Anda di halaman 1dari 181

KEPRIBADIAN TOKOH NYONYA KOMALA DALAM NASKAH

DRAMA PETI MATI KARYA YESSI ANWAR: KAJIAN PSIKOLOGI


PERSPEKTIF ABRAHAM MASLOW

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana


(S1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh
Muhammad Hadriansyah
E1C018061

UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2023
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Majapahit Nomor 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul

KEPRIBADIAN TOKOH NYONYA KOMALA DALAM NASKAH


DRAMA PETI MATI KARYA YESSI ANWAR: KAJIAN
PSIKOLOGI PERSPEKTIF ABRAHAM MASLOW

Disusun Oleh

Nama : Muhammad Hadriansyah


NIM : E1C018061
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji pada tanggal 13 Februari 2023.

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Murahim, M.Pd. Muh. Khairussibyan, S.Pd., M.A.


NIP. 197904152005011002 NIP. 198802122015041001

Menyetujui:
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

Drs. Amrullah, M.Pd.


NIP. 197409202008011005

ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Majapahit Nomor 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Judul

KEPRIBADIAN TOKOH NYONYA KOMALA DALAM NASKAH


DRAMA PETI MATI KARYA YESSI ANWAR: KAJIAN
PSIKOLOGI PERSPEKTIF ABRAHAM MASLOW

Oleh
Muhammad Hadriansyah
E1C018061

Skripsi ini telah disetujui dan diuji untuk disahkan pada tanggal 13 Februari 2023.

Menyetujui:

Dewan Penguji,
Ketua,

Murahim, M.Pd.
NIP. 197904152005011002

Sekretaris, Anggota,

Muh. Khairussibyan, S.Pd., M.A. M. Syahrul Qodri, S.Pd., M.A.


NIP. 198802122015041001 NIP. 197808092005011002

Mengesahkan:
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Mataram.

iii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Majapahit Nomor 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap : Muhammad Hadriansyah
NIM : E1C018061
Jenis Kelamin : Laki-laki
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Telpon : 089686728492
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman, Gang Daruta‟awun, Nomor 10,
Lingkungan Rembiga Barat, Kelurahan Rembiga,
Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Provinsi Nusa
Tenggara Barat.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ―Kepribadian


Tokoh Nyonya Komala dalam Naskah Drama Peti Mati Karya Yessi Anwar:
Kajian Psikologi Perspektif Abraham Maslow‖ adalah memang benar
karya saya dan bukan jiplakan dari karya orang lain. Bilamana
dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, saya
bersedia mempertanggungjawabkan dan diproses sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Demikian pernyataan ini, saya membuat skripsi ini dengan sebenar-
benarnya, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mataram, 13 Februari 2023

Mengetahui:
Mahasiswa,

Muhammad Hadriansyah
NIM. E1C018061

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Errare Humanum Est”


Anneo Seneca

“Berbuat Kesalahan Adalah Manusiawi”


Anneo Seneca

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada 6 (enam) bentuk cinta saya

sehingga tenaga, pikiran, dan perasaan yang saya miliki bisa tersampaikan

ke dalam sebuah tulisan ini. (1) untuk cinta yang pertama, keluarga: kepada

kedua orang tua saya, yaitu Bapak Zaenil Yuhad, S.E dan Ibu Hj. Ana’ah

yang telah menciptakan saya sebagai bentuk cinta serta kedua saudara saya

yang telah memberikan cintanya berupa dukungan sehingga saya bisa

berdiri di bangku kuliah, (2) cinta yang kedua, objek: skripsi ini adalah

bukti cinta saya selama belajar di perguruan tinggi dengan dukungan dan

semangat keluarga yang tidak pernah pudar, (3) cinta sesama; keluarga

besar UKMF Teater Putih FKIP Unram yang telah berkontribusi dalam

hidup saya dan bisa menjadi manusia yang bekualitas serta mengenal arti

kehidupan sehingga menciptakan sebuah skripsi, (4) cinta erotis,

perempuan yang akan selalu menemani hidup saya di masa depan nanti

sampai mati; cinta yang sifatnya masih abstrak dalam hidup saya, (5) cinta

diri; cinta atas kebanggaan pribadi dalam aktualiasasi diri, dan (6) cinta

Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kesempatan untuk hidup dan

mengenal lebih dalam kepada ciptaan-Nya dengan kekuatan cinta.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah

memberikan berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ―Kepribadian Tokoh Nyonya Komala Dalam Naskah Drama

Peti Mati Karya Yessi Anwar: Kajian Psikologi Perspektif Abraham

Maslow‖. Tujuan menyusun skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada

dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini

diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., selaku Rektor

Universitas Mataram.

2. Drs. Lalu Zulkifli, M.Si, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram.

3. Dr. Amrullah, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni, FKIP, Universitas Mataram.

4. Drs. Mochammad Asyhar, M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Dr. H. Muhammad Sukri, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

6. Murahim, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I.

7. Muh. Khairussibyan, S.Pd., M.A., selaku Dosen Pembimbing II.

vi
8. M. Syahrul Qodri, S.Pd., M.A., selaku Dosen Penguji Skripsi.

9. Drs. H. Syahbuddin, M.Pd., selaku yang pernah menjadi Dosen

Pembimbing sebelumnya.

10. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

11. Keluarga besar UKMF Teater Putih FKIP Unram, selaku tempat yang

penuh kasih sayang dalam membantu saya menyusun skripsi ini.

12. HMPS Bastrindo FKIP Unram, selaku tempat bernaung sementara dan

mengajarkan cara berbahasa ke dalam skripsi ini.

13. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan

dalam penyelesaian skripsi ini.

Peneliti menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada pihak

yang telah meluangkan waktu untuk membantu dalam menyusun skripsi dan

memberikan nasehat serta motivasi bagi peneliti sehingga berhasil dalam

menyelesaikan skripsi ini. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat

balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Disadari skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam penulisan maupun penyajiannya.

Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan

skripsi ini.

Mataram, 13 Januari 2023


Peneliti:

Muhammad Hadriansyah
NIM. E1C018061

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................... viii

ABSTRAK......................................................................................... xi

ABSTRACT ...................................................................................... xii

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian............................................................ 5

1.4.1 Manfaat Teoretis ....................................................... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................... 6

1.5 Definisi Operasional ......................................................... 6

BAB II: KAJIAN PUSTAKA .......................................................... 9

2.1 Penelitian Relevan ............................................................ 9

2.2 Batasan Istilah .................................................................. 12

2.2.1 Naskah Drama .......................................................... 12

2.2.2 Tokoh dan Penokohan .............................................. 13

2.2.3 Psikologi Sastra ........................................................ 14

2.3 Konsep Teoretis................................................................ 15

viii
2.3.1 Tokoh dan Pandangan Psikologi .............................. 15

2.3.2 Hubungan Psikologi dengan Karya Sastra ............... 16

2.3.3 Hubungan Psikologi dengan Tokoh ......................... 17

2.3.4 Hubungan Naskah Drama dengan Karya Sastra ....... 17

2.4 Landasan Teori ................................................................. 18

2.4.1 Teori Hierarki Kebutuhan ......................................... 18

2.4.2 Teori Kepribadian Abraham Maslow ....................... 27

2.5 Peta Konsep ...................................................................... 28

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ..................................... 29

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ....................................... 29

3.1.1 Pendekatan ................................................................ 29

3.1.2 Jenis Penelitian ......................................................... 29

3.2 Data dan Sumber Data ...................................................... 30

3.2.1 Data ........................................................................... 30

3.2.2 Sumber Data ............................................................. 30

3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 31

3.3.1 Studi Pustaka ............................................................ 31

3.3.2 Metode Dokumentasi ................................................ 32

3.4 Instrumen Penelitian ......................................................... 32

3.5 Teknik Analisis Data ........................................................ 33

3.6 Alur Penelitian.................................................................. 35

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................ 36

4.1 Kepribadian dalam Kebutuhan Fisiologis ........................ 36

4.2 Kepribadian dalam Kebutuhan Rasa Aman ..................... 50

4.3 Kepribadian dalam Kebutuhan Sosial .............................. 67

4.4 Kepribadian dalam Kebutuhan Penghargaan ................... 76

ix
4.5 Kepribadian dalam Kebutuhan Aktualisasi Diri .............. 85

4.6 Tabel Hasil Analisis Data ................................................. 93

BAB V: PENUTUP........................................................................... 94

5.1 Simpulan........................................................................... 94

5.1.1 Kepribadian yang Sehat (Metaneeds) ....................... 94

5.1.2 Kepribadian yang Tidak Sehat (Metapologis) .......... 97

5.1.3 Jenis Kepribadian Tokoh Nyonya Komala ............... 100

5.2 Saran ................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................... 105

x
KEPRIBADIAN TOKOH NYONYA KOMALA DALAM NASKAH
DRAMA PETI MATI KARYA YESSI ANWAR: KAJIAN
PSIKOLOGI PERSPEKTIF ABRAHAM MASLOW

Muhammad Hadriansyah
E1C018061
E-Mail: nyongkolan99@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian tokoh


Nyonya Komala dalam naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif naratif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan dua
metode, yaitu metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Metode
analisis data dalam penelitian ini menggunakan kajian teori psikologi
humanistik perspektif Abraham Maslow, yaitu pada bagian hierarki
kebutuhan dan teori kepribadian. Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, terdapat 59 (lima puluh sembilan) data dari berbagai kutipan
prolog, dialog, dan epilog. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepribadian tokoh Nyonya Komala dibagi menjadi dua jenis kepribadian,
yaitu kepribadian yang sehat (Metaneeds) dan kepribadian yang tidak sehat
(Metapologis). Dua jenis kepribadian ini dianalisis berdasarkan lima
kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Dari kelima kebutuhan tersebut, dapat diketahui bahwa kepribadian sehat
(Metaneeds) yang dimiliki oleh tokoh Nyonya Komala lebih dominan
kepada tokoh Mbok, Pak Mardi, teman-teman arisan, dan seorang dukun.
Sedangkan kepribadian tidak sehat (Metapologis) yang dimiliki oleh tokoh
Nyonya Komala, yaitu lebih dominan kepada tokoh Tuan Urip.
Berdasarkan dari dua teori kepribadian Abraham Maslow dan dari lima
kebutuhan dasar tersebut, bahwa tokoh Nyonya Komala memiliki jenis
kepribadian yang disebut sebagai kepribadian Neuroticism. Jenis
kepribadian Neuroticism mempengaruhi positif tokoh Nyonya Komala.
Neuroticism merefleksikan kepribadian pada pengalaman emosi yang
negatif, seperti kemarahan, ketakutan, kesedihan, kecemburuan,
ketidakpastian, dan emosi buruk lainnya. Tokoh Nyonya Komala memiliki
jenis kepribadian Neuroticism bahwa ia tidak stabil mengatur emosi ketika
menghadapi kenyataan rumah tangga.

Kata Kunci: Kepribadian, Nyonya Komala, Naskah Drama, Peti Mati,


Abraham Maslow, Psikologi Sastra.

xi
The Personality of Mrs. Komala's Figure in Yessi Anwar's Peti Mati
Play: A Psychological Study of Abraham Maslow's Perspective

ABSTRACT

This study aims to describe the personality of the character of Mrs.


Komala in the script of the play Peti Mati by Yessi Anwar. This research
uses a type of qualitative research that is descriptive narrative. Data
collection is carried out using two methods, namely the literature study
method and the documentation method. The data analysis method in this
study uses the study of humanistic psychological theory from the perspective
of Abraham Maslow, namely in the hierarchy of needs and personality
theory. Based on the results of the analysis that has been carried out, there
are 59 (fifty-nine) data from various prologue quotes, dialogues, and
epilogues. The results of this study show that the personality of Mrs.
Komala's character is divided into two types of personality, namely healthy
personality (Metaneeds) and unhealthy personality (Metapological). These
two types of personality are analyzed based on five basic human needs,
namely physiological needs, security needs, social needs, appreciation
needs, and self-actualization needs. Of the five needs, it can be seen that the
healthy personality (Metaneeds) possessed by the figure of Mrs. Komala is
more dominant to the figures of Mbok, Mr. Mardi, friends of social
gathering, and a shaman. Meanwhile, the unhealthy (Metapological)
personality possessed by the character of Mrs. Komala, which is more
dominant to the figure of Mr. Urip. Based on the two personality theories of
Abraham Maslow and of the five basic needs, that the character of Mrs.
Komala has a type of personality referred to as the personality of
Neuroticism. The personality type of Neuroticism positively affects the
character of Mrs. Komala. Neuroticism reflects the personality on the
experience of negative emotions, such as anger, fear, sadness, jealousy,
uncertainty, and other bad emotions. The character of Mrs. Komala has a
type of personality Neuroticism that she is unstable in regulating emotions
when facing domestic reality.

Keywords: Personality, Mrs. Komala, Playwright, Peti Mati, Abraham


Maslow, Literary Psychology.

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia membutuhkan pembaruan rohani dan penyucian jiwa dari

konflik kehidupan. Masalah hidup menjadi hambatan aktivitas manusia

sehingga kebutuhan tidak terpenuhi. Pendidikan humaniora berperan

penting untuk memajukan manusia. Seni merupakan cabang humaniora

yang sejatinya dipandang sebagai pengetahuan pengembangan manusia

menjadi pemikir jernih. Pada hakikatnya, seni memiliki nilai yang tinggi

bagi kehidupan. manusia dan seni dapat memproduksikan berbagai unsur

bakat, perasaan, kreativitas, dan kemampuan bernalar. Tanpa sentuhan seni,

manusia tidak akan berpikir cara mengelola permasalahan pada dunia nyata.

Manusia selalu menahan emosi pada konflik yang diterima sehingga

mempengaruhi kepribadian seseorang. Seni memberikan sebuah kesadaran

sebagai proses katarsis agar kepribadian seseorang sehat. Media seni yang

kompleks menjadi sebuah media komunikasi oleh pelaku seni kepada

konsumennya, yaitu karya sastra.

Karya sastra sebagai salah satu cabang kesenian yang bersifat

khayalan. karya sastra lahir dari daya pikir manusia dalam bentuk tulisan

dengan tujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan, nilai moral, nilai

kebenaran, kritik, ungkapan, dan kesadaran. Karya sastra memiliki relevansi

dengan masalah dunia nyata sehingga pembelajaran sastra dipandang

sesuatu yang penting. kepribadian dan kondisi kejiwaan yang parah dapat

mengakibatkan tragedi sehingga kondisi seperti ini penting bagi insan

mempelajari bidang sastra untuk memahami lebih dalam latar belakang

1
kejiwaan dan akibat yang menimpa manusia (Minderop, 2010:1). Karya

sastra dapat ditelaah secara tuntas apabila diketahui asalnya pada riwayat

hidup pengarang, lingkungan, dan zaman yang melingkupinya. Karya sastra

juga dapat memahami aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya

melalui pemahaman terhadap para tokoh sehingga masyarakat dapat

memahami perubahan, kontradiksi, dan penyimpangan yang terjadi di

masyarakat, khususnya terkait dengan kejiwaan manusia (Minderop,

2010:54). Karya sastra sangat relevan terhadap kehidupan nyata sehingga

memiliki jalan cerita yang kuat seperti cerita pada sebuah naskah drama.

Naskah drama memiliki keistimewaan pada alur yang dipenuhi

masalah rumah tangga dan membahas persoalan kehidupan sehari-hari. Pola

hidup dunia nyata dimanifestasikan ke dalam sebuah naskah drama sebagai

bentuk pelajaran hidup. Naskah drama mengandung kepribadian yang

berbeda pada setiap tokoh yang terjadi dari konflik antartokoh dengan

menimbulkan peristiwa-peristiwa untuk membentuk sebuah jalan cerita.

Kepribadian seseorang didasarkan oleh pelaku cerita yang tujuan hidupnya

tidak tercapai sehingga muncul kepribadian yang tidak sehat. Kepribadian

tersebut terjadi karena masalah yang saling bertentangan dan menguasai

yang sering dijumpai dalam bentuk masalah percintaan dan kepercayaan

dalam rumah tangga seperti cerita naskah drama Peti Mati karya Yessi

Anwar. Menariknya cerita pada naskah drama tersebut memiliki konflik

berkualitas tinggi dan menyebabkan berbagai kepribadian pada setiap

tokohnya.

2
Naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar telah beberapa kali

disajikan dalam bentuk pertunjukkan teater, salah satunya pernah

dipentaskan oleh Teater Pebei, Yogyakarta (2010). Naskah drama Peti Mati

merupakan naskah drama yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

Pemilihan naskah drama ini dilatarbelakangi oleh tema dari keseluruhan

cerita bermuara pada nilai-nilai kepercayaan, rasa percaya terhadap diri

sendiri, rasa percaya sesama manusia, dan rasa percaya manusia dengan

Tuhan.

Naskah drama Peti Mati menceritakan sebuah kesalahpahaman

Nyonya Komala terhadap Tuan Urip karena telah berselingkuh selama

bekerja di Manila. Isi dari Peti mati yang dikirim dari Manila adalah istri

dari Tuan Urip yang sudah meninggal akibat virus menular. Foto, pakaian,

surat wasiat, dan barang lainnya menjadi bukti kuat bahwa Tuan Urip telah

berselingkuh. Perselingkuhan Tuan Urip selama berada di Manila hanya

sebuah rencana dari sekelompok kriminal untuk mengelabuhi petugas

kepolisian. Akan tetapi, isi dari peti mati tersebut sebuah narkoba yang

sengaja diselundupkan. Akibat dari peristiwa tersebut, Nyonya Komala

mengalami konflik batin sehingga menimbulkan kepribadian yang kacau

dan hilangnya rasa percaya terhadap suaminya. Namun masalah tersebut

dapat diselesaikan oleh petugas kepolisian dengan menceritakan kejadian

yang sebenarnya.

Naskah drama Peti Mati menjadi objek penelitian yang cocok

untuk dikaji karena relevansi yang kuat dalam kehidupan nyata dan sebagian

besar sebuah manifestasi kehidupan yang berada dalam cerita naskah drama

3
tersebut. Permasalahan rumah tangga sering terjadi dari konflik kecil yang

dibesar-besarkan. Permasalahan tersebut menjadi pemicu terhadap

kepribadian seseorang yang sulit diselesaikan, terutama bagi masyarakat

yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah. Naskah drama Peti Mati

membahas tokoh utama dalam mengaktualisasikan diri dan relevansi

kehidupan nyata bahwa kebutuhan dasar manusia harus terpenuhi dalam

mencapai kehidupan yang didambakan.

Naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar akan menarik jika

dianalisis dari segi kehidupan yang dialami tokoh utama dengan

menggunakan pendekatan psikologi sastra yang ditopang secara tekstual.

Pendekatan tekstual mengkaji aspek psikologi tokoh dalam sebuah karya

sastra (Endraswara, 2013:97). Permasalahan yang dialami tokoh utama

membuat hilangnya rasa percaya yang diakibatkan tidak terpuaskan

kebutuhan dasar dan mempengaruhi kepribadian tokoh tersebut. Kebutuhan

yang tidak terpenuhi mengakibatkan terjadinya kepribadian yang tidak sehat

pada tokoh tersebut. Bentuk kepribadian dapat ditemukan melalui

pendekatan psikologi sastra yaitu, kajian perspektif Abraham Maslow.

Maslow mengatakan bahwa manusia dimotivasikan oleh sejumlah

kebutuhan dasar yang bersifat psikologis (Goble, 1987:70). Kebutuhan

dasar tersebut digunakan Maslow pada konsep hierarki bahwa manusia

memenuhi kebutuhannya secara bertingkat yang dibagi menjadi lima

kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,

kebutuhan rasa sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi

diri. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dirumuskan dengan judul

4
Kepribadian Tokoh Nyonya Komala dalam Naskah Drama ―Peti Mati‖

Karya Yessi Anwar: Kajian Psikologi Perspektif Abraham Maslow.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, masalah yang

dianalisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk pertanyaan yaitu,

“bagaimanakah kepribadian tokoh Nyonya Komala dalam naskah drama

Peti Mati karya Yessi Anwar dengan menggunakan kajian psikologi

perspektif Abraham Maslow?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari rumusan di atas yaitu, “mendeskripsikan

kepribadian tokoh Nyonya Komala dalam naskah drama Peti Mati karya

Yessi Anwar dengan menggunakan kajian perspektif Abraham Maslow”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang akan digunakan yaitu manfaat teoretis dan

praktis sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan secara teoretis agar

memberikan manfaat bagi pembaca untuk mengembangkan wawasan

khasanah keilmuan, memperkaya pengetahuan dalam penelitian sastra

yang berhubungan dengan ilmu atau teori sastra sehingga dapat dijadikan

sebagai panduan atau bahan bacaan untuk meningkatkan kualitas keilmuan

di bidang ilmu kesusastraan, dan pembaca dapat mengetahui proses

analisis tokoh dalam karya sastra menggunakan kajian psikologi perspektif

Abraham Maslow.

5
1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan membantu pembaca sebagai bahan

ajar dan referensi. Selain itu, penelitian ini dapat membantu bagi dosen dan

mahasiswa sebagai bahan ajar dalam perkuliahan. Penelitian ini juga

diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai bahan literatur. Selain

itu, penelitian ini mampu memberikan informasi mengenai kepribadian

tokoh dalam naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar sehingga dapat

mendorong adanya penelitian lanjutan untuk mengembangkan analisis

sastra, terutama kajian psikologi perspektif Abraham Maslow.

1.5 Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini meliputi definisi

tokoh, definisi naskah drama, dan definisi kepribadian, yaitu sebagai

berikut:

1. Dalam konteks ini, tokoh merupakan sebuah individu rekaan yang

membawa dan mengalami sebuah peristiwa-peristiwa di dalam sebuah

cerita. Dari peristiwa tersebut, muncul sebuah jalan cerita atau alur.

Rentetan cerita yang disajikan akan membawa pembaca untuk

menemukan watak, sikap, dan sifat dari setiap tokoh rekaan tersebut.

Tokoh sebagai penunjang cerita memiliki peran dan fungsi yang sangat

kuat dalam cerita sehingga sering sekali muncul untuk menghidupkan

suasana. Keutuhan alur dalam cerita didukung oleh tokoh dan

penokohan baik itu protagonis, antagonis, tritagonis, dan tokoh

penunjang lainnya yang akan membawa keseluruhan isi cerita dari

6
pengenalan dan yang kemudian menuju pada titik klimaks hingga

penyelesaian cerita.

2. Dalam konteks ini, naskah drama merupakan hasil dari proses resepsi

diri yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan daya

imajinasi dan ditulis dalam bentuk sebuah cerita sehingga melahirkan

sebuah karya yang dikenal sebagai karya sastra. Kemunculan karya

sastra sendiri tidak pernah terlepas dari pengalaman manusia dalam

menjalani hidupnya sehingga berisikan tentang nilai-nilai dan ajaran-

ajaran kehidupan manusia yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran

untuk menjalani hidup lebih baik lagi. Hal tersebut dapat dilihat dari

pesan-pesan dalam sebuah cerita yang disampaikan oleh seorang

penulis. Naskah drama menjadi salah satu cara atau pilihan yang

muncul untuk mengisahkan kehidupan manusia dengan kompleks

karena bentuk pengemasan yang berbeda dan menarik. Cerita dalam

bentuk dialog yang mempunyai rentetan alur, suasana, tokoh, dan

konflik yang menyebabkan perubahan jalan hidup terhadap pelakunya.

Selain itu, naskah drama dibangun atas unsur keindahan baik itu dari

segi pengemasan cerita, diksi yang digunakan, dan masih banyak faktor

lainnya. Naskah drama dipandang sebagai sesuatu yang berbeda dan

mempunyai daya tarik tersendiri sehingga mampu memberikan sebuah

kepuasan baik itu terhadap penulis maupun pembaca. Naskah drama

juga sebagai sarana manusia untuk lebih mudah memahami hakikat dari

kehidupan itu sendiri.

7
3. Dalam pandangan penelitian menjelaskan bahwa kepribadian

merupakan suatu perpaduan yang utuh antara sikap, sifat, pola pikir,

emosi, serta nilai-nilai yang mempengaruhi individu tersebut agar

berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya. Kepribadian

sebagai metode berfikir manusia yang merupakan kecenderungan-

kecenderungan terhadap realita. Manusia memiliki pola pikir dan pola

jiwa sebagai karakteristik psikologi yang berbeda dari perilaku

konsumen yang memandang dirinya sebagai manusia berkepribadian

tinggi dan tentu menginginkan produk yang sesuai dengan kepribadian

itu sendiri. Kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis,

psikologis, serta sosiologis yang mendasari perilaku individu yang

meliputi keadaan fisik, watak, seksual, sistem saraf, proses

pendewasaan individu yang bersangkutan dan juga kelainan-kelainan

biologis lainnya. Adapun kepribadian berupa susunan unsur-unsur akal

dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari

tiap-tiap individu yang berarti ciri-ciri watak individu yang konsisten

memberikan suatu identitas sebagai individu yang khusus.

8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Relevan

Penelitian-penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai acuan

dalam penelitian ini untuk memberikan pemaparan tentang penelitian

sebelumnya yang sudah dilakukan. Penelitian mengenai kepribadian tokoh

telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Adapun penelitian-penelitian

tersebut yaitu, sebagai berikut:

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Neni Widya Swari (2013)

yang berjudul “Kajian Psikologi Humanis Tokoh Utama Baiq Raihan dalam

Novel Sesak Cinta Di Tanah Sasak Karya Aji Turmudzi dan Kaitannya

dengan Pembelajaran Sastra di SMA”. Peneliti menggunakan pendekatan

psikologi humanistik yang ditinjau dari sisi perspektif Abraham Maslow.

Peneliti juga menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk

mendeskripsikan tokoh Baiq Raihan. Berdasarkan analisis data, kepribadian

menurut Abraham Maslow menunjukan bahwa kebutuhan dasar berupa

kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, dan penghargaan secara keseluruhan

tidak terpenuhi karena Baiq Raihan merasakan kegagalan dalam hidupnya

bahkan sampai stres, sakit, dan meninggal dunia sehingga tidak sempat

untuk mengaktualisasikan dirinya sesuai keinginan.

Persamaan dengan penelitian Neni Widya Swari (2013) adalah

menggunakan teori psikologi humanistik perspektif Abraham Maslow untuk

menganalisis tokoh utama. Sedangkan membedakannya adalah berupa objek

yang berbeda yaitu peneliti ini menggunakan objek karya sastra berupa

novel dan mengkaitkan dengan pembelajaran sastra di SMA.

9
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ismail Khalik (2019) yang

berjudul “Dinamika Kepribadian Tokoh Kapten Leo Dalam Naskah Drama

Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya dan Kaitannya dengan Pembelajaran

Sastra di SMA”. Peneliti menggunakan pendekatan psikoanalisis yang

ditinjau dari perspektif Sigmund Freud. Peneliti juga menggunakan metode

kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan tokoh Kapten Leo. Berdasarkan

analisis data, dinamika kepribadian Kapten Leo dibagi menjadi tiga yaitu

insting, kecemasan, dan mekanisme pertahanan. Insting kemudian dibagi

menjadi dua yaitu insting hidup (menjamah perempuan, dan insting mati

(tidak makan). Kecemasan dibagi menjadi tiga, yaitu kecemasan realistik

(ancaman dewa laut), kecemasan neurotik (merasakan dirinya yang kedua),

dan kecemasan moral (kasar kepada Comol). Mekanisme pertahanan dibagi

menjadi sepuluh, tetapi Kapten Leo menjalankan tujuh bagian diantaranya

represi (ingin dihibur), proyeksi (melampiaskan kesalahan), pengalihan

(pelampiasan), rasionalisasi (bersiul dan tertawa), reaksi formasi (melebih-

lebihkan sikap), agresi (penyerangan), apatis (pasrah). Insting yang dominan

adalah insting hidup. Kecemasan yang dominan adalah kecemasan

neurotik.sedangkan mekanisme pertahanan yang dominan adalah agresi.

Dari keseluruhan bagian dinamika kepribadian Kapten Leo yang paling

mendominasi adalah kecemasan.

Persamaan dengan penelitian Ismail Khalik (2019) adalah

menganalisis kepribadian tokoh utama dalam sebuah karya sastra berupa

naskah drama. Sedangkan yang membedakannya adalah menggunakan teori

psikoanalisis perspektif Sigmund Freud untuk menganalisis tokoh utama

10
dan berupa objek yang berbeda yaitu peneliti ini menggunakan objek karya

sastra dengan judul Lautan Bernyanyi dan juga mengkaitkannya dengan

pembelajaran sastra yang ada di SMA.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Deni Cahyo Aji (2019) yang

berjudul “Analisis Psikologi Kepribadian Humanistik Tokoh Utama Novel

Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi dan Kelayakannya Sebagai Bahan Ajar

Sastra di SMA”. Peneliti menggunakan pendekatan psikologi humanistik

yang ditinjau dari sisi perspektif Abraham Maslow. Peneliti juga

menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan tokoh

Hepi. Setelah menganalisis kepribadian Hepi sebagai tokoh utama dalam

novel Anak Rantaukarya Ahmad Fuadi dapat dilihat bahwa kepribadian

Hepi dipengaruhi oleh dorongan atau motivasi dari dalam dirinya untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Terdapat berbagai macam kebutuhan hidup

yang harus dipenuhi oleh Hepi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat

diorganisasikan dalam sebuah hierarki yang tersusun dari kebutuhan yang

paling dasar hingga kebutuhan paling tinggi. Setelah Hepi memenuhi

kebutuhan yang paling dasar, Hepi berusaha untuk memenuhi kebutuhan

yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat kebutuhan yang ingin dipenuhi

oleh Hepi, maka semakin besar pula usaha Hepi untuk memenuhi kebutuhan

tersebut. Dalam rangka mencapai hierarki kebutuhan, kepribadian yang

tampak dalam diri Hepi dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu

kepribadian tidak sehat (metapologis) dan kebutuhan sehat (metaneeds).

Namun, dalam kepribadian Hepi didominasi oleh tipe kepribadian sehat.

11
Persamaan dengan penelitian Deni Cahyo Aji (2019) adalah

menggunakan teori psikologi humanistik perspektif Abraham Maslow untuk

menganalisis tokoh utama. Sedangkan yang membedakannya adalah berupa

objek yang berbeda yaitu peneliti ini menggunakan objek karya sastra

dengan judul Anak Rantau dan juga mengkaitkannya dengan kelayakan

terhadap pembelajaran sastra yang ada di SMA.

2.2 Batasan Istilah

Batasan istilah meliputi pengertian yang lengkap tentang suatu

istilah yang mencakup semua unsur dan ciri-ciri utama pada sebuah

penelitian, yaitu sebagai berikut:

2.2.1 Naskah Drama

Drama berasal dari kata Yunani Kuno, draomai yang berarti

bertindak. Drama adalah suatu kejadian yang mengharukan, khususnya

memiliki kisah penuh konflik yang disusun untuk suatu pertunjukan teater

(Marhiyanto, 2015:107). Naskah drama berarti lakon serius yang menggarap

suatu masalah, tetapi tidak bertujuan mengagungkan tragika (Santosa,

2008:84). Adapun pandangan dalam sejarah drama dan teater barat bahwa

realisme dan romantisme cenderung diletakkan secara diametral dalam hal

kreativitas. Drama realisme meletakkan dasar kreativitas pada observasi dan

ilmu pengetahuan dengan asumsi manusia dapat menguasai alam.

Sementara itu, drama romantisme percaya pada intuisi dan bakat alam

sehingga manusia pada dasarnya bagian dari dinamika alam (Pramayoza,

2013:209). Drama juga dilukiskan dengan gerak dan menyaksikan

12
kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung (Hasanuddin,

2015:2).

Drama diartikan sebagai suatu kualitas komunikasi yang terlihat

dalam pentas baik secara objektif maupun subjektif, dan nyata pada

penonton. Drama diartikan sebagai syair yang mengggambarkan kehidupan

dan watak melalui tinngkah laku yang dipentaskan (Suherli, 2017:243).

Salah satu ciri-ciri teater modern adalah digunakannya naskah lakon yang

merupakan bentuk tertulis dari cerita drama yang baru akan menjadi karya

teater setelah divisualisasikan ke dalam pementasan. Naskah lahir dari

karangan seseorang yang dianggap sebagai karya asli dengan ditulis atau

diketik secara manual. Adapun jenis drama atau lakon yaitu seperti komedi

romantis dan tragedi.

2.2.2 Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah wujud yang memegang peran utama dalam suatu

cerita (Marhiyanto, 2015:480). Tokoh merupakan sarana utama dalam

sebuah lakon, sebab dengan adanya tokoh maka timbul sebuah konflik yang

dikembangkan oleh penulis melalui ucapan dan tingkah laku tokoh

(Santosa, 2008,90). Tokoh dapat dibagi-bagi sesuai dengan motivasi yang

diberikan penulis sehingga melahirkan suatu perbuatan tokoh. Perwatakan

tokoh dalam sebuah lakon memegang peranan penting karena perwatakan

hal yang paling utama dalam lakon. Penokohan juga sebagai lukisan yang

jelas tentang pelaku yang ditampilkan dalam cerita (Nurgiyantoro,

2010:165).

13
Peran dalam sebuah naskah drama bersifat bukan untuk dibaca,

melainkan dapat dibuat untuk sebuah pementasan yang memiliki banyak

tokoh dan sifat. Setiap pementasan tokoh terkadang penonton dibuat

bingung dengan peran yang dimainkan oleh tokoh sehingga alur akan

menimbulkan struktur dramatik dalam cerita agar menjadi hidup. Adapun

peran atau tokoh seperti protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis yaitu

tokoh utama yang merupakan pusat cerita. Sebagai tokoh protagonis harus

mendramatisasi konflik yang didukung oleh tokoh lainnya dengan teknik

menyampaikan perasaan diri secara verbal (Graham, 1986:158). Sedangkan

tokoh antagonis yaitu orang yang memiliki watak yang kuat dan kontradiktif

terhadap tokoh protagonis (Santosa, 2008:90). Antagonis juga diartikan

sebagai lawan yang merupakan musuh sehingga menyebabkan konflik.

2.2.3 Psikologi Sastra

Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti

jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Psikologi berarti ilmu jiwa yang

menyelidiki tingkah laku manusia (Minderop, 2016:3). Psikologi merupakan

ilmu yang memiliki serta mempelajari tentang aktivitas yang dipandang

sebagai manifestasi dari kehidupan psikis manusia. Sementara itu, kata

sastra mengacu pada dua pengertian yaitu sastra sebagai kegiatan kreatif dan

studi sastra sebagai cabang ilmu pengetahuan. Sastra bagian hasil karya seni

yang diciptakan pengarang dengan bermediakan bahasa dan dipandang

sebagai karya imajinatif. Psikologi dan karya sastra memiliki hubungan

fungsional yang berguna untuk mempelajari kejiwaan manusia. Perbedaan

dari keduanya yaitu dari sifat kejiwaannya, sastra memiliki sifat kejiwaan

14
manusia yang imajiner, sedangkan psikologi memiliki sifat kejiwaan yang

nyata. Namun, keduanya dapat saling melengkapi dan mengisi untuk

menperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap kejiwaan manusia.

Psikologi sastra adalah sebuah interdisiplin antara psikologi dan

sastra. Psikologi sastra juga dapat menjadi telaah karya sastra yang diyakini

mencerminkan proses aktivitas kejiwaan manusia. Hal penting yang perlu

dipahami dalam menelaah adalah sejauh mana keterlibatan psikologi

pengarang dan kemampuan pengarang dalam menyajikan tokoh yang

terlibat dalam masalah kejiwaan. Psikologi sastra memiliki tujuan untuk

memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya sastra.

Untuk memahami hubungan antara psikologi dengan sastra yaitu,

memahami kejiwaan pengarang sebagai penulis, kejiwaan pembaca dan

kejiwaan tokoh dalam karya sastra. Pada dasarnya, psikologi sastra ditopang

oleh tiga pendekatan sekaligus yaitu, pendekatan tekstual, pendekatan

resepsi-pragmatik, dan pendekatan ekspresif (Endtaswara, 2013:97).

2.3 Konsep Teoretis

Konsep teoretis merupakan dasar untuk menggambarkan tentang

bagaimana sebuah konsep dalam teori yang berhubungan dengan berbagai

faktor sebagai masalah yang penting. Terlebih dahulu dijelaskan mengenai

konsep yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

2.3.1 Tokoh dan Pandangan Psikologi

Studi tentang psikologi secara umum membahas prilaku dan

kejiwaan seseorang yang telah diperkenalkan sejak lama. Psikologi sendiri

tidak bergelut dalam bidang itu saja, tetapi juga berbagai cabang ilmu

15
pengetahuan yang lain pun ikut terlibat dan memegang peranan penting,

salah satunya psikologi sosial. Psikologi sosial merupakan ilmu disiplin

yang penting dan terkemuka karena memiliki sejarah panjang dalam

memahami masalah-masalah manusia dalam bermasyarakat, akan tetapi

memiliki sejarah imiah yang pendek. Perkembangan yang pesat baru-baru

ini menyebabkan kumpulan fakta sangat berguna mengenai bidang yang

jumlahnya sangat banyak dan mengesankan. Namun, perkembangan

tersebut tidak menghasilkan kemajuan yang penting sejalan dengan

perkembangan teori sistematik mengenai prilaku sosial sehingga jelas

banyak pemikiran teoretis dan reformulasi penting mengenai aspek-aspek

masalah khusus tertentu, akan tetapi belum ada teori yang lebih

komperehensif (Hamzah, 2022:16-17).

2.3.2 Hubungan Psikologi dengan Karya Sastra

Psikologi dan sastra memiliki keterkaitan yang sangat kuat antara

satu dengan lainnya. Pada dasarnya, sastra adalah hasil dari sebuah

kreativitas seorang pengarang yang menggunakan bahasa sebagai media dan

kemudian diabaikan untuk kepentingan estetika sehingga tergambarkan

sebuah suasana kejiwaan seorang pengarang, baik itu pikiran maupun

suasana rasa yang ditemukan dari gejala kejiwaan orang lain. Telaah

mengenai aspek psikologi dalam sebuah karya sastra berarti berhubungan

dengan psikologi sastra. Psikologi sastra merupakan sebuah kajian yang

memandang bahwa karya itu merupakan sebuah kreativitas kejiwaan.

Tujuan dari psikologi sastra, yaitu untuk memahami aspek-aspek

kejiwaan yang terkandung dalam sebuah karya (Ratna, 2015:16). Psikologi

16
sastra mempunyai empat kemungkinan, yaitu studi psikologi pengarang

sebagai tipe atau pribadi, proses kreatif, hukum psikologi dan sastra

memiliki hubungan yang fungsional bahwa sama-sama mempelajari

keadaan jiwa seseorang serta mempelajari dampak sastra. Karya sastra

dipandang sebagai fenomena psikologis sebab menampilkan aspek kejiwaan

yang digambarkan melalui tokoh dan menjadikan manusia sebagai

penggerak jiwa.

2.3.3 Hubungan Psikologi dengan Tokoh

Berbicara tentang manusia berarti berbicara tentang jiwa dan raga.

Dalam karya sastra, manusia dalam cerita dipahami sebagai tokoh. Bagian

cerita yang membicarakan tokoh-tokoh cerita memiliki penokohan dan

watak sehingga keduanya memiliki hubungan yang menyebabkan lahirnya

sebuah konflik sehingga menghasilkan cerita. Konflik dalam cerita bersifat

meningkat sehingga mencapai puncak yang dikembangkan oleh konflik

tersebut dan didasari oleh setiap tokoh cerita (Hamzah, 2022:19). Psikologi

membedakan watak dari tokoh dan penokohan yang ada dalam

memfokuskan kajiannya terhadap fenomena-fenomena kejiwaan yang

muncul dalam tokoh tersebut.

2.3.4 Hubungan Naskah Drama dengan Karya Sastra

Naskah drama dan karya sastra memiliki hubungan erat karena

merupakan hasil karya seni yang mencerminkan kehidupan manusia.

Naskah drama memiliki unsur serta serangkaian pesan-pesan dari pengarang

yang ingin disampaikan kepada pembaca. Naskah drama merupakan sebuah

17
totalitas suatu kesatuan yang bernilai seni dan indah atau mengandung nilai-

nilai estetika.

Naskah drama merupakan karya sastra yang pada dasarnya bahwa

hakikat dari sastra, yaitu hasil kreativitas pengarang dalam menggunakan

media bahasa yang diabaikan dengan didalamnya ternuansakan sebuah

suasana kegiatan manusia atau disebut sebagai sebuah manifestasi

kehidupan manusia (Endraswara, 2008:91).

2.4 Landasan Teori

Landasan teori adalah sebuah konsep dengan pernyataan yang

sistematis agar menjadi landasan yang kuat dalam sebuah penelitian.

Landasan teori pada penelitian ini menggunakan teori psikologi perspektif

Abraham Maslow, yaitu sebagai berikut:

2.4.1 Teori Hierarki Kebutuhan

Teori psikologi yang berdasarkan atas kebutuhan manusia yaitu

teori hirarki, bahwa kebutuhan manusia bertingkat dan harus terpenuhi

untuk mencapai esensi kebahagiaan. Individu merupakan keseluruhan yang

padu dan digerakkan oleh motivasi. Hasrat dan dorongan manusia saling

berhubungan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut bersifat psikologis. Kebutuhan

merupakan inti kodrat manusia yang dimatikan oleh kebudayaan dan

kebutuhan mudah untuk ditekan, melainkan bersifat netral. Sifatnya dapat

dipandang sebagai kebutuhan dasar jika ketidakhadirannya menimbulkan

penyakit, kehadirannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya

menyembuhkan penyakit, suatu kebutuhan tidak aktif atau lemah secara

18
fungsional, dan situasi yang sangat komplek sehingga dimana manusia

bebas untuk memilih (Goble, 1987:69).

Manusia harus memenuhi kebutuhannya secara bertingkat.

Psikologi humanistik mempunyai asal filosofis dalam beberapa hal yang

cenderung muncul sebagai sikap dan seiring berjalannya perkembangan

serta menegaskan kemampuan manusia melampaui dirinya dan

merealisasikan sifat alamiyah (Graham, 2005:113).

2.4.1.1 Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dari

antara kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk bertahan hidup secara

fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, oksigen, perlindungan,

istirahat, dan seks. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga

diri dan cinta pasti akan memburu makanan terlebih dahulu. Ia akan

mengabaikan semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya

terpuaskan. Seseorang yang berada dalam keadaan lapar berat, tidak ada

minat lain kecuali pada makanan.

Maslow menyatakan betapa aneka kenikmatan sensoris berbagai

jenis cita rasa, aroma, sentuhan, pendengaran, pengelihatan, dan yang

diterima oleh panca indera sehingga digolongkan sebagai kebutuhan

fisiologis yang mempengaruhi tingkah laku (Goble, 1987:71). Kebutuhan

fisiologis dapat diidentifikasikan secara lebih mudah dibandingkan

kebutuhan yang lebih tinggi, namun kebutuhan tersebut tidak dapat

diperlakukan sebagai fenomena yang terpisah dan berdiri sendiri. Seseorang

yang berpikir bahwa lapar secara nyata juga merasakan kebutuhan akan

19
kasih sayang, rasa aman atau kebutuhan lainnya. Orang-orang tertentu dapat

memuaskan rasa lapar dengan aktivitas-aktivitas lain seperti merokok atau

minum air mineral sehingga kebutuhan manusia saling berhubungan.

Kebutuhan fisiologis ini diakui memiliki pengaruh yang besar pada

tingkah laku manusia yang dapat dibenarkan sejauh kebutuhan-kebutuhan

itu tidak terpuaskan. Kebutuhan fisiologis sangat mendesak pemuasannya

karena terkait dengan kebutuhan biologis manusia sehingga sebelum

kebutuhan ini tercapai, maka tidak akan bergerak menuju kebutuhan

selanjutnya (Minderop, 2018:286). Bagi banyak orang yang hidup di tengah

masyarakat yang beradab, jenis-jenis kebutuhan dasar telah terpuaskan

secara memadai. Hasrat manusia yang telah memadai akan makanan secara

melimpah belum tentu merasa kenyang. Kebutuhan lain dan yang lebih

tinggi akan muncul, kebutuhan inilah yang mendominasi organisme dan

bukan lagi kebutuhan fisiologis. Jika pada giliran kebutuhan sudah

terpuaskan, akan muncul kebutuhan baru dan yang lebih tinggi lagi hingga

seterusnya. Inilah yang disebut bahwa kebutuhan-kebutuhan dasar manusia

diatur dalam sejenis hierarki kekuatan yang bersifat relatif, bahwa manusia

memiliki kebutuhan secara bertingkat.

2.4.1.2 Kebutuhan Rasa Aman

Segera setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan

secukupnya, akan muncul kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa

aman merupakan kebutuhan yang menempati posisi kedua dari hierarki

Maslow yang meliputi kebutuhan keamanan, kenyamanan, dan

perlindungan dari bahaya fisik dan emosi. Kebutuhan rasa aman dapat

20
dikatakan ketika individu merasakan rasa nyaman dan kesesuaian dengan

lingkungannya (Minderop, 2018:294). Maslow mengatakan bahwa

kebutuhan ini terpuaskan pada orang dewasa yang normal dan sehat, maka

cara tebaik untuk memahaminya ialah dengan mengamati anak-anak atau

orang dewasa yang mengalami gangguan neurotik (Goble, 1987:73).

Psikolog anak maupun guru menemukan bahwa anak-anak membutuhan

suatu dunia yang dapat diramalkan. Anak menyukai konsistensi dan

kerutinan sampai batas tertentu. Jika unsur ini tidak ditemukan, maka anak

akan menjadi cemas dan merasa tidak aman. Kebebasan yang ada batasnya

lebih disukai daripada dibiarkan sama sekali.

Orang yang tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan

stabilitas secara berlebihan serta berusaha keras menghindari hal-hal yang

bersifat asing dan yang tidak diharapkan. Orang sehat juga menginginkan

keteraturan, namun kebutuhan tersebut tidak sampai menjadi persoalan

hidup dan mati seperti orang neurotik. Contoh kecil kebutuhan rasa aman ini

ketika dimana seseorang membutuhkan perlindungan agar tidak terkena

hujan akan mencari tempat berteduh atau membangun sebuah rumah agar

bisa beristirahat hingga ia merasa nyaman dan terpuaskan.

2.4.1.3 Kebutuhan Sosial

Kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman telah terpenuhi,

maka muncul kebutuhan cinta dan saling memiliki. Manusia akan

mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain, khususnya

kebutuhan akan rasa memiliki tempat di tengah kelompoknya dan berusaha

keras mencapai tujuan. Kebutuhan ini mendorong manusia untuk melakukan

21
hubungan afektif atau hubungan emosional dengan orang lain (Minderop,

2018:299). Orang akan berharap memperoleh tempat semacam itu melebihi

segalanya, bahkan ia lupa akan merasa lapar dan mencemooh cinta sebagai

suatu yang tidak nyata, tidak perlu, dan tidak penting.

Menurut Maslow bahwa cinta tidak boleh dikacaukan dengan seks

yang dapat dipandang sebagai kebutuhan fisiologis dan tingkah laku seksual

ditentukan oleh banyak kebutuhan yang diantaranya adalah kebutuhan akan

cinta dan kebutuhan akan kasih sayang (Goble, 1987:74). Adapun menurut

rumusan Rogers bahwa cinta harus berada dalam keadaan dimengerti secara

mendalam dan diterima dengan sepenuh hati (Goble, 1987:74). Cinta

berasal dari seks yang merupakan kesalahan serius, bahwa kelembutan hati

merupakan bentuk seksualitas yang dihambat. Tanpa adanya cinta,

pertumbuhan dan perkembangan, kemampuan seseorang akan terhambat.

Para petugas klinis telah menemukan berulang kali bahwa anak-anak dan

bayi membutuhkan cinta. Sarjana psikopatologi memandang terhalangnya

pemuasan kebutuhan akan cinta sebagai penyebab utama salah penyesuaian.

Cinta yang berlebihan merupakan sejenis penyakit karena kekurangan

seperti kekurangan vitamin. Manusia yang membutuhkan vitamin seperti

tanda-tanda yang menunjukkan bahwa manusia membutuhkan cinta. Cinta

menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang,

termasuk sikap saling percaya. Dalam hubungan yang sejati tidak akan ada

rasa takut, sedangkan berbagai bentuk pertahanan akan runtuh. Cinta akan

menjadi rusak bukan jika salah satu pihak merasa takut kalau kelemahan

serta kesalahannya terungkap. Cinta juga akan menjadi rusak jika perasaan

22
seseorang tidak diharga, melainkan rasa takut yang sedikit banyak dialami

oleh setiap orang yang mampu melihat suatu personal represi yang

dipaksakan oleh adat istiadat dan kebudayaan. Inilah yang membuat

manusia menghindari kemesraan dan menjalin persahabatan pada taraf yang

dangkal, meremehkan, dan tidak menghargai orang lain. Kebutuhan akan

cinta meliputi cinta yang member dan cinta yang menerima. Seseorang

harus memahami cinta dan harus mampu mengajarkan, menciptakan serta

meramalkannya. Jika tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang

permusuhan dan kebencian. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial

dan memiliki komunikasi sesama individu. Manusia tidak bisa hidup sendiri

sehingga manusia harus hidup berkelompok untuk saling melengkapi.

Manusia juga membutuhkan perhatian lebih untuk berinteraksi dan

bergotong-royong jika permasalahan belum terselesaikan baik itu

permasalahan di masyarakat dan di dalam ruang lingkup keluarga. Bisa

dikatakan bahwa cinta, kasih sayang, dan rasa saling memiliki adalah

kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Jika kebetuhan akan rasa kasih

sayang dan saling memiliki tidak terpenuhi, maka akan sulit menuju

kebutuhan selanjutnya.

2.4.1.4 Kebutuhan Penghargaan

Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori

kebutuhan akan penghargaan yaitu, penghargaan internal yang meliputi

harga diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi,

ketidaktergantungan, kebebasan, kepercayaan diri, dan kebanggaan

terhadapat diri sendiri, dan juga penghargaan eksternal yang meliputi

23
motivasi, prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, menjaga

nama baik, dan apresiasi dari orang lain terhadap diri sendiri (Minderop,

2018:303). Seseorang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya

diri, lebih mampu, dan lebih produktif. Jika harga diri merasa tidak

terpenuhi akan diliputi rasa rendah diri dan tidak berdaya yang dapat

menimbulkan rasa putus asa dan tingkah laku neurotik. Harga diri yang

paling stabil adalah harga diri yang paling sehat, dan tumbuh dari

penghargaan yang wajar dari orang lain.

Maslow berteori bahwa kemerdekaan merupakan kebutuhan

psikologis dasar yang menunjukkan bahwa data ilmiah untuk mendukung

pendirian tersebut masih jauh dari kata mencukupi (Goble, 1987:76).

Manusia boleh mengandalkan bahwa seseorang yang telah mencapai

kemerdekaan sejati dan bukan kemerdekaan yang dibayar dengan lenyapnya

rasa aman serta rasa dilindungi, melainkan kemerdekaan yang tumbuh dari

rasa aman serta rasa dilindungi yang memadai tidak akan dengan suka rela

atau dengan mudah membiarkan kemerdekaannya itu direnggut dari

tangannya. Namun seseorang memang tidak tahu apakah ini juga berlaku

pada orang yang ditakdirkan menjadi budak.

Contoh suatu kejadian dimana seseorang sedang melakukan

aktivitas olahraga di pagi hari, ketika sudah selesai ia akan melihat keadaan

sekitar dan meninjau apa yang seudah ia lakukan. Yang pertama

penghargaan internal akan dirasakan yaitu ia merasakan berkeringat bahwa

ia melakukan kegiatan produktif dan melihat kembali tubuhnya yang kekar

dan berotot sebagai suatu kebanggaan diri sendiri bahwa ia sedang

24
melakukan hidup sehat. Kemudian, penghargaan eksternal akan muncul

ketika ada seseorang melihatnya dan memberikan suatu pengakuan bahwa ia

memiliki tubuh yang berotot dan sedikit motivasi sebagai penyemangat

untuk aktivitas selanjutnya. Tentu orang tersebut merasakan suatu

penghargaan yang tercukupi karena keberadaannya yang diakui dan diterima

orang lain.

2.4.1.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri

Maslow mengatakan bahwa kebutuhan aktualisasi diri adalah

kebutuhan seseorang untuk mampu menjadi apa yang diinginkan sesuai

dengan potensi yang dimiliki (Goble 1987:47). Kebutuhan aktualisasi diri

sebagai perkembangan yang paling tinggi. Jika manusia mencapai suatu

kebutuhan yang sangat rendah sehingga merasa aman secara fisik,

mempunyai rasa cinta, merasa berharga, namun manusia akan merasa

kecewa, dan tidak tenang. Bila suatu kondisi manusia seperti ini terjadi,

maka manusia tidak berada dalam damai dengan dirinya dan tidak dapat

dikatakan sehat secara psikologis. Seseorang akan mencapai kebutuhan

aktualisasi diri apabila ia mampu melewati masa-masa sulit yang berasal

dari dalam maupun dari luar. Hambatan dari dalam meliputi ketakutan,

cemas, ragu-ragu, malu pada dirinya, sedangkan dari luar yaitu tidak adanya

kesempatan dan sikap represif dari lingkungan sekitar. Maslow menyebut

orang yang teraktualisasikan dirinya terdapat pada orang berusia lanjut yang

dipandang sebagai keadaan puncak atau akhir dan bukan sebagai suatu

proses dinamis yang terus aktif sepanjang hidup (Goble, 1987:50). Orang

yang berumur enam puluh tahun lebih sedang beranjak menuju kematangan

25
karena mereka sudah lama merasakan masa-masa sulit hanya untuk

mencapai tujuannya dan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai

aktualisasi.

Kebutuhan aktualisasi diri akan muncul apabila kebutuhan-

kebutuhan lainnya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan aktualisasi diri

sebagai hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan keinginan

dan potensi yang dimiliki dari individu untuk menyempurnakan dirinya

melalui pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya seperti seseorang

yang berbakat di bidang musik menciptakan komposisi musik. Kebutuhan

ini merupakan pencapaian semua potensi manusia akan kebutuhan inheren,

kapasitas, dan pengembangan potensi yang dilaksanakan secara maksimal

(Minderop, 2018:307). Dengan demikian, kebutuhan aktualisasi diri

merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang untuk menunjukkan

potensi yang dimiliki guna mendapatkan kepuasan pada diri sendiri dengan

melakukan hal-hal yang ingin dilakukan untuk lebih memahami

perkembangan kepribadian yang dimiliki. Walaupun manusia telah

mencapai kebutuhan dalam tingkat yang lebih rendah merasa aman secara

fisik dan emosional, memiliki rasa cinta, harga diri, namun pada ujungnya

merasa kecewa, tidak tenang, dan merasa gagal dalam memuaskan

kebutuhan aktualisasi. Menurut Schultz bila kondisi ini terjadi, manusia

akan tidak berada dalam kedamaian dan tidak bisa dikatakan sehat secara

psikologis (Wulandari, 2018:21). Adapun beberapa tokoh dunia yang sudah

mencapai aktualisasi dirinya tepuaskan seperti Isac Newton, Albert Einstein,

Abraham Maslow, Nicola Tesla, dan ilmuan dunia lainnya.

26
2.4.2 Teori Kepribadian Abraham Maslow

Kepribadian manusia didasari oleh sebuah dorongan besar yang

timbul dari dalam dirinya. Dorongan itu disebut motivasi untuk

mempertahankan hidup yang dapat diorganisasikan ke dalam sebuah

hierarki kebutuhan. Kepribadian manusia dapat digolongkan menjadi dua

jenis, yaitu sebagai berikut:.

2.4.2.1 Kepribadian Sehat (Metaneeds)

Seseorang dianggap memiliki kepribadian sehat, apabila dia telah

mampu mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self-actualizing person).

Setelah mampu mengaktualisasi diri, seseorang akan berusaha untuk

mengejar tujuan dan mereduksi ketegangan dalam dirinya dengan

memperhatikan lingkungan di sekitarnya. Individu yang memiliki ciri

tersebut dengan metaneeds (Yusuf, 2008:162). Untuk mengidentifikasi

kepribadian individu dan mengklasifikasikannya ke dalam metaneeds bukan

hal yang mudah tanpa ukuran khusus. Oleh karena itu, agar lebih mudah

Maslow merumuskan ciri-ciri individu yang termasuk metaneeds yaitu,

sikap percaya, bijak, baik, indah (estetika), kesatuan (menyeluruh), enerjik,

optimis, pasti, lengkap, adil, altruis, berani, sederhana, bertanggung jawab,

dan penuh makna.

2.4.2.2 Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis)

Individu yang tidak mampu mengaktualisasikan diri disebut d-

motivation atau metapologis. Tipe individu yang memiliki kepribadian ini

cenderung memperhatikan kekurangan yang terdapat pada dirinya. Individu

yang termasuk metapologis akan merintangi self-actualizers untuk

27
mengekspresikan, menggunakan, memenuhi potensinya, merasa tidak

berdaya, dan depresi. Bahkan,dia juga tidak mampu mengidentifikasi

sumber penyebab khusus dari masalah yang ia hadapi (Yusuf, 2008:162).

Untuk mengidentifikasi kepribadian individu dan mengklasifikasikannya ke

dalam metapologis bukan hal yang mudah tanpa ukuran khusus. Oleh

karena itu, agar lebih mudah Maslow merumuskan ciri-ciri individu yang

termasuk metapolois yaitu, tidak percaya, sinis, skeptis, benci, memuakkan,

vulgar, mati rasa, disintegrasi, kehilangan semangat hidup, pasif, pesimis,

kacau, tidak dapat diprediksi, tidak lengkap, tidak tuntas, suka marah-marah,

tidak adil, egois, rasa tidak aman, memerlukan bantuan, sangat kompleks,

membingungkan, tidak bertanggung jawab, kehilangan harapan, tidak

semangat, dan putus asa.

2.5 Peta Konsep

Tokoh dan Pandangan Psikologi

Hubungan Psikologi dengan Karya Sastra

Hubungan psikologi dengan Tokoh

Hubungan Naskah Drama dengan Karya Sastra

Psikologi Sastra: Humanistik

Hierarki Kebutuhan

Kebutuhan
Fisiologis Rasa Aman Sosial Penghargaan Aktualisasi Diri

Teori Kepribadian
Kepribadian Sehat (Metaneeds) Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis)

Naskah Drama Peti Mati Karya Yessi Anwar

28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Adapun data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu sebagai berikut:

3.1.1 Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

psikologi sastra. Pada dasarnya, psikologi sastra adalah sebuah interdisiplin

antara ilmu psikologi dan ilmu sastra (Endraswara, 2008:16). Psikologi

sastra juga dapat menjadi telaah karya sastra yang diyakini mencerminkan

proses aktivitas kejiwaan manusia dan memberikan perhatian pada masalah

kejiwaan para tokoh yang terkandung dalam karya sastra. Menurut

Endraswara, pemahaman teori sastra dapat melalui teori yang dilakukan

analisis terhadap karya sastra, menentukan karya sastra sebagai objek

penelitian dengan menggunakan teori yang relevan, dan secara simultan

menemukan teori dan objek peelitian (Minderop, 2018:59). Peneliti

menggunakan naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar karena penulis

menganalisis tokoh dalam naskah drama tersebut.

3.1.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif

deskriptif-analisis. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

menggambarkan fakta-fakta tanpa ada perlakuan apapun (Suherli,

2017:181). Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan data tersebut

bersifat kualitatif. Laporan akan berisi kutipan data untuk memberikan

penyajian laporan. Menurut Moleong, penelitian kualitatif akan

29
menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang

orang dan perilaku yang dapat diamati (Wulandari, 2018:23). Berdasarkan

sumber dan data yang digunakan, metode penelitian kualitatif deskriptif

analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian

disusul dengan analisis. Langkah awal yang dilakukan peneliti untuk

mempermudah menemukan kepribadian tokoh utama, peneliti peneliti

menganalisis kebutuhan dasar tokoh utama dalam naskah drama Peri Mati

karya Yessi Anwar.

3.2 Data dan Sumber Data

Adapun data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu sebagai berikut:

3.2.1 Data

Data yang dijadikan bahan penelitian adalah data primer. Data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data yang dapat

berupa kata, kalimat, dialog, dan paragraf yang relevan dengan rumusan

masalah yang ingin diteliti (Putri, 2020:26) Data primer juga sebagai objek

penelitian untuk mempermudah dalam pengumpulan data dan analisis data

sebuah penelitian. Data penelitian tersebut dapat berupa prolog, dialog, dan

epilog dalam sebuah naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data primer penelitian ini adalah naskah drama Peti Mati

karya Yessi Anwar. Jadi sebuah data dan sumber data sangat penting karena

salah satu komponen dalam penelitian dan bahan yang dijadikan objek

untuk mempermudah dalam proses penelitian. Sumber data yang digunakan

30
oleh peneliti adalah sumber data seacara tertulis atau karya sastra berupa

naskah drama, yaitu sebagai berikut:

Judul Naskah : Peti Mati

Penulis Naskah : Yessi Anwar

Waktu Terbit : Selasa, 30 November 2010

Nama Penerbit : Gusmel Riyadh

Sumber Naskah : bandarnaskah.blogspot.com

Jumlah Halaman : 52 Halaman

Jumlah Babak : 2 Babak

Jumlah Adegan : 5 Adegan

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Naskah drama sebagai sumber tertulis bagi peneliti dalam

pengumpulan data. Sumber-sumber tersebut dapat ditemukan di berbagai

perpustakaan, toko-toko buku, media elektronik, dan lainnya. Teknik

pengumpulan dilakukan peneliti dalam upaya mencapai tujuan untuk

memecahkan masalah atas fenomena tertentu (Siswantoro, 2005:55). Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

3.3.1 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah upaya pengumpulan data melalui pengkajian

terhadap sejumlah kepustakaan yang terkait dengan penelitian yang

dilakukan. Penggunaan metode pustaka semata-mata diakibatkan karena

hakikat objek. Penelitian terhadap karya sastra tidak bisa dilakukan dalam

ilmu sosial humaniora yang lain. Karya sastra dapat dianalisis secara

31
langsung sebab karya itulah yang dianggap sebagai masyarakat (Ratna,

2016:197)

3.3.2 Metode Dokumentasi

Dalam penelitian kualitatif, metode ini pada umumnya dilakukan

dalam bidang sastra yang secara khusus memanfaatkan data berupa karya

sastra seperti novel, puisi, dan naskah drama (Ratna, 2016:235). Adapun

langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian menggunakan metode

dokumentasi yaitu membaca keseluruhan objek yang diteliti dan mencatat

hal-hal penting setelah membaca objek tersebut. Metode dokumentasi ini

cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pencatatan secara

sistematis terhadap segala dokumen yang dibutuhkan (Hariati, 2017:41).

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur objek yang diamati. Pada dasarnya instrumen penelitian dijadikan

alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian.

Tabel 1. Kebutuhan Fisiologis


Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
1
2
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

Tabel 2. Kebutuhan Rasa Aman


Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
1
2
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

32
Tabel 3. Kebutuhan Sosial
Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
1
2
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

Tabel 4. Kebutuhan Penghargaan


Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
1
2
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

Tabel 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri


Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
1
2
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, terdapat banyak metode yang bisa

digunakan dalam analisis kualitatif, khususnya untuk bidang ilmu sosial.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

konten. Analisis konten adalah strategi untuk menangkap pesan suatu

karya sastra dengan tujuan membuat inferensi. Penelitian analisis konten

berangkat dari aksioma penulis yang ingin menyampaikan pesan secara

tersembunyi kepada pembaca (Endraswara, 2013:161). Teknik analisis

konten juga dapat dikatakan sebagai suatu teknik penelitian untuk

menghasilkan deskripsi yang sifatnya objektif dan sistematik mengenai isi

33
yang terkandung dalam media komunikasi. Analisis konten juga dimaknai

sebagai teknik sistematis untuk menganalisis makna pesan dan cara

mengungkapkan suatu pesan. Inti dari teknik analisis konten ialah untuk

mencari tahu isi dan maksud suatu teks.

Langkah-langkah dalam menganalisis data dengan menggunakan

model analisis konten, yaitu dimulai dengan menelaah seluruh data yang

telah dibaca dan mencatat hal-hal penting mengenai informasi pada objek

analisis tersebut. Adapun cara peneliti untuk menganalisis data

menggunakan model analisis konten, yaitu sebagai berikut:

1. Membaca dan mencatat lima kebutuhan dasar manusia dalam cerita

naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar dengan menggunakan

pendekatan psikologi humanistik perspektif Abraham Maslow.

2. Memetakan seluruh kebutuhan Nyonya Komala yang terpenuhi dan

tidak terpenuhi dari kelima kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan

tersebut akan menjadi penyebab terbentuknya kepribadian yang

dialami Nyonya Komala

3. Menganalisis kepribadian tokoh Nyonya Komala yang dibagi menjadi

dua kepribadian, yaitu kepribadian sehat (Metaneeds) dan kepribadian

tidak sehat (Metapologis) dari berbagai bentuk kebutuhan baik

terpenuhi maupun tidak terpenuhi.

4. Penarikan kesimpulan mengenai tokoh Nyonya Komala yang terdapat

dalam naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar. Tahapan ini

merupakan langkah akhir dengan hasil dari analisis data untuk

mendeskripsikan kepribadian tokoh Nyonya Komala.

34
3.6 Alur Penelitian

Adapun alur penelitian dalam bentuk bagan di bawah ini, yaitu

sebagai berikut:

Identifikasi Masalah

Teori

Kepribadian

Menentukan Data

Menentukan Metode

Tabel 3.1 Kebutuhan


Pengumpulan Data
Fisiologis

Tabel 3.2 Kebutuhan Rasa


Data dan Sumber Data
Aman

Tabel 3.3 Kebutuhan


Instrumen Penelitian
Sosial

Kepribadian (Metaneeds Tabel 3.4 Kebutuhan


dan Metapologis) Penghargaan

Tabel 3.5 Kebutuhan


Kepribadian Neuroticism
Aktualisasi Diri

Kesimpulan

35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah hasil dan pembahasan data kepribadian tokoh

Nyonya Komala dalam naskah drama ―Peti Mati‖ karya Yessi Anwar

berdasarkan kajian psikologi perspektif Abraham Maslow. Abraham

Maslow membagi kepribadian berdasarkan kebutuhan menjadi lima, yaitu

(1)Kebutuhan Fisiologis, (2)Kebutuhan Rasa Aman, (3)Kebutuhan Sosial,

(4)Kebutuhan Penghargaan, dan (5)Kebutuhan Aktualisasi Diri sebagai

berikut:

4.1 Kepribadian dalam Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan yang paling dasar dan paling jelas di antara kebutuhan

lainnya, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup secara fisik berupa makanan,

minuman, oksigen, perlindungan, istirahat, dan seks (Goble, 1987:71).

Pemenuhan kebutuhan fisiologis juga dapat mempengaruhi tingkah laku dan

kepribadian seseorang karena kebutuhan yang paling mendasar untuk

bertahan hidup. Jika pemenuhan kebutuhan fisiologis bermasalah, maka

manusia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan sesuatu sehingga

mempengaruhi tingkah laku dan kepribadian manusia. Berikut adalah

pembahasan dari kebutuhan fisiologis.

Tabel 4.1 Kebutuhan Fisiologis

Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
NY.URIP/KOMALA: ukh, (1)Metaneeds: Sikap Percaya
letih sekali! Panas, haus..! (PADA kepada Pak Mardi ketika sendirian.
1 PAK MARDI) barang—barangnya   (2)Metapologis: Membutuhkan
di taruh di dapur saja pak Bantuan Orang Lain, ia selalu
(Dialog3,Hal-4) bergantung kepada Mbok.

36
NY.URIP/KOMALA: (DUDUK
(2)Metapologis: Membutuhkan
MENCOPOT SEPATU) Mbok
2  Bantuan Orang Lain, ia selalu
minta air es, jangan pake apa-apa!
bergantung kepada Mbok.
(Dialog5,Hal-5)
NY.URIP/KOMALA: (MASIH (1)Metaneeds: Lengkap, Pasti,
TERISAK) nanti sore saya arisan dan Bertanggung Jawab ketika ia
3 
disini, mbo. Siapkan kue-kue dan sedia selalu atas tugasnya dengan
minuman (Dialog34,Hal-8) detail.
TN. URIP: Tampaknya
engkau sangat lelah, dik Mala. Kau
perlu istirahat. Dik Mala, ingin (2)Metapologis: Kacau dan Tidak
minum? ( MEMANDANG BABU Dapat Diprediksi karena tingkah
4 
YANG DUDUK DI POJOK) laku Nyonya Komala membuat
(Dialog83,Hal-17) Tuan Urip bingung.
NY.URIP/KOMALA: Tidak.
(Dialog84,Hal-17)
PROLOG 2: MASIH
DISEBUAH RUANG TAMU. ADA
PETI MATI DISANA. NY URIP
SUWONDO MASUK DENGAN
LETIH SETELAH BELANJA. DIA
DIANTAR PAK MARDI YANG
(2)Metapologis: Membutuhkan
KINI TENGAH MEMBAWA
5  Bantuan Orang Lain, ia kelelahan
SEGALA MACAM BARANG
sehingga merepotkan Pak Mardi.
BELANJAAN, YANG
JUMLAHNYA CUKUP BANYAK
SEHINGGA MEREPOTKAN PAK
MARDI YANG TELAH BERUSIA
SETENGAH TUA
ITU(Prolog2,Hal-4).
NY.URIP/KOMALA:
(NYONYA URIP
(2)Metapologis: Suka Marah-
MENEMUKAN SEKOTAK
marah kepada Tuan Urip,
KONDOM. BENDA ITU SANGAT
6  Vulgar(Terang-terangan)
MERANGSANGNYA UNTUK
menghina atas nama Tuhan., dan
MARAH BESAR). Kurang ajar!
Tidak Ada Rasa Percaya.
Buaya darat! Rupanya selama ini
aku bergaul dengan sejenis

37
binatang keparat..! ini benar —
benar suatu penghianatan. Aku
tidak menyangka dai akan berbuat
seperti itu. ( NYONYA URIP
MEMBENDUNG
TANGISANNYA). Dua belas
tahun membina rumah tangga
hanya ini hasilnya.. hanya ini?
Okh, malangnya nasibku. Kenapa
aku membiarkan dia belajar ke
luar negeri. Seharusnya aku dapat
Lakon mencegahnya. Seharusnya
aku selalu siap untuk mencurigai
setiap laki-laki, meskipun suamiku
yang aku cintai. ( IA TAK TAHAN
MENAHAN ISAK TANGISNYA
). Tapi, tapi aku tak mampu, aku
tak kuasa membayangkan suamiku
berada dalam spelukan seorang
wanita bule keparat itu. Aku
memang tak mampu,, inikah
akibatnya jika seorang istri terlalu
mempercayai suami, Laki-laki
penghianat! (Dialog27,Hal7)
NY.URIP/KOMALA :(MARAH
BESAR) Tak adakah yang bisa kau
katakana kecuali, percayalah,
sabarlah belajar! Lagilagi hanya it (2)Metapologis: Suka Marah-
yang aku dengarn( MENANGIS). marah kepada Tuan Urip,
7 Tuhan telah lama meninggalkan  Vulgar(Terang-terangan)
kita.barangkali semenjak dua belas menghina atas nama Tuhan., dan
tahun yang lalu. ( SEPERTI PADA Tidak Ada Rasa Percaya.
DIRINYA SENDIRI) Doaku tak
pernah didengarnya. (MENANGIS)
(Dialog61,Hal-12)
NY.URIP/KOMALA
(2)Metapologis: Takut dan Tidak
8 :(TERHENTAK KAGET) mbok! 
Berani karena kehadiran peti mati.
(MUNDUR MENATAP TAKUT

38
KEARAH PETI MATI
(Dialog7,Hal-5)
NY. URIP/KOMALA :(TIDAK (1)Metaneeds: Pasti, Tuntas, dan
9 SABAR) cepet terusin Mbok!  Percaya ketika menyimak
(Dialog11,Hal-5) informasi yang diberikan Mbok.
NY.URIP/KOMALA
:(BERGEGAS KEARAH KOPER,
NY URIP MENGELUARKAN ISI (2)Metapologis: Egois dan Suka
KOPER YANG LAIN DAN Marah-marah ketika sedang
10 
MELEMPARKANNYA DENGAN menyimpulkan kejadian sehingga
MARAH KIAN KEMARI) benar- ia marah besar dan merasa benar.
benar laki-laki buaya..! Awas nanti
(Dialog27,Hal-7)
NY.URIP/KOMALA :(TANDAS)
mengapa tidak? Bukti-bukti ini
telah bicara dengan jujur. Benda-
benda ini telah bercerita tentang
(2)Metapologis: Egois dan Suka
semuanya. Seandainya seribu
Marah-marah ketika sedang
11 mulut yang mengatakan ini padaku 
menyimpulkan kejadian sehingga
belum tentu aku mempercayainya.
ia marah besar dan merasa benar.
Tapi.. ini! (MELEMPARKAN
FOTO WANITA BULE DAN
KONDOM PADA SUAMINYA)
(Dialog45,Hal-10)
NY.URIP/KOMALA :(BERDIRI
MENDEKATI PETI MATI) untuk
lebih memuaskan hatiku, aku ingin
bertatap muka dengan wanita bule
yang ada didalam peti mati ini.
Aku ingin berdialog langsung
(1)Metaneeds: Berani dan
dengan dirinya. Dia harus
12  Bertanggung Jawab ketika
mengetahui sesuatu hal yang
menghadapi mayat wanita bule.
sangat penting. Aku ingin
mengatakan padanya bahwa dia
telah salah pilih mencintai seorang
penghianat. (PADA SUAMINYA).
Aku ingin peti mati itu segera
dibuka (Dialog90,Hal-18)

39
NY.URIP/KOMALA :(SAMBIL
MENGHAPUS AIR MATA) semua
ini memang salahku. Aku tak
mampu melahirkan anakanakmu,
rahimku tak mampu menumbuhkan
(1)Metaneeds: Sadar, Adil, Baik,
benihmu yang subur itu. Dau belas
13  dan Bertanggung Jawab atas
tahun kita membina rumah tangga,
tugasnya sebagai seorang istri.
kita hanya menyusuri suasana
kosong. Lengang, tanpa tangis
seorang bayi. Tanpa rengek
seorang bocah pun...
(Dialog62,Hal-13)

Keterangan:
3. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
4. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

Pemaparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua kepribadian

berdasarkan kebutuhan fisiologis yang muncul dalam tokoh Nyonya

Komala. Sejalan dengan pendapat Abraham Maslow yang menyatakan

bahwa kebutuhan paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dari antara

kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk bertahan hidup secara fisik,

yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, oksigen, perlindungan, istirahat,

dan seks. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri dan

cinta pasti akan memburu makanan terlebih dahulu. Ia akan mengabaikan

semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya terpuaskan.

Seseorang yang berada dalam keadaan lapar berat, tidak ada minat lain

kecuali pada makanan (Goble, 1987:71). Berikut ini merupakan pemaparan

dari aspek kebutuhan fisiologis yang dialami oleh tokoh Nyonya Komala.

40
NY.URIP/KOMALA: ukh, letih sekali! Panas, haus..! (PADA PAK MARDI)
barang—barangnya di taruh di dapur saja pak (3)

Dialog 3, tokoh Nyonya Komala merasa letih karena kepanasan

selepas pergi keluar belanja yang diantar oleh Pak Mardi sehingga Nyonya

Komala merasa haus. Nyonya Komala meminta tolong kepada Mbok untuk

mengambilkan segelas air agar Nyonya Komala bisa minum dan tidak

kehausan lagi. Hal tersebut membuat Mbok segera bergegas untuk

mengambilkannya air karena melihat kondisi Nyonya Komala yang

kelelahan sepulang pergi berbelanja dengan Pak Mardi. Selain itu, sebelum

pemenuhan kebutuhan fisiologis berupa minum terpenuhi, Nyonya Komala

juga sempat meminta tolong kepada Pak Mardi untuk menaruh barang-

barang belanjaannya yang lumayan berat di dapur sehingga merepotkan Pak

Mardi.

Dialog 3 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa terpenuhi sehingga mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya

Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong

ke dalam dua jenis kepribadian yaitu kepribadian yang sehat (Metaneeds),

yaitu berupa sikap percaya kepada Mbok dan Pak Mardi bahwa ketika

Nyonya Komala ditinggalkan suaminya bekerja di Manila, Nyonya Komala

memberikan rasa percaya sepenuhnya kepada Mbok dan Pak Mardi dalam

melakukan sesuatu sehingga termasuk bagian dari keluarga Nyonya

Komala. Sedangkan kepribadian tidak sehat (Metapologis) tokoh Nyonya

Komala berupa kepribadian yang selalu membutuhkan bantuan orang lain,

yaitu ketika Nyonya Komala dalam melakukan sesuatu selalu bergantung

41
kepada Mbok saat meminta air dan Pak Mardi saat membawakan barang

belanjaan.

NY. URIP/KOMALA: (DUDUK MENCOPOT SEPATU) Mbok minta air es,


jangan pake apa-apa! (5)

Dialog 5, tokoh Nyonya Komala dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologisnya terpenuhi. Tokoh Nyonya Komala ingin meminta air dingin

guna menyegarkan dahaga di siang hari yang panas. Penyebab dari

keinginan tokoh Nyonya Komala minum air dingin dikarenakan kelelahan

sepulang berbelanja di siang hari yang panas. Tujuan Nyonya Komala

minum air dingin agar rasa lelahnya hilang untuk sesaat sebelum ia

melakukan pemenuhan kebutuhan selanjutnya.

Dialog 5 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) berupa kepribadian yang

selalu membutuhkan bantuan orang lain, yaitu ketika Nyonya Komala

dalam melakukan sesuatu selalu bergantung kepada Mbok saat meminta air

dingin.

NY.URIP/KOMALA: (MASIH TERISAK) nanti sore saya arisan disini, mbo.


Siapkan kue-kue dan minuman (34)

Dialog 34, tokoh Nyonya Komala dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologisnya tercapai, akan tetapi pemenuhan fisiologis tersebut kepada

orang lain dan bukan untuk dirinya. Pada dialog tersebut, Nyonya Komala

42
ingin mempersiapkan segala urusan kebutuhan arisan yang dihadiri oleh

teman-temannya. Sebelum mengadakan acara arisan, tentu Nyonya Komala

selalu mempersiapkan sesuatu hal agar acara tersebut berjalan lancar dan

nyaman. Nyonya Komala mempersiapkan konsumsi agar kebutuhan

fisiologis yang terlibat dalam acara arisan tersebut juga merasa terpenuhi,

merasa nyaman dan merasa bahagia dalam memenuhi nutrisi. Tokoh

Nyonya Komala memerintahkan Mbok agar menyiapkan kue-kue dan

minuman untuk kebutuhan arisan.

Dialog 34 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) berupa kepribadian yang

lengkap, pasti, dan bertanggung jawab atas tugasnya ketika ia selalu sedia

apapun itu secara detail seperti menyediakan makanan dan minuman jauh

hari sebelum pelaksanaan arisan. Nyonya Komala juga bertanggung jawab

karena selalu ingat akan tugasnya sebagai tuan rumah kegiatan arisan

tersebut, sehingga ia menyiapkan segala sesuatu kebutuhan arisan dengan

usaha semampunya.

TN. URIP: Tampaknya engkau sangat lelah, dik Mala. Kau perlu
istirahat. Dik Mala, ingin minum? ( MEMANDANG
BABU YANG DUDUK DI POJOK) (83)
NY.URIP/KOMALA: Tidak. (84)

Dialog 83 dan 84, tokoh Tuan Urip sedang berdialog dengan tokoh

Nyonya Komala. Dialog tersebut menjelaskan bahwa kedua tokoh sedang

beradu bicara akibat dari permasalahan rumah tangga. Nyonya Komala

43
merasa tidak dihargai dan marah besar atas kekecewaannya kepada Tuan

Urip. Perasaan yang dimiliki Nyonya Komala terkuras habis sehingga

merasa cepat lelah. Rasa Lelah tersebut, tentu menuntut Nyonya Komala

untuk istirahat. Akan tetapi, Nyonya Komala tidak bisa melakukan istirahat

dikarenakan sudah merasa kecewa atas perbuatan Tuan Urip selama di

Manila. Nyonya Komala belum mendapatkan bentuk pertanggungjawaban

yang pasti dari Tuan Urip sehingga ia menolak untuk istirahat.

Dialog 83 dan 84 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri kacau

dan tidak dapat diprediksi. Kepribadian tersebut ketika tokoh Nyonya

Komala kacau saat mendapatkan permasalahan tersebut sehingga

membuatnya lelah. sedangkan kepribadian Nyonya Komala yang tidak

dapat diprediksi, dikarenakan atas jawaban yang dilontarkan kepada Tuan

Urip sehingga membuatnya tidak tahu apa yang akan diperbuat kepada

Nyonya Komala.

PROLOG 2: MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI


DISANA. NY URIP SUWONDO MASUK DENGAN
LETIH SETELAH BELANJA. DIA DIANTAR PAK
MARDI YANG KINI TENGAH MEMBAWA SEGALA
MACAM BARANG BELANJAAN, YANG JUMLAHNYA
CUKUP BANYAK SEHINGGA MEREPOTKAN PAK
MARDI YANG TELAH BERUSIA SETENGAH TUA
ITU.

Prolog 2, tokoh Nyonya Komala baru saja pulang belanja yang

ditemani oleh Pak Mardi. Tenaga Nyonya Komala terkuras dan meminta

44
bantuan kepada Pak Mardi untuk membawakan barang-barang belanjaan

miliknya yang lumayan berat sehingga merepotkan Pak Mardi.

Prolog 2 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri selalu

membutuhkan bantuan orang lain, yaitu ketika ia kelelahan dan merepotkan

Pak Mardi dengan membawa barang belanjaan yang lumayan banyak dan

berat.

NY.URIP/KOMALA: (NYONYA URIP MENEMUKAN SEKOTAK KONDOM.


BENDA ITU SANGAT MERANGSANGNYA UNTUK
MARAH BESAR). Kurang ajar! Buaya darat! Rupanya
selama ini aku bergaul dengan sejenis binatang
keparat..! ini benar — benar suatu penghianatan. Aku
tidak menyangka dai akan berbuat seperti itu. (
NYONYA URIP MEMBENDUNG TANGISANNYA).
Dua belas tahun membina rumah tangga hanya ini
hasilnya.. hanya ini? Okh, malangnya nasibku. Kenapa
aku membiarkan dia belajar ke luar negeri. Seharusnya
aku dapat Lakon mencegahnya. Seharusnya aku selalu
siap untuk mencurigai setiap laki-laki, meskipun
suamiku yang aku cintai. ( IA TAK TAHAN MENAHAN
ISAK TANGISNYA ). Tapi, tapi aku tak mampu, aku
tak kuasa membayangkan suamiku berada dalam
spelukan seorang wanita bule keparat itu. Aku memang
tak mampu,, inikah akibatnya jika seorang istri terlalu
mempercayai suami, Laki-laki penghianat! (27)

Dialog 27, tokoh Nyonya Komala dalam pemenuhan kebutuhan

fisik berupa emosi tercapai sehingga melakukan aksi secara lisan dengan

kata-kata umpatan atas kekecewaan kepada Tuan Urip. Nyonya Komala

marah besar ketika mengetahui bukti nyata bahwa Tuan Urip telah

berselingkuh di Manila. Hal tersebut dibuktikan oleh barang-barang yang

45
mengejutkan seperti, surat wasiat, foto wanita cantik, pakaian wanita, dan

sebuah kondom. Tentu penyaksian tersebut membuat Nyonya Komala

merasa marah besar sehingga ia membendung tangisnya karena rasa

kekecewaan kepada Tuan Urip. Nyonya Komala merasa kehilangan rasa

percaya lagi kepada Tuan Urip.

NY.URIP/KOMALA: (MARAH BESAR) Tak adakah yang bisa kau katakana


kecuali, percayalah, sabarlah belajar! Lagilagi hanya it
yang aku dengarn( MENANGIS). Tuhan telah lama
meninggalkan kita.barangkali semenjak dua belas tahun
yang lalu. ( SEPERTI PADA DIRINYA SENDIRI)
Doaku tak pernah didengarnya. (MENANGIS) (61)

Dialog 61, kejadian yang sama dengan kutipan dialog sebelumnya,

yaitu pengurasan tenaga dan pikiran karena emosi yang terlalu banyak

dikeluarkan akibat konflik rumah tangga. Akan tetapi, pada kutipan ini

membawa nama Tuhan yang tidak bisa membantunya dalam melakukan

hubungan antar suami-istri. Tokoh Nyonya Komala merasa marah besar

yang kemudian disambut dengan menangis.

Dialog 27 dan 61 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri suka

marah-marah kepada Tuan Urip, vulgar atau terang-terangan menghina atas

nama Tuhan, dan tidak memiliki sikap rasa percaya kepada keduanya.

NY.URIP/KOMALA: (TERHENTAK KAGET) mbok! (MUNDUR MENATAP


TAKUT KEARAH PETI MATI (7)

46
Dialog 7, tokoh Nyonya Komala menggunakan alat sensor dengan

menggunakan mata untuk melihat keadaan rumah ketika ia baru saja pulang

belanja. Ketika Nyonya Komala menggunakan alat sensoris berupa mata, ia

merasa heran dan terkejut saat melihat kehadiran sebuah peti mati. Alat

sensor yang digunakan Nyonya Komala yaitu mata dengan fungsi melihat

keadaan sekitar ruangan yang terdapat sebuah peti mati dan ia merasa

ketakutan atas kehadiran sebuah peti mati tersebut.

Dialog 7 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri merasa

takut dan tidak berani. Kepribadian takut karena kehadiran peti mati yang

memiliki kesan sangat horor dan tidak berani bahwa ia memiliki mental

yang lemah.

NY. URIP/KOMALA: (TIDAK SABAR) cepet terusin Mbok! (11)

Dialog 11, tokoh Nyonya Komala sedang menyimak penjelasan

dari Mbok terkait kejadian di ruang tamu. Tokoh Nyonya Komala tidak mau

melewati informasi dan ingin menyelesaikan hingga tuntas. Informasi yang

diberikan oleh Mbok sangat penting karena melibatkan dirinya.

Dialog 11 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri pasti, tuntas, dan

47
sikap percaya. Kepribadian yang pasti dan harus tuntas ketika tokoh Nyonya

Komala menyimak dengan serius apa yang dikatakan oleh Mbok untuk

mendapatkan informasi yang nyata. Sedangkan rasa percaya yang dimiliki

oleh Nyonya Komala yaitu, sebuah informasi yang diberikan oleh Mbok.

NY. URIP/KOMALA: (BERGEGAS KEARAH KOPER, NY URIP


MENGELUARKAN ISI KOPER YANG LAIN DAN
MELEMPARKANNYA DENGAN MARAH KIAN
KEMARI) benar-benar laki-laki buaya..! Awas nanti
(27)

Dialog 27, tokoh Nyonya Komala menggunakan efek sensoris

berupa indera peraba seperi tangan. Nyonya Komala marah besar sehingga

ia melemparkan barang-barang kiriman dari Manila dengan keras.

NY.URIP/KOMALA: (TANDAS) mengapa tidak? Bukti-bukti ini telah bicara


dengan jujur. Benda-benda ini telah bercerita tentang
semuanya. Seandainya seribu mulut yang mengatakan
ini padaku belum tentu aku mempercayainya. Tapi.. ini!
(MELEMPARKAN FOTO WANITA BULE DAN
KONDOM PADA SUAMINYA) (45)

Dialog 45, tokoh Nyonya Komala juga masih menggunakan efek

sensoris sebagai pemenuhan kebutuhan fisiologis yaitu, indera peraba

berupa tangan yang digunakan untuk melempar. Nyonya Komala merasa

kesal dan marah besar sehingga membuatnya ia melempar barang-barang di

sekitarnya.

Dialog 27 dan 45 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri egois dan

48
suka marah-marah. Kepribadian tersebut ketika ia menyimpulkan kejadian

sehingga ia marah besar dan merasa benar bahwa dirinya sebagai seorang

istri merasa dikhianati oleh Tuan Urip saat masih berada di Manila.

NY.URIP/KOMALA: (BERDIRI MENDEKATI PETI MATI) untuk lebih


memuaskan hatiku, aku ingin bertatap muka dengan
wanita bule yang ada didalam peti mati ini. Aku ingin
berdialog langsung dengan dirinya. Dia harus
mengetahui sesuatu hal yang sangat penting. Aku ingin
mengatakan padanya bahwa dia telah salah pilih
mencintai seorang penghianat. (PADA SUAMINYA).
Aku ingin peti mati itu segera dibuka (90)

Dialog 90, tokoh Nyonya Komala sedang dalam proses untuk

menggunakan panca inderanya sebagai alat sensor bahwa ia ingin berbicara

dengan mayat yang terkena penyakit menular. Mata Nyonya Komala siap

bertatapan, mulut yang siap untuk berdialog, dan keadaan fisik berupa

indera peraba yang sudah siap menerima resiko apapun yang terjadi ketika

melakukan kontak fisik dengan mayat wanita bule tersebut.

Dialog 90 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri berupa sikap

berani dan bertanggung jawab ketika dirinya berani menghadapi mayat

wanita bule tersebut dalam keadaan fisik yang tidak memungkinkan dan

merasa mental sudah siap untuk menghadapi mayat wanita bule tersebut.

Nyonya Komala bertanggung jawab bahwa ia sebagai seorang istri yang

menjadi korban, harus menjalani tugasnya untuk menyelesaikan masalah

tersebut.

49
NY.URIP/KOMALA: (SAMBIL MENGHAPUS AIR MATA) semua ini
memang salahku. Aku tak mampu melahirkan
anakanakmu, rahimku tak mampu menumbuhkan
benihmu yang subur itu. Dau belas tahun kita membina
rumah tangga, kita hanya menyusuri suasana kosong.
Lengang, tanpa tangis seorang bayi. Tanpa rengek
seorang bocah pun... (62)

Dialog 62, tokoh Nyonya Komala dalam pemenuhan fisiologis

berupa seks tidak terpenuhi. Tokoh Nyonya Komala merasa dirinya bersalah

karena tidak bisa melahirkan seorang anak. Selama dua belas tahun

membina rumah tangga, tidak ada hasil dan tidak pernah melakukan

hubungan asmara antar suami-istri. Tuan Urip terlalu sibuk belajar di

Manila sehingga melupakan tanggung jawab sebagai seorang suami.

Dialog 62 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis tidak terpenuhi sehingga bisa mempengaruhi kepribadian tokoh

Nyonya Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut

tergolong ke dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) bahwa dirinya

sadar akan tugas sebagai istri, adil dalam melaksanakan tugas, baik, dan

bertanggung jawab dalam saling mengingatkan sebagai seorang suami dan

istri. Akan tetapi, kebutuhan yang dirasakan tokoh Nyonya Komala tidak

terpenuhi secara sepenuhnya karena tokoh Tuan Urip tidak sempat

memberikan kebutuhan seks.

4.2 Kepribadian dalam Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang menempati

posisi kedua yang meliputi keamanan, kenyamanan, dan perlindungan dari

bahaya. Kebutuhan ini dapat dikatakan ketika individu merasa nyaman dan

sesuai dengan lingkungan (Minderop, 2018:294). Kebutuhan akan

50
perlindungan ini ketika dimana seseorang membutuhkan perlindungan agar

tidak terkena bahaya secara fisik akan mencari tempat atau kondisi untuk

melindungi diri, contohnya ketika hujan ia akan mencari tempat berteduh

atau membangun sebuah rumah agar bisa beristirahat hingga ia merasa

nyaman Pemenuhan kebutuhan ini dapat mempengaruhi kepribadian

seseorang dalam melakukan aktivitas. Berikut adalah pembahasan dari

kebutuhan rasa aman.

Tabel 4.2 Kebutuhan Rasa Aman

Kepribadian
No Data keterangan
1 2
NY.URIP/KOMALA: (MARAH
BESAR) Tak adakah yang bisa kau
katakana kecuali, percayalah,
sabarlah belajar! Lagi-lagi hanya
itu yang aku dengarn (
(2)Metapologis: Vulgar atau
MENANGIS). Tuhan telah lama
1  Terang-terangan ketika tidak
meninggalkan kita.barangkali
percaya kepada suami dan Tuhan.
semenjak dua belas tahun yang
lalu. ( SEPERTI PADA DIRINYA
SENDIRI) Doaku tak pernah
didengarnya. (MENANGIS)
(Dialog61,Hal-12)
NYURIP/KOMALA: (KETAWA (1)Metaneeds: Tuntas dan Pasti
MENGEJEK) memang sangat ketika menyelesaikan tugas
2 berbahaya bagimu. Karena aku   (2)Metapologis: Rasa Tidak
akan memperjelas kebusukkanmu. Percaya dan Menghargai ketika
(Dialog94,Hal-18) tidak mau mendengar nasihat.
POLISI: Tuan dan Nyonya tidak
perlu khawatir. Pihak kepolisian
telah mengetahui bahwa keluarga (1)Metaneeds: Rasa Percaya
3 
Tuan Urip tidak tahu-menahu kepada Mbok dan Pak Mardi.
tentang sindikat nerkotik tersebut.
(Tuan dan nyonya urip merasa

51
lega) Keluarga nyonya Urip telah
diperalat oleh sindikat tersebut
tanpa sepengetahuan Tuan Urip.
Mereka telah menggunakan nama
dan alamat Tuan Urip hanya
sebagai tempat penitipan.
(Dialog377,Hal-51)
P MARDI: Maaf, nyonya. Pak
dukun langganan nyonya sedang
pulang kampung. Katanya dua
bulan lagi baru dia kembali. Tapi
ini, Pak Openg dukun kesohor di
kampung pada suka (PAK OPENG
TERSENYUM) dia bisa segalanya,
nyonya. Dari nulung orang
beranak sampe nulung orang
pengin kaya, pak Openg sanggup.
Yang kepengen punya anak banyak
(1)Metaneeds: Rasa Percaya
4 juga dateng. Sakit gigi, pak Openg 
kepada Pak Mardi.
juga bisa tulung. (PAK OPENG
TERSENYUM) …….. kebetulan
pak Openg tinggalnya deket rumah
adik saya, di kampung Padasuka,
sana nya. Kalo nyonya tidak
keberatan ………. Maap, nya.
(PAK OPENG TERSENYUM. PAK
MARDI TAMPAK KIKUK)
(Dialog260,Hal-27)
NY.URIP/KOMALA: (SENYUM)
Baiklah (Dialog261,Hal-37)
PROLOG5: MASIH DI SEBUAH
RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. PAK MARDI BERSAMA
SEORANG DUKUN YANG (1)Metaneeds: Rasa Percaya
5 
BERTAMPANG JELEK, BOPENG kepada Pak Mardi.
NAMUN BERPAKAIAN RAPIH,
BERKOPIAH. DUKUN TU
BUKAN DUKUN YANG DI

52
PESAN NY. URIP. DUKUN
BOPENG ITU SUKA SEKALI
TERSENYUM. (Prolog5,Hal-37)
TN.URIP:(SEPERTIMENEMUKA
N SESUATUGAGASAN IA
(2)Metapologis: Memerlukan
MENUJU TELEPON) saya akan
6  Bantuan ketika diberikan solusi
menelepon polisi. Barangkali dapat
oleh Tuan Urip.
membantu memecahkan masalah
ini (Dialog109,Hal-20)
POLISI: Kami ingin menjelaskan
pada Nyonya dan Tuan Urip
tentang duduk persoalannya.
Kedua orang ini adalah anggota
sebuah sindikat penyelundupan
narkotik yang sangat
membahayakan negara. Telah
lama kami mengikuti jejak mereka.
Mereka sangat lihay. Mereka
menggunakan berbagai cara untuk
menyelundupkan narkotik. Salah (1)Metaneeds: Rasa Percaya dan
satu cara yang kerap mereka Menerima Kenyataan ketika
7 
gunakan adalah dengan mendengar penjelasan dari Polisi
menyelundupkannya lewat peti mengenai kesalahpahaman.
mati, untuk mengelabuhi petugas
pelabuhan. Namun siasat tersebut
telah berhasil kami ketahui
sebelumnya. Lalu kami ganti isi
peti mati yang berisi narkotik yang
hendak mereka selundupkan
dengan petugas polisi. Dalam hal
ini kami diberi tugas oleh atasan
kami memimpin operasi ini
(Dialog373,Hal-50).
POLISI: Begini, tuan Urip..
(1)Metaneeds: Rasa Percaya dan
ternyata sindikat narkotik ini
Menerima Kenyataan ketika
8 sangat lihay. Mereka telah lama 
mendengar penjelasan dari Polisi
mengamat-amati tuan Urip beserta
mengenai kesalahpahaman.
keluarga, semenjak tuan Urip

53
berada di Manila. Mereka
mengatur sedemikian rupa, seolah-
olah narkotik yang mereka
selundupkan dalm peti mati itu
adalah mayat seseorang, dalam hal
ini mereka membuat seolah-olah
istri tuan Urip telah meninggal di
Manila. Tentu saja ha tersebut
tidak benar. Sabagai alasan
pengiriman peti mati tersebut
mereka membuat surat wasiat
palsu. Dan selanjutnya untuk
memperlancar perjalanan peti mati
itu, mereka melampirkan sebuah
Visum Repertum dari seorang
dokter, yang menyatakan bahwa
kematian nyonya Urip disebabkan
penyakit menular, dengan
perhitungan petugas kepolisian
akan enggan membuka dan
memeriksa isi peti mati tersebut.
Ternyata tidak. Petugas pelabuhan
telah menyiapkan tim dokter untuk
tugas itu. Karena pihak kepolisian
yang bekerja sama dengan petugas
pelabuhan telah mencium siasat
mereka, setelah setelah
memindahkan isi peti mati dan
membuat beberapa lubang pada
sisi-sisinya, untuk jalan masuk
udara bagi petugas polisi yang
berada di dalamnya. Kemudian
peti mati tersebut kami biarkan
lolos hingga ke tempat penitipan
ini (Dialog375,Hal-51)
NYURIP/KOMALA: (LANGSUNG (1)Metaneeds: Bertanggung
9 MEMOTONG DENGAN BERANG)  Jawab dan Bersikap Dewasa
tidak.. tidak bisa.. saya tidak ingin ketika menjaga rahasia rumah

54
rumah tangga saya disiarkan pada tangga dari orang asing.
semua orang. Polisi hanya akan
menjadi corong yang akan
membuat kita lebih malu. Aku tak
ingin! Aku ingin membuktikan
sendiri! (Dialog110,Hal-20)
NY URIP/KOMALA: Sunguh- (1)Metaneeds: Bertanggung
sungguh sandiwara yang sukses! Jawab dan Bersikap Dewasa
10 
(SINIS CAMPUR KESAL) ketika menjaga rahasia rumah
(Dialog258,Hal-36) tangga dari orang asing.
NY. URIP/KOMALA: (Kaget) (1)Metaneeds: Tegas dan
Siapa Anda? (Marah) Mengapa Bertanggung Jawab ketika ada
Anda tanpa izin masuk kedalam yang melakukan kesalahan pada
11 rumah kami? (Dialog353,Hal-48)   dirinya.
NY. URIP/KOMALA: Apa maksud (2)Metapologis: Suka Marah-
anda memasuki rumah kami tanpa marah ketika orang asing
izin? (Dialog357,Hal-48) memasuki rumahnya tanpa izin.
PROLOG 4: MASIH DISEBUAH
RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. TUAN URIP BERDIRI
DENGAN KIKUK MENYAMBUT
TAMU–TAMU ISTRINYA.
SEMENTARA BABU SIBUK
(1)Metaneeds: Sikap Tenang
12 MEEMASANG TAPLAK MEJA 
ketika kedatangan tamu.
DAN MELETAKKAN VAS BUNGA
DIATAS PETI MATI NYONYA
URIP BERUSAHA TENANG. AI
BERUSAHA TERSENYUM PADA
TAMU–TAMUNYA. SUARA–
SUARA. (Prolog4,Hal-21)
EPILOG 15: SELAGI MINUM
JENG MERRY BERBISIK–BISIK
DENGAN JENG PUSPA . JENG
PUSPA MELIHAT KEARAH PETI (1)Metaneeds: Sikap Tenang
13 
MATI . KEMUDIAN BERBISIK ketika kedatangan tamu.
KESEBELAHNYA . BEGITU
SETERUSNYA MAKA SUASANA
BERBISIK–BISIK YANGSERUPUN

55
TERJADILAH .SUASANA
BERBISIK–BISIK ITU
MELAHIRKAN SUASANA
CANGGUNG. ADA YANG TAKUT
. ADA YANG PINGIN TAU , YANG
BERPANDANG–PANDANGAN .
PENDEK KATA MEREKA
BERTANYA–TANYA DALAM HATI
.NYONYA URIP MERASA APA
YANG TENGAH TERJADI
NAMUN NYONYA URIP
BERUSAHA TENANG .
AKHIRNYA……………………
(Epilog15,Hal-26)

Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

Pemaparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua kepribadian

berdasarkan kebutuhan rasa aman yang muncul dalam tokoh Nyonya

Komala. Sejalan dengan pendapat Abraham Maslow yang meliputi

kebutuhan keamanan, kenyamanan, dan perlindungan dari bahaya fisik dan

emosi. Kebutuhan rasa aman dapat dikatakan ketika individu merasakan

rasa nyaman dan kesesuaian dengan lingkungannya (Minderop, 2018:294).

Berikut ini merupakan pemaparan dari aspek kebutuhan rasa aman yang

dialami oleh tokoh Nyonya Komala.

NY.URIP/KOMALA: (MARAH BESAR) Tak adakah yang bisa kau katakana


kecuali, percayalah, sabarlah belajar! Lagi-lagi hanya
itu yang aku dengarn ( MENANGIS). Tuhan telah lama
meninggalkan kita.barangkali semenjak dua belas tahun
yang lalu. ( SEPERTI PADA DIRINYA SENDIRI)
Doaku tak pernah didengarnya. (MENANGIS) (61)

56
Dialog 61, tokoh bahwa Nyonya Komala dalam pemenuhan

kebutuhan akan rasa aman tidak terpenuhi. tokoh Nyonya Komala selama

dua belas tahun, merasa sendiri dan ditinggalkan oleh Tuan Urip untuk pergi

belajar di Manila. Hal tersebut tentu membuat Nyonya Komala sangat jauh

dengan Tuan Urip sehingga merasakan kesepian dalam hidupnya.

Akibatnya, tokoh Nyonya Komala merasa sedih ketika ia tidak

mendapatkan kenyamanan yang begitu lama dari Tuan Urip. Kekecewaan

Nyonya Komala kepada Tuan Urip semakin membesar karena ia merasa

dikhianati atas perbuatannya selama di Manila. Tentu ini juga menambah

rasa ketidakamanan tokoh Nyonya Komala sehingga melibatkan bahwa

Tuhan telah meninggalkan dirinya. Pemenuhan rasa aman yang dirasakan

tokoh Nyonya Komala dalam hidupnya tidak tercapai karena merasa

ditinggalkan oleh Tuan Urip yang ia cintai dan hilangnya rasa kepercayaan

kepada Tuhan.

Dialog 61 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan rasa

aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala. Kepribadian

yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke dalam kepribadian

yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri vulgar atau terang-terangan.

Kepribadian yang dimiliki tokoh Nyonya Komala ketika ia secara tidak

sadar dan tidak percaya lagi kepada suaminya, terutama kepada Tuhan yang

bisa disebut sebagai perbuatan yang keji.

NY URIP/KOMALA: (KETAWA MENGEJEK) memang sangat berbahaya


bagimu. Karena aku akan memperjelas kebusukkanmu.
(94)

57
Dialog 94, tokoh Nyonya Komala ingin bertatap muka dengan

mayat yang terkena virus menular guna permasalahan tersebut segera

selesai. Nyonya Komala mengejek dan menertawakan nasihat dari Tuan

Urip karena tidak percaya lagi apa yang dikatakannya. Nyonya Komala

sudah mendapatkan rasa aman berupa perlindungan dari Tuan Urip dengan

cara menasihati Nyonya Komala agar terhindar dari bahaya. Akan tetapi,

Nyonya Komala tidak mempercayai suaminya lagi apapun yang terjadi

dikarenakan sudah terbukti bahwa Tuan Urip sudah berselingkuh selama di

Manila.

Dialog 94 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan rasa

aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala. Kepribadian

yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke dalam dua jenis

kepribadian yaitu, kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) berupa rasa

tidak percaya dan tidak menghargai yaitu, ketika ia tidak mau mendengar

nasihat dari Tuan Urip seolah-olah menyimpan rasa tidak percaya lagi

kepada suaminya dan sifat tidak menghargai ketika ia meremehkan Tuan

Urip dalam menasihati dengan tertawa dan mengejek. Sedangkan

kepribadian yang sehat (Metaneeds) berupa tuntas dan pasti ketika ia ingin

menyelesaikan tugasnya karena tidak puas dengan omong kosong dari Tuan

Urip sehingga ia mempunyai inisiatif untuk menyelesaikan permasalahan

sampai tuntas dengan baik.

POLISI: Tuan dan Nyonya tidak perlu khawatir. Pihak


kepolisian telah mengetahui bahwa keluarga Tuan Urip
tidak tahu-menahu tentang sindikat nerkotik tersebut.
(Tuan dan nyonya urip merasa lega) Keluarga nyonya
Urip telah diperalat oleh sindikat tersebut tanpa

58
sepengetahuan Tuan Urip. Mereka telah menggunakan
nama dan alamat Tuan Urip hanya sebagai tempat
penitipan. (377)

Dialog 377, tokoh Nyonya Komala sudah memiliki rumah sebagai

tempat berlindung dari ancaman bahaya. Agar penjagaan dan perlindungan

lebih terjamin, ia memiliki dua orang untuk berjaga-jaga dan membantu

segala aktivitas dalam rumah yaitu, Mbok dan Pak Mardi. Akan tetapi,

rumah tersebut tidak terjaga dengan maksimal sehingga sebuah kiriman peti

mati dengan gampang masuk ke ruang tamu rumah Nyonya Komala dengan

berisikan sebuah narkotika yang sewaktu-waktu bisa membahayakan diri

Nyonya Komala. Polisi menyampaikan bahwa keluarga Tuan Urip dan

Nyonya Komala telah diperalat oleh sekelompok kriminal dalam

menyelundupkan sebuah narkotika.

Dialog 377 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan rasa

aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala. Kepribadian

yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke dalam kepribadian

yang sehat (Metaneeds) berupa rasa percaya kepada Mbok dan Pak Mardi

ketika suaminya masih di Manila. Mbok dan Pak Mardi diberi tugas untuk

menjaga rumah ketika Nyonya Komala sedang keluar. Akan tetapi,

penjagaan tidak terlalu maksimal walaupun sudah berusaha melakukan

tugas rumah dengan semampunya.

P MARDI: Maaf, nyonya. Pak dukun langganan nyonya sedang


pulang kampung. Katanya dua bulan lagi baru dia
kembali. Tapi ini, Pak Openg dukun kesohor di
kampung pada suka (PAK OPENG TERSENYUM) dia
bisa segalanya, nyonya. Dari nulung orang beranak
sampe nulung orang pengin kaya, pak Openg sanggup.

59
Yang kepengen punya anak banyak juga dateng. Sakit
gigi, pak Openg juga bisa tulung. (PAK OPENG
TERSENYUM) …….. kebetulan pak Openg tinggalnya
deket rumah adik saya, di kampung Padasuka, sana
nya. Kalo nyonya tidak keberatan ………. Maap, nya.
(PAK OPENG TERSENYUM. PAK MARDI TAMPAK
KIKUK) (260)
NY. URIP/KOMALA: (SENYUM) Baiklah (261)

Dialog 260 dan 261, percakapan antara Pak Mardi dengan Nyonya

Komala. Suatu percakapan yang menjelaskan bahwa Nyonya Komala

menyuruh Pak Mardi untuk memanggilkan dukun langganannya guna

membantu menyelesaikan suatu masalah. Dukun membantu Nyonya

Komala agar bisa berdialog dengan mayat wanita bule. Akan tetapi, dukun

yang dibawa oleh Pak Mardi bukan dukun langganan Nyonya Komala.

Dukun tersebut adalah dukun yang berada di kampung halaman Pak Mardi

dikarenakan Dukun langganan Nyonya Komala sedang berada diluar kota.

Pak Mardi memberikan sebuah solusi yaitu membawakan dukun yang

sangat kesohor dan terkenal sehingga Nyonya Komala merasa percaya

kepada Pak Mardi dan meyetujui dukun itu untuk membantunya.

PROLOG 5: MASIH DI SEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI


DISANA. PAK MARDI BERSAMA SEORANG DUKUN
YANG BERTAMPANG JELEK, BOPENG NAMUN
BERPAKAIAN RAPIH, BERKOPIAH. DUKUN TU
BUKAN DUKUN YANG DI PESAN NY. URIP. DUKUN
BOPENG ITU SUKA SEKALI TERSENYUM.

Selain itu, adapun kutipan serupa berupa prolog dalam pemecahan

masalah yaitu, kutipan prolog 5 dengan penjelasan yang hampir serupa

dengan kutipan dialog sebelumnya.

60
Dialog 260, 261, dan prolog 5 menjelaskan bahwa dalam

pemenuhan kebutuhan rasa aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh

Nyonya Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut

tergolong ke dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri rasa

percaya. Tokoh Nyonya Komala memiliki rasa percaya yang tinggi kepada

Pak Mardi sehingga melahirkan ikatan batin yang kuat. Rasa percaya Pak

Mardi kepada dukun adalah bagian dari rasa percaya Nyonya Komala

dengan Pak Mardi sehingga dengan sepenuhnya Nyonya Komala

memberikan rasa percayanya yang tinggi kepadanya.

TN. URIP: (SEPERTI MENEMUKAN SESUATU GAGASAN IA


MENUJU TELEPON) saya akan menelepon polisi.
Barangkali dapat membantu memecahkan masalah ini
(109)

Dialog 109, tokoh Nyonya Komala dalam pemenuhan kebutuhan

akan rasa aman terpenuhi. Pemenuhan tersebut berupa solusi dari Tuan Urip

ketika itu mereka tidak bisa berbuat apa-apa terhadap peti mati yang

berisikan mayat wanita bule dengan virus yang menular. Kekhawatiran

Tuan Urip terhadap Nyonya Komala membuatnya ia bertindak untuk

menghubungi polisi agar mayat tersebut dapat diurus dengan selamat agar

Nyonya Komala tidak menerima resiko dari penyakit.

Dialog 109 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan rasa

aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala. Kepribadian

yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke dalam kepribadian

yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri memerlukan bantuan orang

61
lain ketika Nyonya Komala dipermudahkan oleh Tuan Urip berupa solusi

dengan menghubungi polisi agar masalah tersebut dapat selesai.

POLISI: Kami ingin menjelaskan pada Nyonya dan Tuan Urip


tentang duduk persoalannya. Kedua orang ini adalah
anggota sebuah sindikat penyelundupan narkotik yang
sangat membahayakan negara. Telah lama kami
mengikuti jejak mereka. Mereka sangat lihay. Mereka
menggunakan berbagai cara untuk menyelundupkan
narkotik. Salah satu cara yang kerap mereka gunakan
adalah dengan menyelundupkannya lewat peti mati,
untuk mengelabuhi petugas pelabuhan. Namun siasat
tersebut telah berhasil kami ketahui sebelumnya. Lalu
kami ganti isi peti mati yang berisi narkotik yang
hendak mereka selundupkan dengan petugas polisi.
Dalam hal ini kami diberi tugas oleh atasan kami
memimpin operasi ini (373).

Dialog 373, pihak kepolisian menjelaskan akar permasalahan yang

sebenarnya terjadi agar tidak terjadi kesalahpahaman berkelanjutan yang

kemudian bisa merusak hubungan rumah tangga. Polisi menceritakan

permasalahan tersebut guna demi kehidupan Nyonya Komala dan Tuan Urip

agar mereka merasakan rasa aman dari prasangka buruk sebuah salah

paham. Pihak kepolisian menjelaskan panjang lebar bagaimana prosedur

pengiriman narkotika yang dilakukan oleh sekelompok kriminal hingga

tidak dicurigai sewaktu di pelabuhan.

POLISI: Begini, tuan Urip.. ternyata sindikat narkotik ini sangat


lihay. Mereka telah lama mengamat-amati tuan Urip
beserta keluarga, semenjak tuan Urip berada di Manila.
Mereka mengatur sedemikian rupa, seolah-olah
narkotik yang mereka selundupkan dalm peti mati itu
adalah mayat seseorang, dalam hal ini mereka
membuat seolah-olah istri tuan Urip telah meninggal di
Manila. Tentu saja ha tersebut tidak benar. Sabagai
alasan pengiriman peti mati tersebut mereka membuat
surat wasiat palsu. Dan selanjutnya untuk

62
memperlancar perjalanan peti mati itu, mereka
melampirkan sebuah Visum Repertum dari seorang
dokter, yang menyatakan bahwa kematian nyonya Urip
disebabkan penyakit menular, dengan perhitungan
petugas kepolisian akan enggan membuka dan
memeriksa isi peti mati tersebut. Ternyata tidak.
Petugas pelabuhan telah menyiapkan tim dokter untuk
tugas itu. Karena pihak kepolisian yang bekerja sama
dengan petugas pelabuhan telah mencium siasat
mereka, setelah setelah memindahkan isi peti mati dan
membuat beberapa lubang pada sisi-sisinya, untuk
jalan masuk udara bagi petugas polisi yang berada di
dalamnya. Kemudian peti mati tersebut kami biarkan
lolos hingga ke tempat penitipan ini (375)

Dialog 375, menjelaskan sekelompok kriminal dalam melakukan

prosedur pengiriman sebuah narkotika agar tidak dicurigai sewaktu di

pelabuhan. Pihak kepolisian menjawab pertanyaan dari Tuan Urip dan

Nyonya Komala. Pihak kepolisian memberi tahu isi dari peti mati itu

bukanlah mayat dengan penyakit yang menular, tetapi sebuah narkotika

serta cara prosedur pengirimannya. Tuan Urip dan Nyonya Komala mulai

mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Dialog 373 dan 375 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan

kebutuhan rasa aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya

Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong

ke dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri memiliki rasa

percaya dan menerima kenyataan. Kepribadian tersebut ketika ia

mendengarkan penjelasan dari pihak kepolisian berupa kesalahpahaman

yang melibatkan rumah tangga mereka dengan bukti adanya pelaku kriminal

di ruang tamu. Sedangkan kepribadian yang menerima kenyataan ketika ia

sudah mengetahui kejadian yang sebenarnya terjadi.

63
NY URIP/KOMALA: (LANGSUNG MEMOTONG DENGAN BERANG)
tidak.. tidak bisa.. saya tidak ingin rumah tangga saya
disiarkan pada semua orang. Polisi hanya akan menjadi
corong yang akan membuat kita lebih malu. Aku tak
ingin! Aku ingin membuktikan sendiri! (110)

Dialog 110, tokoh Nyonya Komala bisa bertanggung jawab atas

rahasia keburukan rumah tangganya dengan mencegah Tuan Urip untuk

melapor kepada polisi guna menyelesaikan masalah.

NY URIP/KOMALA: Sunguh-sungguh sandiwara yang sukses! (SINIS


CAMPUR KESAL) (258)

Dialog 258, tokoh Nyonya Komala berusaha menutupi latar

belakang hadirnya sebuah peti mati agar aib rumah tangga mereka tidak

diketahui oleh teman-teman arisan Nyonya Komala. Improvisasi yang

dilakukan oleh Nyonya Komala dan Tuan Urip sangat berhasil untuk

memberikan rasa aman rumah tangga mereka, khususnya pada diri pribadi

Nyonya Komala yang tidak mau diketahui bahwa rumah tangga mereka

telah hancur akibat kejadian suatu perselingkuhan.

Dialog 110 dan 258 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan

kebutuhan rasa aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya

Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong

ke dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri bertanggung

jawab dan dewasa dalam merahasiakan keburukan rumah tangga. Sikap

bentuk bertanggung jawab yang dimiliki ketika ia dapat membantu satu

keluarga agar eksistensi rumah tangga mereka masih terjaga dan terlihat

baik di depan umum. Selain itu, ia bertanggung jawab atas rahasia

64
keburukan rumah tangga dari orang asing ketika ia mencegah Tuan Urip

untuk menghubungi pihak polisi.

NY. URIP/KOMALA: (Kaget) Siapa Anda? (Marah) Mengapa Anda tanpa


izin masuk kedalam rumah kami? (353)

NY. URIP/KOMALA: Apa maksud anda memasuki rumah kami tanpa izin?
(357)

Dialog 353 dan 357, tokoh Nyonya Komala sedang bertanya

kepada laki-laki seram bahwa ia telah memasuki ruang tamu tanpa seizin

pemilik rumah sehingga ia merasa kaget dan marah. kejadian tersebut bisa

saja terjadi ketika dalam suatu rumah tidak memiliki penjagaan yang ketat.

Nyonya Komala merasa aib permasalahan rumah tangganya diketahui

secara langsung oleh orang asing sehingga merasa marah seakan-akan

rahasianya terbongkar.

Dialog 353 dan 357 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan

kebutuhan rasa aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya

Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong

ke dalam dua jenis kepribadian yaitu kepribadian yang sehat (Metaneeds)

dengan ciri-ciri tegas dan bertanggung jawab ketika seseorang melakukan

kesalahan terhadap dirinya, ia bisa mempertanggung jawabkan kejadian

tersebut hingga tuntas. Sedangkan kepribadian tidak sehat (Metapologis)

dengan ciri-ciri suka marah-marah dan emosional yaitu, ketika orang asing

memasuki ruang tamunya tanpa seizin pemiliki rumah, ia marah besar dan

emosi kepada laki-laki seram tersebut sehingga secara tidak langsung orang

asing dapat mengetahui rahasia keluarga Nyonya Komala.

65
PROLOG 4: MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. TUAN URIP BERDIRI DENGAN KIKUK
MENYAMBUT TAMU – TAMU ISTRINYA.
SEMENTARA BABU SIBUK MEEMASANG TAPLAK
MEJA DAN MELETAKKAN VAS BUNGA DIATAS
PETI MATI NYONYA URIP BERUSAHA TENANG.
AI BERUSAHA TERSENYUM PADA TAMU –
TAMUNYA. SUARA – SUARA.

Prolog 4, tokoh Nyonya Komala kedatangan tamu arisan dan ia

berusaha menenagkan diri agar tidak dicurigai jika di ruang tamu tersebut

terjadi sesuatu yang buruk agar arisan berjalan lancar dan harmonis.

EPILOG 15: SELAGI MINUM JENG MERRY BERBISIK – BISIK


DENGAN JENG PUSPA . JENG PUSPA MELIHAT
KEARAH PETI MATI . KEMUDIAN BERBISIK
KESEBELAHNYA . BEGITU SETERUSNYA MAKA
SUASANA BERBISIK – BISIK YANGSERUPUN
TERJADILAH .SUASANA BERBISIK – BISIK ITU
MELAHIRKAN SUASANA CANGGUNG. ADA YANG
TAKUT . ADA YANG PINGIN TAU , YANG
BERPANDANG – PANDANGAN . PENDEK KATA
MEREKA BERTANYA – TANYA DALAM HATI .
NYONYA URIP MERASA APA YANG TENGAH
TERJADI NAMUN NYONYA URIP BERUSAHA
TENANG . AKHIRNYA……………………

Epilog 15, tokoh Nyonya Komala berusaha menenagkan diri agar

tidak dicurigai bahwa telah terjadi pertikaian rumah tangga akibat kehadiran

sebuah peti mati.

Prolog 4 dan Epilog 15 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan

kebutuhan rasa aman bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya

Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong

ke dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri bersikap

tenang ketika kedatangan tamu seperti tidak terjadi apa-apadan kembali ke

suasana rumah yang terkesan nyaman bagi tamu arisan.

66
4.3 Kepribadian dalam Kebutuhan Sosial

Manusia akan mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan

orang lain, khususnya kebutuhan akan rasa memiliki tempat di tengah

kelompoknya dan berusaha keras mencapai tujuan. Kebutuhan ini

mendorong manusia untuk melakukan hubungan afektif atau hubungan

emosional dengan orang lain (Minderop, 2018:299). Orang akan berharap

memperoleh tempat semacam itu melebihi segalanya, bahkan ia lupa akan

merasa lapar, merasa haus, dan mencemooh cinta sebagai suatu yang tidak

nyata, tidak perlu, dan tidak penting. Berikut adalah pembahasan dari

kebutuhan sosial.

Tabel 4.3 Kebutuhan Sosial

Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
TN. URIP: dik mala… aku tetap
tresno padamu. Aku cinta
(Dialog63,Hal-13)
NY.URIP/KOMALA: cinta?...
cinta yang kau buktikan dengan
cara menghianati cinta itu sendiri.
(2)Metapologis: Rasa Tidak
Alangkah agungnya wujud
Percaya, Muak, Benci, dan Suka
1 cintamu. Alangkah seburnya rumah 
Marah-marah karena merasa
ini dengan deburan cintamu.
dikhianati.
Betapa inginya aku mengabadikan
keagungan cintamu dalam kalbuku.
Seharusnya pemerintah
menganugrahimu bintang emas
untuk rasa cintamu yang agung itu
(Dialog64,Hal-13)
NY.URIP/KOMALA: Oya, saya (1)Metaneeds: Bertanggung
2 lupa. Margarette, saya ingin   Jawab, Tuntas, dan Pasti ketika
berdialog dengan kau secara menghadapi permasalahan.

67
wanita dengan wanita. Bukan (2)Metapologis: Tidak Percaya,
sebagai istri pertama dengan istri Vulgar, dan Marah-marah ketika
ke dua. Kita harus jujur dan berbicara dengan Tuan Urip.
terbuka dalam dialog ini. Paham
…? Saya ingin mengajukan
pertanyaan pertama, margarette
mengapa engkau mencintai Urip?
(Dialog280,Hal-40)
NY.URIP/KOMALA: (Memotong)
Sudahlah. Aku bosan
(1)Metaneeds: Bertanggung
mendengarnya… kau harus
Jawab, Tuntas, dan Pasti ketika
melakukan permintaan dukun itu
menghadapi permasalahan.
3 untukku, untuk istri yang katanya  
(2)Metapologis: Tidak Percaya,
kau cintai. Barangkali
Vulgar, dan Marah-marah ketika
kesediaanmu bisa menjadi
berbicara dengan Tuan Urip.
buktirasa cintamu padaku.
(Dialog334,Hal-45)
NY.URIP/KOMALA: (Sinis)
bagus.. bagus sekali isi khotbahmu
barusan. Jauh lebih bagus
dibandingkan apa yang pernah aku
dengar di TV. Ringkas, jelas dan
berbobot… Tapia pa yang tlah kau (1)Metaneeds: Bertanggung
perbuat suamiku yang saleh? Jawab, Tuntas, dan Pasti ketika
Seharusnya engkau malu menghadapi permasalahan.
4  
mengucapkan kata-kata yang sejuk (2)Metapologis: Tidak Percaya,
seperti air telaga Vulgar, dan Marah-marah ketika
itu.(Dialog326,Hal-45) berbicara dengan Tuan Urip.
TN. URIP: dik mala. Nasihat ini
aku berikan karena engkau istriku.
Karena aku sangat saying
padamu… percayalah.
(Dialog327,Hal-45)
NY.URIP/KOMALA: kemari, pak
(1)Metaneeds: Rasa Percaya
mardi. Coba panggilkan dukun
kepada dukun.
5 tempat saya biasa pergi. Katakana  
(2)Metapologis: Rasa Tidak
ibu komala mengharapkan
Percaya kepada suami dan Tuhan.
kedatangan beliau.

68
(Dialog107,Hal-20)
NY.URIP/KOMALA: Pak Openg,
kita mulai saja. Begini pak.....saya
ingin Pak Openg menjadi
perantara percakapan saya dengan
wanita yang sudah mati yang kini
berada dalam peti mati ini, itu
fotonya ……(Menunjuk Ke Arah
(1)Metaneeds: Rasa Percaya
Foto Bule Tersebut). Saya akan
kepada dukun.
6 mengajukan beberapa pertanyaan.  
(2)Metapologis: Rasa Tidak
Kemudian saya minta pak Openg
Percaya kepada suami dan Tuhan.
menyampaikan pada wanita itu.
Setelah itu pak Openg katakana
pada saya apa jawaban wanita itu.
Juga sebaliknya. Paham, pak
Openg? (Pak Openg Mengangguk
Sambil Senyum) kita mulai
sekarang. (Dialog262,Hal-37)
NYURIP/KOMALA: (Tertawa
Sinis) Apa kau pikir kau tidak
melakukan hal-hal yang masuk
akal selama ini. Kepasrahanmu
(2)Metapologis: Vulgar dan
7 terhadap kenyataan pahit yang kita 
Tidak Percaya kepada Tuhan.
alami selama ini, dengan berkedok
atas nama Tuhan, apakah itu
termasuk perbuatan yang masuk
akal? (Dialog332,Hal-45)
NYKOMALA: bagaimana? Kita
mulai saja? (Dialog129,Hal-22)
JPUSPA: Sebentar dulu deh.. kita
ngobrol dulu ya?(Dialog130,Hal- (1)Metaneeds: Berjiwa Sosial
8 
22) kepada teman-temannya.
JTIKE: Iya, engga‘ usah kesusu…
mana mas urip jeng mala?
(Dialog131,Hal-22)
EPILOG 10: MASUK JENG
(1)Metaneeds: Berjiwa Sosial
9 WITA. IBU ANWAR DAN IBU 
kepada teman-temannya.
MAKSUM. MEREKA BERBASA –

69
BASI SUASANA RIUH RENDAH.
SALING BERTUKAR CAKAP
DLL. SEJURUS KEMUDIAN.
(Epilog10,Hal-22)

Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

Pemaparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua kepribadian

berdasarkan kebutuhan sosial yang muncul dalam tokoh Nyonya Komala.

Sejalan dengan pendapat Abraham Maslow bahwa cinta tidak boleh

dikacaukan dengan seks yang dapat dipandang sebagai kebutuhan fisiologis

dan tingkah laku seksual ditentukan oleh banyak kebutuhan yang

diantaranya adalah kebutuhan akan cinta dan kebutuhan akan kasih sayang

(Goble, 1987:74). Berikut ini merupakan pemaparan dari aspek kebutuhan

sosial yang dialami oleh tokoh Nyonya Komala.

TN. URIP: dik mala… aku tetap tresno padamu. Aku cinta (63)
NY.URIP/KOMALA: cinta?... cinta yang kau buktikan dengan cara
menghianati cinta itu sendiri. Alangkah agungnya
wujud cintamu. Alangkah seburnya rumah ini dengan
deburan cintamu. Betapa inginya aku mengabadikan
keagungan cintamu dalam kalbuku. Seharusnya
pemerintah menganugrahimu bintang emas untuk rasa
cintamu yang agung itu (64)

Dialog 63 dan 64, sebuah percakapan antara Tuan Urip dan

Nyonya Komala. Tokoh Tuan Urip yang bertanggung jawab dan sangat

mencintai Nyonya Komala. Akan tetapi, pernyataan yang diberikan oleh

Tuan Urip membuahkan hasil yang sangat buruk. Nyonya Komala muak

dengan kata-kata yang diberikan oleh Tuan Urip. Kata-kata cinta tidak

70
membuktikan bahwa rumah tangga mereka berjalan dengan damai. Nyonya

Komala tidak percaya dengan rasa cinta dan kasih sayang yang diberikan

karena ia merasa dikhianati dengan cara berselingkuh dengan wanita bule

selama di Manila.

Dialog 63 dan 64 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

sosial bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala. Kepribadian

yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke dalam kepribadian

yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri tidak ada rasa percaya, rasa

muak, benci, dan suka marah-marah. Kepribadian rasa tidak percaya lagi

kepada Tuan Urip karena merasa dikhianati selama dua belas tahun lamanya

sehingga ia merasa muak dengan kata-kata yang dikeluarkan oleh Tuan

Urip. Nyonya Komala tidak henti-hentinya marah kepada Tuan Urip sebagai

tempat pelampiasan untuk melepas rasa amarah.

NY.URIP/KOMALA: Oya, saya lupa. Margarette, saya ingin berdialog


dengan kau secara wanita dengan wanita. Bukan
sebagai istri pertama dengan istri ke dua. Kita harus
jujur dan terbuka dalam dialog ini. Paham …? Saya
ingin mengajukan pertanyaan pertama, margarette
mengapa engkau mencintai Urip? (280)

Dialog 280, tokoh Nyonya Komala tidak merasakan rasa cinta dan

kasih sayang yang diberikan oleh Tuan Urip. Nyonya Komala hidup sendiri

selama dua belas tahun sehingga hubungan mereka berdua semakin lama

semakin memudar. Tokoh Nyonya Komala sedang berdialog mengajukan

sebuah pertanyaan dengan mayat wanita bule. Nyonya Komala

memposisikan dirinya dan wanita bule itu sebagai sesama wanita bukan

sebagai istri pertama dan istri kedua yang menegaskan bahwa ia tidak ingin

71
diduakan oleh wanita bule. Nyonya Komala juga menegaskan apa yang

sebenarnya terjadi sewaktu Tuan Urip di Manila sehingga ia meminta untuk

berdialog dengan jujur.

NY.URIP/KOMALA: (Memotong) Sudahlah. Aku bosan mendengarnya… kau


harus melakukan permintaan dukun itu untukku, untuk
istri yang katanya kau cintai. Barangkali kesediaanmu
bisa menjadi buktirasa cintamu padaku. (334)

Dialog 334, tokoh Nyonya Komala muak dan bosan apa yang

dikatakan Tuan Urip. Nyonya Komala meminta sebuah pembuktian dari

Tuan Urip bahwa dirinya masih mencintai Nyonya Komala. Nyonya

Komala ingin melihat pembuktian dengan apa yang dikatakan oleh dukun

tersebut harus dituruti oleh Tuan Urip sebagai bentuk rasa cinta, kasih

sayang, dan bentuk loyalitas kepadanya.

NY.URIP/KOMALA: (Sinis) bagus.. bagus sekali isi khotbahmu barusan.


Jauh lebih bagus dibandingkan apa yang pernah aku
dengar di TV. Ringkas, jelas dan berbobot… Tapia pa
yang tlah kau perbuat suamiku yang saleh? Seharusnya
engkau malu mengucapkan kata-kata yang sejuk seperti
air telaga itu.(326)
TN. URIP: dik mala. Nasihat ini aku berikan karena engkau istriku.
Karena aku sangat saying padamu… percayalah. (327)

Dialog 326 dan 327, tokoh Nyonya Komala merasa sinis terhadap

isi nasihat yang dikatakan oleh Tuan Urip. Nasihat berupa bentuk kasih

sayang Tuan Urip terhadap Nyonya Komala bahwa ia harus mematuhi

agama mereka agar terhindar dari jalan yang sesat. Akan tetapi, rasa cinta

dan kasih sayang yang dirasakan oleh Nyonya Komala semakin memudar

dan hilangnya rasa percaya karena perselingkuhan. Tokoh Nyonya Komala

72
mendapatkan bentuk rasa cinta dan kasih sayang dari Tuan Urip berupa

sebuah nasihat, tetapi Nyonya Komala tidak mempercayainya lagi.

Dialog 280, 334, 326, dan 327 menjelaskan bahwa dalam

pemenuhan kebutuhan sosial bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya

Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong

ke dalam dua jenis kepribadian yaitu, kepribadian yang sehat (Metaneeds)

dengan ciri-ciri bertanggung jawab, tuntas, dan pasti ketika ia menghadapi

permasalahan tersebut. Nyonya Komala sangat detail dalam menyelesaikan

masalah ketika ia berhadapan dengan Tuan Urip sehingga alasan-alasannya

tidak mempengaruhi diri Nyonya Komala. Sedangkan kepribadian yang

tidak sehat (Metapologis) berupa rasa tidak percaya, vulgar, dan suka

marah-marah. kepribadian tersebut terbukti ketika ia tidak percaya lagi

dengan omongan dari Tuan Urip sehingga melibatkan sebuah kepercayaan

terhadap agamanya secara terang-terangan dengan nada dan gaya bicara

yang tidak ramah, tidak baik, dan suka marah-marah.

NY.URIP/KOMALA: kemari, pak mardi. Coba panggilkan dukun tempat saya


biasa pergi. Katakana ibu komala mengharapkan
kedatangan beliau. (107)

Dialog 107, tokoh Nyonya Komala meminta bantuan kepada Pak

Mardi untuk memanggilkan dukun langganan bahwa Nyonya Komala

mengharapkan kehadirannya guna membantu permasalahan rumah tangga.

NY.URIP/KOMALA: Pak Openg, kita mulai saja. Begini pak.....saya ingin


Pak Openg menjadi perantara percakapan saya dengan
wanita yang sudah mati yang kini berada dalam peti
mati ini, itu fotonya ……(Menunjuk Ke Arah Foto Bule

73
Tersebut). Saya akan mengajukan beberapa
pertanyaan. Kemudian saya minta pak Openg
menyampaikan pada wanita itu. Setelah itu pak Openg
katakana pada saya apa jawaban wanita itu. Juga
sebaliknya. Paham, pak Openg? (Pak Openg
Mengangguk Sambil Senyum) kita mulai sekarang.
(262)

Dialog 262, tokoh Nyonya Komala merasakan hubungan sosial

dengan kehadiran dukun walaupun bukan langganannya, asalkan ia

menerima selagi masih percaya dengan Dukun dan Pak Mardi. Dukun

sukarela membantu Nyonya Komala sehingga rasa sosial yang dirasakan

terbangun kuat hingga mempercayai dukun sebagai sebuah solusi.

Dialog 107 dan 262 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan

kebutuhan sosial bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam dua jenis kepribadian, yaitu kepribadian yang sehat (Metaneeds)

dengan ciri-ciri berupa rasa percaya yang tinggi terhadap dukun. Sedangkan

kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) berupa rasa tidak percaya

kepada suami dan menduakan Tuhan sehingga kepercayaan terhadap suami

dan agamanya runtuh dan pudar.

NYURIP/KOMALA: (Tertawa Sinis) Apa kau pikir kau tidak melakukan hal-
hal yang masuk akal selama ini. Kepasrahanmu
terhadap kenyataan pahit yang kita alami selama ini,
dengan berkedok atas nama Tuhan, apakah itu
termasuk perbuatan yang masuk akal? (332)

Dialog 332 menjelaskan hal yang serupa dengan dialog

sebelumnya. Dialog 332, menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

sosial bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala. Kepribadian

74
yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke dalam jenis

kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri kepribadian

yang vulgar, tidak percaya, dan kepribadian buruk lainnya. Tokoh Nyonya

Komala tidak mempercayai bahwa Tuhan dapat membantu dirinya

dikarenakan kepercayaan terhadap Tuan Urip sudah menghancurkan

sehingga berpaling kepada dukun sebagai tempat menaruh rasa percaya.

Jiwa sosial terhadap Tuan Urip semakin melemah sehingga jauh dari agama

dan sebaliknya ia memiliki jiwa sosial yang kuat kepada dukun sebagai

tempat menaruh rasa percaya.

NYKOMALA: bagaimana? Kita mulai saja? (129)


JPUSPA: Sebentar dulu deh.. kita ngobrol dulu ya?(130)
JTIKE: Iya, engga‘ usah kesusu… mana mas urip jeng mala?
(131)

Dialog 130, 131, dan 132 menjelaskan percakapan teman-teman

Nyonya Komala. Nyonya Komala ingin memulai arisan agar cepat selesai

guna menutupi permasalahan rumah tangga mereka tidak ketahuan. Akan

tetapi, Jeng Puspa dan Jeng Tike menyanggah mulainya kegiatan tersebut

agar suasana tidak formal dan bahagia. Mereka kemudian berbasa-basi atau

ngobrol yang bisa dikatakan sebagai ibu-ibu sosialita.

EPILOG 10: MASUK JENG WITA. IBU ANWAR DAN IBU


MAKSUM. MEREKA BERBASA – BASI SUASANA
RIUH RENDAH. SALING BERTUKAR CAKAP DLL.
SEJURUS KEMUDIAN.

Epilog 10, menegaskan bahwa tokoh Nyonya Komala memiliki

ruang lingkup sosialita yang tinggi seperti dialog sebelumnya.

75
Dialog 129, 130, 131, dan Epilog 10 menjelaskan bahwa dalam

pemenuhan kebutuhan sosial bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya

Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh tokoh Nyonya Komala tersebut

tergolong ke dalam jenis kepribadian yang sehat (Metaneeds) yaitu, dengan

ciri-ciri kepribadian yang berjiwa tinggi dalam berteman, bersosial, dan

menjalin hubungan relasi sehingga tokoh Nyonya Komala memiliki banyak

teman bergaul.

4.4 Kepribadian dalam Kebutuhan Penghargaan

Seseorang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri,

lebih mampu, dan lebih produktif. Jika harga diri merasa tidak terpenuhi

akan diliputi rasa rendah diri dan tidak berdaya yang dapat menimbulkan

rasa putus asa dan tingkah laku neurotik (Minderop, 2018:303). Harga diri

yang paling stabil adalah harga diri yang paling sehat, dan tumbuh dari

penghargaan yang wajar dari orang lain. Berikut adalah pembahasan dari

kebutuhan penghargaan.

Tabel 4.4 Kebutuhan Penghargaan

Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
NY.URIP/KOMALA: (Marah)
sudah ku katakana jangan bawa-
(2)Metapologis:Tidak Percaya,
bawa nama Tuhan dalam masalah
1  Tidak Menghargai, dan Vugar
ini. Ini urusan aku dengan wanita
kepada Tuhan.
bule gendakmu itu, titik!
(Dialog324,Hal-44)
NY.URIP/KOMALA: Maksudku
(2)Metapologis: Emosi dan
memang bukan itu. Tapi aku tidak
2  Pikiran yang Negatif ketika
peduli dengan maksud-maksudmu.
dirinya merasa tidak dihargai.
Sementara aku merintih

76
mendambakan seorang anak, kau
berkubang dalam timbunan buku-
bukumu untuk melariakn diri dari
kenyataan pahit ini dengan
berkedok dengan kepasrahana atas
nama Tuhan. (Ketawa Sinis) Dan
semua itu kau namakan
kebahagiaan? kebahagiaan kita
berdua ? (Dialog80,Hal-16)
NY.URIP/KOMALA: (Marah
Besar) Brengsek ! sudah merampok
suami orang malah ngentuti !
(Pada Dukun) Pak Openg, (2)Metapologis:Tegas ketika
3 katakana pada wanita bule itu, dia  memarahi wanita bule karena tidak
harus minta maaf pada saya. Dia mengahargai orang.
harus menghormati adat orang
timur, tidak sopan kentut di muka
khalayak. (Dialog287,Hal-41)
J MERRY: Jeng Mala , kok pinter
bener ngatur ruangan ?
(Dialog161,Hal-26)
J TIKE:Iya… serasi betul, ya jeng
puspa? Jeng mala kayaknya punya
(1)Metaneeds: Baik Hati dan
bakat seni. Ruangan ini sungguh
4  Harmonis ketika kedatangan
nyaman
teman-teman arisan.
rasanya…(Dialog162,Hal-26)
J PUSPA: kita jadi kerasan duduk
disini. Sejuk dan nyaman seperti
ditaman. Apa sih rahasianya,
jeng?(Dialog163,Hal-26)
J TIKE: Jeng mala ‗kan sangat
beruntung, engga ada salahnya (1)Metaneeds: Baik Hati dan
5 bagi-bagi sedikit buat kita, temen –  Harmonis ketika kedatangan
temen arisan, jeng mala. Boleh ya, teman-teman arisan.
jeng? (Dialog221,Hal-32)
EPILOG20: SEMUANYA (1)Metaneeds: Baik Hati dan
6 TAMPAKNYA SANGAT  Harmonis ketika kedatangan
BERSELERA PADA PETI AMTI teman-teman arisan.

77
TERSEBUT. MEREKA
MEMANDANG DAN
MEMEGANG PETI MATI
TERSEBUT BERULANG-
ULANGDAN MENGATAKAN
KATA-KATA PUJIAN SEPERTI
TADI. TIBA–TIBA JENG TIKE
MENGAMBIL FOTO YANG
KEBETULAN TERLETAK DIATAS
PETI MATI ITU. BABU LUPA
MEMASUKKAN FOTO ITU
KEDALAM KOPER,
(Epilog20,Hal-30)
TN. URIP: (sambil mengenakan
pakaiannya) Ya, Anda telah berada
dalam ruang tamu rumah saya.
Tapi anda telah berlaku tidak (1)Metaneeds:Tegas ketika
7 
sopan. (Dialog356,Hal-48) dihadirkan oleh laki-laki seram.
NY.KOMALA: Apa maksud anda
memasuki rumah kami tanpa izin?
(Dialog357,Hal-48)
POLISI: Maaf, kami khawatir tuan
sekeluarga kurang dapat berperan
sebaik seperti sekarang ini. Jika
sebelumnya kami beritahu. Kami
ingin menumpas sindikat ini
sampai ke akar-akarnya. (Sikap
Sempurna) Untuk segala bantuan
(1)Metaneeds:Menerima
keluarga tuan, atas nama angkatan
Keadaan atau Kenyataan ketika
8 kepolisian, kami mengucapkan 
mengetahui kejadian yang
banyak – banyak terima kasih.
sebenarnya.
Keluarga tuan telah menjadi
pahlawan pembangunan dan
negarawan yang berbakti pada
negara. (Menjabat Tangan Tuan
Dan Nyonya Urip) kami mohon
diri. (Kepada Pak Openg Dan Pak
Mardi). Bapak berdua kami minta

78
untuk ikut denagn kami ke markas.
Ada beberapa keterangan yang
kami butuhkan... (Dialog381,Hal-
52)

Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

Pemaparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua kepribadian

berdasarkan kebutuhan penghargaan yang muncul dalam tokoh Nyonya

Komala. Sejalan dengan pendapat Abraham Maslow bahwa setiap orang

memiliki dua kategori kebutuhan akan penghargaan, yaitu penghargaan

internal yang meliputi harga diri, penguasaan, kecukupan, prestasi,

ketidaktergantungan, kepercayaan diri, dan kebanggaan terhadapat diri

sendiri, dan juga penghargaan eksternal yang meliputi motivasi, prestise,

pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, menjaga nama baik, dan

apresiasi dari orang lain terhadap diri sendiri (Minderop, 2018:303)..

Berikut ini merupakan pemaparan dari aspek kebutuhan penghargaan yang

dialami oleh tokoh Nyonya Komala.

NY.URIP/KOMALA: (Marah) sudah ku katakana jangan bawa-bawa nama


Tuhan dalam masalah ini. Ini urusan aku dengan
wanita bule gendakmu itu, titik! (324)

Dialog 324, tokoh Nyonya Komala tidak menghargai pada

perjuangan yang ia lakukan selama semasa hidupnya. Ketika itu, tokoh

Nyonya Komala yang sedang berdialog dengan Tuan Urip dan ia

mengatakan dengan bahasa melarang bahwa tidak untuk membawa atau

mengatasnamakan Tuhan dalam masalah rumah tangga. Tokoh Nyonya

79
Komala tidak menghargai adanya Tuhan yang selama ini selalu menemani

ketika sendiri sehingga bisa bertahan hidup. Disaat hadirnya sebuah peti

mati, ia tidak percaya lagi dengan suaminya dan Tuhan. Dari rasa kesepian

tersebut, ia tidak menghargai proses hidup.

Dialog 324 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

penghargaan bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam jenis kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri rasa

tidak percaya, tidak menghargai, dan vulgar atau terang-terangan.

Kepribadian tokoh Nyonya Komala tersebut yaitu ketika tokoh Nyonya

Komala tidak percaya lagi kepada Tuhan sehingga tidak ingin melibatkan

dalam penyelesaian masalah rumah tangga mereka, tokoh Nyonya Komala

tidak menghargai suatu kehidupan yang ia jalani bahwa ia merasa ditinggal

sendirian tanpa percaya adanya Tuhan dan kejadian tersebut secara terang-

terangan diucapkan tokoh Nyonya Komala kepada Tuan Urip.

NY.URIP/KOMALA: Maksudku memang bukan itu. Tapi aku tidak peduli


dengan maksud-maksudmu. Sementara aku merintih
mendambakan seorang anak, kau berkubang dalam
timbunan buku-bukumu untuk melariakn diri dari
kenyataan pahit ini dengan berkedok dengan
kepasrahana atas nama Tuhan. (Ketawa Sinis) Dan
semua itu kau namakan kebahagiaan? kebahagiaan kita
berdua ? (80)

Dialog 80, tokoh Nyonya Komala merasa tidak dihargai oleh Tuan

Urip ketika ia menjalani hidup sebagai seorang istri. Nyonya Komala yang

sedang merintih mendambakan seorang anak justru menyalahkan Tuan Urip

yang sedang sibuk-sibuknya belajar dengan timbunan buku-buku sebagai

80
bentuk alasan untuk melarikan diri dari kenyataan pahit yang dialami tokoh

Nyonya Komala sehingga semua itu berkedok dengan mengatasnamakan

Tuhan. Tokoh Nyonya Komala yang semulanya ingin merasakan

kebahagian berupa anak kini sebaliknya ia merasa tidak dihargai sama sekali

saat sendiri menjalani hidup.

Dialog 80 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

penghargaan bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam jenis kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) berupa emosi dan

pikiran negatif lainnya ketika ia sudah merasa tidak dihargai sehingga

berpendapat bahwa Tuan Urip tidak memikirkan hidupnya. Padahal, Tuan

Urip belajar di Manila demi kepentingan hidup bersama untuk kedepannya.

Akibatnya, Nyonya Komala merasa tidak dihargai dalam menjalani hidup.

NY.URIP/KOMALA: (Marah Besar) Brengsek ! sudah merampok suami


orang malah ngentuti ! (Pada Dukun) Pak Openg,
katakana pada wanita bule itu, dia harus minta maaf
pada saya. Dia harus menghormati adat orang timur,
tidak sopan kentut di muka khalayak. (287)

Dialog 287, tokoh Nyonya Komala dalam pemenuhan kebutuhan

akan rasa penghargaannya tidak terpenuhi karena etika yang tidak

sepantasnya dilakukan oleh wanita bule bahwa ia sedang buang angin tepat

dihadapan Nyonya Komala. Hal tersebut justru membuat tokoh Nyonya

Komala merasa tidak dihargai oleh wanita bule dan tidak menghormati adat

orang timur.

81
Dialog 287 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

penghargaan bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam dua jenis kepribadian yaitu, kepribadian yang tidak sehat

(Metapologis) dengan ciri-ciri suka marah-marah ia dikentuti sehingga tidak

tenang dalam menghadapi kondisi tersebut. Sedangkan kepribadian yang

sehat (Metaneeds) berupa tegas yaitu ketika ia memarahi wanita bule saat

sedang dikentuti dan secara spontan ia menegaskan untuk meminta maaf

agar budaya dan adat orang timur terjaga dan dihargai.

J MERRY: Jeng Mala , kok pinter bener ngatur ruangan ? (161)


J TIKE: Iya… serasi betul, ya jeng puspa? Jeng mala kayaknya
punya bakat seni. Ruangan ini sungguh nyaman
rasanya…(162)
J PUSPA: kita jadi kerasan duduk disini. Sejuk dan nyaman
seperti ditaman. Apa sih rahasianya, jeng?(163)

Dialog 161, 162, dan 163 menjelaskan bahwa teman-teman Nyonya

Komala sedang basa-basi mengenai suasana ruangan Nyonya Komala

sehingga merasa nyaman. Akibat dari suasana tersebut, tokoh Nyonya

Komala medapatkan pujian karena kehadiran peti mati yang menjadi nilai

tambahan pujian bahwa rumah tersebut sangat indah.

J TIKE: Jeng mala ‗kan sangat beruntung, engga ada salahnya


bagi-bagi sedikit buat kita, temen – temen arisan, jeng
mala. Boleh ya, jeng? (221)

Dialog 221, tokoh Nyonya Komala mendapatkan rasa penghargaan

dari faktor luar berupa pujian yang berpotensi menjadi motivasi atau

dorongan hidup dalam menjalani aktivitas. Tokoh Nyonya Komala

82
mendapatkan pujian dari salah satu temannya yaitu Jeng Tika bahwa

Nyonya Komala termasuk orang yang beruntung karena memiliki

kehidupan yang didambakan teman-temannya baik itu berupa barang-barang

yang dimiliki maupun suami yang mempunyai kepribadian baik dari

pandangan teman-teman Nyonya Komala.

Dialog 161, 162, 163, dan 221 menjelaskan bahwa dalam

pemenuhan kebutuhan penghargaan bisa mempengaruhi kepribadian tokoh

Nyonya Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut

tergolong ke dalam jenis kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-

ciri yaitu, baik hati dan harmonis. Kepribadian tersebut dijelaskan ketika

tokoh ia baik hati dan bersikap harmonis sehingga teman-temannya merasa

nyaman dan aman saat berada di tempat tersebut walaupun keadaan fasilitas

yang cukup sederhana.

EPILOG 20: SEMUANYA TAMPAKNYA SANGAT BERSELERA


PADA PETI AMTI TERSEBUT. MEREKA
MEMANDANG DAN MEMEGANG PETI MATI
TERSEBUT BERULANG-ULANGDAN MENGATAKAN
KATA-KATA PUJIAN SEPERTI TADI. TIBA – TIBA
JENG TIKE MENGAMBIL FOTO YANG KEBETULAN
TERLETAK DIATAS PETI MATI ITU. BABU LUPA
MEMASUKKAN FOTO ITU KEDALAM KOPER,.

Epilog 20, sebagai penguat data yang serupa pada dialog

sebelumnya yaitu, ketika tamu Nyonya Komala mendapatkan sebuah pujian

yang disebabkan oleh hadirnya sebuah peti mati sebagai tanda keberhasilan

keluarga dalam memiliki barang antik sehingga tamu Nyonya Komala

merasa nyaman ketika berada di ruang tamu.

83
TN. URIP: (sambil mengenakan pakaiannya) Ya, Anda telah
berada dalam ruang tamu rumah saya. Tapi anda telah
berlaku tidak sopan. (356)
NY.KOMALA: Apa maksud anda memasuki rumah kami tanpa izin?
(357)

Dialog 356 dan 357, tokoh Tuan Urip dan Nyonya Komala merasa

terkejut ketika kedatangan orang asing bertampang seram. Atas kehadiran

dua orang laki-laki bertampang seram tersebut, keduanya merasa tidak

dihargai seolah-olah etika dalam bertamu tidak tercermin pada kejadian

tersebut sehingga membuatnya merasa kesal.

Dialog 356 dan 357, menjelaskan bahwa dalam pemenuhan

kebutuhan penghargaan bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya

Komala. Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong

ke dalam jenis kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri

kepribadian yang tegas ketika tokoh ia dihadirkan dengan laki-laki seram

dan secara langsung mengambil sikap tegas kepada tamu tersebut bahwa ia

telah beretika tidak sopan karena memasuki rumah tanpa izin.

POLISI: Maaf, kami khawatir tuan sekeluarga kurang dapat


berperan sebaik seperti sekarang ini. Jika sebelumnya
kami beritahu. Kami ingin menumpas sindikat ini
sampai ke akar-akarnya. (Sikap Sempurna) Untuk
segala bantuan keluarga tuan, atas nama angkatan
kepolisian, kami mengucapkan banyak – banyak terima
kasih. Keluarga tuan telah menjadi pahlawan
pembangunan dan negarawan yang berbakti pada
negara. (Menjabat Tangan Tuan Dan Nyonya Urip)
kami mohon diri. (Kepada Pak Openg Dan Pak Mardi).
Bapak berdua kami minta untuk ikut denagn kami ke
markas. Ada beberapa keterangan yang kami
butuhkan...(381)

84
Dialog 381, tokoh Nyonya Komala dan sekeluarga mendapatkan

sebuah apresiasi dan penghargaan dari pihak kepolisian karena sudah

membantu secara tidak sadar. Kejadian tak terduga tersebut membuat pihak

kepolisian merasa terbantu untuk menangani kasus kriminal penyebaran

narkotika. Nyonya Komala dan sekeluarga yang tidak tahu-menahu kejadian

itu merasa heran dan aman karena masalah sudah terpecahkan bahwa ada

sebuah salah paham. Pihak kepolisian meminta maaf dan berterima kasih

banyak kepada pihak keluarga Nyonya Komala. Tokoh Nyonya Komala

menerima dan memaklumi kasus tersebut.

Dialog 381 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

penghargaan bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam jenis kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri menerima

keadaan ketika tokoh Nyonya Komala menerima kejadian yang dapat

menimbulkan konflik karena sifat yang darurat keadaan darurat. Selain itu,

ia memiliki sikap percaya yang tinggi dan malu atas perilaku sebelumnya

sehingga hal ini dapat merubah kepribadian tokoh Nyonya Komala lebih

baik untuk menjalani kehidupan selanjutnya.

4.5 Kepribadian dalam Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan ini merupakan pencapaian semua potensi manusia akan

kebutuhan inheren, kapasitas, dan pengembangan potensi yang dilaksanakan

secara maksimal (Minderop, 2018:307). Dengan demikian, kebutuhan

aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang untuk

menunjukkan potensi yang dimiliki guna mendapatkan kepuasan pada diri

85
sendiri dengan melakukan hal-hal yang ingin dilakukan untuk lebih

memahami perkembangan kepribadian yang dimiliki. Berikut adalah

pembahasan dari kebutuhan aktualisasi diri.

Tabel 4.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
NY.KOMALA: Mas Urip, masih
ingatkah kau ketika kau melamarku
pada orang tuaku. Waktu itu aku
merasa engkau merenggutkuksn
diriku dari bangku sekolahku.
Padahal ketika itu aku tengah
bergumul dengan buku-buku
pelajaran untuk menghadapi ujian
akhir sekolahku. Namun cepat aku
usaikan masa sekolahku. Aku tak
kecewa ketika itu, karena aku
(2)Metapologis: Putus Asa dan
sadar bahwa seorang wanita
Kehilangan Semangat Hidup
1 disiapkan untukmewujudkan 
ketika mengetahui kejadian
kebahagiaan hidupnya dalam
perselingkuhan.
pengabdiannya pada suami dan
anak-anaknya. Ibuku selalu
mengajarkan itu padaku, aku
percaya apa yang dikatakan. Dia
seorang perempuan yang sangat
baik. Dia telah menyiapkan aku
untuk menjadi permpuan seperti
dirinya. Namun ternyata aku tak
diberi kesempatan untuk
mengemban hakku. (Dialog82,Hal-
16)
NY.KOMALA:(Sambil Menghapus (2)Metapologis: Kehilangan
Air Mata) semua ini memang Semangat Hidup, Tidak Percaya,
2 salahku. Aku tak mampu  Menyalahkan Orang Lain,
melahirkan anak-anakmu, rahimku Vulgar, dan Putus Asa ketika ia
tak mampu menumbuhkan benihmu tahu kenyataan yang menimpa

86
yang subur itu. Dau belas tahun dirinya.
kita membina rumah tangga, kita
hanya menyusuri suasana kosong.
Lengang, tanpa tangis seorang
bayi. Tanpa rengek seorang
bocahpun….Telah banyak dokter
yang kita dayangi tapi mereka
nihil, mereka semuanya
bodoh!mereka tak mampu
membuat sepasang suami istri
bahagia. Bahkan dokter-dokter
bodoh itu menuding diriku. Aku
tidak akan percaya lagi padan
mereka….(Kepada Suaminya)Dan
kau! Kau kini dibarisan mereka.
Kau berada dibarisan orang-orang
yang tidak aku percayai. Selama
ini aku begitu terpesona pada
kesabaranmu. Pada kesabaran
jiwamu menghadapi kenyataan ini.
Namun ternyata aku telah
bercermin diair yang kotor
penuhbangkai yang busuk.
Kepercayaanku padamu telah
membutakan diriku. Sekarang apa
yang kau inginkan?
(Dialog62,Hal-13)
NY.KOMALA: (Perlahan Datar)
Jika aku mendengar tangis seorang
bocah aku merasa dituding seribu
(2)Metapologis: Kehilangan
jemari. Jika aku melihat sebuah
Semangat Hidup, Tidak Percaya,
keluarga yang yang ruang tamunya
Menyalahkan Orang Lain,
3 porak-poranda oleh tangan-tangan 
Vulgar, dan Putus Asa ketika ia
bocah yang tengah bermain, aku
tahu kenyataan yang menimpa
merasa Tuhan sungguh sungguh
dirinya.
tidak adil. (Makin Menaik) Kenapa
diciptakan wanita-wanita malang
seperti diriku, sementara begitu

87
begitu banyak wanita-wanita yang
berlimpah ruah dikaruniai anak ?
kenapa begitu banyak remaja putri
yang hanya oleh nafsunya,
terdorong melahirkan anak di luar
perkawinan diberi kesempatan
untuk menjadi ibu dari anak-
anaknya? Sementara di sini
seorang perempuan yang telah
disahkan agamanya untu menjadi
seorang ibu dari anak-anaknya
yang bakal lahir, menunggu
dengan sia-sia kehadiran seorang
anak ? adilkah itu ?
(Dialog85,Hal-17)
NY.URIP/KOMALA: (Bersiasat)
Baiklah, aku percaya bahwa
engkau sangat saying padaku.
Meskipun aku tak dapat (1)Metaneeds: Emosi yang Bisa
4 melahirkan anak, engkau tidak  Dikendalikan ketika ia sedang
pernah berusaha menceraikan bersiasat kepada Tuan Urip.
diriku. Meskipun kalimat itu telah
lama aku nantikan, aku tlah
siap.(Dialog328,Hal-45)

Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).

Pemaparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua kepribadian

berdasarkan kebutuhan aktualisasi diri yang muncul dalam tokoh Nyonya

Komala. Sejalan dengan pendapat Abraham Maslow yang mengatakan

bahwa kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang mendasari

seseorang untuk mampu menjadi apa yang diinginkan dan didambakan agar

sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap manusia (Goble 1987:47).

88
Berikut ini merupakan pemaparan dari aspek kebutuhan aktualisasi diri yang

dialami oleh tokoh Nyonya Komala.

NY.KOMALA: Mas Urip, masih ingatkah kau ketika kau melamarku


pada orang tuaku. Waktu itu aku merasa engkau
merenggutkuksn diriku dari bangku sekolahku. Padahal
ketika itu aku tengah bergumul dengan buku-buku
pelajaran untuk menghadapi ujian akhir sekolahku.
Namun cepat aku usaikan masa sekolahku. Aku tak
kecewa ketika itu, karena aku sadar bahwa seorang
wanita disiapkan untukmewujudkan kebahagiaan
hidupnya dalam pengabdiannya pada suami dan anak-
anaknya. Ibuku selalu mengajarkan itu padaku, aku
percaya apa yang dikatakan. Dia seorang perempuan
yang sangat baik. Dia telah menyiapkan aku untuk
menjadi permpuan seperti dirinya. Namun ternyata aku
tak diberi kesempatan untuk mengemban hakku. (82)

Dialog 82, tokoh Nyonya Komala menceritakan kembali masa lalunya

ketika ia sudah merasa siap untuk dijadikan istri dari Tuan Urip. Kesiapan

tersebut didukung oleh orang tuanya yang baik hati akan kesiapan anaknya

menjalani hidup baru. Atas kesiapan itu, ia dengan cepat menyelesaikan

sekolahnya sehingga tokoh tidak merasa kecewa ketika itu. Akan tetapi,

keadaan berubah terbalik ketika ia menjalani hidup selama dua belas tahun

lamanya. Nyonya Komala merasa dirinya bukan istri yang baik sehingga

tidak dapat memuaskan suaminya dikarenakan melihat kejadian

perselingkuhan selama Tuan Urip di Manila. Hal ini membuat ia merasa

gagal menjadi seorang istri yang baik.

Dialog 82, menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

aktualisasi diri bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam jenis kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri ia

89
merasa putus asa dan kehilangan semangat hidup ketika mengetahui

kejadian kasus tersebut dengan rasa kecewa bahwa suaminya telah

berselingkuh sehingga merasa putus asa dalam melakukan sesuatu.

NY.KOMALA: (Sambil Menghapus Air Mata) semua ini memang


salahku. Aku tak mampu melahirkan anak-anakmu,
rahimku tak mampu menumbuhkan benihmu yang subur
itu. Dau belas tahun kita membina rumah tangga, kita
hanya menyusuri suasana kosong. Lengang, tanpa
tangis seorang bayi. Tanpa rengek seorang
bocahpun….Telah banyak dokter yang kita dayangi tapi
mereka nihil, mereka semuanya bodoh!mereka tak
mampu membuat sepasang suami istri bahagia. Bahkan
dokter-dokter bodoh itu menuding diriku. Aku tidak
akan percaya lagi padan mereka….(Kepada
Suaminya)Dan kau! Kau kini dibarisan mereka. Kau
berada dibarisan orang-orang yang tidak aku percayai.
Selama ini aku begitu terpesona pada kesabaranmu.
Pada kesabaran jiwamu menghadapi kenyataan ini.
Namun ternyata aku telah bercermin diair yang kotor
penuhbangkai yang busuk. Kepercayaanku padamu
telah membutakan diriku. Sekarang apa yang kau
inginkan? (62)

Dialog 62, tokoh Nyonya Komala tidak memiliki anak dalam

mengaktualisasikan dirinya sehingga ia menyalahkan dirinya yang

dikarenakan tidak mampu melahirkan seorang anak sebagai bentuk rasa

cinta dan menciptakan suatu keturunan. Dua belas tahun lamanya menjalin

hubungan rumah tangga dan tidak ada hasil apa-apa sehingga hidupnya

terasa hampa karena tidak merasakan kedekatan dari Tuan Urip. Atas

kejadian tersebut, tokoh Nyonya Komala tidak memiliki semangat hidup

dan putus asa atas kenyataan yang ia terima selama ini. Tokoh Nyonya

menyalahkan Tuan Urip karena tidak ada rasa bahagia sehingga tidak

percaya lagi kepadanya.

90
NY.KOMALA: (Perlahan Datar) Jika aku mendengar tangis seorang
bocah aku merasa dituding seribu jemari. Jika aku
melihat sebuah keluarga yang yang ruang tamunya
porak-poranda oleh tangan-tangan bocah yang tengah
bermain, aku merasa Tuhan sungguh sungguh tidak
adil. (Makin Menaik) Kenapa diciptakan wanita-wanita
malang seperti diriku, sementara begitu begitu banyak
wanita-wanita yang berlimpah ruah dikaruniai anak ?
kenapa begitu banyak remaja putri yang hanya oleh
nafsunya, terdorong melahirkan anak di luar
perkawinan diberi kesempatan untuk menjadi ibu dari
anak-anaknya? Sementara di sini seorang perempuan
yang telah disahkan agamanya untu menjadi seorang
ibu dari anak-anaknya yang bakal lahir, menunggu
dengan sia-sia kehadiran seorang anak ? adilkah itu ?
(85)

Dialog 85, tokoh Nyonya Komala sangat mengharapkan kehadiran

seorang anak yang dihasilkan oleh bentuk cinta mereka berdua. Harapan

tokoh Nyonya Komala yang tidak mendapatkan seorang anak

mengakibatkan ia sedih dan menyalahkan suaminya, dirinya sendiri, serta

Tuhan bahwa ia sungguh tidak adil karena menciptakan wanita yang malang

seperti dirinya. Tokoh Nyonya Komala membandingkan dirinya dengan

wanita yang di luar sana bahwa ia termasuk wanita yang malang dan tidak

dapat melahirkan seorang anak. Atas kejadian tersebut, tokoh Nyonya

Komala merasa dirinya selalu salah dan tidak memiliki semangat untuk

menjalani hidup.

Dialog 62 dan 85, menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

aktualisasi diri bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam jenis kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) berupa kehilangan

semangat hidup, tidak ada rasa percaya, selalu menyalahkan orang lain,

menyalahkan diri sendiri, vulgar atau terang-terangan, putus asa, dan emosi

91
buruk yang menumpuk. Kepribadian tokoh Nyonya Komala terjadi ketika ia

tahu kenyataan yang ia terima sehingga ia kehilangan semangat hidup dan

putus asa. Tokoh Nyonya Komala juga tidak memilki rasa percaya kepada

suaminya dan juga secara terang-terangan kepada Tuhan, serta pada dirinya

yang selalu merasa bersalah sehingga menimbulkan emosi yang buruk

seperti sedih, marah, dan lainnya.

NY.URIP/KOMALA: (Bersiasat) Baiklah, aku percaya bahwa engkau sangat


saying padaku. Meskipun aku tak dapat melahirkan
anak, engkau tidak pernah berusaha menceraikan
diriku. Meskipun kalimat itu telah lama aku nantikan,
aku tlah siap.(328)

Dialog 328, tokoh Nyonya Komala lelah mendengar omong kosong

Tuan Urip bahwa ia mencintai istrinya sehingga Nyonya Komala bersiasat

bahwa ia percaya pada suaminya jika ia dicintai. Akan tetapi, kenyataan

tidak bisa membuat ia lupa bahwa ia tidak dapat melahirkan seorang anak.

Tokoh Nyonya Komala merasakan bukti cinta suaminya bahwa ia tidak

pernah berusaha untuk diceraikan. Tetapi, ia juga tidak dapat untuk

mengaktualisasikan dirinya berupa memiliki seorang anak dan menjadi

seorang istri yang baik.

Dialog 328 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

aktualisasi diri bisa mempengaruhi kepribadian tokoh Nyonya Komala.

Kepribadian yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke

dalam jenis kepribadian yang sehat (Metaneeds) yaitu, berupa emosi yang

bisa dikendalikan. Kepribadian tersebut terjadi ketika ia bersiasat kepada

Tuan Urip bahwa ia percaya dirinya dicintai dengan pembuktian tidak

92
berusaha untuk diceraikan. Hal ini membuktikan bahwa kepribadian tokoh

Nyonya Komala sedikit dapat dikendalikan dari emosi yang semulanya

buruk kini menjadi perlahan-lahan padam dan tenang.

4.6 Tabel Hasil Analisis Data

Berikut adalah hasil dari keseluruhan aspek kepribadian yang

muncul dalam tokoh Nyonya Komala berdasarkan kajian psikologi

perspektif Abraham Maslow.

No Hierarki Kebutuhan Kepribadian Jumlah Data Total


Metaneeds: (rasa percaya,
betanggung jawab, pasti, 5
dan lengkap)
1 Kebutuhan Fisiologis Metapologis: (butuh 13
bantuan orang lain, takut,
8
egois, dan suka marah-
marah)
Metaneeds: (rasa percaya) 11
Kebutuhan Rasa Aman Metapologis:(tidak 17
2
percaya, vulgar, dan suka 6
marah-marah)
Metaneeds:(rasa percaya
8
dan berjiwa sosial)
3 Kebutuhan Sosial 16
Metapologis:(tidak
8
percaya dan vulgar)
Metaneeds:(rasa percaya,
sikap tegas, dewasa, dan 6
4 Kebutuhan Penghargaan realistik) 9
Metapologis:(tidak
3
percaya dan putus asa)
Metaneeds:(dapat
1
mengontrol emosi positif)
5 Kebutuhan Aktualisasi Diri Metapologis:(putus asa, 4
tidak semangat, dan sulit 3
diprediksi)
Total Data Keseluruhan 59

93
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap naskah

drama Peti Mati karya Yessi Anwar dapat disimpulkan bahwa tokoh

Nyonya Komala memiliki jenis kepribadian, yaitu sebagai berikut:

5.1.1 Kepribadian yang Sehat (Metaneeds)

Kelima kebutuhan dasar manusia tersebut dapat diketahui bahwa

kepribadian sehat (Metaneeds) yang dimiliki oleh tokoh Nyonya Komala,

yaitu lebih dominan kepada tokoh Mbok, Pak Mardi, teman-teman arisan,

dan seorang dukun dikarenakan memiliki kedekatan yang inten saat ia hidup

sendirian sehingga memiliki rasa kepercayaan yang lebih tinggi. Akan

tetapi, kepribadian sehat tokoh Nyonya Komala tidak cukup terpenuhi atau

terpuaskan untuk memenuhi kebutuhan bertingkat yang disebabkan oleh

intensitas kedekatan degan suaminya yaitu Tuan Urip. Adapun hasil dari

kepribadian yang sehat (Metaneeds) berdasarkan lima kebutuhan dasar,

yaitu sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis: Tokoh Nyonya Komala memiliki kepribadian

yang sehat (Metaneeds) berdasarkan kebutuhan fisiologis, yaitu (a)

tokoh Nyonya Komala memiliki rasa sikap percaya yang tinggi kepada

Mbok dan Pak Mardi disaat ia merasa sendiri di rumah sehingga

meminta bantuan agar fisiknya tidak terkuras habis dengan cepat.

Dalam hal ini tokoh Nyonya Komala tidak maksimal memenuhi

kebutuhannya di saat ia sedang sendirian; (b) Tokoh Nyonya Komala

juga memiliki kepribadian yang bertanggung jawab atas tugasnya

94
sebagai seorang ibu rumah tangga bahwa ia harus pasti dan lengkap

dalam menyiapkan segala sesuatu berupa kebutuhan fisik dirumahnya

serta tugas yang lainnya dimana pekerjaan tersebut harus tuntas sampai

selesai, yaitu ketika tamu-tamu arisan segera sampai untuk memberikan

suasana yang nyaman. Akan tetapi, tokoh Nyonya Komala memenuhi

kebutuhan untuk orang lain dan bukan untuk dirinya; (c) Tokoh Nyonya

Komala menyimak dengan serius sebuah informasi dari Mbok agar

permasalahan tersebut dapat selesai dengan cepat secara pribadi

sehingga melibatkan fisiknya untuk mendengarkan sebuah informasi

dengan menggunakan panca indera berupa telinga. Akan tetapi,

kebutuhan fisiologis berupa telinga untuk mendengar hanya sekedar

sementara di waktu tertentu dan setelahnya mengakibatkan tidak

tercapainya menuju kebutuhan selanjutnya, yaitu rasa aman.

2. Kebutuhan Rasa Aman: Tokoh Nyonya Komala memiliki kepribadian

yang sehat (Metaneeds) berdasarkan kebutuhan rasa aman, yaitu (a)

tokoh Nyonya Komala memiliki rasa percaya yang tinggi kepada Mbok

dan Pak Mardi yang selalu menemani ketika sendirian di rumah sebagai

bentuk perlindungan dikarenakan Tuan Urip sedang berada di Manila.

Akan tetapi, bentuk perlindungan yang dilakukan oleh Mbok dan Pak

Mardi kurang masksimal sehingga orang asing dan Polisi dapat

memasuki ruang tamu rumahnya dengan mudah. Hal ini menyebabkan

bahwa tokoh Nyonya Komala kurang mendapatkan sebuah

perlindungan atau privasi dari Mbok dan Pak Mardi sehingga

95
mengakibatkan kebutuhan rasa aman kurang terpenuhi atau kurang

maksimal dalam kebutuhannya.

3. Kebutuhan Sosial: Tokoh Nyonya Komala memiliki kepribadian yang

sehat (Metaneeds) berdasarkan kebutuhan Sosial ,yaitu (a) tokoh

Nyonya Komala memiliki pertemanan yang lumayan bagus dengan ibu-

ibu sosialita, dan bahkan ia menyimpan kepercayaan yang tinggi kepada

dukun, Mbok, dan Pak Mardi. Akan tetapi, tokoh Nyonya Komala lebih

intens bersosial dengan teman-teman arisan, Mbok, dan Pak Mardi.

Selain itu, sosok dukun yang menjadikan tempat kepercayaannya

bahwa tokoh Nyonya Komala kurang mendapatkan rasa kenyamanan

dan kasih sayang dari seorang suami sehingga dalam kebutuhan ini

kurang terpenuhi oleh Tuan Urip sebagai sosok suami.

4. Kebutuhan Penghargaan: Tokoh Nyonya Komala memiliki

kepribadian yang sehat (Metaneeds) berdasarkan kebutuhan

penghargaan, yaitu (a) tokoh Nyonya Komala memiliki rasa percaya,

sikap tegas, dan menerima suatu keadaan ketika tokoh Nyonya Komala

dihadapi oleh orang yang tidak menghargainya seperti wanita bule dan

laki-laki serem sehingga tokoh Nyonya Komala bertindak tegas dalam

menyikapi hal tersebut. Akan tetapi, tokoh Nyonya Komala tidak

memenuhi kebutuhannya berupa penghargaan; (b) Selain itu, tokoh

Nyonya Komala bersikap dewasa dan menerima keadaan ketika polisi

meminta maaf, menghargai perjuangan keluarga, dan memberitahukan

kejadian yang sebenarnya terjadi. Tetapi bentuk penghargaanya tidak

membuahkan menuju tingkat aktualisasi diri karena bersifat sementara

96
di waktu tertentu; (c) Tokoh Nyonya Komala juga bersikap dewasa

ketika bersama teman-temannya yang membuat mereka merasakan rasa

kenyamanan. Tetapi tidak untuk Tuan Urip, sebagai sosok suami yang

memberikan penghargaan sebagai sosok istri. Justru rasa penghargaan

lebih dominan diberikan oleh teman-temannya sehingga kebutuhan

penghargaan kurang terpenuhi ke tingkat selanjutnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri: Tokoh Nyonya Komala memiliki

kepribadian yang sehat (Metaneeds) berdasarkan kebutuhan aktualisasi

diri, yaitu (a) tokoh Nyonya Komala memiliki kepribadian yang dapat

mengendalikan dirinya dari emosi buruk. Ketika itu, Tokoh Nyonya

Komala sedang bersiasat dan memiliki sedikit rasa percaya kepada

suaminya sehingga ia ingin menyampaikan sesuatu mengenai ketidak

tercapaiannya memiliki seorang anak dan menjadi istri yang baik.

Dalam kebutuhan ini, tokoh Nyonya Komala tidak dapat memenuhi

kebutuhannya karena tidak dapat menjadi sosok istri yang baik dan

tidak dapat melahirkan seorang anak karena intensitas kedekatan suami

istri yang sangat kurang.

5.1.2 Kepribadian yang Tidak Sehat (Metapologis)

Kelima kebutuhan dasar manusia tersebut dapat diketahui bahwa

kepribadian tidak sehat (Metapologis) yang dimiliki oleh tokoh Nyonya

Komala yaitu, lebih dominan kepada tokoh Tuan Urip sebagai seorang

suami yang dikarenakan tidak memiliki kedekatan yang inten saat ia hidup

sendirian sehingga menimbulkan kecurigaan dengan pembuktian mayat

wanita bule sebagai selingkuhan di Manila melalui seorang dukun. Hal ini

97
menyebabkan hilangnya rasa kepercayaan yang tinggi kepada suami dan

juga melibatkan Tuhan secara terang-terangan. Akan tetapi, tokoh Nyonya

Komala dapat memenuhi kebutuhannya walaupun dengan cara atau

kepribadian yang tidak sehat (Metapologis). Adapun hasil dari kepribadian

yang tidak sehat (Metapologis) berdasarkan lima kebutuhan dasar, yaitu

sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis: Tokoh Nyonya Komala memiliki kepribadian

yang tidak sehat (Metapologis) berdasarkan kebutuhan fisiologis, yaitu

(a) tokoh Nyonya Komala selalu membutuhkan bantuan orang lain

seperti meminta tolong kepada Mbok dan Pak Mardi agar tenaganya

tidak cepat terkuras sehingga tokoh Nyonya Komala memenuhi

kebutuhannya dengan cara tidak sehat atau Metapologis. (b) Tokoh

Nyonya Komala seperti merasa terancam atau takut atas kehadiran peti

mati sehingga melibatkan fisiknya secara dalam hingga merasa

ketakutan. Selain itu, alat sensoris tokoh Nyonya Komala juga terlibat

ketika sedang marah besar dan melempar sesuatu sehingga ia

memenuhi kebutuhan fisiologis dengan cara tidak sehat. (c) Tokoh

Nyonya Komala juga terlalu cepat mengambil keputusan bahwa dirinya

merasa dikhianati atas kehadiran peti mati sehingga ia merasa marah

besar dan menyebabkan kelelahan.

2. Kebutuhan Rasa Aman: Tokoh Nyonya Komala memiliki kepribadian

yang tidak sehat (Metapologis) berdasarkan kebutuhan rasa aman, yaitu

(a) ketika tokoh Nyonya Komala dipertemukan kembali oleh suaminya

yang bernama Tuan Urip. Hubungan dengan suaminya tidak memiliki

98
rasa percaya lagi karena sudah dicurigai sejak Tuan Urip berada di

Manila dengan bantuan kepercayaan seorang dukun. Hal itu membuat

tokoh Nyonya Komala sangat jauh dengan suami dan Tuhan sehingga

imannya goyah dan menyebabkan penghinaan secara terang-terangan

kepada Tuhan bahwa ia tidak mendapatkan perlindungan dan rasa

nyaman lagi dari seorang suami dan dari Tuhan. Semua ini ia

lampiaskan kepada Tuan Urip karena telah melakukan perselingkuhan

selama belajar di Manila.

3. Kebutuhan Sosial: Tokoh Nyonya Komala memiliki kepribadian yang

tidak sehat (Metapologis) berdasarkan kebutuhan Sosial yaitu (a) ketika

tokoh Nyonya Komala dipertemukan kembali oleh suaminya.

Hubungan dengan suaminya tidak memiliki rasa percaya sejak Tuan

Urip berada di Manila dengan bantuan kepercayaan orang dukun. Hal

itu membuat tokoh Nyonya Komala memiliki jiwa lingkup sosial yang

buruk sehingga sangat jauh dengan suami dan tidak percaya kepada

Tuhan sehingga menyebabkan penghinaan secara terang-terangan

kepada Tuhan bahwa tidak ada yang bisa dipercaya selain bantuan

seorang dukun. Dari segi kebutuhan sosial, tokoh Nyonya Komala

sudah memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara tidak sehat yaitu

bersosial dekat dengan seorang dukun.

4. Kebutuhan Penghargaan: Tokoh Nyonya Komala memiliki

kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) berdasarkan kebutuhan

penghargaan yaitu (a) ketika hubungan tokoh Nyonya Komala dengan

suaminya tidak memiliki rasa percaya yang tinggi sehingga melibatkan

99
kepercayaan terhadap Tuhan. Hal itu membuat tokoh Nyonya Komala

merasa putus asa dan kehilangan semangat hidup karena merasa

perjuangan menjalani hidup tidak dihargai oleh suaminya dengan

pembuktian berselingkuh di Manila. Akan tetapi, tokoh Nyonya

Komala dapat dihargai oleh seorang dukun sebagai tempat

kepercayaannya sehingga ia memenuhi kebutuhan dengan cara tidak

sehat atau Metapologis.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri: Tokoh Nyonya Komala memiliki

kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) berdasarkan kebutuhan

aktualisasi diri yaitu ketika hubungan tokoh Nyonya Komala dengan

suaminya tidak memiliki rasa percaya yang dikarenakan bukti cinta

mereka berdua telah pudar sehingga tidak memiliki seorang anak dan

menjadi seorang istri yang baik dalam mengaktualisasikan dirinya. Hal

ini membuat tokoh Nyonya Komala tidak memiliki semangat, putus

asa, dan tingkah laku yang sulit atau tidak dapat diprediksi dengan hasil

ia selalu menyalahkan dirinya bahkan melibatkan Tuhan sekalipun.

Dalam kebutuhan ini, dapat dijelaskan bahwa tokoh Nyonya Komala

tidak dapat memenuhi kebutuhannya.

5.1.3 Jenis Kepribadian Tokoh Nyonya Komala (Neuroticism)

Berdasarkan teori kepribadian Abraham Maslow, tokoh Nyonya

Komala memiliki jenis kepribadian yang disebut Neuroticism. Jenis

kepribadian ini mempengaruhi positif tokoh Nyonya Komala yang

merefleksikan kepribadiannya pada pengalaman emosi negatif, seperti

kemarahan, ketakutan, kesedihan, kecemburuan, kekecewaan, keegoisan,

100
ketidakpastian, dan emosi buruk lainnya. Tokoh Nyonya Komala memiliki

jenis kepribadian Neuroticism bahwa ia tidak stabil dalam mengatur emosi

ketika menghadapi kenyataan rumah tangga yang menimpanya. Dalam

pemenuhan kebutuhannya dapat terpenuhi, tetapi dengan kepribadian yang

tidak sehat (Metapologis) sehingga kepribadian tokoh Nyonya Komala

digolongkan ke dalam jenis kepribadian Neuroticism.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap naskah

drama Peti Mati karya Yessi Anwar, ada beberapa saran yang perlu

disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian dalam skripsi ini sebagai

berikut:

1. Kajian psikologi perspektif Abraham Maslow dalam bidang karya

sastra perlu dikembangkan kepada peneliti-peneliti berikutnya. Dengan

pendekatan ini, dapat diketahui secara mendalam kepribadian tokoh

yang akan dianalisis menggunakan kajian psikologi perspektif Abraham

Maslow yaitu, kepribadian yang sehat (Metaneeds) dan kepribadian

yang tidak sehat (Metapologis) berdasarkan analisis dari kelima

kebutuhan dasar manusia.

2. Teori kepribadian dianggap sangat penting untuk diteliti serta berguna

untuk mengetahui keadaan psikologi tokoh di dunia sastra dan karakter

seseorang di dunia nyata.

3. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti aspek ini dengan naskah

drama yang berbeda ataupun naskah drama yang sama dengan

menggunakan teori yang berbeda atau yang baru.

101
4. Pembaca dapat memanfaatkan untuk mengembangkan suatu wawasan

dan memperkaya pengetahuan dalam penelitian sastra.

5. Disarankan peneliti selanjutnya agar meneliti kepribadian tokoh lain

yang ada dalam naskah drama, novel, cerpen, maupun karya sastra

lainnya. Dengan penelitian tersebut, analisis kepribadian akan menjadi

lebih lengkap dari sisi psikologi tokoh lainnya yang terkait dengan

kepribadian.

6. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu kepada pembaca,

terutama di lingkungan masyarakat yang memiliki kualitas rendah

dalam literasi sehingga tahu cara melakukan katarsis atau proses

penyucian jiwa melalui dunia sastra.

102
DAFTAR PUSTAKA

Aji, Deni Cahyo. 2019. Analisis Psikologi Kepribadian Humanistik Tokoh


Utama Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi dan Kelayakannya
Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Semarang. Universitas Negeri
Semarang.

Anwar, Yessi. 2010. Lakon TRUST (Tuan Raden Urip Suwondo Tercinta)
Adaptasi Naskah Peti Mati Karya Yessi Anwar. Surakarta. The
Riyadh Foundation.

Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi,


Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta. Center for Academic
Publishing Service.

Goble, Frank G. 1987. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham


Maslow. Yogyakarta. Penerbit Kanisius.

Graham, Helen. 2005. Psikologi Humanistik Dalam Konteks Sosial, Budaya,


dan Sejarah. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset.

Hamzah, Imam. 2022. Klasifikasi Emosi Tokoh Qais Al-Qarani dalam


Novel Layla Majnun Karya Nizami Al-Ganjavi: Kajian Perspektif
David Krech. Mataram. Universitas Mataram.

Hariati. 2017. Analisis Psikologi Tokoh Utama (Arini) Dalam Novel Surga
Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadila. Mataram. Universitas
Mataram.

Hasanuddin. 2015. Drama Karya Dalam Dua Dimensi: Kajian Teori,


Sejarah, dan Analisis. Bandung. CV Angkasa.

Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia:


Aplikasi, Konsep, dan Proses Keperawatan. Jakarta. Salemba
Medika

Khalik, Ismail. 2019. Dinamika Kepribadian Tokoh Kapten Leo Dalam


Naskah Drama Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya Dan
Kaitannya Dengan Pembelajaran Sastra di SMA. Mataram.
Universitas Mataram.

Marhiyanto, Bambang. 2015. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta.


Victory Inti Cipta.

103
Minderop, Albertine. 2018. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori,
dan Contoh Kasus. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Musman, Asti. 2019. Seni Berdamai Dengan Emosi: Ternyata Mengolah


Emosi Itu Mudah, Kalau Tahu Caranya. Yogyakarta. Unicorn
Publishing.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gajah


Mada University Press.

Pramayoza, Dede. 2013. Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer


Dalam Masyarakat Poskolonial. Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Putri, Tabita Nugrahani. 2020. Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel
Pecum Mahakam Karya Yatie Asfan Lubis: Kajian Psikologi
Sastra. Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Ratna, Nyoman Kutha. 2015. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Ratna, Nyoman Kutha. 2016. Metodologi Penelitian: kajian Budaya dan


Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.

Santosa, Eko, dkk. 2008. Seni Teater Jilid 1 Untuk SMK Kelas X. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Santosa, Eko, dkk. 2008. Sent Teater Jilid 2 Untuk SMK Kelas XI. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Siswantoro. 2005. Metode Analisis Sastra: Analisis Psikologis. Surakarta.


Muhammadiyah University Press.

Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.


Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Swari, Neni Widya. 2013. Kajian Psikologi Humanis Tokoh Utama Baiq
Raihan dalam Novel Sesak Cinta Di Tanah Sasak Karya Aji
Turmudzi dan Kaltannya dengan Pembelajaran Sastra di SMA.
Mataram. Universitas Mataram.

Yusuf, Syamsu, dan Juntika Nurihsan. 2008. Teori Kepribadian. Bandung.


PT Remaja Rosdakarya.

104
LAMPIRAN-LAMPIRAN

105
Lakon

T.R.U.S.T
(Tuan Raden Urip Suwondo Tercinta)
Adaptasi Naskah "Peti Mati"
karya Yessi Anwar

1 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


BAGIAN I
ADEGAN. 1
PROLOG 1 DISEBUAH RUANG TAMU, ADA PETI MATI DISANA.
SEORANG BABU SETENGAH TUA TENGAH NGEPEL SENDIRIAN
DIMUKA SEBUAH PETI MATI YANG TAMPAKNYA BARU
DIANTARKAN BERSAMA SEBUAH KOPER SERTA SEPUCUK SURAT
OLEH POLISI KE ALAMAT RUMAH MAJIKANNYA ITU.

1.BABU ( berdiri di belakang peti mati, sebuah lap disandang di pundaknya,


ditangannya ada sepucuk surat yang sudah dibuka amplopnya. tampaknya
babu itu telah sendari tadi membersihkan ruang tamu keika polisi datang
mengantarkan peti mati ).

Bukan main…………………………bukan main

( Merasa Heran )

Kok iso yaaa… orang mati saja pake dikirim dari luar negeri segala. Apa disini
kekurangan orang mati. La wong, semalem saja..ditipi, katanya banyak orang
mati di mbali waktu ada gempa……. Mbo‟ya, ngurus itu saja….. pake diluar
negeri segala. Polisi kurang gawean! Kalo ngak ada kerjaan ya mbok nangkep
maling dipasar sana…… dari pada ngiring wong mati…… kan mahal
ongkosnyya, buang-buang duit saja, mendingan dibeliin krupuk bisa dapet
sejuta, buat ngasi wong sak kampong…………. Macem-macem…..

( Membereskan Kursi Dan Memukul Bantal-Bantalnya )

Kalo ngirim, ya mbo‟ ngirim duit ! ngirim jarik kek, ngirimke mobil kek, tekek
kek…… „kan banyak yang lain, ini ngirim mayit, mange siniki kuburan apa?
Edan tenan………

( Mengingat Sesuatu)

Apa ya katanya polisi tadi? Polisi edan! Biki repot saja………… apa ya? O iya
……..

( Menirukan Gaya Polisi Bicara )

Maaf, apa disini rumah Dr. R. Urip Suwondo yang pernah tinggal di Manila?
Kalau beliau belum pulang kantor, bisa bertemu dengan istrinya? Apakah

2 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


saudari istri tuan Urip Suwondo? Polisi edan………….! Ora karu – karuan!
Buta apa? Sudah jelas nenek begini, kok ya di panggil saudari……………
polisi gendeng!

( Memukul Dengan Lap, Sambil Terus Bekerja )

Kok lucu ya, dipikir-pikir kenapa tuan pakek kawin lagi disana ya? „kan disini
udah ada nyonya. Barang kali tuan engga‟ ada yang ngurus disana……… piar
istri biar ada yang ngurusin, kasian juga ya? Namanya juga orang jauh dari
istri. Mana belajar, mana masak sendiri, mana nyuci sendiri, mana tidur
sen…………..

(Tersenyum Kecil)

……… mendingan kawin, beres! Tapi ya mbo‟ nyonya engga‟ usah tau tuan
kawin disana…………. Pake mati segala, akh………… bodo……… urusan
orang!

( Terus Bekerja).

Kasian nyonya, pasti dai marah. Dua belas tahun ikut disini belum pernah liat
nyonya marah sama tuan lantaran perempuan. „ngga tau sekarang….. ajh,
polisi kurang kerjaan!

(Tiba-Tiba Tertarik Pada Koper Yang Terletak Diatas Peti Mati. Setelah
Clingak-Clinguk, Kanan Kiri Lalu Mendekat Kearah Peti Mati, Ingin
Membuka Koper Namun Masih Merasa Takut-Takut)

Serem juga, ada peti mati dirumah, apa lagi kata polisi buta itu… lengkap
dengan isinya. Kok jadi merinding, bangun – bangun makan nasi sama garem

( Diucapkan Sambil Memukul Dada )

nyonya yang ada didalam peti mati, jangan ganggu saya ya. Saya ini cuman
ikut ngebatur dirumah ini. Saya Cuma babu taun Urip Suwondo.

( Kepada Peti Mati )

Jangan ya nyonya.

( Penasaran Ingin Membuka Koper)

3 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Apa ya isinya, kok ya bikin penasaran wae. Kopernya ape‟ tenan, apa lagi
isinya, barangkali…

( Maju Berjingkat Kemudian Membuka Koper)

Maaf ya nyonya. Saya Cuma pengen liat daoang, g mau apa-apa. Bismillah..
wah wangi banget! Pasti wong ayu yang punya. Wah.. wah.. wa.. apa ini?

( Membuka Sebuah Foto Wanita Bule Yang Cantik Dan Seksi Sedang
Tersenyum Manis)

Bener too, cantik banget,, tenan, sumpah!

(Tiba-Tiba Tersentak Keget Seperti Mendengar Suara Orang Datang )

Ciloko, nyonya datang..

EPILOG 1 MELIHAT KEJENDELA, CEPAT-CEPAT MEMASUKKAN


FOTO TERSEBUT. MENUTUP KOPER, MENJAUHI PETI MATI DAN
PURA-PURA SIBUK KEMBALI

ADEGAN 2
PROLOG 2 MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. NYONYA URIP SUWONDO MASUK DENGAN LETIH
SETELAH BELANJA. DIA DIANTAR PAK MARDI YANG KINI
TENGAH MEMBAWA SEGALA MACAM BARANG BELANJAAN,
YANG JUMLAHNYA CUKUP BANYAK SEHINGGA MEREPOTKAN
PAK MARDI YANG TELAH BERUSIA SETENGAH TUA ITU.

2.BABU
Wah nyonya sudah kembali!

3.NY. URIP
ukh, letih sekali! Panas, haus..!

(Pada pak mardi)

barang – barangnya di taruh di dapur saja pak.

4.P MARDI
baik nyonya.

4 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


KELUAR KE DAPUR

5.NY. URIP (duduk mencopot sepatu)


Mbok minta air es, jangan pake apa-apa!

6.BABU
Inggih Nyah..

7.NY. URIP (terhentak kaget)


mbok!

(Mundur menatap takut kearah peti mati)

apa.?

8.BABU
Peti mati nya, baru saja dating.

9.NY. URIP
Peti mati? Kenapa ada disini? Siapa yang bawa kesini? Aduh.. jantungku
hamper copot.

(Pada dirinya sendiri, sambil memukul-mukul dada)

Bangun-bangun makan nasi sama garem,.. mbok?

10.BABU (berusaha menerangkan )


Anu, Nya.. tadi ada polisi dating kesini. Katanya begini, nyonya. Maaf apa
disini rumah tuan Dr. urip suwondo yang pernah tinggal dimanila. Mbok
bilang, ya betul pol, tapi tuan belum pulangkantor bisa bertemu dengan
istrinya? Apa saudari istri tuan Urip Suwondo? Ya mbok jawab ya.. eh bukan
map, nya,, polisi buta!

11.NY. URIP (tidak sabar)


cepet terusin mbok!

12.BABU
Baik nyonya, kata polisi itu, tolong sampaikan pada beliau, ini ada kiriman
dari manila berupa sebuah peti mati lengkap dengan isinya..

13.NY. URIP
Apa? Lengkap dengan isinya

5 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


(Ngeri dengan peti mati itu)

Jadi.. jadi ada mayatnya, mbok?

14.BABU
Iya Nyah..

(Nyonya urip mundur ketakutan sekali)

Lengkap dengan isinya, kate polisi. Polisi juga menyerahkan sebuah koper dan
juga, oya sebuah surat wasiat terbuka dari… dari istrinya yang berada dalam
peti mati ini, begitu kata polisi, nyonya..

15.NY. URIP (kaget)


apa? Dari istrinya? Mbok, dari siapa?

16.BABU
Dari istrinya yang ada dalm peti mati itu Nyah,, begitu kata polisi. Nyonya.

17.NY. URIP (heran bercampur bingung)


tidak mungkin, tapi, mana surat wasiatnya, mbok!

18.BABU (mengambil surat wassiat diatas koper)


Ini, nyah. Sudah dibuka polisi.

19.NY. URIP (membaca surat wasiat tersebut dalam hati, namun tampaknya
nyonya urip kurang mengerti bahasa inggris)
Mbok, apa lagi kata polisi itu?

20.BABU
Polisi engga‟ bilang apa-apa lagi, nyonya.

21.NY. URIP
Ada barang-barang lainya?

22.BABU
Itu cuman koper.

MENUNJUK PADA KOPER DIATAS PETI MATI

23.NY. URIP (bergegas menuju ke koper, tapi mundur kembali. Takut pada
peti mati)

6 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Bawa kesini, cepet!

24.BABU
Baik nyonya,

MELETAKKAN DIATAS MEJA LEBAR NYONYA URIP

25.NY. URIP (Menatap Pada Peti Mati)


buka mbo‟ keluarkan isinya. Itu apa? Ya, itu yang ini. Benar! Pakaian wanita?
Bagus sekali, o jadibenar apa yang dikatakan polisi itu, coba buka lagi.

BABU MENGELUARKAN FOTO WANITA YANG CANTIK DAN SEXY.


MENYERAHKAN PADA NY. URIP

26.BABU (Pada Dirinya Sendiri)


KOK, AYU YA?

27.NY. URIP (Sambil Memandang Foto)


Rupanya benar juga apa yang dikatakan dukun itu. Aku harus berhati-hati pada
suamiku,, keterlaluan

(Terus Memandangi Foto Wanita Bule Itu).

Benar-benar keterlaluan bagaimana mungkin mas Urip dapat berbuat begitu di


Manila. Dia begitu alim selama ini, dia begitu jinak di depanku.. kurang ajar..!

(Bergegas Kearah Koper, Ny Urip Mengeluarkan Isi Koper Yang Lain Dan
Melemparkannya Dengan Marah Kian Kemari)

benar-benar laki-laki buaya..!Awas nanti

( Nyonya Urip Menemukan Sekotak Kondom. Benda Itu Sangat


Merangsangnya Untuk Marah Besar).

Kurang ajar! Buaya darat! Rupanya selama ini aku bergaul dengan sejenis
binatang keparat..! ini benar – benar suatu penghianatan. Aku tidak menyangka
dai akan berbuat seperti itu.

( Nyonya Urip Membendung Tangisannya).

Dua belas tahun membina rumah tangga hanya ini hasilnya.. hanya ini? Okh,
malangnya nasibku. Kenapa aku membiarkan dia belajar ke luar negeri.

7 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Seharusnya aku dapat mencegahnya. Seharusnya aku selalu siap untuk
mencurigai setiap laki-laki, meskipun suamiku yang aku cintai.

( Ia Tak Tahan Menahan Isak Tangisnya ).

Tapi, tapi aku tak mampu,, aku tak kuasa membayangkan suamiku berada
dalam spelukan seorang wanita bule keparat itu. Aku memang tak mampu,,
inikah akibatnya jika seorang istri terlalu mempercayai suami,,. Laki-laki
penghianat!

28.BABU (Mencoba Menghibur)


sudahlah, nyonya! Barangkali saja polisi telah salh alamat…

29.NY. URIP
tapi ini sudah jelas mbo‟

MENAHAN ISAK

30.BABU
nanti nyonya tanyakan saja pada tuan. Barangkali polisi buta itu memang
kurang awas kerjaannya.

31.NY. URIP (Agak Terhibur)


jam berapa mbo‟? saya haus…

32.BABU
mbok ambilkan sebentar nyonya!

KEBELAKANG MENGAMBIL AIR. RUANGAN SUNYI SEKETIKA.


NYONYA URIP DUDUK LESU TERMANGU.

33.BABU ( Masuk Menyerahkan Minuman)


ini nyonya, sebentar lagi kayaknya tuan akan pulang…

( Nyonya Urip Minum Sampai Tandas)

lagi, nyah.?

34.NY. URIP ( masih terisak)


nanti sore saya arisan disini, mbo‟. Siapkan kue-kue dan minumannya.

35.BABU
inggih nyonya. Ruanganya mbok‟ bereskan sekarang saja..

8 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


36. NY. URIP
jangan, nanti saja..!

37. BABU
nakh, itu suara orang dating. Biar mbo‟ liat. Benar nyonya,,, tuan dating!

MENYINGKIR KEDEKAT PETI. IA DUDUK DISANA

ADEGAN. 2
PROLOG 3 MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. TUAN DR. R. URIP SUDOWO PULANG DARI KANTOR. DAI
TAMPAK LELAH SEKALI, BARANGKALI DIA TURUN NAIK BIS
KOTA. DIA SEORANG PEGAWAI NEGERI YANG JUJUR. TUAN URIP
S. BERKACAMATA TEBAL. BERPERAWAKAL INTELEKTUIL TULEN.
IA KALI INI BERKEMEJA PUTIHMENGENAKAN DASI DAN
MEMNJINJING TAS BESAR.

38. TN. URIP ( Masuk Dengan Lelah, Bingung Menyaksikan Ruangan Yang
Porak Poranda. Ada Peti Mati. Istrinya Berdiam Diri. Sunyi).
Apa yang terjadi dengan rumah ini? Apa yang terjadi, dik? Siapa yang
meletakkan peti mati disini? Kenapa ruamh ini seperti kapal pecah. Dik mala,
katakanlah apa yang tengah terjadi?

(Nyonya Urip Berdiam Seribu Bahasa)

dik mala, ada apa?

MEMBUJUK

EPILOG 2 NY. URIP MEMANDANG SUAMINYA DENGAN TAJAM.


NY.URIP MENYERAHKAN SURAT WASIAT. DIA TETAP DIAM
SAMBIL MENAHAN TANGIS

39. TN. URIP


apa ini?

(Membaca Dengan Cepat)

aneh? Marga? Margarette? Siapa dia! Aneh,.

9 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


(Mencoba Berpikir Tenang Sambil Melonggarkan Dasi)

Aneh!

40. NY. URIP (Tajam).


Bacakan surat wasiat itu untuk saya. Bacakan dengan jujur, jangan kau
bohongi aku lagi. Permainanmu sudah berakhir! Bacakan cepat!

41. TN. URIP ( Merasa Aneh Melihat Istrinya. Ia Membaca)


dear … urip…

42. Ny. URIP


bacakan dengan bahasa saya. Bukan dengan wanita bule gendakmu itu!

43. TN. URIP (Melanjutkan Membaca).


Surat wasiat ini aku tulis ketika maut telah hadir diambang pintu. Tiba-tiba aku
merasa sangat rindu padamu. Kerinduan yang diambang kematian, kekasih/
aku tau akan segeramati. Penyakit itu begitu menyikasa diriku. Urip berada di
dekat sisiku barngkali surat ini tak akan renah aku tulisan. Aku selalu inging
dekatmu. Aku kepengen dikubur ditanah airmu, di tanah kekasih yang tercinta.
Dengan cinta yang meluap, Ttd margerette.

EPILOG 3 RUANG SEPI. HATI NONYA URIP TERIRIS PILU. DIA


TERISAK, SEMENTARA TUAN URIP BERPIKIR MONDAR MANDIR.
TAK LAMA KEMUDIAN.

44. TN. URIP


engkau percaya isi surat ini, dik?

(Tak Ada Jawaban)

percaya, dik?

45. Ny. URIP (Tandas)


mengapa tidak? Bukti-bukti ini telah bicara dengan jujur. Benda-benda ini
telah bercerita tentang semuanya. Seandainya seribu mulut yang mengatakan
ini padaku belum tentu aku mempercayainya. Tapi.. ini!

(MELEMPARKAN FOTO WANITA BULE DAN KONDOM PADA


SUAMINYA)

46. TN. URIP ( Memungut Semuanya)


foto siapa ini dik? Aku tidak kenal wanita ini!

10 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


(Membalik Foto Itu. Lalu Membaca Tulisan Dibelakang Foto Itu)

margarette siapa dia?

MELETAKKAN FOTO TERSEBUT DIATAS PETI MATI

47. NY. URIP


jangan pura-pura!

48. TN . URIP
tapi… dik mal..

49. NY. URIP


tidak ada tapi-tapi. Ayo.. mengaku saja terus terang apa yang telah kau perbuat
dimanila? Rupanya seorang bajingan besar telah dikirim pemerintahan keluar
negri untuk melabuhi istrinya. Sungguh suatu pilihan yang sangat terpuji.

50. TN. URIP


dik mala aku belajar…. Aku belajar disana. Bukankah gelar doctor yang taku
raih adalah buktinya?

51. NY. URIP


ya.. ya betul. Gelar doctor itu telah membuktikan bahwa kau seorang bajingan
tulen. Engkau telah meraih doctor dalam gelar ilmu berkhianat dengan nilai
sangat memuaskan

MENGEJEK

52. TN. URIP


dik mala, engkau telah menuduhkan sesuatau yang paling buruk kepada
suamimu.

53. NY. URIP


Karena engkau telah berbuat sesuatu yang paling baik bagi istrimu.

54. TN. URIP


tapi aku tidak pernah melakukannya. Dik… percayalah., semua ini hanya satu
kekeliruan besar.

55. NY. URIP


tidak mungkin. Semua ini merupakan kenyataan bahwa laki-laki dilahirkan
untuk dicurigai. Selama ini aku begitu percaya padamu.

11 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


56. TN. URIP
Tapi kekeliruan bisa saja terjadi. Pecayalah padaku, dik mala. Aku tak pernah
punya kesempatan untuk berbuat begitu selama di Manila. Aku terlalu sibuk
belajar! Waktuku terlalu sempit untuk melakukan hal-hal semacam itu.

57. YN. URIP


Ya! Engkau telah mengambil kesempatan dalam kesempitan.

(Mengancam)
Sekarang ceritakan apa yang sesungguhnya terjadi disana?

58. TN. URIP (Setengah Putus Asa)


aku belajar.. belajar dik..

59. NY. URIP (Marah)


belajar! Belajar! Hanya itukah yang dapat kau kata katakana padaku. Apakah
kau hanya ingain menagtakan bahwa kau jauh hanya ingin menagatakan
bahwakau jauh lebih pandai dari semua orang. Sementara jiwamu kotor!
Teryata kau hanya seorang laki-laki rendah yang kebetulan saja
menyandang gelar sarjana dan lolos dari pengamatan pemerintah. Tapi kau tak
mungkin dapat lolos dari pengamatan kami. Meskipun aku hanya seorang
wanita dengan pendidikan rendah.

(Formil)

saya harap Dr. R. Urips Yth, berkrnan menyampaikan pada istrinya yang
boidoh tentang apa yang telah diperbuat selama belajar dia Manila. Selahkan..

60. TN. URIP


Dik mala, sabarlah…. Percayalah….

61. NY. URIP (Marah Besar)


Tak adakah yang bisa kau katakana kecuali, percayalah, sabarlah belajar! Lagi-
lagi hanya it yang aku dengarn

( Menangis).

Tuhan telah lama meninggalkan kita.barangkali semenjak dua belas tahun yang
lalu.

( Seperti Pada Dirinya Sendiri )

12 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Doaku tak pernah didengarnya.

EPILOG 4 MENANGIS. SUNYI. HANYA ISAK TANGIS. BABU IKUT


MENGUCURKAN AIRMATA. TUAN URIPBINGUNG. MENGAMBIL
SURAT WASIAT. MEMBACA SEKALI LAGI. TERNYATA MASIH
TERDAPAT SEBUAH LAMPIRAN. SEBUAH VISUM REPERTUM DARI
SEORANG DOKTER TENTANG MAYAT WANITA BULE ITU YANG
BERADA DALAM PETI MATI.

62. NY. URIP (Sambil Menghapus Air Mata)


semua ini memang salahku. Aku tak mampu melahirkan anak-anakmu,
rahimku tak mampu menumbuhkan benihmu yang subur itu. Dau belas tahun
kita membina rumah tangga, kita hanya menyusuri suasana kosong. Lengang,
tanpa tangis seorang bayi. Tanpa rengek seorang bocahpun….
Telah banyak dokter yang kita dayangi tapi mereka nihil, mereka semuanya
bodoh!mereka tak mampu membuat sepasang suami istri bahagia. Bahkan
dokter-dokter bodoh itu menuding diriku. Aku tidak akan percaya lagi padan
mereka….

(Kepada Suaminya)

Dan kau! Kau kini dibarisan mereka. Kau berada dibarisan orang-orang yang
tidak aku percayai. Selama ini aku begitu terpesona pada kesabaranmu. Pada
kesabaran jiwamu menghadapi kenyataan ini. Namun ternyata aku telah
bercermin diair yang kotor penuhbangkai yang busuk.
Kepercayaanku padamu telah membutakan diriku. Sekarang apa yang kau
inginkan?

63. TN. URIP


dik mala… aku tetap tresno padamu. Aku cinta

64. NY. URIP


cinta?... cinta yang kau buktikan dengan cara menghianati cinta itu sendiri.
Alangkah agungnya wujud cintamu. Alangkah seburnya rumah ini dengan
deburan cintamu. Betapa inginya aku mengabadikan keagungan cintamu dalam
kalbuku. Seharusnya pemerintah menganugrahimu bintang emas untuk rasa
cintamu yang agung itu.

65. TN. URIP


Dik mala, aku bersumpah demi tuhan…

66. NY. URIP


Jangan kau bawa nama Tuhan dalam bisnis ini.

13 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Tuhan telah lama meninggalkan kita. Barangkali semenjak dua belas tahun
yang lalu.

(Seperti Pada Dirinya Sendiri)

doaku tidak pernah didengarkan..

67. TN URIP
Jangan begitu dik Mala. Itu murtad namanya, kau harus eling….

68. NY. URIP ( Ternyata Pahit )


Murtad ? Ya …..Murtad ! Tapi aku murtad dengan jujur. Aku murtad
disaksikan suamiku yang pernah aku cintai sepenuh hati, yang selama ini
menopang hasratku untuk terus hidup dalam kenelangsaan, dalam
kebimbangan……………...

( Pada Suaminya )

Tapi kau ! Kau penipu besar ! Kau pengecut !Kau dengar itu ? Apapun yang
kau katakan sekarang ini tak ada artinya bagiku. Seluruh bayangan dirimu
yang selama ini aku bentuk dalam jiwaku telah binasa. Kepercayaanku padamu
telah runtuh.

(Tertawa Pahit)

DIA telah menutup halaman kasihnya padaku……….aku kini


sendirian………

MATANYA KOSONG

69. TN URIP
Dik Mala, kita harus bersyukur pada Tuhan. DIA masih berkenan memberi
kita hidup dan member kita tempat berteduh. Tuhan Maha Agung, DIA berhak
menentukan segalanya.

70. NY. URIP


Barangkali benar DIA Maha Agung. Sebuah keagungan yang dipamerkan
dengan cara penyiksa seorang perempuan.

71. TN URIP
Dik Mala, kata-kata itu sangat berbahaya.

( Dengan Sabar )

14 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Selama ini tampaknya kau memendam sesuatu katakanlah, dik………

72. NY. URIP


Ya, aku memendam sesuatu. Kenyataan adanya wanita yang tak mampu
mengabdikan rahimnya pada suaminya untuk melahirkan anak, membuat aku
goyah. Bagiku,seorang wanita yang tak mampu menjadi ibu dari anak-
anaknya, bagai sebatang padi hampa ditengah-tengah sawah yang subur. Dia
tidak berguna !. Tuhan telah membuat kekeliruan yang terburuk untuknya.
Bukankah Tuhan menciptakan Siti Hawa mendampingi Adam ntuk melahirkan
putra-putra Adam ? Wanita dilahirkan untuk melahirkan anak. Itu kodrat Alam

TERMANGU.

73. TN URIP
Tidak dik Mala. Wanita dilahirkan bukan untuk melahirkan anak . Wanita
dilahirkan untuk hidup. Dan hidup pemberian Tuhan. Kita harus mengabdi
pada Tuhan dengan cara menghargai hidup………

SUNYI. KEDUA SUAMI ISTRI ITU TERCENUNG.

74. TN URIP
Dik Mala……Memang kita ditakdirkan untuk belum memiliki keturunan
sampai hari ini. Namun ini bukan berarti bahwa kita telah ditinggalkan-NYA.
Tuhan Maha Pemurah, DIA akan selalu member jalan pada umatnya yang
sabar untuk meraih kebahagiaan. DIA akan memberikan pada kita berdua
wujud-wujud kebahagiaan dalam sisi hidup kita yang lain. Percayalah, dik
Mala

TUAN URIP MEMEGANG PUNDAK ISTRINYA

75. NY. URIP


Saya telah menantinya…

76. TN. URIP


Sabarlah, dik Mala. Aku dapat menyalami perasaanmu. Akupun sangat
merindukan seseorang anak yang lahir dari rahim perempuan yang aku cintai.
Namun Tuhan menentukan lain. Kita harus pasrah…………

77. NY. URIP


Dik Mala, bukankah selama ini Tuhan selalu memberkati kita. Insyaallah aku
selalu dibimbingNYA dalam study. Bukankah ini suatu rahmat. Semua itu

15 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


merupakan suatu kebahagiaan bagiku. Dan aku rasa kebahagiaanku juga
kebahagiaanmu….karena kau istriku……

78. NY. URIP ( Menatap Tajam )


Sudah lama aku menunggu kalimat-kalimatmu yang indah itu. Akhirnya
kalimat-kalimat yang memuakkan itu lahir juga dari mulutmu Kini aku
semakin yakin bahwa kau benar-benar laki-laki yang paling egois dimuka
bumi ini. Kau adalah suami yang hanya mementingakan kesenangan dirimu
sendiri. Kau menganggap apa yang membahagiakan dirimu merupakan
kebahagiaan didiriku. Disana kau keliru………

79. TN URIP ( Berusaha Menahan Diri )


Bukan itu maksudku, dik Mala. Kau telah salah tanpa.

80. NY. URIP


Maksudku memang bukan itu. Tapi aku tidak peduli dengan maksud-
maksudmu. Sementara aku merintih mendambakan seorang anak, kau
berkubang dalam timbunan buku-bukumu untuk melariakn diri dari kenyataan
pahit ini dengan berkedok dengan kepasrahana atas nama Tuhan.

( Ketawa Sinis )

Dan semua itu kau namakan kebahagiaan?kebahagiaan kita berdua ?

81. TN URIP
Dik Mala, akau tidak bermaksud melukai hatimu. Seharusnya kau mengerti
bahwa manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Ia dibatasi oleh kodrat
kemanusiaannya.

82. NY. URIP


Mas Urip, masih ingatkah kau ketika kau melamarku pada orang tuaku. Waktu
itu aku merasa engkau merenggutkuksn diriku dari bangku sekolahku. Padahal
ketika itu aku tengah bergumul dengan buku-buku pelajaran untuk menghadapi
ujian akhir sekolahku. Namun cepat aku usaikan masa sekolahku. Aku tak
kecewa ketika itu, karena aku sadar bahwa seorang wanita disiapkan
untukmewujudkan kebahagiaan hidupnya dalam pengabdiannya pada suami
dan anak-anaknya. Ibuku selalu mengajarkan itu padaku, aku percaya apa yang
dikatakan. Dia seorang perempuan yang sangat baik. Dia telah menyiapkan
aku untuk menjadi permpuan seperti dirinya. Namun ternyata aku tak diberi
kesempatan untuk mengemban hakku.

83. TN URIP

16 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Tampaknya engkau sangat lelah, dik Mala. Kau perlu istirahat. Dik Mala, ingin
minum ?

MEMANDANG BABU YANG DUDUK DI POJOK.

84.NY. URIP
Tidak.
SUNYI, KEDUA SUAMI ISTRI ITU TERCENUNG.

85.NY. URIP ( Perlahan Datar )


Jika aku mendengar tangis seorang bocah aku merasa dituding seribu jemari.
Jika aku melihat sebuah keluarga yang yang ruang tamunya porak-poranda
oleh tangan-tangan bocah yang tengah bermain, aku merasa Tuhan sungguh
sungguh tidak adil.

( Makin Menaik )

Kenapa diciptakan wanita-wanita malang seperti diriku, sementara begitu


begitu banyak wanita-wanita yang berlimpah ruah dikaruniai anak ? kenapa
begitu banyak remaja putri yang hanya oleh nafsunya, terdorong melahirkan
anak di luar perkawinan diberi kesempatan untuk menjadi ibu dari anak-
anaknya ? Sementara di sini seorang perempuan yang telah disahkan agamanya
untu menjadi seorang ibu dari anak-anaknya yang bakal lahir, menunggu
dengan sia-sia kehadiran seorang anak ? adilkah itu ?

86.TN URIP
Sabar…….sabarlah, dik Mala. Ini suatu cobaan.

87.NY. URIP ( Geram )


Dan kini, apa yangyang tampak di ruang tamukeluarga Dr.R.Urip Suwondo ?
Sebuah ruang tamu yang porak-poranda bukan oleh tangan bocah-bocah yang
bermain,tapi oleh hadirnya sebuah peti mati hasil permainan……….

88.TN URIP
Suudahlah, dik Mala. Sudahlah…….

( Seperti Orang Tolol )

Apa yang harus aku perbuat ?

89.NY. URIP
Kau telah menyempurnakan kematianku di dalam hidup ini!

17 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


EPILOG 5 SUNYI. KEDUA SUAMI ISTRI ITU TAMPAK LELAH.
SEMENTARA BABU TERISAK DIPOJOK RUANG. NYONYA URIP
TETAP TIDAK BERGERAK, AIR MUKANYA ANTARA KOSONG DAN
DENDAM. TIBA-TIBA IA MEMANDANG KEARAH PETI MATI.
SUAMINYA MENGIKUTI GERAK GERIK DENGAN MATANYA. TUAN
URIP TAMPAK SEDIH MELIHAT TINGKAH LAKU ISTRINYA.

90.NY. URIP (Berdiri Mendekati Peti Mati)


untuk lebih memuaskan hatiku, aku ingin bertatap muka dengan wanita bule
yang ada didalam peti mati ini. Aku ingin berdialog langsung dengan dirinya.
Dia harus mengetahui sesuatu hal yang sangat penting. Aku ingin mengatakan
padanya bahwa dia telah salah pilih mencintai seorang penghianat.

(Pada Suaminya).

Aku ingin peti mati itu segera dibuka….

91.TN. URIP
jangan dik! Jangan

SEPERTI KETAKUTAN

92.NY URIP
Kau takut melihat wajah gendakmu itu. Wajah seorang wanita yang pernah kau
belai?

93.TN URIP
wanita itu sangat berbahaya..

94.NY URIP (Ketawa MengejEK)


memang sangat berbahaya bagimu. Karena aku akan memperjelas
kebusukkanmu.

95.TN. URIP (Mengambil Surat Wasiat)


dik mala, disini terlampir sebuah visum repertum dokter, yang mengatakan
bahwa wanita itu mati oleh sejenis penyakit perut yang sangat menular.
Sebaiknya peti mati itu jangan dibuka. Kita bisa ditulari penyakit wanita itu!

96.NY. URIP
tapi aku harus mengatakan sesuatu pada wanita bule itu. Aku ingin berdialog
langsung dengannya secara wanita dengan wanita. Aku tak rela kaumku
dijadikan mangsa laki-laki busuk seperti kau!

18 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


97.TN. URIP
tapi dia telah mati.

98.NY. URIP
Ya, dia telah mati…

EPILOG 6 TERCENUNG. SUNYI. SEMUA SIBUK DENGAN


PIKIRANNYA SENDIRI-SENDIRI. BABU DUDUK DENGAN GELISAH.
SEMENTARA ITU NYONYA URIP SEPERTI TELAH MENEMUKAN
SESUATU.

99.NY. URIP
baiklah, peti mati itu tak perlu dibuka. Tetapi aku akan tetap berdialog dengan
wanita itu. Aku akan menggunakan cara lain. Aku akan memanggil roh wanita
bule itu dengan bantuan seorang dukun. Aku ingin dukun itu menjadi perantara
dialog kami.

100.TN. URIP
dik mala, itu tidak mungkin.

101.NY URIP
kenapa tidak?

102.TN URIP
dik mala itu namanya syirik, Tuhan tak akan memberi ampunan bagi orang
yang syirik.

103.NY. URIP(Seolah-Olah Tak Mendengar Ucapan Suaminya. Dia


Berpaling Pada Babunya Yang Sendari Tadi Memandang Dengan Sedih)
Mbo‟ ! cepat panggilin pak mardi… cepet, mbo‟!

104.BABU
Inggih nyonya

KELUAR CEPAT

105.TN. URIP
dik mala

EPILOG 7 GELENG – GELENG KEPALA. MENENGADAH SEOLAH


OLAH BERDOA. PAK MARDI LALU MASUK DIIKUTI BABU. BABU
DUDUK KEMBALI DEKAT PETI MATI. TUAN URIP TAMPAK KUYU.

19 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


TAK MAMPU MENCEGAH ISTRINYA. DIA TAK MAMPU BERBUAT
APA-APA. LALU IA DUDUK DIKURSI. HARI SUDAH SEMAKIN SORE.

106.P MARDI
Nyonya memanggil saya?

107.NY. URIP
kemari, pak mardi. Coba panggilkan dukun tempat saya biasa pergi. Katakana
ibu komala mengharapkan kedatangan beliau.

108.BABU (Bergegas Setelah Melihat Kecendela)


anu, nyonya… teman- teman nyonya sudah pada dating.!

109.TN. URIP ( Seperti Menemukan Sesuatu Gagasan Ia Menuju Telepon)


saya akan menelepon polisi. Barangkali dapat membantu memecahkan
masalah ini.

110.NY URIP ( Langsung Memotong Dengan Berang)


tidak.. tidak bisa.. saya tidak ingin rumah tangga saya disiarkan pada semua
orang. Polisi hanya akan menjadi corong yang akan membuat kita lebih malu.
Aku tak ingin! Aku ingin membuktikan sendiri!

EPILOG 8 TUAN URIP MENGANGKAT BAHU. TERMNANGU. NY


URIP MEMANDANGNYA DENGAN BENCI. TEDENGAR SUARA
WANITA-WANITA DAN TERTAWA.

111.NY. URIP (Pada Pak Mardi)


dukun itu jangan dibawa masuk sebelum arisan saya selesai, paham?

112.P MARDI
Paham, nyonya. Saya berangkat….. ( Keluar)

113.NY URIP
Mbo‟. Cepat bereskan semuanya!

(Sambil Memasukkan Segalanya Kedalam Koper Kecuali Foto Yang


Tergeletak Diatas Peti Mati, Terlupakan)

kopernya letakkan didalam. Bawa taplak dan bunga mawar yang di vas putih…

114.BABU ( Bergegas Hendak Keluar)


Inggih, Nya…

20 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


115.NY. URIP
Mbo‟! kertas putih, gunting dan pulpennya sekalian….

116.BABU
Inggih, nyonya.

EPILOG 9 KELUAR. SETELAH ITU BEBERAPA KALI BABU KELUAR


MASUK UNTUK SEGALA KEPERLUAN ARISAN

BAGIAN II
ADEGAN I
PROLOG 4 MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. TUAN URIP BERDIRI DENGAN KIKUK MENYAMBUT TAMU
– TAMU ISTRINYA. SEMENTARA BABU SIBUK MEEMASANG
TAPLAK MEJA DAN MELETAKKAN VAS BUNGA DIATAS PETI MATI
NYONYA URIP BERUSAHA TENANG. AI BERUSAHA TERSENYUM
PADA TAMU – TAMUNYA. SUARA – SUARA.

117.WANITA (dari luar)


dag… jeng Mala.

118.NY URIP
silahkan.. silahkan masuk, jeng..

JENG MERRY DAN JENG PUSPA MASUK

119.J MERRY & PUSPA


DaG.. jeng mala

MENCIUM NYONYA URIP

120.J MERRY
Ekh… mas urip… apa kabar mas?

121.TN URIP
Baik… baik, jeng. Silahkan…

122.J MERRY
Kok kayanya mas urip kurusan pulang dari manila ?

21 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


( pada ny urip)

Jeng Mala sih, mas urip kelewatan divorsir…

KETAWA PENUH ARTI

123.NY URIP ( ketawa kecut)


Akh.. jeng merry, macam – macam saja. Silahkan duduk, jeng…

124.TN URIP
Silahkan, jeng… saya kedalam dulu!

MASUK. MASUK JENG TIKE SENDIRIAN

125.J TIKE
hai … jeng mala. Apa kabar?

126.NY URIP
baik, jeng. Silahkan.

127.J TIKE ( melihat jeng merry )


HaY… JENG MERRY

( mereka saling memburu dan berciuman)

kangen banget… kemana aja, jeng merry?

128.J MERRY (ketawa)


biasa toch… bisnis!

EPILOG 10 MASUK JENG WITA. IBU ANWAR DAN IBU MAKSUM.


MEREKA BERBASA – BASI SUASANA RIUH RENDAH. SALING
BERTUKAR CAKAP DLL. SEJURUS KEMUDIAN.

129.NY URIP
bagaimana? Kita mulai saja?

130.J PUSPA
Sebentar dulu deh.. kita ngobrol dulu ya?

131J TIKE
Iya, engga‟ usah kesusu… mana mas urip jeng mala?

22 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


132NY URIP
ada didalam. Maklum pulang kantor… cape…

133J TIKE
Anu lo… suaminya zus maryati…

134J MERRY
Kenapa suaminya zuz maryati?

135J TIKE
Iya… suaminya kan tugas belajar ke amerika…. Kalo engga‟ salah empat
tahun…

136J WITA
Cukup lama ya…?

PADA IBU MAKSUM

137J MERRY
Gimana critanya.

( antusias)

mbok ya nek crita jangan putus-putus, jeng tike..

138J TIKE (batuk – batuk kecil)


akh.. sampek keselek. Jeng merry hot banget… sabar dong. Engga‟ suah
kesusu, alon – alon asal kelakon… gitu „kan kata mas urip ya, jeng mala?

(semuanya tertawa penuh arti. nyonya urip nyengir).

Anu lho…… jeng. Suaminya zuz Maryati „kan tugas belajar keluar
negeri….itu lho, program Doktor…. Seperti mas Urip, ya jeng Mala?

( ny. urip mengangguk )

Mula – mula sih, suratnya datang terus,sebulan dua kali . Malahan sering
ngirim – ngirim barang …..bagus – bagus lho, jeng . Tapi belakangan ini kata
zuz Maryati , suaminya jarang ngirim surat malah katanya kalau ngirim surat
isinya cuma basa-basi …..zuz Maryati khawatir suaminya ada apa- apa disana
………….

139J PUSPA

23 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Ada apa – apanya bagaimana, jeng Tike ?

140J MERRY
Akh,jeng Puspa …..kura – kura dalam perahu pura – pura tidak tahu.
Maksudnya punya simpanan disana begitukan ya, jengTike

MENGANGGUK

141J TIKE
Iya ……Maklum orang laki – laki ……………..

142J MERRY
Dimana – mana sama saja , tidak bisa dipercaya .

143J TIKE
Mana jauh dari keluarga…………………..

144J PUSPA
„ kan kurang pengawasan ………………..

145J TIKE
Empat tahun bukan sebentar, lho jeng.

SEMUANYA MENGIYAKAN PENDAPAT

146 j MERRY
Iya lho, mana dingin disana .Mana engga‟ ada yang ngurus ……tentu saja
kesepian…kalau dipikir – pikir ngeri juga ya , jeng Wita ?

JENG WITA MENGANGGUK

147J PUSPA
Untung suami saya engga‟kemana – mana . Cuma turun kedaerah – daerah
saja………itu saja saya sering nunut jadi sekretaris pribadi

EPILOG 11JENG WITA SENYUM. IBU MAKSUM DAN IBU ANWAR


TERPESONA OLEH OBROLAN TERSEBUT.

148J MERRY
Iya ….jeng Puspa sih , selalu siap jadi palang pintu .

EPILOG 12 SEMUANYA TERTAWA. NYONYA URIP TAMPAK INGIN


SEGERA MENYELESAIKAN OBROLAN TSB. SELAMA

24 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


OBROLANBERLANGSUNG DIA DIBANTU IBU ANWAR DAN JENG
WITA MEMPERSIAPKAN BENDA – BENDA ARISAN . SELAMA
OBROLAN BERLANGSUNG MEREKA TIDAK TAHU ADA PETI MATI
DIRUANG TAMU TSB . MEREKA BEGITU ASYIKNYA. BABU SIBUK
MENGELUARKAN KUE – KUE .

149NY.URIP
Bagaimana ?mari kita mulai

MENGOCOK LOT

150J MERRY
Sekarang bulan yang keberapa, jeng Mala?

151NY. URIP
bulan ketiga. Bulan yang lalu saya yang menerima. Jeng Merry sudah
menerimakan ?

EPILOG 13 JENG MERRY MENGANGGUK, SEMUANYA


MENGELUARKAN AMPLOP BERISI UANG . MELETAKKAN DI MEJA .
TATA CARA ARISAN BERLANGSUNG .

152J TIKE
Ini zus Maryati nitip . Putranya sakit harus dibawa ke rumah sakit sore ini .
……

153B MAKSUM
Ini titipan dari ibu Radjab Gani . Ibu Radjab Gani kurang sehat.

EPILOG 14 SETELAH DIHIMPUN . LOT DIKOCOK . IBU = IBU YANG


BELUM DAPAT DEG – DEGAN SEDANG YANG SUDAH SANTAI –
SANTAI SAJA . MALAH ADA YANG SECARA TIDAK SENGAJA
MELIHAT PETI MATI . WANITA ITU JENG MERRY .

154NY.URIP ( Membuka Lot Yang Keluar )


Wah

155J PUSPA
Siapa ?

156NY.URIP
Zus Maryati yang nerima bulan ini .

25 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


MEMPERLIHATKANNYA PADA SEMUA IBU – IBU

157J PUSPA
Kok tadi saya yang deg – degan ya . Saya kira saya yang bakal nerima .

158J MERRY
Iya, rejekinya zus Maryati . Soalnya dari tadi diomongin terus …….barangkali
dirumah kupingnya ngieng – ngieng

MELIHAT LAGI KE PETI MATI.

159J TIKE
Biar saya saja yang ngasih ke zus Maryati, ya jeng Mala ?

NY.URIP MENGANGGUK

160NY URIP
Silakan diminum, seadanya………….

EPILOG 15 SELAGI MINUM JENG MERRY BERBISIK – BISIK


DENGAN JENG PUSPA . JENG PUSPA MELIHAT KEARAH PETI MATI .
KEMUDIAN BERBISIK KESEBELAHNYA . BEGITU SETERUSNYA
MAKA SUASANA BERBISIK – BISIK YANGSERUPUN TERJADILAH
.SUASANA BERBISIK – BISIK ITU MELAHIRKAN SUASANA
CANGGUNG. ADA YANG TAKUT . ADA YANG PINGIN TAU , YANG
BERPANDANG – PANDANGAN . PENDEK KATA MEREKA
BERTANYA – TANYA DALAM HATI . NYONYA URIP MERASA APA
YANG TENGAH TERJADI NAMUN NYONYA URIP BERUSAHA
TENANG . AKHIRNYA……………………

161J MERRY
Jeng Mala , kok pinter bener ngatur ruangan ?

162J TIKE
Iya… serasi betul, ya jeng puspa? Jeng mala kayaknya punya bakat seni.
Ruangan ini sungguh nyaman rasanya…

163J PUSPA
kita jadi kerasan duduk disini. Sejuk dan nyaman seperti ditaman. Apa sih
rahasianya, jeng?

164NY.URIP (Senyum Terpaksa)


Akh… biasa aja…

26 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


165J WITA
dekorasinya sederhana tapi anggun….

166J TIKE
exotic dan eklusif.

167.B ANWAR (Pada Ibu Maksum)


rasanya kita perlu belajar sama jeng mala, ya bu maksum

EPILOG 16 IBU MAKSUM MENGANGGUK. SEMUANYA MENUNGGU


KOMENTAR NY.URIP .NYONYA URIP MAKLUM ,TAPI PURA – PURA
TIDAK TAU.SUASANA CANGGUNG HADIR KEMBALI

168J MERRY
Anu lo jeng… anu, jeng mala

MENUJU PETI MATI. SEMUANYA ANTUSIAS DAN MENGIAKAN


UCAPAN JENG MERRY.

169NY URIP
Oo…. Itu. Akh, biasa-biasa saja, jeng. Itu „kan Cuma oleh – oleh mas urip
waktu pulang dari manila

EPILOG 17 BERUSAHA TENANG. DENGAN SENYUM BANGGA


BERJALAN KEARAH PETI MATI. TEMAN – TEMAN NYONYA URIP
SEMUA TERNGANGA. MEREKA PADA BERDIRI.

170NY URIP
Diluar negeri, sekarang sedang musim-musimnya gaya dekorasi seperti ini.

171J MERRY (Heran)


Meletakkan peti mati di ruang tamu?

172NY URIP (Tenang)


Ya… menghias ruang tamu dengan peti mati.

(Bangga)

ini „kan antic, jeng. Coba resapkan dalam-dalam dari segala ara.

27 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


EPILOG 18 TEMAN–TEMAN NYONYA URIP MENYEBAR UNTUK
MERESAPINYA. MERESAPI SEPERTI SEDANG MEMILIH BARANG –
BARANG DI TOKO.

173NY URIP
Bagaimana?

( Pada Jeng Tike)

Bagaimana jeng tike, cukup eksotik dan eksklusif to?

174 jTIKE (Agak Ragu-Ragu)


Ya.. ya…

175.NY URIP
Ternyata jeng tike punya bakat seni juga.

176.J TIKE
Ya, sangat eksotik dan eksklusif..

177.J WITA
Ya, sederhana tapi anggun…

178.B ANWAR
Angker tapi anggun…

179.NY URIP
Nakh, ibu anwar rupanya juga cukup berselera tinggi.

180.B MAKSUM
Kokoh dan berseri…

181J PUSPA
Mewah dan intelek…

182J MERRY
Ya, nyeni… dan… dan…

183NY URIP (Langsung Memotong)


Antik!...

28 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


EPILOG 19 SEMUANYA MENGUCAPKAN KATA ANTIK DAN
TERPESONA. SEMUANYA BERGEGAS – GEGAS MENDEKAT
KEARAH PETI MATI.

184J MERRY
Hebat sekali mas urip. Sungguh-sungguh berselera tinggi….

185J PUSPA
Jeng mala, apa dengan isinya sekalian?

186NY URIP
Ya, kalo perlu boleh juga. Malah lebih antic!

187B MAKSUM
Itung persedian buat nanti..

188B ANWAR
Kalo mati.

189J TIKE
Disini „kan belum ada ya, jeng mala?

190NY URIP (Tangkas)


tentu saja belum. Ini „kan model dekorasi terbaru diluar negeri..

191J MERRY
Jeng mala sangat beruntung.

192NY URIP
akh… kebetulan saja mas urip pulang dari sana.

193J WITA
Mas urip memang seorang suami yang baik, tau apa yang harus di oleh-olehi
buat istrinya.

194J TIKE
Iya dong, jeng wita. Namanya saying istri…

SEMUA IBU – IBU TERTAWA. TERPESONA. NGIRI.

195NY URIP
Akh… jeng tike bisa saja.

29 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


196.J PUSPA
Sayang, suami saya Cuma turne kedaerah saja. Belum ada kesempatan….

197J TIKE
Harganya mahal ya, jeng?

198.NY URIP
cukupan kalau di hitung dengan rupiah, sekitar dua seperempat juta.

199.B MAKSUM
Wah… mahal sekali.

200,J ERRY
namanya barang import. Tapi gengsi dong.!

EPILOG 20 SEMUANYA TAMPAKNYA SANGAT BERSELERA PADA


PETI AMTI TERSEBUT. MEREKA MEMANDANG DAN MEMEGANG
PETI MATI TERSEBUT BERULANG-ULANG DAN MENGATAKAN
KATA-KATA PUJIAN SEPERTI TADI. TIBA – TIBA JENG TIKE
MENGAMBIL FOTO YANG KEBETULAN TERLETAK DIATAS PETI
MATI ITU. BABU LUPA MEMASUKKAN FOTO ITU KEDALAM
KOPER,.

201.J TIKE
foto siapa ini, jeng?

IBU – IBU YANG LAIN ANTUSIA

202.J MERRY
Wakh… sexy banget! Senyumannya…

MENDECAH

203.NY URIP (Agak Gugup)


O… itu… biasa saja. Foto…

204.J TIKE
Dari sana juga, jeng?

IBU – IBU YANG LAIN JUGA IKUT BERTANYA.

205.NY URIP
Ya… ya dari sana juga.

30 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


(Lebih Tenang. Mengambil Foto Itu Dari Tangan Jeng Tike Dan
Meletakkannya Kembali Di Muka Peti Mati).

Begini lho, jeng. Ini pasangannya. Saya lupa memajangnya… maklum…

206.J MERRY
Iya, „kan masih baru. Biasa jeng.

207.BU MAKSUM
Jadi harus sepasang ya jeng?

208.NY URIP
iya dong, bu maksum. Biar lebih kokoh dan berseri.

209.J PUSPA
Bagaimana kalau pasangannya foto kita sendiri apa boleh, jeng?

210.NY URIP
boleh – boleh saja. Tapi yang lebih sreg kalau sepasang begini. Lebih mewah
dan intelek.

IBU – IBU MENGAGUMI KEMBALI. SEMUANYA BERPENCAR


UNTUK MENIKMATINYA.

211.J TIKE
Kalau bunga ini, bagaiman, jeng? Dari sana juga?

212.NY URIP
o.., bunga mawar itu tidak. Kalau yang itu bebas. Diatas ini boleh – boleh
dipajang, vas bunga, atau patung, pokoknya diatas ini bebas mau dihias macam
– macam hiasan, menurut selera kita. Untuk tempat meletakkan sesajen buat
malam jumat kliwon juga bisa boleh lo?

SAMBIL TERSENYUM

213.J WITA
Akh,.. jeng mala bergurau… indah sekali…

EPILOG 21 SEMENTARA YANGLAINSEDANG TERKAGUM – KAGUM


JENG MERRY DAN JENG TIKE TAMPAK MERUNDINGKAN
SESUATU. AKHIRNYA….

31 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


214.J TIKE (Mendekat)
Jeng mala sangat beruntung

MENCIUM NYONYA URIP

215.J MERRY (Manja)


Jeng mala, boleh donk kita foto di muka peti mati antic ini… boleh ya, jeng ?

MENCIUM NYONYA URIP

216.J TIKE
Betul, jeng mala. Lami sangat berbahagia kalau diizinkan berpose bersama
dekorasi antic ini. Buat pajangan dirumah.

IBU – IBU YANG LAIN MENGAKURI USUL JENG MERRY DAN JENG
TIKE.

217.NY URIP (Binggung. Gugup)


tapi… saya…

218.J PUSPA
Boleh ya,.. jeng. Sekali ini saja.

219.J MERRY ( Manja )


sekali saja… jeng.

220.NY URIP
bagaimana ya,,, soalnya…

221.J TIKE
Jeng mala „kan sangat beruntung, engga ada salahnya bagi-bagi sedikit buat
kita, temen – temen arisan, jeng mala. Boleh ya, jeng?

IBU – IBU MENGAKURI. AKHIRNYA..

222.NY URIP (Dengan Terpaksa)


ya…iya…

IBU-IBU BERTEPUK TANGAN DENGAN GEMBIRA.

223.NY URIP
Mbo‟!

32 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


224.BABU
Inggih, nyonya!

225.NY URIP
panggilkan, tuan. Katakan bawakan tustel sekalian. Teman-teman saya ingin
difoto di muka peti mati yang antic ini.

226.BABU
Baik, nyonya

EPILOG 22 BERGEGAS KELUAR. SEMENTARA ITU TEMAN-TEMAN


NY. URIP BERSIAP-SIAP UNTU BERFOTO. ADA YANG
MEMPERBAIKI RAMBUT. RIAS MUKA, ADA YANG MEMBERESKAN
LETAKPAKAIANNYA. PENDEK KATA MEREKA SANGAT SIBUK.
SEMENTARA ITU NY. URIP TERMANGU-MANGU DISUDT LAIN. DIA
TAMPAK MURAM. TUAN URIP KELUAR MENGENAKAN SARUNG
DAN KOPIAH.TAMPAKNYA DIA HABIS SEMBAHYANG.
DITANGANNYA ADA SEBUAH TUSTEL. IA MENCOBA TERSENYUM
PADA TEMAN – TEMAN ISTRINYA. WAKTU PANDANGAN BERADU
DENGAN ISTRINYA, TUAN URIP INGIN BERBICARA SESUATU.
NAMUN ISTRINYA MEMBUANG MUKA…. KAWAN – KAWAN NY
URIP MENYAMBUTNYA DENGAN RIANG.

227.J TIKE
Wakh… mas urip santri banget

228.J MERRY
Iya dong… wartawan santri.

SEMUANYA TERTAWA. KECUALI YANG DIPUJI DANISTRINYA.

229.J PUSPA
maaf ya mas urip kami menggangu‟

230.TN URIP
akh… tidak apa-apa.

231.J WITA
Mas urip pandai sekali memilih oleh-oleh buat istri. Benar – benar suami
idaman.

232.IBU ANWAR
Wah jeng wita merayu.

33 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


233.J MERRY
Awas, rayuanmaut.

234J WITA (Tersipu)


itu „kan kenyataan.

SEMUA TERTAWA, KECUALI YANG DIPUJI DAN ISTRINYA.

235.J PUSPA
Ayo dong kita mulai. Mulai ya, mas urip?

236.TN URIP
Silahkan ….

MENGAMBIL POSISI UNTUK MEMOTRET

237.J TIKE
Jeng mala? Main jeng mala? Kemari dong, jeng…. Kamu kok diem saja.
Bantu kami dong, ngatur pose. Jeng mala „kan ahlinya.

238.SEMUA
Iya, jeng mala yang ngatur posenya

EPILOG 23 NYONYA URIP MENDEKAT DENGAN TERPAKSA. IA


BENCI MELIHAT SUAMINYA.

239.J MERRY
begini saja, kita foto bergantian dulu, nanti kita foto bersama-sama. Setuju?

EPILOG 24 TEMAN-TEMAN NYONYA URIP SETUJU. MEREKA


BERGANTIAN BERFOTO DENGAN GAYA DAN LAGAKNYA MASING-
MASING. JENG TIKE MENGAMBIL INISIATIF.

240.J TIKE
Begini suda bugus, jeng mala?

NYONYA URIP MENGANGGUK

241.J PUSPA
senyumnya cuku, jeng?

NY URIP MENGGANGUK

34 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


242.J MERRY
Artistiknya jeng?

NYONYA URIP MENGANGGUK

243.IBU MAKSUM (Salah Tingkah)


Begini… betul ya?

244.J TIKE
Ya, bagus bu.

245J WITA (Formil )


cepet mas

246J TIKE
Sekarang giliran yang terakhir, ibu anwar. Nama ibu anwar?

247.IBU ANWAR (Duduk Di Kursi Menekan Perut)


maaf jeng sakit perut…. Saya kasit perut. Tidak usah difoto saja…aduh.

248J TIKE
sayang bu…. Ini kesepatan baik. Kapan lagi…

(Membimbingibu Anwar Kemuka Peti)

Silahkan mas urip.

IBU ANWAR IFOTO DENGAN EKSPRESI MENAHAN SAKIT PERUT.


MERINGIS

249J PUSPA
yo‟… kitaberfoto bersama!

(Semuanya Berjejerdibelakang Peti Mati)

silahkan mas urip……

250.J TIKE
sekarang sebagai penutup. Nyonya dan tuan rumah berfoto bersama. Setuju
ibu-ibu?

(Semua Teman-Teman Nyonya Urip Setuju)

35 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


biar saya yang mengambil

251NY. URIP
akh, tidak usah. Kami nanti-nanti saja.

252J MERRY
Ayo, mas urip, biar jeng tike yang mengambil.

EPILOG 25 MANUN KAWAN=KAWAN NYONYA URIP TETAP


MEMAKSA. DEMIKINA JUGA KEADAAN TN URIP. MEREKA
DIPERKOSA OLEH IBU=IBU TERSEBUT. MEREKA DISERET
KEBELAKANG PETI MATI. KEDUA SUAMI ISTRI ITU TAMPAK
CANGGUNG, SETELAH BUNYI CLIK! TEMAN-TEMAN NYONYA
URIP BERTEPUK TANGAN. MEREKA MENGUCAPKAN TERIMA
KASIH!

253J PUSPA
terima kasih, jeng mala. Terima kasih, mas urip. Kalau fotonya sudah jadi
tolong dikabari ya, mas?

TUAN URIP MENGANGGUK

254.BU MAKSUM
Bulan depan kita arisan dimana, jeng?

255.J TIKE
Biasa ……….. di rumah yang nerima bulan ini.

256.J MERY
Kalau begitu di rumahnya zus Maryati?

257.SEMUA
Ya, di rumahnya zus Maryati. Dag jeng Mala, kita pulang dulu. Monggo mas
Urip ….

EPILOG 26 MEREKA PULANG RUANGAN SEPI LAGI. TUAN URIP


MEMEGANG TUSTELNYA DENGAN LUNGLAI. BABU MEMBENAAHI
MEJA.

258NY URIP
Sunguh-sungguh sandiwara yang sukses!

36 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


SINIS CAMPUR KESAL

ADEGAN 2

PROLOG 5 MASIH DI SEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI


DISANA. PAK MARDI BERSAMA SEORANG DUKUN YANG
BERTAMPANG JELEK, BOPENG NAMUN BERPAKAIAN RAPIH,
BERKOPIAH. DUKUN TU BUKAN DUKUN YANG DI PESAN NY. URIP.
DUKUN BOPENG ITU SUKA SEKALI TERSENYUM.

259.NY. URIP
Mana dukunnya, pak Mardi?

260P MARDI
Maaf, nyonya. Pak dukun langganan nyonya sedang pulang kampung. Katanya
dua bulan lagi baru dia kembali. Tapi ini, Pak Openg dukun kesohor di
kampung pada suka

(Pak Openg Tersenyum)

dia bisa segalanya, nyonya. Dari nulung orang beranak sampe nulung orang
pengin kaya, pak Openg sanggup. Yang kepengen punya anak banyak juga
dateng. Sakit gigi, pak Openg juga bisa tulung.

(Pak Openg Tersenyum)

…….. kebetulan pak Openg tinggalnya deket rumah adik saya, di kampung
Padasuka, sana nya. Kalo nyonya tidak keberatan ………. Maap, nya.

PAK OPENG TERSENYUM. PAK MARDI TAMPAK KIKUK

261.NY. URIP (Senyum)


Baiklah.

PAK OPENG MENGANNGUKAN KEPALA DAN TERSENYUM.

262.NY. URIP
Pak Openg, kita mulai saja. Begini pak ……… saya ingin Pak Openg menjadi
perantara percakapan saya dengan wanita yang sudah mati yang kini
berada dalam peti mati ini, itu fotonya ………..

37 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


(Menunjuk Ke Arah Foto Bule Tersebut).

Saya akan mengajukan beberapa pertanyaan. Kemudian saya minta pak Openg
menyampaikan pada wanita itu. Setelah itu pak Openg katakana pada saya apa
jawaban wanita itu. Juga sebaliknya. Paham, pak Openg?

(Pak Openg Mengangguk Sambil Senyum)

kita mulai sekarang.

263.P MARDI (Bingung)


maap, nyonya, begini …………. Nya ……. Pak Openg ini bisu …. Tapi ….
Tapi tidak tuli.

264NY. URIP (Kesal)


Kenapa tidak dikatakan dari tadi? Bagaimana pak Mardi ini, mana mungkin
orang bisu ……

265PAK MARDI
Maap, nyonya. Kalau boleh saya nolong nyonya. Saya pernah kerja empat taon
di panti asuhan Tuna Wicara. Jadi saya pernah belajar bahasa orang bisu.
Kalau boleh, saya akan menyampaikan pada nyonya apa yang di ucapkan pak
Openg.

266NY. URIP (Kesal)


Tapi bagai mana caranya pak Openg menyampaikan pertanyaan-pertanyaan
saya dan jawaban-jawaban wanita itu, sedangkan pak Openg bisu.

267P MARDI (Bingung)


bagaimana pak?

268DUKUN (Senyum)
hak … hik … nguk … ak … ik …

(Menggunakan Tangan. Pendek Kata Bicara Dalam Bahsa Bisu)

269P MARDI
Begini katanya, nyonya.

(Menerjemahkan Perkataan Dukun Itu)

38 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


itu gampang … saya disuruh jadi perantara nyonya, juga perantara wanita itu,
yang akan masuk kedalam badan saya. Nyonya bisa bertanya langsung kepada
saya. Begitu nyonya …….

PAK OPENG MENGANNGUK. DIA TETAP SENYUM

270.NY. URIP
Baiklah kalau begitu kita mulai saja.

271.DUKUN (Pada Pak Mardi)


hak … hik … nguk … ak … iki … uk …

MENGGERAK-GERAKAN TANGANNYA. DALAM BAHASA BISU

272.P MARDI
Pak Openg minta sebuah anglo kecil lengkap dengan arang dan kemenyan.

MEMANDANG DUKUN

273.DUKUN (Kurang Puas)


hak .. hik .. nguk …

274.P MARDI
O iya … juga air putih dan kembang.

DUKUN MENGANGUKAN KEPALA SAMBIL SENYUM

275.NY. URIP
Mbok, ambilkan cepat, di tempat biasa, menyan dn kembangnya ada di dapur

276.BABU
Inggih, nyonya. (Bergegas Ke Belakang)

EPILOG 27 SEMENTARA MENUNGGU BABU. DUKUN MENGATUR


PAK MARDI BERDIRI DI MUKA PETI MATI. DUKUN JUGA
MENGAMBIL FOTO WANITA BULE TERSEBUT. LALU DUKUN
BERJALAN MENGELILINGI PETI MATI SAMBIL KOMAT-KAMIT
MEMBACA DOA. SETELAH PESANANNYA BERES, DUKUN PUN
DUDUK PERSIS DI BAWAH. PAK MARDI BERDIRI MEMEGANG
FOTO WANITA BULE ITU. SEMENTARA ITU NYONYA URIP
MENGIKUTI UPACARA ITU DENGAN SEKSAMA. TUAN URIP DI

39 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


POJOK SANA MEMPERHATIKAN SAMBIL GELENG-GELENG
KEPALA.

277.DUKUN (membaca mantra dalam bahasa bisu. Berirama dan


memekakkan telinga. Asap mengepul. Dengan suara magis dukun menyebar-
nyebarkan bunga dan nyembur-nyembur)
Auooo … hik byer…!@#$%^

EPILOG 28 PAK MARDI MULAI KEMASUKAN. BADANNYA


GEMETAR. MATANYA TERPEJAM. IA MENGELUARKAN SUARA
PELAN TAK BERARTI. DUKUN DENGAN BAHASA ISYARAT
MEMPERSILAHKAN NY. URIP UNTUK BERTANYA. SUASANA
MAGIS.

278.NY. URIP (Kepada Dukun)


sudah bisa di mulai pak Openg?

(Dukun Mengangguk)

hey, wanita bule. Siapa namamu?

SUNYI TIDAK ADA JAWABAN. NYONYA URIP MENGULANGI


PERTANYAANNYA.

279BABU
Kata tuan tadi namanya Margarette, nyonya.

280.NY. URIP
Oya, saya lupa. Margarette, saya ingin berdialog dengan kau secara wanita
dengan wanita. Bukan sebagai istri pertama dengan istri ke dua. Kita harus
jujur dan terbuka dalam dialog ini. Paham …? Saya ingin mengajukan
pertanyaan pertama, margarette mengapa engkau mencintai Urip?

TIDAK ADA JAWABAN KECUALI DESAHAN PAK MARDI.

281NY. URIP
Margarette mengapa engkau mecintai urip?

282P MARDI
cas ... cus … cuis … cuis … bret … bret … sssst.

283NY. URIP
Margarette, apa yang engkau katakana? Aku tidak mengerti!

40 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


284P MARDI (Bunyi Kentut)
bret … bret … tut … ttuuuuu..tttt

285NY. URIP (Marah)


Kurang ajar, kamu ngentuti saya, ya?

286P MARDI (Lebih Keras)


Ttttuuuuuutt … tuuut … pessssssss ….

287NY. URIP (Marah Besar)


Brengsek ! sudah merampok suami orang malah ngentuti !

(Pada Dukun)

Pak Openg, katakana pada wanita bule itu, dia harus minta maaf pada saya.
Dia harus menghormati adat orang timur, tidak sopan kentut di muka khalayak.

EPILOG 29 SANG DUKUN BERDIRI. PAK MARDI TETAP SAJA


BERGETAR. DUKUN MENYEMBURNYA. PAK MARDI SADAR.
DUKUN BICARA PADANYA.

288DUKUN (Pada Pak Mardi)


hak … hik … nguk …

DENGAN GERAK TANGAN

289P MARDI (Lelah)


nyonya, kata pak Openg dia tak paham bahasa wanita itu. Jadi omongannya
tidak klop.

290NY. URIP (Marah)


kenapa tidak bilang dari tadi? Buang-buang waktu saja. Jadi bagaimana
sekarang?

291DUKUN (Pada Pak Mardi)


hak … hik … hukk …

DENGAN GERAK

292.P MARDI
Anu, nyonya. Pak Openg Tanya, wanita itu bangsa apa?

41 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


293NY. URIP
Saya tidak tahu, tapi dia berbahasa Inggris ….

294.P MARDI
Jadi wanita itu ngomong Inggris …

295.NY. URIP (Kesal)


Sudah aku katakana tadi. Sekarang bagaimana?

296P MARDI (Bingung) b


bagaimana, pak Openg?

297.DUKUN (Senyum)
hak… hiki… hukk…

DENGAN DERAK

298.P MARDI
Pak openg Tanya, nyonya bisa bacara dalam bahasa wanita itu?

299.NY. URIP (Terdiam )


Tidak.

300.TN URIP
saya bisa kenapa?

301.DUKUN (Memandang Tn Urip Dengan Senyum)


hak… hik… hukk…

DENGAN GERAKAN

302.TN URIP (Pada Pak Mardi)


Apa katanya?

303.P MARDI
Anu tuan, tuan mau nolong nyonya?

304.TN URIP
Menolong apa?

305.DUKUN ( Pada Pak Mardi)


hak… hi… huk..

42 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


306.P MARDI
Menolong nyonya jadi perantara

307.NY URIP
kau harus meakukan itu.

308.TN URIP
tapi aku harus tahu apa yang harus aku lakukan….

309.NY URIP
Kau „kan kenal baik dengan wanita bule itu.

TUAN URIP TERDIAM. RUANGAN SEPI SEJENAK

310.TN URIP
baiklah, aku akan mencoba.

311.DUKUN (Tersenyum. Mengangguk Pada Tuan Urip)


huk… hik…hgak…

PADA TUAN URIP

312.P MARDI
tapi ada syaratnya, tuan?

313TN URIP
apa syaratnya?

EPILOG 30 DUKUN KEMBALI MENGELILINGI PETI MATI. DIA


MEMBACA MANTERA DENGAN KERAS SAMBIL MENYEMBUR-
NYEMBUR DLL. AKHIRNYA….

314DUKUN (Pada Pak Mardi)


hak.. hik… hukkk..

DENGAN GERAKAN

315P MARDI (Pada Tuan Urip)


roh – roh halus yang membantu pak openg bekerja mengajukan syarat… anu
pak

TERHENTI

43 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


316NY URIP
apa syaratnya, cepat katakana?

317.P MARDI (Sementara Dukun Terus Berjampi)


syaratnya,,,

(Pak Mardi Takut)

syaratnya….

318TN URIP
katakana cepat!

319P MARDI
Tuan harus menari dan menembang diatas peti mati sembari
mengucapkan pertanyaan-pertanyaan nyonya dalam bahasa inggris dalam
keadaan telanjang bulat.

320TN URIP
apa? Dalam keadaan bagaimana?

321.P MARDI (Ketakutan)


telanjang bulat, tuan….

322.TN URIP
Gila ! tidak bisa!

SUASANA SUNYI. KECUALI DUKUN TENGAH MEMBACA


MANTERA.

323.TN. URIP
Ini tidak mungkindik mala, Tuhan melarang perbuatan seperti ini. Ini syirik!

324.NY. URIP (Marah)


sudah ku katakana jangan bawa-bawa nama Tuhan dalam masalah ini. Ini
urusan aku dengan wanita bule gendakmu itu, titik!

325.TN. URIP (Berusaha Sabar)


Dik Mala, tapi kau istriku. Istri yang aku nikahi secara Islam dengan sah. Kau
harus mengerti itu. Kita bertanggung jawab atas kalimat syahadat yang kita
ucapkan. Aku harus mempertanggungjawabkannya dihadapan Tuhan nanti…
sebagai kepala keluarga aku berkewajiban menjauhkan istriku dari jalan yang
sesat. Tuhan menitipkanmu padaku…

44 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


326.NY. URIP (Sinis)
bagus.. bagus sekali isi khotbahmu barusan. Jauh lebih bagus dibandingkan
apa yang pernah aku dengar di TV. Ringkas, jelas dan berbobot… Tapia pa
yang tlah kau perbuat suamiku yang saleh? Seharusnya engkau malu
mengucapkan kata-kata yang sejuk seperti air telaga itu.

327.TN. URIP
dik mala. Nasihat ini aku berikan karena engkau istriku. Karena aku sangat
saying padamu… percayalah.

SUNYI KECUALI DUKUN YANG TELAH MENGHEMBUS


MANTRANYA.

328.NY. URIP (Bersiasat)


Baiklah, aku percaya bahwa engkau sangat saying padaku. Meskipun aku tak
dapat melahirkan anak, engkau tidak pernah berusaha menceraikan diriku.
Meskipun kalimat itu telah lama aku nantikan, aku tlah siap.

329.TN. URIP
Dik Mala, aku tidak sejahat itu.

330NY URIP
Jika begitu lakukanlah apa yang dikehendaki dukun itu. Dia tlah lama
menunggu.

331.TN. URIP
Dik Mala,? Pekerjaan itu sungguh-sungguh tidak masuk akal. Kita sebagai
masyarakat modern sehrusnya tidak mempercayai hal-hal semacam itu.

332NY URIP (Tertawa Sinis)


Apa kau pikir kau tidak melakukan hal-hal yang masuk akal selama ini.
Kepasrahanmu terhadap kenyataan pahit yang kita alami selama ini, dengan
berkedok atas nama Tuhan, apakah itu termasuk perbuatan yang masuk akal?

333.TN. URIP
ya…. Itu kebenaran agama. Itu iman…

334.NY. URIP (Memotong)


Sudahlah. Aku bosan mendengarnya… kau harus melakukan permintaan
dukun itu untukku, untuk istri yang katanya kau cintai. Barangkali
kesediaanmu bisa menjadi buktirasa cintamu padaku.

45 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


SUNYI. TUAN URIP KEBINGUNGAN. IA BIMBANG, IA TERJEPIT.

335.DUKUN (Pada Pak Mardi)


Hak.. hik… huk…

DENGAN GERAK

336.P MARDI (Pada Nyonya Urip)


Nyonya, kata pak openg, roh-roh halus itu minta jawaban segera.

337.NY. URIP (Pada Tuan Urip)


kau dengar itu?

338.TN URIP (Binggung)


apa tidak ada cara lain? Atau syarat-sayaratnya diganti saja.

339.DUKUN (Pada Pak Mardi)


hak.. hik… huk…

340.P MARDI
kata roh-roh itu tidak bisa, tuan.

341.TN URIP (Mendesak)


Apa tidak bisa dikurangi syarat-syaratnya? Cba kau tolong aku, pak mardi.

342.DUKUN (Pada Pak Mardi)


hak.. hik.. huk…

343.P MARDI
pak openg bilang sudah pas, tuan.

344.NY. URIP
ayolah cepat. Bukankah engkau mencintai aku?

345.TN. URIP (Binggung Dan Sedih)


Tapi… tapi tidak dik mala. Aku… baik… baiklah… ya Tuhan tunjukkanlah
kami jalan yang benar..

BERJALAN KEARAH PETI MATI. NAIK KEATAS PETI MATI DAN


MEMBUKA PAKAIANNYA

346.NY. URIP
pak openg, teruskan!

46 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


EPILOG 31 UPACARA DILANJUTKAN. NAMUN SETELAH TINGGAL
CELANA DALAM SAJA YANG DIKENAKAN TUAN URIP. IA
MEMOHON PADA DUKUN UNTUK MEMPERBOLEHKAN TETAP
MENGGUNAKAN CELANA JALAN. AKHIRNYA PERMOHONAN
TUAN URIP DIKABULKAN. UPACARA DIMULAI KEMBALI. DUKUN
KEMBALI MEMBERI SISYARAT. NYONYA URIP BERTANYA….

347.NY URIP
Sudah bisa dimulai, pak?

(Pak Openg Mengangguk)

Margaret, sayaingin berdialog denganmu secara wanita dan wanita. Bukan


sebagai istri pertama dan kedua. Kita harus jujur dan terbuka dalam dialog ini.
Paham? Saya ingin mengajukan pertanyaan yang pertama, margarette mengapa
engkau mencintai urip?

EPILOG 32 DITERJEMAHKAN DAN DITEMBANGKAN SAMBIL


MENARI, KALIMAT DEMI KALIMAT APA YANG DIUCAPKAN
ISTRINYA. SEMENTARA ITU DUKUN MEMBACA MATEREA
DENGAN KERAS SERASI DENGAN TEMBANG TUAN URIP. BABU
IKUT TERANGSANG UNTUK IKUT BERTEPUK TANGAN. SUASANA
MAGIS. ASAP MENGEPUL. NYONYA URIP MENGIKUTI UPACARA
ITU DENGAN SEKSAMA.

348.TN URIP (Ditembangkan)


Margarette, I want to have a word with you, I want to talk to you as one
woman to another. Not as a first wife to the second wife. And I think we
should be hones and open in this dialogue. Do you get it? My first question,
margarette, why do you love urip?

349.P MARDI (Komat Kamit Berdesah)


aufff… pesss

350.NY. URIP
Apa yang kau katakana, margarette?

351TN URIP (Ditembangkan)


why do you speak, margarette?

EPILOG 33 TANPA SEPENGETAHUAN MEREKA. TELAH MASUK


KEDALAM RUANG TAMU ITU. DUA ORANG LAKI-LAKI SEREM

47 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


MENENTENG SEBUAH TAS BESAR. MEREKA MEMPERHATIKAN
TINGKAH LAKU KELUARGA URIP.

352.LK2 SEREM1,2 (Dengan Suara Keras)


Spada!

(Masih Belum Terdengar)

Spada!!

353.NY. URIP ( Kaget )


Siapa Anda?

(Marah)

Mengapa Anda tanpa izin masuk kedalam rumah kami?

EPILOG 34 UPACARA TERHENTI.SEMUA MEMPERHATIKAN


KEDUA LAKI-LAKI SEREM ITU. PAK MARDI MASIH BELUM SADAR.
SETELAH DISEMBUR DIAPUN SADAR. TUAN URIP BERUSAHA
MERAIH PAKAIANNYA.

354.KL2 SEREM
apakah ini rumah Dr. R. Urip Suwondo yang pernah tinggal di Manila?

355.NY. URIP
bukan! Ini ruang tamu rumah tuan Dr. R. Urip Suwondo yang pernah tinggal di
Manila.

356.TN. URIP ( sambil mengenakan pakaiannya )


Ya, Anda telah berada dalam ruang tamu rumah saya. Tapi anda telah berlaku
tidak sopan.

357.NY. URIP
Apa maksud anda memasuki rumah kami tanpa izin?

SELAMA TUAN DAN NYONYA URIP BICARA. KEDUA LAKI-LAKI


SEREM IU ACAPKALI CLINGAK CLINGUK. SEPERTI BURONAN.

358.LK2 SEREM1
Jadi kalau begitu, betul?

359.NY. URIP

48 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Begitulah.

360.LK SEREM2 ( menunjuk arah peti mati )


Apakah peti mati itu kiriman dari Manila ?

361.NY. URIP ( ragu. Mencoba menerka maksud pertanyaan itu)


Ya, Ya.. Ada apa? Apa hubungannya dengan anda?

362.LK SEREM1 ( saling mengangguk pada kawannya )


Begini Nyonya, Petugas Pelabuhan telah salah alamat mengirimkan peti mati
ke alamat nyonya. Seharusnya peti mati itu dikirimkan dari Manila kepada
kami berdua. Kami telah mengurusnya dan menceknya pada petugas
pelabuhan. Petugas pelabuhan mengakui telah salah mencantumkan alamat
barang kiriman ini. Maaf nyonya, kami ingin mengambilnya sekarang waktu
kami sangat sempit.

CLINGAK-CLINGUK

363.NY. URIP ( bengong sejenak )


Tidak mungkin petugas pelabuhan salah kirim. Bukti-bukti pengirimannya
sangat jelas. Semuanya persis……….

364.LK SEREM 1
Mungkin saja mereka salah, nyonya. Ini buktinya ....

MEMPERLIHATKAN SECARIK KERTAS. NYONYA URIP


MEMBACANYA. IA AGAK TERPERANJAT

365.NY. URIP ( mengambil surat wasiat )


Tapi surat wasiat ini ditujukan pada suami saya. Surat wasiat ini datang
bersama peti mati itu. Dan bukti-bukti yang ada sudah menjelaskan bahwa
mayat bule dalam peti ini, istri suami saya di Manila.

366.LK SEREM 2 ( tergesa )


Nyonya telah salah. Isi peti mati tersebut bukan mayat seorang wanita bule.
Melainkan mayat adik laki-laki saya bernama Yessi Anwar dia seorang pelaut.
Dia mati dalam perkelahian di Manila waktu kapalnya singgah di Philipina.

367.NY. URIP
Tidak mungkin. Isi peti mati ini mayat seorang wanita bule bernama
Margarette, istri suami saya di Manila. Wanita bule tersebut mati lantaran
penyakit perut.

49 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


( Kepada Suaminya )

Begitu‟ kan?

368.TN. URIP ( gugup serba salah )


Buk..betul.

369L SEREM1 ( berbisik pada kawanya )


Jadi nyonya tidak mau menyerahkan peti mati itu pada kami?

370.NY. URIP ( tegas )


Tidak !!

371.L SEREM 1 ( mengunus pisau )


Kalau begitu kami akan melakukannya dengan kekerasan. Waktu kami sempit.
( kepada kawanya) Cepat pindahkan isinya...

EPILOG 35 LAKI SEREM 1MENDEKATI NYONYA URIP. KAWANYA


BERGEGEAS MENUJU PETI MATI. TIBA- TIBA TUTUP PETI MATI
TERLEMPAR.DARI DALAM MUNCUL ANGGOTA POLISI
BERPAKAIAN SETENGAH PREMAN, MENODONGKAN PISTOL KE
ARAH LAKI – LAKI SEREM ITU. SEMUA TERKESIMA.

372.POLISI
angkat tangan ! kami polisi ! jika bergerak kami tembak !

EPILOG 36 LAKI – LAKI SEREM ITU MEMATUHI PERINTAH POLISI.


LALU POLISI ITU KELUAR DARI PETI SAMBIL MEMBAWA
BORGOLl. SETELAH SELESAI UPACARA PEMBORGOLAN, DUA
ORANG POLISI LAINYA MASUK MENYERBU.

373.POLISI
Kami ingin menjelaskan pada Nyonya dan Tuan Urip tentang duduk
persoalannya. Kedua orang ini adalah anggota sebuah sindikat penyelundupan
narkotik yang sangat membahayakan negara. Telah lama kami mengikuti jejak
mereka. Mereka sangat lihay. Mereka menggunakan berbagai cara untuk
menyelundupkan narkotik. Salah satu cara yang kerap mereka gunakan adalah
dengan menyelundupkannya lewat peti mati, untuk mengelabuhi petugas
pelabuhan. Namun siasat tersebut telah berhasil kami ketahui sebelumnya.
Lalu kami ganti isi peti mati yang berisi narkotik yang hendak mereka
selundupkan dengan petugas polisi. Dalam hal ini kami diberi tugas oleh
atasan kami memimpin operasi ini.

50 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


374.TN URIP
Tapi apa hubungannya dengan keluarga kami?

375.POLISI
Begini, tuan Urip.. ternyata sindikat narkotik ini sangat lihay. Mereka telah
lama mengamat-amati tuan Urip beserta keluarga, semenjak tuan Urip berada
di Manila. Mereka mengatur sedemikian rupa, seolah-olah narkotik yang
mereka selundupkan dalm peti mati itu adalah mayat seseorang, dalam hal ini
mereka membuat seolah-olah istri tuan Urip telah meninggal di Manila. Tentu
saja ha tersebut tidak benar. Sabagai alasan pengiriman peti mati tersebut
mereka membuat surat wasiat palsu. Dan selanjutnya untuk memperlancar
perjalanan peti mati itu, mereka melampirkan sebuah Visum Repertum dari
seorang dokter, yang menyatakan bahwa kematian nyonya Urip disebabkan
penyakit menular, dengan perhitungan petugas kepolisian akan enggan
membuka dan memeriksa isi peti mati tersebut. Ternyata tidak. Petugas
pelabuhan telah menyiapkan tim dokter untuk tugas itu. Karena pihak
kepolisian yang bekerja sama dengan petugas pelabuhan telah mencium siasat
mereka, setelah setelah memindahkan isi peti mati dan membuat beberapa
lubang pada sisi-sisinya, untuk jalan masuk udara bagi petugas polisi yang
berada di dalamnya. Kemudian peti mati tersebut kami biarkan lolos hingga ke
tempat penitipan ini.

376.TN/NY URIP ( terperanjat )


Apa? Tempat penitipan??

377.POLISI
Tuan dan Nyonya tidak perlu khawatir. Pihak kepolisian telah mengetahui
bahwa keluarga Tuan Urip tidak tahu-menahu tentang sindikat nerkotik
tersebut.

( Tuan dan nyonya urip merasa lega )

Keluarga nyonya Urip telah diperalat oleh sindikat tersebut tanpa


sepengetahuan Tuan Urip. Mereka telah menggunakan nama dan alamat Tuan
Urip hanya sebagai tempat penitipan.

378.BABU ( naik darah. Memukuli aki-laki serem)


Edan tenan !! Bikin geger !!

479.POLISI ( mencegah )
Jangan.... jangan saudari. Saudari tidak perlu main hakim sendiri

( Sambil tersenyum).

51 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Mereka akan diadili berdasarkan hukum yang berlaku.

380.TN. URIP
Jika polisi sebelumnya telah mencium perbuatan mereka, mengapa dalam
operasi ini tidak memberi tahu kami sebelumnya?

381.POLISI
Maaf, kami khawatir tuan sekeluarga kurang dapat berperan sebaik seperti
sekarang ini. Jika sebelumnya kami beritahu. Kami ingin menumpas sindikat
ini sampai ke akar-akarnya.

(Sikap Sempurna)

Untuk segala bantuan keluarga tuan, atas nama angkatan kepolisian, kami
mengucapkan banyak – banyak terima kasih. Keluarga tuan telah menjadi
pahlawan pembangunan dan negarawan yang berbakti pada negara.

(Menjabat Tangan Tuan Dan Nyonya Urip)

kami mohon diri.

(Kepada Pak Openg Dan Pak Mardi).

Bapak berdua kami minta untuk ikut denagn kami ke markas. Ada beberapa
keterangan yang kami butuhkan...

EPILOG 37 PAK OPENG DAN PAK MARDI MELOLONG KETAKUTAN,


KEDUANYA DIGIRING KE KANTOR POLISI. POLISI MENGGIRING
BURONANNYA. HADIRIN BENGONG MELOMPONG...

382.BABU (Ngomel)
polisi buta!

383.TN URIP (Sinis)


petugas-petugas negara itu telah melaksanakan tugasnya dengan sangat
manusiawi

SELESAI
Lampiran 1: Sumber Data, Naskah Drama Peti Mati Karya Yessi Anwar

52 | Lakon Trust Adaptasi Peti Mati karya Yessi Anwar


Lampiran 2: Lembar Pengajuan Judul Skripsi
Lampiran 3: Lembar Penetapan Judul Skripsi
Lampiran 4: Surat Tugas Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 5: Lembar Permohonan Ujian Proposal Skripsi
Lampiran 6: Surat Ttugas Ujian Proposal Skripsi
Lampiran 7: Lembar Penggantian Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 8: Surat Tugas Penggantian Dosen Pembimbing 1 (satu) Skripsi
Lampiran 9: Lembar Permohonan Ujian Skri
Lampiran 10: Surat Ttugas Ujian Skripsi
Lampiran 11: Kartu Pembimbingan Penulisan Proposal/Skripsi: Lembar 1 (satu)/pertama
Lampiran 12: Kartu Pembimbingan Penulisan Proposal/Skripsi: Lembar ke-2 (kedua)
Lampiran 13: Surat Keterangan Submit Jurnal/Artikel

Anda mungkin juga menyukai