Anda di halaman 1dari 23

Nomor

Revisi Ke

Berlaku Tgl

PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS TAIPABU

SURAT KEPUTUSAN (SK)KEPALA PUSKESMAS

KEBIJAKAN PELAKSANAAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DI PUSKESMAS TAIPABU

Ditetapkan Oleh:

Kepala Puskesmas Taipabu

JAHURI
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS WATUKUMPUL

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

Nomor :440/SK/037/1/2022

TENTANG

KEBIJAKAN PELAKSANAAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATUKUMPUL

Menimbang

KEPALA PUSKESMAS WATUKUMPUL,


:
a. bahwa tugas Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
adalah membantu Kepala Puskesmas untuk menjaga dan
meningkatkan mutu pelayanan medis Puskesmas melalui
pencegahan dan pengendalian infeksi;

b. bahwa dalam rangka melaksanakan tugasnya,Tim Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi berkoordinasi dengan Tim Manajemen Mutu guna
mengendalikan infeksi nosokomial di Puskesmas;
c. bahwa dalam rangka pemenuhan akreditasi Puskesmas,dimana
Puskesmas diharapkan dapat memenuhi kegiatan standar pelayanan
pengendalian infeksi di Puskesmas;
d. bahwa Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas
Puskesmas Watukumpul agar dapat berperan dalam upaya - upaya
preventif, promotif, dan sebagainya;

Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab. Pemalang 52357


Telp.(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
Mengingat
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan Kebijakan Pelaksanaan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas
Watukumpul;

: 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);

Menetapkan :
t entang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat;
2.Peraturan
Menteri 4.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang
Kesehatan Pedoman Manajemen Puskesmas;
Nomor 43 5.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
tahun 2019, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
tentang Pusat Pelayanan Kesehatan.
Kesehatan
Masyarakat;
3.Peraturan
Menteri MEMUTUSKAN:
Kesehatan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor 34 TENTANG KEBIJAKAN PELAKSANAAN
tahun 2022, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
PUSKESMAS WATUKUMPUL
KESATU
: Kebijakan Pelaksanaan Pencegahan dan
PengendalianInfeksi
Puskesmas Watukumpul

KEDUA
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;

: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab. Pemalang 52357


Ditetapkan di :Watukumpul

Pada tanggal :13 Januari 2022

KEPALA PUSKESMAS WATUKUMPUL

MOH.MAEZI ZE
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

TENTANG KEBIJAKAN PELAKSANAAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DI PUSKESMAS WATUKUMPUL

NOMOR: 13 Januari 2022

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

PUSKESMAS WATUKUMPUL

A. KEBIJAKAN ORGANISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


PUSKESMAS

1. Kepala Puskesmas membentuk Tim PPI Puskesmas sesuai dengan SK


Kepala Puskesmas yang mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas
sesuai dengan Pedoman Manajerial PPI Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.

2.Tim PPI merupakan unit kerja non struktural langsung di bawah Kepala
Puskesmas,yang disusun terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota.

3. Anggota Tim PPI terdiri dari dokter umum, dokter gigi, petugas laboratorium,
perawat , bidan, petugas farmasi, ahli gizi,dan ahli sanitasi.

4. Tim PPI dalam menyusun regulasi, wajib mengacu Pedoman Manajerial


Pencegahandan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lainnya yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan.

5. Semua unit kerja di Puskesmas harus melaksanakan kegiatan Pencegahan


dan Pengendalian Infeksi (PPI).

6. Tim PPI mengadakan rapat tiap 3 bulan untuk mengevaluasi hasil


surveillance, kinerja tim dan menentukan tindak lanjut.

7. Tim PPI harus melaporkan hasil rapat bulanan kepada Kepala


Puskesmas,managemen,staf medis, staf penunjang medis dan umum.

8. Tim PPI harus mengevaluasi kembali tindak lanjut yang telah dilakukan pada
bulan berikutnya.

9. Puskesmas mengalokasikan anggaran untuk mendukung kegiatan


pencegahan dan pengendalian infeksi yang dimasukkan dalam anggaran PPI.
Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.
(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
B. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIA INFEKSI DI
PUSKESMAS WATUKUMPUL

1. Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi

2.Pendidikan dan Pelatihan Karyawan

3. Pencegahan Infeksi dengan penerapan BUNDLES HAIs

4. Penggunaan Antibiotika Rasional untuk Profilaksis dan Terapeutik

5.Surveilans.

C. KEBIJAKAN UMUM KEWASPADAAN ISOLASI

1. Kewaspadaan isolasi diterapkan untuk mengurangi risiko infeksi penyakit


menular pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang diketahui maupun
yang tidak diketahui.

2.Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit setiap petugas harus


menerapkan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari dua lapis yaitu kewaspadaan
standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi.

a.Kewaspadaan standar harus diterapkan secara rutin dalam perawatan di


rumah sakit yang meliputi: kebersihan tangan, penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD), pemrosesan peralatan perawatan pasien, pengendalian
lingkungan, penatalaksanaan linen,pengelolaan limbah, perlindungan
kesehatan karyawan, penempatan pasien, hygiene respirasi (etika
batuk),dan praktek menyuntik yang aman. Pelaksanaan kewaspadaan
standar ditujukan kepada semua pasien.

b. Kewaspadaan berdasarkan transmisi diterapkan sebagai tambahan


kewaspadaan standar pada kasus - kasus yang mempunyai risiko penularan
melalui kontak, droplet, udara (airborne),common vehicle (makanan, air,
obat, alat, peralatan), dan vektor(lalat,nyamuk,tikus).

3. Penyelenggaraan kewaspadaan isolasi di Puskesmas Watukumpul


selengkapnnya diatur dalam pedoman dan prosedur, sesuai kebijakan Kepala
Puskesmas Watukumpul.

D.KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEWASPADAAN STANDAR

1. Kebersihan Tangan/ Hand Hygiene

a. Semua karyawan puskesmas, pasien dan pengunjung harus menjaga


kebersihan tangan dengan melakukan cuci tangan menggunakan air
bersih,sabun atau handrub menggunakan

Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.


(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
cairan antiseptik berbasis alkohol.

b. Kebersihan tangan dilakukan pada 5 keadaan yaitu:sebelum kontak


dengan pasien,sebelum melakukan tindakan aseptik, setelah melakukan
tindakan invasif yang berhubungan cairan tubuh pasien,setelah kontak
dengan pasien,setelah kontak dengan lingkungan pasien.

c. Bila tangan tampak kotor, maka cuci tangan dengan sabun dengan air
mengalir. Bila tangan tidak tampak kotor, cuci tangan dengan handrub cairan
antiseptic berbasis alcohol.

d. Cuci tangan dengan sabun dilakukan dengan 6 langkah selama 40-60


detik,dengan prosedur yang sesuai dengan rekomendasi WHO.

e. Handrub dengan cairan antiseptik berbasis alkohol dilakukan dengan


benar 6 langkah selama 20-30 detik,dengan prosedur yang sesuai dengan
rekomendasi WHO.

f.Tim PPI melakukan evaluasi kepatuhan cuci tangan melalui survey


terhadap seluruh petugas puskesmas setiap bulan.

g. Apabila hasil survey kepatuhan cuci tangan dari unit kerja belum
memenuhi standard dilakukan sosialisasi/training ulang kebersihan tangan
pada unit tersebut.

2. Pemakaian Alat Pelindung Diri(APD)

a. Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang berfungsi sebagai pelindung
barrier untuk melindungi dari mikroorganisme yang ada dan petugas
kesehatan.

b. Semua petugas yang melakukan kontak dengan pasien yang berisiko


menularkan penyakit infeksius wajib memakai APD sesuai dengan prosedur
yang benar.

c. Semua petugas yang melakukan tindakan septik aseptik harus memakai


APD sesuai dengan prosedur yang benar.

d. Jenis-jenis APD yaitu: sarung tangan, masker, alat pelindung mata


(goggles plastic bening, kacamata pengaman, pelindung wajah dan visor),
topi, gaun pelindung, apron, pelindng kaki (sepatu boot karet atau sepatu
kulit tertutup).

e. Pemakaian APD hendaknya sesuai dengan indikasi pemakaian.


f. Untuk APD yang disposable setelah dipakai dibuang ditempat sampah
infeksius yang telah disediakan, sedangkan untuk APD yang akan dipakai
kembali,dilakukan penatalaksanaan sesuai
JL.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.
(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
prosedur.

3. Pengelolaan limbah

a.Puskesmas berkewajiban menurunkan resiko infeksi salah satunya


dengan cara pengelolaan limbah yang tepat.

b. Pengelolaan Limbah dapat dilakukan mulai dari identifikasi, pemisahan,


labeling, packing, penyimpanan, pengangkutan dan penanganan sesuai
jenis limbah.

4. Pengendalian lingkungan

a. Pengendalian lingkungan rumah sakit atau fasilitas pelayanan


kesehatan lainnya merupakan salah satu upaya pencegahan
pengendalian infeksi di Puskesmas Watukumpul.

b. Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat


diminimalkan dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi
permukaan lingkungan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan
tubuh pasien, melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat,
mempertahankan mutu air bersih,mempertahankan ventilasi udara yang
baik.

5. Perlindungan Kesehatan karyawan

a.Karyawan Puskesmas Watukumpul diwajibkan menerapkan prinsip-


prinsip PPI yaitu kewaspadaan standar dan kewaspadaan berbasis
transmisi sesuai dengan indikasi dalam melaksanakan tugasnya sehari-
hari.

b.Karyawan Puskesmas Watukumpul terutama karyawan medis dan


paramedis, berhak mengajukan untuk mendapatkan vaksinasi hepatitis B
secara bertahap.

c. Karyawan yang terpajan infeksi harus melakukan prosedur paska


pajanan, kemudian Tim PPI menindaklanjuti dan mengevaluasi.

d. Karyawan Puskesmas Watukumpul yang merawat pasien menular


melalui udara harus mendapatkan pelatihan mengenai cara penularan dan
penyebaran, tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang sesuai
prosedur bila terpajan. Karyawan yang tidak terlibat langsung dengan
pasien harus diberi penjelasan umum mengenai penyakit tersebut.

6. Praktek menyuntik yang aman

a. Semua petugas medis dan paramedis Puskesmas Watukumpul wajib


melakukan praktik menyuntik yang aman sesuai dengan
JI.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.
(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
prosedur

b. Praktek menyuntik menggunakan jarum yang steril,sekali pakai,pada tiap


suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi.

c. Bila menggunakan vial multidose,sebaiknya tetap digunakan sekali pakai


karena jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam
vial multidose dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat
menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain.

7.Hygiene respirasi (etika batuk)

a.Kebersihan pernapasan dan etika batuk adalah dua cara penting untuk
mengendalikan penyebaran infeksi di sumbernya.

b. Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan harus dianjurkan


untuk selalu mematuhi etika batuk dan kebersihan pernapasan untuk
mencegah sekresi pernapasan.

c. Etika batuk dilakukan dengan cara saat batuk atau bersin: Tutup hidung
dan mulut dengan tisu dan lengan dalam tangan, segera buang tisu yang
sudah dipakai, lakukan kebersihan tangan.

8.Pemrosesan peralatan perawatan pasien

a. Pemrosesan peralatan perawatan pasien yang dianjurkan untuk


mengurangi penularan penyakit dari instrumen yang kotor, sarung tangan
bedah, dan barang-barang habis pakai lainnya adalah
(precleaning/prabilas), pencucian dan pembersihan, sterilisasi atau
disinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau sterilisasi).

b. Precleaning/prabilas:Proses yang membuat benda mati lebih aman


untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan (umpamanya
menginaktivasi HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi
tidakmenghilangkan, jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi.
Proses ini adalah dengan melakukan perendaman dengan memakai
detergen atau larutan enzymatic sampai seluruh permukaan alat terendam.

c. Pembersihan:Proses yang secara fisik membuang semua kotoran, darah


atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun membuang sejumlah
mikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi mereka yang menyentuh kulit
atau

Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.


(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
menangani objek tersebut. Proses ini adalah terdiri dari mencuci
sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air atau enzymatic,
membilas dengan air bersih, dan mengeringkan.

d. Sterilisasi: Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria,


virus, fungi dan parasit) termasuk endospora bakterial dari benda mati
dengan uap tekanan tinggi(otoklaf), panas kering (oven), sterilan
kimiawi,atau radiasi.

e.Seluruh pemrosesan peralatan perawatan pasien dilakukan sesuai


prosedur.

9.Penatalaksanaan linen

a.Puskesmas berupaya menjamin manajemen laundry dan linen yang


benar.

b. Puskesmas berupaya mencegah terjadinya kontaminasi pada pakaian


atau lingkungan.

c. Semua linen yang sudah digunakan harus dimasukkan ke dalam


kantong/wadah yang tidak rusak saat diangkut.

a. Pengantongan ganda tidak diperlukan untuk linen yang sudah


digunakan.

10. Penempatan pasien

a. Prosedur isolasi harus dilakukan dalam pelayanan untuk melindungi


pasien, pengunjung dan staf terhadap penyakit menular dan melindungi
pasien yang immunosuppressed dari infeksi.

b.Pasien immunosupresi ditempatkan di ruang isi satu yang terpisah


dengan pasien infeksius.

c.Pasien dengan penyakit menular melalui udara / airbone maupun melalui


kontak harus dirawat di ruang isolasi (bila memungkinkan)/ dirujuk jika
tempat tidak tersedia untuk mencegah transmisi langsung atau tidak
langsung.

d. Bila tindakan isolasi tidak memungkinkan maka dilakukan kohorting


(pasien dengan diagnose yang sama ditempatkan secara berdekatan).

e. Penunggu pasien infeksius harus menggunakan masker.

f. Akses transfer pasien infeksius harus terpisah dengan pasien non


infeksius.

g. Setiap pasien infeksius harus diberikan masker pada saat


transportasi/transfer, karena belum ada jalur khusus pasien
Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.
(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
infeksius.

E.KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEWASPADAAN BERDASARKAN


TRANSMISI

1. Kewaspadaan transmisi kontak

a.Penempatan Pasien

Tempatkan pasien di ruang rawat terpisah, bila tidak mungkin


kohorting, bila keduanya tidak mungkin maka pertimbangkan
epidemiologi mikrobanya dan populasi pasien. Tempatkan dengan
jarak >1 meter (3 kaki) antar TT (tempat tidur). Jaga agar tidak ada
kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain.

b. Transport pasien

Batasi gerak, transport pasien hanya kalau perlu saja. Bila diperlukan
pasien keluar ruangan perlu kewaspadaan agar risiko minimal
transmisi ke pasien lain atau lingkungan.

c. Penggunaan APD petugas

1) Petugas memakai sarung tangan bersih non steril,lateks saat


masuk ke ruang pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan
bahan infeksius (feses, cairan drain), lepaskan sarung tangan
sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan.

2) Petugas memakai gaun bersih, tidak steril saat masuk ruang


pasien untuk melindungi baju dari kontak dengan pasien, permukaan
lingkungan, barang diruang pasien,cairan diare pasien, ileostomy,
colostomy, luka terbuka.Lepaskan gaun sebelum keluar ruangan.
Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain.

d.Pengelolaan peralatan perawatan pasien

Bila memungkinkan peralatan nonkritikal dipakai untuk 1 pasien


atau pasien dengan infeksi mikroba yang sama. Bersihkan dan
disinfeksi sebelum dipakai untuk pasien lain.

2.Kewaspadaan transmisi droplet

a. Penempatan Pasien

Tempatkan pasien di ruang terpisah, bila tidak mungkin kohorting.


Bila keduanya tidak mungkin,buat pemisah dengan jarak > 1 meter
antar TT dan jarak dengan pengunjung. Pertahankan pintu terbuka,
tidak perlu penanganan khusus terhadap udara dan ventilasi.

Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab. Pemalang 52357 Telp.


(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
b.Transport pasien

Batasi gerak dan transportasi untuk batasi droplet dari pasien dengan
mengenakan masker pada pasien dan menerapkan hygiene respirasi
dan etika batuk.

c.Penggunaan APD petugas

Masker dipakai bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap pasien,saat


kontak erat. Masker seyogyanya melindungi hidung dan mulut, dipakai
saat memasuki ruang rawat pasien dengan infeksi saluran nafas.

d.Pengelolaan peralatan perawatan pasien

Tidak perlu penanganan udara secara khusus karena mikroba tidak


bergerak jarak jauh.

3. Kewaspadaan transmisi udara (airborne)

a.Penempatan Pasien

Tempatkan pasien di ruang terpisah yang mempunyai;tekanan


negative,pertukaran udara 6-12 X /jam sebelum udara mengalir ke
ruang atau tempat lain di Puskesmas. Usahakan pintu ruang pasien
tertutup. Bila ruang terpisah tidak memungkinkan, tempatkan pasien
dengan pasien lain yang mengidap mikroba yang sama,jangan
dicampur dengan infeksi lain (kohorting) dengan jarak >1 meter.
Konsultasikan dengan Tim PPI Puskesmas sebelum menempatkan
pasien bila tidak ada ruang isolasi dan kohorting tidak memungkinkan.

b.Transport pasien

Batasi gerakan dan transport pasien hanya kalau diperlukan saja. Bila
perlu untuk pemeriksaan pasien dapat diberi masker bedah untuk cegah
menyebarnya droplet nuclei.

c. Penggunaan APD petugas

Kenakan masker respirator (N95/ Kategori N pada efisiensi 95%) saat


masuk ruang pasien atau suspek TB paru. Orang yang rentan
seharusnya tidak boleh masuk ruang pasien yang diketahui atau suspek
campak, cacar air kecuali petugas yang telah imun. Bila terpaksa harus
masuk maka harus mengenakan

Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.


(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
masker respirator untuk pencegahan. Orang yang pernah sakit

campak atau cacar air tidak perlu memakai masker.

Bila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol maka


APD yang digunakan adalah masker bedah,gaun,goggle,dan sarung
tangan.

d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien

Pengelolaan peralatan perawatan pasien sesuai pedoman TB CDC


"Guideline for Preventing of Tuberculosis in Healthcare Facilities"

E. KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN DALAM RANGKA


PPI

1. Semua anggota Tim PPI Puskesmas Watukumpul wajib memiliki sertifikat


Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tingkat Dasar.

2. Semua pegawai baru Puskesmas Watukumpul baik tenaga medis


maupun non medis wajib menjalani program orientasi pegawai baru baik
orientasi umum maupun khusus yang salah satu materinya adalah pelatihan
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diselenggarakan oleh
Tim PPI.

3. Semua pegawai Puskesmas Watukumpul wajib mengikuti pelatihan


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tingkat dasar (bagi yang belum
pernah pelatihan) secara bertahap yang diselenggarakan oleh Tim PPI.

4. Tim PPI harus mengembangkan program PPI yang


mengikutsertakan seluruh karyawan Puskesmas, pasien dan keluarga,serta
pengunjung lainnya.

5. Tim PPI harus memberikan pendidikan tentang PPI kepada karyawan


Puskesmas, pasien dan keluarga,serta pengunjung lainnya.

F. KEBIJAKAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI ALAT KESEHATAN

1. Kebijakan Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK) terkait


pemasangan kateter(CAUTI / Catheter Assosiated Urnary Tract Infection)

a) Pemasangan kateter dikerjakan oleh petugas yang memahami dan


trampil dalam tehnik pemasangan secara aseptic dan perawatan
kateter sesuai prosedur.

JI.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357


b) Penggantian urin bag dilakukan setiap 8 jam atau bila pada
keadaan tertentu.

c) Kateter dipasang pada saat diperlukan saja berdasarkan indikasi.


2. Kebijakan Upaya Pencegahan Phlebitis terkait pemasangan infus

a) Pemasangan infuse dikerjakan oleh petugas yang memahami dan


terampil dalam teknik pemasangan secara aseptic dan perawatan infuse
sesuai prosedur.

b) Pemilihan tempat penusukan untuk menghindari resiko inflamasi


dan infeksi.

c) Pemindahan tempat penusukan setiap 32 jam.

d) Pemindahan infus dilakukan setelah 3 hari pemasangan.

G.KEBIJAKAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL UNTUK


PROFILAKSIS DAN TERAPEUTIK

1. Puskemas membatasi penggunaan beberapa antibiotika tertentu yang


dicadangkan untuk menghadapi kasus infeksi nosokomial yang resisten
terhadap obat yang lazim dipakai.

2. Puskesmas melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemakaian


obat-obatan lainnya seperti kortikosteroid,
imunosupresif dll.

H.KEBIJAKAN PELAKSANAAN SURVEILANS

1. Tim PPI menyusun dan menerapkan program komprehensif untuk


mengurangi resiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien,
tenaga pelayanan kesehatan dan pengunjung termasuk
mengembangkan program surveillance infeksi yang relevan,yang
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,terintegrasi
dengan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yaitu
indikator mutu yang berhubungan dengan masalah infeksi, dalam hal ini
pemantauan CAUTI dan phlebitis.

2.Surveilance HAIs merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang


sistematis,analisis dan interpretasi yang terus-menerus dari data HAIs
yang penting untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan dan
evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan pencegah dan
pengendalian infeksi di puskesmas yang

Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.


(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang

memerlukannya.

3.Metode yang digunakan adalah metode surveillance target yang meliputi


surveillance proses dan surveillance hasil.

4.Surveilance dilakukan oleh tim PPL

5.Laporan hasil surveillance dibuat setiap bulan dan tahunan yang dibuat oleh
Tim PPI yang diserahkan kepada Kepala Puskesmas.

6. Hasil surveillance disosialisasikan kepada seluruh karyawan melalui rapat


bulanan, kemudian evaluasi bersama untuk mendapatkan solusi dan tindak
lanjut.

7.Apabila terjadi infeksi yang tinggi dilakukan analisa dan tindak lanjut.

8. Tindak lanjut disampaikan ke setiap unit kemudian dievaluasi pada bulan


berikutnya.

I. KEBIJAKAN PENGADAAN BAHAN DAN ALAT UNTUK PPI

1.Tim PPI mengusulkan kepada Kepala Puskesmas tentang pengadaan alat dan
bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.

2. Pengadaan bahan dan alat tersebut dilaksanakan oleh Unit Farmasi.

J. KEBIJAKAN PEMELIHARAAN FISIK DAN SARANA TERKAIT PPI

1.Tim PPI memberikan masukan kepada Kepala Puskesmas yang menyangkut


konstruksi bangunan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan
alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.

2. Untuk pemeliharaan fisik dan sarana bekerjasama dengan penanggung jawab


pemeliharaan sarana dan prasarana puskesmas.

3. Tim PPI Puskesmas harus melakukan pemeriksaan kualitas udara secara


berkala untuk mengurangi resiko infeksi selama pembangunan/renovasi.

K.KEBIJAKAN KESEHATAN KARYAWAN

1. Karyawan Puskesmas Watukumpul diwajibkan menerapkan prinsip-prinsip PPI


yaitu kewaspadaan standar dan kewaspadaan berbasis transmisi sesuai dengan
indikasi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Jl.Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab.Pemalang 52357 Telp.
(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com
2. Karyawan yang terpajan infeksi harus melakukan prosedur paska pajanan,
kemudian Tim PPI menindaklanjuti dan mengevaluasi.

3. Karyawan Puskesmas Watukumpul yang tidak memiliki kartu BPJS atau


asuransi kesehatan lainnya,berhak mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di
Puskesmas Watukumpul baik rawat jalan, maupun rawat inap sesuai kebijakan
Kepala Puskesmas.

L.KEBIJAKAN PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

1. Tim PPI segera melakukan investigasi masalah atau KLB nosokomial.

2.Tim PPI segera melaporkan adanya KLB kepada Kepala Puskesmas

3. Tim PPi melakukan upaya mencari sumber infeksi dengan pemeriksaan


mikrobiologik.

4. Tim PPI mengusulkan kepada Kepala Puskesmas untuk menutup ruangan


rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi.

5.Bila memungkinkan pasien yang mengalami KLB infeksi nosokomial dirawat di


ruang isolasi, bila tidak memungkinkan maka dilakukan kohorting.

6. Petugas yang merawat pasien tersebut wajib menggunakan APD sesuai


dengan kewaspadaan standar dan kewaspadaan berbasis transmisi.

7. Apabila terjadi outbreak bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi
dan sebagainya Tim PPI harus sigap melakukan pencegahan infeksi, misalnya
membagikan masker, menutup ruangan, pembersihan ruangan secara berkala
dll.

M.KEBIJAKAN PENCEGAHAN INFEKSI DALAM MAKANAN

Kegiatan pelayanan makanan harus memperhatikan standar hygiene dan


prosedur yang aman sesuai rekomendasi Tim PPI guna mencegah penularan
infeksi.
Ditetapkan di Watukumpul

WATUKUMPUL

MOF MARZI ZE

JL Raya Watukumpul No.68 Kec.Watukumpul Kab. Pemalang 52357

Telp.(0284)3287748.Email:puskesmaswatukumpul@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai