Anda di halaman 1dari 23

DASAR

PENYUNTINGAN
BUKU
EDITOR BERMAKNA ORANG YANG MENGEDIT
NASKAH TULISAN ATAU KARANGAN YANG AKAN
DITERBITKAN DI MAJALAH, SURAT KABAR, DAN
SEBAGAINYA; PENYUNTING.
JENIS-JENIS EDITOR
1. Editor Akuisisi
Editor penulis akuisisi ini tugas utamanya
adalah mencari naskah dan penulis, baik
naskah lokal maupun naskah asing. Seorang
editor akuisisi harus pandai mengikuti tren
buku dan mendapatkan penulis-penulis
berbakat.
2. Editor Isi (in House)
Tugas editor isi ini adalah tugas yang cukup berat karena
selain bertanggung jawab atas isi naskah, editor ini pun
memiliki tugas yang juga penting, antara lain sebagai berikut.
A. Merencanakan Naskah yang Akan Diterbitkan
B. Mengamati Keunggulan atau Keunikan Naskah
C. Menyiapkan Konsep Kover Buku dan Tata Letak (Layout) Isi
D. Menyiapkan Sinopsis
E. Berkomunikasi dengan Penulis
F. Menyunting Naskah dari Segi Materi
3. Editor Bahasa/Copyeditor
Jenis ketiga adalah editor bahasa atau
lebih dikenal dengan penyunting naskah
(copyeditor). Seorang copyeditor harus
bisa membuat naskah yang akan terbit
enak dibaca dengan memperhatikan
kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Mengedit/menyunting?
Membenahi kesalahan ketik

Membenahi kesalahan tanda


baca.

Membenahi kesalahan pilihan


kata, frasa, dn struktur kalimat.

Membenahi kesalahan konten


bersama penulisnya.
• Menguasai ejaan.
• Menguasai tatabahasa
• Bersahabat dengan kamus
• Memiliki kepekaan bahasa
• Memiliki pengetahuan luas.
• Memiliki ketelitian dan kesabaran.
SYARAT • Memiliki kepekaan terhadap SARA dan
Pornografi.
EDITOR • Memiliki keluwesan.
• Memiliki kemampuan menulis.
• Menguasai bidang tertentu.
• Menguasai bahasa asing.
• Memahami kode etik penyuntingan
naskah.
KODE ETIKEDITOR
KODE ETIK EDITOR
Wajib merahasiakan informasi
Editor wajib mencari informasi
yang terdapat dalam naskah
mengenai penulis naskah.
yang disuntingnya.

Wajib mengonsultasikan hal-


Editor bukanlah penulis
hal yang mungkin akan
naskah.
diubahnya dalam naskah.

Tidak boleh menghilangkan


Wajib menghormati gaya
naskah yang akan, sedang,
penulis naskah.
atau telah ditulisnya.
Tujuan
Tujuan Menyunting
Penyuntingan

Memperbaiki struktur kalimat yang ruwet agar lebih lancar dan


komunikatif

Menjaga agar isi naskah dapat dipertanggungjawabkan

Menyesuaikan naskah dengan gaya media bersangkutan, standar bahasa,


serta kelayakan naik cetak
PROSES PENYUNTINGAN

Prapenyuntingan

Penyuntingan

Pascapenyuntingan
Keleng
kapan
naskah

Gaya Legal-
bahasa itas

Ruang
Lingkup
Tata Kerja Ketelitian
data/fakta
bahasa

Konsis Keter
tensi bacaan
Beberapa Problem Ejaan
yang Sering Ditemukan
Penggabungan
Huruf kapital kata

Kata ganti
Huruf miring
ku, mu, nya

pun dan - Singkatan


pun dan akronim

Tanda petik
Tanda koma
dua (“...”)

Kurang di- dan di


huruf ke- dan ke
Problem morfoloogi Pengim
• Perubahan huruf awal kata dasar setelah
pengimbuhan.
buhan

• Penggunaan kata ulang yang salah karena


Kata
penambahan kata lain.
ulang

• Pemilihan kata kurang tepat.


Diksi

• Tidak baku
Kata
• Hiperkorek
serapan
Menentukan Kebakuan Kata Berimbuhan
Tugas 1: Isilah tabel berikut sesuai dengan contoh.
Huruf Awal Kata dasar Imbuhan Imbuhan
me- pe-
a ambil mengambil pengambil
ajak mengajak pengajak
b
c
d
dst.
Tugas 2: Buatlah simpulan dengan mengisi
tabel berikut ini.

me-/pe- tetap me-/pe- Huruf awal kata dasar


m, n, l, r, y, w
me-/pe- menjadi men-/pen- c, d, j

me-/pe- menjadi mem-/pem- b, f, v

Me-/ pe- menjadi meng-/peng- a, g, h, e, i, u, o

me-/ pe- menjadi meny-/ peny s

me-/ pe- menjadi menge-/ penge- b, c


Tugas 3:
Berdasarkan simpulan di atas, cobalah menentukan mana
kata yang baku di antara pasangan kata berikut ini!

mencintai menyintai mengkaji mengaji


mencolok menyolok membom mengebom
pengrajin perajin mempengaruhi memengaruhi
pelayan penglayan merubah mengubah
mempedulikan memedulikan menertawakan mentertawakan
Tugas: Benahilah penulisan tanda baca pada penggalan naskah berikut ini!
Sebuah desa tempat ku di lahirkan dekat kecamatan A dominan masyarakat sawah dan berladang.
Umur 7 tahun Hasan membantu ibu kesawah. Masa kecilku Sawah tempatnya.
Sepiring nasi ikan asin menemaniku di pagi yang cerah. Air mata yang berlinang membasahi pipiku.
“Mana mungkin aku garap sawah ladang tanpa tenaga, dimana keping koin ku cari hari ini” hatiku
berkata.
“Ibuuuuu!!!!” teriakan terdengar dari dalam rumah.
“Apa yang terjadi denganmu? “tanya ibu pada Hasan.
“ Aku tidak menggarap sawah ini.” Jawab Hasan.
“Apa yang terjadi? “Pikir ibu.
Kriiiingg!!! Handphon genggam berdering.
Hasan meraih
“hallo,,,,San kamu dimana? Kerumah! Kita akan bekerja. Meledak hati Hasan. Yang aku butuhkan
sekarang datang dengan sendirinya.
“Hasan mengucap syukur dalam hatinya.”
Bergegas berangkat hanya pamit yang aku lontarkan kepada ibu.
Kalimat tidak logis

Predikat didahului yang

Problem Penggunaan kata asing/


daerah
Tata
Kalimat Kalimat tunggal didahului
konjungsi

Mubazir
Tugas: Temukan kalimat yang salah strukturnya! Jelaskan alasan dan
bagaimana pembenahannya.

Mamanya yang menyerahkan nita kepadaku, agar dapat


bersekolah. Bapaknya tidak pernah memperhatikan kebutuhannya.
Sementara penghasilan bapak tirinya tidak menentu. Tanggungannya
juga banyak, dua anaknya dari perkawinan bersama ibunya nilam dan
satu anak dari perkawinan sebelumnya. Anak dari perkawinan
sebelumnya, sudah sekolah di SMK. Sehingga biayanya juga semakin
besar.
Tugas:
a. Cermati kalimat berikut ini.
B. Temukan kalimat yang tidak efektif dan penyebabnya.
C. Benahilah agar menjadi kalimat efektif!

Sejak pagi mereka duduk-duduk dengan santai di teras Rumah Sakit. Seperti
tak ada keinginan untuk melihat temannya yang sedang di rawat di Rumah Sakit.
“Apa sih diagnosa dokter?” tanya Fendy.
“Aku ndak paham. Biasalah, pembicaraan kaum intelektualitas itu selalu selalu
sulit dipahami. Apalagi bagi kaum pra sejahtera seperti kita ini.”
“Apa tidak sebaiknya kita tanya pada petugas dari rumah sakit itu?” sela Adhi.
Tak lama kemudian petugas dari rumah sakit itu memberi penjelasan.
“Tenang saja, penjahat yang menikam teman saudara itu sudah berhasil
ditangkap polisi.”
Jenis konjungsi Konjungsi Keterangan

KORELATIF dan, serta, atau, sedangkan, padahal, tetapi a. Tidak boleh di awal kalimat
b. Khusus konjungsi tetapi sebelumnya ada tanda koma (,)

SUBOR-DINATIF Supaya, agar, bila, ketika, sehingga, a. Bila diletakkan di awal kalimat, di tengahnya harus ada tanda
akibatnya, dll. koma.
b. Bila letaknya di tengah, tidak diberi tanda koma (,) kecuali
untuk melainkan.

KORELATIF (dua Tidak hanya ... ,tetapi juga ... a. Pasangan tidak hanya ... selalu tetapi juga, begitu pun bukan
konjungsi yang Bukan hanya ..., melainkan juga ... hanya ... pasangannya selalu melainkan.
dipisahkan kata/ frasa Jangankan ...., ... pun b. Tidak boleh bukan hanya ... tetapi juga ... atau tidak hanya ...
yang dihubungkan Entah ..., entah ... melainkan
Apa (kah) ... atau ... c. Tidak ada konjungsi jika ... maka. Bila menemukan
Sedemikian rupa ... sehingga .... penggunaan keduanya, pilihannya jika ...., atau ... maka ...
Demikian ... sehingga
Bukannya ...., melainkan ...
Dia mondar mandir di dekat jemuran. Namun
barang yang dicari tidak ketemu. Akhirnya aku
berangkat ke sekolah tanpa nita. Aku berangkat
sambil mengomel. Hari ini aku terlambat ke sekolah
karena ke teledorannya.
Apa
hebatnya
editor?

Ia bekerja dalam diam,


Ia tak disebut ketika sebuah karya jadi pujian.
Ia ibarat buah kelapa, tanpanya masakan takkan
terasa nikmatnya.
Namun, ia bisa menjadi dirinya sendiri.
Sudah nikmat meski tanpa dicampur yang lain.

Anda mungkin juga menyukai