Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

USAHA DAN ENERGI

( Diajukan sebagai salah satu bahan untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat dari
golongan III / a ke golongan III / c )

OLEH

NELVA SUSANTI,S.Si
NIP. 197902012011012001

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMKN 7 SIJUNJUNG
Sungai Tenang Kec. Kamang Baru Kab. Sijunjung Sumatera Barat
Web-Site : http://www.smkn7sijunjung.sch.id Kode Pos : 27572
2022

i
Halaman Pengesahan

MAKALAH
USAHA DAN ENERGI

( Diajukan sebagai salah satu bahan untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat dari
golongan III / b ke golongan III / c )

Disusun oleh :

Nelva Susanti,S.Si
NIP. 197902012011012001

Sungai Tenang, 8 Agustus 2022


Mengetahui
Kepala SMKN 7 Sijunjung

Syafriwal Leader Kamsol, M.Pd


Nip. 197308272005011005

ii
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 7 SIJUNJUNG
Alamat :Sungai Tenang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung KodePos: 27572

SURAT KETERANGAN

Dengan ini menyatakan bahwa yang disebut dibawah ini :

Nama : Nelva Susanti,S.Si


NIP : 197902012011012001
Pangkat/Golongan Ruang : Penata Muda Tk.1 / III.b
Mata Pelajaran : Fisika
Unit Kerja : SMK Negeri 7 Sijunjung
Telah menyerahkan suatu karya ilmiah Fisika berupa penulisan Makalah Fisika dengan Judul “USAHA
DAN ENERGI” kepada pihak Perpustakaan SMKN 7 Sijunjung. Makalah ini diserahkan kepada
perpustakaan untuk kemudian dijadikan sebagai arsip dan menambah koleksi bahan bacaan bagi guru dan
siswa. Selain itu juga digunakan sebagai bahan melengkapi syarat penyerahan makalah untuk pengusulan
kenaikan pangkat guru sebagaimana yang telah tersebut di atas.

Demikianlah surat keterangan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Sungai Tenang , Juni 2022


Petugas Perpustakaan
SMKN 7 Sijunjung

Rahmi Maya Aulia, S.Pd

iii
KATA PENGANTAR

Allhamdulillahirabbil’alamin, syukur yang dalam ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa

hingga atas kemudahan dari sisi-Nya juga saya dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas

proses pembelajaran di SMKN 7 SIJUNJUNG, Sumatera Barat.

Secara khusus, penelitian difokuskan pada mata pelajaran matematika yang menjadi

materi pelajaran yang diampu olen penulis. Terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

dengan tertib, lancar serta berhasil dengan maksimal tidak mungkin jika tanpa dukungan dari

berbagai pihak. Bantuan, support, saran dan bimbingan dari Bapak Kepala Sekolah, rekan

pendidik yang lebih senior dan teman-teman guru yang lain sangat berarti bagi saya. Untuk itu

pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam atas kemurahan

hati dan dukungan yang telah diberikan untuk saya.

Dengan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis berharap hal ini dapat

menjadi pendorong rekan-rekan guru untuk melakukan penelitian serupa dalam upaya

meningkatkan kualitas belajar mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

Dengan mempertimbangkan berbagai hal, saya menyadari masih memiliki banyak

keterbatasan pengetahuan dan wawasan mengenai kaidah-kaidah penelitian yang baik dan benar.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna,oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini. Atas dasar itulah kemudian, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari

berbagai pihak sebagai pertimbangan utama bagi saya untuk melakukan perbaikan di masa

mendatang.

iv
Meskipun sangat sedikit nilanya, namun semoga Tuhan Yang Maha Esa mencatat pula

penyusunan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini sebagai salah amal jariyah bagi penulis.

Sungai Tenang, 11 Agustus 2022

Nelva Susanti, S.Si


NIP. 1979020112011012001

v
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C. Batasan Masalah......................................................................................................2

D. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2

E. Manfaat Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Usaha.....................................................................................................4

B. Usaha Yang Dilakukan Oleh Gaya Konstan...........................................................4

C. Satuan Usaha...........................................................................................................6

D. Menghitung Usaha Dari Grafik Gaya Dan Perpindahan.........................................7

E. Usaha Yang Dilakukan Oleh Beberapa Gaya..........................................................7

F. Usaha Negatif..........................................................................................................8

G. Pengertian Energi....................................................................................................8

H. Energi Kinetik..........................................................................................................9

I. Hukum Usaha Dan Energi Kinetik..........................................................................10

J. Energi Potensial.......................................................................................................10

K. Energi Potensial Gravitasi.......................................................................................11

vi
L. Energi Mekanik.......................................................................................................12

M. Hukum Kekekalan Energi Mekanik........................................................................12

N. Pengertian Daya.......................................................................................................12

O. Satuan Daya.............................................................................................................13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................15

B. Saran........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Beberapa masalah terkadang lebih sulit dari apa yang terlihat (Young, 2002:164).

Seperti Anda mencoba mencari laju anak panah yang baru dilepaskan dari busurnya.

Anda menggunakan hukum Newton dan semua teknik penyelesaian soal yang pernah kita

pelajari, akan tetapi Anda menemui kesulitan. Setelah pemanah melepaskan anak panah,

tali busur memberi gaya yang berubah-ubah yang bergantung pada posisi busur.

Akibatnya, metode sederhana yang pernah kita pelajari tidak cukup untuk manghitung

lajunya. Jangan takut, masih ada metode-metode lainnya untuk menyelesaikan soal-soal

tersebut.

Metode baru yang sebentar lagi akan kita lihat menggunakan ide kerja dan energi.

Kita akan menggunakan konsep energi untuk mempelajari rentang fenomena fisik yang

sangat luas. Kita akan mengembangkan konsep kerja dan energi kinetik untuk memahami

konsep umum mengenai energi dan kita akan melihat bagaimana kekekalan energi

muncul.

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan

permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan usaha?

2. Apa yang dimaksud dengan energi?

3. Apa yang dimaksud dengan daya, satuan daya?

1
4. Apa yang dimaksud impuls,momentum,tumbukan?

B. BATASAN MASALAH

Dari rumusan masalah yang diuraikan penulis membahas tetang usaha, energi

usaha dan daya, mengetahui apa itu sebuah usaha, sebuah energi dan apa itu daya. Dari

suata usaha, energi dan daya ada bagian-bagian tersendiri untuk dibahas disebuah

pembahasan.

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penelitian yang akan dicapai yaitu makalah ini dimaksudkan

untuk dapat membantu meningkatkan pemahaman mengenai konsep ‘’usaha dan energi’’

dan ‘’daya’’ sehingga akan memungkinkan kita dapat menyelesaikan soal-soal

sebelumnya yang tidak dapat diselesaikan dengan mekanika.

D. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

a. Sebagai sarana bagi penulis untuk menerapkan dan mengembangkan wawasan

dibidang ilmu pengetahuan alam yaitu bidang fisika tentang usaha, energi dan

daya.

b. Menambah pengalaman dan wawasan penulis dalam mengetahui bagian-bagian

dari usaha, energi dan daya.

2. Bagi Pembaca

a. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan bagi pembaca.

b. Menghasilkan informasi yang jelas dan efektif.

2
3. Bagi Instansi

a. Sebagai bahan untuk menambah referensi di Perpustakaan SMKN 7 SIJUNJUNG.

b. Sebagai alat ukur untu menilai pemahaman siswa dalam penelitian.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN USAHA

Apakah bedanya usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan dalam fisika? Dalam

kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan dengan mengerahkan

tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha dapat juga diartikan

sebagai pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam fisika, pengertian usaha hampir sama dengan pengertian usaha dalam

kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah dalam hal kegiatan dengan mengerahkan

tenaga. Pengertian usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila

sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan usaha itu

harus mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan perpindahan.

Jadi, jika suatu benda diberi gaya namun benda tidak mengalami perpindahan,

maka dikatakan usaha pada benda tersebut adalah nol. Sebagai contoh sebuah mesin

melakukan usaha ketika mengangkat atau memindahkan sesuatu. Seseorang yang

membawa batu bata ke lantai dua sebuah bangunan telah melakukan usaha.

B. USAHA YANG DILAKUKAN OLEH GAYA KONSTAN

Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (besar maupun arahnya) didefinisikan

sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada

arah perpindahan tersebut.Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa lebih besar

dan pada jarak yang lebih jauh, diperlukan usaha yang lebih besar pula.

4
Dengan berdasarkan pada kenyataan tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil

kali gaya dan perpindahan yang terjadi Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F,

dan perpindahan s. Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai

dengan konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran

skalar.

Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ, maka

besarnya usaha dapat dituliskan sebagai: W = (F cos θ).s Komponen gaya F sin θ

dikatakan tidak melakukan usaha sebab tidak ada perpindahan ke arah komponen itu.

Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh

suatu gaya:

a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya.

b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda.

c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.

Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan

beberapa keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan

benda yaitu sebagai berikut:

a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan

benda dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat

dinyatakan:

W = F .s cos θ

W = F .s . 1

b. Apabila θ = 900 maka arah gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan benda

dan cos θ = 0, sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda dan

5
benda berpindah dengan arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa

gaya itu tidak melakukan usaha.

c. Apabila θ = 1800, maka arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan

benda dan nilai cos θ = – sehingga W mempunyai nilai negatif. Hal itu dapat

diartikan bahwa gaya atau benda itu tidak melakukan usaha dan benda tidak

mengeluarkan energi, tetapi mendapatkan energi.

d. Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan benda berpindah. Hal itu berarti

W = 0. Jadi, meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,namun jika

benda itu tidak berpindah maka, dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan

usaha.

C. SATUAN USAHA

Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter

(m). Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan satuan

perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk menghormati

James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris yang terkenal dalam

penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.

1 joule = 1 Nm

karena 1 N = 1 Kg . m/s2

maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m

1 joule = 1 Kg .m2/s2

6
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega joule

(MJ).

1 kJ = 1.000 J

1 MJ = 1.000.000 J

D. MENGHITUNG USAHA DARI GRAFIK GAYA DAN PERPINDAHAN

Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka grafik

antara F dan perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu mendatar

Grafik gaya F terhadap perpindahan s jika besar dan arah F tetap. Dari grafik F – s, usaha

sama dengan luas bangun yang dibatasi oleh garis grafik dengan sumbu mendatar.

Usaha : W = luas daerah yang diarsir

Dengan demikian, dari diagram F – s dapat disimpulkan bahwa usaha yang

dilakukan oleh gaya F sama dengan luas bangun yang dibatasi garis grafik dengan sumbu

mendatar s.

E. USAHA YANG DILAKUKAN OLEH BEBERAPA GAYA

Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita menemukan kasus pada suatu

benda hanya bekerja sebuah gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda menarik sebuah balok

sepanjang lantai. Selain gaya tarik yang Anda berikan, pada balok juga bekerja gaya-gaya

lain seperti: gaya gesekan antara balok dan lantai, gaya hambatan angin, dan gaya

normal.

Jadi, usaha yang dilakukan oleh resultan beberapa gaya yang memiliki titik

tangkap sama adalah sama dengan jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh masing-

7
masing gaya. Jika pada sebuah benda bekerja dua gaya maka usaha yang dilakukan

adalah:

W = W1 + W2

Jika terdapat lebih dari dua gaya:

W = W1 + W2 + W3 + …… + Wn

atau W = ∑Wn

F. USAHA NEGATIF

Seorang anak mendorong sebuah balok dengan tangannya. Sesuai dengan hukum

III Newton, dapat disimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada balok dan tangan dalam

kasus ini sama besar tetapi berlawanan arah, yaitu FAB = -FBA. Tanda negatif

menunjukkan arah yang berlawanan. Jika usaha oleh tangan pada balok bernilai positif

( karena searah dengan perpindahan balok), maka usaha oleh balok pada tangan bernilai

negatif.

G. PENGERTIAN ENERGI

Energi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan di alam ini.

Energi menyatakan kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu sistem (manusia, hewan,

atau benda) dikatakan mempunyai energi jika mempunyai kemampuan untuk melakukan

usaha.

Energi yang dimiliki oleh, benda-benda yang bergerak disebut energi gerak atau

energi kinetik sedangkan energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau

keadaan benda disebut energi potensial.

8
H. ENERGI KINETIK

Berapa besar energi yang dimiliki oleh benda dengan massanya tertentu dan

bergerak dengan kecepatan tertentu? Misalnya, kita melemparkan sebuah bola yang

bermassa m. Jika gaya yang bekerja pada bola itu konstan sebesar F dan dapat

memindahkannya sejauh s dari tangan kita, maka menurut hukum II Newton, bola

memperoleh percepatan.

Telah diketahui bahwa sebuah benda yang diam, jika memperoleh percepatan a

melalui jarak s, maka kecepatan akhirnya dapat dinyatakan dengan persamaan:

V2 = 2 a .s

Jika a diganti dengan , persamaan diatas menjadi:

F .s adalah besarnya usaha yang dilakukan oleh tangan kita pada saat melemparkan bola,

sedangka ½ m . V2 adalah besarnya energi yang diperoleh bola yang selanjutnya disebut

energi kinetik. Dengan demikian, jika energi kinetik dinyatakan dengan demikian, jika

energi kinetik dinyatakan dengan simbol Ek maka:

Keterangan:

Ek = energi kinetik (J)

m = massa (kg)

V = kecepatan (m/s)

Jadi, energi kinetik sebuah benda yang bermassa m dan mempunyai kecepatan V,

adalah ½ m . V2. Karena m dinyatakan dalam satuan kg dan V dalam satuan m/s,maka

Ek dinyatakkan dalam satuan joule (J).

9
I. HUKUM USAHA DAN ENERGI KINETIK

Sebuah benda yang massanya m bergerak dengan kecepatan V1, saat kedudukan

benda di A, bekerja gaya tetap F searah dengan geraknya. Setelah t detik, kedudukan

benda di B sejauh s dari A dan kecepatan benda berubah menjadi V2.

Karena gaya F, benda bergerak dipercepat beraturan, sehingga berlaku hubungan:

| s = V1 . t = ½ a . t2 | (a)

Karena V2 = V1 + a .t.

Dengan substitusi persamaan a ke persamaan b didapatkan:

Jadi, usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda sama dengan

perubahan energi kinetik benda itu,menyimpulkan bahwa.Usaha dapat bernilai positif dan

dapat pula bernilai negatif. Oleh karena itu, energi kinetik dapat juga bernilai positif

ataupun negatif. Sehingga, ada dua kemungkinan berikut:

1. Jika W > 0 maka ∆ Ek > 0

Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya sama dengan penambahan energi

kinetik benda.

2. Jika W < 0 maka ∆ Ek < 0

Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya sama dengan pengurangan energi

kinetik benda.

J. ENERGI POTENSIAL

Secara umum energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda

atau dalam suatu keadaan tertentu. Contoh energi potensial terdapat dalam air terjun,

dalam batu bara, dalam tubuh kita terdapat energi potensial.

10
Energi potensial yang tersimpan dalam air yang berada diatas suatu tebing baru

bermanfaat ketika diubah menjadi energi panas melalui pembakaran. Energi potensial

dalam tubuh kita akan bermanfaat jika kita mengubahnya menjadi energi gerak yang

dilakukan oleh otot-otot tubuh kita.

Dalam pengertian yang lebih sempit, atau dalam mekanika, energi potensial

adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukan atau keadaan benda tersebut.

Contoh energi potensial dalam pengertian ini adalah energi potensial gravitasi dan energi

potensial elastik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada

ketinggian tertentu dari permukaan tanah. Sedangkan energi potensial elastik dimiliki

oleh misalnya karet ketapel yang diregangkan. Energi potensial elastik pada karet ketapel

ini baru bermanfaat ketika regangan tersebut dilepaskan sehingga menyebabkan

berubahnya energi potensial elastik menjadi energi kinetik (kerikil di dalam ketapel

terlontar).

K. ENERGI POTENSIAL GRAVITASI

Benda yang berada pada ketinggian h mempunyai potensi untuk melakukan usaha

sebesar m .g . h. Oleh karena itu, dikatakan bahwa benda itu mempunyai energi potensial

gravitasi.Jadi, semakin tinggi kedudukan benda dari tanah maka semakin besar energi

potensialnya.Dengan demikian, kita definisikan bahwa energi potensial gravitasi suatu

benda adalah hasil kali beratnya dan ketinggianya h, sehingga dapat ditulis Keterangan :

Ep = energi potensial gravitasi (J)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (ms-2)

h = ketinggian benda dari acuan tanah (m)

11
L. ENERGI MEKANIK

”Energi mekanik adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik suatu benda pada

suatu saat”.Energi mekanik dirumuskan:

Keterangan:

Em = energi mekanik (J)

Ep = energi potensial (J)

Ek = energi kinetik (J)

M. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

Benda sampai di titik A pada ketinggian hA memiliki kecepatan VA. Setelah

sampai di titik B, pada ketinggian hB benda bergerak dengan kecepatan VB.

Jika gaya berat benda w = m .g, usaha gaya berat benda selama jatuh dari A sampai B .

Jadi, hukum kekekalan energi menyatakan bahwa, jika suatu benda hanya dipengaruhi

gaya-gaya konservatif maka energi mekanik itu dimanapun posisinya adalah konstan

(tetap).

N. PENGERTIAN DAYA

Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh sebuah benda persatuan

waktu. Jadi, daya (P) dihitung dengan membagi usaha yang dilakukan terhadap selang

waktu lamanya melakukan usaha (t).Karena usaha merupakan hasil perkalian antara gaya

dengan perpindahan (W = F.∆x).

Pengertian Daya menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah kemampuan

melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak. Dalam ilmu fisika, daya adalah energi

yang digunakan tiap waktu. Dalam satuan SI, satuan daya adalah Joule/sekon atau Watt

12
untuk menghormati penemu uap pada abad ke-18 yaitu James Watt. Selain itu, satuan

daya yang sering digunakan selain watt yakni Daya Kuda atau Horse Power (hp), yang

dimana 1 hp = 746 Watt. Daya adalah besaran skalar (besaran yang mempunyai nilai

tetapi tidak mempunyai arah).

O. SATUAN DAYA

Satuan usaha dalam SI adalah joule (J), sedang satuan waktu adalah sekon (s).

Jadi satuan SI untuk daya adalah Satuan daya dalam SI adalah watt untuk

menghormati James Watt (1734 – 1819), seorang ahli permesinan asal Skotlandia yang

berhasil menemukan mesin uap. Dengan demikian:

Satu watt adalah daya yang kecil.Oleh karena itu, daya sering dinyatakan dalam

satuan SI yang lebih besar, yaitu kilowatt (kW) dan megawatt (MW).

1 kW=105 W = 1000 W

1 MW=106 W = 1000000 W

Rumus dan Satuan Daya Daya dapat disimbolkan dengan persamaan seperti

berikut ini:

P=W/t

Keterangan :

P = daya (Watt)

W = usaha (Joule)

t = waktu (sekon)

13
Dilihat dari persamaan di atas, maka dapat kita ubah rumusnya menjadi beberapa

rumus turunan, yakni:

P = (F.s) / t

P=F.v

Keterangan :

F = Gaya (Satuannya Newton [ N ] )

s = Jarak (satuannya Meter [ m ] )

v = Kecepatan (satuannya Meter / Sekon [ m/s ] )

Hasil tersebut dapat kita peroleh sebab Rumus Usaha (W) = Gaya (F), dikali

dengan Jarak (s), dibagi dengan Waktu (t), serta Rumus Kecepata (v) = jarak (s) dan

dibagi waktu (t). Menurut persamaan rumus fisika di atas, maka dapat kita simpulkan

bahwa semakin besar laju usaha, maka semakin besar pula laju daya. Sementara itu,

semakin lama waktunya maka laju daya akan semakin kecil.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Usaha merupakan hasil kali antara gaya yang bekerja dengan perpindahan yang

dialami oleh benda. Satuan usaha dalam SI adalah joule (J).Energi menyatakan

kemampuan untuk melakukan usaha.Energi yang dimiliki oleh benda-benda yang

bergerak disebut energi kinetik,sedangkan energi yang dimiliki oleh benda karena

kedudukannya disebut energi potensial.Daya adalah laju usaha yang dilakukan atau besar

usaha persatuan waktu. Satuan daya dalam SI adalah watt.

B. SARAN

Bagi pembaca disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan sebagai media

pembelajaran dalam rangka peningkatan pemahaman tentang usaha dan energi. Dan bagi

penulis-penulis lain diharapkan agar makalah ini dapat dikembangan lebih lanjut guna

menyempurnakan makalah yang telah dibuat sebelumnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikmesin87.wordpress.com/2015/11/25/makalah-fisika-usaha-energi-dan-daya-2/

https://mediaindonesia.com/humaniora/441430/rumus-daya-pengertian-dan-satuannya

16

Anda mungkin juga menyukai