Monitoring Status Fisiologi Pasien Selama Pemberian Anastesi Lokal Dan Sedasi 2020 HK
Monitoring Status Fisiologi Pasien Selama Pemberian Anastesi Lokal Dan Sedasi 2020 HK
1. Pengertian Monitoring status fisiologi pasien selama pemberian anastesi lokal dan sedasi
adalah suatu proses pengawasan kondisi umum pasien selama pemberian
anastesi lokal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah monitoring status fisiologi pasien
selama pemberian anastesi local dan sedasi untuk mengawasi keadaan umum
pasien tetap terkontrol selama pemberian anastesi lokal dan untuk mencegah
terjadinya efek samping yang tidak diinginkan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tongas Kabupaten Probolinggo Nomor :
445/29/426.102.31/2020 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Tongas
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES
/1186 / 2022 tentang panduan Praktik Klinis bagi Dokter di fasilitas Pelayanan
kesehatan tingkat pertama
5. Langkah- 1. Dokter/ perawat/ bidan menerapkan 3S (senyum, salam, sapa)
langkah/ 2. Dokter/ perawat/ bidan melakukan reidentifikasi pasien (minimal dua
Prosedur identitas: nama, no rm, KK, Alamat)
3. Dokter/ perawat/ bidan melakukan informed consent
4. Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik (keluhan,
tingkat kesadaran, vital sign) sebelum pemberian anastesi lokal/ sedasi
5. Dokter/ perawat/ bidan melakukan pemberian anastesi lokal/ sedasi
6. Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik (keluhan,
tingkat kesadaran, vital sign) selama pemberian anastesi lokal/ sedasi
7. Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik (keluhan,
tingkat kesadaran, vital sign) sesudah pemberian anastesi lokal/ sedasi
8. Dokter/ perawat/ bidan menulis semua hasil tindakan dan terapi pada rekam
medis (lembar monitoring)
Halaman 1 dari 3
6. Bagan Alir (jika
dibutuhkan) Dokter/ perawat/ bidan menerapkan 3S (senyum, salam, sapa)
5. Langkah-langkah
a. Penambahan 15 Desember 2020
langkah No 1
b. Langkah No 1
Menjadi No 2
c. Langkah No 3
menjadi No 4
d. Dan seterusnya
a. Penambahan
6. Bagan Alir Bagan No 1 15 Desember 2020
b. Bagan No 1
Menjadi No 2
c. Bagan No 3
menjadi No 4
d. Dan seterusnya
Penambahan Unit No 4
7. Unit 15 Desember 2020
Perubahan Rerensi
8. Refrensi 1,2,3,4 Menjadi refrensi 15 Juni 2022
tentang Keputusan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor HK.01.07 /
MENKES /1186 / 2022