Anda di halaman 1dari 2

Apa itu SBAR?

Teknik komunikasi yang digunakan dalam keperawatan untuk memberikan informasi yang
relevan, jelas, cepat dan efektif baik kepada pasien, maupun tim kesehatan lainnya.
Situation (Situasi): Mendeskripsikan secara singkat terkait suatu masalah atau situasi yang
sedang dihadapi. Hal penting yang perlu dipertimbangkan meliputi Identifikasi pasien (nama,
nomor kamar, unit), keadaan pasien, serta tingkat keparahan pasien.
Background (Latar Belakang): Informasi yang relevan terkait pasien seperti tanggal dan waktu
masuk, diagnosa pasien serta hasil laboratorium.
Assessment (Pengkajian): hasil pengkajian yang didapatkan dari pasien serta masalah yang
mungkin sedang dihadapi oleh pasien (Ringkasan diagnose berdasarkan situasi dan latar
belakang)
Recommendation (Rekomendasi): memberikan rekomendasi kepada tenaga kesehatan lain
mengenai perawatan berkelanjutan pasien

Apa manfaat yang didapatkan melalui penerapan teknik SBAR?


1. Sebagai kerangka kerja untuk mengkomunikasikan secara detail penting terkait pasien
dengan cepat dan efisien
2. Tenaga kesehatan lain dapat menerima informasi terkait pasien secara relevan dan
terstruktur

Kapan SBAR digunakan dalam Keperawatan?


Dapat digunakan pada semua situasi dalam keperawatan
1. Ketika menerima pasien baru
2. Ketika melakukan transfer perawatan ke tim perawatan lain
3. Ketika pasien berada dalam kondisi kritis

Tips ketika menggunakan SBAR


1. Mengatur penyampaian ide dengan hanya mengumpulkan informasi penting terkait
pasien
2. Memberikan informasi terkait pasien dengan jelas dan ringkas
3. Bekerja sama dalam membuat intervensi keperawatan yang akan dilakukan kepada pasien
4. Memberikan penjelasan tambahan ketika ada yang meminta informasi tambahan terkait
pasien
Contoh Kasus Penerapan SBAR:
Perawat saat pergantian shift memberikan laporan terkait pasien kepada perawat shift berikutnya.
Ny.H usia 53 tahun yang dibawa ke IGD dikarenakan kecelakaan mobil. Setelah dilakukan
pengkajian terdapat goresan kecil dan memar. Perawat melakukan pengkajian lebih lanjut untuk
kemungkinan adanya cedera kepala. Namun setelah dilakukan observasi selama beberapa jam,
perawat memutuskan akan memulangkan Ny.H karena tidak ada tanda – tanda cedera kepala
yang membahayakan setelah diberikan perawatan.
Berikut adalah bagaimana perawat dapat menggunakan teknik SBAR untuk komunikasi terkait
kebutuhan Ny.H:
Situation (Situasi): “Ny.H dirawat di rumah sakit pukul 9 pagi ini karena khawatir menderita
cedera kepala akibat kecelakaan. Selain hal tersebut tidak ada cedera serius.”
Background (Latar belakang): "Ny.H tampak cemas sejak masuk pagi ini setelah mengalami
kecelakaan, ditemukan beberapa luka goresan kecil dan memar.”
Assessment (Pengkajian): "Saya baru saja mengkaji Ny.H dan tidak ditemukan tanda gejala
cedera kepala. Pasien tampak stabil dan siap untuk dipulangkan."
Recommendation (Rekomendasi): "Saya menyarankan agar kita terus memantaunya selama 30
menit tambahan dan kemudian meresepkan obat pereda nyeri sebelum pulang."

Anda mungkin juga menyukai