Anda di halaman 1dari 25

STEP 1 KATA SULIT

1. Pemeriksaan Leopold (Yunita)


Jawab : Pemeriksaan yang dilakukan oleh profesional medis menggunakan tangan atau
indra peraba yang bertujuan untuk menentukan suatu posisi pada janin didalam
kandungan (Elisa)
2. Punctum Maksimum (Citra)
Jawab : Penilaian DJJ yang hasilnya sangat akurat atau bagian yang paling terdengar keras
denyutannya (Fatya)
3. Posisi Trendelenberg (Balqis)
Jawab : Posisi tubuh dibaringkan telentang dengan kemiringan 15-30 derajat dengan kaki
ditinggikan diatas kepala (Nurul)
4. Procesus xyphoideus (Elisa)
Jawab : Bagian bawah tulang dada (Sternum) Lya
5. Dorso Superior (Suci)
Jawab : Apabila posisi punggung janin berada diatas (Citra)
6. Umbilikus (Fatya)
Jawab : Sekitaran pusar atau jaringan perut yang menunjukan tempat perlekatan tali pusat
pada janin (Balqis)
7. Penyulit (Leni)
Jawab : Kelainan-kelainan yang terjadi selama proses persalinan (Suci)
STEP 2
1. Bagaimana patofisiologi pada kehamilan letak sungsang dan lintang? (Lya)
2. Apa definisi pada kehamilan letak sungsang dan lintang? (Nurul)
3. Jelaskan bagaimana prosedur atau cara melakukan senam hamil gerakan solat pada ibu
hamil dan bagaimana pengaruhnya pada kehamilan letak sungsang dan lintang? (Elisa)
4. Bagaimana etiologi pada kehamilan letak sungsang dan lintang? (Fatya)
5. Bagaimana cara dan hasil diagnosis pada kehamilan letak sungsang dan lintang? (Citra)
6. Bagaimana pencegahan agar tidak terjadi kehamilan letak sungsang dan lintang? (Suci)
7. Bagaimana tanda-tanda (Manifestasi Klinis) posisi janin pada kehamilan letak sungsang
dan lintang? (Balqis)
8. Bagaimana asuhan kebidanan yang dilakukan pada kehamilan letak sungsang dan
lintang? (Yunita)
9. Bagaimana pengaruh posisi trendelenberg pada kehamilan letak lintang? (Lya)
10. Bagaimana cara melakukan posisi trendelenberg dan berapa lamakah ibu hamil
melakukan posisi tersebut? (Balqis)
11. Mengapa gerakan janin lebih aktif bergerak di perut bagian bawah pada kehamilan letak
sungsang?
12. Bagaimana klasifikasi dari kelainan pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
13. Apa saja klasifikasi dari kelainan letak janin?
14. Apa saja komplikasi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
STEP 3
1. Apa definisi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab : Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian
terendah (resentasi). Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang didalam uterus dengan
kepala pada sisi yang satu, sedangka bokong berada pada sisi yang lain (Lya)
2. Bagaimana patofisiologi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab :
a. letak sungsang, Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin
terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu,
jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak
dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi
kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin
tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong
dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa
untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada
ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti
mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi,
sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam
presentasi kepala.
b. letak lintang, Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung
menyebabkan uterus beralih ke depan, sehingga menimbulkan defleksi sumbu
memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir, menyebabkan terjadinya posisi obliq
atau melintang. Dalam persalinan terjadi dari posisi logitudinal semula dengan
berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu fosa iliaka (Suci)
3. Bagaimana etiologi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab : Etiologi dari posisi letak sungsang adalah sebagai berikut
a. Prematuris karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, jumlah air ketuban masih
banyak, dan ukuran kepala anak relatif besar.
b. Hidramnion sehingga anak mudah bergerak.
c. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
d. Bentuk rahim yang abnormal, seperti uterus bikornis.
e. Panggul sempit.
f. Kelainan bentuk kepala, yaitu hidrosefalus dan anensefalus karena kepala kurang
sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
Beberapa penyebab dari letak lintang adalah sebagai berikut:
a. Dinding perut yang kendur (multiparietas)
b. Kesempitan panggul
c. Plasenta previa
d. Prematuritas
e. Kelainan bentuk rahim (uterus arcuatus)
f. Mioma uteri
g. Kehamilan ganda (Elisa)
4. Bagaimana tanda-tanda (Manifestasi Klinis) posisi janin pada kehamilan letak sungsang
dan lintang?
5. Bagaimana cara dan hasil diagnosis pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab : Untuk menegakan diagnosa maka hal yang harus di perhatikan adalah dengan
melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam :
a. Inspeksi : Pada saat melakukan pemeriksaan inspeksi letak lintang dapat diduga
hanya pemeriksaan inspeksi, fundus tampak lebih melebar dan fundus uteri lebih
rendah tidak sesuai dengan umur kehamilannya.
b. Palpasi : Pada saat dilakukan pemeriksaan palpasi hasilnya adalah fundus uteri
kosong, bagian yang bulat, keras, dan melenting berada di samping dan di atas
simfisis juga kosong, kecuali jika bahu sudah turun ke dalam panggul atau sudah
masuk ke dalam pintu atas panggul (PAP), kepala teraba di kanan atau di kiri.
c. Auskultasi : Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan auskultasi adalah denyut jantung
janin di temukan di sekitar umbilicus atau setinggi pusat
Diagnosa letak sungsang dapat ditegakkan antara lain melalui pemeriksaan :
a. Pemeriksaan abdominal
1. Letak adalah memanjang
2. Diatas panggul teraba masa lunak, irreguler dan tidak tarasa seperti kepala,
dicurigai adalah bokong. pada prentasi bokong murni otot-otot paha terengang
diatas tulang-tulangdibawahnya, memberikan gambaran keas menyerupai kepala
dan menyebabkan kesalahan diagnosa.
3. Punggung ada disebelah kanan dekat garis. Bagian- bagian kecil ada disebelah
kiri jauh dari garis dan belakang.
4. Kepala teraba difundus uteri, mungkin kepala sukar diraba bila ada dibawah
hepar atau iga-iga. Kepala lebih keras, bulat dan dapat dipantulkan (ballotement).
Kalau difundus uteri teraba masa dapat dipantulkan, harus dicurigai presentasi
bokong.
5. Benjolan kepala tidak ada dan bokong tidak dapat dipantulkan.
6. Denyut jantung janin Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau
diatas umbilikus dan pada sisi yang sama RSA (right sacrum anterior) denyut
jantung janin (DJJ) terdengar paling keras dikuadran kanan atau perut ibu.
Kadang- kadang DJJ terdengar dibawah umbilikus, dalam hal ini banyak
didiagnosa yang dibuat dengan palpasi jangan dirubah oleh sebab DJJ terdengar
tidak ditempat biasa.
b. Ultrasonografi : Pemeriksaan seksama ultrasonografi akan memastikan letak normal.
letak sungsang dikenal juga dengan istilah kelainan bokong dengan kemungkinan
yaitu: ditemukan bokong kaki atau bokong lutut. (Yunita)
6. Bagaimana klasifikasi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab :
Klasifikasi letak sungsang
a. Letak bokong murni
Presentasi bokong murni dalam bahasa Inggris “Frank Breech” . Bokong saja yang
menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas.
b. Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki)
Di samping bokong teraba kaki dalam bahasa inggris “Complete Breech”. Disebut
letak bokong kaki sempat atau tidak sempura jika di samping bokong teraba kedua
kaki atau satu kaki saja.
c. Letak kaki atau lutut (Incomplete Breech)
Letak kaki atau lutut adalah letak bokong dimana selain bokong bagian yang
terendah juga kaki atau lutut, terdiri dari
kedua kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut
tidak sempurna.
Klasifikasi Letak Lintang dapat dibagi menjadi 2 macam, yang dibagi berdasarkan :
a. Letak kepala
1. Kepala anak bisa di sebelah kiri ibu
2. Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu
b. Letak Punggung
1. Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso – anterior.
2. Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu, disebut dorso-posterior.
3. Jika punggung terletak di sebelah atas ibu, disebut dorsosuperior.
4. Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorsoinferior (Citra)
7. Apa saja komplikasi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab :
Komplikasi letak sungsang
a. Komplikasi pada ibu : perdarahan, robekan jalan lahir ( pada vagina atau serviks),
infeksi ( endometritis )
b. Komplikasi pada bayi : Trias komplikasi pada bayi : asfiksia, trauma persalinan,
infeksi
1. Asfiksia bayi disebabkan oleh : Kemacetan persalinan kepala : aspirasi air
ketuban-lendir, Perdarahan atau oedema jaringan otak, Kerusakan medula
oblongata, Kerusakan persendian tulang leher, Kematian bayi karena asfiksia
berat
2. Trauma persalinan : Dislokasi-fraktura persendian, tulang ekstrimitas, Kerusakan
alat vital : lien, hati, paru-paru, jantung, Dislokasi fraktura persendian tulang
leher.
3. Infeksi dapat terjadi karena : Persalinan lama, Ketuban pecah dini, Manipulasi
pada pemeriksaan dalam (Fatya)
8. Bagaimana asuhan kebidanan yang dilakukan pada kehamilan letak sungsang dan
lintang?
Jawab : Asuhan baik berupa upaya promotif mauapun preventif yang dapat diberikan
dalam mengatasi kejadian kelainan letak pada ibu hamil yaitu :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kegiatan Antenatal Care (ANC). ANC ini
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan mental dan fisik
ibu hamil. Menghindari adanya resiko komplikasi pada kehamilan serta
persalinannya.
b. Memberikan semangat serta dukungan kepada ibu beserta suaminya. Dalam
kehamilan, ibu, suami beserta keluarga pasti merasa cemas. Untuk mengurangi rasa
kecemasan tersebut bidan harus memberikan semangat dan dukungan pada pasien
serta keluarga agar senantiasa tenang dalam menghadapi permasalahan apabila
kehamilan ibu dapat teratasi dengan baik.
c. Melakukan pemantauan deteksi dini penyulit atau komplikasi. Komplikasi yang terus
terjadi dapat meningkatkan angka kematian ibu maupun bayi. Maka perlu dilakukan
deteksi dini atau pencegahan sedini mungkin.
d. Mengurangi ketakutan ibu terhadap masalah dan prosedur yang mungkin dibutuhkan.
Meyakinkan dan menenangkan ibu terhadap maslah prosedur yang mungkin
dibutuhkan agar ibu tetap rileks dan senantiasa menjaga kondisi tubuh ibu dan
janinnya.
e. Evaluasi kebutuhan konseling untuk kehamilan. Menjelaskan pada pasien serta
keluarga bahwasannya ibu harus melakukan pemantauan dan memeriksakan
kehamilan pada tenaga profesional ataupun dirumah sakit.
f. Membimbing ibu untuk melakukan posisi knee-chest. Cara ini harus dilakukan rutin
setiap hari sebanyak 3-4x/hari 10 menit. Jika posisi bersujud ini dilakukan pada saat
sebelum tidur, sesudah tidur, sebelum mandi, selain itu melakukan posisi 117 knee
chest secara tidak langsung pada waktu melakukan sholat.
g. Melakukan rujukan ke tenaga profesional sesuai masalah. Menjelaskan kepada ibu
bahwa bidan tidak dapat atau tidak berwenang dalam melakukan persalinan, maka
dari itu bidan merujuk ibu ke tenanga profesional atau rumah sakit agar bisa
ditangani dengan baik. Menjelaskan kepada ibu bahwa bidan tidak dapat atau tidak
(Elisa)
9. Bagaimana pencegahan agar tidak terjadi kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab :
Kehamilan Sungsang
a. Memiringkan panggul. Posisi ini diawali dengan berbaring telentang, angkat sedikit
panggul. Lalu, letakkan bantal di bawah pinggul diikuti dengan gerakan menekuk
lutut. Tahan posisi ini hingga sekitar 10 menit, dan sebaiknya lakukan sebelum makan
dan bayi sedang aktif. Supaya hasilnya lebih maksimal, lakukan setidaknya tiga kali
sehari.
b. Dada ke lutut. Awali gerakan dengan berlutut di atas matras, angkat pantat ke atas.
Posisikan kepala, bahu, dan dada menempel pada matras. Buka kaki lebar, usahakan
agar paha tidak menempel pada bagian perut. Tahan posisi ini sekitar 15 menit.
c. Mengangkat panggul. Awali gerakan ini dengan berbaring, posisikan lutut menekuk
ke arah atas. Lalu, taruh kedua tangan dalam posisi sejajar di sisi tubuh. Tarik napas
dalam-dalam, dan naikkan perut secara perlahan. Tahan selama beberapa saat,
kemudian turunkan perut sembari membuang napas. Lakukan gerakan ini hingga 10
kali dalam satu hari. (Lya)
Salah satu pencegahan letak sungsang bisa dari posisi tidur ibu, ibu hamil dianjurkan
menjajal posisi tidur miring dengan bagian sela-sela kaki diganjal bantal agar bayi tidak
sungsang. Dengan posisi tidur miring ini, bagian panggul ibu hamil bakal lebih terbuka,
sehingga bayi di dalam kandungan dapat berputar lebih leluasa. Ibu hamil sebaiknya
menjajal posisi tidur ini begitu usia kehamilan memasuki minggu-minggu terakhir
menjelang persalinan, atau ketika perut sudah tumbuh besar. (Nurul)
10. Jelaskan bagaimana prosedur atau cara melakukan senam hamil gerakan solat pada ibu
hamil dan bagaimana pengaruhnya pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab :
a. Posisi bersujud : Letakkan lutut di atas matras dengan posisi tungkai dibuka lebar dan
bokong terangkat ke atas. Sementara itu, kepala dan lengan menempel di matras
sehingga menyerupai posisi bersujud. Tahan posisi ini selama 15 menit dan lakukan
setidaknya 3 kali sehari. Tujuan dari senam bayi sungsang ini adalah untuk memberi
ruang gerak yang lebih luas, sehingga bayi bisa meluncur ke panggul.
b. Posisi mengangkat panggul : Gerakan ini diawali dalam posisi telentang, dengan lutut
ditekuk dan telapak kaki menyentuh lantai. Letakkan kedua tangan sejajar di samping
tubuh. Tarik napas, lalu angkat panggul secara perlahan setidaknya setinggi 30 cm.
Tahan beberapa saat, lalu turunkan panggul sambil mengembuskan napas. Lakukan
gerakan ini selama 10–15 menit sebanyak 3 kali sehari, seperti saat sebelum makan
atau saat bayi sedang aktif bergerak. Bumil juga bisa menggunakan bantal untuk
mengganjal panggul.
c. Squat melahirkan (birthing squat) : Awali dengan posisi tubuh berjongkok dengan
kaki terbuka lebih lebar dari bahu. Letakkan telapak tangan saling berhadapan di
depan dada. Gunakan siku untuk menahan bukaan kaki dan tahan selama 30 detik.
Jika perut semakin besar seiring bertambahnya usia kehamilan, Bumil bisa
melakukannya sambil bersandar di dinding untuk membantu menjaga keseimbangan.
(Leni)
11. Apa saja klasifikasi dari kelainan letak janin?
Jawab :
a. Posisi kepala dibawah : Ini adalah posisi janin yang paling umum terjadi pada
kehamilan normal. Bila janin sudah berada dalam posisi ini, maka ibu dapat
melahirkan secara normal, karena posisi kepala janin sudah menghadap pada jalan
lahir. Usahakan agar janin sudah mulai bergerak menuju posisi ini saat memasuki
usia kehamilan sembilan bulan. Sebab, bila kepala bayi sudah berada di bawah di
bulan kedelapan, bayi akan merasa kesempitan di dalam rahim.
b. Posisi posterior : Walaupun posisi kepala bayi sudah berada di bawah, tapi ibu perlu
tahu juga arah menghadap bayi. Normalnya, bayi menghadap ke arah tulang
punggung agar ibu dapat melahirkan lebih lancar. Namun, ada kalanya bayi
menghadap ke perut ibu. Posisi ini disebut juga sebagai posisi posterior.
Posisi bayi posterior biasanya bisa dilihat dari bentuk perut ibu yang tidak rata dan
bergelombang di depan. Selain bisa menyebabkan nyeri punggung, posisi janin yang
seperti ini juga akan menyulitkan ibu ketika melahirkan karena diameter kepala bayi
lebih besar dan tidak bisa keluar dengan mudah.
c. Posisi melintang : Posisi selanjutnya yang bisa terjadi pada janin adalah posisi
melintang. Seperti namanya, janin membentuk posisi yang melintang dengan kepala
dan kaki terdapat pada sisi kanan dan kiri perut ibu. Bila posisi bayi ini terjadi jauh
sebelum hari persalinan, maka tidak menjadi masalah karena masih ada kemungkinan
bayi dapat bergerak menuju posisi normal. Namun, bila janin masih dalam posisi
melintang menjelang persalinan, kemungkinan besar diperlukan operasi caesar untuk
persalinan.
Melahirkan bayi dengan posisi melintang dengan cara normal akan menyebabkan
robeknya jalan lahir dan membahayakan, baik nyawa ibu maupun janin. Namun, bila
masih memungkinkan, dokter kandungan dapat mengupayakan solusi terbaik
mengenai metode persalinan untuk bayi ibu.
d. Posisi sungsang : Terakhir, bayi juga bisa berada dalam posisi sungsang, yaitu kepala
bayi terdapat di atas dan kaki di bawah. Posisi janin seperti ini sangat menyulitkan
ibu untuk melahirkan secara normal. Karena itu, kebanyakan kasus bayi dengan
posisi sungsang selalu dilahirkan melalui operasi caesar. (Yunita)
12. Mengapa gerakan janin lebih aktif bergerak di perut bagian bawah pada kehamilan letak
sungsang?
Jawab : Penyebab janin sering bergerak di bawah perut karena Kalau janin berada dalam
posisi sungsang lengkap (complete breech), tendangannya akan terasa tajam ke kandung
kemih. Dalam posisi ini, kedua lutut dan kaki janin menekuk seperti sedang jongkok
sehingga bokong atau kakinya dapat memasuki jalan lahir terlebih dahulu.Posisi janin
sungsang biasanya kepala berada di atas, sedangkan kaki berada di bawah dekat dengan
pelvis.sehingga itulah mengapa pergerakan janin lebih aktif di bagian bawah. (Balqis)
13. Bagaimana cara melakukan posisi trendelenberg dan berapa lamakah ibu hamil
melakukan posisi tersebut?
Jawab : Posisi trendelenburg adalah posisi yang menempatkan pasien di tempat tidur
dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki, disini ibu hamil bisa meninggikan
kakinya dengan mengganjal kaki dengan bantal, selimut atau yang lainnya. Ibu hamil
bisa melakukan posisi tersebut dalam waktu 3-4 kali perhari dalam 15 menit atau bisa
dilakukan senyaman ibu hamil melakukannya. (Nurul)
14. Bagaimana pengaruh posisi trendelenberg pada kehamilan letak lintang?
STEP 4 KONSEP MAP

IBU HAMIL MEMERIKSAKAN


KEHAMILAN

HASIL PEMERIKSAAN

DS : G3P2A0, UK 32 mg, gerak janin DS : G2P1A0, UK 32 mg, riwayat ce


aktif dibagian bawah perut pangggul sempit
DO : TD 120/80 mmHg, N 82 x/menit, P DO : TD 120/80 mmHg, N 82 x/menit,
26 x/menit, S 36 C, TFU Pertengahan P 26 x/menit, S 36 C, TFU 4 Jari
Px dan pusat (31 cm), L1 Kepala, L2 diatas pusat , L1 Punggung, L2 Ki
Puka, L3 Bokong, L4 bisa digoyangkan, Kepala, L3 Bagian kecil, DJJ 128
DJJ 128 x/menit x/menit
PP : USG (Letak bayi sungsang)
PP : USG (Dorso Superior)

KELAINAN LETAK JANIN

LETAK SUNGSANG LETAK LINTANG

Manifestasi
Definisi Penyebebab Klasifikasi Komplikasi Diagnosa Penanganan
Klinis

Asuhan
Kebidanan

Senam Posisi
Gerakan Solat Trendelenberg

Mengurangi
terjadinya
penyulit
STEP 5 LEARNING ISSUE

1. Apa definisi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?


2. Bagaimana patofisiologi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
3. Bagaimana etiologi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
4. Bagaimana tanda-tanda (Manifestasi Klinis) posisi janin pada kehamilan letak
sungsang dan lintang?
5. Bagaimana cara dan hasil diagnosis pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
6. Bagaimana klasifikasi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
7. Apa saja komplikasi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
8. Bagaimana asuhan kebidanan yang dilakukan pada kehamilan letak sungsang dan
lintang?
9. Bagaimana pencegahan agar tidak terjadi kehamilan letak sungsang dan lintang?
10. Jelaskan bagaimana prosedur atau cara melakukan senam hamil gerakan solat pada ibu
hamil dan bagaimana pengaruhnya pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
11. Apa saja klasifikasi dari kelainan letak janin?
12. Mengapa gerakan janin lebih aktif bergerak di perut bagian bawah pada kehamilan
letak sungsang?
13. Bagaimana cara melakukan posisi trendelenberg dan berapa lamakah ibu hamil
melakukan posisi tersebut?
14. Bagaimana pengaruh posisi trendelenberg pada kehamilan letak lintang?
STEP 7
1. Apa definisi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab :

Letak sungsang : Kehamilan letak sungsang adalah kehamilan pada janin dengan
presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu,
kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di
daerah pintu atas panggul atau simfisis.
Letak lintang : letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang didalam
uterus dengan sumbu panjang janin tegak lurus atau hampir tegak lurus pada sumbu
panjang ibu, dengan kepala janin dikanan ibu dan ekstremitas di kiri ibu ataupun
sebaliknya
Sumber : Rinata, E. (2021). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pathologi I ( KEHAMILAN
) . Umsida Press, 1-99.
Ratmawati, L. A., Subekti, R., Rofiqoch, I., & Yuliani, D. A. (2019). Gambaran Profil
Kesehatan Ibu Hamil yang Mengikuti Program OSOC Prodi Kebidanan Politeknik
Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Medsains, 5(1), 9-15. (Nurul)
Letak sungsang : letak sungsang merupakan keadaan dimana janin letak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri.
Sumber: Dinda, N., Saleha, S., & Haruna, N. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan
Intranatal Patologi dengan Persalinan Letak Sungsang (Literatur Review). Jurnal
Midwifery, 3(2).
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang didalam uterus dengan
sumbu panjang anak tegak lurus atau hampir tegak lurus pada sumbu panjang ibu
Sumber: Ratmawati, L. A., Subekti, R., Rofiqoch, I., & Yuliani, D. A. (2019).
Gambaran Profil Kesehatan Ibu Hamil yang Mengikuti Program OSOC Prodi
Kebidanan Politeknik Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Medsains, 5(1), 9-15. Citra
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala
di fundua uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Letak sungsang
merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri. Presentasi bokong
adalah letak memanjang dengan kelainan dalam polaritas.
Sumber : Putri, Y., Yulianti, S., Hilinti, Y., Umami, D. A., Rossita, T., Sulastri, M., ...
& Nurjanah, N. A. L. (2022). Buku Ajar Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan
Bayi Baru Lahir. Penerbit NEM.
Letak lintang merupakan kelainan letak di dalam rahim pada kehamilan tua (8-9
bulan). Kepala ada di samping kanan atau kiri dalam rahim ibu. Bayi letak lintang
tidak dapat lahir melalui jalan lahir biasa, karena sumbu tubuh janin melintang
terhadap sumbu tubuh bayi.
Sumber : Justian, D. (2022). Penerapan Tindakan Posisi Persalinan. Penerbit NEM
(Suci)
Letak lintang adalah dimana sumbu panjang janin tegak lurus atau hamper tegak lurus
pada sumbu panjang ibu. Pada letak lintang, bahu janin akan menjadi bagian terendah,
yang disebut presentasi bahu atau presentasi akromiom. Jika punggung janin terdapat
didepan disebut dorsoanterior dan jika di belakang disebut dorsoposterior (Jenny,
2013). Kehamilan letak lintang merupakan sumbu memanjang janin menyilang sumbu
memanjang ibu secara tegak lurus mendekati 90 derajat. Letak lintang oblik biasannya
hanya terjadi sementara karena kemudian akan berubah menjadi posisi longitudunal
atau letak lintang saat persalinan. Letak lintang merupakan sumbu memanjang janin
menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus mendekati 900, jika sudut yang
dibentuk kedua sumbu ini tajam disebut oblique lie yang terdiri dari deviated head
presentasion (letak kepala mengolak) dan deviated breech presentasion 15 (letak
bokong mengolak), karena biasanya yang paling rendah adalah bahu, maka dalam hal
ini disebut juga shoulder presentasion
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian
rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang dengan
kepala difundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri).
Sumber : Etika Khoiriyah.2022.EDUKASI KELAINAN LETAK PADA IBU
HAMIL.Jurnal Pengabdian Masyarakat Anugerah Bintan (Putri Yuliana)
2. Bagaimana patofisiologi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab :
Letak sungsang : Penyebab persalinan letak bokong sebagian besar disebabkan oleh
multiparitas, rahimnya sudah sangat elastis dan membuat janin berpeluang besar untuk
berputar hingga minggu ke-37 dan seterusnya. Pada grandemultipara sering didapatkan
perut gantung, akibat regangan uterus yang berulang-ulang karena kehamilan dan
longgarnya ligamentum yang memfiksasi uterus, sehingga uterus menjadi jatuh ke
depan, disebut perut gantung. Perut gantung dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
his karena posisi uterus yang menggantung ke depan sehingga bagian bawah janin
tidak dapat menekan dan berhubungan langsung serta rapat dengan segmen bawah
rahim. Akhirnya janin dapat mengalami kelainan letak, seperti letak sungsang.
Sumber: Putriana, Yeyen. 2016. “Hubungan Persalinan Presentasi Bokong Dengan
Kejadian Asfiksia Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit Kabupaten Lampung Utara” XII
(2): 251–56.
Letak lintang : Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung
menyebabkan uterus beralih ke depan, sehingga menimbulkan defleksi sumbu
memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir, menyebabkan terjadinya posisi oblique
atau melintang. Dalam persalinan terjadi dari posisi longitudinal semula dengan
berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu fossa iliaka.
Sumber : Wiknjosastro, Hanifa. 2011. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka (Lya)
Sungsang : Patofisiologi letak sungsang sungsang yaitu pada kehamilan < 32 minggu,
jumlah air ketuban relative lebih banyak, sehingga memberikan kesempatan pada janin
untuk bergerak bebas sehingga janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala,
letak sungsang, maupun letak lintang.
Waslia, D., & Cahyati, N. (2021). Efektifitas Terapi Moxa dan Hypnobirthing Untuk
Perbaikan Letak Sungsang Pada Ibu Hamil Trimester III. JOMIS (Journal of
Midwifery Science), 5(1), 1-9
Lintang : Dinding abdomen pada perut yang menggantung menyebabkan uterus
beralih ke depan. Sehingga menimbulkan defleksi sumbu memanjang bayi
menjahui sumbu jalan lahir, menyebabkan terjadinya posisi obliq atau melintang.
Dalam persalinan terjadi dari posisi longitudinal semula dengan berpindah nya
kepala atau bokong ke salah satu forsa iliaka.
Tangkelajuk, S. A. T., Sulistyowati, A., Triestuning, E., & Riesmiyatiningdyah, R.
(2020). ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. N DENGAN DIAGNOSA
MEDIS “POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG” DI
RUANG NIFAS RSUD BANGIL PASURUAN (Doctoral dissertation, Akademi
Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo). (Yunita)
3. Bagaimana etiologi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab :
Penyebab letak sungsang adalah fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau
tidak ada. Janin mudah bergerak seperti pada hidramnion,multipara, janin kecil,
gemelli, kelainan uterus seperti uterus arkuatus, mioma uteri. Janin sudah lama mati
(Musyahida 2019). Dari hasil penelitian insiden persalinan lama adalah 2,8% sampai
dengan 4,9%. Salah satu faktor yang mempengarui persalinan lama tersebut adalah
kelainan letak, dalam hal ini adalah letak sungsang akibat gangguan akomodasi, gerak
janin yang bebas, gangguan fiksasi pada pintu atas panggul sering terjadi kemacetan
persalinan atau persalinan lama (Farihatin, 2019).
Sumber : Farihatin, Yuyun. 2019. “Hubungan Kejadian Persalinan Lama Dengan
Persalinan Sectio.” Fauzia, Sri Wahyuni. 2017. “Faktor Persalinan Dan Kejadian
Asfiksia Di Rsud Kota Bogor” 3 (1): 20–25.
Musyahida. 2019. “Hubungan Asfiksia Neonatorium Dan Fraktur” 02 (01)
Penyebab utama letak lintang adalah relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat
multiparitas yang tinggi, persalinan preterm, bayi prematur, bayi dengan
hidrosefalus, bayi yang terlalu kecil atau sudah mati, plasenta previa, uterus
abnormal, panggul sempit, hidramnion, kehamilan kembar, serta umur ibu.
Keadaan-keadaan lain yang dapat menghalangi turunnya kepala ke dalam rongga
panggul seperti misalnya tumor di daerah panggul dapat pula mengakibatkan
terjadinya letak lintang tersebut. Insiden letak lintang naik dengan bertambahnya
paritas. Pada wanita dengan paritas empat atau lebih, insiden letak lintang
hampir sepuluh kali lipat dibanding wanita nullipara.
Sumber : Sarwono, 2006 dalam Artikel Kusumawardhani Bakhri. (2017). Gambaran
Kejadian Persalinan dengan Penyulit Letak Lintang di Rumah Sakit Khusus Daerah
Ibu dan Anak Pertiwi Makassar Tahun 2017. JURNAL ILMIAH KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK, Vol 3 No 01 (Dian)
Sungsang penyebab letak sungsang adalah fiksasi kepala pada pintu atas panggul
tidak baik atau tidak ada. Janin mudah bergerak seperti pada hidramnion,multipara,
janin kecil, gemeli, kelainan uterus seperti uterus arkuatus, mioma uteri. Janin sudah
lama mati.
Sumber : Nurdiyana, Siti. 2020. “Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Letak
Sungsang Di Rs Kesdam Jaya Tahun 2018”. Vol 5 No 1: 128–34.
Faktor dari ibu dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, yaitu :
a. Plasenta previa
b. Bentuk rahim yang abnormal
c. Panggul sempit
d. Multiparitas
e. Adanya tumor pada rahim dan Implantasi plasenta di fundus yang memicu
terjadinya letak bokong
Faktor dari janin dapat disebabkan oleh keadaan seperti :
a. Hidrosefalus atau anensefalus
b. Kehamilan kembar
c. Hidramnion dan Prematuritas
Sumber : Andi Meutiah Ilhamjaya. 2020. “Angka Kejadian Dan Faktor – Faktor Yang
Berhubungan Dengan Janin Letak Sungsang dari Ibu Hamil Yang Melahirkan Di
RSWS Makassar” 2 (2): 172–78. (Fatya)
4. Bagaimana tanda-tanda (Manifestasi Klinis) posisi janin pada kehamilan letak
sungsang dan lintang?
Jawab : Tanda gejala sungsang
a. Inspeksi : Dengan abdomen melebar ke samping ( tidak simetris )
b. Punggung musda diketahui dengan palpasi, pada punggung anterior suatu dataran
keras terletak melintang di bagian depan perut ibu
c. Bunyi jantung janin terdengar di sekitar umbilikus
d. Kepala dapat diraba disebelah kanan atau kiri perut ibu
e. Bokong teraba di sisi lain
f. Pada pemeriksaan USG ditemukan letak sungsang
Sumber : Oktapianti, R. (2023). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SUNGSANG DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA PALEMBANG. JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 3(1), 53-59.
(Yunita)
Letak sungsang : Janin dengan letak sungsang ditandai dengan terletak membujur
pada rahim, dimana bagian kepala berada pada fundus uteri sedangkan posisi bokong
di bawah kavum uteri. Janin dengan letak sungsang pada seluruh kehamilan tunggal
dengan umur kehamilan cukup bulan terjadi sekitar 3-4%.
Sumber : Ni kadek AC,dkk,.KARAKTERISTIK PERSALINAN LETAK
SUNGSANG DI RSUP SANGLAH DENPASAR RENTANG WAKTU 1 JANUARI-
31 DESEMBER 2018,ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL.10
NO.1,JANUARI, 2021
Letak Lintang : letak lintang terjadi bila janin dalam kondisi melintang (horizontal) di
dalam rahim dengan kepala di sisi kanan rahim dan bokong di sisi kiri, atau
sebaliknya. Biasanya bokong berada lebih tinggi dari kepala atau bahu berada di atas
pintu atas panggul.
Sumber : Manuaba, Ida Gede, dkk. 2009. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan
Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC. (Balqis)
a. Tendangan kaki bayi terasa di samping rahim : Pada kehamilan normal, tendangan
bayi akan terasa di atas rahim sebab posisi kaki bayi berada di atas dengan kepala
di bawah, dekat jalur lahir. Namun, ciri gerakan janin melintang akan terasa saat
tendangan bayi berasal dari samping rahim.
b. Letak kepala bayi : Ciri gerakan janin melintang lain dapat diketahui dari letak
kepala bayi. Jika posisi bayi sungsang, dokter akan merasa ada massa yang besar
dibagian samping perut. Massa tersebut adalah kepala bayi. Sedangkan normalnya,
massa lebih terasa berat di bagian bawah dekat dengan vagina.
c. Letak detak jantung bayi : Ciri gerakan janin melintang juga dapat dikenali dari
letak detak jantung bayi. Saat melakukan USG di minggu ke-32 hingga ke-35 detak
jantung harusnya akan terasa berasal dari bagian pusar sang ibu. Namun jika posisi
bayi sungsang, detak jantung justru terasa di samping atau di atas pusar.
d. Massa tidak teratur pada bagian panggul ibu : Adanya massa yang tak teratur saat
melakukan pemeriksaan palpasi abdomen pun menunjukkan ciri gerakan janin
melintang. Sebab, ini menandakan bukan kepala bayi yang pertama turun ke bagian
panggul, melainkan punggung bayi.
Sumber : Ratmawati, L. A., Subekti, R., Rofiqoch, I., & Yuliani, D. A. (2019).
Gambaran Profil Kesehatan Ibu Hamil yang Mengikuti Program OSOC Prodi
Kebidanan Politeknik Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Medsains, 5(1), 9-15 (Fatya)
5. Bagaimana cara dan hasil diagnosis pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab : Letak sungsang
a. Pemeriksaan abdominal
1. Palpasi : Presentasi janin dapat diketahui dengan pemeriksaan abdomen ibu
(palpasi) yang dilakukan oleh bidan maupun dokter kandungan. Tingkat sensitivitas
pemeriksaan palpasi abdomen bervariasi sekitar 57-70% dan bergantung pada
keterampilan serta pengalaman praktisi (bidan dan dokter kandungan). (24)
Pemeriksaan abdominal, biasanya dengan pemeriksaan Leopold I, kepala janin yang
keras, bulat, dan dapat diraba dengan balotement karena sudah menempati bagian
fundus uteri. Perasat Leopold II, menunjukkan punggung sudah berada pada satu sisi
abdomen dan bagian-bagian kecil berada pada sisi yang lain. Pada perasat Leopold III,
bila engagement belum terjadi-diameter intertrokanterika panggul janin belum
melewati pintu atas panggul. Setelah terjadi engagement, perasat Leopold IV
menunjukkan posisi bokong yang mapan di bawah simfisis.
2. Auskultasi : Jika bokong belum melewati gelang pelvis, jantung janin terdengar
paling jelas di atas umbilikus. Jika tungkai terekstensi, bokong akan turun kedalam
pelvis dengan mudah. Jantung janin kemudian dapat terdengar di bagian yang lebih
rendah.
b. Pemeriksaan dalam
Pada pemeriksaan dalam teraba 3 tonjolan tulang, yaitu tuber ossisischia dan ujung os
sakrum. Os sakrum dapat dikenal sebagai tulang yang meruncing dengan deretan
prosessus spinosus di tengah-tengah tulang tersebut. Pada bagian di antara 3 tonjolan
tulang tersebut dapat diraba anus dan genetalia anak, tetapi jenis kelamin anak hanya
dapat ditentukan jika edema tidak terlalu besar. Pada presentasi bokong murni, kedua
tuberositas iskiadika, sakrum, maupun anus biasanya dapat teraba, dan setelah terjadi
penurunan lebih lanjut, genetalis eksterna dapat dikenali. Pada partus lama, bokong
dapat sangat membengkak sehingga menyebabkan kesulitan untuk membedakan muka
dengan bokong, anus bisa dikira mulut, dan tuberosis iskiadika dapat disangka tulang
pipi. Kesalahan tersebut dapat dihindari karena jari tangan pemeriksa akan
menghadapi tahanan otot pada anus, sedangkan rahang lebih keras dan kurang kenyal,
ketika diraba akan terasa pada mulut. Ketika jari tangan dikeluarkan dari anus, kadang-
kadang jari tersebut berlumuran mekonium. Pada presentasi bokong sempurna, kaki
dapat diraba di sebelah bokong, sedangkan pada presentasi kaki, letak salah satu atau
kedua kaki lebih rendah daripada bokong. Pada presentasi kaki, kaki kanan atau kiri
dapat ditentukan berdasarkan hubungannya dengan ibu jari kaki. Ketika bokong turun
lebih jauh ke dalam rongga panggul, genitalia dapat diraba.
c. Pemeriksaan USG
USG idealnya digunakan untuk memastikan perkiraan klinis presentasi bokong, bila
mungkin untuk mengidentifikasi adanya anomali janin. USG dilakukan pada usia
kehamilan 32-34 minggu yang berguna baik untuk menegakkan diagnosis maupun
untuk memperkirakan ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Peranan ultrasonografi
penting dalam diagnosis dan penilaian risiko pada presentasi bokong. Taksiran berat
janin, penilaian volume air ketuban, konfirmasi letak plasenta, jenis presentasi bokong,
keadaan hiperekstensi kepala, kelainan kongenital, dan kesejahteraan janin dapat
diperiksa menggunakan ultrasonografi. Berat janin dapat diperkirakan secara
ultrasonografis berdasarkan ukuran diameter biparietal, lingkar kepala, lingkar perut
dan panjang tulang femur. Gambaran ultrasonografi tentang ekstremitas bawah dapat
memberikan informasi tentang jenis presentasi bokong. kesejahteraan janin dinilai
berdasarkan skor profil biofisik janin.
Sumber : harry William ilmu kebidanan patologi dan fisiolohi persalinan Yogyakarta
yayaasan essential medica tahun 2018
Letak lintang : Untuk menegakan diagnosa letak lintang maka hal yang harus di
perhatikan adalah dengan melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi,
pemeriksaan dalam :
a. Inspeksi : Pada saat melakukan pemeriksaan inspeksi letak lintang dapat diduga
hanyapemeriksaan inspeksi, fundus tampak lebih melebar dan fundus uteri lebih
rendah tidak sesuai dengan umur kehamilannya.
b. Palpasi : Pada saat dilakukan pemeriksaan palpasi hasilnya adalah fundus uteri
kosong, bagian yang bulat, keras, dan melenting berada di samping dan di atas
simfisis juga kosong, kecuali jika bahu sudah turun ke dalam panggul atau sudah
masuk ke dalam pintu atas panggul (PAP), kepala teraba di kanan atau di kiri.
c. Pemeriksaan Dalam: Hasil yang di peroleh dari pemeriksaan dalam adalah akan
teraba tulang iga, scapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan, teraba bahu
dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri, bila kepala di kiri ketiak
menutup di kiri, letak punggung di tentukan dengan adanya scapula, letak dada,
klavikula, pemeriksaan dalam agar sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan
ketuban intak, namun pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah.
d. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau foto rontgen dengan diperoleh
hasil kepala janin berada di samping.
e. Pemeriksaan sinar –x : Pemeriksaan sinar –x berguna untuk memastikan diagnosis
dan untuk mengetahui ada nya kelainan janin atau panggul ibu (Harry dan William,
2018).
Sumber : Nikmah, K., & Susanti, S. L. (2015). ASUHAN KEBIDANAN
KOMPREHENSIF PADA Ny” S” GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK
LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015. Jurnal
Midpro, 7(2), 7.
Letak lintang
a. Pemeriksaan abdominal
1. Terlihat abdomen tidak simetris
2. Sumbu memanjang janin melintang terhadap perut ibu
3. Fundus uteri lebih rendah dari yang diharapkan sesuai dengan umur kehamilan.
Dikatakan uterus jongkok. Batas atas nya dekat pusat dan lebih lebar dari biasa
4. Di kutub atas dan bawah uterus tidak teraba kepala maupun bokong
5. Kepala dapat diraba di salah satu sisi ibu
6. Bokong teraba di sisi lain
b. Pemeriksaan vaginal
1. Yang paling penting adalah hasil negative ; tidak teraba kepala maupun
bokong. Bagian terendah janin tinggi di atas PAP.
2. Kadang-kadang dapat diraba bahu, tangan, iga atau punggung anak. Oleh
karena bagian terendah tidak dengan baik menutup panggul, mungkin ketuban
menonjol ke dalam vagina.
Sumber: Dina dewi anggraeni et all (2022) “Asuhan kebidanan kegawatdaruratan
maternal neonatal” PT Global eksekutif teknologi, Padang Sumatera Barat. (Leni)
6. Bagaimana klasifikasi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab : Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa
bentuk letak sungsang :
a. Letak bokong murni
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
3. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
b. Letak bokong kaki sempurna
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki berada disamping bokong
c. Letak bokong tak sempurna
1. Teraba bokong
2. Disamping bokong teraba satu kaki
d. Letak kaki

1. Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
2. Dapat dibedakan : letak kaki, bila kaki terendah, letak lutut bila lutut terendah
Sumber: Purnamasari, G. (2022). ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN
LETAK SUNGSANG. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 2(3), 1054-1065.
Klasifikasi letak lintang dapat dibagi menjadi 2 macam, yang dibagi berdasarkan
letak kepala dan letak punggung.
a. Letak kepala
1. Kepala anak bisa di sebelah kiri ibu
2. Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu
b. Letak Punggung
1. Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso – anterior
2. Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu, disebut dorso-posterior
3. Jika punggung terletak di sebelah atas ibu, disebut dorsosuperior
4. Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorsoinferior
Sumber: Ratmawati, L. A., Subekti, R., Rofiqoch, I., & Yuliani, D. A. (2019).
Gambaran Profil Kesehatan Ibu Hamil yang Mengikuti Program OSOC Prodi
Kebidanan Politeknik Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Medsains, 5(1), 9-15. (Citra)
Letak sungsang
a. Letak bokong murni Letak bokong murni atau frank breech adalah suatu keadaan
dimana posisi bokong menjadi bagian depan dan kedua tungkai lurus ke atas.
b. Letak bokong kaki Letak bolong kaki atau complete breech adalah suatu keadaan
dimana di samping bokong akan teraba kaki janin. Jika disamping bokong teraba
kedua kaki maka disebut letak bokong kaki sempurna, sedangkan jika disamping
bokong hanya teraba satu kaki maka disebut letak bokong kaki tidak sempurna.
c. Letak lutut Letak lutut atau kneeling breech adalah suatu keadaan dimana pada
bagian samping bokong akan teraba lutut janin.
d. Letak kaki Letak kaki atau incomplete breech presentation adalah suatu keadaan
dimana pada bagian terendah akan teraba kaki janin.
Klasifikasi letak janin lintang :
a. Berdasarkan letak kepala
1. Letak lintang I : Letak kepala janin berada pada sebelah kiri perut ibu
2. Letak lintang II : Letak kepala janin berada pada sebelah kanan perut ibu
b. Berdasarkan posisi punggung janin dikenal dengan istilah dorso anterior jika arah
punggung janin ke depan (punggun depan), dorso posterior jika arah punggung
janin ke belakang (punggung belakang), dorso superior jika arah punggung janin
ke atas (punggung atas), dan dorso inferior jika arah punggung janin ke bawah
(punggung bawah).
Sumber : Dina Dewi Anggraini et al (2022). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal. Get Press. (Suci)
Klasifikasi letak sungsang dan lintang
a. Sungsang
1. Letak bokong murni : Presentasi bokong kaki disamping bokong teraba kaki
dalam bahasa inggris “complete breech” disebut letak bokong sempurna kalau
disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
2. Letak lutut (presentasi lutut)
3. Letak kaki (presentasi kaki) Kedua kaki ini dalam bahasa inggris disebut
“incomplete breech” tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut disebut
letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut tidak sempurna. Dari
letak-letak ini bokong paling
Sumber : Oktapianti, R. (2023). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SUNGSANG DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA PALEMBANG. JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 3(1), 53-59.
b. Lintang : Klasifikasi letak lintang menurut Mochtar (2012) dapat dibagi menjadi 2
macam, yang dibagi berdasarkan letak kepala dan letak punggung. (Yunita)
7. Apa saja komplikasi pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab : Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa
bentuk letak sungsang :
a. Letak bokong murni
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
3. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
b. Letak bokong kaki sempurna
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki berada disamping bokong
c. Letak bokong tak sempurna
1. Teraba bokong
2. Disamping bokong teraba satu kaki
d. Letak kaki
1. Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
2. Dapat dibedakan : letak kaki, bila kaki terendah, letak lutut bila lutut terendah
Sumber: Purnamasari, G. (2022). ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN
LETAK SUNGSANG. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 2(3), 1054-1065.
Klasifikasi letak lintang dapat dibagi menjadi 2 macam, yang dibagi berdasarkan
letak kepala dan letak punggung.
a. Letak kepala
1. Kepala anak bisa di sebelah kiri ibu
2. Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu
b. Letak Punggung
1. Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso – anterior
2. Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu, disebut dorso-posterior
3. Jika punggung terletak di sebelah atas ibu, disebut dorsosuperior
4. Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorsoinferior
Sumber: Ratmawati, L. A., Subekti, R., Rofiqoch, I., & Yuliani, D. A. (2019).
Gambaran Profil Kesehatan Ibu Hamil yang Mengikuti Program OSOC Prodi
Kebidanan Politeknik Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Medsains, 5(1), 9-15. (Suci)
Pada letak sungsang, bokong menempati serviks uteri, dengan keadaan ini pergerakan
janin terjadi di bagian terendah karena keberadaan kaki janin yang menempati daerah
serviks uteri sedangkan kepala janin akan mendesak fundus uteri yang dapat menekan
diafragma dan keadaan ini menyebabkan timbulnya rasa sesak pada ibu hamil yang
dapat meningkatkan ketegangan intra uterin sehingga menyebabkan terjadinya KPD
(Ketuban Pecah Dini)
Sumber: Hasan, N. A. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan
Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Kehamilan Di RSUD Lanto Dg. Pasewang
Jeneponto Tahun 2016- 2019. In Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar. (Lya)
Faktor resiko / komplikasi yang dapat terjadi pada letak sungsang yaitu : komplikasi
pada ibu berupa trauma persalinan, perdarahan, robekan jaan lahir, infeksi, Komplikasi
pada bayiAsfiksia bayi, dapat disebabkan oleh : Kemacetan persalinan kepala : aspirasi
air ketuban-lendir, Perdarahan atau edema jaringan otak, Kerusakan medula oblongata,
Kerusakan persendian tulang leher, Kematian bayi karena asfiksia berat. Kehamilan
dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang memiliki resiko. Hal ini
dikaitkan dengan abnormalitas janin dan ibu diantaranya bisa menyebabkan
perdarahan, robekan jalan lahir dan infeksi sedangkan bagi bayi bisa terjadi kemacetan
persalinan kepala, asfiksi, trauma persalinan dan persalinan berlangsung lama.
Sumber : Nabuasa, A., & Mudrikatin, S. (2019). ASUHAN KEBIDANAN PADA
NY.“S” GIP00000 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU DENGAN LETAK
SUNGSANG. Jurnal Akademika Husada, 1(1), 10-22.
Letak lintang : Komplikasi bagi bayi dapat terjadi prolapsus tali pusat atau tangan
saat ketuban pecah, trauma partus, hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus,
ketuban pecah dini. Dampak untuk ibu ruptur uteri iminen. Kematian ibu dapat terjadi
akibat perdarahan dan ireversibel syok , kematian akibat infeksi berat atau sepsis
Sumber : Nikmah, K., & Susanti, S. L. (2015). ASUHAN KEBIDANAN
KOMPREHENSIF PADA Ny” S” GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK
LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015. Jurnal
Midpro, 7(2), 7. (Elisa)
8. Bagaimana asuhan kebidanan yang dilakukan pada kehamilan letak sungsang dan
lintang?
Jawab :
a. Asuhan yang berikan pada ibu untuk mengatasi kehamilan letak sungsang adalah
dengan menganjurkan dan mengajarkan gerakan antisungsang (posisi knee chest)
dilakukan sebanyak 3-4 kali selama 10-15 menit setiap hari selama 7 hari. Gerakan
knee-chest yang dapat merangsang kembalinya posisi bayi dari sungsang menjadi
posisi yang normal. Gerakan ini juga memanfaatkan gaya gravitasi bumi untuk
membantu perputaran kepala janin. Perubahan presentasi janin selama kehamilan
dipengaruhi oleh gaya fisik yang bekerja pada uterus dan janin.
b. Untuk mengatasi kehamilan letak sungsang penulis juga menerapkan asuhan
kebidanan komplementer yang bersifat melengkapi atau menyempurnakan terapi
konvensional (posisi knee chest) yaitu mengajarkan ibu cara melakukan pijat pada
titik akupresur kandung kemih (BL67 dan SP6) dan prenatal yoga.
Sumber : Tauhid, Letifa dan Purnamasari, Gilang. (2022). ASUHAN KEBIDANAN
ANTENATAL DENGAN LETAK SUNGSANG. Jurnal Kesehatan Siliwangi, Vol 2
No 3
Letak lintang : Penatalaksanaan yang dilakukan meliputi aspek promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Penatalaksanaan kehamilan letak lintang pada trimester III
diantaranya menjelaskan tentang hasil pemeriksaan, menjelaskan tentang tanda – tanda
bahaya kehamilan trimester III, menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga pola
nutrisi, pola istirahat dan aktivitas tanda – tanda persalinan, memberitahu ibu agar
mempersiapkan persalinan dengan letak lintang baik secara normal maupun per
abdominal, memberitahu kemungkinan yang Volume 7 / No. 2 / Desember 2015 53
dapat terjadi pada persalinan normal maupun per abdominal, serta memberikan
dukungan psikososial pada ibu dalam menghadapi persalinan. Pada penatalaksanaan
pada trimester 2 dan trimester 3 ibu hamil dengan letak lintang sudah dianjurkan untuk
melakukan versi luar alami seperti posisi sujud namun tingkat keberhasilannya yaitu
menurut wahid (2008) Kemungkinannya kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92
persen. Dan posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi
ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal.
Sumber: Nikmah, K. and Susanti, S.L., 2015. ASUHAN KEBIDANAN
KOMPREHENSIF PADA Ny” S” GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK
LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015. Jurnal
Midpro, 7(2), p.7.
Sebagai bidan dalam menangani kehamilan letak sungsang harus memberikan
pelayanan ANC (Ante Natal Care) yang berkualitas dan mampu mendeteksi secara
dini adanya kehamilan letak sungsang dengan cara anamnesis, pemantauan ibu dan
janin dengan seksama serta pemeriksaan abdominal untuk pemantauan pertumbuhan
janin, penentuan letak, posisi dan bagian terbawah janin. Pada penyuluhan bidan dapat
menganjurkan pada ibu untuk melakukan posisi knee chest ( bersujud dengan kaki
sejajar pinggul dan dada sejajar lutut) atau dengan posisi merangkak serta rutin
memeriksakan kehamilannya.
Sumber : Fajrin, F I. ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny “S” GI
P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL
UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015. Jurnal Midpro, vol 7 (1)
Penatalaksanaan untuk kehamilan dengan sungsang menurut sarwono (2010), asuhan
mandiri yang bersifat menyeluruh dari
langkah-langkah sebelumnya yaitu :
a. Beri informasi kehamilan dan dukungan moril
b. Lakukan postural Knee Chest serta anjurkan untuk dilaksanakan dirumah
c. Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus segera datang
ketempat pelayanan kesehatan.
Penatalaksanaan untuk kehamilan dengan letak sungsang menurut mufdillah (2009),
adalah posisi knee chest.
a. Langkah – langkah knee chest adalah:
1. Ibu dengan posisi menungging (seperti sujud), dimana :
2. Lutut dan dada menempel pada lantai
3. Lutut sejajar dengan dada
4. Lakukan 3-4 x/hari selama 10-15 menit
5. Lakukan pada saat sebelum tidur, sesudah tidur, sebelum mandi dan selain itu
juga telah melakukan posisi knee chest secara tidak langsung pada waktu
melaksanakan sholat.
Sumber : Rinata, E. (2021). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pathologi I ( KEHAMILAN
) . Umsida Press, 1-99. (Nurul)
9. Bagaimana pencegahan agar tidak terjadi kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab : cara pencegahan untuk kehamilan sungsang dan melintang
Jika kehamilan belum mencapai usia kandungan 34-36 minggu, maka masih dapat
mengupayakan agar posisi bayi bisa normal kembali, yaitu bisa dengan beberapa cara
alami yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi janin sungsang maupun
melintang, diantaranya:
a. Knee Chest Position : Gerakan ini dilakukan dengan cara menggerakkan lutut
dengan cara berlutut di lantai, lalu posisikan badan seperti sujud. Namun jangan
sampai paha ibu menekan perut dan berikan sedikit jarak. Lakukan gerakan ini 2-3
kali sehari dengan durasi 15-20 menit.
b. Breech Tilt : Gerakan ini merupakan gerakan berbaring di atas matras atau alas
apapun yang nyaman lalu mengangkat kaki ke bantalan yang lebih tinggi. Bantalan
yang digunakan bisa berupa sofa atau bantal yang ditumpuk-tumpuk. Lakukan
gerakan ini 1-2 kali sehari dengan durasi 10-15 menit.
c. Memperbanyak Jalan Kaki : Jalan kaki merupakan olahraga yang paling mudah
untuk dilakukan oleh ibu hamil. Jalan kaki dapat membantu bayi untuk bergerak
menemukan posisi lahir yang tepat.
d. Posisi Tidur : Tidur dengan posisi terlentang dengan meletakkan sebuah bantal di
bawah pinggul agar posisi perut lebih tinggi dari kepala. Hal ini dapat merangsang
bayi untuk turun ke panggul dan merubah posisi kepala.
e. Posisi Push Up : Posisi ini dilakukan dengan cara meluruskan badan menghadap
lantai dan kaki lebih tinggi dari kepala. Minta bantuan kepada pendamping untuk
memegangi ibu dan letakkan juga bantalan di bawah perut ibu agar perut tidak
langsung menyentuh lantai saat ibu merasa lelah menahan posisi ini.
f. Posisi Duduk : Posisi ini bisa ibu lakukan dengan duduk tegak memeluk kedua
lutut. Gerakan ini akan membuka area pelvis sehingga akan memudahkan bayi
untuk bergerak ke posisi normal atau mendekati jalan lahir.
g. Berenang : Gerakan berenang bisa membuat sendi-sendi dan otot ibu yang kaku
dan lelah menjadi lebih rileks. Hal ini dapat merangsang bayi untuk mengubah
posisi.
h. Mendengarkan Suara Musik atau Suara Ayah : Saat janin sudah siap lahir, janin
akan merespon suara yang didengarnya. Ibu bisa memutar musik klasik untuk
merangsang janin untuk bergerak. Selain itu, ibu juga bisa meminta kepada suami
untuk berbicara dengan bayi. Pastikan ayah berbicara dekat dengan bagian bawah
rahim ibu sehingga kepala janin akan bergerak mendekatinya
i. Meletakkan Benda Dingin : Beberapa ahli mengatakan bahwa janin tidak nyaman
dengan sensasi dingin, sehingga ibu bisa menggunakan es atau benda-benda dingin
untuk diletakkan di bagian atas rahim agar janin bergerak menjauhinya dan
berputar ke arah sebaliknya.
j. Menggunakan Minyak Esensial : Sebagian ibu yang sudah berpengalaman
mengalami janin sungsang akan menggunakan minyak esensial seperti peppermint
untuk merangsang bayi bergerak ke posisi normal menuju jalan lahir. Namun
metode ini memang belum dapat dipastikan secara ilmiah, untuk itu pastikan ibu
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
k. Akupuntur : Metode ini dipercaya dapat membantu ibu untuk mengendurkan rahim
dan merangsang pergerakan janin.
Sumber: Novita Rudiyanti, Nurlaila. 2021. Efek Prenatal Yoga Dalam Merubah
Presentasi Janin. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai. 14 (1), 30-37 (Leni)
Tidak ada intervensi yang bisa dilakukan oleh ibu untuk mencegah bayinya letak
sungsang dan lintang. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi
resiko kehamilan letak sungsang dan lintang adalah mencegah punya anak
terlalu banyak dan rutin mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan agar dapat mengetahui apakah janin dalam posisi sungsang sehingga
dapat direncanakan apa yang harus dilakukan selanjutnya
Sumber : Mardiyanti, A. and Lestari, S., 2019. MANAJEMEN ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY. M UMUR 35 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 30
MINGGU 5 HARI DENGAN LETAK SUNGSANG DI RS DIAN HARAPAN KOTA
JAYAPURA. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak, 2(2, Agustus), pp.35-41. (Dian)
Solusi yang dapat dianjurkan untuk mencegah kehamilan dengan letak sungsang bias
diberikan selama antenatal care sebelum usia kehamilan 28 minggu, bidan/ pelayan
kesehatan harus memberikan penyuluhan kepada ibu hamil bahwa ibu dapat
membantu mengubah posisi janin dengan cara melakukan senam hamil dengan rutin.
Senam hamil efektif jika dilakukan sampai usia kehamilan 34 minggu (pada kehamilan
pertama) sampai 36 minggu (kehamilan kedua dan seterusnya), selain itu
menganjurkan ibu untuk berperan aktif dalam program KB sehingga terbentuk
keluarga yang berkualitas dengan 2 anak cukup yang artinya dapat mengurangi jumlah
paritas dan mengurangi kejadian letak sungsang. Apabila sudah di diagnose letak
sungsang maka harus bersalin di tempat pelayanan kesehatan yang mempunyai
peralatan lebih memadai, seperti puskesmas dan rumah sakit.
Sumber : Zulaikha, L. I., & Apidianti, S. P. (2017). Hubungan Paritas Ibu Bersalin
Dengan Kejadian Letak Sungsang di BPS Suhartatik Wilayah Kerja Puskesmas
Talang. SAKTI BIDADARI (Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri), 1(2), 1-7. (Elisa)
10. Jelaskan bagaimana prosedur atau cara melakukan senam hamil gerakan solat pada ibu
hamil dan bagaimana pengaruhnya pada kehamilan letak sungsang dan lintang?
Jawab : Prosedur senam hamil gerakan sholat ialah dengan melakukan gerakan seperti
sholat diantaranya
a. Takbiratul ihram : Mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan telinga sambil
menarik nafas panjang serta menghembuskannya.
b. Bersedekap : Mendekatkan kedua tangan sampai sejajar dengan telinga sambil
menarik nafas panjang serta menghembuskannya.
c. Ruku' : Merundukan badan sampai mencapai derajat tertentu sambil menarik nafas
panjang serta menghembuskannya
d. Sujud : Meletakkan kedua kaki ,lutut, tangan dan kepala ke lantai. Dahi, hidung
dan mulut menempel pada lantai sambil menarik nafas panjang serta
menghembuskannya
e. Duduk diantara dua sujud : Kaki luar kiri dan jari jemari kaki kanan diletakkan di
lantai badan diluruskan dan kedua tangan di atas lutut sambil menanduk nafas
panjang serta menghembuskan
f. Tahiyat awal dan akhir : Kaki luar kiri dan jemari kaki kanan diletakkan di lantai,
badan diluruskan pada tahiyat awal dan agak dicondongkan ke kanan pada tahiyat
akhir, kedua tangan di atas lutut, sambil menarik nafas panjang serta
menghembuskannya.
g. Salam : Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri semaksimal mungkin sampai
melihat samping bagian belakang.
Sumber : Buku KDK blok 14 S1 Kebidanan Unissula, halaman 398,2021
Pengaruh nya yakni sama hal nya seperti melakukan senam hamil pada dasarnya
seperti terkhusus pada gerakan sujud, sujud yang dilakukan dengan sempurna dapat
merubah posisi janin sungsang, janin pada posisi pantat akan berputar ke posisi
kepala. Wanita hamil yang sedang sujud akan diedarkan darahnya ke dalam rahim
sehingga rahim akan mendapatkan nutrisi dan makanan yang cukup untuk janinnya.
Banyaknya darah yang mengalir ke rahim juga bisa membersihkan polusi di dalam
rahim sehingga janin menjadi lebih steril dan sehat. Oleh karena itu ibu hamil
disarankan untuk memperpanjang durasi sujud agar aliran darah ke janin akan
meningkat.
Sumber : Arum Meiranny,Catur Leny W,.Implementasi Senam Hamil Gerakan Sholat
dalam Normalisasi Denyut Jantung Janin,PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian
kepada Masyarakat Volume 6, Issue 5, Page 480–485 August 2021 (Balqis)
11. Apa saja klasifikasi dari kelainan letak janin?
Jawab : Kelainan letak terdiri dari kelainan posisi dan persentasi janin. Kelainan posisi
(Malposisi) adalah posisi abnormal dari vertex kepala janin (dengan ubun- ubun kecil
sebagai penanda) terhadap panggul ibu. Sedangkan kelainan pesentasi (malpresentasi)
adalah semua presentasi lain dari janin selain presentasi vertex.
Sedangkan kelainan letak janin terbagi menjadi 2 : Kelainan letak janin sungsang dan
melintang
Sumber : Ade R,dkk,.HUBUNGAN ANTARA KELAINAN LETAK JANIN
DENGAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI KABUPATEN
INDRAMAYU,Jurnal Menara Medika Vol 4 No 2 Maret 2022 (Balqis)
12. Mengapa gerakan janin lebih aktif bergerak di perut bagian bawah pada kehamilan
letak sungsang?
Jawab : Karena pada janin letak sungsang posisi janin biasanya kepala berada di atas,
sedangkan kaki berada di bawah dekat dengan pelvis. Kedua lutut dan kiki janin
menekuk seperti sedang jongkok sehingga bokong atau kakinya memasuki jalan lahir
terlebih dahulu, maka kondisi ini menyebabkan ibu akan merasa gerakan pada bagian
bawah perut sehingga lebih sering merasakan ingin BAK.
Sumber: Cunningham FG, et al. (2010). Breech presentation and delivery. In Williams
Obstetrics, 23rd ed., pp. 527–543. New York: McGraw-Hill. (Lya)
Karena janin mengalami kelainan letak dimana bagian kaki berapa di perut bagian
bawah ibu yang memicu pergerakan janin lebih aktif dibagian perut bawah ibu
Sumber : Dinda, N dkk. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Patologi
dengan Persalinan Letak Sungsang (Literatur Review). Jurnal Midwifery, 3(2)
Sebagian besar disebabkan oleh multiparitas, rahimnya sudah sangat elastis dan
membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke-37 dan seterusnya.
Pada grandemultipara sering didapatkan perut gantung, akibat regangan uterus yang
berulang-ulang karena kehamilan dan longgarnya ligamentum yang memfiksasi uterus,
sehingga uterus menjadi jatuh ke depan, disebut perut gantung. Perut gantung dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan his karena posisi uterus yang menggantung ke
depan sehingga bagian bawah janin tidak dapat menekan dan berhubungan langsung
serta rapat dengan segmen bawah rahim. Akhirnya janin dapat mengalami kelainan
letak, seperti letak sungsang.
Sumber: Dinda, Nur, Sitti Saleha, and Nadyah Haruna. "Manajemen Asuhan
Kebidanan Intranatal Patologi dengan Persalinan Letak Sungsang (Literatur Review)."
Jurnal Midwifery 3.2 (2021). (Putri Yuliana)
13. Bagaimana cara melakukan posisi trendelenberg dan berapa lamakah ibu hamil
melakukan posisi tersebut?

Jawab :
Posisi trendelenburg adalah posisi pasien terbaring di temapat tidur dengan bagain
kepala lebih rendah dari pada kaki. Cara pelaksanaan nya:
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan
b. Pasien dalam keadan baring telentang. Letakkan bantak diantara kepala dan ujung
tempat tidur pasien, serta barukan bantal di bawah lipatan lutut
c. Pada bagian kaki tempat tidur, balok penopang atau tempat tidur secara khusus
dengan meninggikan bagian kaki pasien
Sumber : Husrifatul Uliyah & A.Aziz Alimul Hidayat. (2018)Ketrampilan Dasar
Praktik Klinik Kebidanan ed.2. Penerbit Salemba medika. (Fatya)
a. Persiapan Alat :
1. Tempat tidur khusus (fungsional)
2. Selimut
3. Sarung tangan (jika perlu)
b. Langkah-langkah :
1. Cek program terapi
2. Cuci tangan
3. Identifikasi pasien dengan tepat
4. Ucapkan salam,menyapa nama pasien (identifikasi ulang pasien),
memperkenalkan diri
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
6. Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
7. Jaga privacy pasien dengan menutup tirai/mengunci pintu kamar pasien
8. Pakai handscune (jika perlu)
9. Ajak pasien atau keluarga membaca basmallah bersama – sama
10. Baringkan pasien terlentang mendatar di tengah tempat tidur tanpa bantal
11. Atur posisi tempat tidur (tempat tidur fungsional) dengan menaikkan posisi
kaki lebih tinggi
12. Pada bagian bawah kaki di ganjal dengan bantal sehingga posisi kaki tegak
lurus lebih tinggi di banding kepala
13. Pasang selimut untuk menjaga privacy pasien
14. Evaluasi tindakan yang di lakukan
15. Rapikan pasien dan lingkungan
16. Ajak pasien atau keluarga membaca hamdallah bersama – sama
17. Pamit dengan pasien
18. Bereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula
19. Lakukan cuci tangan
20. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Sumber : Dr. H. MASYHUDI AM, M.Kes (DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG). SOP MENGATUR POSISI TRENDELENBURG.
Februari 2020. Halaman 1/2. RSI Sultan Agung Semarang
Posisi ini menggunakan gravitasi bumi untuk mengubah posisi kepala bayi ke arah
serviks (leher rahim). Posisi-posisi ini biasanya dilakukan selama kurang lebih 15
menit dan diulang beberapa kali dalam sehari.
Sumber : Rr. Bamandhita Rahma Setiaji.(2021) (Nurul)
14. Bagaimana pengaruh posisi trendelenberg pada kehamilan letak lintang?
Jawab : Pengaruh melakukan posisi trendelenburg dimana posisi ini dilakukan dengan
cara berbaring dengan posisi kepala ibu lebih rendah dari pada kaki. Posisi ini
bermanfaat memperlancar peredaran darah ke otak serta dapat membantu dalam
penatalaksanaan pada ibu hamil dengan letak lintang.
Sumber : Mochtar 2012, Letak Lintang dalam Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi, Jakarta : EGC
Posisi trendelenburg Berbaring dengan posisi kepala ibu lebih rendah dari kaki Posisi
ini bermanfaat memperlancar peredaran darah ke otak dan memudahkan janin dalam
pergerakannya pada bagian perut karena mendapatkan patokan oksigen sehingga janin
dapat bergerak merubah posisinya.
Sumber : Pratiwi, Arantina M. dkk. 2019. Patologi Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka
Baru
Karena posisi trendelenburg pada ibu hamil dengan kelainan letak lintang dapat
mengurangi tekanan pada tali pusat sehingga dapat mendorong bagian terendah janin
ke kranial
Sumber : Dartimen S (2019). Asuhan kebidanan pada kehamilan dengan kelainan letak
janin. Penerbit Andi (Putri Yuliana)

Anda mungkin juga menyukai