Anda di halaman 1dari 6

QUIZ EPIDEMIOLOGI

PRODI FISIOTERAPI, UNIVERSITAS BINAWAN


PROGRAM ALIH JENJANG B

SELASA, 24 NOPEMBER 2020

WAKTU: 18.30 – 20.45 (150 MENIT)

Nama mahasiswa : Nomor induk :

PETUNJUK :
a. Tulis nama lengkap dan nomor induk mahasisa dikolom yg tersedia di
TEMPLATE LEMBAR JAWABAN (terlampir)
b. Test ini berupa QUIZ Pengetahuan dengan pola ‘pilihan ganda’ (A, B, C atau D)
dengan beberapa pertanyaan memilih A atau B.
c. Bekerja independen, tidak bekerja sama dengan mahasiswa lainnya/ kelompoknya
d. KODE PILIHAN JAWABAN (berupa tanda “X”) diketik TEMPLATE
LEMBAR JAWABAN dengan WORD
e. Nama file: Nama-NEM-QUIZ Epid B-241120
f. Template lembar jawaban yang sudah diisi dikirimkan paling lambat Hari
SELASA 241120 setelah selesai acara daring G-Meet pukul 21.00 ke Dosen
Pengampu langsung dengan Email: spoerwanto2006@gmail.com.

SOAL

I. KONSEP EPI
1. Konsep dasar epidemiologi didasarkan pada hal-hal berikut, kecuali:
A. Asumsi bahwa penyakit mempunyai factor penyebab dan pencegah yang
dapat dikenali melalui penelitian sistematik (pada manusia, waktu & tempat
tertentu).
B. Asumsi bahwa yang pertama harus dilakukan adalah mempelajari distribusi
penyakit & factor penyebabnya (orang, tempat, waktu)
C. Asumsi bahwa penyakit pada manusia terjadi secara kebetulan atau acak.
D. Asumsi bahwa penyakit terjadi karena faktor lingkungan dan pribadi
2. Pilih jawaban yang kurang tepat dari pernyataan ini: “Perkembangan ilmu
epidemiologi di jaman modern berciri khas?”:
A. Pengetahuan adanya hubungan antara penyakit dan factor resiko
B. Dugaan adanya hubungan antara penyakit dan factor resiko
C. Penemuan John Snow tentang asosiasi antara penyakit wabah difteri
dengan air sungai di London
D. Makin meluasnya penelitian penyakit menular di negara berkembang
3. Adanya transisi epidemiologis dari penyakit menular ke penyakit kronis membawa
implikasi yang menguntungkan, kecuali apa?:
A. perkembangan design studi epidemiologi menggunakan percobaan hewan
B. perkembangan teknologi computer dalam manajemen data
C. perkembangan desain studi observasi.
D. penelitian penyakit kronis di negara maju
4. Kontribusi penting ilmu epidemiologi dalam pencegahan penyakit adalah:
A. Aplikasi desain cross sectional study
B. Aplikasi desain penelitian kasus kontrol
C. Aplikasi desain experiment
D. Semuanya benar
II. DESIGN STUDI
5. Tahap akhir dari suatu studi epidemiologi adalah:
A. Manajemen dan analisa data
B. Uji hipotesa
C. Membuat keputusan tentang adanya hubungan statistic antara penyakit
dan factor resiko
D. Menyimpulkan adanya hubungan kasusal
6. Design CCS meneliti sekelompok individu yang diklasifikasikan menurut status
paparannya dan diikuti sampai beberapa waktu sampai perkembangan kasus
penyakitnya terlihat.
A. Benar
B. Salah
7. Design cohort prospektf memungkinkan kita melihat kebelakang untuk menilai
secara cepat akibat suatu paparan terhadap munculnya suatu kasus penyakit
A. Benar
B. Salah
8. Apa yang peneliti epidemiologi lakukan jika melakukan studi studi experiment klinis
secara random?:
A. mencoba beberapa jenis intervensi untuk melihat efektivitasnya
B. membandingkan intervensi baru dengan intervensi standard
C. memaparkan individu yang diteliti pada factor resiko dan memanipulasi
lingkungan sesuai kemauan peneliti
D. tidak ada jawaban yang benar
9. Studi epidemiologi dapat membantu para pengambil keputusan dalam menetapkan
upaya pencegahan dan intervensi dengan cara apa?:
A. Mengetahui distribusi penyakit pada manusia
B. Mengetahui hubungan statistic antar variable
C. Mengetahui mekanisme biologis melalui studi lab hewan
D. Semua jawaban benar
III. LOE
10. Epidemiologi deskriptif berpusat pada tujuan untuk mendapatkan distribusi
penyakit pada manusia di suatu waktu dan tempat, khususnya:
A. Penyakit menular
B. Penyakit kronis
C. Penyakit disabilitas
D. Penyakit yang mempunyai dampak kesehatan masyarakat besar
11. Epidemiologi analitis tidak difokuskan pada karakteristik penyakit tertentu:
A. Penyakit yang diduga tidak mempunyai hubungan kausal dengan
independent variable
B. Penyakit yang perlu waktu lama untuk timbul
C. Penyakit menular
D. Penyakit gangguan muskulo skeletal.
12. Desain studi analitis tidak termasuk:
A. studi kasus control
B. studi kohort retrospektif
C. studi kasus control berpasangan
D. studi korelasi dan studi cross sectional
13. Desain studi epidemiologi experiment tidak termasuk:
A. Studi quasi experimental
B. Studi percobaan hewan di lab
C. Studi uji klinis
D. Studi screening penyakit
IV. UKURAN DISTRIBUSI PENYAKIT
MENJAWAB BENAR ATAU SALAH DI KOLOM A (JIKA BENAR) ATAU D (JIKA SALAH)
14. Ukuran frekuensi penyakit dalam masyarakat diperoleh melalui studi epidemiologi
analitik

A. BENAR D. SALAH

15. Ukuran paling pokok dari frekuensi penyakit adalah jumlah kasus setelah
memperhitungkan jumlah populasi disuatu tempat dan waktu tertentu

A. BENAR D. SALAH

16. Ratio adalah suatu ukuran frekuensi penyakit dimana jumlahyang ada di pembilang
juga terdapat di dalam penyebut.

A. BENAR BD SALAH

17. Rate adalah sejenis ratio dimana ada hubungan khusus antara pembilang dan
penyebut, dimana unsur waktu ada didalamnya
A. BENAR D. SALAH
18. Insidens adalah jumlah semua kasus penyakit baru yang terjadi dalam satu populasi
di suatu tempat dan dalam periode waktu tertentu
A. BENAR D. SALAH
19. Proporsi penyakit biasanya dinyatakan dalam bentuk cumulative incidence (CI) dan
incidence rate (IR)
A. BENAR D. SALAH
20. Prevalensi adalah proporsi kasus penyakit yang terjadi di suatu populasi dalam
jangka waktu tertentu
A. BENAR D. SALAH
21. Berbeda dengan CI, IR sering dipakai dalam studi CS karena angka ini
mempertimbangkan adanya drop out dan kontribusi masing2 individu dalam studi
A. BENAR D. SALAH
22. Dalam penghitungan CI, penyebutnya menggunakan ukuran ‘person-time’
A. BENAR D. SALAH
23. Dalam penghitungan incidence density, penyebutnya diperoleh dari penjumlahan
waktu dari setiap individu dalam studi yang masih sehat.
a. BENAR D. SALAH
24. Asumsi yang digunakan dalam penghitungan IR adalah bahwa resiko terhadap suatu
penyakit adalah berubah selama waktu penelitian
A. BENAR D. SALAH
25. Penghitungan penyebut dari angka insidens boleh termasuk mereka yang tidak
mungkin terjangkit penyakit yang diteliti.
A. BENAR D. SALAH
26. Angka kesakitan bukan salah satu bentuk prevalensi
A. BENAR D. SALAH
27. Untuk menyatakan tingkat keseriusan atau kegawatan suatu penyakit digunakan
angka CFR
A. BENAR D. SALAH
28. Untuk mengukur tingkat persebaran penyakit dimasyarakat risti dan non-risti
digunakan angka CFR.
A. BENAR D. SALAH
29. Hubungan antara prevalensi (P) dan insidens (I) dapat dinyatakan dalam rumus D =
PxI,dimana D adalah jangka waktu penyakit dari onset sampai berhenti
A. BENAR D. SALAH
V. UKURAN RESIKO + CAUSAL

30. Didalam studi epidemiologi dikenal adanya variable confounder. Apakah


confounder?:
A. adalah variable yang berhubungan erat dengan penyakit dan juga dengan
factor penyebab
B. adalah variable yang berhubungan erat dengan factor penyebab
C. adalah variable yang berhubungan erat dengan penyakit, tetapi tidak
dengan factor penyebab
D. tidak ada jawaban yang tepat

31. Beberapa cara terbaik mengontrol confounding dalam studi epidemiologi adalah:
A. dengan stratifikasi tingkat outcome
B. dengan analisa univariate
C. prosedur sampling acak
D. Semua jawaban salah
32. Dengan hasil penelitian epidemiologi yang valid, kita dapat melakukan inferensi.
Apakah arti inferensi?:
A. generalisasi hasilnya pada populasi studi
B. aplikasi hasil pada populasi yang lain
C. aplikasi hasil pada karakteristik orang lain
D. generalisasi pada orang di tempat & waktu yang sama
33. Hasil adanya hubungan kausal antara penyakit dan factor penyebabnya dapat
diperkuat dengan kriteria apa, kecuali?:
A. Kekuatan hubungan
B. Konsistensi hasil di tempat lain
C. Paparan mendahului kejadian penyakit
D. Semuanya benar
34. Apakah artinya nilai OR = 2.4 (95% CI: 0.9, 3.1)?
A. Adanya hubungan yang erat antara penyakit & factor resiko yang konklusif
B. Adanya hubungan yang erat antara penyakit & factor resiko yang belum
konklusif
C. Adanya hubungan kausal antara penyakit dan factor penyebabnya sebesar
2.4 dan berkisar antara 1.7 sampai 3.1
D. Adanya hubungan statistic yang valid
35. Dalam menilai kekuatan asosiasi dan resiko hasil studi epidemiologi digunakan
parameter apa:
A. RR untuk CCS
B. OR untuk CS
C. RR & OR untuk CS
D. Phearson correlation
36. Untuk menghitung dan menampilkan data hasil studi epidemiologi (CCS dan CS)
digunakan contingency table (2 x 2), dimana:
A. cell ‘a’ menunjukkan jumlah individu dengan outcome positip dan tak
terexpose dengan factor resiko
B. cell ‘c’ menunjukkan jumlah individu dengan outcome positip dan tak
terexpose dengan factor resiko
C. cell ‘b’ menunjukkan jumlah individu dengan outcome positip dan
terexpose dengan factor resiko
D. cell ‘d’ menunjukkan jumlah individu dengan outcome positip dan terexpose
dengan factor resiko
37. Dalam table hasil CS ditampilkan a=20, b=500,c=50 dan d=1000. Diperkirakan
mereka yang terexpose mempunyai resiko:
A. menderita penyakit lebih tinggi dari mereka yang tak terexpose
B. menderita penyakit lebih rendah dari mereka yang tak terexpose
C. menderita penyakit yang sama besarnya dengan mereka yang tak terexpose
D. semua jawaban salah
38. Dari hasil CS, AR menunjukkan efek absolute dari exposure atau excess resiko
penyakit dikelompok risti dibandingkan kelompok non-risti, dan dinyatakan dalam
jumlah kasus per populasi
A. Dinyatakan dalam Ie - Io
B. Dinyatakan dalam Io – Ie
C. Dinyatakan dalam Ie/Io
D. Dinyatakan dalam Io/Ie
39. Dalam suatu studi penyakit hipertensi dan konsumsi daging, dinyatakan nilai AR=
125 per 100.000. Ini berarti bahwa studi ini menemukan:
A. adanya asosiasi antara konsumsi daging dan hipertensi
B. Bahwa penyakit hipertensi dapat dicegah dengan pantang daging
C. Bahwa kejadian penyakit hipertensi pada konsumen daging sebesar 12.5
kasus per 10.000 orang
D. Tidak ada jawaban yang benar
40. Dalam suatu studi cohort hubungan hipertensi dan konsumsi garam, ditemukan nilai
AR% = 12.5. Apa artinya?:
A. Ini berarti bahwa jika program intervensi berhasil menurunkan konsumsi
garam secara bermakna, maka incidence rate penyakitnya dapat dikurangi
sejumlah 12.5%.
B. Ini berarti bahwa jika program intervensi berhasil menurunkan penyakit
hipertensi 12,5%, maka konsumsi garam akan turun secara bermakna
C. Ini berarti bahwa kejadian hipertensi berhubungan erat dengan konsumsi
garam
D. Tidak ada jawaban yang benar

41. Angka AR% dalam dapat digunakan untuk apa?:


A. menunjukkan prosentase penyakit yang disebabkan oleh adanya factor
resiko tertentu
B. untuk menghitung angka PAR
C. untuk menghitung PAR% di studi CCS
D. menunjukkan kelebihan prevalensi penyakit didalam populasi yang terjadi
karena adanya exposure terhadap fator resiko

VI. HUBUNGAN STATISTIK


42. Apakah arti suatu hubungan statistic yang valid ?:
A. dapat diketahui dari nilai « p » > 0.05
B. jika 95% CI jaraknya cukup lebar
C. jika analisanya benar
D. jika sampelnya memadai
43. Hubungan statistik yang valid tidak dapat menggambarkan hubungan sebab akibat
antara suatu penyakit dan faktor penyebabnya
A. Benar
B. Salah
44. Hubungan statistik yang valid dapat diperoleh jika kondisi berikut ini dapat icapai:
A. jika factor confounder tidak ada
B. Jika terbukti standard deviasinya besar
C. kesalahan akibat sampling dan pengumpulan/pengamatan data dapat
diminimalkan
D. Tidak ada yang benar
45. Pentingnya implikasi kesehatan dan biologis ditentukan oleh:
A. Adanya korelasi statistic yang bermakna
B. Adanya kesimpulan hubungan sebab akibat
C. Adanya besaran resiko yang valid & bermakna
D. Tidak ada jawaban yang benar

Anda mungkin juga menyukai