Anda di halaman 1dari 27

TEKNIS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN

JUMLAH SOAL : 50
WAKTU PENGERJAAN : 40 MENIT
======================

1. Penyakit diabetes di kota X diderita oleh 20 orang, 15 diantaranya adalah lelaki. Maka nilai ratio
laki-laki terhadap perempuan adalah …
A. 3
B. 1/3
C. 30
D. 33
E. 5
Jawaban: A
Pembahasan : perbandingan dua nilai yang pembilangnnya merupakan bagian dari
penyebut. Berarti 15/5=3
2. Berdasarkan data sebuah puskesmas, terdapat 30 orang mengalami ISPA. Menindaklanjuti hal
tersebut, dilakukan penelitian dengan mendatangi rumah pasien ISPA dan kelompok pembanding
(tidak menderita ISPA) sebanyak 21 pasien memasak menggunakan kayu bakar, sedangkan 11
orang tidak menggunakan kayu bakar dan sehat. Didapatkan odd ratio sebesar 1,35. Penelitian
apa yang digunakan pada kasus diatas?
A. Case study
B. Case control
C. Cross sectional
D. Cohort
E. Tidak ada benar
Jawaban :B
Pembahasan : ada menggunakan kelompok pembanding, karakteristik adanya kelompok
pembanding adalah untuk penelitian kasus dan kontrol
3. Probabilitas seorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode tertentu, dengan syarat
orang tersebut tidak mati, disebut…
A. Prevelensi incident
B. Insidence density
C. Cumulative density
D. Cumulative insidence
E. Akumulutif incident
Jawaban : D
Pembahasan : cumulative insidence adalah probabilitas/risiko orang terkena penyakit
diantara semua orang yang berisiko terkena penyakit tersebut.
4. Ukuran untuk menunjukkan kecepatan kejadian(baru). Penyakit pada pada populasi disebut…
A. Prevalensi incident
B. Insidence density
C. Cumulative density
D. Cumulative insidence
E. Attack rate
Jawaban : B
Pembahasan : Insidence density adalah jumlah kasus baru (suatu penyakit ) yang terjadi
perunit waktu/periode individu terancam, selama periode waktu yang ditentukan.
5. Penyakit DBD di kota A diderita oleh 50 orang dan 10 diantaranya adalah perempuan,maka
proporsi perempuan yang terkena DBD adalah …
A. 1/5
B. 4/5
C. 5
D. 5/4
E. 3
Jawaban :A
Pembahasan : 10/50=1/5
6. Ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan-detrminan yang berhubungan dengan
kesehatan atau kejadian populasi tertentu dan menerapkan studi untuk mengendalikan masalah-
masalah kesehatan merupakan definisi dari …
A. Ilmu gizi
B. Kesehatan lingkungan
C. Epidemiologi
D. Promosi kesehatan
E. Kesehatan masyarakat
Jawaban : C
Pembahasan : epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan-
detrminan yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian populasi tertentu dan
menerapkan studi untuk mengendalikan masalah-masalah kesehatan
7. Penyebaran suatu penyakit yang sama secara cepat dalam waktu bersamaan dengan penyakit
yang sama disebut …?
A. Pandemi
B. Endemi
C. Epizootie
D. Edema
E. Epidemi
Jawaban : E
Pembahasan : epidemi adalah Penyebaran suatu penyakit yang sama secara cepat dalam
waktu bersamaan dengan penyakit yang sama
8. Pada KLB keracunan makanan disebuah pesta pernikahan terdapat 40 kasus keracunan makanan.
15 dari kasus tersebut adalah pria dan 25 wanita. Jumlah semua tamu undangan sebanyak 200
orang. Berapa Attack Rate ?
A. 12,5
B. 20
C. 7,5
D. 10
E. 12
Jawaban : B
Pembahasan : Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit tertentu yang dilaporkan
pada periode waktu terjadinya epidemi pada populasi.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢
Rumus= 𝑥100
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑒𝑝𝑖𝑑𝑒𝑚𝑖
40
= 𝑥100 = 20
200

9. Seorang laki-laki didiagnosis menderita penyakit kaki gajah. Menurut penjelasan dokter masuknya
bibit penyakit ke dalam tubuh pasien sampai timbulnya gejala penyakit ini adalah 3-12 bulan. Dari
kasus diatas, tahapan riwayat alamiah penyakit tersebut adalah …
A. Inkubasi
B. Penyakit dini
C. Penyakit lanjut
D. Prepatogenesis
E. Penyakit bawaan
Jawaban : A
Pembahasan : inkubasi adalah masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh pasien sampai
timbulnya gejala penyakit
10. Petugas surveilans puskesmas X melakukan kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus
menerus terhadap data dan informasi tentang kesehatan lanjut usia. Berdasarkan sasaran
penyelenggaraan, jenis surveilans apa yang dilakukan petugas tersebut ?
A. Surveilans kesehatan matra
B. Surveilans kesehatan lingkungan
C. Surveilans penyakit tidak menular
D. Surveilans masalah kesehatan lainnya
E. Surveilans kecelakaan kerja
Jawaban : D
Pembahasan : surveilans kesehatan lainnya :
 Surveilans kesehatan dalam rangka kekarantinaan
 Surveilans gizi dan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
 Surveilans gizi mikro kurang yodium,anemia gizi besi, kekurangan vitamin A
 Surveilans gizi lebih
 Surveilans kesehatan ibu dan anak
 Surveilans kesehatan lanjut usia
 Surveilans penyalahgunaan obat,narkotika,psikotropika,zat adiktif dan bahan
berbahaya
 Surveilans penggunaan obat, obat tradsional,kosmetika,alat kesehatan,serta
perbekalan kesehatan rumah tangga
11. Puskesmas X memperoleh informasi tentang KLB campak dari surat kabar kota
setempat.berdasarkan bentuk penyelenggaraan,jenis surveilans apa yang dilakukan puskesmas
tersebut?
A. Surveilans kesehatan matra
B. Surveilans kesehatan lingkungan
C. Surveilans penyakit tidak menular
D. Surveilans masalah kesehatan lainnya
E. Tidak ada benar
Jawaban : D
Pembahasan : surveilans berbasis kejadian dilakukan untuk menangkap dan memberikan
informasi secara cepat tentang suatu penyakit,faktor risiko, dan masalah kesehatan
dengan menggunakan sumber daya selain data yang terstruktur.
12. Jika dalam suatu daerah ditemukan adanya 1 kasus konfirmasi COVID-19, maka daerah tersebut
dinyatakan sebagai …
A. KLB
B. Wabah
C. Pandemi
D. Endemi
E. Epidemi
Jawaban :A
Pembahasan : kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu. Dan menetapkan status KLB suaru daerah adalah Dinas
Kesehatan/kab.kota
13. Seseorang dengan infeksi saluran pernapasan Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat perjalanan daerah yang melaporkan transmisi lokal,seseorang
terbut dapat dikatakan …
A. Kasus probabel
B. Kasus suspek
C. Kasus konfirmasi
D. Discarded
E. Kontak erat
Jawaban : B
Pembahasan : kasus suspek adalah seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria
berikut :
 Orang dengan infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalnan atau tinggal di negara wilayah
indonesia yang melaporkan transmisi lokal
 Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19
 Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.
14. Dibawah ini yang bukan merupakan penyakit yang berpotensi terjadinya wabah adalah…
A. Kholera
B. Demam kuning
C. Demam bolak balik
D. Kusta
E. Tidak ada benar
Jawaban : D
Pembahasan : opsi lainnya merupakan penyakit yang berpotensi terjadinya wabah
15. Langkah pertama yang dilakukan dalam melaksanakan investigasi wabah adalah …
A. Memastikan adanya wabah
B. Persiapan investigasi lapangan
C. Memastikan diagnosis
D. Epidemiologi deskriptif
E. Membuat laporan
Jawaban : B
Pembahasan :langkah-langkah persiapan investigasi wabah adalah sebagai berikut:
 Persiapan investigasi lapangan
 Memastikan adanya wabah
 Memastikan diagnosis
 Membuat definisi kasus dan menemukan/menghitung kasus
 Epidemiologi deksriptif berdasarkan waktu,orang dan tempat
 Membuat hipotesis
 Menilai hipotesis
 Memperbaiki hipotesis
 Melaksanakan pengendalian dan pencegahan
 Menyampaikan hasil penyelidikan
16. Dalam menhitung jumlah kasus untuk memastikan adanya wabah penyakit, sumber data yang
dipakai dapat berupa sebgai berikut …
A. Catatan hasil surveilans dan survei lingkungan masyarakat
B. Data penyakti setempat/lokal
C. Rate penyakit dari wilayah terdekat atau nasional
D. Tidak ada benar
E. Jawaban A,B,C benar
Jawaban :E
Pembahasan : opsi A,B, dan C benar serta dilaksanakannya survey di masyarakat untuk
menentukan kondisi pasien yang biasanya ada.
17. Berapa resiko relatif merokok dengan kanker paru …
Kanker paru Tidak kanker paru
Tidak merokok 5 45
merokok 20 30
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban :D
Pembahasan :
Insiden kelompok terpapar (exposed) : A/(A+B)
Insiden kelompok tidak terpapar :C/(C+B)

Insiden kelompok yang tidak terpapar :C/(C+D)


Resiko relatif : insiden penyakit pada kelompok terpapar dibagi dengan Insiden kelompok
tidak terpapar
20:20+30
Jadi, =4
5:4:45

18. Pada suatu daerah terdapat angka kelahiran 400 bayi pada tahun 2010. Jumlah kematian bayi
selama tahun 2010 adalah 50 bayi, 25 diantaranya meninggal sebelum 28 hari. Infant mortality
rate pada daerah tersebut adalah…
A. (50/400)x1000
B. (25/400)x1000
C. (25/50)x1000
D. (28/50)x1000
E. (28/400)x1000
Jawaban :A
Pembahasan : infant mortality rate =(jumlah bayi meninggal umur <1th/jumlah bayi lahir
hidup) x 1000
19. Kapan pertama kali terkonfirmasi adanya kasus COVID-19 di Indonesia?
A. 1 Maret 2020
B. 2 Maret 2020
C. 3 Maret 2020
D. 4 Maret 2020
E. 5 Maret 2020
Jawaban : B
Pembahasan : kasus pertama positif Covi-19 diumumkan oleh presiden bersama Menteri
Kesehatan di Istana Kepresidenan Jakarta, senin 2 Maret 2020
20. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah …
A. Tercapainya masyarakat sehat
B. Pelayanan kesehatan yang berkualitas
C. Cakupan pelayanan kesehatan bermutu
D. Meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
E. Meningkatkan cakupan pelyanan kesehatan ibu dan anak
Jawaban : D
Pembahasan : Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung Meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan indoensia sehat 2010.
21. Dibawah ini yang bukan merupakan prinsip penyelenggaraan puskesmas adalah ...
A. Paradigma sehat
B. Pertanggungjawaban wilayah
C. Kemandirian masyarakat
D. Ketersediaan akses pelayanan masyarakat
E. Cakupan pelayanan kesehatan bermutu
Jawaban : E
Jawaban : prinsip penyelenggaraan puskesmas:
 Paradigma sehat
 Pertanggungjawaban wilayah
 Kemandirian masyarakat
 Ketersediaan akses pelayanan masyarakat
 TTG
 Keterpaduan dan kesinambungan
22. Jika di lingkungan sekolah terdapat leaflet kawasan dilarang merokok yang merupakan salah satu
tatanan indikator PHBS di sekolah. Leaflet tersebut termasuk keadalam salah satu media?
A. Preventif
B. Promotif
C. Kuratif
D. Rehabilitatif
E. Konsumtif
Jawaban : B
Jawaban : promotif adalah serangkaian kegiatan yang pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan
23. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kegiatan,bencana, dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri. Dengan ciri-ciri desa Siaga adalah sebagai berikut kecuali …
A. Minimal memiliki pos kesehatan desa
B. Memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat
C. Mampu mengembangkan UKBM
D. Memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri
E. Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
Jawaban : C
Pembahasan : ciri-ciri Desa Siaga :
 Minimal memilipi pos kesehatan desa yang berfungsi memberi pelayanan dasar
(dengan sumberdaya minial 1 tenaga kesehatan dan sarana fisik
bangunan,perlengkapan dan peralatan alat komunikasi ke masyarakat dan
puskesmas)
 Memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat
 Memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri
 Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
24. SOSIOKULTURAL (pendidikan sosial dan ekonomi) sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Hal ini termasuk dalam faktor..
A. Lingkungan
B. Perilaku
C. Pelayanan kesehatan
D. Keturunan
E. Host
Jawaban : A
Pemabahsan : ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yaitu
lingkungan,perilaku,pelayanan kesehatan dan keturunan:
 Lingkungan : meliputi lingkungan fisik baik natural atau buatan manusia
 Perilaku : gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak sehatnya
lingkungan,kesehatan individu,keluarga dan masyarakat sangat bergantung pada
perilakumanusia itu sendiri, di samping itu juga tergantung pada perilaku manusia
itu sendiri, di samping itu juga dipengaruhi oleh kebiasaan,adat
istiadat,kepercayaan,pendidikan,sosial ekonomi dan perilaku perilaku lain yang
melekat pafa dirinya.
 Pelayanan kesehatan : merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat,karena keberadaan fasilitas keshatan sangatmenentukan
pelayanan dalam pelayanan pemulihan kesehatan,pencegahan terhadap
penyakit,pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang
memerlukan pelayanan kesehatan
 Keturunan : faktor ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena
ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor yang telah ada
pada diri manusia yang dibawa sejak lahir
25. Penelitian epidemiologi yang menganalis faktor orang seperti tekanan darah tinggi pada orang
yang bekerja shift malam,obesitas pada remaja siswa SMA merupakan contoh epidemiologi ...
A. Analitik
B. Eksperimen
C. Deskriptif
D. Riwayat kasus
E. Kohort
Jawaban : C
Pembahasan : penelitian deskriptif berfokus pada pertanyaan who (siapa saja yang
terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan where (di mana mereka
terpengaruhi)
Pada who (orang), epidemiologi deskriptif meneliti faktor-faktor antara lain :
 Variabel demografi
 Variabel keluarga
 Perilaku
 Variabel lain; gologan darah, paparan faktor lingkungan tertentu, status
kekebalan, status imunisasi
26. Untuk membuktikan bahwa oral kontrasepsi kemungkinan merupakan faktor penyebab kanker
payudara. Di ambil dua kelompok ibu-ibu yang satu kelompok terdiri dari ibu-ibu yang
menggunakan oral kontrasepsi dan satu kelompok tidak menggunakan oral kontrasepsi.
Kemudian diperiksa apakah ada perbedaan pengidap kanker payudara antara pengguna oral
kontrasepsi dengan yang tidak. Studi ini termasuk pada epidemiologi …
A. Variabel
B. Eksprimen
C. Deskriptif
D. Riwayat kasus
E. Studi kohort
Jawaban : E
Pembahasan : studi kohort alah kelompok orang dipaparkan pada suatu penyebab
penyakit. Kemudian diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama
dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab
penyakit.
Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yang telah
digunakan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua
kelompok tersebut bermakna atau tidak.
27. Proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan individu yang sakit baik yang
dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala COVID-19 dengan masyarakat adalah pengertian
dari …
A. Suspek
B. Karantina
C. Isolasi
D. Probable
E. Tidak ada benar
Jawaban : C
Pembahasan : Isolasi adalah Proses mengurangi risiko penularan melalui upaya
memisahkan individu yang sakit baik yang dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala
COVID-19 dengan masyarakat.
28. Tujuan umum kegiatan surveilans COVID-19 adalah ..
A. Memantau tren penularan COVID-19 pada tingkat nasional dan global
B. Melakukan deteksi cepat pada wilayah tanpa transmisi virus dan monitoring kasus pada
wilayah dengan transmisi virus termasuk pada populasi rentan.
C. Memberikan informasi epidemiologi untuk melakukan penilaian risiko tingkat nasional,
regional, dan global.
D. Memberikan informasi epidemiologi sebagai acuan kesiapsiasiagaan dan respon
penanggulangan.
E. Semua benar
Jawaban :E
Pembahasan : tujuan umum kegiatan surveilasns COVID-19 antara lain :
 Memantau tren penularan COVID-19 pada tingkat nasional dan global
 Melakukan deteksi cepat pada wilayah tanpa transmisi virus dan monitoring kasus pada
wilayah dengan transmisi virus termasuk pada populasi rentan.
 Memberikan informasi epidemiologi untuk melakukan penilaian risiko tingkat nasional,
regional, dan global.
 Memberikan informasi epidemiologi sebagai acuan kesiapsiasiagaan dan respon
penanggulangan.
 Melakukan evaluasi terhadap dampak pandemi pada sistem pelayanan kesehatan dan
sosial
29. Kasus konfirmasi tanpa gejala yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR ditambah
berapa hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi baru bisa dikatakan
selesai isolasi mandiri?
A. 20 hari
B. 10 hari
C. 12 hari
D. 14 hari
E. 25 hari
Jawaban : B
Pembahasan : salah satu kriteria selesai isolasi adalah Kasus konfirmasi tanpa gejala
(asimptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10
hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
30. Tujuan penyelidikan epidemiologi COVID-19 adalah sebagai berikut, kecuali …
A. Mengetahui karakteristik epidemiologi, gejala klinis dan virus
B. Mengidentifikasi faktor risiko
C. Mengidentifikasi kasus tambahan
D. Mengidentifikasi kontak erat
E. Mengidentifikasi rumah suspek
Jawaban : E
Pembahasan : Penyelidikan epidemiologi dilakukan dengan tujuan mengetahui besar
masalah KLB dan mencegah penyebaran yang lebih luas. Secara khusus tujuan
penyelidikan epidemiologi sebagai berikut:
 Mengetahui karakteristik epidemiologi, gejala klinis dan virus
 Mengidentifikasi faktor risiko
 Mengidentifikasi kasus tambahan
 Mengidentifikasi kontak erat
 Memberikan rekomendasi upaya penanggulangan
31. Dalam kebutuhan/kondisi tertentu, Surveilans Kesehatan dapat tidak dilakukan pada seluruh
populasi dan wilayah atau dilakukan secara sentinel. kebutuhan/kondisi tertentu antara lain
meliputi:
A. pertimbangan kebutuhan program;
B. perkembangan epidemiologi;
C. keterbatasan sumber daya;
D. kondisi matra;
E. Semua benar
Jawaban : E
Pembahasan : Surveilans Kesehatan harus dilakukan pada seluruh populasi dan wilayah
yang ditentukan dengan mengikutsertakan semua unit pengumpul data yaitu masyarakat,
unit pelayanan kesehatan,kabupaten/kota dan provinsi. Dalam kebutuhan/kondisi
tertentu, Surveilans Kesehatan dapat tidak dilakukan pada seluruh populasi dan wilayah
sebagaimana dimaksud meliputi pertimbangan kebutuhan program,perkembangan
epidemiologi, keterbatasan sumber daya dan kondisi matra.
32. Sumber daya manusia di bidang epidemiologi paling sedikit meliputi kompetensi untuk…
A. membuat pernyataan tentang situasi dan kecenderungan penyakit/masalah kesehatan
dan faktor risikonya;
B. menganalisis terjadinya kondisi luar biasa penyakit menular dan masalah kesehatan
lainnya yang dihadapi;
C. menganalisis potensi ancaman penyakit, sumber dan cara penularan, serta faktor-faktor
yang berpengaruh
D. menyusun rancangan rencana tindak dan respon cepat terhadap faktor risiko, penyakit,
serta masalah kesehatan lainnya.
E. Semuanya benar
Jawaban :E
Pembahasan : Sumber daya manusia di bidang paling sedikit meliputi kompetensi untuk:
membuat pernyataan tentang situasi dan kecenderungan penyakit/masalah kesehatan
dan faktor risikonya; menganalisis terjadinya kondisi luar biasa penyakit menular dan
masalah kesehatan lainnya yang dihadapi; menganalisis potensi ancaman penyakit,
sumber dan cara penularan, serta faktor-faktor yang berpengaruh; dan/atau menyusun
rancangan rencana tindak dan respon cepat terhadap faktor risiko, penyakit, serta
masalah kesehatan lainnya.
33. Penyelenggaraan surveilans berbasis indikator dan berbasis kejadian diaplikasikan antara lain
dalam bentuk…
A. PWS
B. PWK
C. PWT
D. SWP
E. PWR
Jawaban : A
Pembahasan : Penyelenggaraan surveilans berbasis indikator dan berbasis kejadian
diaplikasikan antara lain dalam bentuk PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) yang
didukung dengan pencarian rumor masalah kesehatan. Setiap unit penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan melakukan Pemantauan Wilayah Setempat dengan merekam data,
menganalisa perubahan kejadian penyakit dan atau masalah kesehatan menurut variable
waktu, tempat dan orang (surveilans berbasis indikator)
34. Penyelenggaraan jejaring kerja Surveilans Kesehatan dilaksanakan oleh …
A. unit penyelenggara Surveilans Kesehatan baik di unit-unit utama pusat danUPT pusat
(UPT Kementerian Kesehatan),
B. pusat-pusat penelitian dan pengembangan, pusat-pusat data dan informasi, Dinas
Kesehatan Provinsi
C. UPT Dinas Kesehatan Provinsi
D. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan UPT Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, baik pada
kondisi normal maupun sedang terjadi KLB atau wabah
E. Semua benar
Jawaban : E
Pembahasan : Penyelenggaraan jejaring kerja Surveilans Kesehatan dilaksanakan oleh
unit penyelenggara Surveilans Kesehatan baik di unit-unit utama pusat danUPT pusat
(UPT Kementerian Kesehatan), pusat-pusat penelitian dan pengembangan, pusat-pusat
data dan informasi, Dinas Kesehatan Provinsi dan UPT Dinas Kesehatan Provinsi, serta
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan UPT Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, baik pada
kondisi normal maupun sedang terjadi KLB atau wabah.
35. hubungan kerjasama antar berbagai pihak yang strategis, bersifat sukarela, dan berdasar prinsip
saling membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan
dan pengembangan secara timbal balik. Dalam hal kesehatan, kemitraan diperlukan untuk
melaksanakan program kesehatan hingga mencapai tujuan yang diharapkan adalah pengertian
dari …
A. kemitraan
B. KLB
C. UPT
D. Surveilans
E. koordinasi
jawaban : A
pembahasan : Kemitraan merupakan hubungan kerjasama antar berbagai pihak yang
strategis, bersifat sukarela, dan berdasar prinsip saling membutuhkan, saling mendukung,
dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan dan pengembangan secara timbal
balik. Dalam hal kesehatan, kemitraan diperlukan untuk melaksanakan program
kesehatan hingga mencapai tujuan yang diharapkan
36. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan …
A. Promotif
B. Preventif
C. Kuratif
D. Rehabilitatif
E. Semua benar
Jawaban : E
Pembahasan : Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan/atau
rehabilitatif.
37. Penyelidikan Epidemiologi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal …
A. penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran serta faktor
yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang dilakukan
untuk memastikan adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah.
B. Penyebab dan sifat-sifat penyebab KLB
C. Menentukan KLB
D. Hanya penyebab KLB saja
E. Tidak ada benar
Jawaban : A
Pembahasan : Penyelidikan Epidemiologi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengenal penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran
serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang
dilakukan untuk memastikan adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah.
38. Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB adalah …
A. timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan
keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah
B. pandemi disuatu daerah
C. kematian mendadak di daerah tertentu
D. penentuan wabah
E. semua benar
jawaban :A
pembahasan : Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat
menjurus pada terjadinya wabah.
39. Sumber data pemantauan kesehatan terdiri dari berapa elemen?
A. 2
B. 4
C. 6
D. 9
E. 10
Jawaban : E
Pembahasan : sumber data yang dikumpulkan bervariasi menurut jenis penyakit. Sumber
data pemantauan terdiri dari 10 elemen berikut:
 surat kematian
 pemberitahuan penyakit merupakan elemen surveilans yang paling penting. Data
yang diperlukan : nama pasien,usia,jenis kelamin,alamat,diagnosisi,dan tanggal
mulai
 melaporkan kejadian atau kejadian yang tidak biasa
 hasil uji laboratorium
 penyelidikan penyakit menular
 investigasi peristiwa atau kejadian anomali
 survey:memerlukan sumber daya manusia,biaya dan perlatan
 kajian sebaran vektor dan reservoir penyakit dan hewan
 data penggunaan obat, serum
 vaksin,data kependudukan dan lingkungan
40. keputusan Menteri tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi
Kesehatan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum adalah …
A. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003
B. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2002
C. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2001
D. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2000
E. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2004
Jawaban : A
Pembahasan : Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan perlu disesuaikan
dengan perkembangan dan kebutuhan hukum
41. Kewaspadaan dini KLB dan Respons adalah…
A. kesatuan kegiatan deteksi dini terhadap penyakit dan masalah kesehatan berpotensi KLB
B. faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit dan masalah kesehatan
C. peningkatan sikap tanggap kesiapsiagaan,
D. upaya-upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat, dengan
menggunakan teknologi surveilans
E. semua benar
jawaban :E
pembahasan : Kewaspadaan Dini KLB dan Respons adalah kesatuan kegiatan deteksi dini
terhadap penyakit dan masalah kesehatan berpotensi KLB beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, diikuti peningkatan sikap tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya
pencegahan dan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat, dengan menggunakan
teknologi surveilans
42. Penyelidikan Epidemiologi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal…
A. penyebab
B. sifat-sifat penyebab
C. sumber dan cara penularan/penyebaran
D. faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang
dilakukan untuk memastikan adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah.
E. penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran serta faktor
yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang dilakukan
untuk memastikan adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah
jawaban : E
pembahasan : Penyelidikan Epidemiologi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengenal penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran
serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang
dilakukan untuk memastikan adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah.
43. Sasaran penyelenggaraan Surveilans Kesehatan meliputi program kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan …
A. prioritas nasional
B. prioritas spesifik lokal atau daerah
C. prioritas bilateral, regional dan global
D. program yang dapat berdampak terhadap kesehatan.
E. Semua benar
Jawaban : E
Pembahasan: Sasaran penyelenggaraan Surveilans Kesehatan meliputi program
kesehatan yang ditetapkan berdasarkan prioritas nasional, spesifik lokal atau daerah,
bilateral, regional dan global, serta program lain yang dapat berdampak terhadap
kesehatan. Sasaran penyelenggaraan dilaksanakan oleh Instansi Kesehatan Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Instansi Kesehatan di pintu masuk negara.
44. Manakah yang bukan merupakan surveilans penyakit menular ?
A. surveilans penyakit demam berdarah
B. surveilans penyakit filariasis
C. surveilans hepatitis
D. surveilans flu
E. surveilans penyakit frambusia
jawaban : D
pembahasan : Surveilans penyakit menular meliputi:
 surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi;
 surveilans penyakit demam berdarah;
 surveilans malaria;
 surveilans penyakit zoonosis;
 surveilans penyakit filariasis;
 surveilans penyakit tuberkulosis;
 surveilans penyakit diare;
 surveilans penyakit tifoid;
 surveilans penyakit kecacingan dan penyakit perut lainnya;
 surveilans penyakit kusta;
 surveilans penyakit frambusia;
 surveilans penyakit HIV/AIDS;
 surveilans hepatitis;
 surveilans penyakit menular seksual;dan
 surveilans penyakit pneumonia, termasuk penyakit infeksi saluran pernafasan
akut berat (severe acute respiratory infection).
45. Surveilans kesehatan lingkungan meliputi …
A. surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan
B. surveilans kesehatan dan keselamatan kerja; dan
C. surveilans infeksi yang berhubungan dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
D. surveilans tempat-tempat umum;
E. semua benar
jawaban : E
pembahasan : Surveilans kesehatan lingkungan paling sedikit meliputi:
 surveilans sarana air bersih;
 surveilans tempat-tempat umum;
 surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan;
 surveilans limbah industri, rumah sakit dan kegiatan lainnya;
 surveilans vektor dan binatang pembawa penyakit;
 surveilans kesehatan dan keselamatan kerja; dan
 surveilans infeksi yang berhubungan dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
46. surveilans kesehatan matra paling sedikit meliputi …
A. surveilans kesehatan haji
B. surveilans bencana
C. surveilans masalah sosial
D. surveilans kesehatan matra laut dan udara
E. semua benar
jawaban : E
pembahasan : Surveilans kesehatan matra paling sedikit meliputi:surveilans kesehatan
haji, surveilans bencana dan masalah sosial, dan surveilans kesehatan matra laut dan
udara
47. Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data, dan diseminasi sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk menghasilkan
informasi yang objektif, terukur, dapat diperbandingkan antar waktu, antar wilayah, dan antar
kelompok masyarakat sebagai bahan pengambilan keputusan. Informasi tersebut digunakan
sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan…
A. Besaran masalah
B. Faktor risiko
C. Endemisitas
D. Dampak program
E. Semua benar
Jawaban : E
Pembahasan : penyelenggaraan surveilans kesehatan tersebut digunakan sebagai
pedoman untuk pengambilan keputusan, meliputi :
 besaran masalah;
 faktor risiko;
 endemisitas;
 patogenitas, virulensi dan mutasi;
 status KLB/Wabah;
 kualitas pelayanan;
 kinerja program; dan/atau
 dampak program
48. diseminasi informasi dapat di sampaikan dalam bentuk, kecuali…
A. surat edaran
B. buletin
C. surat edaran
D. publikasi ilmiah
E. keputusan menteri
jawaban : E
pembahasan : Diseminasi informasi dapat disampaikan dalam bentuk buletin, surat
edaran, laporan berkala, forum pertemuan, termasuk publikasi ilmiah. Diseminasi
informasi dilakukan dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi yang mudah
diakses. Diseminasi informasi dapat juga dilakukan apabila petugas surveilans secara aktif
terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi program kesehatan,
dengan menyampaikan hasil analisis.
49. Selain dilakukan juga pencarian rumor masalah kesehatan secara aktif dan pasif (surveilans
berbasis kejadian) untuk meningkatkan ketajaman hasil PWS. Contoh aplikasi lain adalah..
A. SKD
B. FGDs
C. SPSS
D. FDT
E. SKDR
Jawaban :E
Pembahasan: Selain idilakukan juga pencarian rumor masalah kesehatan secara aktif dan
pasif (surveilans berbasis kejadian) untuk meningkatkan ketajaman hasil PWS. Contoh
aplikasi lain adalah operasionalisasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Dalam
SKDR dilakukan pengamatan gejala penyakit yang mengarah ke suatu penyakit potensial
KLB secara mingguan dengan format tertentu (surveilans berbasis indikator). Bila dalam
pengamatan mingguan ditemukan sinyal peningkatan jumlah gejala penyakit yang
mengarah ke suatu penyakit potensial KLB, dilakukan respon untuk memverifikasi
kebenaran kejadian peningkatan dan respon lain yang diperlukan termasuk penyelidikan
epidemiologi (surveilans berbasis kejadian).
50. Koordinasi dalam penyelenggaraan surveilans kesehatan untuk…
A. Menyelaraskan pengelolaan data dan informasi
B. Mengintegrasikan pengelolaan data dan informasi
C. Mensinergikan pengelolaan data dan informasi
D. Memaksimalkan pengelolaan data dan informasi
E. Semua benar
Jawaban: E
Pembahasan : Koordinasi dalam penyelenggaraan Surveilans Kesehatan diarahkan untuk
menyelaraskan, mengintegrasikan, mensinergikan dan memaksimalkan pengelolaan data
dan/atau informasi agar proses pengambilan keputusan dalam rangka intervensi lebih
berhasil dan berdaya guna. Koordinasi dalam penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
dilakukan oleh seluruh unit surveilans kesehatan, maupun antar unit di instansi
pemerintah serta pihak pihak tertentu yang memiliki peran yang relevan dengan kegiatan
surveilans.

Anda mungkin juga menyukai