Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Manfaat.....................................................................................................4
1.2.1 Manfaat bagi Tim Penulis........................................................................4
1.2.2 Manfaat bagi Pembaca.............................................................................4
BAB II PENDAHULUAN.......................................................................................5
2.1 Definisi dan ruang lingkup epidemiologi..................................................5
2.2 Tujuan Epidemiologi.................................................................................6
2.3 Pendekatan Epidemiologi..........................................................................6
2.4 Keberhasilan Epidemiologi.......................................................................6
2.5 Pola penyakit.............................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari
tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa
masyarakat. dimana ilmu pengetahuanepidemiologi digunakan community
health nursing CHN sebagai alat meneliti danmengobservasi pada pekerjaan
dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literaturriset epidemiologi.
Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan danevaluasi
program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit,
sertameminimalkan kecacatan.
Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan
dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan
cara pembedahan atau operasi. Penatalaksanaan pembedahan membutuhkan
penanganan yang intensif denganmeminimalkan kecacatan karena tindakan ini
memiliki resiko yang tinggi jikakeperawatan bedah yang salah malah dapat
menimbulkan kematian. Oleh karena itu penting adanya mengetahui dasar-
dasar epidemiologi terhadap keperawatan bedah meliputi perencanaan dan
evaluasi program intervensi, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit,
serta meminimalkan kecacatan.
1.2 Manfaat
1.2.1 Manfaat bagi Tim Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
membuat karya ilmiah danmenambah wawasan khususnya
tentang Epidemiologi dan ruanglingkupnya
1.2.2 Manfaat bagi Pembaca
Menjadi bahan masukan dalam menambah khasanah ilmu
pengetahuan terutamamengenai konsep epidemiologi dan
ruang lingkupnya dalam bidang kesehatan.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Definisi dan ruang lingkup epidemiologi


Epidemiologi berasal dari Yunanai, epi berarti tentang, demos
berarti rakyat dan logos berarti bicara atau ilmu. Epidemiologi merupakan
inti dari ilmu kesehatan masyarakat. Epidemiologi merupakan studi yang
mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan
pada populasi, serta penerapanya untuk pengendalian masalah kesehatan.
Yang utama dalam epidemiologi adalah distribusi penyakit dan determinan
penyakit. Dalam distribusi penyakit peranan Epidemiologi mempelajari
pola penyebaran, kecenderungan dan dampak penyakit terhadap kesehatan
populasi. Dalam determinan penyakit epidemiologi mempelajari faktor-
faktor risiko dan faktor etiologi penyakit. Studi epidemiologi dirancang
untuk mempelajari paparan, faktor risiko, kausa, dan faktor-faktor yang
dihipotesiskan mempunyai hubungan dengan kejadian penyakit. Lingkup
epidemiologi.
a. Epidemiologi deskriptif
Epidemiologi deskriptif lebih mengarah pada hal pokok antara lain
Tempat, orang dan waktu. Keadaan ini merupakan hal informasi yang
penting dalam epidemiologi. Informasi mengenai orang dapat
menunjukan bahwa antar penyakit belum tentu mempunyai
karakteristik orang yang sama untuk di tempati atau penyakit dapat
berkembang biak. Sehinga akan lebih mudah untuk dipelajari ciri khas
dari suatu penyakit. Waktu dapat menunjukan masa inkubasi dari
penyakit tesebut dan tempat dapat menunjukan karakteristik dari
serangan penyakit tersebut.
b. Epidemiologi Analitik
Epidemiologi analitik lebih menekankan pada dasar hubungan antara
paparan atau karakteristik dengan penyebab dari penyakit itu sendiri.

3
Keadaan ini memerlukan instrumen statistik untuk melihat apakah
paparan dan efek berkaitan secara statistik.
2.2 Tujuan Epidemiologi
Terdapat 4 tujuan pokok epidemiologi (Risser, 2002)
a. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan, dan riwayat alamiah
penyakit atau keadaan kesehatan populasi.
b. Menjelaskan etiologi penyakit
c. Meramalkan kejadian penyakit
d. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan polulasi.
2.3 Pendekatan Epidemiologi
Epidemiologi mempelajari kausa penyakit dengan mengunakan
penalaran
epidemiologi yang terdiri dari beberapa langkah antara lain:
a. Epidemiologi biasanya dimulai dengan data deskriptif. Misal data yang
dilaporkan dari jajaran departemen kesehatan. Data ini merupakan
langkah awal sebagai bahan informasi untuk menentukan langkah
selanjutnya. Laporan-laporan merupakan hal yang penting guna
mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai penyakit dan
dijadikan sebagai dasar awal untuk melihat permasalahan yang ada.
b. Menentukan apakah terdapat hubungan antara sebuah faktor atau suatu
karakteristik seseorang dan terjadinya penyakit yang menjadi
permasalahan.
c. Jika ditemukan hubungan yang signifikan, antara paparan dan penyakit
maka pertanyaan yang muncul adalah apakah hubungan tersebut
merupakan hubungan kausal (penyebab).
2.4 Keberhasilan Epidemiologi
Beberapa tokoh yang menyumbang keberhasilan dalam penerapan ilmu
epidemiologi antara lain:
a. Epidemiologi sebelum masehi
Teori hipokrates: mengemukakan teori tentang sebab akibat dari
penyakit, yang mengatakan bahwa:

4
1. Penyakit terjadi karena adanya kontak jasad hidup.
2. penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal
seseorang.
b. Karya John Graut
Grount mengunakan tabel hidup (life tabel) untuk mendeskripsikan
mortalitas penduduk dalam bentuk angka absolut, persen dan
probabilitas. Ia mencatat mortalitas lebih tinggi pada pria dari pada
wanita.
c. Revolusi Industri
Abda ke 18 terjadi revolusi industri yang mendorong kemajuan pesat
ilmu pengetahuan termasuk epidemiologi. Pada abad ke 18 ditandai
dengan meningkatnya kejadian infeksi usus, demam tifoid, dan
tuberkulosis didaerah kumuh perkotaan. Dikawasan eropa muncul
penyakit kuning dan kolera.
d. Vaksinasi Jener
Pada akhir abda 18 400.000 orang meninggal karena cacar (smallpox).
Eddward Jenner tertarik untuk menenmukan pendekatan pencegahan
cacar yang lebih aman.
e. Penyelidikan Epidemi Snow
John snow mengatakan bahwa perbaikan kesehatan masyarakat tidak
mungin hanya dicapai dengan pendekatan kedokteran klinis pada
pasien-pasien secara individual, melainkan harus dilakukan pendekatan
secara komunitas luas.
f. Revolusi mikrobiologi dan teori kuman
Pada abad 19 kemajuan pesat epidemiologi dengan ditemukan alat yang
mampu mengintip struktur dan dinamika mikroba, disebut mikroskop.
Sehingga ditemukan teori kuman.

2.5 Pola penyakit


Dalam sejarahnya, epidemiologi dikembangkan dengan menggunakan
epidemik penyakit menular sebagai suatu model studi.

5
Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program
pengendalian penyakit. Selain itu untuk mengembangkan program
pencegahan dan kegiatan perencanaan kesehatan.
Epidemiologi juga digunakan untuk menetapkan pola penyakit, yaitu:
1. Endemi
Endemi adalah berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan
yang sama.
Bisa dikatakan juga arti endemi, keberadaan suatu penyakit yang
terus-menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu.
Prevalensi suatu penyakit yang biasa berlangsung di satu wilayah
atau kelompok tertentu.
2. Hiperendemi
Hiperendemi adalah menunjukkan keberadaan penyakit menular
dengan tingkat insidensi yang tinggi dan melebihi angka
prevalensi normal dalam populasi.
Selain itu penyakit yang menyebar merata pada semua usia dan
kelompok.
3. Holoendemi
Istilah holoendemi, menggambarkan suatu penyakit dalam
populasi sangat banyak dan umumnya didapat di awal kehidupan
sebagian anak-anak.
Prevalensi penyakit menurun sejalan dengan pertambahan usia,
sehingga penyakit lebih sedikit muncul pada orang dewasa
dibandingkan anak-anak.
4. Epidemi
Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang
berasal dari satu sumber tunggal dalam satu kelompok, populasi
masyarakat atau wilayah yang melebihi tingkat kebiasaan yang
diperkirakan.

6
Epidemi terjadi jika kasus baru melebihi prevalensi suatu
penyakit. Kejaidan Luar Biasa (KLB) akut biasanya juga disebut
sebagai epidemi.

5. Pandemi
Pandemi adalah epidemi yang menyebar luas melintasi negara,
benua atau populasi yang besar, kemungkinan ke seluruh dunia.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat
meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk
intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi.
Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang
berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam
penyakit epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor
penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang
diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam
keperawatan bedah, baik pra maupun pascaoperasi dalam bidang
kesehatan masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Caem, J. (n.d.). EPIDEMIOLOGI.

Gischa, S. (2020). Konsep Epidemiologi.

Utami, T. (2015). Konsep Epidemiologi.

Anda mungkin juga menyukai