data yang dikelola
berdasarkan ketentuan tertentu yang saling berkaitan
sehingga memudahkan dalam pengelolaannya. Dihimpun
dari berbagai sumber, secara sederhana, database atau basis
data merupakan sekumpulan data atau informasi yang
tersimpan secara sistematis. Database memiliki peran
penting dalam perangkat untuk mengumpulkan informasi,
data, atau file secara terintegrasi.
Database membuat penyimpanan dan
pengelolaan data menjadi lebih efisien. Adapun contoh
database dapat dilihat dari pengembangan situs web
dan dalam pembangunan sistem informasi. Database
berwujud tabel yang terdiri dari kolom dan baris yang
memuat atribut dan nilai tertentu. Adapun jumlah
kolom dan baris dalam suatu database tergantung pada
jumlah kategori atau jenis informasi yang perlu
disimpan.

Suatu database management system (DBMS)


dapat diatur supaya bisa mengenali duplikasi data
ketika diinput. Namun selain untuk menghindari data
ganda, database memiliki fungsi lainnya, antara lain:
Mengelompokan data dan informasi, memudahkan
dalam identifikasi data, memudahkan proses akses,
menyimpan, pembaharuan, dan penghapusan data,
menjadi alternatif terkait masalah penyimpanan ruang
dalam suatu aplikasi, menjaga kualitas data yang
diakses sesuai input, dan menunjang kinerja aplikasi
yang memerlukan penyimpanan data.

xxviii
3.11 WEB
Menurut Gregorius (2000: 30), Website adalah
kumpulan halaman web yang saling terhubung dan
file-filenya juga saling terkait. Adapun web ini terdiri
dari beberapa unsur yakni diantaranya page atau
halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan
homepage. Dalam dunia internet hompage
didefinisikan sebagai salah satu web page namun
memiliki keistimewaan yakni peletakannya sebagai
web page pembuka atau yang pertama kali tampil saat
pengunjung mengunjungi alamat web tersebut.

3.12 PHP
PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext
Preprocessor", yang merupakan sebuah bahasa
scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar
sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl,
ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.Tujuan
utama penggunaan bahasa ini adalah untuk
memungkinkan perancang web menulis halaman web
dinamik dengan cepat.

3.13 HTML (hypertext markup language)


Html (hypertext markup laguage) adalah
sebuah bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah
halaman website dan menampilkan informasi berbagai
macam informasi pada aplikasi untuk browser seperti :
mozila, IE, netscape dan lain-lain. Maka dari itu untuk
membuat sebuah website yang kompleks kita harus
benar-benar faham dasar syntax atau kode-kode
HTML yang harus digunakan atau sering juga disebut
xxix
dengan TAG html, tag atau kode html ini akan
memberikan perintah kepada browser untuk
menampilkan format informasi tertentu.

3.14 Cascading style sheet (CSS)


Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu
bahasa stylesheet merupakan salah satu bahasa
pemrograman web untuk mengendalikan beberapa
komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih
terstruktur dan seragam. Dan juga yang digunakan
untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis
dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum
dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang
ditulis dengan HTML dan XHTML.Pada umumnya
CSS di pakai untuk mengformat tampilan halaman
web yang dibuat dengan bahasa pemrograman HTML
dan XHTML.

3.15 Data Flow Diagram (DFD)


DFD adalah suatu diagram yang
menggambarkan aliran data dari sebuah proses yang
sering disebut dengan sistem informasi. Di dalam data
flow diagram juga menyediakan informasi mengenai
input dan output dari tiap entitas dan proses itu sendiri.
Dalam diagram alir data juga tidak mempunyai kontrol
terhadap flow -nya, sehingga tidak adanya aturan
terkait keputusan atau pengulangan. Bentuk
penggambaran berupa data flowchart dengan skema
yang lebih spesifik. Menurut Kenneth Kozar, tujuan
dari adanya DFD sendiri adalah sebagai penyedia atau
menjembatani antara pengguna dengan sistem. Data
xxx
flow diagram berbeda dengan UML (Unified
Modelling Language), dimana hal mendasar yang
menjadi pembeda antara kedua skema tersebut terletak
pada flow dan objective penyampaian informasi di
dalamnya.

3.16 Entity Relationship Diagram (ERD)


Menurut para ahli, Brady dan Loonam (2010),
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik
yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data
dari suatu organisasi, biasanya oleh system analys
dalam tadap analisis persyaratan proyek
pengembangan system. Seolah-olah teknik diagram
atau alat peraga memberikan dasar untuk desain
database relasional yang mendasari sistem informasi
yang dikembangkan. ERD juga merupakan gambaran
yang merelasikan antara objek yang satu dengan objek
yang lain dari objek didunia nyata yang sering dikenal
dengan hubungan antar entitas. Dalam pembentukan
ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu,
Entitas, Reliationship, dan Atribut.

xxxi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Tujuan dari tahap analisis adalah memahami
dengan sesungguhnya kebutuhan dari sistem yang
baru. Pada tahap ini merupakan tahap yang sangat
penting dalam pembuatan sebuah sistem informasi.

1. Admin
a. Terdapat halaman keamanan untuk admin yaitu
halaman login.
b. Terdapat halaman beranda dan terdapat dashboard
pengaduan.
c. Terdapat halaman Admin, admin dapat melihat
laporan tentang pengaduan masuk, pengaduan
proses, pengaduan di tolak, pengaduan selesai, dan
ada fitur tambah petugas.
d. Terdapat halaman Generate Laporan, Admin dapat
mem preview dan download file laporan pengaduan.
e. Terdapat halaman untuk Logout.
2. Petugas
a. Terdapat halaman keamanan untuk petugas yaitu
halaman login.
b. Terdapat halaman beranda yang berisi informasi
pengaduan di tampilan dashboard.
c. Terdapat halaman Petugas, petugas dapat meliat
laporan tentang pengaduan masuk, pengaduan
proses, pengaduan di tolak, pengaduan selesai.
d. Terdapat halaman logout untuk keluar.

xxxii
3. Mahasiswa
a. Terdapat halaman keamanan untuk Mahasiswa yaitu
halaman login.
b. Terdapat halaman beranda yang berisi fitur
pengaduan.
c. Terdapat halaman Pengaduan, Mahasiswa dapat
menyampaikan pengaduan yang ingin di sampaikan.
d. Terdapat halaman logout untuk keluar.
4.2 Rancang Bangun Sistem
4.2.1 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan gambar yang menunjukan
pergerakan data anatara entity-entity dan proses-
proses serta simpanan data dalam sebuah sistem.
Berikut ini gambaran secara garis besar sistem dan
hubungan antara sistem dengan eksternal entity atau
pihak dari luar sistem dari sistem informasi Pengaduan
Mahasiswa.

xxxiii
4.2.2 Diagram Konteks Sistem Pengaduan Mahasiswa

Gambar 4.2.2 Diagram Konteks Sistem Informasi


Pengaduan Mahasiswa

xxxiv
4.2.3 DFD Level 1 Proses Pengaduan Mahasiswa

Gambar 4.2.3 DFD Level 1 Sistem Informasi Pengaduan


Mahasiswa

xxxv
4.2.4 DFD Level 1 Proses Login Sistem Pengaduan
Mahasiswa

Gambar 4.2.4 DFD Level 1 Proses Login Sistem Informasi


Pengaduan Mahasiswa

xxxvi
4.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah
bentuk paling awal dalam melakukan perancangan
basis data relasional. Berikut adalah ERD yang
dirancang untuk sistem informasi Pengaduan
Mahasiswa.

4.2.6 ERD Sistem Pengaduan Mahasiswa

Gambar 4.2.6 ERD Sistem Informasi Pengaduan


Mahasiswa

xxxvii
4.3 Perancangan Tabel
Tabel 4. 1 Mahasiswa
No Nama Tipe Panjang
1 Nik Bigint 16
2 Nama Varchar 35
⁴ Username Varchar 25
4 Password Varchar 225
5 Telp Varchar 13
6 Foto_profile Varchar 225

Tabel 4. 2 Pengaduan
No Nama Tipe Panjang
1 Id_pengadua Bigint 16
n
2 Tgl_pengadu Date
an
⁴ Nik Bigint 16
4 Isi_laporan Text
5 Foto Varchar 255
6 Status Enum(‘
0’,pros
es,’sele
sai’,’tol
ak’)

Tabel 4. 3 Petugas
No Nama Tipe Panjang
1 Id_petugas Int 11
xxxviii
2 Nama_petug Varchar 35
as
⁴ Username Varchar 25
4 Password Varchar 225
5 Telp Varchar 13
6 Level enum(‘
admin’,
’petuga
s’
7 Foto_profile Varchar 225

Tabel 4. 4 Tabel Tanggapan


No Nama Tipe Panjang
1 Id_tanggapa Int 11
n
2 Id_pengadua Bigint 16
n
⁴ Tgl_tanggap Date
an
4 Tanggapan Text
5 Id_petugas Int 11

xxxix
4.4 Desain Rancangan Antarmuka
Dibawah ini terdapat beberapa desain
rancangan antarmuka yang disajikan pada gambar-
gambar berikut:
1. desain login

Gambar 4. 1 desain login


2. desain dashboard

Gambar 4. 2 desain dashboard

xl
4. desain profil

Gambar 4. 3 desain profil


5. desain change password

Gambar 4. 4 desain change password

6. desain semua pengaduan

xli
Gambar 4. 5 desain semua pengaduan
7. desain tanggapan

Gambar 4. 6 desain tanggapan

8. desain generate laporan

xlii
Gambar 4. 7 desain generate laporan
9. desain form pengaduan pada mahasiswa

Gambar 4. 12 desain form pengaduan pada mahasiswa

10. desain form registrasi

xliii
Gambar 4. 13 form registrasi

4.5 Hasil Pengembangan Perangkat Lunak


1. menu login

Gambar 4. 8 menu login

2. menu registrasi

xliv
Gambar 4. 9 menu registrasi

3. dashboard admin

Gambar 4. 10 dashboard admin

xlv
4. desain profil pada admin

Gambar 4. 11 desain profil pada admin

5. desain change password

Gambar 4. 12 desain change password

xlvi
6. desain pengaduan masuk

Gambar 4. 13 desain pengaduan masuk

7. desain proses pengaduan

Gambar 4. 14 desain proses pengaduan

xlvii
8. desain pengaduan di tolak

Gambar 4. 15 desain pengaduan di tolak

9. desain pengaduan selesai di kerjakan

Gambar 4. 16 desain pengaduan selesai di kerjakan

xlviii
10. desain tambah petugas/admin

Gambar 4. 17 desain tambah petugas/admin

11. desain jumlah admin dan petugas

Gambar 4. 18 desain jumlah admin dan petugas

xlix
12. desain generate laporan

Gambar 4. 19 desain generate laporan

13. desain dashboard petugas

Gambar 4. 20 desain dashboard petugas

l
14. desain tampilan petugas

Gambar 4. 21 desain tampilan petugas

15. desain profil pada mahasiswa

Gambar 4. 22 desain profil pada mahasiswa

li
16. desain tulis pengaduan pada mahasiswa

Gambar 4. 23 desain tulis pengaduan pada mahasiswa

lii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pelaksanaan perancangan dan uji coba pada website
sistem informasi pengaduan mahasiswa maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa Dengan adanya website sistem pengaduan
mahasiswa ini, maka pihak kaprodi lebih teratur dalam
hal mendata mahasiswa yang ingin mengadu.
2. Sistem pengaduan mahasiswa ini dapat membantu
masalah mahasiswa yang belum terselesaikan menjadi
lebih cepat dan efisien dalam mendapatkan balasan
langsung dari kaprodi tersebut .

5.2 SARAN
Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan
untuk pengembangan website sistem pengaduan
mahasiswa :
Setelah sistem informasi ini dibuat ada beberapa saran untuk
perbaikan dan pengembangan dari penulis yang
berhubungan dengan sistem informasi ini, seperti dengan
menambahkan fasilitas-fasilitas lain yang dapat membuat
sistem menjadi lebih optimal dan efisien ke depannya.

liii
DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul. 2009. Mudah Mempelajari Database MySQL.


Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.

Hakim, Lukmanul. 2010. Bikin Website Super Keren


dengan PHP & jQuery. Yogyakarta : Lokomedia.

Kerjasama MADSCOM dan PENERBIT ANDI.


2009.Aplikasi Program PHP + MySQL untuk Membuat
WEBSITE INTERAKTIF . Madiun : Penerbit Andi.

Jogiyanto H 2003. Pengertian sistem dalam dunia informasi.


Yogyakarta: Andi Offset.

Soendaro Herlambang dan Haryanto Tanowi jaya 2005


Sistem informasi konsep, teknologi dan manajemen.
Yogyakarta. Graha ilmu.

Shalahudin 2008 Pengertian cascading style sheet(CSS).


Malang: Andi Offset.

Harianto kristanto 1990 Konsep dan Perancangan Database.


Yogyakarta : ANDI offset.

Waljiyanto 2000 Aplikasi Program PHP + MySQL dan


DATABASE. yogyakarta : Penerbit waljiyanto
stkipbjm. (2022, Mei 31). sejarah-singkat. Diterima dari
stkipbjm:
https://stkipbjm.ac.id/page/detail/sejarah-singkat
liv
Agung, G. (2000). Membuat Homepage Interaktif Dengan
CGI/Perl. Jakarta: PT. Elex Media Koputindo.

Jogiyanto. (2001). Analisis & Desain Sistem Informasi :


pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis.
Yogyakarta: Andi.

Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa


Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

lv

Anda mungkin juga menyukai