Anda di halaman 1dari 3

MONITORING STATUS FISIOLOGI PASIEN

SELAMA PEMBERIAN ANASTESI LOKAL DAN


SEDASI
No. Dokumen : SOP/ /426.102.31/2017
No. Revisi : 03
SOP
Tanggal terbit : 15 Juni 2022
Halaman : 1-3

PUSKESMAS KURNIA RAMADHANI,S.KM,M.Kes.


TONGAS NIP. 19870521 201001 2 010

1. Pengertian Monitoring status fisiologi pasien selama pemberian anastesi lokal dan sedasi
adalah suatu proses pengawasan kondisi umum pasien selama pemberian
anastesi lokal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah monitoring status fisiologi pasien
selama pemberian anastesi local dan sedasi untuk mengawasi keadaan umum
pasien tetap terkontrol selama pemberian anastesi lokal dan untuk mencegah
terjadinya efek samping yang tidak diinginkan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tongas Kabupaten Probolinggo Nomor :
445/29/426.102.31/2020 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Tongas
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES
/1186 / 2022 tentang panduan Praktik Klinis bagi Dokter di fasilitas Pelayanan
kesehatan tingkat pertama
5. Langkah- 1. Dokter/ perawat/ bidan menerapkan 3S (senyum, salam, sapa)
langkah/ 2. Dokter/ perawat/ bidan melakukan reidentifikasi pasien (minimal dua
Prosedur identitas: nama, no rm, KK, Alamat)
3. Dokter/ perawat/ bidan melakukan informed consent
4. Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik (keluhan,
tingkat kesadaran, vital sign) sebelum pemberian anastesi lokal/ sedasi
5. Dokter/ perawat/ bidan melakukan pemberian anastesi lokal/ sedasi
6. Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik (keluhan,
tingkat kesadaran, vital sign) selama pemberian anastesi lokal/ sedasi
7. Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik (keluhan,
tingkat kesadaran, vital sign) sesudah pemberian anastesi lokal/ sedasi
8. Dokter/ perawat/ bidan menulis semua hasil tindakan dan terapi pada rekam
medis (lembar monitoring)

Halaman 1 dari 3
6. Bagan Alir (jika
dibutuhkan) Dokter/ perawat/ bidan menerapkan 3S (senyum, salam, sapa)

Dokter/ perawat/ bidan melakukan reidentifikasi pasien (minimal dua


identitas: nama, no rm, KK, Alamat)

Dokter/ perawat/ bidan melakukan informed consent

Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan


fisik (keluhan, tingkat kesadaran, vital sign) sebelum pemberian
anastesi lokal/ sedasi

Dokter/ perawat/ bidan melakukan pemberian anastesi lokal/


sedasi

Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan


fisik (keluhan, tingkat kesadaran, vital sign) selama pemberian
anastesi lokal/ sedasi

Dokter/ perawat/ bidan melakukan anamnesa dan pemeriksaan


fisik (keluhan, tingkat kesadaran, vital sign) sesudah pemberian
anastesi lokal/ sedasi

7. Unit terkait 1. Pelayanan gawat darurat


2. Pelayanan KIA
3. Pelayanan Gigi
4. Pelayanan persalinan
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan
1. Tujuan Pembaruan Tujuan 1 November 2018

2. Referensi a. Penambahan 1 November 2018


referensi No. 1,2
dan 3
b. Refrensi No.1
Menjadi No. 4

3. Langkah-langkah Perbaikan langkah- 1 November 2018


langkah No. 1 sampai

Consulted by : PT. KOKEK (031) 8490807 marketing@kokek.com Halaman 2 dari 3


dengan No. 7 menjadi
No. 1 sampai dengan
No. 10

4. Bagan Alir Perbaikan bagan alir 1 November 2018


No. 1 sampai dengan
No. 7 menjadi No. 1
sampai dengan No. 10

5. Langkah-langkah
a. Penambahan 15 Desember 2020
langkah No 1
b. Langkah No 1
Menjadi No 2
c. Langkah No 3
menjadi No 4
d. Dan seterusnya

a. Penambahan
6. Bagan Alir Bagan No 1 15 Desember 2020
b. Bagan No 1
Menjadi No 2
c. Bagan No 3
menjadi No 4
d. Dan seterusnya

Penambahan Unit No 4
7. Unit 15 Desember 2020
Perubahan Rerensi
8. Refrensi 1,2,3,4 Menjadi refrensi 15 Juni 2022
tentang Keputusan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor HK.01.07 /
MENKES /1186 / 2022

Consulted by : PT. KOKEK (031) 8490807 marketing@kokek.com Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai