Anda di halaman 1dari 13

Artikel Ilmiah Psikologi Pendidikan

Kelompok 7, BKPI-2

Teori Belajar Kognitif


oleh
Dinda Putri Kustiana, Fyarisa, May Dea C. Tambunan, Miswati
Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan, UIN Sumatera Utara Medan
@uinsu

Abstrak
Mengenai makna dari kata kognisi itu sendiri, sebenarnya tidak ada
kesepakatan khusus. Secara umum kognisi berarti kesadaran, tetapi dipelajari
dalam psikologi kognitif, itu berbagai hal seperti sikap, ide, harapan, dll.
Dengan kata lain, psikologi kognitif mempelajari bagaimana informasi yang
ditangkap oleh indera diproses dalam jiwa seseorang sebelum disimpan dalam
kesadaran atau bentuk perilaku yang dimanifestasikan. Reaksi terhadap
rangsangan, demikian menurut teori ini, tidak selalu keluar berupa tingkah
laku yang nyata (respons yang overt) akan tetap juga bisa mengendap berupa
ingatan atau diproses menjadi gejolak perasaan (gelisah, keputusan,
kekecewaan dan sebagainya), atau sikap (suka tidak suka). Teori kognitif ini
tidak menyelidiki masalah kesadaran yang lebih dalam. Ia tidak mempelajari
proses yang terjadi di alam bawah sadar dan alam bawah sadar. Oleh karena
itu, teori ini dapat dengan mudah dibedakan dari psikoanalisis. Di sisi lain,
dengan behaviorisme dan strukturalisme, kognitif agak sulit dibedakan,
terutama dari segi metodologi.

Kata Kunci: Teori belajar, psikologi kognitif, belajar

Pembahasan dalam tugas ini


A. Pendahuluan mengeksplorasi aliran teori
Pendidikan selalu melibatkan jiwa psikologi kognitif dan ke dalam
manusia, sehingga landasan belajar dan proses belajar.
psikologis merupakan salah satu Belajar merupakan suatu proses
landasan penting dalam pendidikan. perubahan perilaku dan pola pikir
Sementara itu, keberhasilan yang dialami oleh seseorang,
pendidik dalam menjalankan misalnya dari suatu hal yang tidak
berbagai perannya akan bisa menjadi bisa, dari tidak tau
dipengaruhi oleh pemahaman dan menjadi tau. Selama proses belajar ,
hasil landasan pendidikan, termasuk manusia pasti pernah melakukan
landasan psikologis pendidikan. kesalahan. Untuk itu perlu memiliki
Bicara pendidikan juga menyangkut perangkat pembelajaran yang sesuai
kata belajar dan pembelajaran. yang diterapkan dalam proses
1
Manshurudin, Ryandi/ Abdi Mas Adzkia, Vol. 01, No. 01, Juli-Desember 2020
pembelajaran agar pembelajaran persepsi, bahasa, rasio, pemecahan
yang diinginkan dapat tercapai masalah dan kreatifitas
secara optimal. Teori belajar (Elliott,et.al.,1996:238) serta peran
kognitif lebih menekankan pada struktur mental atau
belajar merupakan suatu proses pengorganisasiannya dalam proses
belajar yang terjadi dalam akal mengetahui sesuatu
pikiran manusia atau gagasan (Lefrancois,1988:55). Tekanan
manusia bahwa bagian-bagian suatu utama pendekatan psikologi
situasi saling berhubungan dalam kognitif terletak pada bagaimana
konteks situasi secara keseluruhan. informasi diproses dan disimpan;
Dengan demikian, belajar ini tentu berbeda dengan
melibatkan proses berpikir yang pendekatan psikologi behavioristik
kompleks dan penekanan pada yang fokus pada tingkah laku dalam
proses belajar. kontek lingkungan dan
kosekuensinya.
B. Pembahasan Dalam perspektif kognitif, belajar
1. Konsep Dasar Teori Belajar adalah perubahan dalam struktur
Kognitif mental seseorang yang memberikan
Istilah “Cognitif” berasal dari kapasitas untuk menunjukkan
kata “Cognition” yang padanannya perubahan prilaku. Struktur mental
“Knowing”, berarti mengetahui. ini meliputi pengetahuan,
Dalam arti luas, cognition (kognisi) keyakinan, keterampilan, harapan
ialah perolehan, penataan dan dan mekanisme lain dalam kepala
penggunaan pengetahuan (Neissser, pembelajar. Fokus teori kognitif
1976). Dalam perkembangan adalah potensi untuk berprilaku dan
selanjutnya, istilah kognitif menjadi bukan pada prilakunya sendiri.
populer dan menjadi salah satu ( Khodijah, 2014)
domain atau wilayah atau ranah Dapat disimpulkan bahwa, teori
psikologis manusia yang meliputi belajar kognitif menjelaskan belajar
setiap perilaku mental yang dengan memusatkan perhatian pada
berkaitan dengan pemahaman, perubahan proses mental dan pada
pertimbangan, pengolahan struktur mental yang terjadi sebagai
informasi, pemecahan masalah, akibat manusia memahami dunia.
kesenjangan dan keyakinan. Ranah Teori-teori belajar ini digunakan
kejiwaan yang berpusat di otak ini untuk menjelaskan hal-hal mulai
juga berhubungan dengan konasi dari hal-hal sederhana seperti
(kehendak) dan afeksi (perasaan) mengingat bilangan hingga hal-hal
yang bertalian dengan ranah rasa kompleks dalam bentuk pemecahan
(Chaplin, 1972). masalah yang sulit.
Kognitivisme terkait kognisi
(knowing) yaitu kegiatan untuk
mengetahui sesuatu yang mencakup 2. Tokoh-tokoh Teori Kognitif
perolehan, pengorganisasian dan a. Teori Perkembangan Kognitif Jean
pemakaian pengetahuan. Artinya, Piaget
kognisi fokus pada memori, atensi,
2
Gredler (2011:324) menyatakan Pada tahap ini Teoriadalah
Belajar Kognitif
tahap
bahwa Fokus dari teori Jean Piaget pengorganisasian operasi kongkrit.
adalah menemukan asal muasal Istilah operasi yang digunakan
logika alamiah dan transformasinya disini adalah berupa tindakan-
dari satu bentuk penalaran ke tindakan kognitif, seperti
penalaran lain. Tujuan ini mengklasifikasikan sekelompok
mengharuskan dilakukannya objek. Menata benda-benda
penelitian atas akar dari pemikiran menurut Lyman tertentu dan
logis pada bayi, jenis penalaran membilang. Pada Wimp ini
yang dilakukan anak kecil, dan pemikiran anak lebih banyak
proses penalaran remaja dan berdasarkan pengalaman konkrit
dewasa. dari pada pemikiran logis, sehingga
Kaitannya dengan perkembangan jika ia melihat objek-objek yang
kognitif, Jean Piaget kelihatan berbeda, maka ia
mengemukakan tahap tahap yang mengatakan berbeda pula. Contoh :
harus dilalui seorang anal; dalam Jika ada lima kelereng yang sama
mencapai tingkatan perkembangan besar di atas meja, lalu kelereng itu
proses berpikir formal. Teori ini diubah letaknya menjadi agak
tidak hanya diterima secara luas berjauhan maka anak pada tahap ini
dalam bidang psikologi tetapi juga akan mengatakan letak kelereng
sangat besar pengaruhnya di bidang yang jauh lebih banyak.
pendidikan. Tahapan tersebut
adalah :

1) Tahap Sensori Motor (0-2 taltun) 3) Tahap Operasi Konkrit (6- 12


Anak yang berada pada tahap ini, tahun)
pengalaman diperoleh melalui Anak-anak yang berada pada tahap
perubahan fisik (gerakan anggota ini umumnya sudah berada di
tubuh) dan sensori (koordinasi alat sekolah dasar. Ditahap ini anak:
indera). Pada mulanya pengalaman telah memahami operasi logis
itu bersatu dengan dirinya, ini dengan bantuan benda- benda
berarti bahwa suatu objek itu ada kongkrit. Kemampuan ini terwujud
bila ada penglihatannya. dalam memahami konsep
Perkembangan selanjutnya ia mulai kekekalan, kemampuan untuk
berusaha untuk mencari objek yang mengklasifikasikan dan serasi,
asalnya terlihat kemudian mampu memandang suatu objek
menghilang dari pandangannnya, dari sudut pandang yang bcrbeda
atau perpindahan terlihat. Contoh : secara objektif dan berfikir
Anak tnulai bisa berbicara meniru ireversibel. Contoh : seorang anal:
suara kendaraan. diberi 20 bola kayu, 15 buah
diantaranya berwarna merah.
Apabila ditanyakan manakah yang
lebih banyak bola kayu atau bola
2) Tahap Pra Operasi (2- 6 Winn) benwarna merah? Anak pada tahap
pra operasional menjawab bawa
3
Manshurudin, Ryandi/ Abdi Mas Adzkia, Vol. 01, No. 01, Juli-Desember 2020
bola merah lebih banyak, tersebut hanya untuk diingat
sedangkan anak pada operasi sementara, setelah dilupakan".
kongkrit menjawab bola kayu lebih Kaitannya dengan proses belajar,
banyak dari pada bola rnerah. Uno (2005:10-11) menjelaskan
bahwa Piaget inembagi
4) Tahap Operasi Formal (12 tahun ke proses belajar menjadi tiga
atas tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi,
Tahap ini rnerupakan tahap akhir dan equilibrasi. Proses asimilasi
dari perkembangan kognitif secara adalah proses penyatuan
kualitas. Anak pada tahap ini sudah (pengintegrasian) informasi baru ke
mampu mengadakan penalaran struktur kognitif yang sudah ada
dengan menggunakan hal-hal dalam benak siswa. Akomodasi
abstrak. Penalaran yang terjadi adalah proses penyesuaian struktur
dalam struktur kottnitifnya telah kognitif ke dalam situasi yang baru.
mampu tnenggunakan simbol- Sedangkan equilibrasi adalah
simboi, ide ide, abstraksi dan proses penyesuaian
generalisasi. la telah memiliki berkesinambungan antara asimilasi
kemampuan-kemampuan dan akomodasi.
melakukan operasi-operasi yang
menyatakan hubungan di antara 2. Teori Kognitif menurut Jerome
hubungan-hubungan memahami Brunner
konsep. Contoh : Anak dihadapkan Menurut Jerome Brunner,
pada dua gambar yaitu gambar "pak pembelajaran hendaknya dapat
pendek" dan "pak tinggi" anak menciptakan situasi agar
disuruh mengukur tinggi kedua mahasiswa dapat belajar dari diri
gambar tersebut dengan sendiri melalui pengalaman dan
menggunakan batang korek api dan eksperimen untuk menemukan
dengan klip. Disini anak diminta pengetahuan dan kemampuan baru
untuk membandingkan hasil dari yang khas baginya. Dari sudut
pengukuran tersebut. Berdasarkan pandang psikologi kognitif, bahwa
hal tersebut, Jean Piaget cara yang dipandang efektif untuk
berpandangan bahwa pada dasarnya meningkatkan kualitas output
setiap individu sejak kecil sudah pendidikan adalah pengembangan
memiliki kemampuan untuk program-program pembelajaran
mengkonstruksi pengetahuannya yang dapat mengoptimalkan
sendiri. Menurut Sanjaya (2006), keterlibatan mental intelektual
"pengetahuan yang dikonstruksi pembelajar pada setiap jenjang
oleh anak sebagai subyek, maka belajar. Sebagaimana
akan menjadi pengetahuan yang direkomendasikan merril, bahwa
bermakna sedangkan pengetahuan jenjang belajar bergerak dari
yang hanya diperoleh melalui tahapan mengingat, dilanjutkan ke
proses pemberitalman tidak akan menerapkan, sampai pada tahap
menjadi pengetahuan yang penemuan konsep, prosedur atau
bermakna. Pengetahuan prinsip baru di bidang disiplin
keilmuan atau keahlian yang sedang
4
dipelajari. Dalam teori belajar, kepribadian dan Teori Belajar Kognitif
pisikologi sosial.
Jerome Bruner berpendapat bahwa Menurut Lewin, belajar berlangsung
kegiatan belajar akan berjalan baik sebagai akibat dari perubahan dalam
dan kreatif jika siswa dapat struktur kognitif’. Lewin berpendapat
bahwa tingkah laku merupakan hasil
menemukan sendiri suatu aturan
interaksi antar kekuatan bail: yang
atau kesimpulan tertentu. Dalam hal berasal dari individu seperti tujuan,
ini Bruner membedakan menjadi kebutuhan tekanan kejiwaan maupun
tiga tahap, yaitu : yang berasal dari luar individu seperti
tantangan dan permasalahan. Seorang
a. Tahap informasi, yaitu tahap awal psikolog, Kurt Lewin (1935, 1936)
Untuk memperoleh pengetahuan mengkaji perilaku sosial melalui
atau pengalaman baru, pendekatan konsep “medan” atau
“field” atau “ruang kehidupan” —life
b. Tahap transformasi, yaitu tahap space. Kurt Lewin merumuskan
Memahami, mencerna dan perilaku sebagai B = f (P, E), dimana
B,P, dan E berturut-turut adalah
menganalisis pengetahuan baru
behavior (perilaku), the person
serta entransformasikan dalam (individu), dan the environment
bentuk baru yang mungkin (lingkungan). Untuk memahami
bermanfaat untuk hal-hal yang lain, konsep ini perlu dipahami bahwa
dan secara tradisional para psikolog
memfokuskan pada keyakinan bahwa
c. Tahap evaluasi, yaitu untuk karakter individual (insting dan
Mengetahui apakah hasil kebiasaan). Bebas – lepas dari
tranformasi pada tahap kedua tadi pengaruh situasi dimana individu
benar atau tidak. (Syah, 2009) melakukan aktivitas. Namun Lewin
Jerome Bruner juga memandang kurang sepaham dengan keyakinan
tersebut. Menurutnya penjelasan
belajar sebagai “instrumental
tentang perilaku yang tidak
conceptualisme” yang mengandung memperhitungkan faktor situasi
makna adanya alam semesta tidaklah lengkap. Dia merasa bahwa
sebagai realita, hanya dalam pikiran semua peristiwa psikologis apakah itu
manusia. Oleh karena itu, pikiran berupa tindakan, pikiran, impian,
manusia dapat membangun harapan, atau apapun, kesemuanya itu
gambaran mental yang sesuai merupakan fungsi dari "ruang
dengan pikiran umum pada konsep kehidupan" individu, dan lingkungan
yang bersifat khusus. Semakin dipandang sebagaisebuah konstelasi
bertambah dewasa kemampuan yang saling tergantung satu sama
kognitif seseorang, maka semakin lainnya. Artinya "ruang kehidupan"
juga merupakan determinan bagi
bebas seseorang memberikan
tindakan, impian, harapan, pikiran
respon terhadap stimulus yang seseorang. Lewin memaknai "ruang
dihadapi. kehidupan'' sebagai seluruh peristiwa
(masa Iampau, sekarang, masa datang)
3. Teori Kognitif menurut Kurt Lewin yang berpengaruh pada perilaku dalam
Kurt Lewin, mengembangkan situasi tertentu.
suatu teori belajar Cognitive-Field Bagi Lewin, pemahaman atas perilaku
dengan menaruh perhatian kepada seseorang senantiasa harus dikaitkan
5
Manshurudin, Ryandi/ Abdi
dengan konteks Mas Adzkia, Vol. 01,
—lingkungan No. 01, Juli-Desember
dimana 2020
c. Kemampuan kognitif berasal dari
perilaku tertentu ditampilkan. Intinya, relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar
teori medan berupaya menguraikan belakang sosiokultural.
bagaimana situasi yang ada (field) di Menurut Vygotsky, menggunakan
sekeliling individu bepengaruh pada pendekatan developmental berarti
perilakunya. Sesungguhnya teori memahami fungsi kognitif anak
medan mirip dengan konsep "gestalt" dengan memeriksa asal usulnya dan
dalam psikologi yang memandang transformasinya dari bentuk awal ke
bahwa eksistensi bagian-bagian atau bentuk selanjutnya. Kemudian Robbins
unsur-unsur tidak bisa terlepas satu dalam Santrock (2008:60) menyatakan
sama lainnya. Misalnya, kalau kita bahwa untuk memahami fungsi
melihat bangunan, kita tidak melihat kognitif kita harus memeriksa alat
batu bata, semen, kusen, kaca, secara yang memperantarai dan
satu persatu. Demikian pula kalau kita pembentuknya, membuat Vygotsky
mempelajari perilaku individu, kita berpendapat bahwa bahasa adalah alat
tidak bisa melihat individu itu sendiri, yang paling penting. Kemudian
lepas dari konteks di mana individu Vygotsky menyatakan bahwa
tersebut berada. Contohnya seorang kemampuan kognitif berasal dari
anak berperilaku agresif karena dia hubungan sosial dan kultur.
berada di lingkungan yang agresif Perkembangan anak tidak bisa
(berisi orang-orang yang agresif pula). dilepaskan dari kegiatan sosial dan
Ciri-ciri utama dari teori medan Lewin kultural. Dari ketiga klaim dasar ini
adalah : (1) tingkah laku adalah suatu Vygotsky mengajukan gagasan yang
fungsi dari medan yang ada pada unik dan kuat tentang hubungan antara
waktu tingkah laku itu terjadi ; (2) pembelajaran dan perkembangan. Ide
analisis mulai dengan situasi sebagai khusus merefleksikan pandangannya
keseluruhan dari mana bagian-bagian bahwa fungsi kognitif berasal dari
komponennya dipisahkan : dan (3) situasi sosial. Salah satu ide unik
orang yang kongkrit dalam situasi yang Vygotsky adalah konsepnya tentang
kongkrit dapat digambarkan secara zone of Proximal development. Zone
matematis. Medan didefinisikan of Proximal Development (ZPD)
sebagai "keseluruhan fakta-fakta yang adalah istilah Vygotsky untuk
bereksistensi yang dipandang, sebagai serangkaian tugas yang terlalu sulit
saling tergantung." dikuasai anak secara sendirian tetapi
dapat dipelajari dengan bantuan orang
4. Teori Perkembangan Kognitif dewasa atau anak yang lebih mampu.
Vygotsky Jadi batas bawah dari ZPD adalah
Tappan (1998) dalam Santrock tingkat problem yang dapat dipecahkan
(2008:60) menyatakan bahwa ada tiga oleh anak seorang diri. Batas atasnya
klaim dalam inti pandangan Vygotsky adalah tingkat tanggung jawab atau
tugas tambahan yang dapat diterima
a. Kognitif anak dapat dipahami apabila anak dengan bantuan dari instruktur
dianalisis dan diinterpretasikan secara yang mampu.Penekanan Vygotsky
developmental. pada ZPD menegaskan keyakinannya
b. Kemampuan kognitif dimediasi dengan akan arti penting dari pengaruh sosial,
kata, bahasa, dan bentuk diskursus, terutama pengaruh pengajaran,
yang berfungsi sebagai alat psikologis terhadap perkembangan kognitif anak.
untuk membantu dan mentransformasi Vygotsky memberi contoh cara
aktivitas mental, menilai ZPD anak. Misalkan,

6
berdasarkan tes kecerdasan, usia bukannya individu Teori yang
Belajar Kognitif
sekedar
mental dari dua orang anak adalah 8 merekam pemahaman yang sudah ada
tahun. Menurut Vygotsky, kita tidak pembelajar tidak sama dengan alat
bisa berhenti sampai di sini saja. Kita perekam yang merekam apa yang
harus menentukan bagaimana masing- ditangkapnya sebagaimana adanya,
masing anak akan berusaha tetapi pembelajar lebih pada
menyelesaikan problem yang menggunakan pengetahuan
dimaksudkan untuk anak yang lebih sebelumnya untuk membangun
tua. Kita membantu masing-masing pemahaman baru berdasarkan apa yang
anak dengan menunjukkan, da dengar atau lihat atau rasakan.
mengajukan pertanyaan, dan Dalam membangun pemahaman
memperkenalkan elemen awal dari barunya pembelajar perlu
solusi. Dengan bantuan atau kerja memodifikasi pengetahuan
sama dengan orang dewasa ini, salah sebelumnya atau hanya meningkatkan
satu anak berhasil memecahkan atau memperkaya pengetahuan yang
persoalan yang sesungguhnya untuk telah ada sebelumnya.
level anak usia 12 tahun, sedangkan
anak yang satunya memecahkan iv. Belajar adalah suatu perubahan dalam
problem untuk level anak 9 tahun. struktur mental seseorang dalam usaha
Perbedaan antara usia mental dan membangun pemahamannya,
tingkat kinerja yang mereka capai pembelajar perlu menyesuaikan
dengan bekerja sama dengan orang pengetahuan sebelumnya yang telah
dewasa akan mendefinisikan ZPD. Jadi dimilikinya dengan pengetahuan baru
ZPD melibatkan kemampuan kognitif yang baru saja diterimanya. Tidak
anak yang berada dalam proses jarang apa yang diterimanya
pendewasaandan tingkat kinerja merupakan hal yang baru sama sekali
mereka dengan bantuan orang yang dalam khasanah pengetahuannya
lebih ahli. sehingga mengharuskannya
d. Prinsip-prinsip Teori Belajar Kognitif memodifikasi struktur pengetahuannya
Berikut prinsip-prinsip dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Apakah
belajar kognitif (Eggen & Kauchak, itu perubahan dalam skema berpikir,
1994) adalah: harapannya, tujuannya,
keyakinannya.Yang terjadi ―dalam
i. Pembelajar adalah pribadi yang aktif kepala‖ seseorang dalam bentuk
pembelajar tidak hanya merespon peningkatan kapasitas berpikir yang
terhadap konsekuensi, tetapi juga aktif mungkin tidak terlihat saat itu tetapi
mencari informasi untuk menjawab kelak bisa muncul.
pertanyaan yang membantunya
meningkatkan pemahamannya. C. Implementasi Teori Belajar Kognitif

ii. Pemahaman bergatung kepada apa Willingham (dalam Danim dan


yang telah diketahui seorang individu Khairil : 2010 : 39) menyatakan bahwa
melihat dunia sekitarnya dilakukan Hubungan psikologi kognitif untuk
berdasarkan pemahaman yang dia kepentingan pembelajaran di kelas
miliki dan dia percayai. adalah seperti hubungan kognitif untuk
kepentingan fisika untuk keperluan
iii. Pembelajar adalah individu yang pembangunan di bidang teknik,
mengkonstruk (membangun atau semisal jembatan. Memang,
menyusun) pemahamannya dan pengetahuan tentang pikiran psikologi
7
Manshurudin,
kognitif yangRyandi/ Abdi Mas Adzkia,
diperoleh dari Vol. 01, No. 01, Juli-Desember
percobaan para2020peserta didik untuk memahami
tidak akan memberitahu guru cara arah dan tujuannya.
mengajar anak-anak secara baik.
Namun demikian, psikologi kognitif 4. Prinsip ruang hidup (life space);
dapat menjelaskan prinsip-prinsip perilaku individu memiliki hubungan
pikiran siswa beroperasi sebagai dengan tempat dan lingkungan dia
pedoman latihan. Danim dan Khairil berada. Jadi, materi yang diajarkan
(2010 : 39) menyatakan bahwa Guru- harusnya berhubungan dengan situasi
guru pada umumnya sudah tahu fakta dan kondisi lingkungan kehidupan
kunci aktivitas di kelas: individu.

Perhatian sangat penting bagi 5. Transfer dalam belajar; yaitu proses


kepentingan siswa belajar. Karena itu pemindahan pola tingkah laku dalam
guru harus mengetahui bahwa anak- situasi pembelajaran tertentu ke situasi
anak cenderung sama cara belajarnya, lain. Transfer belajar terjadi dengan
pengetahuan faktual berkaitan dalam jalan melepaskan pengertian objek dari
proses belajar mengajar diperlukan satu konfigurasi ke konfigurasi lain
cara yang tepat untuk mendapatkan
hasil belajar yang maksimal. Berikut
adalah aplikasi teori belajar kognitif Santrock (2008:61) menyatakan
menurut teori gestalt dalam proses bahwa ada beberapa strategi mengajar
pembelajaran: untuk menerapkan teori Piaget dalam
pembelajaran:
1. Pengalaman tilikan (insight); Tilikan
bisa disebut juga pemahaman a. Gunakan pendekatan konstruktivis.
mengamati. Dalam proses belajar, Senada dengan pandangan aliran
hendaknya peserta didik memiliki konstruktivis, Piaget menekankan
kemampuan tilikan yaitu mengenal bahwa anak-anak akan belajar dengan
keterkaitan unsur-unsur suatu objek lebih baik jika mereka aktif dan
atau peristiwa. mencari solusi sendiri.

2. Pembelajaran yang bermakna b. Fasilitasi mereka untuk belajar. Guru


(meaningful learning); dalam hal ini yang efektif harus merancang situasi
unsur-unsur yang bermakna akan yang membuat murid belajar dengan
sangat menunjang pembentukan tilikan bertindak.
dalam proses pembelajaran. Hal ini
akan sangat bermanfaat dan membantu c. Pertimbangkan pengetahuan dan
peserta dalam menangani suatu tingkat pemikiran anak. Murid tidak
masalah. Jadi, hal-hal yang dipelajari datang ke sekolah dengan kepala
para peserta didik hendaknya memiliki kosong. Mereka punya banyak gagasan
makna yang jelas dan logis dengan tentang dunia fisik dan alam.
proses kehidupannya.
d. Gunakan penilaian terus-menerus.
3. Perilaku bertujuan (pusposive Makna yang disusun oleh individu
behavior);suatu perilaku akan terarah tidak dapat diukur dengan tes standar.
pada tujuan. Proses pembelajaran akan Penilaian matematika dan bahasa
berjalan efektif jika para peserta didik (yang menilai kemajuan dan hasil
mengerti tujuan yang ingin dicapainya. akhir), pertemuan individual di mana
Jadi, hendaknya para guru membantu murid mendiskusikan strategi

8
pemikiran mereka dan penjelasan lisan Santrock (2008:64)Teori Belajar Kognitif
menyatakan bahwa
dan tertulis oleh murid tentang cara memakai teori Vygotsky adalah
penalaran mereka dapat dipakai sebagai berikut:
sebagai alat untuk mengevaluasi
kemajuan mereka. a. Gunakan zone of proximal
development.
e. Tingkatkan kemampuan intelektual Mengajar harus dimulai pada batas atas
murid. Menurut Piaget tingkat zona, di mana murid mampu untuk
perkembangan kemampuan intelektual mencapai tujuan dengan kerja sama
murid berkembang secara alamiah. erat dengan pengajar. Dengan petunjuk
Anak tidak boleh didesak dan ditekan dan latihan yang terus menerus, murid
untuk berprestasi terlalu banyak di akan mengorganisasikan dan
awal perkembangan mereka sebelum menguasai urutan tindakan yang
mereka siap. dibutuhkan untuk melakukan suatu
keahlian yang diharapkan.
f. Jadikan ruang kelas menjadi eksplorasi
dan penemuan. Guru menekankan agar b. Gunakan teknik scaffolding.
murid melakukan eksplorasi dan Cari kesempatan untuk menggunakan
menemukan kesimpulan sendiri. Guru teknik ini ketika murid membutuhkan
lebih banyak mengamati minat murid bantuan untuk aktivitas yang
dan partisipasi alamiah dalam aktivitas merupakan inisiatifnya sendiri.
mereka untuk menentukan pelajaran
apa yang diberikan. Berdasarkan c. Gunakan kawan sesama murid yang
penjelasan dari Implikasi teori Piaget lebih ahli sebagai guru.
di dalam pembelajaran maka seorang Vygotsky mengatakan bahwa Murid
guru harus dapat memakai teori juga bisa mendapat manfaat dari
tersebut untuk dilaksanakan dalam bantuan dan petunjuk dari temannya
proses pembelajaran peserta didik. yang lebih ahli.
Misalnya ada pendekatan kontruktivis
maka guru dapat memberikan tugas d. Dorong pembelajaran kolaboratif dan
kepada murid untuk mempelajari dan sadari bahwa pembelajaran melibatkan
membuat ringkasan pelajaran yang suatu komunitas orang yang belajar.
datang. Murid bisa mencari teori-teori Baik itu anak maupun orang dewasa
untuk pelajaran yang akan datang di melakukan aktivitas belajar secara
pustaka, internet, dan lain-lain. Dengan kolaboratif.
adanya kegiatan dari murid untuk
belajar maka hasilnya akan lebih baik. e. Pertimbangkan konteks kultural dalam
Teori-teori yang dijelaskan di atas pembelajaran. Fungsi penting dari
tentang implikasi teori Piaget dalam pendidikan adalah membimbing murid
pembelajaran akan membuat siswa dalam mempelajari keahlian yang
lebih banyak berperan dalam belajar. penting bagi kultur tempat mereka
Dengan banyak peran siswa dalam berada.
belajar maka hasil pembelajaran akan
lebih baik dan siswa akan lebih f. Pantau dan dorong anak-anak dalam
memahami materi yang dipelajari. Jika menggunakan private speech.
siswa sudah memahami materi yang Perhatikan perubahan perkembangan
telah dipelajarinya maka dia akan lulus dari berbicara dengan diri sendiri pada
dalam ulangan dan ujian. masa awal sekolah dasar. Pada masa
sekolah dasar, dorong murid untuk
9
Manshurudin, Ryandi/ Abdi Mas Adzkia,
menginternalisasikan dan Vol.mengatur
01, No. 01, Juli-Desember 2020
sendiri, pembicaraan mereka dengan 2. Bantu siswa mengindentifikasi hal-hal
dirinya sendiri. yang paling penting bagi mereka untuk
dipelajari. Contoh berikan pertanyaan
g. Nilai ZPDnya, bukan IQ. kepada siswa yang harus mereka coba
Vygotsky mengatakan bahwa penilaian jawab sementara mereka membaca
harus difokuskan untuk mengetahui buku teks mereka. Masukkan
ZPD si murid. Pembimbing memberi pertanyaan yang meminta mereka
murid tugas dengan tingkat kesulitan menerapkan apa yang mereka baca
yang bervariasi untuk menentukan dalam kehidupan mereka sendiri.
level terbaik untuk memulai pelajaran.
ZPD adalah pengukur potensi belajar. 3. Berikan pengalaman yang akan
ZPD menekankan bahwa pembelajaran membantu siswa memahami topik-
bersifat interpersonal. Jika teori yang topik yang mereka pelajari. Ketika
disampaikan oleh Vygotsky di atas mempelajari The Scarlett Letter karya
diterapkan dalam proses pembelajaran Nathaniel Hawthorne, bagilah siswa
di kelas maka hasil pembelajaran akan dalam kelompok-kelompok kecil untuk
bagus. Hal ini disebabkan murid yang membahas kemungkinan alasan
tingkat pengetahuannya masih rendah. Pendeta Arthur Dimmesdale menolak
Lalu dibantu oleh murid yang pintar mengakui bahwa ia adalah ayah bayi
maka pengetahuan murid yang masih Hester Prynne.
rendah ini pelan-pelan akan meningkat.
Dengan adanya bantuan dari teman 4. Kaitkan ide-ide baru dengan hal-hal
sebayanya maka murid akan lebih yang telah diketahui dan diyakini siswa
nyaman dan akan mudah untuk tentang dunia. Contoh Ketika
bertanya jika ada sesuatu yang tidak mengenalkan kosa kata debut kepada
dimegertinya dalam belajar. siswa-siswa Meksiko-Amerika, kaitkan
dengan quinceanera, sebuah pesta
Kemudian dengan memakai teori “memperkenalkan kepada masyarakat
Vygotsky maka pembelajaran akan (coming-out party)” yang dilakukan
lebih bermanfaat karena pembelajaran banyak keluarga Meksiko-Amerika
yang dilakukan berdasarkan kebutuhan untuk anak-anak perempuan mereka
daerahnya. Jika murid sudah tamat yang menginjak usia 15 tahun.
belajar maka sewaktu bekerja, keahlian
yang dimiliki oleh siswa akan dapat 5. Pertimbangkan kelebihan dan
digunakan, sehingga antara teori dan keterbatasan dalam kemampuan
praktik dapat sejalan. pemrosesan kognitif siswa pada tingkat
usia berbeda. Contoh ketika
Ormrod (2009 : 271) menyatakan mengajarkan anak-anak TK
bahwa implikasi teori psikologi keterampilan hitung dasar, bantulah
kognitif dalam proses pembelajaran rentang perhatian mereka yang pendek
adalah dengan memberikan penjelasan verbal
yang singkat dan libatkan anak-anak
1. Dorong siswa untuk berpikir tentang dalam beragam aktivitas berhitung
materi pelajaran dengan cara yang aktif dan langsung.
akan membantu mereka mengingatnya.
Contoh ketika mengenalkan konsep 6. Rencanakan kegiatan-kegiatan kelas
mamalia, minta siswa untuk yang membuat siswa secara aktif
memberikan banyak contoh. berpikir dan menggunakan mata

10
pelajaran di kelas. Contoh untuk adalah menemukan Teori Belajar
asal Kognitif
muasal
membantu siswa memahami garis logika alamiah dan transformasinya
lintang dan garis bujur, minta mereka dari satu bentuk penalaran ke
menelusuri jalur sebuah angin topan penalaran lain. Tujuan ini
dengan menggunakan koordinat garis
mengharuskan dilakukannya
lintang dan garis bujur yang diperoleh
dari internet.
penelitian atas akar dari pemikiran
logis pada bayi, jenis penalaran
yang dilakukan anak kecil, dan
C. KESIMPULAN proses penalaran remaja dan
dewasa.
Kognitif menjadi populer dan Menurut Jerome Brunner,
menjadi salah satu domain atau pembelajaran hendaknya dapat
wilayah atau ranah psikologis menciptakan situasi agar
manusia yang meliputi setiap mahasiswa dapat belajar dari diri
perilaku mental yang berkaitan sendiri melalui pengalaman dan
dengan pemahaman, pertimbangan, eksperimen untuk menemukan
pengolahan informasi, pemecahan pengetahuan dan kemampuan baru
masalah, kesenjangan dan yang khas baginya. Dari sudut
keyakinan kognitif dapat menjelaskan pandang psikologi kognitif, bahwa
prinsip-prinsip pikiran siswa cara yang dipandang efektif untuk
beroperasi sebagai pedoman latihan meningkatkan kualitas output
kognitif dapat menjelaskan prinsip- pendidikan adalah pengembangan
prinsip pikiran siswa beroperasi program-program pembelajaran
sebagai pedoman latihan psikologi yang dapat mengoptimalkan
kognitif terletak pada bagaimana keterlibatan mental intelektual
informasi diproses dan disimpan; pembelajar pada setiap jenjang
ini tentu berbeda dengan .
pendekatan psikologi behavioristik Menurut Jerome Brunner,
yang fokus pada tingkah laku dalam pembelajaran hendaknya dapat
kontek lingkungan dan menciptakan situasi agar
kosekuensinya. mahasiswa dapat belajar dari diri
Teori-teori belajar ini digunakan sendiri melalui pengalaman dan
untuk menjelaskan hal-hal mulai eksperimen untuk menemukan
dari hal-hal sederhana seperti pengetahuan dan kemampuan baru
mengingat bilangan hingga hal-hal yang khas baginya.
kompleks dalam bentuk pemecahan . Menurut Lewin, belajar berlangsung
masalah yang sulit sebagai akibat dari perubahan dalam
Dapat disimpulkan bahwa, teori struktur kognitif’. Lewin berpendapat
belajar kognitif menjelaskan belajar bahwa tingkah laku merupakan hasil
dengan memusatkan perhatian pada interaksi antar kekuatan bail: yang
perubahan proses mental dan pada berasal dari individu seperti tujuan,
kebutuhan tekanan kejiwaan maupun
struktur mental yang terjadi sebagai
yang berasal dari luar individu seperti
akibat manusia memahami dunia. tantangan dan permasalahan.
Gredler (2011:324) menyatakan
bahwa Fokus dari teori Jean Piaget

11
Manshurudin, Ryandi/ Abdi MasTeori
Implementasi Adzkia, Vol. 01, No. 01, Juli-Desember 2020
Belajar Berikut
adalah aplikasi teori
Kognitif belajar kognitif menurut teori gestalt
dalam proses pembelajaran:
Willingham (dalam Danim dan 1.Pengalaman tilikan (insight);
Khairil : 2010 : 39) menyatakan bahwa Tilikan bisa disebut juga pemahaman
Hubungan psikologi kognitif untuk mengamati.
kepentingan pembelajaran di kelas
adalah seperti hubungan kognitif untuk 2.Pembelajaran yang bermakna
kepentingan fisika untuk keperluan (meaningful learning
pembangunan di bidang teknik,
semisal jembatan. 3.Perilaku bertujuan (pusposive
behavior);suatu perilaku akan terarah
pada tujuan.

12
Teori Belajar Kognitif

Referensi
Penulisan referensi disarankan menggunakan aplikasi seperti Mendeley, Reference
Manager atau Zotero. Penulisan referensi menggunakan model sistem dari
Modern Humanities Research Association 3rd Edition.
Parker, H. Dewit. 1995. Human Values. New York: Harper
Praja, Juhaya. 2005. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Prenada Media.

bfhhgmg

13

Anda mungkin juga menyukai