SKRIPSI
Oleh
Muhammad Hadriansyah
E1C018061
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2023
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Majapahit Nomor 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125
Judul
Disusun Oleh
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji pada tanggal 13 Februari 2023.
Menyetujui:
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.
ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Majapahit Nomor 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125
Judul
Oleh
Muhammad Hadriansyah
E1C018061
Skripsi ini telah disetujui dan diuji untuk disahkan pada tanggal 13 Februari 2023.
Menyetujui:
Dewan Penguji,
Ketua,
Murahim, M.Pd.
NIP. 197904152005011002
Sekretaris, Anggota,
Mengesahkan:
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Mataram.
iii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Majapahit Nomor 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125
Mengetahui:
Mahasiswa,
Muhammad Hadriansyah
NIM. E1C018061
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
sehingga tenaga, pikiran, dan perasaan yang saya miliki bisa tersampaikan
ke dalam sebuah tulisan ini. (1) untuk cinta yang pertama, keluarga: kepada
kedua orang tua saya, yaitu Bapak Zaenil Yuhad, S.E dan Ibu Hj. Ana’ah
yang telah menciptakan saya sebagai bentuk cinta serta kedua saudara saya
berdiri di bangku kuliah, (2) cinta yang kedua, objek: skripsi ini adalah
bukti cinta saya selama belajar di perguruan tinggi dengan dukungan dan
semangat keluarga yang tidak pernah pudar, (3) cinta sesama; keluarga
besar UKMF Teater Putih FKIP Unram yang telah berkontribusi dalam
hidup saya dan bisa menjadi manusia yang bekualitas serta mengenal arti
perempuan yang akan selalu menemani hidup saya di masa depan nanti
sampai mati; cinta yang sifatnya masih abstrak dalam hidup saya, (5) cinta
diri; cinta atas kebanggaan pribadi dalam aktualiasasi diri, dan (6) cinta
Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kesempatan untuk hidup dan
v
KATA PENGANTAR
Maslow‖. Tujuan menyusun skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada
Universitas Mataram.
2. Drs. Lalu Zulkifli, M.Si, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Akademik.
vi
8. M. Syahrul Qodri, S.Pd., M.A., selaku Dosen Penguji Skripsi.
Pembimbing sebelumnya.
10. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
11. Keluarga besar UKMF Teater Putih FKIP Unram, selaku tempat yang
12. HMPS Bastrindo FKIP Unram, selaku tempat bernaung sementara dan
13. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan
yang telah meluangkan waktu untuk membantu dalam menyusun skripsi dan
balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Disadari skripsi ini
Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan
skripsi ini.
Muhammad Hadriansyah
NIM. E1C018061
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................... xi
viii
2.3.1 Tokoh dan Pandangan Psikologi .............................. 15
ix
4.5 Kepribadian dalam Kebutuhan Aktualisasi Diri .............. 85
BAB V: PENUTUP........................................................................... 94
5.1 Simpulan........................................................................... 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................... 105
x
KEPRIBADIAN TOKOH NYONYA KOMALA DALAM NASKAH
DRAMA PETI MATI KARYA YESSI ANWAR: KAJIAN
PSIKOLOGI PERSPEKTIF ABRAHAM MASLOW
Muhammad Hadriansyah
E1C018061
E-Mail: nyongkolan99@gmail.com
ABSTRAK
xi
The Personality of Mrs. Komala's Figure in Yessi Anwar's Peti Mati
Play: A Psychological Study of Abraham Maslow's Perspective
ABSTRACT
xii
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi pemikir jernih. Pada hakikatnya, seni memiliki nilai yang tinggi
manusia tidak akan berpikir cara mengelola permasalahan pada dunia nyata.
sebagai proses katarsis agar kepribadian seseorang sehat. Media seni yang
khayalan. karya sastra lahir dari daya pikir manusia dalam bentuk tulisan
sesuatu yang penting. kepribadian dan kondisi kejiwaan yang parah dapat
1
kejiwaan dan akibat yang menimpa manusia (Minderop, 2010:1). Karya
sastra dapat ditelaah secara tuntas apabila diketahui asalnya pada riwayat
juga dapat memahami aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya
memiliki jalan cerita yang kuat seperti cerita pada sebuah naskah drama.
berbeda pada setiap tokoh yang terjadi dari konflik antartokoh dengan
dalam rumah tangga seperti cerita naskah drama Peti Mati karya Yessi
tokohnya.
2
Naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar telah beberapa kali
dipentaskan oleh Teater Pebei, Yogyakarta (2010). Naskah drama Peti Mati
sendiri, rasa percaya sesama manusia, dan rasa percaya manusia dengan
Tuhan.
bekerja di Manila. Isi dari Peti mati yang dikirim dari Manila adalah istri
dari Tuan Urip yang sudah meninggal akibat virus menular. Foto, pakaian,
surat wasiat, dan barang lainnya menjadi bukti kuat bahwa Tuan Urip telah
kepolisian. Akan tetapi, isi dari peti mati tersebut sebuah narkoba yang
yang sebenarnya.
untuk dikaji karena relevansi yang kuat dalam kehidupan nyata dan sebagian
besar sebuah manifestasi kehidupan yang berada dalam cerita naskah drama
3
tersebut. Permasalahan rumah tangga sering terjadi dari konflik kecil yang
yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah. Naskah drama Peti Mati
Naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar akan menarik jika
diri. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dirumuskan dengan judul
4
Kepribadian Tokoh Nyonya Komala dalam Naskah Drama ―Peti Mati‖
kepribadian tokoh Nyonya Komala dalam naskah drama Peti Mati karya
yang berhubungan dengan ilmu atau teori sastra sehingga dapat dijadikan
Abraham Maslow.
5
1.4.2 Manfaat Praktis
ajar dan referensi. Selain itu, penelitian ini dapat membantu bagi dosen dan
tokoh dalam naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar sehingga dapat
berikut:
cerita. Dari peristiwa tersebut, muncul sebuah jalan cerita atau alur.
menemukan watak, sikap, dan sifat dari setiap tokoh rekaan tersebut.
Tokoh sebagai penunjang cerita memiliki peran dan fungsi yang sangat
6
pengenalan dan yang kemudian menuju pada titik klimaks hingga
penyelesaian cerita.
2. Dalam konteks ini, naskah drama merupakan hasil dari proses resepsi
untuk menjalani hidup lebih baik lagi. Hal tersebut dapat dilihat dari
penulis. Naskah drama menjadi salah satu cara atau pilihan yang
Selain itu, naskah drama dibangun atas unsur keindahan baik itu dari
segi pengemasan cerita, diksi yang digunakan, dan masih banyak faktor
juga sebagai sarana manusia untuk lebih mudah memahami hakikat dari
7
3. Dalam pandangan penelitian menjelaskan bahwa kepribadian
merupakan suatu perpaduan yang utuh antara sikap, sifat, pola pikir,
dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang berjudul “Kajian Psikologi Humanis Tokoh Utama Baiq Raihan dalam
Novel Sesak Cinta Di Tanah Sasak Karya Aji Turmudzi dan Kaitannya
bahkan sampai stres, sakit, dan meninggal dunia sehingga tidak sempat
yang berbeda yaitu peneliti ini menggunakan objek karya sastra berupa
9
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ismail Khalik (2019) yang
analisis data, dinamika kepribadian Kapten Leo dibagi menjadi tiga yaitu
menjadi dua yaitu insting hidup (menjamah perempuan, dan insting mati
10
dan berupa objek yang berbeda yaitu peneliti ini menggunakan objek karya
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Deni Cahyo Aji (2019) yang
Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi dan Kelayakannya Sebagai Bahan Ajar
Hepi dipengaruhi oleh dorongan atau motivasi dari dalam dirinya untuk
yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat kebutuhan yang ingin dipenuhi
oleh Hepi, maka semakin besar pula usaha Hepi untuk memenuhi kebutuhan
tampak dalam diri Hepi dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu
11
Persamaan dengan penelitian Deni Cahyo Aji (2019) adalah
objek yang berbeda yaitu peneliti ini menggunakan objek karya sastra
istilah yang mencakup semua unsur dan ciri-ciri utama pada sebuah
memiliki kisah penuh konflik yang disusun untuk suatu pertunjukan teater
2008:84). Adapun pandangan dalam sejarah drama dan teater barat bahwa
Sementara itu, drama romantisme percaya pada intuisi dan bakat alam
12
kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung (Hasanuddin,
2015:2).
dalam pentas baik secara objektif maupun subjektif, dan nyata pada
Salah satu ciri-ciri teater modern adalah digunakannya naskah lakon yang
merupakan bentuk tertulis dari cerita drama yang baru akan menjadi karya
karangan seseorang yang dianggap sebagai karya asli dengan ditulis atau
diketik secara manual. Adapun jenis drama atau lakon yaitu seperti komedi
sebuah lakon, sebab dengan adanya tokoh maka timbul sebuah konflik yang
hal yang paling utama dalam lakon. Penokohan juga sebagai lukisan yang
2010:165).
13
Peran dalam sebuah naskah drama bersifat bukan untuk dibaca,
bingung dengan peran yang dimainkan oleh tokoh sehingga alur akan
peran atau tokoh seperti protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis yaitu
tokoh utama yang merupakan pusat cerita. Sebagai tokoh protagonis harus
tokoh antagonis yaitu orang yang memiliki watak yang kuat dan kontradiktif
jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Psikologi berarti ilmu jiwa yang
sastra mengacu pada dua pengertian yaitu sastra sebagai kegiatan kreatif dan
studi sastra sebagai cabang ilmu pengetahuan. Sastra bagian hasil karya seni
dari keduanya yaitu dari sifat kejiwaannya, sastra memiliki sifat kejiwaan
14
manusia yang imajiner, sedangkan psikologi memiliki sifat kejiwaan yang
sastra. Psikologi sastra juga dapat menjadi telaah karya sastra yang diyakini
kejiwaan tokoh dalam karya sastra. Pada dasarnya, psikologi sastra ditopang
tidak bergelut dalam bidang itu saja, tetapi juga berbagai cabang ilmu
15
pengetahuan yang lain pun ikut terlibat dan memegang peranan penting,
masalah khusus tertentu, akan tetapi belum ada teori yang lebih
satu dengan lainnya. Pada dasarnya, sastra adalah hasil dari sebuah
suasana rasa yang ditemukan dari gejala kejiwaan orang lain. Telaah
16
sastra mempunyai empat kemungkinan, yaitu studi psikologi pengarang
sebagai tipe atau pribadi, proses kreatif, hukum psikologi dan sastra
penggerak jiwa.
Dalam karya sastra, manusia dalam cerita dipahami sebagai tokoh. Bagian
tersebut dan didasari oleh setiap tokoh cerita (Hamzah, 2022:19). Psikologi
17
totalitas suatu kesatuan yang bernilai seni dan indah atau mengandung nilai-
nilai estetika.
padu dan digerakkan oleh motivasi. Hasrat dan dorongan manusia saling
18
fungsional, dan situasi yang sangat komplek sehingga dimana manusia
Kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dari
diri dan cinta pasti akan memburu makanan terlebih dahulu. Ia akan
terpuaskan. Seseorang yang berada dalam keadaan lapar berat, tidak ada
yang berpikir bahwa lapar secara nyata juga merasakan kebutuhan akan
19
kasih sayang, rasa aman atau kebutuhan lainnya. Orang-orang tertentu dapat
secara memadai. Hasrat manusia yang telah memadai akan makanan secara
melimpah belum tentu merasa kenyang. Kebutuhan lain dan yang lebih
terpuaskan, akan muncul kebutuhan baru dan yang lebih tinggi lagi hingga
diatur dalam sejenis hierarki kekuatan yang bersifat relatif, bahwa manusia
secukupnya, akan muncul kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa
perlindungan dari bahaya fisik dan emosi. Kebutuhan rasa aman dapat
20
dikatakan ketika individu merasakan rasa nyaman dan kesesuaian dengan
kebutuhan ini terpuaskan pada orang dewasa yang normal dan sehat, maka
kerutinan sampai batas tertentu. Jika unsur ini tidak ditemukan, maka anak
akan menjadi cemas dan merasa tidak aman. Kebebasan yang ada batasnya
bersifat asing dan yang tidak diharapkan. Orang sehat juga menginginkan
hidup dan mati seperti orang neurotik. Contoh kecil kebutuhan rasa aman ini
hujan akan mencari tempat berteduh atau membangun sebuah rumah agar
21
hubungan afektif atau hubungan emosional dengan orang lain (Minderop,
segalanya, bahkan ia lupa akan merasa lapar dan mencemooh cinta sebagai
yang dapat dipandang sebagai kebutuhan fisiologis dan tingkah laku seksual
cinta dan kebutuhan akan kasih sayang (Goble, 1987:74). Adapun menurut
rumusan Rogers bahwa cinta harus berada dalam keadaan dimengerti secara
berasal dari seks yang merupakan kesalahan serius, bahwa kelembutan hati
Para petugas klinis telah menemukan berulang kali bahwa anak-anak dan
menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang,
termasuk sikap saling percaya. Dalam hubungan yang sejati tidak akan ada
rasa takut, sedangkan berbagai bentuk pertahanan akan runtuh. Cinta akan
menjadi rusak bukan jika salah satu pihak merasa takut kalau kelemahan
serta kesalahannya terungkap. Cinta juga akan menjadi rusak jika perasaan
22
seseorang tidak diharga, melainkan rasa takut yang sedikit banyak dialami
oleh setiap orang yang mampu melihat suatu personal represi yang
cinta meliputi cinta yang member dan cinta yang menerima. Seseorang
dan memiliki komunikasi sesama individu. Manusia tidak bisa hidup sendiri
dikatakan bahwa cinta, kasih sayang, dan rasa saling memiliki adalah
kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Jika kebetuhan akan rasa kasih
sayang dan saling memiliki tidak terpenuhi, maka akan sulit menuju
kebutuhan selanjutnya.
23
motivasi, prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, menjaga
nama baik, dan apresiasi dari orang lain terhadap diri sendiri (Minderop,
2018:303). Seseorang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya
diri, lebih mampu, dan lebih produktif. Jika harga diri merasa tidak
terpenuhi akan diliputi rasa rendah diri dan tidak berdaya yang dapat
menimbulkan rasa putus asa dan tingkah laku neurotik. Harga diri yang
paling stabil adalah harga diri yang paling sehat, dan tumbuh dari
rasa aman serta rasa dilindungi, melainkan kemerdekaan yang tumbuh dari
rasa aman serta rasa dilindungi yang memadai tidak akan dengan suka rela
tangannya. Namun seseorang memang tidak tahu apakah ini juga berlaku
aktivitas olahraga di pagi hari, ketika sudah selesai ia akan melihat keadaan
24
melakukan hidup sehat. Kemudian, penghargaan eksternal akan muncul
orang lain.
kecewa, dan tidak tenang. Bila suatu kondisi manusia seperti ini terjadi,
maka manusia tidak berada dalam damai dengan dirinya dan tidak dapat
dari dalam maupun dari luar. Hambatan dari dalam meliputi ketakutan,
cemas, ragu-ragu, malu pada dirinya, sedangkan dari luar yaitu tidak adanya
orang yang teraktualisasikan dirinya terdapat pada orang berusia lanjut yang
dipandang sebagai keadaan puncak atau akhir dan bukan sebagai suatu
proses dinamis yang terus aktif sepanjang hidup (Goble, 1987:50). Orang
yang berumur enam puluh tahun lebih sedang beranjak menuju kematangan
25
karena mereka sudah lama merasakan masa-masa sulit hanya untuk
aktualisasi.
sebagai hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan keinginan
potensi yang dimiliki guna mendapatkan kepuasan pada diri sendiri dengan
mencapai kebutuhan dalam tingkat yang lebih rendah merasa aman secara
fisik dan emosional, memiliki rasa cinta, harga diri, namun pada ujungnya
akan tidak berada dalam kedamaian dan tidak bisa dikatakan sehat secara
26
2.4.2 Teori Kepribadian Abraham Maslow
hal yang mudah tanpa ukuran khusus. Oleh karena itu, agar lebih mudah
27
mengekspresikan, menggunakan, memenuhi potensinya, merasa tidak
dalam metapologis bukan hal yang mudah tanpa ukuran khusus. Oleh
karena itu, agar lebih mudah Maslow merumuskan ciri-ciri individu yang
kacau, tidak dapat diprediksi, tidak lengkap, tidak tuntas, suka marah-marah,
tidak adil, egois, rasa tidak aman, memerlukan bantuan, sangat kompleks,
Hierarki Kebutuhan
Kebutuhan
Fisiologis Rasa Aman Sosial Penghargaan Aktualisasi Diri
Teori Kepribadian
Kepribadian Sehat (Metaneeds) Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis)
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,
3.1.1 Pendekatan
sastra juga dapat menjadi telaah karya sastra yang diyakini mencerminkan
menggunakan naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar karena penulis
29
menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang
menganalisis kebutuhan dasar tokoh utama dalam naskah drama Peri Mati
Adapun data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,
3.2.1 Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data yang dapat
berupa kata, kalimat, dialog, dan paragraf yang relevan dengan rumusan
masalah yang ingin diteliti (Putri, 2020:26) Data primer juga sebagai objek
sebuah penelitian. Data penelitian tersebut dapat berupa prolog, dialog, dan
epilog dalam sebuah naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar.
Sumber data primer penelitian ini adalah naskah drama Peti Mati
karya Yessi Anwar. Jadi sebuah data dan sumber data sangat penting karena
salah satu komponen dalam penelitian dan bahan yang dijadikan objek
30
oleh peneliti adalah sumber data seacara tertulis atau karya sastra berupa
berikut:
hakikat objek. Penelitian terhadap karya sastra tidak bisa dilakukan dalam
ilmu sosial humaniora yang lain. Karya sastra dapat dianalisis secara
31
langsung sebab karya itulah yang dianggap sebagai masyarakat (Ratna,
2016:197)
dalam bidang sastra yang secara khusus memanfaatkan data berupa karya
sastra seperti novel, puisi, dan naskah drama (Ratna, 2016:235). Adapun
32
Tabel 3. Kebutuhan Sosial
Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
1
2
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
33
yang terkandung dalam media komunikasi. Analisis konten juga dimaknai
mengungkapkan suatu pesan. Inti dari teknik analisis konten ialah untuk
model analisis konten, yaitu dimulai dengan menelaah seluruh data yang
telah dibaca dan mencatat hal-hal penting mengenai informasi pada objek
dalam naskah drama Peti Mati karya Yessi Anwar. Tahapan ini
34
3.6 Alur Penelitian
sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Teori
Kepribadian
Menentukan Data
Menentukan Metode
Kesimpulan
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nyonya Komala dalam naskah drama ―Peti Mati‖ karya Yessi Anwar
berikut:
lainnya, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup secara fisik berupa makanan,
Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
NY.URIP/KOMALA: ukh, (1)Metaneeds: Sikap Percaya
letih sekali! Panas, haus..! (PADA kepada Pak Mardi ketika sendirian.
1 PAK MARDI) barang—barangnya (2)Metapologis: Membutuhkan
di taruh di dapur saja pak Bantuan Orang Lain, ia selalu
(Dialog3,Hal-4) bergantung kepada Mbok.
36
NY.URIP/KOMALA: (DUDUK
(2)Metapologis: Membutuhkan
MENCOPOT SEPATU) Mbok
2 Bantuan Orang Lain, ia selalu
minta air es, jangan pake apa-apa!
bergantung kepada Mbok.
(Dialog5,Hal-5)
NY.URIP/KOMALA: (MASIH (1)Metaneeds: Lengkap, Pasti,
TERISAK) nanti sore saya arisan dan Bertanggung Jawab ketika ia
3
disini, mbo. Siapkan kue-kue dan sedia selalu atas tugasnya dengan
minuman (Dialog34,Hal-8) detail.
TN. URIP: Tampaknya
engkau sangat lelah, dik Mala. Kau
perlu istirahat. Dik Mala, ingin (2)Metapologis: Kacau dan Tidak
minum? ( MEMANDANG BABU Dapat Diprediksi karena tingkah
4
YANG DUDUK DI POJOK) laku Nyonya Komala membuat
(Dialog83,Hal-17) Tuan Urip bingung.
NY.URIP/KOMALA: Tidak.
(Dialog84,Hal-17)
PROLOG 2: MASIH
DISEBUAH RUANG TAMU. ADA
PETI MATI DISANA. NY URIP
SUWONDO MASUK DENGAN
LETIH SETELAH BELANJA. DIA
DIANTAR PAK MARDI YANG
(2)Metapologis: Membutuhkan
KINI TENGAH MEMBAWA
5 Bantuan Orang Lain, ia kelelahan
SEGALA MACAM BARANG
sehingga merepotkan Pak Mardi.
BELANJAAN, YANG
JUMLAHNYA CUKUP BANYAK
SEHINGGA MEREPOTKAN PAK
MARDI YANG TELAH BERUSIA
SETENGAH TUA
ITU(Prolog2,Hal-4).
NY.URIP/KOMALA:
(NYONYA URIP
(2)Metapologis: Suka Marah-
MENEMUKAN SEKOTAK
marah kepada Tuan Urip,
KONDOM. BENDA ITU SANGAT
6 Vulgar(Terang-terangan)
MERANGSANGNYA UNTUK
menghina atas nama Tuhan., dan
MARAH BESAR). Kurang ajar!
Tidak Ada Rasa Percaya.
Buaya darat! Rupanya selama ini
aku bergaul dengan sejenis
37
binatang keparat..! ini benar —
benar suatu penghianatan. Aku
tidak menyangka dai akan berbuat
seperti itu. ( NYONYA URIP
MEMBENDUNG
TANGISANNYA). Dua belas
tahun membina rumah tangga
hanya ini hasilnya.. hanya ini?
Okh, malangnya nasibku. Kenapa
aku membiarkan dia belajar ke
luar negeri. Seharusnya aku dapat
Lakon mencegahnya. Seharusnya
aku selalu siap untuk mencurigai
setiap laki-laki, meskipun suamiku
yang aku cintai. ( IA TAK TAHAN
MENAHAN ISAK TANGISNYA
). Tapi, tapi aku tak mampu, aku
tak kuasa membayangkan suamiku
berada dalam spelukan seorang
wanita bule keparat itu. Aku
memang tak mampu,, inikah
akibatnya jika seorang istri terlalu
mempercayai suami, Laki-laki
penghianat! (Dialog27,Hal7)
NY.URIP/KOMALA :(MARAH
BESAR) Tak adakah yang bisa kau
katakana kecuali, percayalah,
sabarlah belajar! Lagilagi hanya it (2)Metapologis: Suka Marah-
yang aku dengarn( MENANGIS). marah kepada Tuan Urip,
7 Tuhan telah lama meninggalkan Vulgar(Terang-terangan)
kita.barangkali semenjak dua belas menghina atas nama Tuhan., dan
tahun yang lalu. ( SEPERTI PADA Tidak Ada Rasa Percaya.
DIRINYA SENDIRI) Doaku tak
pernah didengarnya. (MENANGIS)
(Dialog61,Hal-12)
NY.URIP/KOMALA
(2)Metapologis: Takut dan Tidak
8 :(TERHENTAK KAGET) mbok!
Berani karena kehadiran peti mati.
(MUNDUR MENATAP TAKUT
38
KEARAH PETI MATI
(Dialog7,Hal-5)
NY. URIP/KOMALA :(TIDAK (1)Metaneeds: Pasti, Tuntas, dan
9 SABAR) cepet terusin Mbok! Percaya ketika menyimak
(Dialog11,Hal-5) informasi yang diberikan Mbok.
NY.URIP/KOMALA
:(BERGEGAS KEARAH KOPER,
NY URIP MENGELUARKAN ISI (2)Metapologis: Egois dan Suka
KOPER YANG LAIN DAN Marah-marah ketika sedang
10
MELEMPARKANNYA DENGAN menyimpulkan kejadian sehingga
MARAH KIAN KEMARI) benar- ia marah besar dan merasa benar.
benar laki-laki buaya..! Awas nanti
(Dialog27,Hal-7)
NY.URIP/KOMALA :(TANDAS)
mengapa tidak? Bukti-bukti ini
telah bicara dengan jujur. Benda-
benda ini telah bercerita tentang
(2)Metapologis: Egois dan Suka
semuanya. Seandainya seribu
Marah-marah ketika sedang
11 mulut yang mengatakan ini padaku
menyimpulkan kejadian sehingga
belum tentu aku mempercayainya.
ia marah besar dan merasa benar.
Tapi.. ini! (MELEMPARKAN
FOTO WANITA BULE DAN
KONDOM PADA SUAMINYA)
(Dialog45,Hal-10)
NY.URIP/KOMALA :(BERDIRI
MENDEKATI PETI MATI) untuk
lebih memuaskan hatiku, aku ingin
bertatap muka dengan wanita bule
yang ada didalam peti mati ini.
Aku ingin berdialog langsung
(1)Metaneeds: Berani dan
dengan dirinya. Dia harus
12 Bertanggung Jawab ketika
mengetahui sesuatu hal yang
menghadapi mayat wanita bule.
sangat penting. Aku ingin
mengatakan padanya bahwa dia
telah salah pilih mencintai seorang
penghianat. (PADA SUAMINYA).
Aku ingin peti mati itu segera
dibuka (Dialog90,Hal-18)
39
NY.URIP/KOMALA :(SAMBIL
MENGHAPUS AIR MATA) semua
ini memang salahku. Aku tak
mampu melahirkan anakanakmu,
rahimku tak mampu menumbuhkan
(1)Metaneeds: Sadar, Adil, Baik,
benihmu yang subur itu. Dau belas
13 dan Bertanggung Jawab atas
tahun kita membina rumah tangga,
tugasnya sebagai seorang istri.
kita hanya menyusuri suasana
kosong. Lengang, tanpa tangis
seorang bayi. Tanpa rengek
seorang bocah pun...
(Dialog62,Hal-13)
Keterangan:
3. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
4. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).
bahwa kebutuhan paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dari antara
dan seks. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri dan
Seseorang yang berada dalam keadaan lapar berat, tidak ada minat lain
dari aspek kebutuhan fisiologis yang dialami oleh tokoh Nyonya Komala.
40
NY.URIP/KOMALA: ukh, letih sekali! Panas, haus..! (PADA PAK MARDI)
barang—barangnya di taruh di dapur saja pak (3)
selepas pergi keluar belanja yang diantar oleh Pak Mardi sehingga Nyonya
Komala merasa haus. Nyonya Komala meminta tolong kepada Mbok untuk
mengambilkan segelas air agar Nyonya Komala bisa minum dan tidak
kelelahan sepulang pergi berbelanja dengan Pak Mardi. Selain itu, sebelum
juga sempat meminta tolong kepada Pak Mardi untuk menaruh barang-
Mardi.
yaitu berupa sikap percaya kepada Mbok dan Pak Mardi bahwa ketika
memberikan rasa percaya sepenuhnya kepada Mbok dan Pak Mardi dalam
41
kepada Mbok saat meminta air dan Pak Mardi saat membawakan barang
belanjaan.
minum air dingin agar rasa lelahnya hilang untuk sesaat sebelum ia
dalam melakukan sesuatu selalu bergantung kepada Mbok saat meminta air
dingin.
orang lain dan bukan untuk dirinya. Pada dialog tersebut, Nyonya Komala
42
ingin mempersiapkan segala urusan kebutuhan arisan yang dihadiri oleh
selalu mempersiapkan sesuatu hal agar acara tersebut berjalan lancar dan
fisiologis yang terlibat dalam acara arisan tersebut juga merasa terpenuhi,
lengkap, pasti, dan bertanggung jawab atas tugasnya ketika ia selalu sedia
apapun itu secara detail seperti menyediakan makanan dan minuman jauh
karena selalu ingat akan tugasnya sebagai tuan rumah kegiatan arisan
usaha semampunya.
TN. URIP: Tampaknya engkau sangat lelah, dik Mala. Kau perlu
istirahat. Dik Mala, ingin minum? ( MEMANDANG
BABU YANG DUDUK DI POJOK) (83)
NY.URIP/KOMALA: Tidak. (84)
Dialog 83 dan 84, tokoh Tuan Urip sedang berdialog dengan tokoh
43
merasa tidak dihargai dan marah besar atas kekecewaannya kepada Tuan
merasa cepat lelah. Rasa Lelah tersebut, tentu menuntut Nyonya Komala
untuk istirahat. Akan tetapi, Nyonya Komala tidak bisa melakukan istirahat
Urip sehingga membuatnya tidak tahu apa yang akan diperbuat kepada
Nyonya Komala.
ditemani oleh Pak Mardi. Tenaga Nyonya Komala terkuras dan meminta
44
bantuan kepada Pak Mardi untuk membawakan barang-barang belanjaan
Pak Mardi dengan membawa barang belanjaan yang lumayan banyak dan
berat.
fisik berupa emosi tercapai sehingga melakukan aksi secara lisan dengan
marah besar ketika mengetahui bukti nyata bahwa Tuan Urip telah
45
mengejutkan seperti, surat wasiat, foto wanita cantik, pakaian wanita, dan
yaitu pengurasan tenaga dan pikiran karena emosi yang terlalu banyak
dikeluarkan akibat konflik rumah tangga. Akan tetapi, pada kutipan ini
nama Tuhan, dan tidak memiliki sikap rasa percaya kepada keduanya.
46
Dialog 7, tokoh Nyonya Komala menggunakan alat sensor dengan
menggunakan mata untuk melihat keadaan rumah ketika ia baru saja pulang
merasa heran dan terkejut saat melihat kehadiran sebuah peti mati. Alat
sensor yang digunakan Nyonya Komala yaitu mata dengan fungsi melihat
keadaan sekitar ruangan yang terdapat sebuah peti mati dan ia merasa
takut dan tidak berani. Kepribadian takut karena kehadiran peti mati yang
memiliki kesan sangat horor dan tidak berani bahwa ia memiliki mental
yang lemah.
dari Mbok terkait kejadian di ruang tamu. Tokoh Nyonya Komala tidak mau
dalam kepribadian yang sehat (Metaneeds) dengan ciri-ciri pasti, tuntas, dan
47
sikap percaya. Kepribadian yang pasti dan harus tuntas ketika tokoh Nyonya
Komala menyimak dengan serius apa yang dikatakan oleh Mbok untuk
oleh Nyonya Komala yaitu, sebuah informasi yang diberikan oleh Mbok.
berupa indera peraba seperi tangan. Nyonya Komala marah besar sehingga
sekitarnya.
dalam kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri egois dan
48
suka marah-marah. Kepribadian tersebut ketika ia menyimpulkan kejadian
sehingga ia marah besar dan merasa benar bahwa dirinya sebagai seorang
istri merasa dikhianati oleh Tuan Urip saat masih berada di Manila.
dengan mayat yang terkena penyakit menular. Mata Nyonya Komala siap
bertatapan, mulut yang siap untuk berdialog, dan keadaan fisik berupa
indera peraba yang sudah siap menerima resiko apapun yang terjadi ketika
wanita bule tersebut dalam keadaan fisik yang tidak memungkinkan dan
merasa mental sudah siap untuk menghadapi mayat wanita bule tersebut.
tersebut.
49
NY.URIP/KOMALA: (SAMBIL MENGHAPUS AIR MATA) semua ini
memang salahku. Aku tak mampu melahirkan
anakanakmu, rahimku tak mampu menumbuhkan
benihmu yang subur itu. Dau belas tahun kita membina
rumah tangga, kita hanya menyusuri suasana kosong.
Lengang, tanpa tangis seorang bayi. Tanpa rengek
seorang bocah pun... (62)
berupa seks tidak terpenuhi. Tokoh Nyonya Komala merasa dirinya bersalah
karena tidak bisa melahirkan seorang anak. Selama dua belas tahun
membina rumah tangga, tidak ada hasil dan tidak pernah melakukan
sadar akan tugas sebagai istri, adil dalam melaksanakan tugas, baik, dan
istri. Akan tetapi, kebutuhan yang dirasakan tokoh Nyonya Komala tidak
bahaya. Kebutuhan ini dapat dikatakan ketika individu merasa nyaman dan
50
perlindungan ini ketika dimana seseorang membutuhkan perlindungan agar
tidak terkena bahaya secara fisik akan mencari tempat atau kondisi untuk
Kepribadian
No Data keterangan
1 2
NY.URIP/KOMALA: (MARAH
BESAR) Tak adakah yang bisa kau
katakana kecuali, percayalah,
sabarlah belajar! Lagi-lagi hanya
itu yang aku dengarn (
(2)Metapologis: Vulgar atau
MENANGIS). Tuhan telah lama
1 Terang-terangan ketika tidak
meninggalkan kita.barangkali
percaya kepada suami dan Tuhan.
semenjak dua belas tahun yang
lalu. ( SEPERTI PADA DIRINYA
SENDIRI) Doaku tak pernah
didengarnya. (MENANGIS)
(Dialog61,Hal-12)
NYURIP/KOMALA: (KETAWA (1)Metaneeds: Tuntas dan Pasti
MENGEJEK) memang sangat ketika menyelesaikan tugas
2 berbahaya bagimu. Karena aku (2)Metapologis: Rasa Tidak
akan memperjelas kebusukkanmu. Percaya dan Menghargai ketika
(Dialog94,Hal-18) tidak mau mendengar nasihat.
POLISI: Tuan dan Nyonya tidak
perlu khawatir. Pihak kepolisian
telah mengetahui bahwa keluarga (1)Metaneeds: Rasa Percaya
3
Tuan Urip tidak tahu-menahu kepada Mbok dan Pak Mardi.
tentang sindikat nerkotik tersebut.
(Tuan dan nyonya urip merasa
51
lega) Keluarga nyonya Urip telah
diperalat oleh sindikat tersebut
tanpa sepengetahuan Tuan Urip.
Mereka telah menggunakan nama
dan alamat Tuan Urip hanya
sebagai tempat penitipan.
(Dialog377,Hal-51)
P MARDI: Maaf, nyonya. Pak
dukun langganan nyonya sedang
pulang kampung. Katanya dua
bulan lagi baru dia kembali. Tapi
ini, Pak Openg dukun kesohor di
kampung pada suka (PAK OPENG
TERSENYUM) dia bisa segalanya,
nyonya. Dari nulung orang
beranak sampe nulung orang
pengin kaya, pak Openg sanggup.
Yang kepengen punya anak banyak
(1)Metaneeds: Rasa Percaya
4 juga dateng. Sakit gigi, pak Openg
kepada Pak Mardi.
juga bisa tulung. (PAK OPENG
TERSENYUM) …….. kebetulan
pak Openg tinggalnya deket rumah
adik saya, di kampung Padasuka,
sana nya. Kalo nyonya tidak
keberatan ………. Maap, nya.
(PAK OPENG TERSENYUM. PAK
MARDI TAMPAK KIKUK)
(Dialog260,Hal-27)
NY.URIP/KOMALA: (SENYUM)
Baiklah (Dialog261,Hal-37)
PROLOG5: MASIH DI SEBUAH
RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. PAK MARDI BERSAMA
SEORANG DUKUN YANG (1)Metaneeds: Rasa Percaya
5
BERTAMPANG JELEK, BOPENG kepada Pak Mardi.
NAMUN BERPAKAIAN RAPIH,
BERKOPIAH. DUKUN TU
BUKAN DUKUN YANG DI
52
PESAN NY. URIP. DUKUN
BOPENG ITU SUKA SEKALI
TERSENYUM. (Prolog5,Hal-37)
TN.URIP:(SEPERTIMENEMUKA
N SESUATUGAGASAN IA
(2)Metapologis: Memerlukan
MENUJU TELEPON) saya akan
6 Bantuan ketika diberikan solusi
menelepon polisi. Barangkali dapat
oleh Tuan Urip.
membantu memecahkan masalah
ini (Dialog109,Hal-20)
POLISI: Kami ingin menjelaskan
pada Nyonya dan Tuan Urip
tentang duduk persoalannya.
Kedua orang ini adalah anggota
sebuah sindikat penyelundupan
narkotik yang sangat
membahayakan negara. Telah
lama kami mengikuti jejak mereka.
Mereka sangat lihay. Mereka
menggunakan berbagai cara untuk
menyelundupkan narkotik. Salah (1)Metaneeds: Rasa Percaya dan
satu cara yang kerap mereka Menerima Kenyataan ketika
7
gunakan adalah dengan mendengar penjelasan dari Polisi
menyelundupkannya lewat peti mengenai kesalahpahaman.
mati, untuk mengelabuhi petugas
pelabuhan. Namun siasat tersebut
telah berhasil kami ketahui
sebelumnya. Lalu kami ganti isi
peti mati yang berisi narkotik yang
hendak mereka selundupkan
dengan petugas polisi. Dalam hal
ini kami diberi tugas oleh atasan
kami memimpin operasi ini
(Dialog373,Hal-50).
POLISI: Begini, tuan Urip..
(1)Metaneeds: Rasa Percaya dan
ternyata sindikat narkotik ini
Menerima Kenyataan ketika
8 sangat lihay. Mereka telah lama
mendengar penjelasan dari Polisi
mengamat-amati tuan Urip beserta
mengenai kesalahpahaman.
keluarga, semenjak tuan Urip
53
berada di Manila. Mereka
mengatur sedemikian rupa, seolah-
olah narkotik yang mereka
selundupkan dalm peti mati itu
adalah mayat seseorang, dalam hal
ini mereka membuat seolah-olah
istri tuan Urip telah meninggal di
Manila. Tentu saja ha tersebut
tidak benar. Sabagai alasan
pengiriman peti mati tersebut
mereka membuat surat wasiat
palsu. Dan selanjutnya untuk
memperlancar perjalanan peti mati
itu, mereka melampirkan sebuah
Visum Repertum dari seorang
dokter, yang menyatakan bahwa
kematian nyonya Urip disebabkan
penyakit menular, dengan
perhitungan petugas kepolisian
akan enggan membuka dan
memeriksa isi peti mati tersebut.
Ternyata tidak. Petugas pelabuhan
telah menyiapkan tim dokter untuk
tugas itu. Karena pihak kepolisian
yang bekerja sama dengan petugas
pelabuhan telah mencium siasat
mereka, setelah setelah
memindahkan isi peti mati dan
membuat beberapa lubang pada
sisi-sisinya, untuk jalan masuk
udara bagi petugas polisi yang
berada di dalamnya. Kemudian
peti mati tersebut kami biarkan
lolos hingga ke tempat penitipan
ini (Dialog375,Hal-51)
NYURIP/KOMALA: (LANGSUNG (1)Metaneeds: Bertanggung
9 MEMOTONG DENGAN BERANG) Jawab dan Bersikap Dewasa
tidak.. tidak bisa.. saya tidak ingin ketika menjaga rahasia rumah
54
rumah tangga saya disiarkan pada tangga dari orang asing.
semua orang. Polisi hanya akan
menjadi corong yang akan
membuat kita lebih malu. Aku tak
ingin! Aku ingin membuktikan
sendiri! (Dialog110,Hal-20)
NY URIP/KOMALA: Sunguh- (1)Metaneeds: Bertanggung
sungguh sandiwara yang sukses! Jawab dan Bersikap Dewasa
10
(SINIS CAMPUR KESAL) ketika menjaga rahasia rumah
(Dialog258,Hal-36) tangga dari orang asing.
NY. URIP/KOMALA: (Kaget) (1)Metaneeds: Tegas dan
Siapa Anda? (Marah) Mengapa Bertanggung Jawab ketika ada
Anda tanpa izin masuk kedalam yang melakukan kesalahan pada
11 rumah kami? (Dialog353,Hal-48) dirinya.
NY. URIP/KOMALA: Apa maksud (2)Metapologis: Suka Marah-
anda memasuki rumah kami tanpa marah ketika orang asing
izin? (Dialog357,Hal-48) memasuki rumahnya tanpa izin.
PROLOG 4: MASIH DISEBUAH
RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. TUAN URIP BERDIRI
DENGAN KIKUK MENYAMBUT
TAMU–TAMU ISTRINYA.
SEMENTARA BABU SIBUK
(1)Metaneeds: Sikap Tenang
12 MEEMASANG TAPLAK MEJA
ketika kedatangan tamu.
DAN MELETAKKAN VAS BUNGA
DIATAS PETI MATI NYONYA
URIP BERUSAHA TENANG. AI
BERUSAHA TERSENYUM PADA
TAMU–TAMUNYA. SUARA–
SUARA. (Prolog4,Hal-21)
EPILOG 15: SELAGI MINUM
JENG MERRY BERBISIK–BISIK
DENGAN JENG PUSPA . JENG
PUSPA MELIHAT KEARAH PETI (1)Metaneeds: Sikap Tenang
13
MATI . KEMUDIAN BERBISIK ketika kedatangan tamu.
KESEBELAHNYA . BEGITU
SETERUSNYA MAKA SUASANA
BERBISIK–BISIK YANGSERUPUN
55
TERJADILAH .SUASANA
BERBISIK–BISIK ITU
MELAHIRKAN SUASANA
CANGGUNG. ADA YANG TAKUT
. ADA YANG PINGIN TAU , YANG
BERPANDANG–PANDANGAN .
PENDEK KATA MEREKA
BERTANYA–TANYA DALAM HATI
.NYONYA URIP MERASA APA
YANG TENGAH TERJADI
NAMUN NYONYA URIP
BERUSAHA TENANG .
AKHIRNYA……………………
(Epilog15,Hal-26)
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).
Berikut ini merupakan pemaparan dari aspek kebutuhan rasa aman yang
56
Dialog 61, tokoh bahwa Nyonya Komala dalam pemenuhan
kebutuhan akan rasa aman tidak terpenuhi. tokoh Nyonya Komala selama
dua belas tahun, merasa sendiri dan ditinggalkan oleh Tuan Urip untuk pergi
belajar di Manila. Hal tersebut tentu membuat Nyonya Komala sangat jauh
ditinggalkan oleh Tuan Urip yang ia cintai dan hilangnya rasa kepercayaan
kepada Tuhan.
sadar dan tidak percaya lagi kepada suaminya, terutama kepada Tuhan yang
57
Dialog 94, tokoh Nyonya Komala ingin bertatap muka dengan
Urip karena tidak percaya lagi apa yang dikatakannya. Nyonya Komala
sudah mendapatkan rasa aman berupa perlindungan dari Tuan Urip dengan
cara menasihati Nyonya Komala agar terhindar dari bahaya. Akan tetapi,
Manila.
yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke dalam dua jenis
tidak percaya dan tidak menghargai yaitu, ketika ia tidak mau mendengar
nasihat dari Tuan Urip seolah-olah menyimpan rasa tidak percaya lagi
kepribadian yang sehat (Metaneeds) berupa tuntas dan pasti ketika ia ingin
menyelesaikan tugasnya karena tidak puas dengan omong kosong dari Tuan
58
sepengetahuan Tuan Urip. Mereka telah menggunakan
nama dan alamat Tuan Urip hanya sebagai tempat
penitipan. (377)
segala aktivitas dalam rumah yaitu, Mbok dan Pak Mardi. Akan tetapi,
rumah tersebut tidak terjaga dengan maksimal sehingga sebuah kiriman peti
mati dengan gampang masuk ke ruang tamu rumah Nyonya Komala dengan
yang sehat (Metaneeds) berupa rasa percaya kepada Mbok dan Pak Mardi
ketika suaminya masih di Manila. Mbok dan Pak Mardi diberi tugas untuk
59
Yang kepengen punya anak banyak juga dateng. Sakit
gigi, pak Openg juga bisa tulung. (PAK OPENG
TERSENYUM) …….. kebetulan pak Openg tinggalnya
deket rumah adik saya, di kampung Padasuka, sana
nya. Kalo nyonya tidak keberatan ………. Maap, nya.
(PAK OPENG TERSENYUM. PAK MARDI TAMPAK
KIKUK) (260)
NY. URIP/KOMALA: (SENYUM) Baiklah (261)
Dialog 260 dan 261, percakapan antara Pak Mardi dengan Nyonya
Komala agar bisa berdialog dengan mayat wanita bule. Akan tetapi, dukun
yang dibawa oleh Pak Mardi bukan dukun langganan Nyonya Komala.
Dukun tersebut adalah dukun yang berada di kampung halaman Pak Mardi
60
Dialog 260, 261, dan prolog 5 menjelaskan bahwa dalam
percaya. Tokoh Nyonya Komala memiliki rasa percaya yang tinggi kepada
Pak Mardi sehingga melahirkan ikatan batin yang kuat. Rasa percaya Pak
Mardi kepada dukun adalah bagian dari rasa percaya Nyonya Komala
akan rasa aman terpenuhi. Pemenuhan tersebut berupa solusi dari Tuan Urip
ketika itu mereka tidak bisa berbuat apa-apa terhadap peti mati yang
menghubungi polisi agar mayat tersebut dapat diurus dengan selamat agar
61
lain ketika Nyonya Komala dipermudahkan oleh Tuan Urip berupa solusi
permasalahan tersebut guna demi kehidupan Nyonya Komala dan Tuan Urip
agar mereka merasakan rasa aman dari prasangka buruk sebuah salah
62
memperlancar perjalanan peti mati itu, mereka
melampirkan sebuah Visum Repertum dari seorang
dokter, yang menyatakan bahwa kematian nyonya Urip
disebabkan penyakit menular, dengan perhitungan
petugas kepolisian akan enggan membuka dan
memeriksa isi peti mati tersebut. Ternyata tidak.
Petugas pelabuhan telah menyiapkan tim dokter untuk
tugas itu. Karena pihak kepolisian yang bekerja sama
dengan petugas pelabuhan telah mencium siasat
mereka, setelah setelah memindahkan isi peti mati dan
membuat beberapa lubang pada sisi-sisinya, untuk
jalan masuk udara bagi petugas polisi yang berada di
dalamnya. Kemudian peti mati tersebut kami biarkan
lolos hingga ke tempat penitipan ini (375)
Nyonya Komala. Pihak kepolisian memberi tahu isi dari peti mati itu
serta cara prosedur pengirimannya. Tuan Urip dan Nyonya Komala mulai
yang melibatkan rumah tangga mereka dengan bukti adanya pelaku kriminal
63
NY URIP/KOMALA: (LANGSUNG MEMOTONG DENGAN BERANG)
tidak.. tidak bisa.. saya tidak ingin rumah tangga saya
disiarkan pada semua orang. Polisi hanya akan menjadi
corong yang akan membuat kita lebih malu. Aku tak
ingin! Aku ingin membuktikan sendiri! (110)
belakang hadirnya sebuah peti mati agar aib rumah tangga mereka tidak
dilakukan oleh Nyonya Komala dan Tuan Urip sangat berhasil untuk
memberikan rasa aman rumah tangga mereka, khususnya pada diri pribadi
Nyonya Komala yang tidak mau diketahui bahwa rumah tangga mereka
keluarga agar eksistensi rumah tangga mereka masih terjaga dan terlihat
64
keburukan rumah tangga dari orang asing ketika ia mencegah Tuan Urip
NY. URIP/KOMALA: Apa maksud anda memasuki rumah kami tanpa izin?
(357)
kepada laki-laki seram bahwa ia telah memasuki ruang tamu tanpa seizin
pemilik rumah sehingga ia merasa kaget dan marah. kejadian tersebut bisa
saja terjadi ketika dalam suatu rumah tidak memiliki penjagaan yang ketat.
rahasianya terbongkar.
dengan ciri-ciri suka marah-marah dan emosional yaitu, ketika orang asing
memasuki ruang tamunya tanpa seizin pemiliki rumah, ia marah besar dan
emosi kepada laki-laki seram tersebut sehingga secara tidak langsung orang
65
PROLOG 4: MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. TUAN URIP BERDIRI DENGAN KIKUK
MENYAMBUT TAMU – TAMU ISTRINYA.
SEMENTARA BABU SIBUK MEEMASANG TAPLAK
MEJA DAN MELETAKKAN VAS BUNGA DIATAS
PETI MATI NYONYA URIP BERUSAHA TENANG.
AI BERUSAHA TERSENYUM PADA TAMU –
TAMUNYA. SUARA – SUARA.
berusaha menenagkan diri agar tidak dicurigai jika di ruang tamu tersebut
terjadi sesuatu yang buruk agar arisan berjalan lancar dan harmonis.
tidak dicurigai bahwa telah terjadi pertikaian rumah tangga akibat kehadiran
66
4.3 Kepribadian dalam Kebutuhan Sosial
merasa lapar, merasa haus, dan mencemooh cinta sebagai suatu yang tidak
nyata, tidak perlu, dan tidak penting. Berikut adalah pembahasan dari
kebutuhan sosial.
Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
TN. URIP: dik mala… aku tetap
tresno padamu. Aku cinta
(Dialog63,Hal-13)
NY.URIP/KOMALA: cinta?...
cinta yang kau buktikan dengan
cara menghianati cinta itu sendiri.
(2)Metapologis: Rasa Tidak
Alangkah agungnya wujud
Percaya, Muak, Benci, dan Suka
1 cintamu. Alangkah seburnya rumah
Marah-marah karena merasa
ini dengan deburan cintamu.
dikhianati.
Betapa inginya aku mengabadikan
keagungan cintamu dalam kalbuku.
Seharusnya pemerintah
menganugrahimu bintang emas
untuk rasa cintamu yang agung itu
(Dialog64,Hal-13)
NY.URIP/KOMALA: Oya, saya (1)Metaneeds: Bertanggung
2 lupa. Margarette, saya ingin Jawab, Tuntas, dan Pasti ketika
berdialog dengan kau secara menghadapi permasalahan.
67
wanita dengan wanita. Bukan (2)Metapologis: Tidak Percaya,
sebagai istri pertama dengan istri Vulgar, dan Marah-marah ketika
ke dua. Kita harus jujur dan berbicara dengan Tuan Urip.
terbuka dalam dialog ini. Paham
…? Saya ingin mengajukan
pertanyaan pertama, margarette
mengapa engkau mencintai Urip?
(Dialog280,Hal-40)
NY.URIP/KOMALA: (Memotong)
Sudahlah. Aku bosan
(1)Metaneeds: Bertanggung
mendengarnya… kau harus
Jawab, Tuntas, dan Pasti ketika
melakukan permintaan dukun itu
menghadapi permasalahan.
3 untukku, untuk istri yang katanya
(2)Metapologis: Tidak Percaya,
kau cintai. Barangkali
Vulgar, dan Marah-marah ketika
kesediaanmu bisa menjadi
berbicara dengan Tuan Urip.
buktirasa cintamu padaku.
(Dialog334,Hal-45)
NY.URIP/KOMALA: (Sinis)
bagus.. bagus sekali isi khotbahmu
barusan. Jauh lebih bagus
dibandingkan apa yang pernah aku
dengar di TV. Ringkas, jelas dan
berbobot… Tapia pa yang tlah kau (1)Metaneeds: Bertanggung
perbuat suamiku yang saleh? Jawab, Tuntas, dan Pasti ketika
Seharusnya engkau malu menghadapi permasalahan.
4
mengucapkan kata-kata yang sejuk (2)Metapologis: Tidak Percaya,
seperti air telaga Vulgar, dan Marah-marah ketika
itu.(Dialog326,Hal-45) berbicara dengan Tuan Urip.
TN. URIP: dik mala. Nasihat ini
aku berikan karena engkau istriku.
Karena aku sangat saying
padamu… percayalah.
(Dialog327,Hal-45)
NY.URIP/KOMALA: kemari, pak
(1)Metaneeds: Rasa Percaya
mardi. Coba panggilkan dukun
kepada dukun.
5 tempat saya biasa pergi. Katakana
(2)Metapologis: Rasa Tidak
ibu komala mengharapkan
Percaya kepada suami dan Tuhan.
kedatangan beliau.
68
(Dialog107,Hal-20)
NY.URIP/KOMALA: Pak Openg,
kita mulai saja. Begini pak.....saya
ingin Pak Openg menjadi
perantara percakapan saya dengan
wanita yang sudah mati yang kini
berada dalam peti mati ini, itu
fotonya ……(Menunjuk Ke Arah
(1)Metaneeds: Rasa Percaya
Foto Bule Tersebut). Saya akan
kepada dukun.
6 mengajukan beberapa pertanyaan.
(2)Metapologis: Rasa Tidak
Kemudian saya minta pak Openg
Percaya kepada suami dan Tuhan.
menyampaikan pada wanita itu.
Setelah itu pak Openg katakana
pada saya apa jawaban wanita itu.
Juga sebaliknya. Paham, pak
Openg? (Pak Openg Mengangguk
Sambil Senyum) kita mulai
sekarang. (Dialog262,Hal-37)
NYURIP/KOMALA: (Tertawa
Sinis) Apa kau pikir kau tidak
melakukan hal-hal yang masuk
akal selama ini. Kepasrahanmu
(2)Metapologis: Vulgar dan
7 terhadap kenyataan pahit yang kita
Tidak Percaya kepada Tuhan.
alami selama ini, dengan berkedok
atas nama Tuhan, apakah itu
termasuk perbuatan yang masuk
akal? (Dialog332,Hal-45)
NYKOMALA: bagaimana? Kita
mulai saja? (Dialog129,Hal-22)
JPUSPA: Sebentar dulu deh.. kita
ngobrol dulu ya?(Dialog130,Hal- (1)Metaneeds: Berjiwa Sosial
8
22) kepada teman-temannya.
JTIKE: Iya, engga‘ usah kesusu…
mana mas urip jeng mala?
(Dialog131,Hal-22)
EPILOG 10: MASUK JENG
(1)Metaneeds: Berjiwa Sosial
9 WITA. IBU ANWAR DAN IBU
kepada teman-temannya.
MAKSUM. MEREKA BERBASA –
69
BASI SUASANA RIUH RENDAH.
SALING BERTUKAR CAKAP
DLL. SEJURUS KEMUDIAN.
(Epilog10,Hal-22)
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).
diantaranya adalah kebutuhan akan cinta dan kebutuhan akan kasih sayang
TN. URIP: dik mala… aku tetap tresno padamu. Aku cinta (63)
NY.URIP/KOMALA: cinta?... cinta yang kau buktikan dengan cara
menghianati cinta itu sendiri. Alangkah agungnya
wujud cintamu. Alangkah seburnya rumah ini dengan
deburan cintamu. Betapa inginya aku mengabadikan
keagungan cintamu dalam kalbuku. Seharusnya
pemerintah menganugrahimu bintang emas untuk rasa
cintamu yang agung itu (64)
Nyonya Komala. Tokoh Tuan Urip yang bertanggung jawab dan sangat
Tuan Urip membuahkan hasil yang sangat buruk. Nyonya Komala muak
dengan kata-kata yang diberikan oleh Tuan Urip. Kata-kata cinta tidak
70
membuktikan bahwa rumah tangga mereka berjalan dengan damai. Nyonya
Komala tidak percaya dengan rasa cinta dan kasih sayang yang diberikan
selama di Manila.
yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri tidak ada rasa percaya, rasa
muak, benci, dan suka marah-marah. Kepribadian rasa tidak percaya lagi
kepada Tuan Urip karena merasa dikhianati selama dua belas tahun lamanya
Urip. Nyonya Komala tidak henti-hentinya marah kepada Tuan Urip sebagai
Dialog 280, tokoh Nyonya Komala tidak merasakan rasa cinta dan
kasih sayang yang diberikan oleh Tuan Urip. Nyonya Komala hidup sendiri
selama dua belas tahun sehingga hubungan mereka berdua semakin lama
memposisikan dirinya dan wanita bule itu sebagai sesama wanita bukan
sebagai istri pertama dan istri kedua yang menegaskan bahwa ia tidak ingin
71
diduakan oleh wanita bule. Nyonya Komala juga menegaskan apa yang
Dialog 334, tokoh Nyonya Komala muak dan bosan apa yang
Komala ingin melihat pembuktian dengan apa yang dikatakan oleh dukun
tersebut harus dituruti oleh Tuan Urip sebagai bentuk rasa cinta, kasih
Dialog 326 dan 327, tokoh Nyonya Komala merasa sinis terhadap
isi nasihat yang dikatakan oleh Tuan Urip. Nasihat berupa bentuk kasih
agama mereka agar terhindar dari jalan yang sesat. Akan tetapi, rasa cinta
dan kasih sayang yang dirasakan oleh Nyonya Komala semakin memudar
72
mendapatkan bentuk rasa cinta dan kasih sayang dari Tuan Urip berupa
tidak sehat (Metapologis) berupa rasa tidak percaya, vulgar, dan suka
73
Tersebut). Saya akan mengajukan beberapa
pertanyaan. Kemudian saya minta pak Openg
menyampaikan pada wanita itu. Setelah itu pak Openg
katakana pada saya apa jawaban wanita itu. Juga
sebaliknya. Paham, pak Openg? (Pak Openg
Mengangguk Sambil Senyum) kita mulai sekarang.
(262)
menerima selagi masih percaya dengan Dukun dan Pak Mardi. Dukun
dengan ciri-ciri berupa rasa percaya yang tinggi terhadap dukun. Sedangkan
NYURIP/KOMALA: (Tertawa Sinis) Apa kau pikir kau tidak melakukan hal-
hal yang masuk akal selama ini. Kepasrahanmu
terhadap kenyataan pahit yang kita alami selama ini,
dengan berkedok atas nama Tuhan, apakah itu
termasuk perbuatan yang masuk akal? (332)
74
yang dimiliki oleh Nyonya Komala tersebut tergolong ke dalam jenis
yang vulgar, tidak percaya, dan kepribadian buruk lainnya. Tokoh Nyonya
Jiwa sosial terhadap Tuan Urip semakin melemah sehingga jauh dari agama
dan sebaliknya ia memiliki jiwa sosial yang kuat kepada dukun sebagai
Nyonya Komala. Nyonya Komala ingin memulai arisan agar cepat selesai
tetapi, Jeng Puspa dan Jeng Tike menyanggah mulainya kegiatan tersebut
agar suasana tidak formal dan bahagia. Mereka kemudian berbasa-basi atau
75
Dialog 129, 130, 131, dan Epilog 10 menjelaskan bahwa dalam
teman bergaul.
Seseorang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri,
lebih mampu, dan lebih produktif. Jika harga diri merasa tidak terpenuhi
akan diliputi rasa rendah diri dan tidak berdaya yang dapat menimbulkan
rasa putus asa dan tingkah laku neurotik (Minderop, 2018:303). Harga diri
yang paling stabil adalah harga diri yang paling sehat, dan tumbuh dari
penghargaan yang wajar dari orang lain. Berikut adalah pembahasan dari
kebutuhan penghargaan.
Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
NY.URIP/KOMALA: (Marah)
sudah ku katakana jangan bawa-
(2)Metapologis:Tidak Percaya,
bawa nama Tuhan dalam masalah
1 Tidak Menghargai, dan Vugar
ini. Ini urusan aku dengan wanita
kepada Tuhan.
bule gendakmu itu, titik!
(Dialog324,Hal-44)
NY.URIP/KOMALA: Maksudku
(2)Metapologis: Emosi dan
memang bukan itu. Tapi aku tidak
2 Pikiran yang Negatif ketika
peduli dengan maksud-maksudmu.
dirinya merasa tidak dihargai.
Sementara aku merintih
76
mendambakan seorang anak, kau
berkubang dalam timbunan buku-
bukumu untuk melariakn diri dari
kenyataan pahit ini dengan
berkedok dengan kepasrahana atas
nama Tuhan. (Ketawa Sinis) Dan
semua itu kau namakan
kebahagiaan? kebahagiaan kita
berdua ? (Dialog80,Hal-16)
NY.URIP/KOMALA: (Marah
Besar) Brengsek ! sudah merampok
suami orang malah ngentuti !
(Pada Dukun) Pak Openg, (2)Metapologis:Tegas ketika
3 katakana pada wanita bule itu, dia memarahi wanita bule karena tidak
harus minta maaf pada saya. Dia mengahargai orang.
harus menghormati adat orang
timur, tidak sopan kentut di muka
khalayak. (Dialog287,Hal-41)
J MERRY: Jeng Mala , kok pinter
bener ngatur ruangan ?
(Dialog161,Hal-26)
J TIKE:Iya… serasi betul, ya jeng
puspa? Jeng mala kayaknya punya
(1)Metaneeds: Baik Hati dan
bakat seni. Ruangan ini sungguh
4 Harmonis ketika kedatangan
nyaman
teman-teman arisan.
rasanya…(Dialog162,Hal-26)
J PUSPA: kita jadi kerasan duduk
disini. Sejuk dan nyaman seperti
ditaman. Apa sih rahasianya,
jeng?(Dialog163,Hal-26)
J TIKE: Jeng mala ‗kan sangat
beruntung, engga ada salahnya (1)Metaneeds: Baik Hati dan
5 bagi-bagi sedikit buat kita, temen – Harmonis ketika kedatangan
temen arisan, jeng mala. Boleh ya, teman-teman arisan.
jeng? (Dialog221,Hal-32)
EPILOG20: SEMUANYA (1)Metaneeds: Baik Hati dan
6 TAMPAKNYA SANGAT Harmonis ketika kedatangan
BERSELERA PADA PETI AMTI teman-teman arisan.
77
TERSEBUT. MEREKA
MEMANDANG DAN
MEMEGANG PETI MATI
TERSEBUT BERULANG-
ULANGDAN MENGATAKAN
KATA-KATA PUJIAN SEPERTI
TADI. TIBA–TIBA JENG TIKE
MENGAMBIL FOTO YANG
KEBETULAN TERLETAK DIATAS
PETI MATI ITU. BABU LUPA
MEMASUKKAN FOTO ITU
KEDALAM KOPER,
(Epilog20,Hal-30)
TN. URIP: (sambil mengenakan
pakaiannya) Ya, Anda telah berada
dalam ruang tamu rumah saya.
Tapi anda telah berlaku tidak (1)Metaneeds:Tegas ketika
7
sopan. (Dialog356,Hal-48) dihadirkan oleh laki-laki seram.
NY.KOMALA: Apa maksud anda
memasuki rumah kami tanpa izin?
(Dialog357,Hal-48)
POLISI: Maaf, kami khawatir tuan
sekeluarga kurang dapat berperan
sebaik seperti sekarang ini. Jika
sebelumnya kami beritahu. Kami
ingin menumpas sindikat ini
sampai ke akar-akarnya. (Sikap
Sempurna) Untuk segala bantuan
(1)Metaneeds:Menerima
keluarga tuan, atas nama angkatan
Keadaan atau Kenyataan ketika
8 kepolisian, kami mengucapkan
mengetahui kejadian yang
banyak – banyak terima kasih.
sebenarnya.
Keluarga tuan telah menjadi
pahlawan pembangunan dan
negarawan yang berbakti pada
negara. (Menjabat Tangan Tuan
Dan Nyonya Urip) kami mohon
diri. (Kepada Pak Openg Dan Pak
Mardi). Bapak berdua kami minta
78
untuk ikut denagn kami ke markas.
Ada beberapa keterangan yang
kami butuhkan... (Dialog381,Hal-
52)
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).
79
Komala tidak menghargai adanya Tuhan yang selama ini selalu menemani
ketika sendiri sehingga bisa bertahan hidup. Disaat hadirnya sebuah peti
mati, ia tidak percaya lagi dengan suaminya dan Tuhan. Dari rasa kesepian
dalam jenis kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) dengan ciri-ciri rasa
Komala tidak percaya lagi kepada Tuhan sehingga tidak ingin melibatkan
sendirian tanpa percaya adanya Tuhan dan kejadian tersebut secara terang-
Dialog 80, tokoh Nyonya Komala merasa tidak dihargai oleh Tuan
Urip ketika ia menjalani hidup sebagai seorang istri. Nyonya Komala yang
80
bentuk alasan untuk melarikan diri dari kenyataan pahit yang dialami tokoh
kebahagian berupa anak kini sebaliknya ia merasa tidak dihargai sama sekali
dalam jenis kepribadian yang tidak sehat (Metapologis) berupa emosi dan
sepantasnya dilakukan oleh wanita bule bahwa ia sedang buang angin tepat
Komala merasa tidak dihargai oleh wanita bule dan tidak menghormati adat
orang timur.
81
Dialog 287 menjelaskan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan
sehat (Metaneeds) berupa tegas yaitu ketika ia memarahi wanita bule saat
Komala medapatkan pujian karena kehadiran peti mati yang menjadi nilai
dari faktor luar berupa pujian yang berpotensi menjadi motivasi atau
82
mendapatkan pujian dari salah satu temannya yaitu Jeng Tika bahwa
ciri yaitu, baik hati dan harmonis. Kepribadian tersebut dijelaskan ketika
nyaman dan aman saat berada di tempat tersebut walaupun keadaan fasilitas
yang disebabkan oleh hadirnya sebuah peti mati sebagai tanda keberhasilan
83
TN. URIP: (sambil mengenakan pakaiannya) Ya, Anda telah
berada dalam ruang tamu rumah saya. Tapi anda telah
berlaku tidak sopan. (356)
NY.KOMALA: Apa maksud anda memasuki rumah kami tanpa izin?
(357)
Dialog 356 dan 357, tokoh Tuan Urip dan Nyonya Komala merasa
dan secara langsung mengambil sikap tegas kepada tamu tersebut bahwa ia
84
Dialog 381, tokoh Nyonya Komala dan sekeluarga mendapatkan
membantu secara tidak sadar. Kejadian tak terduga tersebut membuat pihak
itu merasa heran dan aman karena masalah sudah terpecahkan bahwa ada
sebuah salah paham. Pihak kepolisian meminta maaf dan berterima kasih
menimbulkan konflik karena sifat yang darurat keadaan darurat. Selain itu,
ia memiliki sikap percaya yang tinggi dan malu atas perilaku sebelumnya
sehingga hal ini dapat merubah kepribadian tokoh Nyonya Komala lebih
85
sendiri dengan melakukan hal-hal yang ingin dilakukan untuk lebih
Kepribadian
No Data Keterangan
1 2
NY.KOMALA: Mas Urip, masih
ingatkah kau ketika kau melamarku
pada orang tuaku. Waktu itu aku
merasa engkau merenggutkuksn
diriku dari bangku sekolahku.
Padahal ketika itu aku tengah
bergumul dengan buku-buku
pelajaran untuk menghadapi ujian
akhir sekolahku. Namun cepat aku
usaikan masa sekolahku. Aku tak
kecewa ketika itu, karena aku
(2)Metapologis: Putus Asa dan
sadar bahwa seorang wanita
Kehilangan Semangat Hidup
1 disiapkan untukmewujudkan
ketika mengetahui kejadian
kebahagiaan hidupnya dalam
perselingkuhan.
pengabdiannya pada suami dan
anak-anaknya. Ibuku selalu
mengajarkan itu padaku, aku
percaya apa yang dikatakan. Dia
seorang perempuan yang sangat
baik. Dia telah menyiapkan aku
untuk menjadi permpuan seperti
dirinya. Namun ternyata aku tak
diberi kesempatan untuk
mengemban hakku. (Dialog82,Hal-
16)
NY.KOMALA:(Sambil Menghapus (2)Metapologis: Kehilangan
Air Mata) semua ini memang Semangat Hidup, Tidak Percaya,
2 salahku. Aku tak mampu Menyalahkan Orang Lain,
melahirkan anak-anakmu, rahimku Vulgar, dan Putus Asa ketika ia
tak mampu menumbuhkan benihmu tahu kenyataan yang menimpa
86
yang subur itu. Dau belas tahun dirinya.
kita membina rumah tangga, kita
hanya menyusuri suasana kosong.
Lengang, tanpa tangis seorang
bayi. Tanpa rengek seorang
bocahpun….Telah banyak dokter
yang kita dayangi tapi mereka
nihil, mereka semuanya
bodoh!mereka tak mampu
membuat sepasang suami istri
bahagia. Bahkan dokter-dokter
bodoh itu menuding diriku. Aku
tidak akan percaya lagi padan
mereka….(Kepada Suaminya)Dan
kau! Kau kini dibarisan mereka.
Kau berada dibarisan orang-orang
yang tidak aku percayai. Selama
ini aku begitu terpesona pada
kesabaranmu. Pada kesabaran
jiwamu menghadapi kenyataan ini.
Namun ternyata aku telah
bercermin diair yang kotor
penuhbangkai yang busuk.
Kepercayaanku padamu telah
membutakan diriku. Sekarang apa
yang kau inginkan?
(Dialog62,Hal-13)
NY.KOMALA: (Perlahan Datar)
Jika aku mendengar tangis seorang
bocah aku merasa dituding seribu
(2)Metapologis: Kehilangan
jemari. Jika aku melihat sebuah
Semangat Hidup, Tidak Percaya,
keluarga yang yang ruang tamunya
Menyalahkan Orang Lain,
3 porak-poranda oleh tangan-tangan
Vulgar, dan Putus Asa ketika ia
bocah yang tengah bermain, aku
tahu kenyataan yang menimpa
merasa Tuhan sungguh sungguh
dirinya.
tidak adil. (Makin Menaik) Kenapa
diciptakan wanita-wanita malang
seperti diriku, sementara begitu
87
begitu banyak wanita-wanita yang
berlimpah ruah dikaruniai anak ?
kenapa begitu banyak remaja putri
yang hanya oleh nafsunya,
terdorong melahirkan anak di luar
perkawinan diberi kesempatan
untuk menjadi ibu dari anak-
anaknya? Sementara di sini
seorang perempuan yang telah
disahkan agamanya untu menjadi
seorang ibu dari anak-anaknya
yang bakal lahir, menunggu
dengan sia-sia kehadiran seorang
anak ? adilkah itu ?
(Dialog85,Hal-17)
NY.URIP/KOMALA: (Bersiasat)
Baiklah, aku percaya bahwa
engkau sangat saying padaku.
Meskipun aku tak dapat (1)Metaneeds: Emosi yang Bisa
4 melahirkan anak, engkau tidak Dikendalikan ketika ia sedang
pernah berusaha menceraikan bersiasat kepada Tuan Urip.
diriku. Meskipun kalimat itu telah
lama aku nantikan, aku tlah
siap.(Dialog328,Hal-45)
Keterangan:
1. Kepribadian Sehat (Metaneeds).
2. Kepribadian Tidak Sehat (Metapologis).
seseorang untuk mampu menjadi apa yang diinginkan dan didambakan agar
88
Berikut ini merupakan pemaparan dari aspek kebutuhan aktualisasi diri yang
ketika ia sudah merasa siap untuk dijadikan istri dari Tuan Urip. Kesiapan
tersebut didukung oleh orang tuanya yang baik hati akan kesiapan anaknya
sekolahnya sehingga tokoh tidak merasa kecewa ketika itu. Akan tetapi,
keadaan berubah terbalik ketika ia menjalani hidup selama dua belas tahun
lamanya. Nyonya Komala merasa dirinya bukan istri yang baik sehingga
89
merasa putus asa dan kehilangan semangat hidup ketika mengetahui
cinta dan menciptakan suatu keturunan. Dua belas tahun lamanya menjalin
hubungan rumah tangga dan tidak ada hasil apa-apa sehingga hidupnya
terasa hampa karena tidak merasakan kedekatan dari Tuan Urip. Atas
dan putus asa atas kenyataan yang ia terima selama ini. Tokoh Nyonya
menyalahkan Tuan Urip karena tidak ada rasa bahagia sehingga tidak
90
NY.KOMALA: (Perlahan Datar) Jika aku mendengar tangis seorang
bocah aku merasa dituding seribu jemari. Jika aku
melihat sebuah keluarga yang yang ruang tamunya
porak-poranda oleh tangan-tangan bocah yang tengah
bermain, aku merasa Tuhan sungguh sungguh tidak
adil. (Makin Menaik) Kenapa diciptakan wanita-wanita
malang seperti diriku, sementara begitu begitu banyak
wanita-wanita yang berlimpah ruah dikaruniai anak ?
kenapa begitu banyak remaja putri yang hanya oleh
nafsunya, terdorong melahirkan anak di luar
perkawinan diberi kesempatan untuk menjadi ibu dari
anak-anaknya? Sementara di sini seorang perempuan
yang telah disahkan agamanya untu menjadi seorang
ibu dari anak-anaknya yang bakal lahir, menunggu
dengan sia-sia kehadiran seorang anak ? adilkah itu ?
(85)
seorang anak yang dihasilkan oleh bentuk cinta mereka berdua. Harapan
Tuhan bahwa ia sungguh tidak adil karena menciptakan wanita yang malang
wanita yang di luar sana bahwa ia termasuk wanita yang malang dan tidak
Komala merasa dirinya selalu salah dan tidak memiliki semangat untuk
menjalani hidup.
semangat hidup, tidak ada rasa percaya, selalu menyalahkan orang lain,
menyalahkan diri sendiri, vulgar atau terang-terangan, putus asa, dan emosi
91
buruk yang menumpuk. Kepribadian tokoh Nyonya Komala terjadi ketika ia
putus asa. Tokoh Nyonya Komala juga tidak memilki rasa percaya kepada
suaminya dan juga secara terang-terangan kepada Tuhan, serta pada dirinya
tidak bisa membuat ia lupa bahwa ia tidak dapat melahirkan seorang anak.
dalam jenis kepribadian yang sehat (Metaneeds) yaitu, berupa emosi yang
92
berusaha untuk diceraikan. Hal ini membuktikan bahwa kepribadian tokoh
93
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
drama Peti Mati karya Yessi Anwar dapat disimpulkan bahwa tokoh
yaitu lebih dominan kepada tokoh Mbok, Pak Mardi, teman-teman arisan,
dan seorang dukun dikarenakan memiliki kedekatan yang inten saat ia hidup
tetapi, kepribadian sehat tokoh Nyonya Komala tidak cukup terpenuhi atau
intensitas kedekatan degan suaminya yaitu Tuan Urip. Adapun hasil dari
tokoh Nyonya Komala memiliki rasa sikap percaya yang tinggi kepada
94
sebagai seorang ibu rumah tangga bahwa ia harus pasti dan lengkap
serta tugas yang lainnya dimana pekerjaan tersebut harus tuntas sampai
kebutuhan untuk orang lain dan bukan untuk dirinya; (c) Tokoh Nyonya
tokoh Nyonya Komala memiliki rasa percaya yang tinggi kepada Mbok
dan Pak Mardi yang selalu menemani ketika sendirian di rumah sebagai
Akan tetapi, bentuk perlindungan yang dilakukan oleh Mbok dan Pak
95
mengakibatkan kebutuhan rasa aman kurang terpenuhi atau kurang
dukun, Mbok, dan Pak Mardi. Akan tetapi, tokoh Nyonya Komala lebih
dan kasih sayang dari seorang suami sehingga dalam kebutuhan ini
sikap tegas, dan menerima suatu keadaan ketika tokoh Nyonya Komala
dihadapi oleh orang yang tidak menghargainya seperti wanita bule dan
96
di waktu tertentu; (c) Tokoh Nyonya Komala juga bersikap dewasa
kenyamanan. Tetapi tidak untuk Tuan Urip, sebagai sosok suami yang
diri, yaitu (a) tokoh Nyonya Komala memiliki kepribadian yang dapat
kebutuhannya karena tidak dapat menjadi sosok istri yang baik dan
Komala yaitu, lebih dominan kepada tokoh Tuan Urip sebagai seorang
suami yang dikarenakan tidak memiliki kedekatan yang inten saat ia hidup
wanita bule sebagai selingkuhan di Manila melalui seorang dukun. Hal ini
97
menyebabkan hilangnya rasa kepercayaan yang tinggi kepada suami dan
sebagai berikut:
seperti meminta tolong kepada Mbok dan Pak Mardi agar tenaganya
Nyonya Komala seperti merasa terancam atau takut atas kehadiran peti
ketakutan. Selain itu, alat sensoris tokoh Nyonya Komala juga terlibat
98
rasa percaya lagi karena sudah dicurigai sejak Tuan Urip berada di
tokoh Nyonya Komala sangat jauh dengan suami dan Tuhan sehingga
nyaman lagi dari seorang suami dan dari Tuhan. Semua ini ia
itu membuat tokoh Nyonya Komala memiliki jiwa lingkup sosial yang
buruk sehingga sangat jauh dengan suami dan tidak percaya kepada
kepada Tuhan bahwa tidak ada yang bisa dipercaya selain bantuan
99
kepercayaan terhadap Tuhan. Hal itu membuat tokoh Nyonya Komala
mereka berdua telah pudar sehingga tidak memiliki seorang anak dan
asa, dan tingkah laku yang sulit atau tidak dapat diprediksi dengan hasil
100
ketidakpastian, dan emosi buruk lainnya. Tokoh Nyonya Komala memiliki
5.2 Saran
drama Peti Mati karya Yessi Anwar, ada beberapa saran yang perlu
berikut:
101
4. Pembaca dapat memanfaatkan untuk mengembangkan suatu wawasan
yang ada dalam naskah drama, novel, cerpen, maupun karya sastra
lebih lengkap dari sisi psikologi tokoh lainnya yang terkait dengan
kepribadian.
102
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Yessi. 2010. Lakon TRUST (Tuan Raden Urip Suwondo Tercinta)
Adaptasi Naskah Peti Mati Karya Yessi Anwar. Surakarta. The
Riyadh Foundation.
Hariati. 2017. Analisis Psikologi Tokoh Utama (Arini) Dalam Novel Surga
Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadila. Mataram. Universitas
Mataram.
103
Minderop, Albertine. 2018. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori,
dan Contoh Kasus. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Putri, Tabita Nugrahani. 2020. Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel
Pecum Mahakam Karya Yatie Asfan Lubis: Kajian Psikologi
Sastra. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Ratna, Nyoman Kutha. 2015. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Santosa, Eko, dkk. 2008. Seni Teater Jilid 1 Untuk SMK Kelas X. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Santosa, Eko, dkk. 2008. Sent Teater Jilid 2 Untuk SMK Kelas XI. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Swari, Neni Widya. 2013. Kajian Psikologi Humanis Tokoh Utama Baiq
Raihan dalam Novel Sesak Cinta Di Tanah Sasak Karya Aji
Turmudzi dan Kaltannya dengan Pembelajaran Sastra di SMA.
Mataram. Universitas Mataram.
104
LAMPIRAN-LAMPIRAN
105
Lakon
T.R.U.S.T
(Tuan Raden Urip Suwondo Tercinta)
Adaptasi Naskah "Peti Mati"
karya Yessi Anwar
( Merasa Heran )
Kok iso yaaa… orang mati saja pake dikirim dari luar negeri segala. Apa disini
kekurangan orang mati. La wong, semalem saja..ditipi, katanya banyak orang
mati di mbali waktu ada gempa……. Mbo‟ya, ngurus itu saja….. pake diluar
negeri segala. Polisi kurang gawean! Kalo ngak ada kerjaan ya mbok nangkep
maling dipasar sana…… dari pada ngiring wong mati…… kan mahal
ongkosnyya, buang-buang duit saja, mendingan dibeliin krupuk bisa dapet
sejuta, buat ngasi wong sak kampong…………. Macem-macem…..
Kalo ngirim, ya mbo‟ ngirim duit ! ngirim jarik kek, ngirimke mobil kek, tekek
kek…… „kan banyak yang lain, ini ngirim mayit, mange siniki kuburan apa?
Edan tenan………
( Mengingat Sesuatu)
Apa ya katanya polisi tadi? Polisi edan! Biki repot saja………… apa ya? O iya
……..
Maaf, apa disini rumah Dr. R. Urip Suwondo yang pernah tinggal di Manila?
Kalau beliau belum pulang kantor, bisa bertemu dengan istrinya? Apakah
Kok lucu ya, dipikir-pikir kenapa tuan pakek kawin lagi disana ya? „kan disini
udah ada nyonya. Barang kali tuan engga‟ ada yang ngurus disana……… piar
istri biar ada yang ngurusin, kasian juga ya? Namanya juga orang jauh dari
istri. Mana belajar, mana masak sendiri, mana nyuci sendiri, mana tidur
sen…………..
(Tersenyum Kecil)
……… mendingan kawin, beres! Tapi ya mbo‟ nyonya engga‟ usah tau tuan
kawin disana…………. Pake mati segala, akh………… bodo……… urusan
orang!
( Terus Bekerja).
Kasian nyonya, pasti dai marah. Dua belas tahun ikut disini belum pernah liat
nyonya marah sama tuan lantaran perempuan. „ngga tau sekarang….. ajh,
polisi kurang kerjaan!
(Tiba-Tiba Tertarik Pada Koper Yang Terletak Diatas Peti Mati. Setelah
Clingak-Clinguk, Kanan Kiri Lalu Mendekat Kearah Peti Mati, Ingin
Membuka Koper Namun Masih Merasa Takut-Takut)
Serem juga, ada peti mati dirumah, apa lagi kata polisi buta itu… lengkap
dengan isinya. Kok jadi merinding, bangun – bangun makan nasi sama garem
nyonya yang ada didalam peti mati, jangan ganggu saya ya. Saya ini cuman
ikut ngebatur dirumah ini. Saya Cuma babu taun Urip Suwondo.
Jangan ya nyonya.
Maaf ya nyonya. Saya Cuma pengen liat daoang, g mau apa-apa. Bismillah..
wah wangi banget! Pasti wong ayu yang punya. Wah.. wah.. wa.. apa ini?
( Membuka Sebuah Foto Wanita Bule Yang Cantik Dan Seksi Sedang
Tersenyum Manis)
ADEGAN 2
PROLOG 2 MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. NYONYA URIP SUWONDO MASUK DENGAN LETIH
SETELAH BELANJA. DIA DIANTAR PAK MARDI YANG KINI
TENGAH MEMBAWA SEGALA MACAM BARANG BELANJAAN,
YANG JUMLAHNYA CUKUP BANYAK SEHINGGA MEREPOTKAN
PAK MARDI YANG TELAH BERUSIA SETENGAH TUA ITU.
2.BABU
Wah nyonya sudah kembali!
3.NY. URIP
ukh, letih sekali! Panas, haus..!
4.P MARDI
baik nyonya.
6.BABU
Inggih Nyah..
apa.?
8.BABU
Peti mati nya, baru saja dating.
9.NY. URIP
Peti mati? Kenapa ada disini? Siapa yang bawa kesini? Aduh.. jantungku
hamper copot.
12.BABU
Baik nyonya, kata polisi itu, tolong sampaikan pada beliau, ini ada kiriman
dari manila berupa sebuah peti mati lengkap dengan isinya..
13.NY. URIP
Apa? Lengkap dengan isinya
14.BABU
Iya Nyah..
Lengkap dengan isinya, kate polisi. Polisi juga menyerahkan sebuah koper dan
juga, oya sebuah surat wasiat terbuka dari… dari istrinya yang berada dalam
peti mati ini, begitu kata polisi, nyonya..
16.BABU
Dari istrinya yang ada dalm peti mati itu Nyah,, begitu kata polisi. Nyonya.
19.NY. URIP (membaca surat wasiat tersebut dalam hati, namun tampaknya
nyonya urip kurang mengerti bahasa inggris)
Mbok, apa lagi kata polisi itu?
20.BABU
Polisi engga‟ bilang apa-apa lagi, nyonya.
21.NY. URIP
Ada barang-barang lainya?
22.BABU
Itu cuman koper.
23.NY. URIP (bergegas menuju ke koper, tapi mundur kembali. Takut pada
peti mati)
24.BABU
Baik nyonya,
(Bergegas Kearah Koper, Ny Urip Mengeluarkan Isi Koper Yang Lain Dan
Melemparkannya Dengan Marah Kian Kemari)
Kurang ajar! Buaya darat! Rupanya selama ini aku bergaul dengan sejenis
binatang keparat..! ini benar – benar suatu penghianatan. Aku tidak menyangka
dai akan berbuat seperti itu.
Dua belas tahun membina rumah tangga hanya ini hasilnya.. hanya ini? Okh,
malangnya nasibku. Kenapa aku membiarkan dia belajar ke luar negeri.
Tapi, tapi aku tak mampu,, aku tak kuasa membayangkan suamiku berada
dalam spelukan seorang wanita bule keparat itu. Aku memang tak mampu,,
inikah akibatnya jika seorang istri terlalu mempercayai suami,,. Laki-laki
penghianat!
29.NY. URIP
tapi ini sudah jelas mbo‟
MENAHAN ISAK
30.BABU
nanti nyonya tanyakan saja pada tuan. Barangkali polisi buta itu memang
kurang awas kerjaannya.
32.BABU
mbok ambilkan sebentar nyonya!
lagi, nyah.?
35.BABU
inggih nyonya. Ruanganya mbok‟ bereskan sekarang saja..
37. BABU
nakh, itu suara orang dating. Biar mbo‟ liat. Benar nyonya,,, tuan dating!
ADEGAN. 2
PROLOG 3 MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. TUAN DR. R. URIP SUDOWO PULANG DARI KANTOR. DAI
TAMPAK LELAH SEKALI, BARANGKALI DIA TURUN NAIK BIS
KOTA. DIA SEORANG PEGAWAI NEGERI YANG JUJUR. TUAN URIP
S. BERKACAMATA TEBAL. BERPERAWAKAL INTELEKTUIL TULEN.
IA KALI INI BERKEMEJA PUTIHMENGENAKAN DASI DAN
MEMNJINJING TAS BESAR.
38. TN. URIP ( Masuk Dengan Lelah, Bingung Menyaksikan Ruangan Yang
Porak Poranda. Ada Peti Mati. Istrinya Berdiam Diri. Sunyi).
Apa yang terjadi dengan rumah ini? Apa yang terjadi, dik? Siapa yang
meletakkan peti mati disini? Kenapa ruamh ini seperti kapal pecah. Dik mala,
katakanlah apa yang tengah terjadi?
MEMBUJUK
Aneh!
percaya, dik?
48. TN . URIP
tapi… dik mal..
MENGEJEK
(Mengancam)
Sekarang ceritakan apa yang sesungguhnya terjadi disana?
(Formil)
saya harap Dr. R. Urips Yth, berkrnan menyampaikan pada istrinya yang
boidoh tentang apa yang telah diperbuat selama belajar dia Manila. Selahkan..
( Menangis).
Tuhan telah lama meninggalkan kita.barangkali semenjak dua belas tahun yang
lalu.
(Kepada Suaminya)
Dan kau! Kau kini dibarisan mereka. Kau berada dibarisan orang-orang yang
tidak aku percayai. Selama ini aku begitu terpesona pada kesabaranmu. Pada
kesabaran jiwamu menghadapi kenyataan ini. Namun ternyata aku telah
bercermin diair yang kotor penuhbangkai yang busuk.
Kepercayaanku padamu telah membutakan diriku. Sekarang apa yang kau
inginkan?
67. TN URIP
Jangan begitu dik Mala. Itu murtad namanya, kau harus eling….
( Pada Suaminya )
Tapi kau ! Kau penipu besar ! Kau pengecut !Kau dengar itu ? Apapun yang
kau katakan sekarang ini tak ada artinya bagiku. Seluruh bayangan dirimu
yang selama ini aku bentuk dalam jiwaku telah binasa. Kepercayaanku padamu
telah runtuh.
(Tertawa Pahit)
MATANYA KOSONG
69. TN URIP
Dik Mala, kita harus bersyukur pada Tuhan. DIA masih berkenan memberi
kita hidup dan member kita tempat berteduh. Tuhan Maha Agung, DIA berhak
menentukan segalanya.
71. TN URIP
Dik Mala, kata-kata itu sangat berbahaya.
( Dengan Sabar )
TERMANGU.
73. TN URIP
Tidak dik Mala. Wanita dilahirkan bukan untuk melahirkan anak . Wanita
dilahirkan untuk hidup. Dan hidup pemberian Tuhan. Kita harus mengabdi
pada Tuhan dengan cara menghargai hidup………
74. TN URIP
Dik Mala……Memang kita ditakdirkan untuk belum memiliki keturunan
sampai hari ini. Namun ini bukan berarti bahwa kita telah ditinggalkan-NYA.
Tuhan Maha Pemurah, DIA akan selalu member jalan pada umatnya yang
sabar untuk meraih kebahagiaan. DIA akan memberikan pada kita berdua
wujud-wujud kebahagiaan dalam sisi hidup kita yang lain. Percayalah, dik
Mala
( Ketawa Sinis )
81. TN URIP
Dik Mala, akau tidak bermaksud melukai hatimu. Seharusnya kau mengerti
bahwa manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Ia dibatasi oleh kodrat
kemanusiaannya.
83. TN URIP
84.NY. URIP
Tidak.
SUNYI, KEDUA SUAMI ISTRI ITU TERCENUNG.
( Makin Menaik )
86.TN URIP
Sabar…….sabarlah, dik Mala. Ini suatu cobaan.
88.TN URIP
Suudahlah, dik Mala. Sudahlah…….
89.NY. URIP
Kau telah menyempurnakan kematianku di dalam hidup ini!
(Pada Suaminya).
91.TN. URIP
jangan dik! Jangan
SEPERTI KETAKUTAN
92.NY URIP
Kau takut melihat wajah gendakmu itu. Wajah seorang wanita yang pernah kau
belai?
93.TN URIP
wanita itu sangat berbahaya..
96.NY. URIP
tapi aku harus mengatakan sesuatu pada wanita bule itu. Aku ingin berdialog
langsung dengannya secara wanita dengan wanita. Aku tak rela kaumku
dijadikan mangsa laki-laki busuk seperti kau!
98.NY. URIP
Ya, dia telah mati…
99.NY. URIP
baiklah, peti mati itu tak perlu dibuka. Tetapi aku akan tetap berdialog dengan
wanita itu. Aku akan menggunakan cara lain. Aku akan memanggil roh wanita
bule itu dengan bantuan seorang dukun. Aku ingin dukun itu menjadi perantara
dialog kami.
100.TN. URIP
dik mala, itu tidak mungkin.
101.NY URIP
kenapa tidak?
102.TN URIP
dik mala itu namanya syirik, Tuhan tak akan memberi ampunan bagi orang
yang syirik.
104.BABU
Inggih nyonya
KELUAR CEPAT
105.TN. URIP
dik mala
106.P MARDI
Nyonya memanggil saya?
107.NY. URIP
kemari, pak mardi. Coba panggilkan dukun tempat saya biasa pergi. Katakana
ibu komala mengharapkan kedatangan beliau.
112.P MARDI
Paham, nyonya. Saya berangkat….. ( Keluar)
113.NY URIP
Mbo‟. Cepat bereskan semuanya!
kopernya letakkan didalam. Bawa taplak dan bunga mawar yang di vas putih…
116.BABU
Inggih, nyonya.
BAGIAN II
ADEGAN I
PROLOG 4 MASIH DISEBUAH RUANG TAMU. ADA PETI MATI
DISANA. TUAN URIP BERDIRI DENGAN KIKUK MENYAMBUT TAMU
– TAMU ISTRINYA. SEMENTARA BABU SIBUK MEEMASANG
TAPLAK MEJA DAN MELETAKKAN VAS BUNGA DIATAS PETI MATI
NYONYA URIP BERUSAHA TENANG. AI BERUSAHA TERSENYUM
PADA TAMU – TAMUNYA. SUARA – SUARA.
118.NY URIP
silahkan.. silahkan masuk, jeng..
120.J MERRY
Ekh… mas urip… apa kabar mas?
121.TN URIP
Baik… baik, jeng. Silahkan…
122.J MERRY
Kok kayanya mas urip kurusan pulang dari manila ?
124.TN URIP
Silahkan, jeng… saya kedalam dulu!
125.J TIKE
hai … jeng mala. Apa kabar?
126.NY URIP
baik, jeng. Silahkan.
129.NY URIP
bagaimana? Kita mulai saja?
130.J PUSPA
Sebentar dulu deh.. kita ngobrol dulu ya?
131J TIKE
Iya, engga‟ usah kesusu… mana mas urip jeng mala?
133J TIKE
Anu lo… suaminya zus maryati…
134J MERRY
Kenapa suaminya zuz maryati?
135J TIKE
Iya… suaminya kan tugas belajar ke amerika…. Kalo engga‟ salah empat
tahun…
136J WITA
Cukup lama ya…?
137J MERRY
Gimana critanya.
( antusias)
Anu lho…… jeng. Suaminya zuz Maryati „kan tugas belajar keluar
negeri….itu lho, program Doktor…. Seperti mas Urip, ya jeng Mala?
Mula – mula sih, suratnya datang terus,sebulan dua kali . Malahan sering
ngirim – ngirim barang …..bagus – bagus lho, jeng . Tapi belakangan ini kata
zuz Maryati , suaminya jarang ngirim surat malah katanya kalau ngirim surat
isinya cuma basa-basi …..zuz Maryati khawatir suaminya ada apa- apa disana
………….
139J PUSPA
140J MERRY
Akh,jeng Puspa …..kura – kura dalam perahu pura – pura tidak tahu.
Maksudnya punya simpanan disana begitukan ya, jengTike
MENGANGGUK
141J TIKE
Iya ……Maklum orang laki – laki ……………..
142J MERRY
Dimana – mana sama saja , tidak bisa dipercaya .
143J TIKE
Mana jauh dari keluarga…………………..
144J PUSPA
„ kan kurang pengawasan ………………..
145J TIKE
Empat tahun bukan sebentar, lho jeng.
146 j MERRY
Iya lho, mana dingin disana .Mana engga‟ ada yang ngurus ……tentu saja
kesepian…kalau dipikir – pikir ngeri juga ya , jeng Wita ?
147J PUSPA
Untung suami saya engga‟kemana – mana . Cuma turun kedaerah – daerah
saja………itu saja saya sering nunut jadi sekretaris pribadi
148J MERRY
Iya ….jeng Puspa sih , selalu siap jadi palang pintu .
149NY.URIP
Bagaimana ?mari kita mulai
MENGOCOK LOT
150J MERRY
Sekarang bulan yang keberapa, jeng Mala?
151NY. URIP
bulan ketiga. Bulan yang lalu saya yang menerima. Jeng Merry sudah
menerimakan ?
152J TIKE
Ini zus Maryati nitip . Putranya sakit harus dibawa ke rumah sakit sore ini .
……
153B MAKSUM
Ini titipan dari ibu Radjab Gani . Ibu Radjab Gani kurang sehat.
155J PUSPA
Siapa ?
156NY.URIP
Zus Maryati yang nerima bulan ini .
157J PUSPA
Kok tadi saya yang deg – degan ya . Saya kira saya yang bakal nerima .
158J MERRY
Iya, rejekinya zus Maryati . Soalnya dari tadi diomongin terus …….barangkali
dirumah kupingnya ngieng – ngieng
159J TIKE
Biar saya saja yang ngasih ke zus Maryati, ya jeng Mala ?
NY.URIP MENGANGGUK
160NY URIP
Silakan diminum, seadanya………….
161J MERRY
Jeng Mala , kok pinter bener ngatur ruangan ?
162J TIKE
Iya… serasi betul, ya jeng puspa? Jeng mala kayaknya punya bakat seni.
Ruangan ini sungguh nyaman rasanya…
163J PUSPA
kita jadi kerasan duduk disini. Sejuk dan nyaman seperti ditaman. Apa sih
rahasianya, jeng?
166J TIKE
exotic dan eklusif.
168J MERRY
Anu lo jeng… anu, jeng mala
169NY URIP
Oo…. Itu. Akh, biasa-biasa saja, jeng. Itu „kan Cuma oleh – oleh mas urip
waktu pulang dari manila
170NY URIP
Diluar negeri, sekarang sedang musim-musimnya gaya dekorasi seperti ini.
(Bangga)
ini „kan antic, jeng. Coba resapkan dalam-dalam dari segala ara.
173NY URIP
Bagaimana?
175.NY URIP
Ternyata jeng tike punya bakat seni juga.
176.J TIKE
Ya, sangat eksotik dan eksklusif..
177.J WITA
Ya, sederhana tapi anggun…
178.B ANWAR
Angker tapi anggun…
179.NY URIP
Nakh, ibu anwar rupanya juga cukup berselera tinggi.
180.B MAKSUM
Kokoh dan berseri…
181J PUSPA
Mewah dan intelek…
182J MERRY
Ya, nyeni… dan… dan…
184J MERRY
Hebat sekali mas urip. Sungguh-sungguh berselera tinggi….
185J PUSPA
Jeng mala, apa dengan isinya sekalian?
186NY URIP
Ya, kalo perlu boleh juga. Malah lebih antic!
187B MAKSUM
Itung persedian buat nanti..
188B ANWAR
Kalo mati.
189J TIKE
Disini „kan belum ada ya, jeng mala?
191J MERRY
Jeng mala sangat beruntung.
192NY URIP
akh… kebetulan saja mas urip pulang dari sana.
193J WITA
Mas urip memang seorang suami yang baik, tau apa yang harus di oleh-olehi
buat istrinya.
194J TIKE
Iya dong, jeng wita. Namanya saying istri…
195NY URIP
Akh… jeng tike bisa saja.
197J TIKE
Harganya mahal ya, jeng?
198.NY URIP
cukupan kalau di hitung dengan rupiah, sekitar dua seperempat juta.
199.B MAKSUM
Wah… mahal sekali.
200,J ERRY
namanya barang import. Tapi gengsi dong.!
201.J TIKE
foto siapa ini, jeng?
202.J MERRY
Wakh… sexy banget! Senyumannya…
MENDECAH
204.J TIKE
Dari sana juga, jeng?
205.NY URIP
Ya… ya dari sana juga.
206.J MERRY
Iya, „kan masih baru. Biasa jeng.
207.BU MAKSUM
Jadi harus sepasang ya jeng?
208.NY URIP
iya dong, bu maksum. Biar lebih kokoh dan berseri.
209.J PUSPA
Bagaimana kalau pasangannya foto kita sendiri apa boleh, jeng?
210.NY URIP
boleh – boleh saja. Tapi yang lebih sreg kalau sepasang begini. Lebih mewah
dan intelek.
211.J TIKE
Kalau bunga ini, bagaiman, jeng? Dari sana juga?
212.NY URIP
o.., bunga mawar itu tidak. Kalau yang itu bebas. Diatas ini boleh – boleh
dipajang, vas bunga, atau patung, pokoknya diatas ini bebas mau dihias macam
– macam hiasan, menurut selera kita. Untuk tempat meletakkan sesajen buat
malam jumat kliwon juga bisa boleh lo?
SAMBIL TERSENYUM
213.J WITA
Akh,.. jeng mala bergurau… indah sekali…
216.J TIKE
Betul, jeng mala. Lami sangat berbahagia kalau diizinkan berpose bersama
dekorasi antic ini. Buat pajangan dirumah.
IBU – IBU YANG LAIN MENGAKURI USUL JENG MERRY DAN JENG
TIKE.
218.J PUSPA
Boleh ya,.. jeng. Sekali ini saja.
220.NY URIP
bagaimana ya,,, soalnya…
221.J TIKE
Jeng mala „kan sangat beruntung, engga ada salahnya bagi-bagi sedikit buat
kita, temen – temen arisan, jeng mala. Boleh ya, jeng?
223.NY URIP
Mbo‟!
225.NY URIP
panggilkan, tuan. Katakan bawakan tustel sekalian. Teman-teman saya ingin
difoto di muka peti mati yang antic ini.
226.BABU
Baik, nyonya
227.J TIKE
Wakh… mas urip santri banget
228.J MERRY
Iya dong… wartawan santri.
229.J PUSPA
maaf ya mas urip kami menggangu‟
230.TN URIP
akh… tidak apa-apa.
231.J WITA
Mas urip pandai sekali memilih oleh-oleh buat istri. Benar – benar suami
idaman.
232.IBU ANWAR
Wah jeng wita merayu.
235.J PUSPA
Ayo dong kita mulai. Mulai ya, mas urip?
236.TN URIP
Silahkan ….
237.J TIKE
Jeng mala? Main jeng mala? Kemari dong, jeng…. Kamu kok diem saja.
Bantu kami dong, ngatur pose. Jeng mala „kan ahlinya.
238.SEMUA
Iya, jeng mala yang ngatur posenya
239.J MERRY
begini saja, kita foto bergantian dulu, nanti kita foto bersama-sama. Setuju?
240.J TIKE
Begini suda bugus, jeng mala?
241.J PUSPA
senyumnya cuku, jeng?
NY URIP MENGGANGUK
244.J TIKE
Ya, bagus bu.
246J TIKE
Sekarang giliran yang terakhir, ibu anwar. Nama ibu anwar?
248J TIKE
sayang bu…. Ini kesepatan baik. Kapan lagi…
249J PUSPA
yo‟… kitaberfoto bersama!
250.J TIKE
sekarang sebagai penutup. Nyonya dan tuan rumah berfoto bersama. Setuju
ibu-ibu?
251NY. URIP
akh, tidak usah. Kami nanti-nanti saja.
252J MERRY
Ayo, mas urip, biar jeng tike yang mengambil.
253J PUSPA
terima kasih, jeng mala. Terima kasih, mas urip. Kalau fotonya sudah jadi
tolong dikabari ya, mas?
254.BU MAKSUM
Bulan depan kita arisan dimana, jeng?
255.J TIKE
Biasa ……….. di rumah yang nerima bulan ini.
256.J MERY
Kalau begitu di rumahnya zus Maryati?
257.SEMUA
Ya, di rumahnya zus Maryati. Dag jeng Mala, kita pulang dulu. Monggo mas
Urip ….
258NY URIP
Sunguh-sungguh sandiwara yang sukses!
ADEGAN 2
259.NY. URIP
Mana dukunnya, pak Mardi?
260P MARDI
Maaf, nyonya. Pak dukun langganan nyonya sedang pulang kampung. Katanya
dua bulan lagi baru dia kembali. Tapi ini, Pak Openg dukun kesohor di
kampung pada suka
dia bisa segalanya, nyonya. Dari nulung orang beranak sampe nulung orang
pengin kaya, pak Openg sanggup. Yang kepengen punya anak banyak juga
dateng. Sakit gigi, pak Openg juga bisa tulung.
…….. kebetulan pak Openg tinggalnya deket rumah adik saya, di kampung
Padasuka, sana nya. Kalo nyonya tidak keberatan ………. Maap, nya.
262.NY. URIP
Pak Openg, kita mulai saja. Begini pak ……… saya ingin Pak Openg menjadi
perantara percakapan saya dengan wanita yang sudah mati yang kini
berada dalam peti mati ini, itu fotonya ………..
Saya akan mengajukan beberapa pertanyaan. Kemudian saya minta pak Openg
menyampaikan pada wanita itu. Setelah itu pak Openg katakana pada saya apa
jawaban wanita itu. Juga sebaliknya. Paham, pak Openg?
265PAK MARDI
Maap, nyonya. Kalau boleh saya nolong nyonya. Saya pernah kerja empat taon
di panti asuhan Tuna Wicara. Jadi saya pernah belajar bahasa orang bisu.
Kalau boleh, saya akan menyampaikan pada nyonya apa yang di ucapkan pak
Openg.
268DUKUN (Senyum)
hak … hik … nguk … ak … ik …
269P MARDI
Begini katanya, nyonya.
270.NY. URIP
Baiklah kalau begitu kita mulai saja.
272.P MARDI
Pak Openg minta sebuah anglo kecil lengkap dengan arang dan kemenyan.
MEMANDANG DUKUN
274.P MARDI
O iya … juga air putih dan kembang.
275.NY. URIP
Mbok, ambilkan cepat, di tempat biasa, menyan dn kembangnya ada di dapur
…
276.BABU
Inggih, nyonya. (Bergegas Ke Belakang)
(Dukun Mengangguk)
279BABU
Kata tuan tadi namanya Margarette, nyonya.
280.NY. URIP
Oya, saya lupa. Margarette, saya ingin berdialog dengan kau secara wanita
dengan wanita. Bukan sebagai istri pertama dengan istri ke dua. Kita harus
jujur dan terbuka dalam dialog ini. Paham …? Saya ingin mengajukan
pertanyaan pertama, margarette mengapa engkau mencintai Urip?
281NY. URIP
Margarette mengapa engkau mecintai urip?
282P MARDI
cas ... cus … cuis … cuis … bret … bret … sssst.
283NY. URIP
Margarette, apa yang engkau katakana? Aku tidak mengerti!
(Pada Dukun)
Pak Openg, katakana pada wanita bule itu, dia harus minta maaf pada saya.
Dia harus menghormati adat orang timur, tidak sopan kentut di muka khalayak.
DENGAN GERAK
292.P MARDI
Anu, nyonya. Pak Openg Tanya, wanita itu bangsa apa?
294.P MARDI
Jadi wanita itu ngomong Inggris …
297.DUKUN (Senyum)
hak… hiki… hukk…
DENGAN DERAK
298.P MARDI
Pak openg Tanya, nyonya bisa bacara dalam bahasa wanita itu?
300.TN URIP
saya bisa kenapa?
DENGAN GERAKAN
303.P MARDI
Anu tuan, tuan mau nolong nyonya?
304.TN URIP
Menolong apa?
307.NY URIP
kau harus meakukan itu.
308.TN URIP
tapi aku harus tahu apa yang harus aku lakukan….
309.NY URIP
Kau „kan kenal baik dengan wanita bule itu.
310.TN URIP
baiklah, aku akan mencoba.
312.P MARDI
tapi ada syaratnya, tuan?
313TN URIP
apa syaratnya?
DENGAN GERAKAN
TERHENTI
syaratnya….
318TN URIP
katakana cepat!
319P MARDI
Tuan harus menari dan menembang diatas peti mati sembari
mengucapkan pertanyaan-pertanyaan nyonya dalam bahasa inggris dalam
keadaan telanjang bulat.
320TN URIP
apa? Dalam keadaan bagaimana?
322.TN URIP
Gila ! tidak bisa!
323.TN. URIP
Ini tidak mungkindik mala, Tuhan melarang perbuatan seperti ini. Ini syirik!
327.TN. URIP
dik mala. Nasihat ini aku berikan karena engkau istriku. Karena aku sangat
saying padamu… percayalah.
329.TN. URIP
Dik Mala, aku tidak sejahat itu.
330NY URIP
Jika begitu lakukanlah apa yang dikehendaki dukun itu. Dia tlah lama
menunggu.
331.TN. URIP
Dik Mala,? Pekerjaan itu sungguh-sungguh tidak masuk akal. Kita sebagai
masyarakat modern sehrusnya tidak mempercayai hal-hal semacam itu.
333.TN. URIP
ya…. Itu kebenaran agama. Itu iman…
DENGAN GERAK
340.P MARDI
kata roh-roh itu tidak bisa, tuan.
343.P MARDI
pak openg bilang sudah pas, tuan.
344.NY. URIP
ayolah cepat. Bukankah engkau mencintai aku?
346.NY. URIP
pak openg, teruskan!
347.NY URIP
Sudah bisa dimulai, pak?
350.NY. URIP
Apa yang kau katakana, margarette?
Spada!!
(Marah)
354.KL2 SEREM
apakah ini rumah Dr. R. Urip Suwondo yang pernah tinggal di Manila?
355.NY. URIP
bukan! Ini ruang tamu rumah tuan Dr. R. Urip Suwondo yang pernah tinggal di
Manila.
357.NY. URIP
Apa maksud anda memasuki rumah kami tanpa izin?
358.LK2 SEREM1
Jadi kalau begitu, betul?
359.NY. URIP
CLINGAK-CLINGUK
364.LK SEREM 1
Mungkin saja mereka salah, nyonya. Ini buktinya ....
367.NY. URIP
Tidak mungkin. Isi peti mati ini mayat seorang wanita bule bernama
Margarette, istri suami saya di Manila. Wanita bule tersebut mati lantaran
penyakit perut.
Begitu‟ kan?
372.POLISI
angkat tangan ! kami polisi ! jika bergerak kami tembak !
373.POLISI
Kami ingin menjelaskan pada Nyonya dan Tuan Urip tentang duduk
persoalannya. Kedua orang ini adalah anggota sebuah sindikat penyelundupan
narkotik yang sangat membahayakan negara. Telah lama kami mengikuti jejak
mereka. Mereka sangat lihay. Mereka menggunakan berbagai cara untuk
menyelundupkan narkotik. Salah satu cara yang kerap mereka gunakan adalah
dengan menyelundupkannya lewat peti mati, untuk mengelabuhi petugas
pelabuhan. Namun siasat tersebut telah berhasil kami ketahui sebelumnya.
Lalu kami ganti isi peti mati yang berisi narkotik yang hendak mereka
selundupkan dengan petugas polisi. Dalam hal ini kami diberi tugas oleh
atasan kami memimpin operasi ini.
375.POLISI
Begini, tuan Urip.. ternyata sindikat narkotik ini sangat lihay. Mereka telah
lama mengamat-amati tuan Urip beserta keluarga, semenjak tuan Urip berada
di Manila. Mereka mengatur sedemikian rupa, seolah-olah narkotik yang
mereka selundupkan dalm peti mati itu adalah mayat seseorang, dalam hal ini
mereka membuat seolah-olah istri tuan Urip telah meninggal di Manila. Tentu
saja ha tersebut tidak benar. Sabagai alasan pengiriman peti mati tersebut
mereka membuat surat wasiat palsu. Dan selanjutnya untuk memperlancar
perjalanan peti mati itu, mereka melampirkan sebuah Visum Repertum dari
seorang dokter, yang menyatakan bahwa kematian nyonya Urip disebabkan
penyakit menular, dengan perhitungan petugas kepolisian akan enggan
membuka dan memeriksa isi peti mati tersebut. Ternyata tidak. Petugas
pelabuhan telah menyiapkan tim dokter untuk tugas itu. Karena pihak
kepolisian yang bekerja sama dengan petugas pelabuhan telah mencium siasat
mereka, setelah setelah memindahkan isi peti mati dan membuat beberapa
lubang pada sisi-sisinya, untuk jalan masuk udara bagi petugas polisi yang
berada di dalamnya. Kemudian peti mati tersebut kami biarkan lolos hingga ke
tempat penitipan ini.
377.POLISI
Tuan dan Nyonya tidak perlu khawatir. Pihak kepolisian telah mengetahui
bahwa keluarga Tuan Urip tidak tahu-menahu tentang sindikat nerkotik
tersebut.
479.POLISI ( mencegah )
Jangan.... jangan saudari. Saudari tidak perlu main hakim sendiri
( Sambil tersenyum).
380.TN. URIP
Jika polisi sebelumnya telah mencium perbuatan mereka, mengapa dalam
operasi ini tidak memberi tahu kami sebelumnya?
381.POLISI
Maaf, kami khawatir tuan sekeluarga kurang dapat berperan sebaik seperti
sekarang ini. Jika sebelumnya kami beritahu. Kami ingin menumpas sindikat
ini sampai ke akar-akarnya.
(Sikap Sempurna)
Untuk segala bantuan keluarga tuan, atas nama angkatan kepolisian, kami
mengucapkan banyak – banyak terima kasih. Keluarga tuan telah menjadi
pahlawan pembangunan dan negarawan yang berbakti pada negara.
Bapak berdua kami minta untuk ikut denagn kami ke markas. Ada beberapa
keterangan yang kami butuhkan...
382.BABU (Ngomel)
polisi buta!
SELESAI
Lampiran 1: Sumber Data, Naskah Drama Peti Mati Karya Yessi Anwar