Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI KINERJA GURU RUMPUN PAI DI MADRASAH IBTIDAIYAH

NEGERI 2 TANJUNG BERINGIN KABUPATEN KAUR


Elvi Marlianti
Pogram Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Bengkulu
Email: elvikaur@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the performance evaluation PAI clumps in the planning, implementation and
evaluation of learning in the State Islamic Elementary School (MIN) Tanjung Beringin District Kaur. These types of
research, including research evaluation, data collection method in this research is to use the techniques of observation,
interviews, questionnaires and documentation. The conclusion of this paper that the teacher performance MIN 2 Tanjung
Beringin clumps of PAI in the planning of the learning process quite well. Planning is used in learning is always made at
the beginning of the semester. However, there are weaknesses in the preparation of the plan, namely the lack of planning
time is written in the plan, structuring the learning background, development of instructional media and learning resources
are not well planned. 2 MIN teacher performance Tanjung Beringin clump PAI has been good and in accordance with
the regulations, both in the open class, delivering course material, using teaching methods, using instructional media,
classroom management and lesson closes. 2 MIN teacher performance Tanjung Beringin clump PAI is good enough to
evaluate conformity with the provisions. Planned evaluation conducted by the teacher MIN 2 Tanjung Beringin already
accommodated in the lesson plan, so already scheduled. But for the evaluation that is impromptu, its implementation
depends on the purpose of the material being taught.
Keywords: Teacher Performance, Evaluation

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi kinerja rumpun PAI dalam proses perencanaan, proses
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Beringin Kabupaten Kaur. jenis
penelitian ini termasuk penelitian evaluasi, metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
tekhnik observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Kesimpulan dari penulisan ini bahwa Kinerja guru MIN 2 Tanjung
Beringin rumpun PAI dalam perencanaan proses pembelajaran cukup baik. Perencanaan yang digunakan dalam pembelajaran
selalu dibuat di awal semester. Akan tetapi, terdapat kelemahan dalam penyusunan rencana tersebut yaitu tidak adanya
perencanaan waktu yang dituliskan dalam rencana, penataan latar pembelajaran, pengembangan media dan sumber
belajar pembelajaran tidak direncanakan dengan baik. Kinerja guru MIN 2 Tanjung Beringin rumpun PAI sudah baik
dan sesuai dengan ketentuan, baik dalam membuka pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode
pengajaran, menggunakan media pembelajaran, pengelolaan kelas maupun menutup pelajaran. Kinerja guru MIN 2
Tanjung Beringin rumpun PAI dalam mengevaluasi sudah cukup baik sesuai dengan ketentuan. Evaluasi terencana yang
dilakukan oleh guru MIN 2 Tanjung Beringin sudah terakomodir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, sehingga
pelaksanaannyapun sudah terjadwal. Tetapi untuk evaluasi yang bersifat dadakan, pelaksanaannya tergantung kepada
keperluan materi yang diajarkan.
Kata kunci: Kinerja Guru, Evaluasi

Pendahuluan kebiasaan, dan efektifitas kerjanya sebagai tenaga


Pada suatu organisasi sekolah, kinerja dan kependidikan.
prestasi sekolah ditentukan oleh bagaimana kinerja Pendidikan merupakan faktor utama dalam
para guru yang terlibat langsung dalam proses pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan
pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain sangat berperan dalam membentuk baik atau
untuk mengevaluasi tercapainya program suatu buruknya pribadi manusia menurut ukuran
sekolah berarti menilai kinerja para guru. Hal normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah
ini berarti bahwa kinerja guru mempengaruhi sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab
efektifitas sekolah sebagai suatu organisasi. dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan
Rendahnya kualitas mutu sumber daya tenaga muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas
pendidik dan efektifitas kerja Sekolah Dasar atau dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MIN) banyak mendapat bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.1
sorotan. Baik dari segi pelaksanaan tugas, tenaga Guru adalah seseorang yang diposisikan
pendidikan yang belum memadai, pengelolaan
pembelajaran yang belum efektif dan efisien. 1
Suryadi, Ace dan H.A.R Tilaar. Analisis Kebijakan Pendidikan
Kondisi demikian ikut mempengaruhi motivasi, Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h.159

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 163


Elvi Marlianti

sebagai sosok terdepan dan posisi sentral di karimah dalam kehidupan sehari-hari.
dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan Pendidikan Aqidah Akhlak telah mulai diajarkan
dengan itu, maka guru akan menjadi bahan sejak dari kelas 1 (satu) sampai kelas VI (enam).
pembicaraan banyak orang, dan tentunya tidak lain Dalam melaksanakan pembelajaran Aqidah Akhlak
berkaitan dengan kinerja dan totalitas dedikasi dan hendaknya bertujuan membentuk kepribadian
loyalitas pengabdiannya. Sorotan tersebut lebih yang baik dan jauh dari perbuatan tercela seperti
bermuara kepada ketidakmampuan guru didalam mencuri, berbohong, jarang sholat, dan siswa
pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga mampu menangkap pesan-pesan yang dapat
bermuara kepada menurunnya mutu pendidikan. membawa dirinya pada kemuliaan tinggi yang sesuai
Kalaupun sorotan itu lebih mengarah kepada sisi- dengan syari’at Islam serta dapat menjadi panutan
sisi kelemahan pada guru, hal itu tidak sepenuhnya bagi masyarakatnya kelak ketika dewasa nanti.
dibebankan kepada guru, dan mungkin ada system
Sebagaimana tercantum dalam Standar Isi MI,
yang berlaku, baik sengaja ataupun tidak akan
mata pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk
berpengaruh terhadap permasalahan pendidikan.2
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan
Indikator suatu bangsa sangat ditentukan oleh peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya
tingkat sumber daya manusianya, dan indikator yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan
sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta
pendidikan masyarakatnya. Semakin baik tingkat pengalaman peserta didik tentang aqidah dan
pendidikann maka semakin tinggi sumber daya akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim
manusianya, dan demikian pula sebaliknya. Oleh yang terus berkembang dan meningkat kualitas
sebab itu indikator tersebut sangat ditentukan oleh keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT,
efektifitas kinerja guru. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
Bila kita amati di lapangan, bahwa guru sudah berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat
menunjukan efektifitas kinerja maksimal di dalam melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih
menjalani tugas dan fungsinya sebagai pendidik, tinggi. MIN Tanjung Beringin merupakan lembaga
pengajar dan pelatih. Akan tetapi barangkali masih formal tempat mencetak manusia atau pribadi-
ada sebagian guru yang belum menunjukkan pribadi muslim yang memiliki sifat-sifat santun,
kinerja baik, tentunya akan berpengaruh terhadap berbudi pekerti luhur serta taqwa kepada Tuhan
efektivitas kinerja guru secara makro. Dalam Yang Maha Esa.
pelaksanaan tugas mendidik, guru memiliki sifat Atas dasar segala permasalahan dan pemikiran
dan perilaku yang berbeda, ada yang bersemangat tersebut, maka penulis ingin mengetahui lebih
dan penuh tanggung jawab, juga ada guru yang dalam mengenai bagaimana tindakan selanjutnya
dalam melakukan pekerjaan itu tanpa dilandasi yang dilakukan oleh para guru khususnya guru
rasa tanggung jawab, selain itu juga ada guru pendidikan aqidah akhlak dalam mengatasi
datang tidak tepat pada waktunya dan kurang permasalahan di atas untuk membentuk akhlaqul
menguasai materi yang diajarkan. Kondisi guru karimah siswa. Dan penulis menganggap penting
seperti itulah yang menjadi permasalahan di setiap untuk mengadakan penelitian dengan judul
lembaga pendidikan formal. Dengan adanya guru “Evaluasi kinerja guru dalam pembinaan akhlak
yang mempunyai kinerja rendah, sekolah akan siswa MIN Tanjung Beringin Kabupaten Kaur “.
sulit untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan.
Sangat jelas bahwa dalam Undang-Undang pun Rumusan Masalah
mengatakan Pendidikan adalah usaha untuk me-
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah
ngembangkan potensi peserta didik agar memiliki
yang telah dikemukakan, maka masalah pokok
akhlak yang mulia (Akhlaqul Karimah). Sementara
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
itu di Madrasah Ibtidaiyah terdapat mata pelajaran
1. Bagaimana kinerja guru dalam membina akhlak
khusus pendidikan Aqidah Akhlak yang memiliki
siswa di MIN Tanjung Beringin Kabupaten
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada
Kaur?
peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai
keyakinan keagamaan (tauhid) dan akhlaqul 2. Apa saja faktor yang menjadi pendukung dan
penghambat kinerja guru dalam membina
2
Ahmad rizal, dkk. Dari Guru Konvensional Menuju Guru akhlak siswa di MIN Tanjung Beringin Kab.
Profesional. (Jakarta: Kompas Gramedia, 2009), h. 67 Kabupaten Kaur?
Evaluasi Kinerja Guru Rumpun PAI di Madrasah Ibtidaiyah

3. Bagaimana hasil pembinaan akhlak siswa Penilaian kinerja hendaknya memberikan


yang diraih di MIN Tanjung Beringin Kab. suatu gambaran akurat mengenai prestasi kerja
Kabupaten Kaur? karyawan, Untuk mencapai tujuan ini sistem-sistem
penilaian harus mempunyai hubungan dengan
C. Tujuan Penelitian pekerjaan, praktis, mempunyai standar-standar,
dan menggunakan berbagai ukuran yang dapat
Tujuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi
diandalkan. Hubungan dengan pekerjaan berarti
langkah awal untuk mendiskripsikan:
bahwa sistem menilai perilaku-perilaku kritis yang
1. Kinerja guru dalam membina akhlak siswa di
mewujudkan keberhasilan organisasi. Suatu sistem
MIN Tanjung Beringin Kabupaten Kaur
disebut praktis bila dipahami atau dimengerti oleh
2. Faktor yang menjadi pendukung dan para penilai dan segenap anggota organisasi.5
penghambat kinerja guru dalam membina
Evaluasi kinerja memerlukan standar-standar
akhlak siswa di MIN Tanjung Beringin Kab.
pelaksanaan kerja (performance sandard) dimana
Kabupaten Kaur
perestasi kerja diukur. Agar efektif standar
3. Hasil pembinaan akhlak siswa yang diraih di
hendaknya berhubungan dengan hasil-hasil yang
MIN Tanjung Beringin Kab. Kabupaten Kaur
diinginkan pada setiap pekerjaan. Evaluasi juga
memerlukan ukuran-ukuran prestasi kerja yang
Landasan Teori dapat diandalkan. Observasi dapat dilakukan
1. Langkah-langkah Dalam Pelaksanaan Evaluasi secara langsung atau tidak langsung. Observasi
Ada beberapa langkah dalam pelaksanaan langsung terjadi bila penilaian secara nyata melihat
evaluasi yaitu: pelaksanaan kerja. Observasi tidak langsung
a. Menentukan tujuan terjadi bila penilaian hanya dapat menilai tiruan
b. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang pelaksanaan kerja nyata. Berbagai pengukuran ini
akan di evaluasi berguna untuk memahami secara reliable standar
c. Merumuskan tujuan instruksional khusus dari kinerja segenap komponen organisasi.
tiap bagian bahan Adapun untuk menilai kinerja guru menurut
d. Menderetkan semua standar kompetensi Werther dan Davis dapat dilakukan antara, lain
dalam tabel persiapan yang memuat pula dengan analisis tugas guru. Tugas guru harus
aspek tingkah laku terkandung dalam standar menjadi acuan dan standar ukuran untuk
kompetensi. menilai kinerja guru itu sendiri. Selanjutnya
e. Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok penilaian ini akan melahirkan perilaku khusus
materi, aspek berpikir yang diukur beserta guru. Penilaian prestasi kerja guru merupakan
keseimbangan antara kedua hal tersebut. umpan balik bagi guru dan akan mempengaruhi
f. Menuliskan butir-butir soal, didasarkan standar bebetapa keputusan-keputusan yang akan
kompetensi.3 diambil oleh atasan untuk meningkatkan kenerja
guru, selanjutnya mengkomunisasikan kembali
2. Hakikat Kinerja Guru kelemahan-kelemahan atau kekuatan -kekuatan
Istilah ”Kinerja” merupakan terjemahan dari yang harus dipertahankan atau diperbaiki.6
bahasa Inggris yaitu performance berasal dari Dengan demikian penilaian kinerja merupakan
akar kata to perform yang berarti (1) melakukan, proses dimana organisasi berupaya untuk mem-
menjalankan, melaksanakan (2) memenuhi atau peroleh informasi seakurat mungkin tentang kerja
menjalankan kewajiban (3) melaksanakan atau anggotanya. Penilaian kinerja harus dilakukan
menyempurnakan tanggung jawab (4) melakukan dengan baik karena akan berguna bagi organisasi
sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau secara keseluruhan, bagi atasan maupun bagi guru
mesin. Sesuai dengan kaidah bahasa Inggris, maka secara langsung. Dengan adanya penilaian kinerja
performance merupakan kata benda, yang bermakna kepada para guru maka informasi dan umpan
hasil yang telah dikerjakan.4 balik dari penilaian kinerja tersebut menjadi dasar

3 5
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: T. Hani Handoko, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:
Bumi Aksara. 2009) h.28 8PFE,2000),h. 138,
4 6
Prawiro Suyadi S. Kebijakan Kinerja Karyawan (Yogyakarta: Keith Davis dan William Wrther, Human resources and Personnel
BPFE, 1999). h.1 Management (Singapore: McGraw-Hill, I 993),hh.340-345
Elvi Marlianti

untuk perbaikan kinerja selanjutnya. Dari hasil perhitungan pada tabel di atas
Berdasarkan beberapa teori dan pendapat di diketahui bahwa jumlah skor rata-rata nilai kinerja
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud guru dalam proses perencanaan pembelajaran
dengan kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh sebesar 2,38. Setelah dikonsultasikan dengan
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu tabel konversi ternyata angka tersebut terletak
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung pada angka 2.51 – 3.25 dengan kualifikasi baik.
jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan Dengan demikian, kinerja guru MIN 2 Tanjung
organisasi bersangkutan. Berkaitan dengan kinerja Beringin guru rumpun PAI dalam hal perencanaan
guru, maka yang dimaksud dengan kinerja guru sudah baik dan sesuai dengan Standar Nasional
adalah hasil kerja guru untuk berprestasi dalam Pendidikan.
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru. Guru MIN 2 Tanjung Beringin guru rumpun
Untuk mengetahui kinerja guru berarti melihat PAI memandang bahwa perencanaan adalah
bagaimana hasil kerja guru dari kemampuan dan bagian penting dari pelaksanaan tugasnya. Materi
daya kerjanya untuk berprestasi dalam melaksanakan dari perencanaan itu merupakan rancangan
tugas dan fungsinya sebagai guru dengan daya strategi pembelajaran yang akan disampaikan
motivasi yang tinggi, disiplin, kreatif, jujur, ikhlas dan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
bertanggung jawab. Diantara tugas dan fungsi guru Oleh karena itu, guru senantiasa berpijak kepada
adalah membuat persiapan dan rencana pengajaran standar isi perencanaan yang telah ditetapkan
dan bimbingan, melaksanakan proses kegiatan oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah
belajar mengajar serta membina akhlak siswa, dan Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
melaksanakan evaluasi dan umpan balik (feed back). Pendidikan. Mengacu kepada peraturan ini,
perencanaan yang dibuat guru terdiri dari silabus
Metode Penelitian dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang memuat kesesuaian tujuan pembelajaran
Jenis penelitian ini termasuk kategori penelitian
dengan materi pembelajaran yang akan diberikan,
lapangan (Field Research) karena pengumpulan data
relevansi antara materi dengan sumber dan
dilakukan di MIN Tanjung Beringin. adapun jenis
metode mengajar serta penilaian hasil belajar.
penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan
dengan kualitatif. Dalam penelitian ini akan dilihat Perencanaan itu dapat bermanfaat bagi guru
bagaimana kinerja guru dalam pembinaan akhlak sebagai kontrol terhadap diri sendiri agar dapat
siswa di MIN Tanjung Beringin Kabupaten Kaur. memperbaiki cara pengajarannya. Dengan kata
lain bahwa selain berguna sebagai alat kontrol
maka persiapan pengajaran juga berguna sebagai
Hasil Penelitian
1. Kinerja Guru dalam Perencanaan Proses pegangan bagi guru sendiri.
Pembelajaran Berdasarkan pengamatan, aspek-aspek
Data yang diperoleh dari hasil penilaian dengan perencanaan pembelajaran yang terdapat dalam
menggunakan angket tentang perencanaan pem- dokumen perencanaan pembelajaran adalah:
belajaran oleh responden penelitian adalah sebagai Pertama, merancang dan merumuskan tujuan,
berikut: di dalamnya terdapat unsur-unsur 1) merumuskan
kompetensi dasar sebagai indikator hasil belajar,
Tabel 5 2) merancang dampak pengiring berbentuk ke-
Tabulasi Skor Kinerja guru rumpun PAI dalam cakapan hidup. Kedua, mengembangkan dan
perencanaan pembelajaran
mengorganisasikan materi, media pembelajaran
No Resp Guru Bidang Studi
Jumlah
Rata-rata
dan sumber belajar. Bagian ini memuat unsur
Nilai
1) mengembangkan dan mengorganisasikan
1 1 Fiqih 25 2,5 materi pembelajaran, 2) menentukan dan
2 2 Qur’an Hadits 22 2,2 mengorganisasikan materi pembelajaran dan 3)
3 3 Aqidah Akhlak 23 2,3 memilih sumber belajar. Ketiga, merencanakan
4 4 Bahasa Arab 24 2,4 skenario kegiatan pembelajaran, meliputi 1)
5 5 SKI 25 2,5 menentukan jenis kegiatan pembelajaran, 2)
Jumlah rata-rata 119 11,9/ 5= 2,38 menyusun langkah pembelajaran, 3) menentukan
alokasi waktu pembelajaran, 4) menentukan
Evaluasi Kinerja Guru Rumpun PAI di Madrasah Ibtidaiyah

cara-cara memotivasi siswa dan 5) menyiapkan dilakukan dalam suatu musyawarah guru mata
pertanyaan. Keempat, merangcang pengelolaan pelajaran atau KKG Madrasah.
kelas yaitu 1) menentukan latar pembelajaran Menurut Yuli Rohayati mengatakan bahwa:
dan 2) menentukan cara-cara pengorganisasian
“Pembuatan perencanaan pembelajaran dilaku-
siswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan
kan dalam kelompok kerja guru. Kerjasama ter-
pembelajaran. Kelima, merencanakan prosedur,
sebut dilakukan agar terdapat satu kesamaan
jenis dan menyiapkan alat penilaian, yaitu me-
materi di sekolah-sekolah Ibtidaiyah yang ada,
nentukan prosedur dan jenis penilaian, membuat
khususnya MIN. Artinya, semua guru mata
alat penilaian dan kunci jawaban.
pelajaran terlibat dalam pembuatan rencana itu.9
Dari beberapa wawancara yang dilakukan, di-
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Maya
ketahui bahwa meskipun penyusunan Rencana
Safitri mengatakan bahwa:
Pelaksanaan Pembelajaran berpedoman kepada
silabus yang dikeluarkan oleh Badan Standar “Proses pembuatannya dilakukan bersama-
Nasional Pendidikan (BNSP) tetapi tetap sama masing-masing guru mata pelajaran
disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah. yang tergabung dalam KKG. Oleh karena itu,
Berikut ini hasil wawancara penulis dengan setiap guru mata pelajaran diharapkan selalu
para responden, seperti terdapat dalam cuplikan aktif mengikuti setiap kegiatan KKG yang di-
wawancara dengan Sepriyati Yunizar menjawab laksanakan, agar dapat selalu berkoordinasi dan
pertanyaan apakah penyusunan rencan a berkomunikasi satu sama lain.10
pembelajaran berpatokan kepada standar yang Dari penjelasan para responden di atas, dapat
ditetapkan mengatakan bahwa: diambil suatu kesimpulan bahwa perencanaan
yang dibuat oleh para guru ini bukan merupakan
“Meskipun silabus berpedoman kepada yang
perencanaan individu melainkan kelompok.
telah disusun oleh BNSP tetapi itu mesti
Pembuatannya berdasarkan kepada standar
dilakukan penyesuaian lagi dengan kondisi
kompetensi yang akan dicapai. Rencana yang
madrasah, seperti sarana dan prasarana, keter-
dibuat tersebut berisikan tujuan pembelajaran,
sediaan media dan sumber belajar dan lain-lain,
materi, metode mengajar, sumber belajar dan
termasuk kondisi siswa sendiri”.7
penilaian hasil belajar. Sebagai seorang guru
Hal yang sama dikemukakan oleh M. Sani me- pembuatan rencana pembelajaran disadari perlu
ngatakan bahwa: pemikiran yang lebih dalam agar apa yang
“Kalau standarnya sudah disusun oleh BNSP direncanakan dapat mengakomodir aspek lain
secara nasional. Dalam penyusunan rencana dalam proses pembelajaran seperti apa materinya,
pembelajaran, guru tetap berpedoman kepada media apa yang digunakan dan bagaimana proses
pedoman itu. Tetapi, kita harus melihat lagi evaluasinya.
kondisi yang ada pada masing-masing madrasah, Atas pertanyaan apakah perencanaan itu
termasuk di sekolah Model ini”.8 penting dalam pembelajaran, Eda Yunita
Supaya dapat diterapkan dalam proses mengatakan bahwa:
pembelajaran dengan baik dan mencapai tujuan “Perencanaan pembelajaran yang dibuat tentu
yang diinginkan, maka silabus standar yang disusun sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.
secara nasional itu mesti disesuaikan dengan Kemudian ia menambahkan bahwa perencana-
kondisi madrasah. an dibuat dengan mempertimbangkan tujuan
Dari beberapa petikan wawancara di atas, yang hendak dicapai, alat apa yang digunakan,
diketahui bahwa guru melakukan desain ulang materi apa yang akan diajarkan dengan cara
terhadap silabus yang dibuat oleh pemerintah. mengevaluasinya. Artinya, perencanaan yang
Materi yang dianggap tidak relevan dengan dibuat menyangkut proses pembelajaran ke
keadaan sekolah dihapus dan disesuaikan dengan depan.11
kemampuan sekolah. Perencanaan pembelajaran Hal yang sama dikemukakan oleh Lina Sutriani
itu tidak dibuat setiap akan mengajar, tetapi mengatakan bahwa dari perencanaanlah semuanya
dibuat diawal semester dan proses pembuatannya
9
Wawancara dengan Yuli Rohayati. Tanggal 17 Mei 2016
7 10
Wawancara dengan Sepriati Yunizar. Tanggal 20 Mei 2016 Wawancara dengan Maya Safitri. Tanggal 17 Mei 2016
8 11
Wawancara dengan Eda. Tanggal 20 Mei 2016 Wawancara dengan Eda Yunita. Tanggal 10 Mei 2016
Elvi Marlianti

berawal. Di dalam perencanaan itu ditentukan apa 2,48. Setelah dikonsultasikan dengan tabel konversi
saja yang akan kita lakukan dalam pelaksanaan ternyata angka tersebut terletak pada angka 2.51
proses pembelajaran nanti. Apalagi guru – 3.25 dengan kualifikasi baik. Dengan demikian,
mempunyai beban moril untuk selalu melakukan kinerja guru MIN 2 Tanjung Beringin guru
yang terbaik dalam menjalankan tugas.12 rumpun PAI dalam hal pelaksanaan pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang digunakan oleh sudah baik dan sesuai dengan Standar Nasional
guru MIN 2 Tanjung Beringin disusun secara Pendidikan.
sistematis dalam beberapa bagian yaitu: Kegiatan melaksanakan pembelajaran ini me-
a. Program tahunan, terdiri dari kompetensi dasar liputi pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
masing-masing mata pelajaran dan alokasi waktu pelajaran. Kegiatan pendahuluan merupakan
berdasarkan jam pelajaran yang digunakan. kegiatan guru dalam membuka pelajaran. Kegiatan
b. Rencana pembelajaran, terdiri dari standar Guru-guru MIN 2 Tanjung Beringin antara lain
kompetensi yang harus dipenuhi pada setiap seperti dikemukakan oleh M. Sani mengatakan
mata pelajaran, kompetensi dasar, indikator bahwa dalam membuka pelajaran, yang dilakukan
kompetensi, alokasi waktu setiap pertemuan, adalah setelah menjawab salam siswa, menjelaskan
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, materi yang akan dipelajari serta tujuan yang ingin
metode pembelajaran, langkah kegiatan mulai dicapai. Baru setelah itu, pelajaran dimulai.13
dari membuka pelajaran, kegiatan inti dan Mengenai hal ini, Maya mengatakan bahwa:
kegiatan akhir, alat pembelajaran dan sumber “Yang dilakukan adalah menjelaskan materi
belajar serta rencana penilaian hasil belajar, yang akan dipelajari, tujuan yang ingin dicapai.
analisis hasil penilaian pembelajaran dan Kadang-kadang kita tanyakan dulu tentang
rencana remedial dan pengayaan. pelajaran yang lalu, atau tugas-tugas yang harus
Setiap rancangan perangkat pembelajaran dikerjakan siswa baik perorangan maupun
yang telah disusun oleh guru masing-masing mata kelompok.14
pelajaran disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Guru menyadari bahwa kegiatan membuka
Sekolah dan Koordinator Pengawas Madrasah. pelajaran ini merupakan bagian penting dalam
proses pembelajaran. Pada umumnya responden
2. Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran telah merancang terlebih dahulu apa saja yang
Data yang diperoleh dari hasil penilaian dilakukan sebelum pelajaran dimulai.
dengan menggunakan angket tentang pelaksanaan Seperti yang dikatakan oleh Lina Sutriani
pembelajaran oleh responden penelitian adalah bahwa:
sebagai berikut:
“Membuka pelajaran bukan sekedar pelengkap
saja. Kaitannya adalah motivasi belajar siswa.
Tabel 6
Tabulasi Skor Kinerja guru rumpun PAI dalam saya tidak mau kegiatan membuka pelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran ini menjadi sekedarnya saja, karena ini penting.
Karena itu, saya mendahului pelajaran dengan
No Resp Guru Bidang Studi Jumlah Nilai Rata-rata
menyampaikan materi yang akan dipelajari,
1 1 Fiqih 25 2,5
metode, alat dan tujuannya. Juga diulas sedikit
2 2 Qur’an Hadits 27 2,7 pelajaran yang lalu. Dan ini sudah disepakati
3 3 Aqidah Akhlak 26 2,6 dalam KKG.15
4 4 Bahasa Arab 22 2,2 Suardi mengatakan bahwa kegiatan pendahuluan
ini perlu sekali. Yang pasti mengucapkan salam dan
5 5 SKI 24 2,4
menanyakan khabar, evaluasi pelajaranlalu dan men-
Jumlah rata-rata 124 12,4/5 = 2,48 jelaskan materi serta tujuannya. Tujuannya adalah
untuk memotivasi semangat siswa untuk belajar.16
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas Dari hasil wawancara penulis dengan
diketahui bahwa jumlah skor rata-rata nilai kinerja
guru dalam pelaksanaan pembelajaran sebesar 13
Wawancara dengan M. Sani. Tanggal 20 Mei 2016
14
Wawancara dengan Maya Safitri. Tanggal 17 Mei 2016
15
Wawancara dengan Lina Sutriani. Tanggal 10 Mei 2016
12 16
Wawancara dengan Lina Sutriani. Tanggal 10 Mei 2016 Wawancara dengan Suardi. Tanggal 20 Mei 2016
Evaluasi Kinerja Guru Rumpun PAI di Madrasah Ibtidaiyah

responden dapat diambil kesimpulan bahwa ke- tanya jawab dan demonstrasi.21
giatan pendahuluan yang selalu dilakukan oleh Sepriati juga menggunakan metode yang sama.
guru rumpun PAI merupakan kegiatan untuk Namun menurutnya, ia sering mengkombinasikan
mengkondisikan siswa untuk memulai pelajaran. satu metode dengan metode yang lain agar
Guru MIN 2 Tanjung Beringin menyadari bahwa proses pembelajaran tidak monoton. Ia juga
hal ini dapat memotivasi siswa untuk belajar dan menggunakan media gambar, teks pelajaran dan
mempersiapkan diri menerima pelajaran. Disiplin lain-lain sebagai penunjang.22
membuka pelajaran ini disadari oleh guru akan
Dapat disimpulkan bahwa, berkaitan dengan
berpengaruh kepada suasana belajar, keakraban
metode mengajar guru MIN 2 Tanjung Beringin
dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sebagai
menggunakan metode yang variatif. Penggunaan
kegiatan inti.
metode ini tentunya disesuaikan dengan materi
Kegiatan inti menyangkut pula dengan peng- yang diberikan dalam proses pembelajaran.
gunaan media pembelajaran. Mengenai pemilihan Berdasarkan pengamatan, dalam proses belajar
media ini, Yuli Rohayati mengatakan bahwa: mengajar guru rumpun PAI pada umumnya
“Media pembelajaran sangat berpengaruh menggunakan metode yang bervariasi. Hal ini
dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh menggambarkan kemampuan guru untuk me-
karena itu, guru harus mempersiapkan media cari variasi dalam mengajar sehingga proses
yang akan digunakan sesuai dengan materi belajar mengajar berlangsung dalam suasana
pelajaran yang diajarkan. Jika tidak terdapat di yang kondusif. Simpulan ini diperkuat oleh hasil
sekolah maka perlu dicarikan jalan keluarnya pengamatan penulis yang menunjukan bahwa
untuk digantikan dengan yang lain.17 ternyata guru menggunakan metode-metode
Seperti yang dikatakan oleh Maya Safitri me- tersebut secara kombinasi.
ngatakan bahwa pemilihan media berdasarkan Kegiatan menutup pelajaran dilakukan oleh
materi dan kemampuan siswa. Jika tidak ada guru dengan membuat kesimpulan atau rangkuman
di sekolah, ia membuat sendiri sesuai dengan pelajaran. Lina Sutriani mengatakan bahwa meskipun
kemampuan.18 kompetensi dasarnya sudah selesai, ia selalu membuat
Di samping menggunakan media pembelajaran rangkuman atau catatan penting untuk dipelajari
sebagaimana diungkapkan di atas, dalam oleh siswa. Kalau memang dibutuhkan, kepada siswa
pelaksanaan pembelajaran guru rumpun PAI diberikan tugas di rumah.23
menggunakan beberapa metode mengajar. Dalam Hal yang sama dinyatakan oleh Maya bahwa
kaitan ini, Eda menganggap bahwa metode kegiatan penutup ia mengulang sekilas pelajaran
mengajar sangat berpengaruh dalam proses sebagai simpulan. Sebab, bisa jadi ada siswa yang
pembelajaran sehingga harus digunakan dengan belum jelas materi yang diajarkan.24
baik.19 Dari hasil wawancara sebagaimana petikan
Atas pertanyaan mengapa metode menjadi di atas, diketahui bahwa guru selalu menutup
bagian penting dalam proses pembelajaran, pelajaran dengan memberikan simpulan atau
Sepriati menjelaskan bahwa metode pembelajaran catatan-catatan yang penting untuk diingat dan
sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan dipelajari kembali oleh siswa. Kegiatan menutup
pembelajaran. Oleh karena itu, ia mempersiapkan pelajaran ini dianggap penting oleh guru karena
metode yang akan digunakan sesuai dengan materi untuk mengantisipasi siswa yang belum mengerti
pelajaran yang diajarkan.20 atau mengingatkan siswa hal-hal yang penting.
Pertimbangan yang digunakan untuk menentu-
kan metode menurut Eda Yunita mengatakan 3. Kinerja Guru dalam Mengevaluasi Pelajaran
bahwa yang menjadi pertimbangan adalah materi, Data yang diperoleh dari hasil penilaian
situasi dan kemampuan siswa. Metode yang sering dengan menggunakan angket tentang evaluasi
digunakan menurut Lina adalam ceramah, diskusi, pembelajaran oleh responden penelitian adalah
sebagai berikut:

17 21
Wawancara dengan Yuli Rohayati. Tanggal 17 Mei 2016 Wawancara dengan Yuli. Tanggal 17 Mei 2016
18 22
Wawancara dengan Maya Safitri. Tanggal 17 Mei 2016 Wawancara dengan Sepriati Yunizar. Tanggal 20 Mei 2016
19 23
Wawancara dengan Eda. Tanggal 20 Mei 2016 Wawancara dengan Lina Sutriani. Tanggal 10 Mei 2016
20 24
Wawancara dengan Sepriati Yunizar. Tanggal 20 Mei 2016 Wawancara dengan Maya. Tanggal 20 Mei 2016
Elvi Marlianti

Tabel 7 musyawarah guru dalam KKG dilakukan


Tabulasi Skor Kinerja guru rumpun PAI dalam Evaluasi secara terencana seperti ulangan bulanan, mid
Pembelajaran
semester dan semester. Juga dilakukan secara
No Resp Guru Bidang Studi Jumlah Nilai Rata-rata evaluasi ringan tidak terencana seperti setiap
1 1 Fiqih 30 3,0 akhir atau di awal pelajaran.27
2 2 Qur’an Hadits 31 3,1 Informasi lain diperoleh dari Lina mengatakan
bahwa evaluasi dilakukan secara terjadwal seperti
3 3 Aqidah Akhlak 27 2,7
ulangan bulanan, mid semester dan semester. Juga
4 4 Bahasa Arab 27 2,7 tidak terjadwal seperti setiap akhir atau di awal
5 5 SKI 28 2,8 pelajaran.28
Jumlah rata-rata 143 14,3/5 = 2,86 Yang dievaluasi menurut responden adalah
hasil belajar, alat pembelajaran, metode belajar
dan media yang digunakan. Berkenaan dengan
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas evaluasi hasil belajar, pencapaian standar belajar
diketahui bahwa jumlah skor rata-rata nilai kinerja minimal yang dibuat bersama-sama dalam KKG.
guru dalam evaluasi pembelajaran sebesar 2,86. Evaluasi yang dilakukan itu adalah ulangan per
Setelah dikonsultasikan dengan tabel konversi kompetensi, ulangan harian, ulangan blok dan
ternyata angka tersebut terletak pada angka 2.51 ulangan akhir semester.
– 3.25 dengan kualifikasi baik. Dengan demikian,
Menurut Eda Yunita bahwa standar evaluasi
kinerja guru MIN 2 Tanjung Beringin guru
yang digunakan adalah standar ketuntasan belajar
rumpun PAI dalam hal evaluasi pembelajaran
minimal yang dirumuskan dalam KKG.29 Berkaitan
sudah baik dan sesuai dengan Standar Nasional
dengan ini Lina mengatakan bahwa hasil evaluasi
Pendidikan.
akan analisa dan ditindak lanjuti oleh guru masing-
Kegiatan penilaian dan evaluasi merupakan masing.30 Pernyataan dua orang responden ini
hal yang sangat penting dalam pengelolaan berbeda dengan Maya yang mengakui kurang
pembelajaran. Karena hasil penilaian akan memahami betul tekhnis analisa ini. Karenanya
berp eng aru h kep ad a p en capa ian tu jua n jarang ia lakukan.31
pembelajaran.
Dan sebagian besar responden mengakui
Dari hasil wawancara dengan Maya mengatakan kekurangan mereka dalam menganalisa hasil
bahwa: evaluasi. Meskipun analisa itu dilakukan, tetapi
“Evaluasi sangat penting untuk mengetahui sedikit sekali yang melakukan program pengayaan.
tingkat pencapaian target pembelajaran. Yang dilakukan adalah remedial dengan mengetes
Outputnya menunjukan hasil yang dicapai ulang soal-soal tes kepada siswa yang tidak tuntas.
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu
terhadap evaluasi ini perlu dilakukan dengan Pembahasan Hasil Penelitian
sebaik mungkin”.25
Berdasarkan hasil observasi dan hasil penelitian
Suardi mengatakan hal yang sama bahwa yang telah dikemukakan di atas bahwa guru-guru
“evaluasi sangat penting untuk mengetahui hasil MIN 2 Tanjung Beringin dalam menjalankan
pembelajaran. Dan sangat penting bagi guru dan tugasnya telah melakukan kegiatan pembelajaran
siswa”.26 seperti perencanaan proses pembelajaran,
Guru MIN 2 Tanjung Beringin mengadakan pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi terhadap
evaluasi di samping terjadwal mereka juga hasil dan proses pembelajaran. Dari hasil temuan
mengadakan evaluasi sesuai dengan kebutuhan penelitian di atas dapat dilakukan pembahasan
pembelajaran. Dari wawancara dengan responden, mengenai evaluasi kinerja guru pada MIN 2
diketahui bahwa evaluasi yang diadakan cukup Tanjung Beringin sebagai berikut:
variatif.
Sepriati mengatakan bahwa:
27
Wawancara dengan Sepriati Yunizar. Tanggal 20 Mei 2016
“Evaluasi yang dilakukan sesuai dengan hasil 28
Wawancara dengan Lina Sutriani. Tanggal 10 Mei 2016
29
Wawancara dengan Eda Yunita. Tanggal 10 Mei 2016
25 30
Wawancara dengan Maya. Tanggal 20 Mei 2016 Wawancara dengan Lina Sutriani. Tanggal 20 Mei 2016
26 31
Wawancara dengan Suardi. Tanggal 20 Mei 2016 Wawancara dengan Maya safitri. Tanggal 17 Mei 2016
Evaluasi Kinerja Guru Rumpun PAI di Madrasah Ibtidaiyah

1. Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Salah satu alasan utama mengapa membuat
Guru MIN 2 Tanjung Beringin melakukan perencanaan dianggap penting adalah karena guru
desain ulang terhadap silabus yang dibuat perlu mengindentifikasi tujuan dari pembelajaran
oleh pemerintah dengan memasukan materi yang mereka sampaikan. Guru perlu mengetahui
yang dianggap relevan dengan keadaan dan apa yang mereka harapkan bisa dilakukan
disesuaikan dengan kemampuan sekolah. Dalam oleh para siswa pada akhir pembelajaran, yang
menyusun perencanaan ini masing-masing sebelumnya tidak bisa siswa lakukan. Berikut
guru terlibat secara bersama-sama dengan guru adalah beberapa alasan lain pentingnya sebuah
lainnya dalam Kelompok Kerja Guru sehingga perencanaan:
perencanaan tersebut dapat digunakan oleh a) Memberikan kesempatan pada guru untuk
guru lain yang mengajar mata pelajaran yang me m per kir akan kemu ng kina n mas alah
sama. Penyesuaian dengan kondisi sekolah ini yang akan muncul dan kemudian memper-
dilakukan oleh guru rumpun PAI ini sesuai dengan timbangkan solusinya.
pendapat Ibrahim dan Nana Syaodih.32 bahwa b) Memastikan bahwa pelajaran yang disampaikan
perencanaan pembelajaran perlu memperhatikan seimbang dan sesuai untuk kelas tersebut.
keadaan sekolah terutama ketersediaan sarana c) Memberikan rasa percaya diri bagi guru.
dan prasarana serta alat bantu. Juga perlu d) Perencanaa n pada umumnya merupa -
dipertimbangkan kemampuan siswa. Keluasan dan kan latihan yang baik dan menunjukan
kedalaman bahan ajar perlu disesuaikan dengan profesionalisme.33
kemampuan dan perkembangan siswa. Perencanaan proses pembelajaran meliputi
Perencanaan pembelajaran, membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
suatu persiapan pembelajaran itu sendiri. Hal (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,
ini didasarkan pada asumsi bahwa jika tidak standar kompetensi (SK), kompetensi dasar
mempunyai persiapan pembelajaran yang baik (KD), in dikator penc apaian kompe tensi,
maka peluang untuk tidak terarah terbuka tujuanpembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,
lebar, bahkan mungkin cenderung untuk metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan yang penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
jelas. Pada dasarnya, rencana pembelajaran
menetapkan tujuan yang ingin dihasilkan guru 2. Kinerja guru rumpun PAI dalam Pelaksanaan
selama pembelajaran dan bagaimana guru Pembelajaran
mencapai tujuan tersebut. Biasanya, rencana Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses
pembelajaran dibuat dalam bentuk tertulis, untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan
namun hal ini bukanlah suatu keharusan. Guru- secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, me-
guru baru atau yang kurang berpengalaman nantang, memotivasi peserta didik untuk ber-
mungkin perlu membuat rencana pembelajaran partisipasi aktif serta memberikan ruang yang
yang sangat terperinci menunjukan dengan cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian
jelas apa yang akan terjadi pada setiap tahap- sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
tahap pembelajaran. Namun pada kenyataannya, fisik serta psikologis peserta didik.34 Sehubungan
membuat rencana pembelajaran harian secara dengan pelaksanaan pengajaran, kegiatan dalam
detail seperti ini dianggap kurang praktis. pelaksanaan ini adalah membuka pelajaran, me-
Walaupun para guru telah memperoleh semakin nyampaikan materi pelajaran, menggunakan
banyaknya pengalaman dan kepercayaan diri, metode pengajaran, menggunakan alat peraga,
perencanaan tetap dianggap penting. Namun pengelolaan kelas dan menutup pelajaran.
karena kemampuan para guru untuk membuat
Kegiatan pendahuluan yang selalu dibuat
perencanaan semakin berkembang, maka guru-
oleh guru rumpun PAI merupakan kegiatan
guru yang sangat berpengalaman bisa saja masuk
untuk mengkondisikan siswa memulai pelajaran.
ke kelas dengan hanya membawa sebuah catatan
Guru MIN 2 Tanjung Beringin menyadari
kecil atau bahkan dengan rencana pembelajaran
di kepala mereka.
33
Nana Saodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum; Teori
dan Praktek, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1999) h. 67
32 34
Nana Saodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum ; Teori Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan
dan Praktek, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1999) h. 67 Kompetensi, (Jakarta, Bina Aksara, 2004) h. 47
Elvi Marlianti

bahwa hal ini dapat memotivasi siswa belajar dan metode pengajaran, menggunakan alat peraga,
mempersiapkan diri menerima pelajaran. Kinerja pengelolaan kelas dan menutup pelajaran.
guru MIN 2 Tanjung Beringin guru rumpun PAI Kegiatan pendahuluan yang selalu dilakukan
dalam melaksanakan kegiatan inti menyangkut oleh guru rumpun PAI merupakan kegiatan untuk
pula penggunaan media pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk memulai pelajaran.
menggunakan metode variatif. Hal ini meng- Guru MIN 2 Tanjung Beringin menyadari bahwa hal
gambarkan kemampuan guru mencari variasi ini dapat memotivasi siswa untuk belajar dan mem-
dalam mengajar sehingga proses belajar mengajar persiapkan diri menerima pelajaran. Kinerja guru
berlangsung dalam suasana yang kondusif. dalam melaksanakan kegiatan inti menyangkut pula
Dalam menggunakan metode mengajar, penggunaan media pembelajaran yang mengguna-
guru MIN 2 Tanjung Beringin rumpun PAI kan metode bervariatif. Hal ini menggambarkan
menggunakan metode yang variatif yaitu ceramah, kemampuan guru untuk mencari variasi dalam
diskusi, tanya jawab dan demonstrasi. Metode ini mengajar sehingga proses belajar mengajar
sering dikombinasikan agar proses pembelajaran berlangsung dalam suasana yang kondusif.
tidak monoton dan membosankan siswa. Dalam
kaitan ini, penggunaan metode sebagai alat 3. Kinerja guru rumpun PAI dalam Evaluasi
pencapaian mutlak diperlukan. Pada tataran Pembelajaran
penggunaan metode ini dapat dicermati pendapat Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
Slameto berikut ini: guru rumpun PAI pada MIN 2 Tanjung Beringin
Metode mengarahkan cara pembelajaran yang selalu diakhiri dengan menutup pembelajaran.
mengimplikasikan kelenturan sesuai situasi Guru bersama-sama siswa membuat rangkuman
dan kondisi serta mampu mempengaruhi satu pelajaran secara bersama-sama atau sendiri-sendiri
salam lain di kalangan siswa dan terbina saling serta kemampuan guru menyampaikan rencana
ketergantungan antara guru dan siswa dalam pembelajaran berikutnya. Kegiatan ini berguna
usaha kebersamaan. Guru progresif berani untuk membantu guru dalam mengetahui kesan
mencoba-coba metode yang baru yang dapat siswa terhadap hasil pembelajaran. Merangkum
membantu meningkatkan motivasi siswa untuk materi yang telah diajarkan seharusnya dilakukan
belajar.35 siswa secara bersama-sama di bawah bimbingan guru.
Karena dibuat secara bersama-sama, RPP yang Program pengayaan adalah program yang ber-
dibuat masih terdapat beberapa kekurangan. tujuan untuk memberikan pengalaman lebih dan
Kekurangan-kekurangan tersebut adalah tidak pemahaman kepada siswa yang telah mencapai
adanya perencanaan waktu yang dituliskan standar keetuntasan minimal. Materi program
dalam rencana, penataan latar pembelajaran, pengayakan ini dapat diambil dari berbagai
pengembangan media dan sumber belajar macam sumber baik buku pelajaran, majalah,
pembelajaran tidak direncanakan dengan baik. koran, internet, dan lain sebagainya. Menurut
Meskipun terdapat kekurangan-kekurangan Nana Saodih bentuk program pengayaan dapat
tersebut, secara fisik RPP yang dibuat sudah sesuai berupa 1) memperdalam atau memperluas konsep
dengan standar nasional pendidikan. yang telah dipelajaridalam bahan pelajaran yang
telah disajikan (bersifat horizontal dan vertikal).
Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses
Pendalaman atau perrluasan konsep ini tidak akan
untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan
diajarkan dalam unit pelajaran selanjutnya. 2)
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menambah kegiatan-kegiatan yang belum terdapat
menantang, memotivasi peserta didik untuk
dalam pelajaran pokok. Kegiatan-kegiatan ini dapat
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
meliputi kegiatan sosial budaya yang tidak perlu
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
ada kaitannya dengan topik pelajaran pokok
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
maupun kegiatan yang masih berada dalam ruang
fisik serta psikologis pesreta didik. Sehubungan
lingkup pelajaran pokok. 3) memotivasi, menarik,
dengan pelaksanaan pengajaran, kegiatan dalam
menantang siswa untuk memperoleh pengetahuan
pelaksanaan ini adalah: membuka pelajaran,
tambahan.36
menyampaikan materi pelajaran, menggunakan
35 36
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Nana Saodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum ; Teori
(jakarta, Rajawali, 2008) h. 66 dan Praktek, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1999) h. 67
Evaluasi Kinerja Guru Rumpun PAI di Madrasah Ibtidaiyah

Evaluasi terencana yang dilakukan oleh guru belum tuntas, maka hasilnya tentu tidak akan
MIN 2 Tanjung Beringin sudah terakomodir membantu siswa dalam mencapai tujuan pem-
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, belajaran dan memenuhi standar kompetensi.
sehingga pelaksanaannya pun sudah terjadwal. Begitu juga dengan pengayaan, berimplikasi
Tetapi untuk evaluasi yang bersifat dadakan, kepada keleluasaan siswa untuk mempelajari di
pelaksanaannya tergantung kepada keperluan luar jam pelajaran yang sangat terbatas.
materi yang diajarkan. Tetapi, tidak semua guru
melaksanakan analisa dan tindak lanjut dari hasil Penutup
evaluasi ini. Dari beberapa orang responden
Berdasarkan temuan dan hasil penelitian serta
yang diwawancarai hanya sebagian kecil saja yang
pembahasan tentang evaluasi kinerja guru rumpun
secara rutin mengadakan analisa mendalam serta
PAI pada MIN 2 Tanjung Beringin pada bab
menindaklanjuti hasil evaluasi. Hal ini dikarenakan
terdahulu, penulis mengambil beberapa simpulan
tidak semua materi perlu tindaklanjut lebih jauh.
sebagai berikut:
Mereka hanya memberikan beberapa catatan saja
1. Kinerja guru MIN 2 Tanjung Beringin rumpun
kepada siswa tentang pencapaian hasil belajar yang
PAI dalam perencanaan proses pembelajaran
mereka peroleh.
terletak pada angka 2.51 – 3.25 dengan
Hasil penelitian yang menggambarkan kinerja kualifikasi baik. Perencanaan yang digunakan
guru MIN 2 Tanjung Beringin rumpun PAI dalam dalam pembelajaran selalu dibuat di awal
menjalankan tugasnya berimplikasi kepada: semester. Akan tetapi, terdapat kelemahan
Pertama, perencanaan waktu yang dituliskan dalam penyusunan rencana tersebut yaitu tidak
dalam rencana proses pembelajaran, penataan adanya perencanaan waktu yang dituliskan
latar pembelajaran, pengembangan media dan dalam rencana, penataan latar pembelajaran,
sumber belajar pembelajaran direncanakan pengembangan media dan sumber belajar
dengan baik merupakan suatu hal penting yang pembelajaran tidak direncanakan dengan baik.
harus dilakukan. 2. Kinerja guru MIN 2 Tanjung Beringin rumpun
Kedua, pelaksanaan pembelajaran bukan hanya PAI dalam proses pelaksanaan terletak pada
menjalankan proses transfer ilmu saja tetapi harus angka 2.51 – 3.25 dengan kualifikasi baik,
menyentuh ranah kepribadian dan akhlak siswa. dan sesuai dengan ketentuan, baik dalam
Dengan kata lain, seluruh komponen yang terlibat membuka pelajaran, menyampaikan materi
dalam proses pembelajaran harus pula disertakan pelajaran, menggunakan metode pengajaran,
sehingga dapat membantu meningkatkan hasil menggunakan media pembelajaran, pe-
belajar siswa dan aspek kepribadiannya. Pada ngelolaan kelas maupun menutup pelajaran.
kegiatan ini, guru memotivasi siswa untuk 3. Kinerja guru MIN 2 Tanjung Beringin rumpun
meningkatkan pemahamannya terhadap pelajaran PAI dalam mengevaluasi terletak pada angka
yang dipelajari. Kemampuan melaksanakan proses 2.51 – 3.25 dengan kualifikasi baik sesuai
pembelajaran ini tentunya memberi pengaruh dengan ketentuan. Evaluasi terencana yang
kepada pencapaian tujuan pembelajaran. Termasuk dilakukan oleh guru MIN 2 Tanjung Beringin
dalam kegiatan pembelajaran ini adalah pemilihan sudah terakomodir dalam Rencana Pelaksanaan
metode dan media pembelajaran harus pula Pembelajaran, sehingga pelaksanaannyapun
disesuaikan dengan kondisi siswa. Kemampuan sudah terjadwal. Tetapi untuk evaluasi yang
memilih metode dan media pembelajaran ini bersifat dadakan, pelaksanaannya tergantung
tentunya akan berimplikasi kepada motivasi dan kepada keperluan materi yang diajarkan.
ketertarikan siswa mengikuti pelajaran.
Ketiga, dalam mengevaluasi proses dan hasil Daftar Pustaka
belajar kegiatan analisa sangat penting untuk Al-Qur`an dan Terjemahannya, Jakarta: Departemen
menentukan langkah tindak lanjut dari hasil yang Agama RI, 1993
dicapai. Dalam hal ini remedial dan pengayaan
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan
harus dijadikan bagian integral dalam menjalankan
Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta: PT Raja
tugas guru. Jika guru hanya mengulang-ulang
Grafindo Persada, 2005
tes dengan alat tes yang sama tanpa mengulang
kembali pelajaran kepada siswa yang dianggap Djamaluddin Ancok, Upaya Membina Akhlak
Elvi Marlianti

dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat dalam Hamalik, Oemar. Metode Belajar dan Kesulitan-
Pendidikan Agama dan Akhlak bagi Anak dan kesulitan Belajar: Bandung: Tarsito, 1990.
Remaja Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001 Hamzah B Uno. Teori Motivasi dan Pengukurannya.
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: LPPI, Jakarta:Bumi Aksara.
2006 Hasibuan, Melayu S.P. Organisasi dan Motivasi:
Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi
Hoeve, 1994 aksara, 1996.
Syahidin, Metode Pendidikan Qur`ani Teori dan Maslow, Abraham H Motivasi dan Kepribadian: Teori
Aplikasi, Jakarta: CV Mizaka Galiza, 1999 Motivasi dengan pendekatan Hirarki Kebutuhan
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Manusia. Terjemahan Seri Manajemen. Jakarta:
Jakarta. 2012 Pustaka Binaman Presindo, 1994.
Masri S dan Sofian Effendi, Membina Hubungan Nasution, S dan M. Thomas Kurikulum dan
Yang Komunikatf. Tiga Serangkai. Jakarta, 1995 Pengajaran. Aksara. 1995.
Lexy J, Penggunaan Wawancara Dalam Pengumnpulan Saman,A. Profesionalisme Guru. Yogyakarta: Kanisius.
Data Penelitian. PT. Indeks. Jakarta, 2006. 1994.
Zuchdi, Darmiyati, Humanisasi Pendidikan, Jakarta: Simamora, Hendri. Manajemen Personalia.
Bumi Aksara, 2008 Yogyakarta: Kanisius. 1995.
Zahruddin, Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Soehartono, Irawan. Metode Penelitian social.
Grafindo Persada, 2004 Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1999.
Zakiah Darajat, Menumbuhkan Minat Beragama Sudjana. Metode Statistika. Jakarta: Tarsito, 1992.
dan Pembinaan Akhlak pada Anak Balita dalam , Tehnik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung:
Pendidikan Agama dan Akhlak bagi Anak dan Tarsito, 1992.
Remaja, Jakarta: PT.Logos Wacana Ilmu, 2001 Sugiono, Metode Administratif . Bandung: Alfabeta.
Achmad, Rucky. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: 2000.
Gramedia Pustaka Utama.2006. Surakhmand, Winarno. Pengantar Interaksi Belajar-
Bafadal, Ibrahim. Perencanaan Pengajaran.Jakarta: Mengajar. Bandung: Tarsito, 1994.
Rineka Cipta.1996. Suryabrata, Sumadi. Proses Belajar Mengajar di
Danim, Sudarwan. Kepemimpinan Pendidikan: Materi Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset. 1997.
PPS. Bengkulu: Universitas Bengkulu.2001. Suryadi, Ace dan H.A.R. Tilaar. Analisis Kebijakan
E. Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Pendidikan. Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Rosdakarya, 1994.
Hajar, Ibnu. Dasar – Dasar Metodologi Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung:
Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta. Remaja Rosdakarya.1995.
Grafindo Persada. 2000. Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Hanan,Syahrawi. Hubungan antara Motivasi Jakarta: Grafindo Persada.2002.
Berprestasi dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi
Belajar.Jakarta. 1997.

Anda mungkin juga menyukai