Anda di halaman 1dari 6

UAS EPIDEMIOLOGI

PRODI FISIOTERAPI, UNIVERSITAS BINAWAN


PROGRAM A

JUMAT, 15 JANUARI 2021

WAKTU: 09.30 – 10.30 (60 MENIT)

Nama mahasiswa : Nomor induk :

PETUNJUK :
1. Tulis nama lengkap dan nomor induk mahasisa dikolom yg tersedia di FILE TEMPLATE
LEMBAR JAWABAN (terlampir)
2. Test ini berupa Soal Pengetahuan dengan pola ‘pilihan ganda’ (A, B, C atau D) dengan
beberapa pertanyaan memilih A atau D.
3. Bekerja independen, tidak bekerja sama dengan mahasiswa lainnya/ kelompoknya
4. KODE PILIHAN JAWABAN (berupa tanda “X”) diketik di FILE TEMPLATE LEMBAR
JAWABAN (Word doc)
5. Template lembar jawaban yang sudah diisi dikirimkan paling lambat Hari JUMAT 150121
setelah selesai acara UAS daring GoogleMeet pukul 11.00 ke email SIPEN.
6. File Template Lembar Jawaban diberi nama: Nama mahasiswa-NEM-UAS Epid A-
150121
7. SIPEN mengirim file jawaban UAS ke Email Dosen (spoerwanto2006@gmail.com

SOAL
1. Konsep dasar epidemiologi didasarkan pada hal-hal berikut, kecuali:
A. Asumsi bahwa penyakit mempunyai factor penyebab dan pencegah yang dapat dikenali
melalui penelitian sistematik (pada manusia, waktu & tempat tertentu).
B. Asumsi bahwa yang pertama harus dilakukan adalah mempelajari distribusi penyakit &
factor penyebabnya (orang, tempat, waktu)
C. Asumsi bahwa penyakit pada manusia terjadi secara kebetulan atau acak.
D. Asumsi bahwa penyakit terjadi karena faktor lingkungan dan pribadi
2. Pilih jawaban yang kurang tepat dari pernyataan ini: “Perkembangan ilmu epidemiologi di jaman
modern berciri khas?”:
A. Pengetahuan adanya hubungan antara penyakit dan factor resiko
B. Dugaan adanya hubungan antara penyakit dan factor resiko
C. Penemuan John Snow tentang asosiasi antara penyakit wabah difteri dengan air sungai
di London
D. Makin meluasnya penelitian penyakit menular di negara berkembang
3. Adanya transisi epidemiologis dari penyakit menular ke penyakit kronis membawa implikasi yang
menguntungkan, kecuali apa?:
A. perkembangan design studi epidemiologi menggunakan percobaan hewan
B. perkembangan teknologi computer dalam manajemen data
C. perkembangan desain studi observasi.
D. penelitian penyakit kronis di negara maju
4. Kontribusi penting ilmu epidemiologi dalam pencegahan penyakit adalah:
A. Aplikasi desain cross sectional study
B. Aplikasi desain penelitian kasus kontrol
C. Aplikasi desain experiment
D. Semuanya benar
5. Tahap akhir dari suatu studi epidemiologi adalah:
A. Manajemen dan analisa data
B. Uji hipotesa
C. Membuat keputusan tentang adanya hubungan statistic antara penyakit dan factor resiko
D. Menyimpulkan adanya hubungan kasusal
6. Design CCS meneliti sekelompok individu yang diklasifikasikan menurut status paparannya dan
diikuti sampai beberapa waktu sampai perkembangan kasus penyakitnya terlihat.
A. Benar
B. Salah
7. Design cohort prospektf memungkinkan kita melihat kebelakang untuk menilai secara cepat akibat
suatu paparan terhadap munculnya suatu kasus penyakit
A. Benar
B. Salah
8. Apa yang peneliti epidemiologi lakukan jika melakukan studi studi experiment klinis secara
random?:
A. mencoba beberapa jenis intervensi untuk melihat efektivitasnya
B. membandingkan intervensi baru dengan intervensi standard
C. memaparkan individu yang diteliti pada factor resiko dan memanipulasi lingkungan
sesuai kemauan peneliti
D. tidak ada jawaban yang benar
9. Studi epidemiologi dapat membantu para pengambil keputusan dalam menetapkan upaya
pencegahan dan intervensi dengan cara apa?:
A. Mengetahui distribusi penyakit pada manusia
B. Mengetahui hubungan statistic antar variable
C. Mengetahui mekanisme biologis melalui studi lab hewan
D. Semua jawaban benar
10. Epidemiologi deskriptif berpusat pada tujuan untuk mendapatkan distribusi penyakit pada
manusia di suatu waktu dan tempat, khususnya:
A. Penyakit menular
B. Penyakit kronis
C. Penyakit disabilitas
D. Penyakit yang mempunyai dampak kesehatan masyarakat besar
11. Epidemiologi analitis tidak difokuskan pada karakteristik penyakit tertentu:
A. Penyakit yang diduga tidak mempunyai hubungan kausal dengan independent variable
B. Penyakit yang perlu waktu lama untuk timbul
C. Penyakit menular
D. Penyakit gangguan muskulo skeletal.
12. Desain studi analitis tidak termasuk:
A. studi kasus control
B. studi kohort retrospektif
C. studi kasus control berpasangan
D. studi korelasi dan studi cross sectional
13. Desain studi epidemiologi experiment tidak termasuk:
A. Studi quasi experimental
B. Studi percobaan hewan di lab
C. Studi uji klinis
D. Studi screening penyakit

MENJAWAB BENAR ATAU SALAH DI KOLOM A (JIKA BENAR) ATAU D (JIKA SALAH)
UNTUK PERTANYAAN NO 14 - 29

14. Ukuran frekuensi penyakit dalam masyarakat diperoleh melalui studi epidemiologi analitik

A. BENAR D. SALAH

15. Ukuran paling pokok dari frekuensi penyakit adalah jumlah kasus setelah memperhitungkan
jumlah populasi disuatu tempat dan waktu tertentu

A. BENAR D. SALAH

16. Ratio adalah suatu ukuran frekuensi penyakit dimana jumlahyang ada di pembilang juga terdapat
di dalam penyebut.

A. BENAR BD SALAH

17. Rate adalah sejenis ratio dimana ada hubungan khusus antara pembilang dan penyebut, dimana
unsur waktu ada didalamnya
A. BENAR D. SALAH
18. Insidens adalah jumlah semua kasus penyakit baru yang terjadi dalam satu populasi di suatu
tempat dan dalam periode waktu tertentu
A. BENAR D. SALAH
19. Proporsi penyakit biasanya dinyatakan dalam bentuk cumulative incidence (CI) dan incidence rate
(IR)
A. BENAR D. SALAH
20. Prevalensi adalah proporsi kasus penyakit yang terjadi di suatu populasi dalam jangka waktu
tertentu
A. BENAR D. SALAH
21. Berbeda dengan CI, IR sering dipakai dalam studi CS karena angka ini mempertimbangkan adanya
drop out dan kontribusi masing2 individu dalam studi
A. BENAR D. SALAH
22. Dalam penghitungan CI, penyebutnya menggunakan ukuran ‘person-time’
A. BENAR D. SALAH
23. Dalam penghitungan incidence density, penyebutnya diperoleh dari penjumlahan waktu dari
setiap individu dalam studi yang masih sehat.
A. BENAR D. SALAH
24. Asumsi yang digunakan dalam penghitungan IR adalah bahwa resiko terhadap suatu penyakit
adalah berubah selama waktu penelitian
A. BENAR D. SALAH
25. Penghitungan penyebut dari angka insidens boleh termasuk mereka yang tidak mungkin
terjangkit penyakit yang diteliti.
A. BENAR D. SALAH
26. Angka kesakitan bukan salah satu bentuk prevalensi
A. BENAR D. SALAH
27. Untuk menyatakan tingkat keseriusan atau kegawatan suatu penyakit digunakan angka CFR
A. BENAR D. SALAH
28. Untuk mengukur tingkat persebaran penyakit dimasyarakat risti dan non-risti digunakan angka
CFR.
A. BENAR D. SALAH
29. Hubungan antara prevalensi (P) dan insidens (I) dapat dinyatakan dalam rumus D = PxI,dimana D
adalah jangka waktu penyakit dari onset sampai berhenti
A. BENAR D. SALAH

30. Didalam studi epidemiologi dikenal adanya variable confounder. Apakah confounder?:
A. adalah variable yang berhubungan erat dengan penyakit dan juga dengan factor penyebab
B. adalah variable yang berhubungan erat dengan factor penyebab
C. adalah variable yang berhubungan erat dengan penyakit, tetapi tidak dengan factor
penyebab
D. tidak ada jawaban yang tepat

31. Beberapa cara terbaik mengontrol confounding dalam studi epidemiologi adalah:
A. dengan stratifikasi tingkat outcome
B. dengan analisa univariate
C. prosedur sampling acak
D. Semua jawaban salah
32. Dengan hasil penelitian epidemiologi yang valid, kita dapat melakukan inferensi. Apakah arti
inferensi?:
A. generalisasi hasilnya pada populasi studi
B. aplikasi hasil pada populasi yang lain
C. aplikasi hasil pada karakteristik orang lain
D. generalisasi pada orang di tempat & waktu yang sama
33. Hasil adanya hubungan kausal antara penyakit dan factor penyebabnya dapat diperkuat dengan
kriteria apa, kecuali?:
A. Kekuatan hubungan
B. Konsistensi hasil di tempat lain
C. Paparan mendahului kejadian penyakit
D. Semuanya benar
34. Apakah artinya nilai OR = 2.4 (95% CI: 0.9, 3.1)?
A. Adanya hubungan yang erat antara penyakit & factor resiko yang konklusif
B. Adanya hubungan yang erat antara penyakit & factor resiko yang belum konklusif
C. Adanya hubungan kausal antara penyakit dan factor penyebabnya sebesar 2.4 dan
berkisar antara 1.7 sampai 3.1
D. Adanya hubungan statistic yang valid
35. Dalam menilai kekuatan asosiasi dan resiko hasil studi epidemiologi digunakan parameter apa:
A. RR untuk CCS
B. OR untuk CS
C. RR & OR untuk CS
D. Phearson correlation
36. Untuk menghitung dan menampilkan data hasil studi epidemiologi (CCS dan CS) digunakan
contingency table (2 x 2), dimana:
A. cell ‘a’ menunjukkan jumlah individu dengan outcome positip dan tak terexpose dengan
factor resiko
B. cell ‘c’ menunjukkan jumlah individu dengan outcome positip dan tak terexpose dengan
factor resiko
C. cell ‘b’ menunjukkan jumlah individu dengan outcome positip dan terexpose dengan
factor resiko
D. cell ‘d’ menunjukkan jumlah individu dengan outcome positip dan terexpose dengan
factor resiko
37. Dalam table hasil CS ditampilkan a=20, b=500,c=50 dan d=1000. Diperkirakan mereka yang
terexpose mempunyai resiko:
A. menderita penyakit lebih tinggi dari mereka yang tak terexpose
B. menderita penyakit lebih rendah dari mereka yang tak terexpose
C. menderita penyakit yang sama besarnya dengan mereka yang tak terexpose
D. semua jawaban salah
38. Dari hasil CS, AR menunjukkan efek absolute dari exposure atau excess resiko penyakit
dikelompok risti dibandingkan kelompok non-risti, dan dinyatakan dalam jumlah kasus per
populasi
A. Dinyatakan dalam Ie - Io
B. Dinyatakan dalam Io – Ie
C. Dinyatakan dalam Ie/Io
D. Dinyatakan dalam Io/Ie
39. Dalam suatu studi penyakit hipertensi dan konsumsi daging, dinyatakan nilai AR= 125 per
100.000. Ini berarti bahwa studi ini menemukan:
A. adanya asosiasi antara konsumsi daging dan hipertensi
B. Bahwa penyakit hipertensi dapat dicegah dengan pantang daging
C. Bahwa kejadian penyakit hipertensi pada konsumen daging sebesar 12.5 kasus per
10.000 orang
D. Tidak ada jawaban yang benar
40. Dalam suatu studi cohort hubungan hipertensi dan konsumsi garam, ditemukan nilai AR% = 12.5.
Apa artinya?:
A. Ini berarti bahwa jika program intervensi berhasil menurunkan konsumsi garam secara
bermakna, maka incidence rate penyakitnya dapat dikurangi sejumlah 12.5%.
B. Ini berarti bahwa jika program intervensi berhasil menurunkan penyakit hipertensi 12,5%,
maka konsumsi garam akan turun secara bermakna
C. Ini berarti bahwa kejadian hipertensi berhubungan erat dengan konsumsi garam
D. Tidak ada jawaban yang benar

41. Angka AR% dalam dapat digunakan untuk apa?:


A. menunjukkan prosentase penyakit yang disebabkan oleh adanya factor resiko tertentu
B. untuk menghitung angka PAR
C. untuk menghitung PAR% di studi CCS
D. menunjukkan kelebihan prevalensi penyakit didalam populasi yang terjadi karena adanya
exposure terhadap fator resiko
42. Apakah arti suatu hubungan statistic yang valid ?:
A. dapat diketahui dari nilai « p » > 0.05
B. jika 95% CI jaraknya cukup lebar
C. jika analisanya benar
D. jika sampelnya memadai
43. Hubungan statistik yang valid tidak dapat menggambarkan hubungan sebab akibat antara suatu
penyakit dan faktor penyebabnya
A. Benar
B. Salah
44. Hubungan statistik yang valid dapat diperoleh jika kondisi berikut ini dapat icapai:
A. jika factor confounder tidak ada
B. Jika terbukti standard deviasinya besar
C. kesalahan akibat sampling dan pengumpulan/pengamatan data dapat diminimalkan
D. Tidak ada yang benar
45. Pentingnya implikasi kesehatan dan biologis ditentukan oleh:
A. Adanya korelasi statistic yang bermakna
B. Adanya kesimpulan hubungan sebab akibat
C. Adanya besaran resiko yang valid & bermakna
D. Tidak ada jawaban yang benar

SELESAI. SELAMAT BEKERJA SECARA MANDIRI.

Anda mungkin juga menyukai