Proposal 20317
Proposal 20317
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada sektor kesehatan (Kemenkes RI, 2010). Tinggi rendahnya AKI di suatu
(Kementerian Kesehatan RI, 2011). AKI merupakan salah satu target yang
telah ditentukan dalam tujuan Silver Development Goals (SDG’s) yang kelima
yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Target yang akan dicapai sampai tahun
AKI menjadi 102 dari 100.000 pada tahun 2015 (Depkes, 2010)
fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan
meninggal per tahun saat hamil atau bersalin dan 58,1% diantaranya
anemia di seluruh dunia mendekati angka 2 milyar dan 50% dari jumlah
tersebut berhubungan dengan defisiensi zat besi (WHO, 2011). Pada tahun
2014 prevalensi anemia pada wanita menunjukkan bahwa 38% atau 32,4%
juta wanita hamil mengalami anemia. Pada tahun 2015 prevalensi anemia
2015). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) < 11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar
mother and child” (potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah
anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam
ibu hamil adalah kekurangan zat besi dalam tubuh. Anemia defisiensi zat besi
merupakan anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi, asam folat dan
vitamin B12 di karenakan asupan yang tidak adekuat atau ketersediaan zat
besi yang rendah. (Alleyne M, Horne MD, & Miller JL, 2008; Brown LS,
2010).
Wanita hamil sangat rentan terjadi anemia defisiensi besi karena pada
Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika tidak segera
uteri, partus lama, atonia uteri dan menyebabkan perdarahan serta syok.
(Agarwal KN, Gupta V, & Agarwal S, 2013; Kalaivani, 2009; Melku M, Assis
kehamilan dari kehamilan sebelumnya karena baru pertama kali hamil (Farsi
Y et al., 2011)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Liow (2012), bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pendapatan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil
penelitian tersebut menunjukan bahwa, anemia pada ibu hamil lebih besar
makanan ibu perhari yang berdampak pada penurunan status gizi. (Thompson
B, 2008). Kebutuhan zat besi ibu hamil pada trimester I relatif sedikit yaitu 0,8
sehari. Konsumsi tablet Fe sangat di anjurkan untuk ibu hamil karena dapat
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi ibu
Nasional (SKN) tahun 2015 angka ibu hamil dengan anemia di Indonesia
yaitu sebesar 40%. Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Propinsi
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi kasus kejadian anemia pada ibu
sebesar 22,1%.
dari 10 ibu hamil yang ditemui, 7 responden ibu hamil mengalami anemia dan
3 responden ibu hamil tidak mengalami anemia. Hal ini dikarenakan dua
faktor yaitu ekonomi keluarga yang kurang, dan rata-rata ibu multigravida.
kedalam sebuah karya tulis ilmiah dengan judul “Hubungan status ekonomi
Ambacang”
5
B. Perumusan Masalah
penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan status ekonomi dan gravida
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Puskesmas Ambacang
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Ambacang
Ambacang.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan acuan bagi peneliti lain untuk
adalah kejadian anemia. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu
ekonomi dan gravida pada ibu hamil dan uji statistik yang digunakan adalah
F. Keaslian Penelitian
No Judul, Nama dan tahun Sasaran Variabel yang diteliti Metode Hasil
1 Hubungan antara Anemia pada kehamilan merupakan masalah karena Karakteristik sesuatu yang khas atau mencolok dari survey Hasil penelitian menunjukkan bahwa
karkateristik ibu hamil mencermin kan nilai kesejahteraan sosial ekonomi seseorang ataupun sesuatu hal. ciri-ciri karakteristik analitik karakteristik umur dengan anemia (p=
dengan kejadian anemia masyarakat dan berpengaruh sangat besar terhadap individu yang terdiri dari demografi seperti jenis 0,079), pendidikan dengan anemia
di puskesmas Tuminting sumber daya manusia. Penelitian ini menggunakan kelamin, umur, serta status sosial, tingkat (p=0,012), pendapatan keluarga dengan
Kota Manado, Liza survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi anemia (p=0,002), paritas dengan anemia
Stepyani tahun 2016 dilakukan pada bulan agustus – oktober tahun 2016 di (pendapatan) (p=0,178).
Puskesmas Tuminting Kota Manado
2 Hubungan Anemia Dan Karakteristik ibu hamil yang anemia dan hubungannya distribusi karakteristik ibu hamil yang anemia dan Analitik Hasil jumlah ibu hamil anemia dengan
Karakteristik Ibu Hamil dengan anemia dalam kehamilan hubungannya dengan anemia dalam kehamilan. dengan kadar Hb 7-9,9 gr% sebanyak 76,9%.
Di Puskesmas Alianyang pendekat Kelompok usia terbanyak adalah
Pontianak, Nurhayati an cross kelompok usia reproduksi sehat sebanyak
Nasyidah (2011) sectional 74,4%. Kelompok gravida terbanyak
adalah multigravida sebanyak 52,6%.
Kelompok usia kehamilan terbanyak pada
trimester II sebanyak 52,6%. Kelompok
jarak kehamilan terbanyak pada
kelompok hamil pertama kalinya
sebanyak 44,9%. Kelompok tingkat
pendidikan terbanyak pada tingkat rendah
sebanyak 56,4%. Kelompok total
pendapatan keluarga terbanyak pada total
pendapatan rendah sebanyak 53,8%.
Kelompok frekuensi ANC terbanyak pada
K1 sebanyak 30,8%. Kelompok tingkat
kepatuhan mengkonsumsi tablet besi pada
tingkat cukup sebanyak 53,8%
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kejadian Anemia
1. Pengetian
karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik
saat bersalin maupun pasca bersalin serta anemia yang berat (<4 gr%)
2007).
hemoglobin dibawah 11gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr
kebutuhan zat besi atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar
dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita hamil butuh zat besi sekitar
zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan yang baik minimal dua tahun
(Mardliyanti, 2006).
hemoglobin dibawah 11gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr
(Wasnidar, 2007:30).
10
karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik
saat bersalin maupun pasca bersalin serta anemia yang berat (<4 gr%)
2007)
(Manuaba, 2010).
3. Patofisiologi
a. Stadium 1
b. Stadium 2
11
c. Stadium 3
d. Stadium 4
e. Stadium 5
darah merah dan membentuk sel darah merah, janin dan plasenta.
dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke sel-sel lain dalam
tubuh. Ketika hamil, tubuh membuat lebih banyak darah untuk berbagi
banyak dari pada ketika tidak hamil. Jika tubuh tidak memiliki cukup zat
besi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang dibutuhkan
pada trimester kedua dan ketiga. Ketika tubuh membutuhkan lebih banyak
zat besi dibandingkan dengan yang telah tersedia, maka dapat berpotensi
kehamilan jika: (1) mengalami dua kemailan yang berdekatan, (2) hamil
dengan lebih dari satu anak, (3) sering mual dan munta kaerna sakit pagi
hari, (4) tidak mengkonsumsi cukup zat besi, (5) mengalami menstruasi
berat sebelum kehamilan, (6) hamil saat masih remaja, (7) kehilangan
2011).
gizi terutama kekurangan konsumsi protein dan zat besi. Selain faktor
tersebut anemia juga dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari dalam diri
individu dan faktor sosial budaya (James, 2007). Faktor yang berasal dari
sendiri seperti usia ibu saat hamil, pendidikan ibu, suku, pekerjaan,
jumlah anak yang dilahirkan, status gizi. Sedangkan faktor sosial budaya
Gejala dan tanda lain mungkin termasuk pucat dan jika terjadi anemia
anemia selama kehamilan juga gejela (1) merasa lelah atau lemah, (2) kulit
pucat progresif dari kulit, (3) denyut jantung cepat, (4) sesak napas, (5)
6. Diagnosa
dalam darah haid (yang setiap bulan dan dengan demikian mencegah
Biasanya pemerikasanaan Hct adalah < 30% dan MCV adalah < 79
fl. Penurunan kadar besi dan feritin serum dan peningkatan tranferin
mengkonfirmasikan diagnosisi
7. Pengobatan
wanita hamil tidak cukup menyerap zae besi tambahan, beberapa dari
total > 1000 mg selama 3 minggu . Hct atau HB diukur mingguan untuk
menentukan respon, jika suplement zat besi tidak efektif, harus dicurigai
kekurangan folat yang terjadi bersaaan. Neonatus dari ibu dengan anemia
8. Pencegahan Anamia
baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia jika sedang
kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, seral,
diobati dengan mengambil suplement zat besi dan pastikan bahwa wanita
wanita hamil dan anemia berat misalnya. Manfaat zat besi selama
hemoglobin ibu, atau untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Ibu
yang mengalami kekurangan zat besi pada awal kehamilan dan tidak
15
2008)
B. Status Ekonomi
1. Pengertian
seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi,
dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok. Dan
Status ekonomi yang baik dan status sosial yang baik sangat
(Adisaswito, 2012).
C. Gravida
1. Devinisi Gravida
salah satu komponen dari status paritas yang sering dituliskan dengan
2. Klasifikasi Gravida
menjadi:
kali. Juga ditulis gravida II, III, dst., bergantung pada jumlah
a. Sistem Kardiovaskular
b. Sistem Respirasi
tidal, volume ventilasi per menit dan pengambilan oksigen per menit
2008).
c. Sistem Genitourinari
16 minggu gestasi, level GFR 55% di atas ambang wanita tidak hamil
(Williams, 2010).
18
umumnya berasal dari sumber protein yang lebih mahal, dan sulit
tersebut memperbesar risiko anemia pada remaja dan ibu hamil serta
memperberat risiko kesakitan pada ibu dan bayi baru lahir. Anemia
2012)
yang dalam hal ini termasuk ibu hamil yang merupakan salah satu
D. Kerangka Teori
1. Kurang:<Rp647.500,
2. Cukup:>,Rp
1. Status 647.500,- s/d Rp
Ekonomi 1.000.000,
3. Baik:>Rp.1.000.000
Kajadian Anemia
pada ibu hamil
Primigravida
1. Gravida 3. Status
multigravid
a
E. Kerangka Konsep
Terjadinya anemia tersebut hanya sebagian yang diteliti sesuai dengan data
tersebut merupakan data primer dari hasil kuisioner dan sekunder dari status
ibu di puskesmas maka variabel yang diginakan disesuaikan dengan data yang
ada. Sebagai variabel dependen adalah anamia pada ibu hamil. Sedangkan
F. Definisi Operasional
NO Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara Hasil Skala
ukur Ukur Ukur
BAB III
21
METODE PENELITIAN
puskesmas Ambacang
1. Populasi
183 orang.
2. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebagaian ibu hamil yang mengalami anemia
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian anemia ibu
hamil.
23
E. Jenis Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
kuisioner kepada ibu hamil yang meliputi ststus ekonomi dan gravida.
G. Pengolahan Data
Pada tahap ini data yang telah terkumpul kemudian di edit terlebih dahulu
Pada tahap ini data yang sudah di edit, akan diberikan kode pada setiap
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan, hal ini
a. Kurang:<Rp647.500,-
c. Baik:>Rp.1.000.000
b. Gravida
1) Primigravida Kode 1
2) Multigravida Kode 2
c. Anemia
1) Anemia Kode 1
Data yang telah di edit dan diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam
pengenterian data.
H. Analisis Data
1. Univariat
25
gravida yang meliputi nilai min, max, rata-rata, standar devisiasi dan
distribusi frekuensi.
2. Bivariat
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal KN, Gupta V, & Agarwal. S. 2013. Kalaivani, 2009. Melku M, Assis Z,.
Alem M, & Enawgaw B, 2014.
Devi Kurniasan, dkk. 2015. Hubungan Usia, Paritas dan Diabetes Mellitus Pada
Kehamilan dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kesehatan
Holistik Vol 9, No.3 Juli 2015: 142-150
Lubis, Zulhaida. 2005.Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi
Yang Dilahirkan. http://tumoutou.net.
G
Kusmirah, Eny. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta
Selatan: Salemba Medika
Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta
: EGC
WHO. (2011). Top. 10. Causes of. Death. www. who. int/ mediacentre /factsheets
/fs310/en/ diakses 25 April 2014. GBD