Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN REFLEKSI KASUS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SARJANA BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA

BLOK : 29
RUANG : IGD
Hari/Tanggal : Sabtu/24 Juni 2023

IDENTITAS MAHASISWA
Nama : Rizki Amalya Syajidah
NIM : 32102000047
Semester :6

IDENTITAS PEMBIMBING
Pembimbing Klinik : Shella Virga Sefira, S.SiT.Keb
Pembimbing Akademik : Anggie Diniayunintyas, S.Keb, M.Keb, Bd

a. Deskripsi Kejadian
Pada saat pasien datang dengan keluhan sudah merasa kenceng-kenceng sejak tadi pagi
dan sudah mengeluarkan lendir darah, pasien lanbsung diarahkan ke ruangan obgyn
untuk dilakukan tindakan segera. Akan tetapi ketika saya dan teman-teman sudah
selesai melakukan TTV bidan tidak kunjung untuk memeriksa kondisi ibu. Sudah saya
lakukan pemanggilan dan konfirmasi kepada bidan bahwasannya sudah dilakukan
tindakan screening tetapi kami tetap menunggu lama untuk bidan tersebut segera
melakukan tindakan kepada ibunya sekitar 20 menit. Setelah bidan datang untuk
melakukan VT kepada ibu bidan langsung mengambil handscoon yang ada pada kotak
tidak mengambil handscoon yang seharusnya pada kotak steril dimana pada prinsip
pemeriksaan VT harus dalam keadaan steril. Pada pemeriksaan CTG ketika DJJ bayi
tidak terbaca dengan sempurna bidan melakukan CTG ulang akan tetapi tidak dilakukan
selama 20-60 menit. Tetapi bidan hanya melakukan pemeriksaan < 10 menit.
b. Perasaan Saat menghadapi kasus tersebut
Merasa kaget ketika melihat bidan tersebut tidak melakukan prosedur steril yang
dimana tidak sesuai pada teori yang sudah didapatkan pada pembelajaran kuliah. Bidan
juga tidak melakukan pemantauan kondisi ibu dan janin ketika melalukan CTG. Dimana
akan berdampak behaya pada ibu dan janin yang dikandungnya.
c. Evaluasi: sisi negatif dan positif kasus tersebut
- Sisi negatif pada kasus ini adalah karena saya sebagai mahasiswa, takut untuk
menegur atau memberitahu bidan tesebut bahwa tindakannya kurang tepat dan akan
membahayakan kondisi ibu dan janinnya. Untuk menjaga kondisi tersebut terjadi
kembali saya hanya dapat melakukan pencegahan yaitu sebelum tindakan saya
sudah mendekatkan handscoon steril tersebut agar bidan tersebut melihatnya.
- Sisi positif pada kasus ini adalah Alhamdulillah tidak semua bidan melakukan hal
yang sama dikarenakan pada hari sebelumnya bidan yang lain ketika melakukan VT
menggunakan handscoon steril yang telah disediakan di meja tindakan.
d. Analisis
Pada ibu yang dilakukan pemeriksaan tidak sesuai pada prinsip pemeriksaan VT yaitu
dalam pencegahan infeksi dengan memakai sarung tangan steril dan tidak dilakukan
vulva hygiene sebelum melakukan tindakan menurut jurnal HIDAYATI, L.
(2016). Faktor Risiko Terjadinya Persalinan Prematur Mengancam di RSUD dr.
Soetomo Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga) akan menyebabkan
tingginya paparan infeksi yang terjadi pada ibu serta janin dimana salah satunya yaitu
menyebabkan ibu mengalami kelahiran prematur dikarenakan terjadi peradangan infeksi
bakteri yang memicu kontraksi ibu lebih awal sebelum waktunya. Dengan hasil
penelitian sebanyak 33 responden yang memiliki riwayat kelahiran prematur sebanyak
77% terdeteksi mengalami infeksi vagina.
Pemeriksaan CTG yang sesuai prosedur tertuang pada jurnal Devi, S. P., Anshari, F., &
Kaligis, R. A. (2022). Peran Bidan Sebagai Agen Perubahan Dalam Sosialisasi Tele-Ctg
Untuk Kesehatan Ibu Hamil. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 12(2),
108-121 dimana manfaat penggunaan Tele-CTG diperlukan untuk mendukung
diagnosis lebih akurat dalam pemeriksaan kondisi janin. Tele-CTG membantu kerja
bidan dalam menentukan intervensi pertama pada kehamilan beresiko tinggi. Pada
prosedur pemeriksaannya dilakukan pemantauan selama 15-20 menit. Karena pada
umumnya setiap 10 menit dilakukan evaluasi CTG untyk melihat apakah fetus aktif atau
tidak. Dilihat dari Garis Dasar (Baseline) denyut jantung disetiap 10 menitnya.

e. Kesimpulan dari kasus tersebut?


Menjaga kesterilan dalam melakukan tidakan sebelum persalinan adalah hal yang paling
utama untuk penecgahan terjadinya infeksi terutama infeksi nasokomial yang sering
terjadi di rumah sakit. Pastikan untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemeriksaan dalam yaitu dalam keadaan steril baik pemeriksa maupun pasien.
Pemantauan yang dilakukan juga harus dilaksanakan dengan komperhensif agar jika
terjadi gangguan atau keadaan yang membahayakan kondisi ibu dan janin dapat dicegah
sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan dengan benar.
Kesalahan yang dilakukan oknum bidan tersebut jika dilanjutkan maka dapat
membahayakan tumbuh kembang anak nantinya terkhusus jika anak tersebut terkena
infeksi yang disebabkan pada proses persalinan.
f. Action plan: seandainya ke depan kasus
Ketika ada pasien hamil yang akan dilakukan pemeriksaan VT saya akan
mempersiapkan semuanya secara agronomis dan memberikan bidan tersebut handscoon
yang sudah dalam keadaaan steril. Setelah saya diberikan kepercayaan untuk melakukan
CTG sendiri saya akan memantau perkembangan kontraksi dan DJJ menggunakan alat
tersebut sesuai pada prosedurnya yaitu memerlukan waktu 15-20 menit.

Minggu, 25 Juni 2023

Dosen Pembimbing Mahasiswa

Anggie Diniayunintyas, S.Keb, M.Keb, Bd Rizki Amalya Syajidah

Anda mungkin juga menyukai