Pengertian Himpunan
Pengertian Himpunan
Pengertian Himpunan
Sebelum kita lanjut pembahasan tentang himpunan, sebaiknya kita tinjau lebih dahulu
macam-macam bilangan karena sangat erat kaitannya dengan himpunan, yaitu:
A. Bilangan asli.
Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari angka satu. (1, 2, 3, 4, . . .).
B. Bilangan cacah.
Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol. (0, 1, 2, 3, 4, . . .).
C. Bilangan prima.
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua faktor, yaitu 1 dan
bilangan itu sendiri. (2, 3, 5, 7, 11, . . .).
D. Bilangan rasional.
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk , misalnya
2, 3, -5, 5, . . .
E. Bilangan irrasional.
Bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak bisa dinyatakan dalam bentuk
Contoh:
1. A = {1, 2, 3, 4}
2. P = {bilangan asli kurang dari 12}
3. Q = {x|1 < x < 10, x ∈ bilangan cacah}
D. Himpunan Berhingga.
Himpunan berhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya terbatas.
Contoh:
1. A = {bilangan prima kurang dari 15}
2. P = {6, 7, 9}
E. Himpunan Bagian.
Himpunan P merupakan himpunan bagian dari Q jika setiap anggota P adalah anggota Q.
P himpunan bagian dari Q dituliskan dengan notasi P⊂Q.
contoh:
1. P = {3, 7, 11}, Q = {1, 3, 5, 7, 9, 11, 13}
Karena setiap anggota P adalah anggota Q, dengan kata lain semua anggota P termuat di
dalam Q, maka himpunan P adalah himpunan bagian dari himpunan Q, ditulis P⊂Q
2. A = {3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, B = {2, 4, 6}
Tidak semua anggota B merupakan anggota himpunan A, sehingga himpunan B bukanlah
himpunan bagian dari himpunan A.
Setiap himpunan kosong (∅) selalu menjadi himpunan bagian dari suatu himpunan. Jika
banyak anggota himpunan A adalah n, maka banyak himpunan bagian dari A adalah: 2n
=2n.
Banyaknya himpunan bagian dari A yang banyak anggotanya m adalah:
n!=n.(n−1).(n−2).(n−3).(...).2.1.n!=n.(n−1).(n−2).(n−3).(...).2.1.
Contoh soal 1.
Jika A = {5, 9, 11}, maka banyak himpunan bagian dari A adalah . . . .
Pembahasan:
Banyak anggota dari himpunan A adalah 3. Berarti n = 3. Himpunan bagian dari A
adalah:
{ } → beranggotakan nol anggota (himpunan kosong)
{5}, {9}, {11} → beranggotakan satu anggota.
{5, 9}, {5, 11}, {9, 11} → beranggotakan dua anggota.
{5, 9, 11} → beranggotakan tiga anggota.
Banyaknya himpunan bagian dari A adalah 8.
Banyaknya himpunan bagian dengan nol anggota = 1.
Banyaknya himpunan bagian dengan satu anggota = 3.
Banyaknya himpunan bagian dengan dua anggota = 3.
Banyaknya himpunan bagian dengan tiga anggota = 1.
Contoh soal 2.
Jika P = {a, b, c, d, e, f}, tentukanlah banyak himpunan bagian dari P dan banyaknya
himpunan bagian dari P dengan3 anggota.
Pembahasan:
Banyaknya anggota dari himpunan P adalah 6, jadi n = 6.
Banyaknya himpunan bagian =2n
=26
=64
Banyaknya himpunan bagian dengan 3 anggota
= 20
B. Himpunan Sama.
Dua himpunan dikatakan sama jika kedua himpunan mempunyai anggota yang tepat
sama.
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}
B = {1, 2, 3, 4}
Karena anggota himpunan A tepat sama dengan anggota himpunan B, maka himpunan A
sama dengan himpunan B, dinotasikan dengan A = B.
C. Himpunan Saling Lepas.
Dua himpunan dikatakan saling lepas jika kedua himpunan tidak memiliki anggota
persekutuan.
Contoh:
P = {2, 3, 4}
Q = {6, 7, 8, 9}
Himpunan P dan Himpunan Q tidak memiliki anggota yang sama atau anggota
persekutuan, sehingga himpunan P dan himpunan Q adalah saling lepas.
C. Selisih Himpunan.
Selisih himpunan A dan B atau A−B adalah himpunan semua anggota A yang tidak
menjadi anggota B.
A−B={x|x∈A dan x∉B}
Contoh:
A = {2, 3, 5, 6, 7}
B = {1, 3, 5, 7, 9, 11}
A−B={2,6}
D. Jumlah Himpunan.
Jumlah himpunan A dan himpunan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan
gabungan dari himpunan A dan himpunan B, tetapi bukan irisan A dan B.
Contoh:
A = {2, 3, 5, 6, 7}
B = {1, 3, 5, 7, 9, 11}
A+B={1,2,6,9,11}
E. Komplemen Himpunan.
Komplemen Himpunan A adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya merupakan
anggota himpunan S yang bukan A. Komplemen dari himpunan A dinotasikan dengan A
′
atau Ac.
A′ atau Ac={x|x∉A dan x∈S}
6. Sifat-sifat Operasi Himpunan
A. Sifat Komutatif.
1. A∩B=B∩A
2. A∪B=B∪A
B. Sifat Assosiatif.
1. (A∩B)∩C=A∩(B∩C)
2. (A∪B)∪C=A∪(B∪C)
C. Sifat Distributif.
1. A∩(B∪C)=(A∩B)∪(A∩C)
2. A∪(B∩C)=(A∪B)∩(A∪C)