DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WAIRORO
Jl. Kemerdekaan No.3 Desa Wairoro Indah Kecamatan Weda Selatan
Kode Pos 97853 Telp. 082311517429 Email. puskesmaswairoro. halteng@gmail.com
Ditetapkan di : Wairoro
NUR ADNY
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT
INAP WAIRORO TENTANG KEBIJAKAN PELAKSANAAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
NOMOR : 440/001/SK/PKM-W/I/2024
3. Pengelolaan limbah
a. Puskesmas berkewajiban menurunkan resiko infeksi salah satunya
dengan cara pengelolaan limbah yang tepat.
b. Pengelolaan Limbah dapat dilakukan mulai dari identifikasi, pemisahan,
labeling, packing, penyimpanan, pengangkutan dan penanganan sesuai
jenis limbah.
4. Pengendalian lingkungan
a. Kebersihan pernapasan dan etika batuk adalah dua cara penting untuk
mengendalikan penyebaran infeksi di sumbernya.
b. Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan harus dianjurkan
untuk selalu mematuhi etika batuk dan kebersihan pernapasan untuk
mencegahsekresi pernapasan.
c. Etika batuk dilakukan dengan cara saat batuk atau bersin : Tutup hidung
dan mulut, segera buang tisu yang sudah dipakai, lakukan kebersihan
tangan.
8. Pemrosesan peralatan perawatan pasien
a. Penempatan Pasien
b. Transport pasien
Batasi gerak, transport pasien hanya kalau perlu saja. Bila diperlukan
pasien
2) Petugas memakai gaun bersih, tidak steril saat masuk ruang pasien
untuk melindungi baju dari kontak dengan pasien, permukaan
lingkungan, barangdiruang pasien, cairan diare pasien, ileostomy,
colostomy, luka terbuka. Lepaskan gaun sebelum keluar ruangan.
Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien
lain.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien
a. Penempatan Pasien
b. Transport pasien
Batasi gerak dan transportasi untuk batasi droplet dari pasien dengan
mengenakan masker pada pasien dan menerapkan hygiene respirasi
dan etika batuk.
c. Penggunaan APD petugas
Masker dipakai bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap pasien, saat
kontak erat. Masker seyogyanya melindungi hidung dan mulut, dipakai
saatmemasuki ruang rawat pasien dengan infeksi saluran nafas.
a. Penempatan Pasien
b. Transport pasien
Batasi gerakan dan transport pasien hanya kalau diperlukan saja. Bila
perlu untuk pemeriksaan pasien dapat diberi masker bedah untuk cegah
menyebarnya droplet nuclei.
5. Laporan hasil surveillance dibuat setiap bulan dan tahunan yang dibuat
oleh TimPPI yang diserahkan kepada Kepala Puskesmas.
6. Hasil surveillance disosialisasikan kepada seluruh karyawan melalui
rapat bulanan, kemudian evaluasi bersama untuk mendapatkan solusi dan
tindaklanjut.
7. Apabila terjadi infeksi yang tinggi dilakukan analisa dan tindaklanjut.
Ditetapkan di : Wairoro
NUR ADNY