TUBERKULOSIS ( OAT )
No.Dokumen : 067 /SOP/204/I/2023
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : ( Tanggal Berlaku )
Halaman :1/4
Tanda Tangan :
PUSKESMAS dr. F.Ferry Susanto
WIRADESA NIP. 19780214 200701 1 006
4/4
4.5.Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 5 Tahun 2018
tentang Penanggulangan Tuberkulosis
4.6.Panduan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019 tentang
Penerapan Jejaring layanan Tuberkulosis di Fasilitas Kesehatan
Pemerintah dan Swasta Berbasis Kabupaten atau Kota
5. Langkah – langkah 5.1. Perencanaan
5.1.1 Petugas Farmasi menghitung rencana kebutuhan Obat Anti
Tuberkulosis selama 1 tahun berdasarkan jumlah pasien aktif
5.1.2 Petugas Farmasi meminta persetujuan kepada Kepala
Puskesmas
5.1.4 Petugas Farmasi mengirim perencanaan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten melalui Instalasi Farmasi
5.2. Permintaan
5.2.1 Petugas Farmasi menghitung kebutuhan Obat Anti Tuberkulosis
untuk 3 bulan mendatang sesuai dengan jumlah pasien
5.2.2 Petugas Farmasi mengajukan permintaan kebutuhan Obat Anti
Tuberkulosis melalui aplikasi SITB
5.2.3 Petugas Farmasi membuat Surat Permintaan Perbelkes Program
TB
5.2.4 Petugas mengambil Obat Anti Tuberkulosis ke Instalasi Farmasi
5.3. Penerimaan
5.3.1 Petugas Farmasi menerima Obat Anti Tuberkulosis sesuai
jumlah yang di ajukan
5.3.2 Petugas Farmasi mengecek jumlah dan kondisi Obat Anti
Tuberkulosis sesuai surat bukti barang keluar
5.3.3 Petugas Farmasi menandatangani berita acara serah terima Obat
Anti Tuberkulosis
5.4. Penyimpanan
5.4.1 Petugas Farmasi menyimpan Obat Anti Tuberkulosis kedalam
Gudang
5.4.2 Petugas Farmasi mencatat penerimaan Obat Anti Tuberkulosis
2/4
kedalam kartu stok
34
/3 // 44
5.4.3 Petugas mengendalikan pengeluaran Obat Anti Tuberkulosis
mengikuti sistem FIFO dan FEFO
5.5. Pemakaian
5.5.1 Petugas Farmasi mengeluarkan Obat Anti Tuberkulosis sesuai
jumlah kebutuhan
5.5.2 Petugas Farmasi mencatat pengeluaran Obat Anti Tuberkulosis
di kartu stok
5.5.3 Petugas Farmasi memastikan Obat Anti Tuberkulosis dalam
kondisi baik
5.6. Pelayanan Pasien yang mendapat Obat anti Tuberkulosis
5.6.1 Pasien Tuberkulosis Sensitif Obat
5.6.1.1 Petugas Farmasi menyerahkan Obat Anti Tuberkulosis
pada programer TBC
5.6.1.2 Petugas programer TBC menyiapkan Obat Anti
Tuberkulosis sesuai kebutuhan pasien
5.6.1.3 Petugas programer TBC menulis tanggal pasien harus
kembali pada kartu kontrol pasien
5.6.1.4 Petugas programer TBC menyerahkan Obat Anti
Tuberkulosis pada pasien
5.6.1.5 Petugas programer TBC memberikan konseling terkait
penyakit dan obat tuberkulosis pada pasien
5.6.2 Pasien Tuberkulosis Multi Drug Resisten (MDR)
5.6.2.1 Petugas Farmasi menyiapkan Obat Anti Tuberkulosis
untuk pasien sesuai kebutuhan
5.6.2.2 Petugas Farmasi menyiapkan obat dengan sistem UDD
(Unit Dose Dispensing)
5.6.2.3 Petugas Farmasi menyiapkan obat dengan sistem UDD
untuk kebutuhan satu minggu
5.6.2.4 Petugas farmasi menyerahkan obat pada programer TBC
5.6.2.5 Programer TBC memberikan obat pada pasien
5.6.2.6 Petugas Farmasi memberikan konseling pada pasien jika
diperlukan
34
/3 // 44
5.7. Pencatatan dan Pelaporan
5.7.1 Petugas Farmasi mencatat pengeluaran Obar Anti Tuberkulosis
dari gudang kedalam kartu stok
5.7.2 Petugas Farmasi melaporkan penggunaan Obat Anti Tuberkulosis
setiap bulan melalui LPLPO dan SITB
5.8. Pemusnahan Obat Anti Tuberkulosis Rusak dan Kadaluarsa
5.8.1 Petugas Farmasi mengidentifikasi Obat Anti Tuberkulosis yang
rusak dan kadaluarsa
5.8.2 Petugas Farmasi memisahkan Obat Anti Tuberkulosis yang rusak
dan kadaluarsa
5.8.3 Petugas Farmasi membuat Berita Acara serah Terima Obat Rusak
dan Kadaluarsa
5.8.4 Petugas Farmasi mengembalikan Obat Anti Tuberkulosis yang
rusak / kadaluarsa ke Instalasi Farmasi
Histori Perubahan
34
4/3 /// 444
5/5