Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS

OLEH
ATTINA RIGIL WILANTI
NIM 1903017

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS KARYA HUSADA
SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan Indonesia,

pemerintah telah mengembangkan sistem informasi kesehatan berjenjang

melalui Kementerian Kesehatan. Puskesmas sebagai pionir dalam

melaksanakan pembangunan kesehatan masyarakat ketika menjalankan

programnya membutuhkan manajemen yang efektif, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program yang sedang berjalan.

Informasi diperlukan untuk pengelolaan yang efektif dan efisien, dan

ketersediaan informasi di Puskesmas dihasilkan oleh sistem informasi

manajemen berbasis layanan Pukesmas(Usada & Prabawa, 2021)

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi

Kesehatan (SIK) yang menjelaskan bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan pada semua

tingkat pemerintahan secara sistematis dan terpadu untuk membantu

manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di

semua tingkat pemerintah secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung

manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat(Putra et al., 2020)


Salah satu manajemen puskesmas adalah penerapan Sistem Informasi

Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Aplikasi SIMPUS yang fungsi utamanya

mengelola data pasien mulai dari pendaftaran, registrasi, pemeriksaan dan

pengobatan pasien. Data yang telah dimasukkan akan disimpan dalam sebuah

database dan kemudian nantinya akan disortir menurut parameter kebutuhan

laporan, seperti laporan kunjungan harian, metode pembayaran, jenis penyakit

dan laporan lain yang diperlukan untuk manajemen Puskesmas. Keunggulan

SIMPUS adalah dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan,

pembakuan prosedur dan standar pelayanan, serta memperoleh data dan

informasi yang akurat(Rewah et al., 2020)

Latar belakang dari penerapan sistem informasi kesehatan puskesmas

adalah belum adanya kevalidan data mengenai orang sakit, penyakit, ibu

hamil serta data lainnya dalam wilayah suatu puskesmas, memperbaiki

pengumpulan data di Puskesmas, guna untuk pembuatan laporan ke Dinas

Kesehatan Kabupaten, serta diperlukan informasi yang tepat, akurat dan up to

date berkenaan dengan data orang sakit, ketersediaan obat, jumlah ibu hamil,

masalah imunisasi serta data kesehatan lainnya(Trimawartinah, 2019). Dari

penjelasan di atas penulis ingin mengetahui terkait Sistem Informasi

Kesehatan Puskesmas yang meliputi definisi, tujuan, alur serta

pengaplikasiannya dalam praktik pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas?

2. Apa tujuan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas?


3. Bagaimana alur data Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas?

4. Bagaimana pengaplikasian Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

dalam praktik pelayanan kesehatan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

2. Mengetahui tujuan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

3. Mengetahui alur data Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

4. Mengetahui pengaplikasian Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

dalam praktik pelayanan Kesehatan.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi

1. Pengertian Sistem Informasi

Pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya

yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Agus Mulyanto

(2009:29) mengutipkan beberapa pendapat dari para ahli, diantaranya:

1) Menurut James Alter, sistem informasi adalah “kombinasi terorganisir

dari prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi untuk

mencapai tujuan organisasi”.

2) Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah "kumpulan

perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah

data menjadi informasi yang berguna".

3) Menurut Gelinas, Oram, Wiggins, sistem informasi adalah "sistem

buatan yang terdiri dari satu set komponen pasif berbasis komputer,

biasanya dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola

data dan memberikan informasi keluaran kepada pengguna."

4) Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah

"sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis,

dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu."

5) Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “organisasi yang

mengoordinasikan sumber daya (komputer manusia) untuk mengubah


masukan (input) menjadi keluaran (informasi) untuk mencapai tujuan-

tujuan perusahaan.”

Dari berbagai definisi para ahli yang disebutkan di atas, sistem

informasi adalah kumpulan komponen sistem, perangkat lunak, perangkat

keras, dan brainware yang memproses informasi dengan output yang

berguna untuk mencapai tujuan tertentu suatu organisasi atau

perusahaan(Hawadah, 2021)

2. Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009:31) dalam bukunya yang berjudul

Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi menyatakan bahwa “Sistem

informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen

sistem informasi.” Kelima sumber daya tersebut adalah human, hardware,

software, data, dan network. Kelima komponen tersebut mempunyai

peranan yang sangat penting dalam berjalannya suatu sistem informasi.

Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup

kelima komponen tersebut. Berikut merupakan penjelasan komponen dari

sistem informasi:

1) Sumber Daya Manusia (Human Resource). "Manusia memainkan

peran yang sangat penting dalam sistem informasi. Manusia

diperlukan untuk menjalankan system informasi. SDM dapat dibagi

menjadi dua kelompok: pengguna akhir dan ahli sistem informasi.

Pengguna akhir merupakan manusia yang memakai informasi yang


didapat dari sistem informasi. Orang yang ahli dalam sistem informasi

adalah mereka yang bertanggung jawab untuk pengembangan dan

pengoperasian sistem informasi.

2) Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware Resource). “Sumber daya

perangkat keras atau hardware adalah semua perangkat yang

digunakan dalam proses pengolahan informasi. Sumber daya ini tidak

terbatas pada computer saja, tetapi semua media data seperti kertas,

disk magnetic, dan optik."

3) Sumber Daya Perangkat Lunak (Software Resource). “Sumber daya

perangkat lunak adalah seperangkat perintah yang digunakan untuk

mengoloah informasi. Sumber daya tersebut tidak hanya dalam bentuk

program, tetapi juga dalam bentuk prosedur.”

4) Sumber Daya Data (Data Resource). “Sumber daya data tidak hanya

menjadi input atau bahan baku input sistem informasi, tetapi juga

menjadi dasar pembentukan sumber daya organisasi.”

5) Sumber Daya Jaringan (Network Resource). “Sumber daya jaringan

adalah media komunikasi dan perangkat lain yang menghubungkan

komputer untuk melakukan proses komunikasi dan dikendalikan

melalui perangkat lunak komunikasi. Sumber daya tersebut antara lain

berupa satelit, kabel, dan modem, perangkat lunak pengontrol dan

jaringan serta dapat berupa media komunikasi seperti dukungan

jaringan lain seperti prosesor."(Thenu et al., 2016)


B. Puskesmas

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan

untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,

preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,

pemerintah daerah dan/atau masyarakat.Upaya Kesehatan Masyarakat yang

selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan

masyarakat.Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP

adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan

yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,

pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan.(Chotimah, 2022)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75

Tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat

pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya.Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas


kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem(Adhitya, 2020)

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 43

Tahun 2014 pasal 43, Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem

informasi Puskesmas baik diselenggarakan secara eletronik atau non

elektronik.Sistem informasi Puskesmas paling sedikit mencakup:

a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;

b. survei lapangan;

c. laporan lintas sektor terkait;

d. laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya

C. Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

1. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

Menurut Permenkes No. 31, 2019, Sistem Informasi Puskesmas

didefinisikan sebagai suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk

membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan

manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya. Definisi lain

dari Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas adalah program sistem

informasi kesehatan daerah yang memberikan informasi tentang segala

keadaan kesehatan masyarakat di tingkat Puskesmas(Wibisono &

Munawaroh, 2012)

Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas adalah program aplikasi

komputer yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan puskesmas


dalam hal data dan informasi. Contoh register pasien, register penyakit,

laporan kunjungan, laporan penyakit, laporan obat(Chotimah, 2022)

2. Latar belakang penggunaan sistem informasi kesehatan puskesmas

1) Belum validnya data kesehatan yang seharusnya dimiliki

puskesmas, seperti: data-data pasien, jenis penyakit, jumlah PUS

(Pasangan Usia Subur), jumlah kelahiran, dan yang lainnya.

2) SP2TP menuju Dinas Kesehatan Kota dapat disempurnakan sebab

data dari Puskesmas yang lengkap.

3) Diperlukannya Informasi kesehatan yang tepat, akurat dan tepat

waktu atau realtime berkenaan dengan data pasien, persediaan

obat, jumlah pasangan usia subur, imunisasi dll., demi suksesnya

otonomi daerah(Trimawartinah, 2019)

3. Maksud dan tujuan dibentuk sistem informasi kesehatan puskesmas

Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas di kembangkan dengan

pertimbangan-pertimbangan dalam kondisi yang secara umum banyak di

lakukan dan di jumpai di puskesmas. Maksud dan tujuan mengapa

SIMPUS di buat menurut Sutanto 2009 antara lain:

1) Mengumpulkan informasi dari tiap Puskesmas yaitu data pasien, jenis

penyakit, Pasangan Usia Subur, ibu hamil, persediaan obat, masalah

kesehatan masyarakat, promosi layanan kesehatan, imunisasi dan lain

sebagainya.
2) Memperoleh informasi terkini tentang kondisi kesehatan di suatu

puskesmas seperti jumlah pasien, keadaan kesehatan, jenis pelayanan

sampai persediaan obat sehingga dapat di gunakan sebagai data awal

dalam pengambilan keputusan.

3) Melancarkan proses administrasi dan manajemen pengelolaan di

puskesmas dalam penyusunan laporan tentang kondisi kesehatan di

masing-masing puskesmas.

4) Mempermudah pekerjaan petugas yang ada di puskesmas dalam

membuat laporan harian, bulanan dan tahunan

4. Tujuan sistem informasi kesehatan Puskesmas

1) Memudahkan puskesmas dalam pengelolaan data dan informasi

dengan input seminim mungkin dan output semaksimal mungkin.

2) Meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan

berdaya- guna, melalui pemanfaatan secara optimal data Sistem

Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

3) Sebagai dasar penyusunan PTP

4) Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok

Puskesmas

5) Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program

di puskesmas

6) Sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota

7) Sumber informasi bagi lintas- sektoral terkait (Astrini et al., 2019)

5. Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas


1) Input meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana, Dana dan

Metode

2) Proses meliputi Manajemen data (Data entry, validitas data,

rekapitulasi data, analisis data, Interpretasi data, Penyajian data serta

Distribusi data).

3) Output mencakup Informasi yang digunakan untuk:

a. Mendukung manajemen Puskesmas

b. Mendukung manajemen program dalam perencanaan,

monitoring dan evaluasi program (6 program pokok serta

program pengembangan)

c. Dasar pengambilan keputusan

d. Masukan bagi dinas lain atau sektor lain yang membutuhkan

6. Proses Pengelolaan Data


7. Alur Data Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

8. Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

1) Sumber Informasi

Terdiri atas komponen pencatatan dan komponen pelaporan.

a. Kartu individu, seperti kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu TB

b. Register, seperti register kunjungan, register KIA, register

filariasis, register posyandu yaitu :


a) Laporan kejadian luar biasa dan laporan bulanan sentinel

b) Rekam kesehatan keluarga (RKK/family folder) yang

diberikan khusus untuk keluarga berisiko, antara lain: Salah

seorang anggotanya menderita TBC paru , Salah seorang

anggotanya menderita kusta, Salah seorang anggotanya

mempunyai risiko tinggi seperti ibu hamil, neonatus risiko

tinggi (BBLR), balita kurang energi kronis (KEK), Salah satu

anggotanya menderita gangguan jiwa(Susanto & Rahmah,

2016)

2) Mekanisme

a. Data diolah, disajikan, (seperti program ISPA, malaria, imunisasi,

kesehatan lingkungan, KIA, gizi, perkesmas, dsb).

b. Pengolahan, analisis, interpretasi, dan penyajian dilakukan oleh

para penanggung jawab kegiatan di puskesmas.

c. Informasi yang diperoleh laporan rutin puskesmas bersifat :

a) Kualitatif : meningkat, menurun, atau tidak ada perubahan

b) Kuantitatif : bentuk angka seperti jumlah dan presentase

3) Pemanfaatan

a. Menunjang proses manajemen di tingkat puskesmas sebagai

bahan untuk penyusunan rencana tahunan puskesmas,

penyusunan rencana kerja operasional puskesmas, bahan

pemantauan evaluasi dan pembinaan


b. Membantu Dinas Kesehatan dalam penyusunan perencanaan

tahunan, penilaian kinerja puskesmas berdasarkan beban kerja,

dan pencapaian hasil kegiatan puskesmas

c. Sebagai bahan untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan program untuk menentukan prioritas masalah dan

upaya pemecahan serta tindak lanjutnya

d. Membantu kelancaran perencanaan, penggerakan pelaksanaan,

dan pengawasan, pengendalian, dan penilaian

9. Manajemen data dan penggunaan informasi di Puskesmas

10. Sistem Informasi Puskesmas


11. Keunggulan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas
Adapun keunggulan komparatif dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas sebagai berikut:

1) Program didesain Under Windows sehingga lebih mudah dalam


operasional dan menarik dalam laporan - laporan yang dihasilkan.
2) Dengan data-data yang up to date akan dapat dibuat analisa-analisa
yang mendukung kebijakan Pemda.
3) Pelayanan terintegrasi dari bagian Pendaftaran hingga bagian Obat,
sehingga meminimalisasi pemakaian kertas.
4) Pengelolaan database yang dapat diakses bersama (terbentuk Bank
Data Kesehatan Daerah).
5) Dapat menampilkan sekaligus mencetak per-kategori yang
dikehendaki ataupun rekapkeseluruhan berkenaan dengan masalah
kesehatan
6) Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas dapat bekerja secara multi
user maupun stand alone(Nilawati, 2022)
12. Fitur – fitur Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas
Tampilan login Sistem Informasi Puskesmas

Tampilan Input Data Pendaftaran

Tampilan Input Rekam Medis


Tampilan Input Rujukan

Tampilan Laporan Pasien


Tampilan Laporan Rujukan

Tampilan Laporan Rekam Medis


BAB 3

PENUTUP

A. Simpulan
Dari pemaparan materi di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem informasi kesehatan puskesmas bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat melalui sistem informasi yang terintegrasi
di semua unit pelayanan puskesmas sehingga dapat meningkatkan
kecepatan proses pada pelayanan, mempermudah akses data sehingga
menjadi lebih baik.
2. Informasi dapat disajikan secara cepat, tepat, dan dapat dipercaya
sehingga informasi tersebut puskesmas dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan, baik untuk manajemen pasien, unit dan sistem
kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan
kepada masyarakat.

B. Saran
1. Bagi Pembaca
Diharapkan informasi ini dapat meningkatkan pengetahuan terkait sistem

informasi kesehatan puskesmas.

2. Bagi Puskesmas

Diharapkan puskesmas dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

dengan adanya sistem informasi kesehatan puskesmas

3. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan dan pembelajaran terkait sistem

informasi kesehatan puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Adhitya, B. R. D. S. R. E. (2020). Perancangan Sistem Informasi Puskesmas Berbasis


Web. Jurnal IKRA-ITH Informatika, 4(103), 12–19.

Astrini, S., Ahri, R. A., & Samsualam, S. (2019). Implementasi Sistem Informasi
Kesehatan (Sik) Puskesmas Di Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 14(1), 91–97.
https://doi.org/10.35892/jikd.v14i1.105

Aulia, Nadia Rizqi. (2017). Upaya Peningkatan Pemanfaatan Sistem Informasi


Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Untuk Pelayanan Pendaftaran Pasien Di
Puskesmas Mulyorejo Surabaya. The Indonesian Journal of Public Health,
12(02). 246

Chotimah, S. N. (2022). Implementasi sistem informasi kesehatan di fasilitas


pelayanan kesehatan Indonesia : literature review. Jurnal Rekam Medis Dan
Manajemen Informasi Kesehatan, 2(1), 8–13.

Hawadah, S. (2021). Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus)


Dalam Meningkatkan Mutu Layanan Kesehatan Di Puskesmas Jemursari. Kes
Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Nilawati, N. P. I. (2022). Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota Di


Puskesmas II Denpasar Barat Menggunakan Metode HOT FIT. Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 10(2), 112.
https://doi.org/10.33560/jmiki.v10i2.368

Permenkes No. 31, 2019. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi Puskesmas. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 999, 1–288.

Putra, D. M., Yasli, D. Z., Oktamianiza, Leonard, D., & Yulia, Y. (2020). Penerapan
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIM-PUS) Pada Unit Rekam Medis
Dan Informasi Kesehatan Di Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal
Abdimas Saintika, 2(August 2019), 67–72. https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Rewah, D. R., Sambiran, S., & Pangemanan, F. (2020). Efektivitas Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Kita Manado (Studi Puskesmas
Bahu). EKSEKUTIF Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan, 2(5), 1–10.

Susanto, D. H., & Rahmah, S. H. (2016). Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan


Pada Puskesmas Cempaka Mulia Barat Berbasis Web. Jurnal Penelitian Dosen
FIKOM (UNDA), 5(2), 1–4.
http://jurnal.unda.ac.id/index.php/Jpdf/article/view/53
Thenu, V. J., Sediyono, E., & Purnami, C. T. (2016). Evaluasi Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas Guna Mendukung Penerapan Sikda Generik
Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten Purworejo. Jurnal Manajemen
Kesehatan Indonesia, 4(2), 129–138.
https://doi.org/10.14710/jmki.4.2.2016.129-138

Trimawartinah. (2019). Sistem Informasi Puskesmas. Public Health, 1–21.

Usada, N. K., & Prabawa, A. (2021). Analisis Manajemen Pengelolaan Data Sistem
Informasi Puskesmas di Tingkat Dinas Kesehatan di Kabupaten Bondowoso.
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 2(1), 16.
https://doi.org/10.51181/bikfokes.v2i1.5329

Wibisono, S., & Munawaroh, S. (2012). Sistem Informasi Manajemen Puskesmas


(Simpuskesmas) berbasis Cloud Computing. Jurnal Teknologi Informasi
DINAMIK, 17(2), 141–146.
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/1661

Anda mungkin juga menyukai