PTP Diare 2024
PTP Diare 2024
PUSKESMAS (PTP)
UPAYA P2 DIARE
PUSKESMAS BANGUNTAPAN I
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya
yang masih tinggi. Hasil Kajian Masalah Kesehatan Berdasarkan Siklus
Kehidupan oleh Litbangkes tahun 2011 menyatakan kematian bayi yang
disebabkan penyakit diare sebesar 17,4 %, sedangkan pada balita sebesar 13,3
%. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat
baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Menurut hasil Riskesdas tahun 2018
Cakupan penggunaan oralit hanya sebesar 34,8 %, dan cakupan penggunaan
zinc 26,1%.
Kajian terhadap determinan stunting di Indonesia pada tahun 2018
ditemukan suatu hubungan yang cukup kuat antara kejadian diare dalam tujuh
hari terakhir dengan kejadian stunting pada anak-anak usia 6-59 bulan terutama
di pedesaan. Dalam kebijakan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak
Kerdil (Stunting) ditetapkan 14 intervensi gizi spesifik yang diantaranya adalah
Penyediaan suplementasi Zink dan melakukan pencegahan dan pengobatan
diare.
Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diare di
Puskesmas Banguntapan I merupakan salah satu program pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat dalam rangka pengendalian dampak penyebaran
penyakit diare pada masyarakat. Hal ini sesuai dengan VISI Puskesmas
Banguntapan I yaitu “Mewujudkan Puskesmas yang BERIMAN (Bersih, Rapi,
Indah dan Manfaat) Menuju Masyarakat Sehat dan Mandiri” dan MISI
Puskesmas yaitu :
1. Pelayanan UKP yang bermutu
2. Pelayanan UKM yang bermutu
3. Pelayanan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit
diare bersama lintas program dan lintas sektor terkait.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standar
b. Tercapainya penurunan angka kesakitan diare
c. Tercapainya zero kematian akibat penyakit diare
25
d. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarakat
e. Tersusunnya rencana kegiatan pengendalian penyakit diare di wilayah
kerja Puskesmas, yang meliputi target, kebutuhan logistik, dan
pengelolaannya.
C. RUANG LINGKUP
a. Tata laksana penderita diare balita sesuai standar
b. Pencegahan Diare
c. Pengelolaan logistik
d. Pemantauan dan evaluasi
E. INDIKATOR KINERJA
Indikator Kinerja Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Diare
dalam Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) adalah pasien balita dengan diare
yang ditemukan di Puskesmas mendapatkan oralit dan zink.
35
BAB II
HASIL KEGIATAN TAHUN 2022
DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2024
B. IDENTIFIKASI MASALAH
D. RUMUSAN MASALAH
45
No Masalah Siapa Kapan Dimana Bagaimana
Manusia Metode
Cause Effect
55
Diagram 2. Kurang pengetahuan tentang penanganan diare balita pada masyarakat
Manusia Metode
Sosialisasi kurang
Kurangnya kesadaran optimal
mencari informasi
Kurang pengetahuan
Keterbatasan
dana
Cause Effect
65
F. CARA PEMECAHAN MASALAH
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Penyelesaian Masalah Terpilih
1. Cakupan pelayanan 1. Tidak semua penderita diare berobat di 1. Penguatan sistem jejaring Puskesmas - Edukasi masyarakat tentang
diare masih rendah Puskesmas 2. Edukasi masyarakat tentang penyakit diare penyakit diare
2. Kasus yang dilaporkan hanya yang
ditangani di Puskesmas
3. Anggapan umum masyarakat bahwa
penyakit diare bukan penyakit serius
2.Pengetahuan 1. Kesadaran masyarakat untuk mencari 1. Perbanyak informasi tentang penanganan - Membuat media edukasi berupa
masyarakat tentang informasi masih kurang penyakit diare pada anak leaflet tentang penyakit diare,
penanganan penyakit 2. Sosialisasi kurang optimal 2. Sosialisasi penanganan diare balita melalui disebarkan melalui media sosial
diare pada balita masih 3. Ketersediaan dana terbatas media sosial ditingkatkan dan posyandu
kurang 3. Tingkatkan keterlibatan tokoh masyarakat - Meningkatkan edukasi pada
keluarga balita dengan kasus
diare
79
89
G. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) 2024
Kebutuhan Anggaran
Kebutuh Sumber waktu
Upaya Target an Mitra total pembiay pelaksan
NO Kegiatan Tujuan Sasaran PJ Total
Kesehatan sasaran sumber kerja aan aan
Satuan Koefisien Koefisien Harga Jumlah
Daya
orang lokasi kali
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Tatalaksana diare balita
1 P2 Diare sesuai standar
Pemberian oralit dan zink menurunk balita 100% Nur RS oralit, dokter, Pasien 463 orang 1 Puskesm 1 kali 463 - - - APBD Jan s/d
pada balita dengan an angka dengan zink, bidan, as Des
kasus diare kesakitan kasus sistem perawat,
dan diare pencatata petugas
resiko yang n dan farmasi,
kematian datang ke laporan perekam
balita Puskesm medis,
karena as dan Dinas
diare posyandu Kesehata
n (IFK)
Kunjungan rumah (PHN) pemantau balita 100% Nur RS catatan Nutrisioni OH 2 orang 3 desa 12 kali 72 50.000 3.600.000 3.600.000 APBD Jan s/d
an dengan kunjungan s, (BOK) Des
tatalaksa kasus rumah Promkes,
na diare diare Sanitarian
balita persisten ,
sesuai keluarga,
standar kader
Pencegahan Penyakit
2 Diare
Penyuluhan (posyandu) meningka masyarak 100% Nur RS media dokter, OH 1 orang 40 Posyandu 1 kali 40 50000 2.000.000 2.000.000 APBD Mei
tkan at edukasi paramedi
pengetah s, kader
uan posyandu
masyarak
at tentang
pencegah
an dan
penanggul
angan
diare
A. Kesimpulan
Berdasarkan laporan tahunan program P2 Diare tahun 2022, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Cakupan pemberian oralit dan zink pada balita dengan kasus diare 100 % dari
target yang ditetapkan yaitu 100%
2. Cakupan pelayanan diare pada umur < 5 thn adalah 27% dari target 20% dan pada
semua umur adalah 4.5% dari target 10%
3. Hasil SMD tahun 2022 mengenai rata-rata pengetahuan masyarakat tentang
penanganan penyakit diare pada balita masih rendah, yaitu hanya 56 %.
B. Saran
Berdasarkan hasil capaian kegiatan tahun 2022 maka disusun Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) tahun 2024 sebagai berikut :
1. Pemberian oralit dan zink pada balita dengan kasus diare yang datang ke
Puskesmas dan Posyandu
2. Kunjungan rumah pada balita dengan kasus diare persisten
3. Penyuluhan kelompok (posyandu balita) tentang tatalaksana kasus diare
4. Pembuatan media edukasi leaflet (digital)
5. Monitoring dan evaluasi
109