PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
ADELA MARSELLINA FAIZIN
NPM: 22156053
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
ADELA MARSELLINA FAIZIN
NPM: 22156053
ii
PROPOSAL SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PRAKATA
3. Ibu Dr. Anita Chandra D.S, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas PGRI Semarang.
4. Ibu Dr. Muniroh Munawar, S.Pi, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah
memberikan banyak arahan dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.
5. Ibu Dwi Prasetyawati D.H, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah
memberikan arahan dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.
6. Para dosen dan seluruh staf pengajar di lingkungan Universitas PGRI
Semarang yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan proposal skripsi
7. Kedua orang tuaku yang senantiasa mendoakan anaknya disetiap waktu agar
mampu menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan
Proposal Skripsi ini (RPL E PG-PAUD 2022).
9. Seluruh guru-guruku yang berjasa dalam memberikan ilmunya, semoga ilmu
dan amalnya selalu mengalir membawa manfaat yang tiada habis dikikis oleh
waktu, Aamiin.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan motivasi dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.
Semoga Proposal Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak meskipun
penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal Skripsi ini masih banyak
iv
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran tyang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Proposal Skripsi ini di masa
mendatang.
v
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR.......................................................................................................i
SAMPUL DALAM..................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
PRAKATA..............................................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................3
C. Pembatasan Masalah...................................................................................3
D. Rumusan Masalah.......................................................................................3
E. Tujuan Penelitian........................................................................................4
F. Manfaat Penelitian......................................................................................4
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
apa yang dilakukan orang tuanya. Anak melihat dan mengikuti apa yang
dikerjakan dan diajarkan orang dewasa dan orang tua mereka tentang
sesuatu yang berhubungan agama nilai-nilai spiritual ( (Jalaludin, 2005).
Sholat merupakan sarana komunikasi makhluk (manusia) dengan
khaliknya (Allah SWT) dan sekaligus bentuk penghambaan diri kepadanya
(Assayuthi, 2019). Oleh karena itu setiap orang tua harus melatih dan
membiasakan anak-anaknya beribadah sejak usia dini, sehingga ketika
memasuki usia baligh anak sudah terbiasa mengerjakan shalat dan amal
lainnya yang menjadi kewajiban. Melatih dan membiasakan anak-anak
beribadah merupakan kewajiban orang tua sebagai bagian dari pendidikan
yang harus diberikan kepada anak.
metode yang tepat agar pelajaran tentang shalat ini dapat dengan mudah
diterima dan dipraktekkan oleh peserta didik, menjadikan shalat sebagai
bentuk ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bisa berimbas
pada kehidupan anak didik selanjutnya.
Selama ini metode yang digunakan adalah metode ceramah, guru
menyampaikan, dan murid duduk mendengarkan, padahal untuk anak usia
4
dini pembelajaran sholat dengan metode ini kurang sesuai. Kesalahan pada
pelaksanaan shalat, rukun, gerakan-gerakan shalat, bacaannya dan
sebagainya.
Hal ini bila dibiarkan dapat menjadi masalah yang besar di kemudian
hari. Sehingga peneliti mencoba menggunakan metode pembiasaan. Dengan
metode ini diharapkan siswa dapat melihat sekaligus mempraktekkan secara
langsung gerakan dan bacaan shalat yang diperagakan oleh guru, sehingga
diharapkan anak akan termotivasi dalam pembelajaran ini dan akan
meningkatkan keterampilan siswa dalam shalat.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengangkat masalah ini
untuk dijadikan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan
Keterampilan Praktik Sholat Dengan Menggunakan Metode
Pembiasaan Di TK Benowo Prampelan Sayung Demak”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan deskripsi dan observasi proses pembelajaran awal dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Anak kurang fokus dalam pembelajaran shalat dengan metode ceramah
2. Anak kurang semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
shalat
3. Masih ditemukan kesalahan dalam gerakan-gerakan shalat pada anak
4. Masih ditemukan kesalahan bacaan shalat pada anak
5. Metode pembelajaran shalat belum dilakukan secara maksimal
6. Keterampilan praktik sholat siswa masih sangat kurang dan kondisi
kelas juga kurang kondusif.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada upaya peningkatkan Keterampilan praktik
sholat dengan menggunakan metode pembiasaan dengan tema praktik sholat
di TK Benowo Prampelan Sayung Demak.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dalam
penelitian ini penulis akan membatasi permasalahan yaitu: “Bagaimana
upaya meningkatkan Keterampilan praktik sholat melalui metode
pembiasaan di TK Benowo Prampelan Sayung Demak?.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum dari penelitian ini adalah
Untuk mengetahui pelaksanaan pembiasaan sholat
2. Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui penerapan metode pembiasaan dapat meningkatkan
kemampuan praktik sholat di TK Benowo Prampelan Sayung Demak.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman mengenai pembelajaran dengan menggunakan
metode pembiasaan.
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
Dapat meningkatkan kemampuan praktik sholat dengan
menggunakan metode pembiasaan.
b. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
memperbaiki proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan
selama ini, khususnya dalam meningkatkan kemampuan praktik
sholat dengan menggunakan metode pembiasaan.
c. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini semoga dapat diaplikasikan dan
dikembangkan oleh sekolah
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Keterampilan Praktek Sholat
a. Pengertian Ketrampilan Praktek Sholat
Untuk bisa mengatasi suatu masalah dan beralih ke masalah yang lain
maka orang perlu suatu keterampilan yang kesemuanya itu bisa dijadikan
untuk melakukan tugas. Keterampilan adalah sesuatu yang bisa dipelajari dan
digunakan dalam kehidupan (Nisa', 2014).
Menurut Kamus Besar Indonesia (Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (BPPB), 2021) keterampilan berasal dari kata terampil
yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan.
Sedangkan keterampilan artinya yaitu kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Keterampilan adalah materi atau bahan pembelajaran yang
berhubungan dengan antara lain kemampuan mengembangkan ide, memilih,
menggunakan bahan, menggunakan peralatan dan tehnik kerja. Ditinjau dari
level terampilnya seseorang, aspek keterampilan dapat dibedakan menjadi
gerak awal, semi rutin, dan rutin (keterampilan). Keterampilan itu sendiri
perlu disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, dengan memperhatikan
aspek bakat, minat dan harapan peserta didik tersebut, agar mereka mampu
mencapai penguasaan keterampilan bekerja (pre vocational skill) yang secara
integral ditunjang oleh keterampilan hidup (life skill) (Prastowo, 2016).
Ketrampilan praktek sholat merujuk pada kemampuan seseorang
untuk melaksanakan ibadah sholat secara tepat sesuai dengan tuntunan agama
Islam (Yusuf, 2017). Ini melibatkan pemahaman dan penerapan langkah-
langkah ritual sholat, termasuk gerakan fisik, bacaan doa, serta urutan prosesi
ibadah tersebut. Pentingnya ketrampilan praktek sholat tidak hanya terletak
pada aspek formalitas ibadah, tetapi juga dalam kesadaran spiritual dan
ketaatan kepada ajaran agama.
5
6
kognitif, sosial, maupun fisik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan
pendidik untuk membiasakan anak usia dini untuk melaksanakan sholat
dengan baik dan benar. Berikut beberapa manfaat ketrampilan praktek sholat
antara lain:
1) Meningkatkan Kecerdasan Spiritual dan Emosional
2) Membangun Kebiasaan Baik
3) Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif
4) Memperkuat Kemampuan Bersosialisasi dan Berkomunikasi
5) Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental
2. Metode Pembiasaan
a. Pengertian Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara
berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan (Mulyasa, 2017),
Artinya, apa yang dilakukan anak dalam pembelajaran diulang terus menerus
sampai ia dapat betul-betul memahaminya dan dapat tertanam didalam
hatinya. Sedangkan Menurut Heri Gunawan metode pembiasaan
adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu
itu menjadi kebiasaan (Gunawan, 2014). Metode Pembiasaan adalah sesuatu
yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat
menjadi kebiasaan. Metode pembiasaan (habituation) ini berintikan
pengalaman, karena yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan.
Inti kebiasaan
adalah pengulangan.
Metode pembiasaan adalah pendekatan pembelajaran yang
mengutamakan pengulangan dan latihan berulang-ulang dalam rangka
membentuk kebiasaan atau ketrampilan tertentu (Thoyibi, 2019). Pendekatan
ini mengakui bahwa pembentukan kebiasaan membutuhkan waktu,
konsistensi, dan latihan yang terus menerus
Pembiasaan menempatkan manusia sebagai sesuatu yang istimewa,
yang dapat menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasan yang melekat
dan spontan, agar kegiatan itu dapat dilakukan dalam setiap pekerjaan
10
(Ahsanulhaq, 2019). Oleh karena itu, metode ini sangat efektif dalam rangka
pembinaan karakter dan kepribadian anak.
Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode pembiasaan merupakan
suatu cara baik yang perlu diupayakan dan dilakukan sejak dini dalam
menanamkan sesuatu yang baik untuk anak. Sehingga dapat disimpulkan
metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-
ulang, konsisten dan kontinyu kepada anak didik dengan membiasakan
bersikap dan bertindak baik sesuai dengan tuntunan, hingga akhirnya
menjadi kebiasaan baik yang melekat dan sulit ditinggalkan.
b. Langkah-Langkah Metode Pembiasaan
Supaya pembiasaan itu dapat tercapai dengan baik, maka perlu
Langkah-langkah atau syarat yang harus dipenuhi (Purwanto, 2014, Cet. 22).
Syarat pembiasaan yang dimaksud adalah rutinitas, konsekuen, dan
terprogram.
Menurut Ismail, A (2017:10) pembiasaan sholat pada anak sejak dini
butuh proses yang terus menerus dan langkah-langkah yang tepat dalam
pendididkan yang sedang dijalankan, misalnya dengan menciptakan suasana
tenang, damai, menggunakan contoh yang baik dan belajar sholat tapa
pekasaan.
Menurut Nuryati (2020: ) pendidikan bagi anak usia dini disesuaikan
dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui. Memberikan pembiasaan kepada
anak usia dini bisa merangsang pertumbuhan atau perkembangan anak itu sendiri.
Langkah-langkah pembiasaan bisa terjadi karena rutinitas, keteladanan, dan
spontanitas.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwasanya dalam
menanamkan kebiasaan diperlukan pengawasan dan kebebasan.
Pengawasan hendaknya dilakukan meskipun secara berangsur-angsur
mengingat usia anak yang masih belum dewasa, serta pemberian kebebasan
yang tentunya tidak mutlak, melainkan dalam batas-batas tertentu sesuai
dengan kebutuhan, sebab anak adalah objek yang masih dalam proses dan
belum memiliki kepribadian yang kuat. Ia belum dapat memilih sendiri
11
C. Kerangka Berpikir
Tinda- kan
Kondisi Akhir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas maka hipotesis
penelitian adalah "Dengan Penerapan Metode Pembiasaan Dapat
Meningkatkan Keterampilan shalat di TK Benowo Prampelan Sayung
Demak”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Benowo yang
berlokasi di Desa Prampelan Rt 003 Rw 001 Alasan peneliti melaksanakan
penelitian di tempat ini adalah peneliti mengajar di sekolah tersebut, sehingga
peneliti terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dengan demikian
memudahkan peneliti dalam pelaksanaan dan pengumpulan data penelitian.
Selain itu, peneliti mencermati proses jalannya penelitian secara langsung dan
menemukan solusi dalam permasalahan yang muncul dalam proses
pembelajaran.
2. Waktu penelitian
Penulis berencana untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini pada
semester II tahun ajaran 2023/2024 Februari-Maret dimana pada saat itu tepat
berkaitan dengan pembatasan masalah yang bertema praktik sholat. Adapun
jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut,
Tabel 3.1 Siklus Penelitian
15
16
B. Sumber Data
Sumber data penelitian ini berasal dari guru TK Benowo Prampelan
Sayung Demak, wawancara kepala sekolah dan anak-anak subjek penelitian.
1. Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan (mengumpulkan data) yang
menggambarkan seberapa jauh pengaruh kegiatan tersebut telah
mencapai tujuan (Arikunto, 2020). Data yang digunakan adalah
informasi tentang kemajuan siswa. Pengamatan dilakukan sendiri, di
dalam dan di luar kelas. Sambil mengamati, peneliti mencatat keadaan
siswa selama proses belajar mengajar gurudan anak pada lembar
observasi. Bentuk observasi memiliki penilaian yang menggunakan
penilaian berupa soal-soal tertulis yang menjadi indikator berfikirlogis
matematis.
2. Teknik Wawancara
Wawancara menurut Winardi adalah metode untuk mencari
informasi dasar dan merupakan metode yang banyak digunakan dalam
penelitian interpretative dan penelitian kritis. Wawancara dilakukan pada
saat peneliti inginmenyelidiki lebih mendalam tentang sikap, keyakinan,
perilaku atau pengalaman tanggapan terhadap fenomena sosial. Yang
spesial dari metode ini adalah pertukaran informasi secara verbal dengan
satu orang atau lebih. Adalah peran pewawancara mencoba untuk
mengumpulkan informasi dan untuk mendapatkan pemahaman
responden (Winardi, 2018).
3. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu jenis pengumpulan data
yang dilakukan melalui kegiatan pencatatan data-data yang telah ada.
(Agus Riyanto, 2017,103)
D. Instrumen Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrument yang berupa
dokumentasi dan lembar observasi. Instrument dokumentasi berupa data anak
(nama dan jenis kelamin), dokumentasi kegiatan anak melakukan kegiatan
main. perangkat pembelajaran berupa kurikulum, Program semester, Rencana
Kegiatan Mingguan (RPPM), Rencana Pelaksanaan Kegiatan Harian (RPPH).
19
Kemampuan
Anak dapat menirukan gerakan sholat
Meniru
Penerimaan Anak dapat melakukan gerakan dalam sholat
Informasi Visual baik yang dilihat maupun yang didengar
dan Auditif
Konsentrasi Anak dapat konsentrasi atau tenang dalam
Pendek sholat.
Ketrampilan Praktek Sholat
Kemampuan
Gerak Motorik Anak dapat melakukan gerakan ruku’,
Halus dan Kasar sujud, duduk diantra dua sujud, tasyahud
awal dan tasyahud akhir didalam gerakan
sholat dengan baik
Kurangnya
Anak dapat thoma’ninah dalam sholat
Kesabaran
Pengulangan Anak dapat melakukan g e r a k a n
d i d a l a m s h o l a t d e n g a n urut dan
baik
Pentingnya
Lingkungan yang Anak dapat melakukan kegiatan sholat di
Mendukung rumah bersama keluarga
Keterangan
1. Belum berkembang
2. Mulai berkembang
3. Berkembang sesuai harapan
4. Berkembang sangat baik
Perkembangan anak dalam melakukan praktek sholat diukur dengan
menggunakan analisis kualitatif berbentuk angka dengan rumus
𝑭 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝑷 =
𝑵
Keterangan,
P = Persentase yang dihaapkan
F = Jumlah skor yang di peroleh anak (capaian anak)
N = Jumlah Anak
20
F. Indikator Kberhasilan
Tindakan berhasil ketika indikator ketercapaian penelitian dari
keseluruhan pada penerapan penggunaan metode pembiasaan untuk
meningkatkan ketrampilan sholat anak usia dini dilihat dari keterangan
sangat baik atau optimal mencapai 75 %. (Dikmas, Ditjen PAUD, 2015,
hlm.5-6). Secara rinci, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil jika
memenuhi indikator berikut:
1. Guru dapat menerapkan kegiatan pembiasaan untuk
meningkatkan kemampuan ketrampilan praktek sholat bagi anak.
2. Setelah menggunakan metode pembiasaan, kemampuan anak atau
peserta didik mencapai kriteria berkembang sangat baik atau optimal
mencapai 75 % di lembar observasi
DAFTAR PUSTAKA
27
28
https,//www.researchgate.net/publication/331556677_Metoda_Wawancar
a, pp. 53-99.
Wiyani, N. A. (2016). Konsep Dasar PAUD. Yogyakarta, Gava Media.
Yusuf, M. (2017). Pengembangan Keterampilan Sholat Bagi Anak Usia Dini
Melalui Model Pembelajaran Creative Learning. Jurnal Pendidikan
Agama Islam, 5(2), 161-176.