Anda di halaman 1dari 4

Alam diciptakan oleh Tuhan YME seharusnya dapat dimanfaatkan dengan bijak dan dijaga

kelestarian lingkungannya. Namun saat ini kerusakan lingkungan semakin banyak terjadi karena
banyaknya aktivitas sejumlah manusia yang kurang bertanggung jawab. Kerusakan lingkungan yang
terjadi tentunya akan memberikan dampak yang buruk bagi manusia. Ledakan dahsyat di pelabuhan
Beirut, Lebanon pada tanggal 4 Agustus 2020 telah menimbulkan banyak korban dan kerugian yang
tidak sedikit. Kejadian tersebut juga telah menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar pelabuhan.
Hal tersebut seharusnya bisa dihindari jika manusia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
menjaga lingkungannya. Berdasarkan kejadian tersebut upaya preventif dan represif apa yang
seharusnya dilakukan?

Mohon Jawaban uraian anda menggunakan kalimat sendiri, redaksi nya tidak persis dari sumber
yang aslinya / sumber dari internet, agar kemampuan analisis Anda berkembang

Terimakasih anda sudah berpartispasi dalam forum diskusi.

Selamat mengerjakan

JAWAB :
> Dari hasil penyelidikan Biro Investigasi Federal AS (FBI) ditemukan bahwa penyebab
ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, 4 Agustus 2020 yaitu berasal dari 500 ton amonium
nitrat yang disimpan di dalam salah satu gudang pelabuhan.
Zat kimia tersebut disimpan secara sembarangan selama enam tahun di dalam gudang.
Amonium nitrat (N2H4O3) merupakan zat yang tersusun dari reaksi kimia antara zat amonia
dan asam nitrat. Amonium nitrat umumnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
pupuk dan obat-obatan tertentu. Berbentuk seperti butiran pasir, tidak berbau, dan
berwarna putih atau keabu-abuan. Selain digunakan sebagai bahan untuk pembuatan
pupuk, dan obat-obatan amonium nitrat juga kerap digunakan sebagai campuran bahan
peledak dalam industri pertambangan dan konstruksi. Ini lah yang disinyalir penyebab
ledakan tersebut.
Kondisi yang dapat memicu ledakan amonium nitrat, seperti tercampur dengan bahan kimia
lain seperti minyak dan suhu tinggi.
Pemicu ledakan di pelabuhan Beirut ialah rokok yang dinyalakan oleh buruh pelabuhan. Efek
dari ledakan ini adalah bahan kimia di udara terurai dengan cepat, kemudian polutan yang
tersisa dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, misalnya hujan asam.
Menurut saya , upaya preventif yang dapat dilakukan yaitu :
1. Mulai dari diri sendiri , untuk taat kepada aturan peraturan . Penyebab ledakan di
pelabuhan Beirut ialah rokok yang dinyalakan oleh buruh pelabuhan. Padahal kala itu
pemerintah AS telah mengeluarkan aturan melarang merokok saat proses bongkar muat.
2. Mencintai Bumi kita. Meningkatkan kesadaran cinta lingkungan, melakukan program
edukasi yang bertujuan sebagai program pencegahan , kepada pekerja dan masyarakat
sekitar.
3. Menjauhkan tempat penyimpanan seperti ini dari pemukiman masyarakat.
4. Menyimpan amonium nitrat dengan benar. Telah disebutkan sebelumnya bahwa
amonium nitrat bisa meledak bila disimpan di tempat bersuhu tinggi. Oleh karena itu,
hindari menyimpan zat tersebut di tempat yang mudah terpapar suhu panas.
5. Meningkatkan keamanan , dengan menambah petugas keamanan di tempat seperti ini.

Menurut saya upaya Represif yang dapat di lakukan :


1. Memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku kelalaian.
2. Membuat UU tentang pemakaian , penyimpanan , pengelolaan limbah kimia.
3. Melakukan kerja sama dengan negara lain atau dengan organisasi lain, dalam hal
penelitian , dan bantuan pasca ledakan.
4. Membantu rakyat Lebanon selama masa pemulihan pasca-ledakan.
5. Melakukan pemulihan kerusakan lingkungan.
Sumber :
https://www.kompas.id/baca/internasional/2020/12/30/fbi-pastikan-500-ton-amonium-
nitrat-penyebab-ledakan-di-beirut
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200805174135-37-177705/termasuk-di-beirut-ini-
penyebab-amonium-nitrat-bisa-meledak

> 1) Upaya Preventif Perlindungan Lingkungan Hidup


Langkah-langkah kongkrit pencegahan kerusakan lingkungan perlu
untuk dilakukan sebagai langkah yang paling efektif karena belum ada
kerusakan yang terjadi dan tidak perlu memberikan sanksi apapun kepada
subjek hukum yang hendak melakukan pengrusakan terhadap lingkungan.
Upaya pencegahan atau preventif sebagai berikut:
a. Ganti Rugi
Upaya preventif untuk melestarikan lingkungan dicetuskan dalam prinsip
ganti kerugian yang bersumber dari Pasal 87 ayat (1) UUPPLH, yaitu
aturan terkait subjek hukum yang harus melakukan ganti rugi jika perbuatannya merusak
lingkungan. Pencemar membayar ini disebabkan menyangkut kehidupan orang banyak dan
ekosistem yang terkandung didalamnya.
b. Pemulihan
Tidak hanya membayar ganti rugi oleh pencemar, Pasal 87
mengindikasikan adanya tindakan tertentu, seperti ketentuan yang terkandung dalam Pasal
54 UUPPLH, yaitu menindak perusak lingkungan hidup unguk mengembalikan fungsi
lingkungan hidup yang dicemarkan. Berdasarkan hal ini, pemulihan lingkungan hidup
tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan membayar ganti kerugian yang telah
dilakukan oleh pencemar.

2. Upaya Represif Perlindungan Lingkungan Hidup


Upaya represif dapat dilakukan melalui dua cara yaitu non litigasi
(mencakup arbitrase, negosiasi, mediasi, dan konsiliasi). Sedangkan cara
satunya adalah litigasi yang mencakup penyelesaian di Pengadilan baik
secara administrasi, perdata, maupun pidana.
Selanjutnya diberikan saran atas permasalahan tersebut sebagaimana
diuraikan di bawah ini:
1. Upaya preventif seharusnya diatur dalam UUPPLH secara jelas dan
dimasukkan dalam bagian asas pencemar membayar harus berbentuk
pemulihan dan juga ganti rugi.
2. Upaya represif harusnya dijadikan sebagai solusi kedua atau tahapan
kedua jika usaha preventif tidak mampu untuk diwujudkan.
dikutip JURNAL:UPAYA PREVENTIF DAN REPRESIF KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP MELALUI ASAS PENCEMAR MEMBAYAR (POLLUTER PAYS
PRINCIPLE)
Oleh:Teguh Endi Widodo, S.Pd., S.H., M.H

(JAWABAN VITA)
Kebijakan Preventif yaitu suatu kebijakan yang sifatnya mencegah.
Kebijakan ini antara lain sebagai berikut:
1) Membuat suatu sistem penjagaan terhadap kawasan hutan.
2). Setiap aktivitas penebangan untuk kepentingan tertentu harus mendapatkan izin dan
jumlahnya dibatasi.
3).Melakukan penyemprotan air dalam rentang waktu tertentu melalui udara terhadap
kawasan hutan yang rawan terjadinya kebakaran.
4). Membangun sebuah menara pengawas di area masuk kawasan hutan dan menempatkan
alat komunikasi yang cukup sehingga dapat memantau apabila ada aktivitivitas warga

Kebijakan Represif yaitu suatu kebijakan yang sifatnya memperbaiki atau dilakukan setelah
suatu peristiwa (kerusakan hutan) terjadi. Kebijakan ini antara lain sebagai berikut:
1).Melakukan pemetaan hutan akibat kebakaran hutan,
2). Melakukan usaha penanaman kembali hutan-hutan yang rusak, reboisasi dan konservasi
lahan hutan yang kritis.

Anda mungkin juga menyukai