Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : MTs - MATEMATIKA

B. Kegiatan Belajar : UP 11 BANGUN RUANG SISI DATAR


C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Aplikasi dalam Kehidupan
Berikut beberapa contoh aplikasi materi bangun ruang sisi datar dalam
kehidupan sehari-hari:
a. Kubus: bangunan Ka’bah, bak mandi, brangkas, dan tempat tisu dll
b. Balok: lemari, kulkas, tempat tidur, kolam renang, dan lain-lain
c. Prisma: atap rumah, tenda, makanan. Pot bunga, dan lain-lain
d. Limas: kubah masjid, atap rumah, bungkus makanan, rubik, dan lain-
lain
.
2. Integrasi Keislaman
Salah satu rukun Islam adalah menunaikan ibadah haji ke Mekkah jika
mampu. Berkenaan dengan haji, bangunan yang paling identik dari
kegiatan ibadah ini adalah bangunan Ka’bah. Perintah menunaikan
ibadah haji terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 158:
َ ‫اع َت َم َر َف ََل ُج َن‬
‫اح‬ ۡ ‫اّلل َف َم ۡن َح َّج ۡال َب ۡي َت َاو‬
ِۚ ٰ
‫ر‬ ‫ٮ‬
ٓ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َّ َّ
‫ا‬ ‫ِان الصفا والمروة ِمن شع‬
ِ ِٕ
َ ٰ ‫ف به َماِ َ َ ۡ َ َ َّ َ َ ۡ ً ا ؕ َف ِا َّن‬
ٌ‫اّلل َشاك ٌر َعل ۡيم‬ َ َّ ۡ َ َ َ
ِ ِ ِ ‫عل ۡي ِه ان َّيط َّو ِ ِ ؕ ومن تطوع خ ۡي‬
Artinya : “Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi„ar
(agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau
berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa„i antara keduanya.
Peta Konsep Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
(Beberapa istilah Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui”.
1 dan definisi) di Kaitannya dengan materi bangun ruang sisi datar adalah bentuk angunan
modul bidang Ka’bah yang berbentuk kubus. Gambar ini menarik perhatian peserta
studi didik sebagai contoh bahan ajar yang kongkrit. Seluruh umat Islam dari
berbagai dunia mendatangi Ka’bah sebagai bagian ritual pelaksanaan
ibadah haji. Hal ini menjadi motivasi bagi peserta didik tidak hanya dalam
memahami konsep bangun ruang sisi datar berbentuk kubus, baik
definisi, unsur-unsur, luas permukaan, dan volume kubus, tetapi dapat
memotivasi peserta didik bagaimana untuk mengunjungi Ka’bah dan
dapat menyempurnakan rukun Islam yang ke-5.

3. Pengertian Bangun Ruang Sisi Datar


Bangun ruang sisi datar merupakan istilah dalam geometri yang
menggambarkan bentuk-bentuk tiga dimensi (bangun ruang) yang
seluruh sisi-sisinya adalah bentuk datar. Dalam hal ini, sisi-sisi bangun
ruang tersebut dapat berupa segi-segi datar (misalnya segitiga, persegi,
persegi panjang, dll.) yang membentuk permukaan luar bangun ruang
tersebut.
Dengan kata lain, setiap sisi pada bangun ruang sisi datar adalah bidang
datar yang membentuk poligon (bentuk datar dengan sisi-sisi lurus) atau
bentuk datar lainnya. Contoh bangun ruang sisi datar termasuk kubus,
limas segiempat, prisma segitiga, balok, dan sebagainya.
4. Definisi Bidang banyak
Bidang banyak (Polyhedron) adalah bangun ruang tiga dimensi yang
memiliki sisi-sisi datar (sisi-sisi yang membentuk poligon). Secara formal,
polyhedron terdiri dari wajah-wajah yang membentuk poligon, tepi yang
merupakan batas antara dua wajah, dan sudut di mana tepi bertemu.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu bangun ruang
dianggap sebagai polyhedron:
 Wajah: Setiap wajah polyhedron adalah poligon, yang berarti memiliki
tepi dan sudut yang membentuk bidang datar.
 Tepi: Setiap tepi polyhedron adalah garis yang terbentuk oleh
pertemuan dua wajah.
 Sudut: Setiap sudut pada polyhedron adalah titik di mana dua tepi
bertemu.
Contoh polihedra termasuk kubus, limas, prisma, tetrahedron,
oktahedron, dan banyak lainnya. Polihedra digunakan secara luas dalam
matematika dan berbagai bidang ilmu, termasuk dalam bidang geometri,
kristalografi, dan ilmu fisika untuk memodelkan berbagai bentuk dan
struktur tiga dimensi dalam dunia nyata.

5. Diagonal-diagonal dalam Kubus


Garis diagonal yang menghubungkan dua titik sudut yang berlawanan
pada kubus. Setiap kubus memiliki tiga diagonal yang saling
berpotongan:
a. Diagonal Ruang: Diagonal ruang adalah garis yang menghubungkan
dua sudut yang berlawanan pada kubus dan melewati pusat kubus.
Jika A dan B adalah dua sudut yang berlawanan pada kubus, maka
diagonal ruang menghubungkan A dengan B dan melalui pusat
kubus.
b. Diagonal Bidang: Diagonal bidang adalah garis yang menghubungkan
dua sudut yang berlawanan pada kubus dan berada pada satu bidang
kubus. Jika A dan B adalah dua sudut yang berlawanan pada kubus,
maka diagonal bidang menghubungkan A dengan B dan berada pada
satu dari tiga bidang yang berpotongan pada sudut-sudut tersebut.
c. Diagonal Ruang Tegak: Diagonal ruang tegak adalah garis yang
menghubungkan dua sudut yang berlawanan pada kubus, berada
pada dua bidang yang berbeda, dan tegak lurus terhadap diagonal
ruang. Diagonal ruang tegak dan diagonal ruang membentuk sudut
siku-siku.

6. Jaring-jaring dan Luas Permukaan Kubus


Jaring-jaring kubus adalah gambar datar dua dimensi yang menunjukkan
bagaimana permukaan kubus bisa "dibongkar" dan disusun menjadi pola
datar. Dengan kata lain, jaring-jaring kubus adalah representasi dua
dimensi dari bentuk tiga dimensi kubus.
Untuk kubus, ada enam persegi yang identik yang membentuk sisi-
sisinya. Jadi, jaring-jaring kubus akan terdiri dari enam persegi yang
terhubung dalam pola tertentu. Setiap sisi pada jaring-jaring kubus akan
bersebelahan dengan sisi lainnya yang berpotongan pada tepi yang
sama.
Luas Permukaan = 6 x (sisi x sisi)
Di mana "sisi" adalah panjang salah satu sisi persegi pada kubus. Karena
semua sisinya identik, Kita dapat menggunakan panjang sisi apa pun.
Dikali enam karena ada enam sisi persegi pada kubus.

7. Jaring-jaring dan Luas Permukaan Limas


Jaring-jaring limas adalah gambar datar dua dimensi yang menunjukkan
bagaimana permukaan limas bisa "dibongkar" dan disusun menjadi pola
datar. Jaring-jaring limas memiliki dua bagian utama: alas dan sisi-sisi
tegak.
Untuk limas segitiga (limas dengan alas berupa segitiga), jaring-jaringnya
akan terdiri dari segitiga sebagai alas dan tiga segitiga lainnya yang
bertemu di satu titik di atas alas untuk membentuk sisi-sisi tegak limas.

Untuk menghitung luas permukaan limas, kita perlu menghitung luas


semua sisi yang membentuk limas dan kemudian menjumlahkannya.

8. Volume Kubus, Balok, dan Prisma


a. Volume Kubus:
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi dengan enam sisi yang
identik berbentuk persegi dan memiliki panjang sisi yang sama. Untuk
menghitung volume kubus, Kita hanya perlu mengukur panjang salah
satu sisinya (s).
Rumus Volume Kubus:
Volume = s^3 (sisi pangkat 3)
b. Volume Balok:
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi dengan enam sisi berbentuk
persegi, di mana sisi-sisi yang berhadapan memiliki panjang yang
sama. Untuk menghitung volume balok, Kita perlu mengukur panjang
(p), lebar (l), dan tinggi (t) balok.
Rumus Volume Balok:
Volume = p x l x t
c. Volume Prisma:
Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang memiliki dua sisi
identik dan berbentuk poligon (alas dan tutup) dengan sisi-sisi tegak
berbentuk persegi atau segitiga. Untuk menghitung volume prisma,
Kita perlu mengukur luas alas (A) dan tinggi prisma (t).
Rumus Volume Prisma:
Volume = A x t

9. Volume Limas
Untuk menghitung volume limas, Kita perlu mengetahui luas alas (A) dan
tinggi limas (t). Volume limas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
Rumus Volume Limas:
Volume = (1/3) x A x t
Di mana: A adalah luas alas limas (luas poligon yang membentuk alas
limas), dan t adalah tinggi limas (jarak dari alas ke titik puncak limas).
Perhatikan bahwa koefisien (1/3) dalam rumus merupakan hasil dari
pembagian 1 dengan 3 karena volume limas adalah sepertiga dari volume
prisma dengan tinggi dan alas yang sama.
Jika alas limas berbentuk segitiga, Kita dapat menghitung luas alas
dengan rumus luas segitiga:
Luas Alas (A) = (1/2) x alas x tinggi alas
Jika alas limas berbentuk poligon lainnya, Kita harus menggunakan
rumus yang sesuai untuk menghitung luas alasnya.
Setelah Kita mengetahui luas alas dan tinggi limas, masukkan nilainya ke
dalam rumus volume limas di atas untuk mendapatkan volume limas
dalam satuan kubik (misalnya, cm^3, m^3).

1. Konsep diagonal pada bangun ruang: Siswa mungkin menemui kesulitan


dalam memahami dan menghitung diagonal dalam bangun ruang sisi
datar seperti diagonal ruang, diagonal bidang, atau diagonal ruang tegak
pada kubus atau limas.
2. Perbandingan antara bangun ruang: Memahami perbedaan antara
berbagai bangun ruang sisi datar, seperti kubus, balok, prisma, dan limas,
dapat membingungkan bagi beberapa siswa, terutama jika bentuk dan
Daftar materi
sifat-sifatnya mirip.
bidang studi
3. Penghitungan luas permukaan dan volume: Siswa mungkin kesulitan
2 yang sulit
dengan rumus-rumus untuk menghitung luas permukaan dan volume dari
dipahami pada
berbagai bangun ruang sisi datar, terutama jika mereka tidak memahami
modul
konsep dasar di balik rumus-rumus tersebut.
4. Representasi jaring-jaring: Memahami jaring-jaring bangun ruang dan
kemudian mengidentifikasi bangun ruang berdasarkan jaring-jaring juga
dapat menjadi tantangan bagi beberapa siswa, karena ini melibatkan
pemahaman tentang bagaimana permukaan datar membentuk bangun
ruang tiga dimensi.

1. Sifat-sifat sisi dan sudut: Siswa dapat salah memahami jumlah sisi, sudut,
atau sifat-sifat lain dari bangun ruang sisi datar, terutama jika mereka
salah menghitung atau menggeneralisasi sifat-sifat tersebut.
2. Representasi jaring-jaring: Memahami jaring-jaring bangun ruang dan
mengenali bangun ruang berdasarkan jaring-jaring dapat menimbulkan
miskonsepsi, terutama ketika siswa tidak menyadari bagaimana
representasi 2D tersebut dapat membentuk objek 3D.
3. Penghitungan luas permukaan dan volume: Rumus-rumus untuk
menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sering kali dapat
Daftar materi menyebabkan miskonsepsi, terutama jika siswa tidak memahami dasar-
yang sering dasar perhitungannya.
mengalami 4. Transformasi geometris: Pemahaman tentang rotasi, translasi, dan
3
miskonsepsi refleksi pada bangun ruang dapat menyebabkan miskonsepsi, karena
dalam siswa mungkin kesulitan memvisualisasikan bagaimana transformasi ini
pembelajaran mempengaruhi bentuk dan posisi bangun ruang.
5. Penggunaan rumus secara tepat: Siswa seringkali salah mengaplikasikan
rumus untuk menghitung luas permukaan atau volume bangun ruang,
khususnya jika mereka bingung tentang dimensi yang benar dan rumus
yang relevan.
6. Konsep diagonal pada bangun ruang: Siswa dapat mengalami kesulitan
memahami dan menghitung diagonal dalam bangun ruang sisi datar
seperti diagonal ruang, diagonal bidang, atau diagonal ruang tegak pada
kubus atau limas.

Anda mungkin juga menyukai