Anda di halaman 1dari 20

UJIAN BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS

Senin, 28 Maret 2011


Perhatian :
1. Jawaban soal ujian dikerjakan dengan mengisi lembar jawaban yang
disediakan
2. Isilah lembar jawaban sesuai dengan perintah yang tercantum dalam
lembar jawaban
3. Tidak ada nilai kurang
4. Bekerjalah sendiri; jangan bekerjasama dengan teman lain.
5. Pilihlan satu jawaban yang Anda anggap paling benar.
6. Waktu 100 menit
Kasus untuk soal no 1-4
Dokter Made adalah seorang dokter PTT di sebuah puskesmas di daerah
pegunungan. Data puskesmas pada tahun 2010 menunjukkan penyakit diare dan
gondok (goiter) menempati ranking teratas dari 10 macam penyakit terbanyak
dan sanitasi lingkungan belum memadai.
1. Sesuai cara penyebaran penyakit menular, terjadinya kasus diare pada kasus
di atas terutama dapat disebarkan melalui cara :
A. Media air
B. Media udara
C. Media vektor
D. Media langsung
E. Arthropod-borne diseases
2. Dokter Made ingin melakukan intervensi agar kasus diare pada penduduk
wilayah puskesmasnya dapat diturunkan. Intervensi yang dilakukan pada fase
pencegahan primer adalah :
A. Isolasi penderita
B. Memberikan imunisasi
C. Pengendalian vektor penyakit
D. Pendidikan dan promosi kesehatan
E. Memakai masker atau alat pelindung lainnya
3. Jika dokter Made ingin melakukan upaya pencegahan sekunder, maka
tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah :
A. Penyaringan
B. Survei epidemiologis
C. Pengamatan epidemiologis
D. Mendeteksi secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
E. Memberi pelayanan kesehatan sebaik-baiknya pada sarana pelayanan
umum atau praktek dokter swasta
4. Terjadinya penyakit goiter seperti kasus diatas menurut model segitiga
Ekologi adalah:
A. Genetik
B. Agen nutrisi
1

C. Lingkungan biologis
D. Akibat agen penyakit biologis
E. Oleh karena gaya hidup, status kekebalan
5. Pak Nengah adalah seorang warga di Banjar A, Kabupaten Karangasem,
Bali. Ia dan beberapa warga lainnya diketahui mengalami diare setelah
mengikuti kegiatan (tradisi) megibung (makan bersama-sama). Pernyataan di
bawah ini yang menunjukkan bahwa faktor host (penjamu) member kontribusi
munculnya kasus diare di atas adalah:
A. Psikis
B. Genetik
C. Pekerjaan
D. Jenis kelamin
E. Higienitas individu
6. Penyakit tuberkulosis klinik disebabkan oleh infeksi basil tuberkulosis dalam
tubuh manusia. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah:
A. Nutrisi yang buruk penyebab tuberkulosis klinik
B. Infeksi oleh basil tuberkulosis selalu menimbulkan tuberkulosis klinik
C. Keadaan lingkungan buruk merupakan penyebab utama tuberkulosis klinik
D. Infeksi oleh basil tuberkulosis tidak selalu menimbulkan tuberkulosis klinik
E. Terjadinya tuberkulosis klinik disebabkan oleh karena daya tahan tubuh
menurun
7. Kesehatan dikatakan sebagai hal yang mahal. Sehat dapat ditinjau dari
berbagai sudut pandang. Ada banyak definisi tentang istilah sehat.
Berdasarkan definisi WHO sehat meliputi :
A. Kemampuan bekerja
B. Kemampuan membina keluarganya
C. Utuh secara anatomis dan tidak memiliki cacat fisik
D. Kemampuan mengatasi tekanan fisik, biologis dan sosial
E. Kemampuan melaksanakan peranan sosial di lingkungan masyarakat
8. Pada riwayat perjalanan alamiah suatu penyakit ada fase laten, fase tersebut
adalah:
A. Fase masuknya penyebab penyakit ke dalam tubuh penjamu
B. Fase terjadinya perkembangbiakan mikroorganisme patogen
C. Fase masuknya agen sampai munculnya gejala klinis akibat adanya
kerusakan patologis
D. Fase dimana agen penyebab merusak jaringan tubuh penjamu dan timbul
beberapa gejala klinis
E. Fase dimana agen penyebab merusak jaringan tubuh penjamu, akan
tetapi belum muncul gejala klinis
9. Perubahan yang terjadi karena adanya rangsangan yang ditimbulkan karena
adanya interaksi agen, host dan lingkungan pada fase prepatogenesis
adalah:
A. Penjamu dapat sembuh tanpa cacat
B. Fase penyakit akan sembuh sempurna
C. Lingkungan eksternal mendukung dan agen penyakit mati
2

D. Host (penjamu) kemungkinan tidak sakit dan agen penyakit mati


E. Agen penyakit tetap hidup dan berkembang biak serta menimbulkan
kerusakan patologis tetapi belum muncul gejala klinis
10. Sumber informasi surveilens tidak berasal dari:
A. Dokter swasta
B. Laporan kecelakaan
C. Departemen Kesehatan RI
D. Kantor Lurah
E. Kantor Camat
11. Ciri khas yang dimiliki surveilens epidemiologi yaitu:
A. Pengumpulan data, olah data, analisis data sampai interpretasi
B. Pengumpulan data yang diolah menjadi informasi kesehatan untuk
tindakan
C. Kegiatan sistematis dalam pengumpulan data, analisis data dan
penyebarluasan data
D. Kegitan sistematis dan kontinyu dalam pengumpulan data, olah data dan
analisis data
E. Kegiatan sistematis dan kontinyu dalam pengumpulan data, kompilasi
data, analisis dan interpretasi, penyelidikan, tindakan, pelaporan dan
feedback/penebarluasan
12. Yang bukan merupakan kegunaan surveilens epidemiologi antara lain adalah:
A. Memantau penyakit menular
B. Membantu menyiapkan vaksin
C. Menanggulangi kejadian luar biasa
D. Mengidentifikasi kelompok risiko tinggi
E. Memantau masalah kesehatan masyarakat
13. Untuk menilai kualitas sistem surveilens, digunakan indikator-indikator berikut,
antara lain:
A. Sederhana, luwes, dan tepat waktu
B. Sederhana, luwes, sensitif dan tepat waktu
C. Kesederhanaan, fleksibel, dapat diterima, sensitif dan tepat waktu
D. Kesederhanaan, fleksibel, dapat diterima, sensitif, nilai prediktif positif,
representatif dan tepat waktu
E. Kesederhanaan, fleksibel, dapat diterima, sensitif, nilai prediktif positif,
representatif, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan
14. Jenis surveilens yang menyampaikan data surveilens dari pelayanan
kesehatan kepada dinas kesehatan berdasarkan peraturan dan perundangundangan yang berlaku disertai dengan menindaklanjuti kasus untuk
menemukan kasus lain antara lain adalah:
A. Surveilens pasif
B. Surveilens aktif
C. Surveilens pasif intensif
D. Surveilens aktif intensif
E. Surveilens pasif promotif

15. Angka yang bukan digunakan untuk mendiagnosis masalah kesehatan di


masyarakat adalah:
A. Rate
B. Rasio
C. Insiden
D. Proporsi
E. Frekuensi
16. Dokter klinik memprediksi kecenderungan kematian pada pasien dengan
menggunakan angka:
A. Absolut
B. Frekuensi
C. Insiden rate
D. Survival Rate
E. Prevalensi Rate
17. Indonesia menempati ranking ketiga dalam jumlah kasus tuberkulosis (TB) di
dunia. Setiap tahun ditemukan 256 kasus baru TB per 100.000 penduduk
dunia (WHO, 2004). Jika jumlah penduduk Indonesia adalah 250 juta, berapa
ditemukan kasus baru per tahunnya?
A. 649.000
B. 567.000
C. 640.000
D. 600.000
E. 620.000
18.Angka 256 kasus baru TB per 100.000 adalah perkiraan angka ...... TB
A. Rasio
B. Insiden
C. Absolut
D. Proporsi
E. Prevalensi
19. Tiga puluh sembilan dari 1.000 penderita TB di Provinsi Bali telah terinfeksi
HIV, dimana angka ini jauh lebih tinggi dibanding perkiraan WHO untuk
Indonesia, yaitu sebesar 0,8% (WHO, 2006).
Angka yang diperoleh dari studi ini adalah angka:
A. Rasio
B. Insiden
C. Absolut
D. Proporsi
E. Prevalensi
20.Penyebut angka kematian bayi (infant mortality ratio) adalah:
A. Jumlah bayi dan balita
B. Jumlah penduduk total
C. Jumlah bayi lahir hidup
D. Jumlah bayi umur 1 12 bulan
E. Jumlah penduduk populasi tertentu

21.Penggunaan angka insiden:


A. Kasus baru
B. Kasus lama
C. Penderita lama
D. Penderita kronis
E. Penyakit akut dan kronis
22.Untuk merencanakan jumlah obat yang diperlukan untuk pengobatan pasien
diare selama setahun, angka yang dibutuhkan adalah:
A. Angka rasio
B. Angka proporsi
C. Angka insiden orang
D. Angka insiden kejadian
E. Angka prevalensi kejadian
23.Seorang dokter umum idealnya melayani sekitar 5000 penduduk. Jika jumlah
penduduk di suatu puskesmas adalah 38.000; maka jumlah dokter yang
dibutuhkan adalah:
A. 5 6 dokter
B. 6 7 dokter
C. 7 8 dokter
D. 8 9 dokter
E. 10 12 dokter
24.Jika tingkat kefatalan penyakit mendekati 100%, maka:
A. Insiden penyakit = insiden kematian
B. Insiden penyakit < insiden kematian
C. Insiden penyakit > insiden kematian
D. Insiden penyakit insiden kematian
E. Insiden penyakit insiden kematian
25. Angka yang bersifat aktual atau riil adalah:
A. Angka crude
B. Angka absolut
C. Angka insiden
D. Angka prevalen
E. Angka adjusted
26. Angka yang bukan dipengaruhi komposisi penduduk adalah:
A. Angka absolut
B. Angka spesifik
C. Angka prevalen
D. Angka crude
E. Angka rasio
27. Jika angka spesifik suatu kejadian penyakit di dua wilayah (wilayah A dan
wilayah B) adalah sama, maka:
A. Status kesakitan di wilayah A lebih baik daripada di wilayah B
B. Status kesakitan di wilayah A lebih buruk daripada di wilayah B
C. Status kesakitan di wilayah A = di wilayah B
5

D. Status kesakitan di wilayah A bisa lebih buruk atau lebih baik daripada di
wilayah B
E. Status kesakitan di wilayah A hampir baik dari pada di wilayah B
Cermati tabel berikut, lalu jawablah 2 pertanyaan berikutnya!
Ukuran
CDR
Adjusted Rate Kematian

Bali
(per 1000)
15
12

Indonesia
(per 1000)
25
12

Malaysia
(per 1000)
12
10

28. Dari data tersebut, yang memiliki kematian paling bermasalah adalah:
A. Bali
B. Indonesia
C. Malaysia
D. Bali dan Indonesia
E. Bali, Indonesia dan Malaysia sama bermasalah
29. Jika penduduk Bali adalah 4 juta, maka jumlah kematian yang terjadi di Bali
adalah:
A. 48.000
B. 49.000
C. 50.000
D. 60.000
E. 65.000
Cermati tabel berikut dan jawablah 3 pertanyaan berikutnya!
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan

Penduduk
Standar
50.571
57.000
107.571

Angka kematian di
Bali (per 100.000)
25
12

Angka kematian di
NTT (per 100.000)
12
10

30. Angka 25 per 100.000 pada tabel di atas adalah angka:


A. Crude
B. Absolut
C. Spesifik
D. Adjusted
E. Prevalensi
31. Jika hendak dilakukan adjustment, cara yang dipilih adalah:
A. Cara langsung
B. Cara tidak langsung
C. Menghitung rate spesifik
D. Menghitung insiden spesifik
E. Cara langsung dan tidak langsung

32. Jumlah kematian yang diharapkan pada jenis kelamin laki-laki di Bali adalah:
A. 12,6
B. 13
C. 12
D. 12,7
E. 13,6
33. Kelemahan angka adjusted adalah:
A. Aktual
B. Tidak riil
C. Sulit dihitung
D. Banyak angka
E. Tidak cocok untuk membandingkan
Kasus untuk soal no. 34 - 38
Peneliti ingin mengamati pengaruh pemberian antibiotika X untuk mencegah
terjadinya infeksi nosokomial pada pasien yang menjalani operasi patah tulang.
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Amerta pada bulan Januari - Desember
2011
34. Populasi target dari penelitian diatas adalah:
A. Semua pasien patah tulang
B. Semua pasien yang dirawat di RS Amerta
C. Semua pasien yang menjalani operasi patah tulang
D. Semua pasien yang menjalani operasi di RS Amerta
E. Semua pasien yang menjalani operasi patah tulang di RS Amerta pada
Januari-Desember 2011
35. Populasi terjangkau dari penelitian diatas adalah:
A. Semua Pasien patah tulang
B. Semua Pasien yang dirawat di RS Amerta
C. Semua Pasien yang menjalani operasi patah tulang
D. Semua pasien yang menjalani operasi di RS Amerta
E. Semua pasien yang menjalani operasi patah tulang di RS Amerta pada
Januari-Desember 2011
36. Karena data pasien tersedia dalam register, maka cara pengambilan sampel
yang paling tepat untuk penelitian diatas adalah:
A. Quota Sampling
B. Cluster Sampling
C. Purposive Sampling
D. Simple random sampling
E. Multistage Random Sampling
37. Sampel yang baik adalah sampel yang representatif untuk populasi darimana
sampel tersebut diambil. Pernyataan terkait representatifitas sampel dibawah
ini benar :
A. Semakin besar sampel maka semakin representatif
B. Variasi dari populasi tidak mempengaruhi besar sampel
C. Teknik pengambilan sampel tidak mempengaruhi representatifitas
7

D. Metode simple random sampling bukan merupakan metode gold standard


E. Semakin kecil penyimpangan antara sampel dan populasi, maka sampel
makin kecil
38. Salah satu kriteria eksklusi sampel untuk penelitian diatas adalah:
A. Rawat inap di RS Amerta
B. Alergi terhadap Antibiotika X
C. Pasien dengan infeksi nosokomial
D. Pasien yang menjalani operasi patah tulang
E. Pasien yang berasal dari wilayah jangkauan RS Amerta
Kasus untuk soal no. 39 - 43
Beberapa variabel yang dikumpulkan dalam penelitian diatas meliputi, infeksi
nosokomial, antibiotika X, umur (tahun), jenis kelamin, lama rawat (hari), dan
lokasi patah tulang
39. Variabel infeksi nosokomial dalam penelitian diatas merupakan variabel:
A. Bebas
B. Antara
C. Perancu
D. Random
E. Tergantung
40. Variabel pemberian antibiotika X merupakan variabel:
A. Bebas
B. Diskrit
C. Ordinal
D. Kontinyu
E. Tergantung
41. Dilihat dari skala pengukurannya, variabel umur merupakan variabel:
A. Bebas
B. Ordinal
C. Nominal
D. Kontinyu
E. Tergantung
42. Bila data umur telah terkumpul, maka ukuran statistik yang bisa dipakai untuk
menggambarkan data adalah:
A. Rasio
B. Mean
C. Proporsi
D. Persentase
E. Prevalensi
43. Ukuran statistik yang tepat untuk menggambarkan distribusi lokasi patah
tulang adalah:
A. Mean
B. Rasio
C. Modus
D. Median
8

E. Persentase
44. Berikut ini pernyataan yang tepat untuk Statistik inferensial:
A. Merupakan deskripsi dari sampel
B. Merupakan penjabaran data sample
C. Dipergunakan untuk menyimpulkan data
D. Dipergunakan untuk menggambarkan data
E. Dipergunakan untuk menggambarkan populasi
45. Pernyataan yang bukan untuk probabilitas adalah :
A. Peluang terjadinya suatu kejadian
B. Sering dipergunakan untuk perkiraan
C. Perhitungannya mirip dengan proporsi
D. Peluang terbesar adalah ~ (tak terhingga)
E. Peluang sama dengan 1bila kejadian kita yakin 100% terjadi
46. Distribusi sampel adalah merupakan distribusi dari parameter dan yang bukan
distribusi sampel adalah:
A. Distribusi mean
B. Distribusi modus
C. Distribusi proporsi
D. Distribusi beda mean
E. Distribusi beda proporsi
47. Berikut ini pernyataan yang tepat untuk distribusi normal, dan yang bukan
distribusi normal adalah :
A. Mean sama dengan median data
B. Median sama dengan proporsi data
C. Merupakan distribusi yang simetris
D. Dipakai untuk dasar pemilihan teknik sampling
E. Luas area mean 1.96 SD adalah 95% dari total area dibawah kurva
48. Dari 100 orang sampel remaja putri di Kota Asri, didapatkan rata-rata kadar
Hb sebesar 11.5 mg/dl, dan SD=1.5 mg/dl. Bila data kadar Hb berdistribusi
normal, maka untuk estimasi kadar Hb di populasi, berapakah 95% CI dari
kadar Hb remaja putri di Kota Asri? (
A.
B.
C.
D.
E.

9.56 - 14.4 mg/dL


10.99-11.52 mg/dL
11.35-11.65 mg/dL
9.54 - 13.46 mg/dL
11.21- 11.79 mg/dL

49. Hipotesis penelitian adalah merupakan:


A. Pertanyaan penelitian
B. Kesimpulan hasil penelitian
C. Jawaban pasti dari hasil penelitian
D. Jawaban yang tidak perlu dibuktikan lagi
E. Jawaban sementara terhadap hasil penelitian

50. Peneliti ingin melihat perbedaan rata-rata tekanan darah antara laki-laki di
pedesaan dengan di perkotaan. Sebanyak masing-masing 20 orang laki-laki
diambil secara acak dari wilayah kota dan desa. Untuk menguji apakah
tekanan darah laki-laki di kota lebih tinggi daripada di desa, maka hipotesis
statistiknya adalah:
A. Ho: kota= desa
B. Ha: kota desa
C. Ha: kota< desa
D. Ha: kota= desa
E. Ho: kota desa
Kasus untuk soal no. 51 - 52
Dilakukan studi untuk mengetahui gambaran kesehatan ibu hamil di Kota X.
Salah satu data yang dikumpulkan adalah kadar hemoglobin. Peneliti ingin
membandingkan rata-rata kadar Hb dari ibu hamil pada keluarga kurang mampu
dan keluarga yang berkecukupan. Apakah dapat disimpulkan kadar Hb ibu hamil
dari keluarga yang berkecukupan (1) lebih tinggi dari keluarga tidak mampu(2)?
51. Uji statistik yang dipakai adalah:
A. Uji Chi square
B. Uji One sample t test
C. Uji One way ANOVA
D. Uji paired samples t test
E. Uji independent samples t test
52. Berikut ini adalah hasil analisa dari data pada kasus diatas:
Group Statistics

Hb

Kelompok
berkecukupan
kurang mampu

N
20
20

Mean
11.77
11.07

Std.
Deviation
.854
1.134

Std. Error
Mean
.191
.254

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances

F
Hb

Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed

1.157

Sig.
.289

t-test for Equality of Means

df

Sig. (2-tailed)

Mean
Difference

Std. Error
Difference

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper

2.221

38

.032

.705

.317

.062

1.348

2.221

35.312

.033

.705

.317

.061

1.349

Dari table ini dapat ditarik informasi dan kesimpulan bahwa pernyataan
dibawah ini benar dan yang salah adalah :
A. Rata-rata kadar Hb ibu hamil dari keluarga berkecukupan lebih tinggi dari
ibu hamil yang kurang mampu
B. Ho ditolak
C. Nilai p=0.032
D. Nilai 95% CI 0.061-1.349
10

E. Perbedaan mean dari kedua kelompok tersebut=0.705 mg/dl


Kasus untuk soal no. 53 - 55
Unit Kesling Dinas Kesehatan Kabupaten A melakukan uji cemaran E coli pada air
minum isi ulang. Menurut ketentuan air minum harus bebas E coli. Diambil 20
samples air minum dari depo air minum isi ulang. Didapatkan mean konsentrasi E
coli sebesar 4.24 cfu (coliform unit)/100 ml dan standar deviasi 1.54 cfu/100 ml.
Apakah dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini kalau air minum isi ulang bebas
E coli pada tingkat kesalahan tipe I () sebesar 0.01?
53. Hipotesis untuk penelitian pada kasus di atas adalah:
A. Ha. > 0
B. Ha. P # 0
C. Ho. # 0
D. Ho. 1 = 2
E. Ho. 1 = 2=3
54. Metode uji statistik yang tepat untuk kasus diatas dalah:
A. Chi-square
B. One sample t-test
C. One Way Anova
D. Dependence samples t-test
E. Independence samples t-test
55. Bila nilai p value dari uji statistik untuk kasus diatas adalah 0.02, maka dapat
disimpulkan
A. Air minum isi ulang bebas E coli
B. Tidak cukup bukti karena sampel kecil
C. Air minum isi ulang terkontaminasi E coli
D. Tidak ada E coli dalam air minum isi ulang
E. Konsentrasi E coli pada air minum isi ulang sama dengan nol
Di bawah ini tabel hasil analisis chi square dari beda proporsi pemberian ASI
eksklusif berdasarkan pekerjaan ibu yaitu ibu bekerja dan tidak bekerja
Chi-Square Tests

Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases

Value
.000b
.000
.000
.000

df
1
1
1
1

Asymp. Sig.
(2-sided)
.983
1.000
.983

Exact Sig.
(2-sided)

Exact Sig.
(1-sided)

1.000

.577

.983

100
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.
05.

56. Dari table hasil analisa diatas dapat disimpulkan:


11

A.
B.
C.
D.

Ho ditolak
Uji yang dipakai adalah Fisher Exact test
Ibu yang bekerja cenderung memberikan ASI secara tidak eksklusif
Tidak ada perbedaan pada pemberian ASI eksklusif pada kedua kelompok
ibu
E. Terdapat perbedaan bermakna pada pemberian ASI eksklusif pada kedua
kelompok ibu
57. Dari table diatas dapat diambil kesimpulan:
A. Ho ditolak
B. Ho diterima
C. Ada perbedaan proporsi
D. Tidak bisa diambil keputusan
E. Proporsi ASI eksklusif pada ibu bekerja lebih rendah dari ibu tidak bekerja
58. la ingin menguji adanya perbedaan proporsi pemberian ASI eksklusif antara
ibu bekerja dan ibu tidak bekerja, maka hipotesis statistiknya
A. Ho: P1=P2
B. Ho: P1#P2
C. Ha: P1>P2
D. Ha P1<P2
E. Ha: P1=P2
59. Nilai statistik yang dipakai dasar untuk menentukan keputusan diatas adalah:
A. Nilai df=1
B. Nilai X2=0.000
C. Nilai p=0.577
D. Nilai p=1.000
E. Nilai p=0.983 (Pearson X2)
60. Bila nilai OR dari data pada penelitian diatas adalah 1.4 (95% CI 0.57-5.84),
maka kesimpulan tentang perbandingan resiko pemberian ASI eksklusif
antara ibu bekerja dengan ibu tidak bekerja:
A. Ibu bekerja meningkatkan resiko tapi tidak bermakna
B. Ibu bekerja cenderung tidak memberikan ASI eksklusif
C. Pekerjaan ibu tidak mempengaruhi pemberian ASI eksklusif
D. Pekerjaan ibu meningkatkan resiko untuk tidak memberikan ASI eksklusif
E. Ibu bekerja mempunyai resiko 1.4 kali lebih tinggi daripada ibu tidak
bekerja
61. Ciri dari pada Study Cohort adalah
A. Memberi perlakuan kepada subyek penelitian.
B. Studi memerlukan waktu yang tidak terlalu lama.
C. Dapat mengukur kejadian sakit dengan Laju insidensi
D. Mengamati subyek penelitian tentang riwayat paparannya
E. Studi dimulai dengan pemilihan subyek menjadi kasus dan tidak kasus,

62. Epidemiologi, mempelajari:


12

A.
B.
C.
D.
E.

Hubungan antara sakit dan sehat


Jumlah penyakit atau masalah kesehatan di populasi tertentu.
Penyebaran penyakit yang menimbulkan epidemi di masyarakat
Terjadinya penyakit yang dapat menimbulkan epidemi di masyarakat.
Kejadian penyakit, penyebaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian itu.

63. Nilai Odds Ratio pada studi Kasus Kontrol yang dihitung melalui tabel 2x2
menunjukkan:
A. Besarnya resiko terjadinya penyakit oleh paparan dari suatu faktor resiko.
B. Adanya perbedaan dari faktor-faktor resiko dalam menimbulkan penyakit.
C. Tidak adanya hubungan antara paparan faktor resiko menimbulkan
penyakit
D. Adanya resiko terjadinya menyakit terhadap paparan faktor resiko yang
diteliti.
E. Ratio faktor resiko dengan faktor resiko yang lain dalam menimbulkan
penyakit
64. Rancangan Studi Kasus Kontol sangat populer dan banyak peneliti yang
menggunakan dalam penelitiannya oleh karena :
A. Jarang terjadi faktor penggangu yang disetarakan
B. Dapat mengukur laju insidensi penyakit yang diamati
C. Dapat meneliti penyakit dengan masa laten yang amat panjang
D. Lebih mudah untuk memilih kasus dan pembandingnya secara acak.
E. Jarang terjadi penyimpangan karena data dikumpulkan setelah sakit.
65. Peneliti memilih rancangan studi Kohort oleh karena
A. Mudah melaksanakan.
B. Tidak memerlukan biaya yang mahal
C. Jarang terjadi drop out subyek penelitian
D. Dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
E. Dapat menentukan Insiden Density kejadian suatu penyakit
66. Suatu penelitian Kasus Kontrol memberikan data pada tabel 2x2 sebagai
berikut
Terpapar
----------------Kasus :
100
Kontrol :
20

Tak terpapar
------------------50
250

Analisa data ini dengan menghitung Odds Ratio, didapat angka :


A. 10
B. 15
C. 20
D. 25
E. 30.
67. Dari 595 pasien yang mendapat transfusi darah. Setelah diobservasi selama
dua setengah tahun terjadi 75 pasien terkena Hepatitis B pada pasien yang
13

mendapat tranfusi darah. 16 pasien terkena Hepatitis B pada pasien yang


tidak mendapat tarnsfusi darah.
Jenis penelitian ini adalah :
A. Uji klinik
B. Time series
C. Studi Kohort
D. Studi Kasus Kontrol
E. Studi Cross sectional survey
68. Faktor-faktor yang paling mempengaruhi derajat kesehatan menurut Konsep
Blum adalah
A. Faktor Lingkungan dan faktor prilaku
B. Faktor lingkungan dan faktor pelayanan kesehatan
C. Faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan
D. Faktor prilaku dan faktor keturunan
E. Faktor prilaku dan faktor pelayanan kesehatan
69. Pendekatan sistem dalam manajemen yang merupakan hasil dari kegiatan
pelayanan kesehatan dalam bentuk morbiditas, mortalitas serta faktor risiko
lingkungan disebut:
A. Efek
B. In-put
C. Proses
D. Out-put
E. Out come
70. Rumusan masalah yang ingin dilihat pada epidemiologi dalam perencanaan
(planning) adalah untuk mengetahui :
A. Landasan pengambilan keputusan.
B. Kontribusi epidemiologi terhadap manajemen pelayanan kesehatan
C. Metode yang dibutuhkan adalah epidemiologi dalam perencanaan
kesehatan
D. Kebutuhan dan permintaan masyarakat akan jenis-jenis pelayanan yang
dapat diberikan
E. Memantau pola penyakit dimasyarakat yang mencerminkan kebutuhan
dan permintaan masyarakat.
71. Epidemiologi mempunyai peranan yang penting dalam proses pengambilan
keputusan karena
A. Tersedianya dokumen sebagai penguat data.
B. Informasi epidemiologi sebagai bukti yang berperanan dalam pengambilan
keputusan
C. Berpikirlah general atau makro untuk mendapat gambaran yang jelas
terhadap permasalahan
D. Epidemiologi dalam tatanan mengantur kebijakan untuk melakukan suatu
proses perencanaan.
E. Informasi epidemiologi yang dapat dipakai maupun oleh pihak lain yang
mem-butuhkannya.
72. Severity adalah indikator menyusun prioritas masalah yang sering
dipergunakan. Indikator ini menunjukkan :
14

A.
B.
C.
D.

Menunjukkan ada tidaknya dana


Kenaikan angka penyakit dalam periode waktu tertentu
Sejauh mana masalah tersebut menjadi kegusaran di masyarakat.
Suatu masyarakat yang terkena masalah, semakin besar maka semakin
harus diprioritaskan.
E. Berat ringannya masalah yang dihadapi, serta seberapa jauh akibat yang
ditimbulkan oleh masalah tersebut.
73. Usaha untuk mengetahui/mencari/mendeteksi suatu penyakit yang tampak
gejala dalam suatu masyarakat melalui suatu test disebut:
A. Curatif
B. Promotif
C. Preventif
D. Screening
E. Screening dan Curatif
74. Tindakan kepastian menentukan suatu penyakit di dalam masyarakat
dilakukan dengan cara:
A. Screening
B. Sensitivitas
C. Spesivisitas
D. Diagnosis klinik
E. Diagnose klinik dan Screening
75. Kemampuan dari tes penyaringan untuk memisahkan mereka yang betulbetul menderita dengan yang betul-betul sehat untuk menempatkan individu
pada keadaan yang sebenarnya disebut:
A. Validitas
B. Reliabilitas
C. Sensitivitas
D. Spesivisitas
E. Validitas dan Reliabilitas
76. Kemampuan tes yang benar-benar menempatkan mereka pada kelompok
yang menderita adalah:
A. Validitas
B. Reliability
C. Sensitivitas
D. Spesivisitas
E. Validitas dan Reliability
77. Untuk validitas suatu penyaringan ditentukan beberapa perhitungan. Mereka
yang pada tes penyaringan dinyatakan sehat tetapi oleh diagnosis klinik
dinyatakan menderita merupakan validitas yang:
A. Positif palsu
B. Negatif palsu
C. Positif sebenarnya
D. Negatif sebenarnya
E. Negatif atau Positif palsu

15

78. Kemampuan suatu tes memberikan suatu hasil yang sama/konsisten bila
diterapkan lebih dari satu kali sasaran dan pada kondisi yang sama disebut:
A. Validitas
B. Reliabilitas
C. Sensitivitas
D. Spesivisitas
E. Positive accuracy
79. Dalam hal reliabilitas, ada dua faktor yang perlu mendapatkan perhatian
untuk mendapatkan hasil yang optimal, antara lain:
A. Sensitivitas dan spesivisitas
B. Validitas negatif palsu dan positif palsu
C. Positive accuracy dan negative accuracy
D. Penyaringan seri dan penyaringan paralel
E. Variasi screening dan kesalahan/perbedaan pengamatan
80. Untuk meningkatkan nilai reliabilitas, dapat dilakukan beberapa usaha untuk
mengurangi variabilitas pemeriksa dapat berupa :
A. Pemeriksa tidak perlu dilatih
B. Standarisasi reagen dan alat ukur
C. Pemeriksaan dilakukan dengan sederhana
D. Penentuan kriteria tidak perlu dengan jelas
E. Tidak memerlukan penjelasan kepada orang yang diperiksa
Kasus untuk soal no. 81 - 90
Di Kecamatan Suka Maju pendidikan masyarakat sebagaian besar tamat Sekolah
Dasar : 4. 025 orang, SMP : 897 orang dan SMA : 333 orang. Sebagian besar
Kepala Rumah Tangga bekerja diluar wilayah.
Pada bulan Januari 2011 terjadi hujan lebat selama 3 hari berturut-turut tanpa henti
sehingga terjadi banjir oleh karena drainage tidak memadai dan beberapa minggu
kemudian terjadi wabah Demam Berdarah dengan 3 orang meninggal, 1 anak
balita dan 2 orang dewasa serta 10 orang dirawat di rumah sakit.
81. Dari kasus diatas yang menjadi
Berdarah adalah :
A. Guru sekolah
B. Kepala keluarga
C. Petugas kesehatan
D. Tokoh masyarakat
E. Ibu Rumah Tangga

sasaran primer pencegahan Demam

82. Faktor yang bisa menghalangi antara pengetahuan dan perilaku masyarakat
pada kasus diatas adalah :
A.
Faktor Internal
B.
Faktor Kesulitan
C.
Faktor Eksternal
D.
Faktor Masyarakat
E.
Faktor Kemudahan

16

83. Perumusan tujuan perilaku awal dari kasus tersebut diatas adalah dengan
jalan :
A. Orientasi
B. Advocacy
C. Rapat-rapat
D. Pemantauan dan penilaian
E. Identifikasi cara PSN sesuai kondisi setempat
84. Merumuskan tujuan perilaku awal sebaiknya dengan pernyataan :
A.
Mengerti
B.
Memahami
C.
Merasakan
D.
Mengetahui
E.
Mempraktekkan
85. Berdasarkan Health Belief Model ( Model Kepercayaan Kesehatan ), yang
termasuk keparahan dalam kasus diatas adalah :
A.
Penyakit melalui gigitan nyamuk bisa membawa maut
B.
Saya punya resiko terhadap penyakit melalui gigitan nyamuk
C.
Dengan PSN akan melindungi keluarga dari penyakit Demam berdarah
D.
Dengan 3 M Plus akan melindungi anak dan keluarga dari penyakit
DBD
E.
Hanya dengan mengosongkan, menyikat, membilas, mengisi bak
mandi atau menggunakan abate jauh lebih murah dari pada berobat
86. Prinsip Pemberdayaan masyarakat adalah
A.
Menempatkan setiap anggota masyarakat sebagai obyek bukan
subyek kegiatan.
B.
Melaksanakan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
secara
menyeluruh dan merata
C.
Pemerintah memberi bantuan kepada setiap program pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan
D.
Menerapkan semangat perjuangan agar mudah mendapatkan dana
pemerintah untuk penanggulangan DBD diatas
E.
Disesuaikan dengan norma, tata nilai, adat istiadat, sosial budaya
serta kepercayaan masyarakat setempat
87. Tujuan dari pada pemberdayaan masarakat adalah
A.
Miminal : mampu membantu keluarga yang mengalami cedera dalam
kecelakaan
B.
Optimal : mampu menggugah pemerintah untuk mendapatkan dana
yang optimal
C.
Miminal : mampu mengatasi penyakit yang dideritanya dalam
kehidupan sehari-hari
D.
Miminal : mampu menerapkan prinsip-prinsip kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari
E.
Optimal : mampu mengatasi penyakit-penyakit yang diderita tetangga
dan lengkungannya

17

88. Bentuk pokok pemberdayaan perseorangan antara lain :


A. Banjar Adat
B. Sebagai donatur
C. Kelompok Pesantian
D. Konsil Kesehatan Kecamatan
E. Lembaga Swadaya Masyarakat
89. Langkah pokok pemberdayaan ( Pendekatan Internal )
A. Membangun Komitment petugas kesehatan
B. Membangun komitment Guru-guru sekolah
C. Membangun komitment pemuka masyarakat
D. Membangun komitment Tokoh Agama ( TOGA )
E. Membangun komitmen ibu-ibu PKK dalam mendukung program DBD
90. Survei Mawas Diri (community self survey)
A. Mengumpul, mengolah dan menyajikan data yang dilaksanakan
masyarakat bersama Camat.
B. Mengumpul, mengolah dan menyajikan data yang dilaksanakan petugas
desa dan petugas kesehatan.
C. Mengumpul, mengolah dan menyajikan data yang dilaksanakan Lembaga
Swadaya Masyarakat.
D. Mengumpul, mengolah dan menyajikan data yang dilaksanakan
masyarakat bersama kader kesehatan.
E. Mengumpul, mengolah dan menyajikan data yang dilaksanakan petugas
kesehatan bersama-sama organisasi profesi
91. Seorang ibu berusia 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan mengalami
demam selama 3 hari. Hasil pemeriksaan menunjukkan suhu badannya 38,5 0
C, denyut nadi 80 kali/menit, frekuensi pernafasan 30 kali/menit. Oleh karena
itu, dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil diagnosis yaitu tifoid.
Dokter ingin mengetahui faktor determinan apa yang menyebabkan penyakit
ini. Salah satu jawaban yang benar adalah .......
A. Gaya hidup
B. Imunitas
C. Lingkungan sosial
D. Pelayanan kesehatan
E. Psikobiologi
92. Penyebaran penyakit dengan perantara hewan peliharaan adalah ...
A. Campak
B. Diare
C. Leptospirosis
D. Pneumonia
E. Toksoplasmosis
93. Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A adalah .....
A. Rabun dekat
B. Rabun jauh
C. Rabun malam
D. Rabun pagi
18

E. Rabun senja
94. Dosis pemberian vitamin A untuk balita 1 5 tahun adalah ......
A. 50.000 SI
B. 100.000 SI
C. 150.000 SI
D. 200.000 SI
E. 250.000 SI
95. Jaminan kesehatan dalam bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dengan sistem Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKM)
menjanjikan banyak manfaat. Salah satu manfaatnya adalah .....
A. Biaya kesehatan paling murah
B. Biaya kesehatan menjadi tida ada/gratis
C. Biaya pelayanan jadi seimbang dengan keadaan ekonomi masyarakat
D. Terpenuhinya semua pelayanan kesehatan
E. Terbebas dari kesulitan biaya pelayanan
96. Salah satu tugas puskesmas adalah mengembangkan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Salah satu tujuan pembanguanan kesehatan
oleh puskesmas adalah:
A. Mengadakan pengobatan murah
B. Mengadakan saranan kesehata
C. Menurunkan angka kematian
D. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
E. Meningkatkan program cakupan puskesmas
97. Dalam data vital statistic yang dibuat oleh dokter puskesmas, terdapat data
sex ratio at birth 105%. Apakah artinya
A. Penduduk wanita lebih banyak daripada pria
B. Penduduk bayi perempuan 5% lebih banyak daripada bayi laki-laki
C. Penduduk bayi laki-laki lebih banyak 5% daripada bayi perempuan
D. Penduduk pria lebih banyak dari pada wanita
E. Penduduk bayi perempuan lebih banyak 5% daripada bayi laki-laki
98. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit
serta determinan-deteminan yang mempengaruhi penyakit tersebut. Dalam
batasan tersebut mencakup elemen :
A. Agama
B. Budaya
C. Individu
D. Jenis kelamin
E. Populasi

19

99. Dalam rencana kegiatan imunisasi polio, dokter puskesmas berperan sebagai
koordinator di wilayah kerjanya. Pimpinan puskesmas dan stafnya bekerja
keras agar sasaran dapat terapai, namun ada beberapa hambatan karena
dalam pelaksanaannya ada beberapa posyandu yang tidak memenuhi target
karena kekurangan vaksin polio. Dari unsur pokok/fungsi manajemen, unsur
manakah yang kurang dilakukan oleh dokter puskesmas sebagai koordinator
sebelum pelaksanaan imunisasi ?
A. Actuating
B. Badgeting
C. Controlling
D. Organizing
E. Planning
100. Dari data di puskesmas, hasil dari cakupan kesehatan ibu dan anak (KIA),
didapatkan angka kelahiran kasar (crude birth rate, CBR) sebesar 6,67 untuk
Jawa Barat. Angka CBR ini dapat dipahami sebagai pedoman, tetapi masih
mempunyai banyak kelemahannya. Sebutkan salah satu kelemahan CBR dari
pernyataan dibawah ini.
A. Dalam menghitungnya penduduk wanita dipisahkan dengan laki-laki
B. Dalam menghitungnya wanita dan anak-anak tidak diperhitungkan
C. Dalam menghitungnya wanita berusia di atas 60 tahun tidak dihitung
D. Dalam menghitungnya tidak memisahkan antara penduduk laki-laki dan
wanita
E. Terlalu sulit mencari datanya

Selamat bekerja, Semoga


Sukses

20

Anda mungkin juga menyukai