KELOMPOK IBU
No. Dokumen : SOP/ADMEN/RJ/
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 02 Januari 2023
Halaman : 1/3
UPTD Puskesmas HUSAINI, SKM
Kuala NIP. 19680705 199503 1 001
1. Pengertian Sosialisasi HIV/AIDS adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan
pengetahuan kesehatan tentang penyakit penyaklit HIV/AIDS meliputi cara
penularan,gejala atau tanda serta pengobatannya,kepada masyarakat kelompok atau
individu dengan harapan masyarakat atau individu memperoleh pengetahuan tentang
penyakit HIV/AIDS
2. Tujuan Agar supaya sasaran :
Dapat memahami pengertian penyakit HIV/AIDS
Mengetahui tanda-tanda/gejala penyakit HIV/AIDS
Mengetahui cara penularannya
Mengetahui cara pencegahannya
Mengetahui cara pengobatannya
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / SK / 2023 tetang Jenis-Jenis Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. PERMENKES NO 82 TAHUN 2014
2. Kementrian kesehatan RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan penyehatan
lingkungan Tahun 2010 Tentang Tes dan Konseling HIV Terintegrasi di Sarana
Kesehatan
5. Prosedur/ langkah – 1. Alat dan Bahan
langkah
a. ATK
b. Buku Poster
2. Langkah- langkah
a. Petugas membuka kegiatan sosialisasi dengan salam
b. Petugas memperkenalkan diri
c. Petugas menjelaskan tujuan dari sosialisasi HIV/AIDS
d. Petugas menyampaikan materi sosialisasi :
Pengertian tentang penyakit HIV/AIDS
Persepsi masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS
Tanda-tanda penyakit HIV/AIDS
Cara penularan penyakit HIV/AIDS
Cara pencegahan penyakit HIV/AIDS
Penatalaksanaan pengobatan penyakit HIV/AIDS
6. Bagan Alir
Petugas membuka Petugas memperkenalkan
kegiatan dengan salam diri
Tanda-tanda HIV/AIDS
Persepsi masyarakat
tentang HIV/AIDS
Penatalaksanaan
pengobatan penyakit
HIV/AIDS
7. Hal-hal yang perlu Materi harus disampaikan dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh masyarakat
diperhatikan
maupun idividu
2. Langkah- langkah
6. Bagan Alir
Petugas membuka Petugas memperkenalkan
kegiatan dengan salam diri
Penatalaksanaan
pengobatan penyakit
7. Hal-hal yang perlu Materi harus disampaikan dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh masyarakat
diperhatikan
maupun idividu
2. Tujuan Untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini pada kelompok beresiko agar
mendapatkan pelayanan secara cepat dan tepat
2. Langkah- langkah
a. Jika hasilnya positif dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. FAUZIAH
Untuk konseling dan Pengobatan ARV
b. Jika negative pasien dapat melanjutkan penanganan seperti biasa
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu Tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur akan mempengaruhi keselamatan dan
diperhatikan
keamanan pasien
2. Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya hepatitis b pada ibu hamil
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / SK / 2023 tetang Jenis-Jenis Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. KEMENKES RI NO 586/MENKES/SK/V/2007
2. NOTOADMODJO,2010 Penyuluhan Kesehatan Bina Pustaka Jakarta
5. Prosedur/ 1. Alat dan Bahan
langkah – a. ATK
langkah b. Buku Poster
2. Langkah- langkah
a. Petugas membuka kegiatan penyuluhan dengan salam
b. Petugas memperkenalkan diri
c. Petugas menjelaskan tujuan dari penyuluhan hepatitis
d. Petugas menyampaikan materi penyuluhan tentang :
Pengertian penyakit hepatitis
Tanda-tanda penyakit hepatitis
Cara penularan dan bahaya hepatitis
Cara pencegahan hepatitis
Penatalaksanaan pengobatan penyakit hepatitis
6. Bagan Alir
Petugas membuka Petugas
kegiatan dengan memperkenalkan diri
salam
Penatalaksanaan
pengobatan Hepatitis
7. Hal-hal yang Materi harus disampaikan dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh kelompok ibu
perlu
hamil maupun individu
diperhatikan
2. Tujuan Sebagai Penapisan kehamilan resiko tinggi dan untuk mengetahui status kehamilan ibu
terdeteksi sehingga meminimalisir transmisi hepatitis B, HIV dan Sifilis dari ibu ke bayi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / SK / 2023 tetang Jenis-Jenis Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Buku Panduan SOP Penyelenggaraan Imunisasi Kementrian Kesehatan Tahun 2012
2. Pedoman Manajemen Pengendalian Hepatitis,Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan
(ISP) Kementrian Kesehatan RI Tahun 2014
Langkah-Langkah
7. Hal-hal yang Dalam pemberian konseling diharapkan konselor dapat memberikan keyakinan pada ibu
perlu
hamil agar mau melakukan pemeriksaan hepatitis,HIV dan Sifilis
diperhatikan
9. Dokumen
terkait
10. Rekam
Historis Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan
SKRINING PADA BAYI DARI IBU REAKTIF HEPATITIS B
No. Dokumen : SOP/ADMEN/RJ/ (
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 02 Januari 2023
Halaman : 1/3
UPTD Puskesmas HUSAINI, SKM
Kuala NIP. 19680705 199503 1 001
1. Pengertian Pemeriksaan pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang hasil pemeriksaan darahnya
menunjukkan HbsAg positif
2. Tujuan Melaksanakan penatalaksanan yang optimal pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan
HbsAg positif
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / SK / 2023 tetang Jenis-Jenis Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri kesehatan RI NO 53 Tahun 2015 Tentang penanggulangan
hepatitis virus
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 52 Tahun 2017 Tentang Eliminasi penularan
Human immunodeficiency virus, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
5. Prosedur/ 1. Berikan dosis awal Vaksin hepatitis B (vHB) 0.5 ml segera setelah lahir
langkah –
seyogyanya dalam 12 jam sesudah lahir disusul dosis ke-2 dan ke-3 sesuai
langkah
dengan jadwal imunisasi hepatitis
2. Bila tersedia pada saat yang sama beri Immunoglobulin Hepatitis B 200 IU IM
(0.5 ml) disuntikkan pada paha lainnya, dalam waktu 24 jam sesudah lahir
(sebaiknya dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir)
3. Yakinkan ibu tetap menyusui bayinya dengan asi, apabila vaksin diatas sudah
diberikan dan apabila ada luka pada puting susu dan ibu mengalami hepatitis
akut, sebaiknya tidak diberikan asi
6. Bagan alir
7. Hal-hal yang 1. Petugas memberitahukan kepada ibu hamil dengan hasil positif bahwa bayinya
perlu
mendapat HBig gratis untuk perlindungan penularan hepatitis
diperhatikan
2. Bayi diperiksa ulang pada usia 9 bulan agar mengetahui keefektifan imunisasi
HBig, jika hasil negatif berarti bayi bebas dari hepatitis, tapi jika hasil masih maka
positif maka dirujuk ke Rumah sakit rujukan